Operating Department
& Evaluasi Kinerja
Kamar Operasi
3)
4)
5)
Pentingnya Manajemen
Biaya Overhead termasuk tapi tidak terbatas pada; ruang, teknologi dan alat-alat,
farmasi, serta staff .
Dalam satu waktu tertentu, ketiga cabang dari pembedahan, anesthesi, dan
keperawatan akan direpresentasikan melalui infrastruktur manajemen Ruang Operasi.
Dengan bekerja secara kolegial, ketiga bidang diharapkan dapat memobilisasi semua
sumber daya yang dibutuhkan untuk memaksimalkan produktifitas Ruang Operasi.
Karena kebutuhan bidang medis dan kebutuhan yang bersifat regulatif secara konstan
berubah-ubah, kebiasaan penunjukkan seorang Direktur Medis dalam Ruang Operasi
atau disebut juga dengan sebutan Manajer Ruang Operasi, telah mendapat
pengakuan secara luas.
Prinsip-prinsip
Manajemen Ruang
Operasi
Keputusan yang dibuat oleh pihakpihak dalam manajemen Ruang
Operasi harus memiliki tujuan yang
jernih dan definitif dalam rangka
mempertahankan
konsistensi.
Berdasarkan urutan prioritas, prinsipprinsip dari seorang Manajer Ruang
Operasi adalah untuk:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Memastikan
keselamatan
pasien
dengan kualitas perawatan yang
paling tinggi;
Menyediakan akses yang sesuai bagi
ahli bedah di dalam Ruang Operasi;
Me-maksimalkan efisiensi Utilisasi
Ruang Operasi, staf, dan material;
Menurunkan tingkat patient delay;
dan,
Meningkatkan kepuasan di antara
pasien, staf, dan physicians.
Raw utilization adalah jumlah total kasus (dalam satuan jam) yang
dilaksanakan di dalam Ruang Operasi, yang dibagi dengan alokasi block
time.
[ Peningkatan di dalam efisiensi Ruang Operasi dapat menimbulkan dampak yang signifikan
dalam bidang kepegawaian Rumah Sakit dan Manajemen Ruang Operasi. ]
poor
performanc
e
medium
performance
high
performan
ce
>10%
5-10%
<5%
>60 min
45-60 min
<45 min
>10%
5-10%
<5%
Post Anesthesia Care Unit (PACU) admission delays (% workdays with at least one delay
in PACU admission)
>20%
10-20%
<10%
<$1,000/hr
$1-2,000/hr
>$2,000/hr
Turnover Time (for all cases mean time from previous patient out of the OR to next patient
in the OR including setup and cleanup)
>40 min
25-40 min
<25 min
Prediction Bias (bias in case duration estimates per 8 hours of operating room time)
>15 min
5-15 min
<5 min
>25%
10-25%
<10%
Biaya Lebih
Alokasi optimal dari waktu di dalam Ruang Operasi haruslah berdasarkan
penggunaan secara historis dari suatu jenis pelayanan tertentu (semisal unit
dari alokasi Ruang Operasi seperti ahli bedah, grup, departemen, atau
spesialis), lalu dengan bantuan software komputer untuk meminimalisir
jumlah under-utilized dan over-utilized yang memakan biaya.
Keterlambatan Waktu-mulai
Keterlambatan waktu-mulai adalah keterlambatan waktu untuk kasuskasus dari tiap Ruang Operasi setiap harinya. Mengurangi waktu tunggu
pasien operasi setelah mereka tiba di Rumah Sakit adalah tujuan penting
lainnya bagi Manajer Ruang Operasi.
Waktu Turnover
Waktu Turnover adalah waktu kosong ketika seorang pasien keluar dari Ruang
Operasi sampai waktu pasien berikutnya masuk ke Ruang Operasi yang sama.
Waktu Turnover termasuk waktu yang terpakai untuk membersihkan, dan waktu
untuk menyiapkan Ruang Operasi. Waktu penundaan antar-kasus tidak
termasuk Waktu Turnover.
Kadangkala, suite Ruang Operasi mengurangi waktu turnover (dengan
menyediakan staff lebih untuk membersihkan Ruang Operasi misalnya), tapi
masalah baru akan muncul (misalnya, tidak cukup waktu untuk men-sterilkan
instrumen untuk pasien berikutnya); yaitu masalah yang diakibatkan oleh waktu
turnover yang lama.
