Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil


laboratorium yaitu :
Pra instrumentasi
Pada tahap ini,diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan
dokter, karena tanpa kerja sama yang baik akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan

laboratorium.

Yang

termasuk

dalam

tahapan

pra

instrumentasi meliputi :
a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir
Pada tahap ini perlu diperhatikan apa yang diperintahkan oleh
dokter dan dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk
menghindari

pengulangan

pemeriksaan

yang

tidak

penting,

membantu persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan


menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secara lengkap
meliputi identitas pasien : nama, alamat/ruangan, umur, jenis
kelamin, data klinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan jika
diperlukan pengobatan yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk
menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi
hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan
jangka panjang.
b. Persiapan penderita
1) Puasa
2) Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
hematologi, misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12, dll. Pada
pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil,
sedang

adrenalin

trombosit.

akan

Pemberian

meningkatkan

transfusi

darah

jumlah
akan

leukosit

dan

mempengaruhi

komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi


sediaan

apus

darah

tepi

maupun

penilaian

hemostasis.

Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil pemeriksaan


hemostasis.
3) Waktu pengambilan

Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada


pagi hari tertutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa zat
terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi hari
sehingga lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah. Kecuali ada
instruksi dan indikasi khusus atas perintah dokter. Selain itu juga
ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu berhubung dengan
tingkat kegawatan pasien dan memerlukan penanganan segera
disebut pemeriksaan sito. Beberapa parameter hematologi seperti
jumlah eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasi
diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan.
Kadar besi serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah
pada sore hari dengan selisih 40-100 ug/dl. Jumlah eosinofil akan
lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih
rendah dari tengah malam sampai pagi.
4) Posisi Pengambilan
Posisi

berbaring

kemudian

berdiri

mengurangi

volume

plasma sebesar 10%, demikian pula sebaliknya. Hal lain yang


penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan
memberitahu apa yang akan dikerjakan.

1. BIOPSI KULIT
DEFINISI
Pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh manusia untuk
pemeriksaan patologis mikroskopik. Secara umum, biopsi adalah
pengangkatan sejumlah jaringan tubuh yang kemudian akan

dikirim ke labotarorium untuk diperiksa.


Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik
dengan cara eksisi dengan scalpel atau alat penusuk khusus
(skin punch) dengan mengambil bagian tengan jaringan.

INDIKASI
Untuk mencegah malignitas pada nodul yang asalnya tidak
jelas, dengan warna dan bentuk yang tidak lazim dan pembentukan
lepuh.
PROSEDUR

Pretest :

Selama 1 minggu sebelumnya Anda harus menghentikan segala


macam

konsumsi

obat

yang

membuat

pembekuan

darah

terganggu seperti aspirin, Coumadin dan nonsteroidal antiinflammatory Drugs (NSAIDs).

Konsultasikan

pada

dokter

apakah

Anda

harus

tetap

menkonsumsi obat-obatan yang diresepkan untuk Anda.

Intra test :

Anda akan dibaringkan di atas meja periksa dengan memakai


gaun rumah sakit.

X-ray, CT scan atau ultrasonografi mungkin akan dilakukan


terlebih dahulu untuk menentukan lokasi biopsi.

Lokasi biopsi dibersihkan.

Obat bius dimasukkan ke dalam tubuh. Anda akan merasakan


sakit menyengat ringan.

Saat area biopsi sudah terbius, jarum kecil akan dimasukkan ke


area yang akan diteliti.

Sebagian jaringan-jaringan atau sel-sel diambil. Dalam beberapa


kasus, pembedahan kecil dapat dilakukan agar jaringan atau
benjolan dapat diambil untuk diperiksa.

Beritahu dokter anda jika Anda merasa tidak nyaman.

Setelah itu jarum akan diangkat.

Daerah biopsi akan ditekan lalu akan dipasang kassa kecil. Jika
dilakukan pembedahan , maka akan dilakukan penjahitan.

Post test :

Kemungkinan akan ada memar, rasa tidak nyaman ataupun


bengkak di tempat biopsi dilakukan.

Jika perlu, pakailah obat penghilang rasa sakit yang tidak


mengandung aspirin.

Letakkan es batu secukupnya di atas luka untuk mengurangi


memar dan bengkak.

Hindari aktivitas berat ataupun mengangkat beban lebih dari 2,5


kg selama 24 jam. Perlahan-lahan Anda dapat melakukan
aktivitas normal kecuali ada pemberitahuan sebelumnya dari
dokter.

Hasil tes akan dikirim langsung ke dokter Anda. Dokter Anda


akan memberitahukan hasilnya kepada Anda.

2. KULTUR DAN SENSITIVITAS


DEFINISI
1. Adalah pertumbuhan mikroorganisme yang disengaja, pada
lingkungan yang dikontrol, dengan tujuan untuk mengidentifikasi
atau studi lainnya, atau untuk komersial dan atau penggunaan
pengobatan.
2. Hasil produk dari pertumbuhan bakteri yang disengaja.
INDIKASI

Kultur virus dari cairan vesikel pada lesi (+) untuk HSV adalah
cara yang paling baik karena paling sensitif dan spesifik
dibanding dengan cara-cara lain. HSV dapat berkembang dalam

2 sampai 3 hari.
Jika tes ini (+), hampir 100% akurat, khususnya jika cairan
berasal

dari

vesikel

primer

daripada

vesikel

rekuren.

Pertumbuhan virus dalam sel ditunjukkan dengan terjadinya


granulasi sitoplasmik, degenerasi balon dan sel raksasa berinti
banyak. Sejak virus sulit untuk berkembang, hasil tesnya sering
(-).
PROSEDUR
Pretest :
1. Persiapan alat dan bahan pemeriksaan :
Alat-alat:

Bahan:

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Inkubator
Ose/sengkelit
Lampu spirtus
Tabung + rak
Pinset
Usap kapas steril
Jangka sorong

a. Mueller Hinton Agar


b. Mueller Hinton Darah
c. Air garam fisiologis
steril
d. Larutan McFarlan 0,5
e. Cakram antibiotic

2. Persiapan medium tes


Intra test :
Teknik ini dilakukan secara aseptis untuk menjaga agar
kultur bebas dari kontaminasi jamur dan bakteri. Serta
menggunakan metode agar difusi cakram dan dilakukan cara
Kirby-Bauer (Standard Single Disc Method).
Biakan bakteri yang berumur 24 jam pada agar miring seperti
Escherichia

coli

dan

pada

agar

darah

miring

seperti:

Streptococcus sp. Dengan menggunakan senkelit ditanam


pada 2,5 ml NaCl fisiologis, inkubasi selama 2 jam pada suhu
35oC.

atau

bila

jumlah

kuman

cukup,

dapat

langsung

disuspensikan sampai McFarland 0,5 pada NaCl fisiologis

(0,9%).
Suspensi biakan bakteri kemudian disesuaikan kekeruhannya

dengan standard kekeruhan McFarland 0,5.


Dengan menggunakan swab kapas steril, swab kapas ini
dicelupkan dalam suspense biakan tadi yang setelah diperas
dengan cara menekan dan memutar swab kapas pada dinding
tabung diluar cairan sebanyak dua kali, lalu diusapkan pada
lempeng agara Muller-Huton dengan cara garis menggaris,
rapat, dan sejajar, lalu putar 60 derajat dan lakukan garisan
serupa dengan lidi kapas yang sampai tiga kali, hingga terjadi
penyebaran

biakan

bakteri

secara

merata

keseluruh

ini

dibiarkan

permukaan agar.
Biakan bakteri pada

mongering selama 4-5 menit (tidak boleh lebih dari 15 menit).


Kemudian letakkan cakram antibiotic pada lempeng agar
tersebut

yang

lempeng

berdiameter

agar

10cm

lalu

sebanyak

cakram

antibiotic dengan menggunakan pinset atau dispenser disc.


Selanjutnya lempeng agar tersebut diinkubasi pada suhu 35 oC
selama 18-24jam

Keesokan harinya dilihat ada tidaknya zona hambatan yang


terbentuk di sekitar cakram antibiotic
Catatan pemeriksaan harus diulang :
o Bila kuman tidak tumbuh merata
o Bila kuman terkontaminasi
o Bila kuman belum tumbuh eramkan lagi selama 48 jam
o Untuk kuman yang memerlukan CO2, ikubasi dilakukan
o

dengan pada ikubator CO2 atau Candle Jar


Untuk kuman-kuman : streptoccus pneumonia, MRSA
pembacaan dilakukan setelah 20-24 jam.

