Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANGGRAENI

CITRA .S
NIM :
105070200131007

KESEHATAN SPIRITUAL
Manusia terdiri dari dimensi fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual yang
harus di penuhi kebutuhannya. Di era modern ini, berbagai aspek kehidupan manusia
mengalami perkembangan, salah satunya adalah spiritual. Dari berbagai penelitian,
dapat disimpulkan bahwa dimensi spiritual mempengaruhi penyembuhan klien yang
sakit. Dalam hal ini, perawat harus memenuhi kebutuhan spiritual klien mulai dari
makna dan tujuan spiritual, hingga memfasilitasi klien untuk mengekspresikan
agama dan keyakinannya dengan memperhatikan tahap perkembangan klien.
Banyak perawat yang kesulitan dalam membedakan antara spiritual dan
agama. Salah satu masalah yang muncul pada perawat dari ketidakpahaman terhadap
pebedaan spiritual dan agama adalah dimana perawat menyatukan dimensi spiritual
dengan dimensi psikososial, yang dapat mengakibatkan perawat tidak mampu untuk
mengenali harapan, kebutuhan atau masalah spiritual dari pasien. Menyamakan
spiritual dengan agama akan membuat terbatasnya pandangan perawat tehadap aspek
dinamis kehidupan. Maka dari itu, pandangan yang luas tentang spiritual penting bagi
perawat untuk membuat konstribusi yang lebih berharga terhadap kesejahteraan
individu.
Definisi individu tentang spiritual dipengaruhi oleh budaya, perkembangan,
pengalaman hidup, dan ide-ide seseorang tentang hidup. Spiritual adalah hubungan
seseorang dengan kekuatan yang lebih tinggi, yang menimbulkan kebutuhan dan
kecintaan terhadap Tuhan. Sedangkan agama adalah keyakinan dan ibadah yang
dilakukan seseorang pada kehidupan spiritualnya. Jadi, jelaslah sudah bahwa spiritual
dan agama berbeda.
Kesehatan spiritual adalah keharmonisan antara diri seseorang, dengan orang
lain, alam dan kehidupan tertinggi. Farran et al membagi dimensi spiritual menjadi
dua, yaitu dimensi spiritual sebagai pendekatan terintegrasi, dan dimensi spiritual
sebagai pendekatan penyatuan. Pendekatan terintegrasi memiliki arti bahwa setiap
dimensi (fisiologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual) memiliki hubungan dengan

dimensi lainnya dan mengandung karakteristik yang unik. Model pendekatan


penyatuan (Farran et al) memiliki arti bahwa spiritualitas mewakili keberadaan
seseorang dan berfungsi sebagai pendorong yang menyatukan berbagai aspek
individual. Pandangan tersebut membantu perawat memahami dimensi spiritual
dengan baik.
Perkembangan spiritual pada usia anak-anak merupakan tahap perkembangan
kepercayaan berdasarkan pengalaman. Perilaku yang didapat antara lain adalah
pengalaman dari interaksinya dengan orang lain. Pada masa ini, anak mulai bertanya
tentang penciptanya dan arti doa, namun anak belum memiliki pemahaman tentang
salah dan benar. Keyakinan yang dimilikinya hanya meniru orang lain. Saat usia
remaja akhir, sudah mulai pada keinginan akan pencapaian kebutuhan spiritual. Usia
awal dewasa merupakan masa pencarian kepercayaan dini dan pemikiran sudah
bersifat rasional. Pada usia pertengahan dewasa mengalami tingkat kepercayaan pada
diri sendiri yang lebih baik. Sehingga manusia mengalami pekembangan yang
berbeda pada tiap usia.
Spiritual, sehat dan sakit memiliki keterkaitan yang erat. Keharmonisan
seseorang dalam kehidupan spiritual akan tercapai jika seseorang menemukan
keseimbangan (sehat), sedangkan ketidakharmonisan pada kehidupan spiritual terjadi
jika seseorang mengalami sakit, stress, dll. Keyakinan spiritual sangat penting bagi
perawat karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan perilaku perawatan diri
klien. Beberapa pengaruh dari keyakinan spiritual sebagai berikut yaitu menuntun
kebiasaan hidup sehari-hari, sumber dukungan, sumber kekuatan dan penyembuhan,
sumber konflik (Hamid,2000). Kunci keberhasilan dalam memberikan perawatan dan
dukungan spiritual adalah mendapatkan pemahaman tentang dimensi spiritual orang
tersebut. Maka dari itu, konsep perkembangan spiritual penting untuk memahami
spiritualitas klien dan juga bagaimana kematangan spiritual perawat mempengaruhi
kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan spiritual klien.
Referensi :
Potter and Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses,dan Praktik. Penerbit
Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai