Anda di halaman 1dari 32

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A; Konsep Pengetahuan
1; Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Wawan &
Dewi, 2011). Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari mengingat suatu hal,
termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara
sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan
kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Mubarak, 2012).
Penelitian Rogers tahun 1974, yang dikutip dalam Fitriani (2011)
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru
(berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yakni :

a;

Awareness (kesadaran), yakni menyadari dalam arti mengetahui


stimulus (objek) terlebih dahulu.

b; Interest, yakni orang mulai tertarik pada stimulus.


c; Evaluation, yakni menimbang-nimbang baik tidaknya stimulus
tersebut.

d; Trial, yakni orang mulai mencoba perilaku baru.

e;

Adaption, yakni subjek telah berperilaku baru sesuai dengan


pengetahuan, kesadaran, da sikapnya terhadap stimulus.

2; Tingkatan Pengetahuan
Namun

demikian

dari

penelitian

selanjutnya

Rogers

menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati 5 proses


tersebut, apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui
proses seperti ini didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak
akan berlangsung lama. Menurut Mubarak dkk (2012) pengetahuan itu
mempunyai 6 tingkatan, yaitu :

a;

Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Tingkatan ini adalah mengingat kembali
(recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b; Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
mengiterpretasikan materi tersebut secara benar.

c;

Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hokum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain.

d; Analisis (analysis)
Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya
satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat
bagan),

membedakan,

memisahkan,

mengelompokkan,

dan

sebagainya.

e;

Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada.

f;

Evaluasi (evaluation)
Evaluasi diartikan dengan kemampuan untuk melakukan
justufikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian

itu

didasarkan

pada

suatu

kriteria

yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang sudah


ada.
Pengukuran

pengetahuan

dapat

dilakukan

dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang


ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman
pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.

3; Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


Menurut Mubarak dkk (2012) faktof-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ada 7 yaitu :

a;

Tingkat Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang
lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat
dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin
mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin
banyak

pula

seseorang

pengetahuan

tingkat

yang

pendidikannya

dimilikinya.
rendah,

Sebaliknya

akan

jika

menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, infromasi dan


nilai-nilai

yang

barudiperlukan.

Sehingga

tingkat

pendidikan

seseorang dapat menambah wawasan atau pengetahuan seseorang,


dimana seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai
pengetahuan lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang
berpendidikan rendah.

b; Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara
tidak langsung.

c;

Umur
Semakin bertambah umur seseorang akan terjadi perubahan pada
aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara
garis besar ada empat katagori perubahan pertama yaitu perubahan
ukuran, kedua yaitu perubahan posisi, ketiga yaitu hilangnya cirri-ciri

lama, ke empat yaitu timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat


pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf
berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.

d; Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni
sesuatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuann yang lebih
mendalam.

e;

Pengalaman
Adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman
yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan,
namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan
maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam
dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula
membentuk sikap positif dalam kehidupannya. Pengalaman dapat
diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Seiring dengan
bertambahnya umur dan pengalaman yang sudah diperoleh dapat
memperluas pengetahuan seseorang.

f;

Kebudayaan
Kebudayaan lingkungan sekitar, kebudayaan dimana kita hidup dan
dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap
kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga
kebersihan lingkungan, maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya
mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan

karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap


pribadi atau sikap seseorang.

g; Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru.
Sumber informasi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang
seperti; TV, radio, majalah, buku dan lain-lain.

4; Cara Memperoleh Pengetahuan


Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman
yang berasal dari berbagai macam sumber, misalnya: media massa,
media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster,
kerabat dekat dan sebagainya.
Menurut Wawan & Dewi (2011), Fitriani (2011) dan Mubarak dkk
(2012) dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk
memperoleh

kebenaran

pengetahuan

sepanjang

sejarah,

dapat

dikelompokkan menjadi dua, yakni :

a; Cara Tradisionalatau Non Ilmiah


Cara tradisionalterdiridariempat cara yaitu :

1; Trial and Error


Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu ini bila
seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya yang
dilakukan

dengan

menggunakan

kemungkinan

dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, maka dicoba kemungkinan yang lain sampai berhasil,


oleh karena itu cara ini disebut dengan metode Trial (coba) dan
Error (gagal atau salah) atau metode coba-salah adalah cobacoba.

Metode

ini

telah

banyak

jasanya

terutama

dalam

meletakkan dasar-dasar menemukan teori-teori dalam berbagai


ilmu pengetahuan. Hal ini juga merupakan pencerminan dari
upaya memperoleh pengetahuan, walaupun pada taraf yang
masih primitive. Disamping itu, pengalaman yang diperoleh
melalui penggunaan metode ini banyak membantu perkembangan
berfikir dan kebudayaan manusia kearah yang lebih sempurna.

