TINJAUAN TEORITIS
A; Konsep Pengetahuan
1; Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Wawan &
Dewi, 2011). Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari mengingat suatu hal,
termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara
sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan
kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Mubarak, 2012).
Penelitian Rogers tahun 1974, yang dikutip dalam Fitriani (2011)
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru
(berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yakni :
a;
e;
2; Tingkatan Pengetahuan
Namun
demikian
dari
penelitian
selanjutnya
Rogers
a;
Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Tingkatan ini adalah mengingat kembali
(recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b; Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
mengiterpretasikan materi tersebut secara benar.
c;
Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hokum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain.
d; Analisis (analysis)
Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya
satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat
bagan),
membedakan,
memisahkan,
mengelompokkan,
dan
sebagainya.
e;
Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada.
f;
Evaluasi (evaluation)
Evaluasi diartikan dengan kemampuan untuk melakukan
justufikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian
itu
didasarkan
pada
suatu
kriteria
yang
pengetahuan
dapat
dilakukan
dengan
a;
Tingkat Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang
lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat
dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin
mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin
banyak
pula
seseorang
pengetahuan
tingkat
yang
pendidikannya
dimilikinya.
rendah,
Sebaliknya
akan
jika
menghambat
yang
barudiperlukan.
Sehingga
tingkat
pendidikan
b; Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara
tidak langsung.
c;
Umur
Semakin bertambah umur seseorang akan terjadi perubahan pada
aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara
garis besar ada empat katagori perubahan pertama yaitu perubahan
ukuran, kedua yaitu perubahan posisi, ketiga yaitu hilangnya cirri-ciri
d; Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni
sesuatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuann yang lebih
mendalam.
e;
Pengalaman
Adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman
yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan,
namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan
maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam
dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula
membentuk sikap positif dalam kehidupannya. Pengalaman dapat
diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Seiring dengan
bertambahnya umur dan pengalaman yang sudah diperoleh dapat
memperluas pengetahuan seseorang.
f;
Kebudayaan
Kebudayaan lingkungan sekitar, kebudayaan dimana kita hidup dan
dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap
kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga
kebersihan lingkungan, maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya
mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan
g; Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru.
Sumber informasi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang
seperti; TV, radio, majalah, buku dan lain-lain.
kebenaran
pengetahuan
sepanjang
sejarah,
dapat
dengan
menggunakan
kemungkinan
dalam
Metode
ini
telah
banyak
jasanya
terutama
dalam
kehidupan
manusia
sehari-hari,
banyak
sekali
sumber
merupakan
suatu
pengetahuan,
cara
untuk
atau
pengalaman
memperoleh
itu
kebenaran
pengetahuan
4; Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,
cara berfikir umat manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia
telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuan, dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran
pengetahuan, manusia telah menjalankan jalan pikirannya, baik
melalui induksi atau deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya
adalah cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan. Kemudian dicari
hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila
proses pembuatan kesimpulan itu melalui pertanyaan-pertanyaan
khusus kepada umum dinamakan induksi sedangkan deduksi
adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan umum
kepada khusus.
5; Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran
pengetahuan
menurut
Arikunto
(2006),
dapat
a;
b; Pertanyaan objektif merupakan pertanyaan pilihan ganda, salahbetul dan menjodohkan. Penilaian dari bentuk pertanyaan bersifat
pasti, tanpa melibatkan subjektifitas dari pelaku.
10
B; Sikap
1; Pengertian Sikap
Sikap merupakn proses evaluatif dari dalam diri seseorang.
Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan dalam
sikap timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang
memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk baik-buruk
mendukungtidak
mendukung,
positif-negatif,
menyanangkan-tidak
apabila
individu
membutuhkan respon.
dihadapkan
pada
stimulus
yang
11
2; Struktur Sikap
Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menujukan,
menurut Azwar (2008), dijelaskan sebagai berikut :
a; Komponen Kognitif
Komponen ini berisi tentang kepercayaan seseorang mengenal apa
yang berlaku atau benar bagi suatu objek. Sikap kepercayaan datang
dari apa yang kita lihat atau apa yang kita ketahui. Hal ini dapat
dicontohkan
kadang
kita
percaya
bahwa
pizza
itu
bisa
12
c; Komponen Perilaku
Sikap tersebut dari tingkah laku seseorang dan perilakunya.
Sehingga kita bisa saja mendengarkan pembicaraan sahabat kita.