Post test :
1) Pengukuran zona hambatan dengan menggunakan alat ukur
geser (caliper) atau penggaris pada zona yang jernih.
2) Interpretasi hasil
Pembacaan dan evaluasi kepekaan mengikuti petunjuk tabel
yang dibuat oleh CLSI (clinical and laboratory standart institute)
yaitu S(sensitif), I(intermediet), dan R (resisten).
3) Bakteri dengan jumlah isolasi kurang dari 20 dijadikan satu
menjadi organism lain-lain.
4) Hasil pemeriksaan kultur darah dikelompokan menjadi 3 kategori
yaitu sensitif, intermediet dan resisten berdasrakan breakpoints
dari antibiotika yang digunakan yaitu sefalosporin generasi tiga.
5) Hasil pemeriksaan uji resisten terhadap antibiotika sefalosporin
generasi tiga dianalisis selama 2001-2006.

3. TZANCK TEST
DEFINISI
Metode pengujian luka untuk virus herpes simpleks (yang
menyebabkan luka dingin, melepuh demam, atau luka kelamin),
atau virus varicella-zoster (yang menyebabkan cacar air dan
"shingles").
INDIKASI
Tes ini untuk mendeteksi penyakit yang disebabkan oleh virus
herpes.

PROSEDUR
Pretest :
Persiapan Pasien (Semua Metode)
1. Sarankan pasien untuk jadwal pemeriksaan ginekologi-nya dua
minggu setelah hari pertama dari periode menstruasi terakhir
dan lebih disukai bila dia tidak aktif perdarahan.
2. Menyarankan pasien untuk tidak menggunakan obat vagina,
kontrasepsi vagina, atas douche selama 48 jam sebelum ujian.
3. Hubungan
seksual
tidak
dianjurkan
malam
sebelum
pemeriksaan.
4. Penggunaan pelumas, misalnya, KY jelly, harus diminimalkan
sebelum spesimen koleksi. Spekulum mungkin dibilas dalam air
hangat atau normal saline untuk membantu penyisipan.
5. Kelebihan lendir atau eksudat purulen pada permukaan serviks
harus

lembut

dihapus dengan kapas dibasahi sebelum mendapatkan sampel.


Intra test :
1. Megumpulkan kerokan dari dasar ulkus atau lesi tersebut
menggunakan

spatula

plastik.

Bilas

bahan

menjadi

botol

ThinPrep, penuh semangat berputar-putar spatula sepuluh kali.


2. Pasang tutup pada botol dan kencangkan sehingga garis torsi
pada tutup melewati garis torsi pada botol.
3. Label botol dengan dua bentuk identifikasi unik pasien.
4. Mengisi formulir konsultasi sitologi Gyn. Lihat Sitologi Formulir
Konsultasi

Penyelesaian

Gyn

untuk

instruksi

untuk

menyelesaikan Gyn permintaan dan melaksanakan pernyataan


penerima maju sebagai diperlukan oleh CMS. Tunjukkan pada
form sumber spesimen.
5. Kirim spesimen dan bentuk Gyn ke laboratorium. Jangan
gunakan

tabung

rumah

sakit

sistem

transportasi

setiap

spesimen sitologi.
6. Lihat Sitologi Koleksi Tzanck Prosedur pengajuan uji spesimen
dari situs SELAIN itu Female Genital Tract.

Menyerahkan

spesimen ini menggunakan Non-Gyn Sitologi Formulir Konsultasi.

4. SKIN SCRAPPING

DEFINISI
Teknik dasar dalam ilmu penyakit kulit yang di terapkan pada kasus
dalam proporsi tinggi.
-

Tes ini memungkinkan lapisan epidermis yang tipis dan folikel

rambut dan keduanya dapat dijadikan sebagai sampel


Tes ini umumnya digunakan untuk diagnose infestasi parasit
seperti sarcoptimange, cheyletiellosis and demodicosis.

INDIKASI
Sering digunakan dalam diagnosis dari infestasi parasit seperti
sarcoptic,

cheyletiellosis

kudis

dan

demodicosis.

Penggunaan

penting dari tes ini adalah untuk mendeteksi tungau, yang dalam
ukuran mikroskopis.
PROSEDUR
Pratest :
Persiapan bahan/material ekstrak alergen.

gunakan material yang belum kedaluwarsa

gunakan ekstrak alergen yang terstandarisasi

Persiapan Penderita :

Menghentikan pengobatan antihistamin 5-7 hari sebelum tes.

Menghentikan pengobatan jenis antihistamin generasi baru


paling tidak 2-6 minggu sebelum tes.