2; Kekuasaan atau Otoritas


Dalam

kehidupan

manusia

sehari-hari,

banyak

sekali

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang bisa dilakukan oleh orang,


penalaran, apakah yang dilakukan itu baik atau tidak. Kebiasaan
ini tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan
kebiasaan ini seolah - olah diterima dari sumbernya berbagai
kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan ini dapat berupa
pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal ataupun informal, ahli
agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata
lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas
atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas
pemimpin agama, maupun ahli pengetahuan.

3; Berdasarkan Pengalaman Pribadi.

Adapun pepatah mengatakan Pengalaman adalah guru


terbaik. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan

sumber

merupakan

suatu

pengetahuan,
cara

untuk

atau

pengalaman

memperoleh

itu

kebenaran

pengetahuan

4; Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,
cara berfikir umat manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia
telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuan, dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran
pengetahuan, manusia telah menjalankan jalan pikirannya, baik
melalui induksi atau deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya
adalah cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan. Kemudian dicari
hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila
proses pembuatan kesimpulan itu melalui pertanyaan-pertanyaan
khusus kepada umum dinamakan induksi sedangkan deduksi
adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan umum
kepada khusus.

b; Cara Ilmiahatau Cara Modern


Dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini menggunakan cara
yang sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode ilmiah atau
popular disebut metodologi penelitian (Research Methodologi).

5; Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran

pengetahuan

menurut

Arikunto

(2006),

dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi


materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau responden. Data yang
bersifat kualitatif digambarkan dengan kata-kata, sedangkan data yang
bersifat kuantitatif berwujud angka-angka, hasil perhitungan atau
pengukuran, dapat diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan
dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase, setelah
dipersentasekan lalu ditafsirkan kedalam kalimat yang bersifat kualitatif.
Pengukuran pengetahuan dapat di lakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan di ukur dari
subjek penelitian atau responden (Wawn & Dewi, 2011).
Menurut Wawan & Dewi (2011), pertanyaan yang dapat di
gunakan untuk mengukur pengetahuan umum dapat dikelompokkan
menjadi 2 jenis, yaitu :

a;

Pertanyaan subjektif berupa jenis pertanyaan essay, disebut


pertanyaan subjektif dari penilai sehingga nilainya akan berada dari
penilaian satu dengan yang lain dari satu waktu yang lainnya.

b; Pertanyaan objektif merupakan pertanyaan pilihan ganda, salahbetul dan menjodohkan. Penilaian dari bentuk pertanyaan bersifat
pasti, tanpa melibatkan subjektifitas dari pelaku.

6; Indikator Hasil Pengukuran Pengetahuan


Menurut Skinner (dalam Wawan & Dewi, 2011) bila seseorang
mampu menjawab mengenai materi tertentu baik secara lisan maupun
tulisan, maka dikatakan seseorang tersebut mengetahui bidang

10

tersebut. Sekumpulan jawaban yang diberikan tersebut dinamakan


pengetahuan.
Menurut Arikunto (2006 dalam Wawan & Dewi, 2011), hasil
pengetahuan dapat dikelompokkan dengan kriteria hasil :

a; Baik, jika 76%-100% jawaban benar


b; Cukup, jika 56%-75% jawaban benar
c; Kurang, jika < 56% jawaban benar

B; Sikap
1; Pengertian Sikap
Sikap merupakn proses evaluatif dari dalam diri seseorang.
Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan dalam
sikap timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang
memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk baik-buruk
mendukungtidak

mendukung,

positif-negatif,

menyanangkan-tidak

menyatakan yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap


objek sikap (Azwar, 2007).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007), Azwar
(2007)menjelaskan sikap sebagai berikut :

a; Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung


atau memihak (favorable) ataupun perasaan tidak mendukung atau
tidak memihak (unfavorable).
b; Sikap merupakan kecenderungan potensi untuk bereaksi dengan cara
tertentu

apabila

individu

membutuhkan respon.

dihadapkan

pada

stimulus

yang

11

c; Sikap merupakan komponen-komponen kognitif, zat besi aktif dan


konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan
berperilaku terhadap objek.
d; Sikap sebagai keteraturan tentu dalam hal berperan (kognisi),
predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap sesuatu objek
dilingkungan sekitarnya.
e; Sikap diperoleh melalui pengalaman pribadi, budaya, dari orang lain
yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga
keagamaan, serta faktor emosi dari dalam individu itu sendiri.
Pada kesimpulannya, sikap adalah proses evaluasi dalam diri
seseorang terhadap suatu objek atau stimulus yang diterima baik dengan
perasaan memihak atau menerima ataupun perasaan tidak memihak dan
tidak menerima.