3; Tingkat Sikap
Notoatmodjo (2007), menyatakan bahwa terdapat empat tingkatan sikap,
yaitu :
a; Menerima (recelving)
Dalam hal ini subjek mau menerima dan memperhatikan stimulus
yang ada dan diberikan . Misalnya, sikap orang terhadap gizi dapat
terlihat dari kesediaan dan perhatiannya terhadap ceramah-ceramah
tentang gizi.
b; Menghargai (valuing).
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi
sikap tingkat tiga, seorang ibu yang mengajak ibu lain untuk pergi
menimbangkan anaknya ke posyandu, atau mendiskusikan tentang
gizi, merupakan suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai
sikap positif terhadap gizi anak.
c; Merespon (Responding)
Memberikan
jawaban
apabila
ditanya,
mengerjakan
dan
13
a; Pengetahuan
Merupakan suatu bentuk dalam sistem pendidikan yang memiliki
pengaruh besar dalam pembentukan sikap.
b; Pengalaman Pribadi
Hal ini diartikan bahwa apa yang sedang dialami akan ikut
membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus
yang dating
14
d; Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan yang ada dan menaungi hidup seseorang memiliki
pengaruh
besar
dalam
membentuk
opini
seseorang
dan
kepercayaanya.
e; Media Masa
Berbagai macam media massa, akan bisa memberikan pengaruh
terhadap pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Baik itu
televisi, radio, koran, majalah, leaflet, pamflet dan lain-lain.
15
seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourable. Suatu skala
sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan
favourable dan tidak favourable dalam jumlah yang seimbang. Dengan
demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua
negatif yang seolah-olah isi skala memihak atau tidak mendukung sma
sekali obyek sikap (Azwar, 2007).
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat /
pernyataan responden terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung
dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan kemudian ditanyakan
pendapat responden melalui kuesioner (Notoatmodjo 2008).
Skala yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang atau
kelompok orang adalah menjadi suatu indikator, kemudian indikator
tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instumen yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa
kata-kata antara lain (Azwar, 2012) :
16
b; Kategori negatif, jika jumlah pertanyaan seluruh item lebih kecil dari
median.
C; Konsep Menstruasi
1; Pengertian Menstruasi
Menstruasi merupakan hal yang wajar dialami pada perempuan.
Menstruasi adalah tanda dimana perempuan sudah beranjak dewasa.
Menstruasi atau haid merupakan perdarahan yang teratur dari uterus
sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang (Sari dkk,
2010).
Menarche adalah menstruasi yang pertama kali biasanya pada
usia 12 sampai 16 tahun (Kusmiran, 2011). Jangka waktu dari hari
pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya disebut
siklus menstruasi. Ratarata panjang siklus menstruasi 28 hari, tetapi
masih dianggap normal apabila berlangsung 2135 hari. Siklus
menstruasi dibagi 2 tahap, yaitu tahap praovulasi (dari hari pertama
17
kadang-kadang
mengandung
bagian
endometrium
yang
2; Fisiologi Menstruasi
Kusmiran (2011) menjelaskan fisiologi menstruasi, sebagai berikut:
a; Stadium Menstruasi
Stadium berlangsung selama 37 hari, pada saat itu selaput rahim
dilepaskan sehingga timbul perdarahan.
b; Stadium Proliferasi
Fase berlangsung pada 79 hari. Dimulai sejak berhentinya
menstruasi sampai hari ke-14. Pertumbuhan dimulai dari desidua
fungsionalis yang mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.
Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari
indung telur (ovulasi). Fase poliferasi berakhir sekitar 9 hari, atau
sampai ke 14 dari siklus 28 hari.
18
d; Stadium Sekresi
Stadium sekresi atau stadium pasca ovulasi ditandai dengan korpus
luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi korpus
albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone
estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH
dan LH. Terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding
endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium
mengering dan robek, terjadilah fase pendarahan atau menstruasi.