Waktu antara kasus yang lebih lama dari interval yang telah ditentukan
(misalnya 1 jam karena rekan ahli bedah tidak hadir), harus dianggap sebagai
penundaan, bukan turnover.
Bias Prediksi
Bias prediksi dalam hal durasi, dinyatakan sebagai perkiraan setiap 8 jam dari
waktu Ruang Operasi. Kesalahan prediksi sama dengan durasi sebenarnya dari
suatu kasus, dikurangi estimasi durasi dari kasus tersebut. Bias menunjukkan
apakah estimasi secara konsisten terlalu tinggi, atau sebaliknya. Ketepatan waktu
mencerminkan besar/jarak kesalahan dari yang telah diperkirakan. Ruang Operasi
yang efisien harus memiliki target bias dalam hal estimasi durasi setiap 8 jam
yang kurang dari 15 menit.
Sebuah alasan dari bias dapat disebabkan karena seorang ahli bedah yang secara
konsisten mengurangi estimasi durasi karena dirinya hanya memiliki waktu
alokasi di dalam Ruang Operasi yang terlampau singkat, dan harus menyelesaikan
target ke dalam jatah waktu Ruang Operasi yang ia miliki. Sebaliknya, misalnya
ada ahli bedah yang secara sengaja melebihkan durasi agar bisa mengontrol
waktu alokasi yang ia miliki, sehingga apabila ada kasus baru untuk ditangani,
waktu Ruang Operasi dirinya tidak berubah/diberikan kepada orang lain.
Patut dicatat bahwa, kurangnya data historis durasi kasus untuk prosedur
terjadwal adalah penyebab penting dari ketidak-akuratan perkiraan durasi kasus.
Secara umum, setengah dari kasus yang terjadwal di Ruang Operasi di masa yang
akan datang akan memiliki kurang dari 5 kasus yang sama dengan tipe prosedur
yang sama dan dengan ahli bedah yang sama, yang terjadi pada tahun-tahun
sebelumnya.
Waktu tunggu dan penjadwalan Ruang Operasi adalah dua kunci yang
harus ditentukan melalui Pra-operasi.
Waktu Tunggu Sebelum Operasi adalah waktu dari penjadwalan
pembedahan sampai check-in untuk prosedur ditentukan.
Penggunaan suite bedah bergantung kepada, dan berkembang seiring
dengan, peningkatan jarak waktu rata-rata ketika pasien menunggu.
Seiring waktu tunggu meningkat, maka semakin banyak tanggal bedah
yang dapat dievaluasi untuk menemukan kesamaan yang baik, antara
durasi kasus dan waktu luang yang ada di block.
[ Dalam beberapa institusi, kompetisi di antara ahli bedah dan Rumah Sakit tidak
memungkinkan jarak waktu rata-rata pasien untuk menunggu operasi selama-lamanya 2
minggu. Maka, sebuah Ruang Operasi tidak dapat menargetkan utilisasi block waktu dari
kasus hingga melebihi angka 90%, dengan asumsi bahwa waktu block yang cukup telah
dialokasikan untuk diselesaikan oleh ahli bedah terhadap semua kasus yang ada di waktu
block tersebut]
5)
6)
Secara garis besar, sebuah institusi atau pusat bedah swasta akan bersepakat
dalam hal pemimpin, atau lebih dikenal dengan Manajer Ruang Operasi.
Salah satu dari sekian banyak protokol yang ditetapkan oleh JHACO adalah
protokol universal, yang diimplementasikan untuk memastikan keselamatan
pasien. Protokol ini memerlukan 3 syarat secara berurutan yang harus dipenuhi
sebelum pembedahan dilaksanakan, untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya kesalahan iatrogenic dan komplikasi pasca-operasi.
CATATAN
1.
2.
tepat
Tujuan Umum
Terciptanya budaya
keselamatan pasien.
Tujuan Khusus :
Sasaran
Menurunkan
KTD :
Strategi
Kebijakan
Metode
1.
2.
3.
4.