2; Struktur Sikap
Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menujukan,
menurut Azwar (2008), dijelaskan sebagai berikut :

a; Komponen Kognitif
Komponen ini berisi tentang kepercayaan seseorang mengenal apa
yang berlaku atau benar bagi suatu objek. Sikap kepercayaan datang
dari apa yang kita lihat atau apa yang kita ketahui. Hal ini dapat
dicontohkan

kadang

kita

percaya

bahwa

pizza

itu

bisa

menggemukan namun diwaktu yang lain kadang bisa saja kita


percaya dengan hal yang sebaliknya.

b; Komponen zat besi akktif


Komponen ini menyangkut masalah emosional subjektif seseorang
terhadap suatu objek sikap. Secara umum komponen ini disamarkan

12

dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Contoh : kita


kadang percaya terhad apa yang dibicarakan sahabat kita, namun
kadang juga tidak.

c; Komponen Perilaku
Sikap tersebut dari tingkah laku seseorang dan perilakunya.
Sehingga kita bisa saja mendengarkan pembicaraan sahabat kita.

3; Tingkat Sikap
Notoatmodjo (2007), menyatakan bahwa terdapat empat tingkatan sikap,
yaitu :

a; Menerima (recelving)
Dalam hal ini subjek mau menerima dan memperhatikan stimulus
yang ada dan diberikan . Misalnya, sikap orang terhadap gizi dapat
terlihat dari kesediaan dan perhatiannya terhadap ceramah-ceramah
tentang gizi.

b; Menghargai (valuing).
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi
sikap tingkat tiga, seorang ibu yang mengajak ibu lain untuk pergi
menimbangkan anaknya ke posyandu, atau mendiskusikan tentang
gizi, merupakan suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai
sikap positif terhadap gizi anak.

c; Merespon (Responding)
Memberikan

jawaban

apabila

ditanya,

mengerjakan

dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah indikasi dari sikap.


Karena dengan suatu indikasi untuk menjawab pertanyaan atau

13

mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari jawabannya itu


benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.

d; Bertanggung jawab (Responsible)


Bertanggung jawab atas sengala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala resiko yang ada, merupakan tingkatan sikap yang
paling tinggi. Hal ini dapat dilihat dari contoh bahwa seorang ibu tetap
akan memilih apapun resikonya.

4; Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap


Dalam Azwar (2007), terdapat faktor-faktor yang diduga memiliki
pengaruh terhadap sebuah sikap, hal tersebut adalah :

a; Pengetahuan
Merupakan suatu bentuk dalam sistem pendidikan yang memiliki
pengaruh besar dalam pembentukan sikap.

b; Pengalaman Pribadi
Hal ini diartikan bahwa apa yang sedang dialami akan ikut
membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus
yang dating

c; Pengaruh Orang yang Dianggap Penting


Jika akan senantiasa menerima masukan, salah satunya kita akan
senantiasa mengikuti apa yang dilakukan oleh orang yang kita
anggap penting. Dalam hal ini juga, bahwa kedudukan orang yang
dianggap penting juga akan mempengaruhi bagaimana respon kita
terhadap stimulus yang datang.

14

d; Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan yang ada dan menaungi hidup seseorang memiliki
pengaruh

besar

dalam

membentuk

opini

seseorang

dan

kepercayaanya.

e; Media Masa
Berbagai macam media massa, akan bisa memberikan pengaruh
terhadap pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Baik itu
televisi, radio, koran, majalah, leaflet, pamflet dan lain-lain.

f; Pengaruh Faktor Emosi


Sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang
berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau penglihatan bentuk dari
ego.

5; Cara Pengukuran Sikap


Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap
seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan
sesuatu mengenai obyek sikap yang hendak diungkapkan. Pernyataan
sikap mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai
obyek sifat, yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada
obyek sikap. Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang
Favourable. Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal
negatif mengenai obyek sikap yang bersikap tidak mendukung maupun
kontra terhadap obyek sikap. Pernyataan seperti ini disebut dengan
pernyataan yang tidak favourable. Sebaliknya pernyataan sikap yang
mungkin pula berisi hal-hal negatif mengenai obyek sikap yang bersifat
tidak mendukung maupun kontra terhadap obyek sikap. Pernyataan