19
a; Faktor Hormon
Hormon yang mempengaruhi terjadinya menstruasi pada seorang
wanita
yaitu:
Follicle
Stimulating
Hormone
(FSH),
Estrogen,
b; Faktor enzim
Enzim Hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang
berperan dalam sintesis protein, yang mengganggi metabolisme
sehingga, mengakibatkan regenerasi endometrium dan perdarahan.
c; Faktor vaskuler
Saat fase poliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskulerisasi dalam
lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut
tumbuh
pula
arteri-arteri,
vena-vena,
dan
hubungan
diantara
keduanya.
d; Faktor prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan adanya
desintegrasi endometrium. Prostaglandin terlepas dan menyebabkan
kontraksi
miometrium
sebagai
suatu
faktor
untuk
membatasi
20
21
b; Dismenore
Dismenore atau nyeri haid merupakan gejala yang paling sering
dikeluhkan oleh wanita usia reproduktif. Nyeri atau rasa sakit yang
siklik bersamaan dengan menstruasi ini sering dirasakan seperti rasa
kram pada perut dan dapat disertai dengan rasa sakit yang menjalar
ke punggung, dengan rasa mual dan muntah, sakit kepala ataupun
diare. Oleh karena itu, istilah dismenore hanya dipakai jika nyeri haid
tersebut demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk
istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari
untuk beberapa jam atau beberapa hari (Winknjosastro, 2009).
Sebelumnya banyak faktor yang dikaitkan dengan kejadian
dismenore, seperti keadaan emosional / psikis, adanya obstruksi
22
kadar
prostaglandin
prostaglandin.
mempunyai
efek
Dimana
yang
diketahui
dapat
bahwa
meningkatkan
kadar
PGE2
dan
PGF2
sangat
tinggi
dalam
saat
mendapat
menstruasi.
Pemberian
hormon
23
Saran:
banyak
mengkonsumsi
makanan
berserat,
jangan
merokok, dan batasi asupan kafein yang berasal dari kopi, teh dan
cokelat.
merasa
sedih,
lupa,
bingung,
dan
lapar
ingin
24
d; Mudah lelah
Pada saat datang haid, kecenderungannya wanita cepat
lelah. Hal ini terjadi karena darah kotor yang dibuang tubuh
menyebabkan kondisi di mana jumlah sel darah merah pembawa
oksigen ke jaringan serta organ turun. Tentu saja tubuh akan
segera mungkin memproduksi sel darah merah baru sebagai
penggantinya. Namun tidak terelakkan bahwa pada saat haid,
25
e; Timbul jerawat
Menstruasi merupakan siklus bulanan pada wanita kecuali
pada masa kehamilan. Karena ini merupakan hal yang wajar,
setiap wanita normal umumnya pernah mengalami haid. Namun,
terjadinya perubahan hormon dalam tubuh bisa menyebabkan
munculnya jerawat secara tiba-tiba. Selain faktor eksternal seperti
kebersihan kulit, jerawat juga disebabkan oleh perubahan
produksi hormon saat menstruasi.
26
D; Konsep Remaja
1; Pengertian Remaja
Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence berasal
dari bahasa Latin adolescere yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk
mencapai kematangan. Perkembangan lebih lanjut istilah Adolescence
sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental,
emosional, sosial, dan fisik (Al-Mighwar, 2006).
Memperjelas pengertian remaja dan rentang umur usia remaja, di
bawah ini terdapat beberapa pendapat :
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan
21 tahun bagi wanita dan 13 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini
dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan
17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 sampai dengan 21/22
tahun adalah remaja akhir (Ali & Asrori, 2009).
Sedangkan menurut Al-Mighwar (2006), masa remaja awal
berlangsung antara umur 13/14 tahun sampai dengan 17 tahun bagi
wanita dan pria. Remaja akhir 17 tahun sampai dengan 21 tahun.
27
b; Masa transisi
Merupakan tahap perlihan dari satu perkembangan ke tahap
berkutnya. Pada setia periode transisi, tampak ketidakjelasan status
individu dan munculnya keraguan terhadap peran yang harus
dimainkannya. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan
bukan pula orang dewasa. Bila remaja bertingkah laku seperti anakanak, maka dia harus diajari untuk bertindak sesuai dengan usianya.
Di sisi lain, ketidakjelasan status itu juga menguntungkan karena
memberi peluang kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang
berbeda dan menentukan pola tingkah laku, nilai, dan sifat yang
paling relevan dengannya.
c; Masa perubahan
Selama masa remaja tingkat perubahan sikap dan perlaku sejajar
dengan tingkat perubahan fisik. Perubahan yang terjadi pada masa
28
29
barang lain yang mudah dilihat. Melalui cara seperti ini, remaja
berusaha
menarik
memandangnya
perhatian
sebagai
orang
individu.
lain
agar
Disamping itu,
mereka
dia
juga
banyak
yang
bernggapan
bahwa
popularitas
mengindikasikan
pentingnya
bimbingan
dan
dan
bukan
berdasarkan
kenyataan
yang
semakin
tinggi
kemarahannya.
Bila
orang
lain
30
31
berhubungan
dengan
proses
reproduksi,
namun
32