Melaksanakan kegiatan
pelayanan dan asuhan
sesuai dengan protap,
Mengevaluasi
protap
secara berkala dan
berkesinambungan,
Mencatat KTD,
Melaporkan kejadian.
Perencanaan
Membuat
Pelaksanaan
Seluruh
Evaluasi
Penanggung
Memusatkan
Referensi:
^ McIntosh C, Dexter F, Epstein RH. Impact of service-specific staffing, case scheduling, turnovers, and first-case starts on
anesthesia group and operating room productivity: tutorial using data from an Australian hospital. Anesth Analg. 2006;103:1499
1516.
^ Siciliani, L., Hurst, J. Tackling excessive waiting times for elective surgery: a comparative analysis of policies in 12 OECD
countries. Health Policy 2005; 72:201-215.
^ Dexter, F. et al. An operating room scheduling strategy to maximize the use of operating room block time: computer simulation of
patient scheduling and survey of patients preferences for surgical waiting time. Anesth Analg. 1999; 89:7-20.
^ Dexter F, Traub R. How to Schedule Elective Surgical Cases into Specific Operating Rooms to Maximize the Efficiency of Use of
Operating Room Time. Anesth Analg 2002; 94: 933-42.
^ Dexter F, et al. Use of Operating Room Information System Data to Predict the Impact of Reducing Turnover Times on Staffing
Costs. Anesth Analy 2003; 97:1119-26.
^ Dexter F, Willemsen-Dunlap A, Lee J. Operating Room Managerial Decision-Making on the Day of Surgery With and Without
Computer Recommendations and Status Displays. Anesth Analg 2007; 105:419-29.
^ Macario A. Are Your Hospital Operating Rooms "Efficient"? Anesthesiology 2006; 105:237-40.
^ Dexter, F. et al. An operating room scheduling strategy to maximize the use of operating room block time: computer simulation of
patient scheduling and survey of patients preferences for surgical waiting time. Anesth Analg. 1999; 89:7-20.
^ Dexter, F. et al. Tactical decision making for selective expansion of operating room resources incorporating financial criteria and
uncertainty in subspecialties future workloads. Anesth Analg. 2005; 100:1425-32.
^ Dexter F, Traub R. How to Schedule Elective Surgical Cases into Specific Operating Rooms to Maximize the Efficiency of Use of
Operating Room Time. Anesth Analg 2002; 94: 933-42.
^ Abouleish A, et al. Labor Costs Incurred by Anesthesiology Groups Because of Operating Rooms Not Being Allocated and Cases
Not Being Scheduled Maximize Operating Room Efficiency. Anesth Analg 2003; 96: 1109-13.
^ Calmes, S. Operating room management: what goes wrong and how to fix it.
^ Dexter F, Traub R. How to Schedule Elective Surgical Cases into Specific Operating Rooms to Maximize the Efficiency of Use of
Operating Room Time. Anesth Analg 2002; 94: 933-42.
^ Dexter, F. et al. An operating room scheduling strategy to maximize the use of operating room block time: computer simulation of
patient scheduling and survey of patients preferences for surgical waiting time. Anesth Analg. 1999; 89:7-20.
^ Macario, Alex. Are You Hospital Operating Rooms Efficient?. Anesthesiology 2006; 105:237-40.
^ Strum DP, Vargas LG, May JH, Bashein G. Surgical suite utilization and capacity planning: a minimal cost analysis model. J Med
Syst 1997;21:309-22.
^ Alarcon A, Berguer R. A comparison of operating room crowding between open and laparoscopic operations. Surgical Endoscopy
1996;10(9):916-19.
^ Dexter F, Traub R. How to Schedule Elective Surgical Cases into Specific Operating Rooms to Maximize the Efficiency of Use of
Operating Room Time. Anesth Analg 2002; 94: 933-42.
^ Dexter F, Willemsen-Dunlap A, Lee J. Operating Room Managerial Decision-Making on the Day of Surgery With and Without
Computer Recommendations and Status Displays. Anesth Analg 2007; 105:419-29.
^ Helmreich R, Davies J. Human Factors in the Operating Room: Interpersonal Determinants of Safety, Efficiency, and Morale.
Ballieres Clinical Anaesthesiology. London:Balliere Tindall, in press.
Retrieved from "http://en.wikipedia.org/wiki/Operating_room_management"