15

seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourable. Suatu skala
sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan
favourable dan tidak favourable dalam jumlah yang seimbang. Dengan
demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua
negatif yang seolah-olah isi skala memihak atau tidak mendukung sma
sekali obyek sikap (Azwar, 2007).
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat /
pernyataan responden terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung
dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan kemudian ditanyakan
pendapat responden melalui kuesioner (Notoatmodjo 2008).
Skala yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang atau
kelompok orang adalah menjadi suatu indikator, kemudian indikator
tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instumen yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa
kata-kata antara lain (Azwar, 2012) :

a; Jawaban dari item pernyataan untuk sikap positif


1; Sangat setuju (SS), diberikan melalui jawaban skala skor 5.
2; Setuju (S), diberikan melalui jawaban skala skor 4.
3; Entahlah atau Ragu (R), diberikan melalui jawaban skala skor 3.
4; Tidak setuju (TS), diberikan melalui jawaban skala skor 2.
5; Sangat Tidak Setuju (STS), diberikan skala skor 1
b; Jawaban dari item pernyataan dari sikap negatif
1; Sangat setuju (SS), diberikan melalui jawaban skala skor 1.
2; Setuju (S), diberikan melalui jawaban skala skor 2.
3; Entahlah atau Ragu (R), diberikan melalui jawaban skala skor 3.
4; Tidak setuju (TS), diberikan melalui jawaban skala skor 4.

16

5; Sangat Tidak Setuju (STS), diberikan melalui jawaban skala


skor 5.
Setelah seluruh jawaban diber skor maka selanjutnya dilakukan uji
kenormalan data untuk menentukan kategori sikap responden. Diketahui
bahwa data derdistribusi tidak normal maka kriteria pengategorian sikap
menggunakan nilai median. Adapun pengategorian sikap untuk variabel
sikap dalam peneliktian ini adalah :

a; Kategori positif, jika jumlah pertanyaan seluruhitem lebih besar atau


sama dengan median.

b; Kategori negatif, jika jumlah pertanyaan seluruh item lebih kecil dari
median.

C; Konsep Menstruasi
1; Pengertian Menstruasi
Menstruasi merupakan hal yang wajar dialami pada perempuan.
Menstruasi adalah tanda dimana perempuan sudah beranjak dewasa.
Menstruasi atau haid merupakan perdarahan yang teratur dari uterus
sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang (Sari dkk,
2010).
Menarche adalah menstruasi yang pertama kali biasanya pada
usia 12 sampai 16 tahun (Kusmiran, 2011). Jangka waktu dari hari
pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya disebut
siklus menstruasi. Ratarata panjang siklus menstruasi 28 hari, tetapi
masih dianggap normal apabila berlangsung 2135 hari. Siklus
menstruasi dibagi 2 tahap, yaitu tahap praovulasi (dari hari pertama

17

menstruasi sampai saat ovulasi) dan tahap pascaovulasi (dari saat


ovulasi sampai menstruasi berikutnya) (Ambardini, 2008).
Menstruasi atau haid terjadi karena sel telur yang dilepaskan oleh
ovarium tidak dibuahi. Darah haid yang dikeluarkan melalui vagina
merupakan darah campuran yang terdiri atas darah 5080%, hasil
campuran dari peluruhan lapisan endometrium uteri (Hendrik, 2006). Ciri
khas darah haid berwarna agak kecoklatan sampai dengan merah segar
dan

kadang-kadang

mengandung

bagian

endometrium

yang

menggumpal (Badriyah, 2010).

2; Fisiologi Menstruasi
Kusmiran (2011) menjelaskan fisiologi menstruasi, sebagai berikut:

a; Stadium Menstruasi
Stadium berlangsung selama 37 hari, pada saat itu selaput rahim
dilepaskan sehingga timbul perdarahan.

b; Stadium Proliferasi
Fase berlangsung pada 79 hari. Dimulai sejak berhentinya
menstruasi sampai hari ke-14. Pertumbuhan dimulai dari desidua
fungsionalis yang mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.
Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari
indung telur (ovulasi). Fase poliferasi berakhir sekitar 9 hari, atau
sampai ke 14 dari siklus 28 hari.

c; Fase Ovulasi atau fase Luteal

18

Fase ini ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel


ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang
akan meninggalkan folikel dan folikel akan mengkerut dan berubah
menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan
hormone progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding
endometrium yang kaya akan pembuluh darah.

d; Stadium Sekresi
Stadium sekresi atau stadium pasca ovulasi ditandai dengan korpus
luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi korpus
albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone
estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH
dan LH. Terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding
endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium
mengering dan robek, terjadilah fase pendarahan atau menstruasi.

Gambar 2.1 Siklus Menstruasi

19

3; Faktor yang mempengaruhi menstruasi


Faktor yang mempengaruhi menstruasi menurut Kusmiran (2011) yaitu :

a; Faktor Hormon
Hormon yang mempengaruhi terjadinya menstruasi pada seorang
wanita

yaitu:

Follicle

Stimulating

Hormone

(FSH),

Estrogen,

Luteinizing Hormone (LH), progesteron.

b; Faktor enzim
Enzim Hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang
berperan dalam sintesis protein, yang mengganggi metabolisme
sehingga, mengakibatkan regenerasi endometrium dan perdarahan.

c; Faktor vaskuler
Saat fase poliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskulerisasi dalam
lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut
tumbuh

pula

arteri-arteri,

vena-vena,

dan

hubungan

diantara

keduanya.

d; Faktor prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan adanya
desintegrasi endometrium. Prostaglandin terlepas dan menyebabkan
kontraksi

miometrium

sebagai

suatu

faktor

untuk

membatasi

perdarahan pada saat menstruasi.

4; Tanda dan Gejala Menstruasi


Menurut Fakhri et all (2012) beberapa tanda dan gejala yang
dapat terjadi pada saat masa mentruasi, yaitu: payudara lebih sensitif jika

20

disentuh, dismenore atau nyeri pada uterus, perubahan emosional atau


gangguan mood, mudah lelah serta timbul jerawat.

a; Nyeri Pada Payudara


Nyeri payudara adalah hal biasa pada wanita, dan mereka
mungkin merasakan gejala yang berbeda. Beberapa wanita merasa
nyeri payudara ketika sedang haid, sementara yang lain merasa nyeri
pada keseluruhan siklus. Terkadang menjadi rasa sakit seperti
terbakar, meskipun beberapa wanita merasakan sesak nafas.
Penyebab Nyeri Payudara Sulit untuk menentukan penyebab
utama rasa sakit pada payudara, tapi mungkin karena salah satu atau
kombinasi dari faktor-faktor : Perubahan hormonal Perubahan kadar
hormon reproduksi yang sangat berkaitan dengan siklus menstruasi.
Ini pada gilirannya bertepatan dengan terjadinya nyeri payudara yang
dapat menghilang atau menurun ketika wanita hamil atau mengalami
menopause. Namun, tidak ada studi yang mengaitkan perubahan
hormonal dengan nyeri payudara.
Perubahan anatomi nyeri nonsiklik pada payudara dapat terjadi
sebagai akibat dari faktor anatomi seperti trauma payudara, operasi
payudara, kista payudara, atau perubahan lokal lainnya pada
payudara. Jenis rasa sakit pada payudara juga bisa berasal dari otototot dada, sendi atau jantung, dan mempengaruhi payudara.
Ketidakseimbangan asam lemak Teori lain mengatakan bahwa
jaringan payudara sensitif terhadap kadar hormon yang dipengaruhi
oleh ketidakseimbangan kadar asam lemak. Ini adalah alasan

21

mengapa beberapa wanita menggunakan minyak evening primrose,


yang merupakan sumber gamma-linolenic acid (asam lemak).
Hal ini diyakini mengurangi sensitivitas jaringan payudara
terhadap hormon dengan mengembalikan keseimbangan dalam kadar
asam lemak. Pengaruh obat obat hormonal seperti kontrasepsi oral,
obat infertilitas dan terapi hormonal untuk menopause dapat
menyebabkan nyeri payudara. Obat lain yang dapat mempengaruhi
payudara termasuk antidepresan seperti sertraline (Zoloft) dan
fluoxetine (Prozac). Payudara besar Ukuran payudara dapat
membawa nyeri payudara konstan yang dapat disertai dengan rasa
tidak nyaman di leher dan bahu, serta nyeri punggung.

b; Dismenore
Dismenore atau nyeri haid merupakan gejala yang paling sering
dikeluhkan oleh wanita usia reproduktif. Nyeri atau rasa sakit yang
siklik bersamaan dengan menstruasi ini sering dirasakan seperti rasa
kram pada perut dan dapat disertai dengan rasa sakit yang menjalar
ke punggung, dengan rasa mual dan muntah, sakit kepala ataupun
diare. Oleh karena itu, istilah dismenore hanya dipakai jika nyeri haid
tersebut demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk
istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari
untuk beberapa jam atau beberapa hari (Winknjosastro, 2009).
Sebelumnya banyak faktor yang dikaitkan dengan kejadian
dismenore, seperti keadaan emosional / psikis, adanya obstruksi

22

kanalis servikalis, ketidak seimbangan endokrin, dan alergi. Namun


sekarang timbulnya dismenore sering dikaitkan dengan adanya
peningkatan

kadar

prostaglandin

prostaglandin.

mempunyai

efek

Dimana
yang

diketahui

dapat

bahwa

meningkatkan

kontraktilitas dari otot uterus. Dan juga prostaglandin mempunyai efek


vasokontriksi yang pada akhirnya dapat menyebabkan iskemi pada
otot uterus yang dapat menimbulkan rasa nyeri. Konsentrasi
prostaglandin selama siklus haid terjadi peningkatan yang bermakna.
Ditemukan

kadar

PGE2

dan

PGF2

sangat

tinggi

dalam

endometrium, myometrium dan darah haid wanita yang menderita


nyeri haid primer. Wanita dengan dismenore berat mempunyai kadar
prostaglandin yang tinggi selama masa siklus haid, konsentrasi tinggi
ini terjadi selama 2 hari dari fase menstruasi (Cunningham, 2008).

c; Perubahan emosi (Pra Menstruasi Syndrome / PMS)


PMS dibedakan menjadi empat tipe sesuai dengan tingkat
keparahan dan kondisi hormonal dalam tubuh, yaitu PMS tipe A (60%
wanita dunia), H (20%), C (10%), dan D (10%).

1; PMS Tipe A (anxiety)


Gejala: rasa cemas, sensitif, mudah tersinggung, saraf tegang,
perasaan labil. Beberapa wanita mengalami depresi ringan
sampai

saat

mendapat

menstruasi.

Pemberian

hormon

progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala ini, tetapi


beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS tipe ini bisa
jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium.

23

Saran:

banyak

mengkonsumsi

makanan

berserat,

jangan

merokok, dan batasi asupan kafein yang berasal dari kopi, teh dan
cokelat.

2; PMS Tipe C (craving)


Gejala: Pusing, berkeringat dingin, sering merasa lapar, edema
(pembengkakan) pada perut kembung, nyeri pada buah dada,
tangan dan kaki serta terjadi peningkatan pada berat badan.
Pembengkakan terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di
luar sel (ekstrasel) karena asupan garam atau gula yang tinggi.
Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS
lain. Pemberian obat diuretika diketahui dapat meminimalkan
retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh akan membantu
mengurangi gejala yang ada.
Saran: dianjurkan mengurangi asupan garam, gula, serta
konsumsi cairan.

3; PMS Tipe D (depression)


Gejala:

merasa

sedih,

lupa,

bingung,

dan

lapar

ingin

mengkonsumsi makanan yang manis (biasanya cokelat) dan


karbohidrat sederhana (gula).
Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam
jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan,
jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan.
Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam
tubuh meningkat.

24

Dorongan untuk menyantap makanan manis disebabkan oleh


stress dan kekurangan asam lemak esensial (omega 6), asam
amino tyrosine, vitamin B6, atau magnesium. Biasanya PMS tipe
D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3%
dari seluruh tipe PMS benar-benar murni tipe D.
Saran: perbanyak konsumsi sayur-sayuran hijau, biji-bijian,
gandum dan kacang-kacangan, serta makanan yang mengandung
asam lemak esensial linoleat (minyak biji tumbuhan, minyak
sayur).

4; PMS Tipe H (hyperhidration)


Gejala: penumpukan cairan tubuh, berat badan bertambah,
payudara tegang dan terasa nyeri, ingin menangis, lemah,
gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan katakata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin
bunuh diri atau mencoba bunuh diri.
Saran: meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung
vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan
PMS tipe ini.

d; Mudah lelah
Pada saat datang haid, kecenderungannya wanita cepat
lelah. Hal ini terjadi karena darah kotor yang dibuang tubuh
menyebabkan kondisi di mana jumlah sel darah merah pembawa
oksigen ke jaringan serta organ turun. Tentu saja tubuh akan
segera mungkin memproduksi sel darah merah baru sebagai
penggantinya. Namun tidak terelakkan bahwa pada saat haid,

25

wanita cepat lelah secara berangsur-angsur. Untuk menangani


anemia, disarankan wanita cepat lelah untuk mengkonsumsi
makanan yang kaya akan zat besi seperti bayam, jagung, kacangkacangan dan sereal.

e; Timbul jerawat
Menstruasi merupakan siklus bulanan pada wanita kecuali
pada masa kehamilan. Karena ini merupakan hal yang wajar,
setiap wanita normal umumnya pernah mengalami haid. Namun,
terjadinya perubahan hormon dalam tubuh bisa menyebabkan
munculnya jerawat secara tiba-tiba. Selain faktor eksternal seperti
kebersihan kulit, jerawat juga disebabkan oleh perubahan
produksi hormon saat menstruasi.

5; Halhal Yang Perlu Diperhatikan Saat Menstruasi


Hermana & Sulistyowati (2009) mengatakan halhal yang perlu
diperhatikan oleh remaja wanita saat menstruasi, antara lain:

a; Membersihkan daerah kewanitaan untuk mencegah kuman dari anus


masuk ke saluran vagina atau saluran reproduksi.

b; Mengunakan pembalut bersih. Jika banyak darah yang keluar segera


berganti pembalut yang baru. Pembalut yang terlalu lama dipakai
dapat menjadi lembab dan mudah ditumbuhi bakteri dan jamur, oleh
karena itu, perlu sering berganti pembalut.

c; Menggunakan celana yang cukup longgar dan tidak terlalu ketat


supaya tidak menyebabkan lecet dan iritasi pada kulit.

26

d; Mengenakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun agar


mudah menyerap keringat. Sehingga area genital tidak lembab
karena dapat menjadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri.

e; Sering minum air putih atau jus buah-buahan. Banyak mengkonsumsi


makanan dan sayuran yang mengandung zat besi, misalnya ikan, hati
ayam, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

D; Konsep Remaja
1; Pengertian Remaja
Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence berasal
dari bahasa Latin adolescere yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk
mencapai kematangan. Perkembangan lebih lanjut istilah Adolescence
sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental,
emosional, sosial, dan fisik (Al-Mighwar, 2006).
Memperjelas pengertian remaja dan rentang umur usia remaja, di
bawah ini terdapat beberapa pendapat :
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan
21 tahun bagi wanita dan 13 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini
dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan
17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 sampai dengan 21/22
tahun adalah remaja akhir (Ali & Asrori, 2009).
Sedangkan menurut Al-Mighwar (2006), masa remaja awal
berlangsung antara umur 13/14 tahun sampai dengan 17 tahun bagi
wanita dan pria. Remaja akhir 17 tahun sampai dengan 21 tahun.

2; Ciri-ciri umum masa remaja

27

Adapun ciri-ciri umum pada masa remaja menurut Al-Mighwar


(2006), diantaranya adalah :

a; Masa yang penting


Adanya akibat yang langsung terhadap sikap dan tingkah laku
serta akibat-akibat jangka panjangnya menjadkan periode remaja
lebih penting daripada periode lainnya. Baik akibat langsung maupun
jangka panjang sama pentngnya bagi remaja karena adanya akibat
fisik dan psikologis. Cepat dan pentingnya perkembangan fisik remaja
diiringi oleh cepatnya perkembangan mental, khususnya pada awal
masa remaja. Atas semua perkembangan itu dierlukan penyesuaian
mental dan pembentukan sikap, serta nilai dan minat baru.

b; Masa transisi
Merupakan tahap perlihan dari satu perkembangan ke tahap
berkutnya. Pada setia periode transisi, tampak ketidakjelasan status
individu dan munculnya keraguan terhadap peran yang harus
dimainkannya. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan
bukan pula orang dewasa. Bila remaja bertingkah laku seperti anakanak, maka dia harus diajari untuk bertindak sesuai dengan usianya.
Di sisi lain, ketidakjelasan status itu juga menguntungkan karena
memberi peluang kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang
berbeda dan menentukan pola tingkah laku, nilai, dan sifat yang
paling relevan dengannya.

c; Masa perubahan
Selama masa remaja tingkat perubahan sikap dan perlaku sejajar
dengan tingkat perubahan fisik. Perubahan yang terjadi pada masa

28

remaja memang beragam, tetapi ada lima perubahan yang terjadi


pada semua remaja :

a; Emosi yang tinggi


b; Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh
kelompok sosial

c; Perubahan nilai-nilai sebagai konsekuensi


d; Perubahan minat dan pola tingkah laku
e; Bersikap ambivalen (menentang) terhadap perubahan
f; Masa bermasalah
Dimana banyak remaja yang menyadari bahwa penyelesaian
yang ditempuhnya sendiri tidak selalu sesuai dengan harapannya.
Hal ini relevan dengan pendapat yang menyatakan bahwa banyak
kegagalan yang sering disertai akibat yang tragis, bukan karena
ketidakmampuan individu, tapi kenyataan bahwa tuntutan yang
diajukan kepadanya justru saat semua tenaganya telah dihabiskan
untuk mengatasi masalah-masalah pokok yang disebabkan oleh
pertumbuhan dan perkembangan seksual yang normal.

g; Masa pencarian identitas


Dimana bagi remaja penyesuaian diri dengan kelompok pada
tahun-tahun awal masa remaja adalah penting. Secara bertahap,
mereka mulai mengharapkan identitas diri dan tidak lagi merasa
puas dengan adanya kesamaan dalam segala hal dengan temanteman sebayanya. Banyak cara yang dilakukan remaja untuk
menunjukkan identitasnya, antara lain penggunaan simbol-simbol
status dalam bentuk kendaraan, pakaian dan kepemilikan barang-

29

barang lain yang mudah dilihat. Melalui cara seperti ini, remaja
berusaha

menarik

memandangnya

perhatian

sebagai

orang

individu.

lain

agar

Disamping itu,

mereka
dia

juga

berusaha mempertahankan identitas dirinya terhadap kelompok


sebaya.

h; Masa muncunya ketakutan


Dimana

banyak

yang

bernggapan

bahwa

popularitas

mempunyai arti yang bernilai, dan sayangnya banyak diantaranya


yang bersifap negatif. Persepsi negatif terhadap remaja seperti
tidak dapat dipercaya, cenderung merusak dan berperilaku
merusak,

mengindikasikan

pentingnya

bimbingan

dan

pengawasan orang dewasa. Demikin pula, terhadap kehidupan


remaja muda cenderung tidak simpatik dan takut bertanggung
jawab.

i; Masa yang tidak realistik


Dimana pandangan subjektif cendrung mewarnai remaja.
Mereka memandang diri sebdiri dan orang lain berdasarkan
keinginannya

dan

bukan

berdasarkan

kenyataan

yang

sebenarnya, apalagi dalam hal cita-cita. Tida hanya berakibat bagi


dirinya sendiri, bahkan bagi keluarga dan teman-temannya, citacita yng tidak realistik ini berakibat pada tingginya emosi yang
merupakan ciri awal masa remaja. Semakin tidak realistik citacitanya,

semakin

tinggi

kemarahannya.

Bila

orang

lain

mengecewakannya atau jika dia tidak berhasil mencapai tujuan


yang ditetapkannya dia akan sakit hati dan kecewa.

30

j; Masa menuju masa dewasa


Dimana bila kurang arahan atau bimbingan, tingkah laku
mereka akan menjadi ganjil, seperti berpakaian dan bertingkah
laku meniru-niru orng dewasa, merokok, minum-minuman keras,
menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks. Hal ini
karena disatu sisi mereka ingin segera menyesuaikan diri dengan
tipe oran gdewasa yang sudah matang, tetapi disisi lain mereka
masih belum lepas dari tipe remajanya yang belum matang.

3; Perubahan fisik pada masa remaja


Perubahan fisik umumnya terjadi pada usia 9-12 tahun, namun
perlu ditekankan bahwa ada perbedaan pada setiap anak. Terkadang
ada anak yang tidak senang karena terlambat dibandingkan dengan
teman-temannya. Awal perubahan anak laki-laki dan perempuan juga
berbeda, biasanya anak perempuan matang terebih dahulu sehingga
anak laki-laki merasa terganggu karena anak perempuan menjadi lebih
dari mereka. Pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk
organ-organ reproduksi (organ seks bebas), ditandai dengan muncul
tanda-tanda sebagai berikut :

a; Tanda seks primer , yaitu pada remaja laki-laki ditunjukan dengan


pertumbuhan yang cepat dari batang kemaluan (penis) dan kantung
kemaluan (scrotum) yang mulai terjadi pada usia sekitar 12 tahun dan
berlangsung sekitar 5 tahun untuk penis dan 7 tahun untuk scrotum.
Testis mencapai kematangan penuh pada usia 20 atau 21 tahun,
yang mula-mula terlihat pada peningkatan panjang penis, yang
secara berangsur-angsur bertambah besar.

31

Sementara itu pada anak perempuan, perubahan ciri-ciri seks


primer ditandai dengan munculnya periode menstruasi, yang disebut
dengan menarche, yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh
seorang gadis. Munculnya menstruasi pada perempuan ini sangat di
pengaruhi oleh perkembangan indung telur atau ovarium
( Desmita,2008 )

b; Tanda seks sekunder, yaitu tanda-tanda jasmaniah yang tidak


langsung

berhubungan

dengan

proses

reproduksi,

namun

merupakan tanda-tanda yang membedakan antara laki-laki dan


perempuan. Diantara tanda-tanda jasmaniah yang terlihat pada lakilaki adalah tumbuh kumis dan janggut, jakun, bahu dan dada
melebar, suara berat, tumbuh bulu di ketiak, di dada,di kaki dan di
lengan dan di sekitar kemaluan , serta otot-otot menjadi kuat.
Sedangkan pada perempuan terlihat payudara dan pinggul yang
membesar, suara menjadi halus, tumbuh bulu di ketiak,dan disekitar
kemaluan ( Desmita,2008 )

4; Ciri-ciri perkembangan remaja


Ciri-ciri perkembangan remaja dibagi 2 tahapan (Al-Mighwar,2006) :

a; Remaja tahap awal (usia 13 atau 14 - 17tahun)


1; Berpikir konkret.
a;

Ketertarikan utama ialah pada teman sebaya dengan jenis


kelamin sama, disisi lain ketertarikan pada lawan jenis
dimulai.

b; Mengalami konflik dengan orang tua.


c;

Remaja berperilaku sebagai seorang anak pada waktu


tertentu dan sebagai orang dewasa pada waktu selanjutnya.

32

b; Remaja tahap akhir (usia 17-21 tahun)


1; Remaja mulai berpacaran dengan lawan jenis.
2; Remaja mengembangkan pemikiran abstrak.
3; Remaja mulai mengembangkan rencana untuk masa depan.
4; Remaja berusaha untuk mandiri secara emosional dan financial
dari orang tua.

5; Cinta adalah bagian dari hubungan heteroseks bebas yang intim.


6; Kemampuan untuk mengambil keputusan telah berkembang.

Anda mungkin juga menyukai