Usia : pada bayi dan usia lanjut tes kulit kurang memberikan
reaksi.

Jangan melakukan tes cukit pada penderita dengan penyakit


kulit misalnya urtikaria, SLE dan adanya lesi yang luas pada
kulit.

Pada

penderita

dengan

keganasan,limfoma,

sarkoidosis,

diabetes neuropati

juga terjadi penurunan terhadap reaktivitas terhadap tes kulit


ini.

Persiapan pemeriksa :

Teknik dan ketrampilan pemeriksa perlu dipersiapan agar tidak


terjadi interpretasi yang salah akibat teknik dan pengertian yang

kurang difahami oleh pemeriksa.


Ketrampilan teknik melakukan cukit
Teknik menempatkan lokasi cukitan karena ada tempat2 yang
reaktifitasnya tinggi dan ada yang rendah. Berurutan dari lokasi
yang reaktifitasnya tinggi sampai rendah : bagian bawah
punggung > lengan atas > siku > lengan bawah sisi ulnar > sisi
radial > pergelangan tangan.

Intratest :

Scraping kulit dilakukan dengan mengumpulkan sampel kulit


dengan menggunakan pisau bedah. Pisau digunakan untuk
lembut mengikis lapisan kulit, biasanya sampai sejumlah kecil
darah terlihat. Hal ini penting, terutama jika parasit yang diduga,
karena mereka tinggal jauh di dalam kulit. Sampel sel kulit
diletakkan di slide mikroskop, dicampur dengan minyak dan
dievaluasi di bawah mikroskop.

Post test:

Biasanya hasil tersedia dalam waktu 30 menit. Dokter akan


menyerahkan sampel kulit ke laboratorium luar. Hasil dapat
selesai dalam waktu dua sampai empat hari.

5. PATCH TEST
DEFINISI
Untuk mengenali substansi yang menimbulkan alergi pada
pasien dibawah plester khusus (exclusive putches).
INDIKASI
Dermatitis, gejalak kemerahan, tonjolan halus, gatal- gatal.
Reaksi + lemah. Bulla yang halus, papula dan gatal gatal yang
hebat reaksi + sedang. Bulla, nyeri, ulserasi reaksi + kuat.
PROSEDUR

Pratest :

Dilakukan pada anak usia minimal 3 tahun.


Dua hari sebelum tes, anak tidak boleh melakukan aktivitas yang
berkeringat atau mandi. Punggungnya pun tidak boleh terkena

gesekan dan harus bebas dari obat oles, krim atau salep
Tes akan dilakukan di kulit punggung

Intratest :
Teknik patch test yang dilakukan adalah dengan menempatkan
bahan-bahan kimia dalam tempat khusus (finn chamber) kemudian
bahan yang ditest ditempelkan pada kulit normal, klien kemudian
ditutup selama dua hari. Setelah dua hari, penutup dilepas dan
dibiarkan selama 15 sampai 25 menit, lalu dibaca kelainan-kelainan
yang ada. Pada tempat itu mungkin terjadi eritema, udema, papula,
vesikula, dan kadang-kadang bisa terjadi bula dan nekrosis.
- Pembacaan patch test menurut Fisher adalah:
O
: tidak ada reaksi
+
: eritema
++
: eritema dan papula
+++ : eritema, papula dan vesikula
++++
: udema yang jelas dan vesikula
Post test:
Hasil postif ditunjukkan dengan munculnya bercak kemerahan
(rash) atau melenting pada kulit terebut.

6. PCR TEST
DEFINISI
Polymerase
pembentukan
menggunakan

chain

cetakan

reaction
DNA

prosedur

dan

(PCR)

secara
waktu

adalah

suatu

proses

berulang

kali

dengan

yang

tertentu.

PCR

menggunakan teknik amplifikasi (perbanyakan) secara spesifik pada


suatu segmen DNA secara in vitro dengan menggunakan DNA
polymerase,

cetakan

(template),

DNA

genom,

dan

primer

oligonukleotida yang akan menempel pada segmen yang akan


diamplifikasi.
INDIKASI
Prinsip dasar dari teknik PCR tersebut merupakan adanya
enzim DNA polymerase yang digunakan untuk membuat cetakan
dari segmen DNA yang diinginkan.
PROSEDUR
Proses PCR terdiri ari 3 tahapan, yaitu:
1. Denaturasi
Adalah proses penguraian materi genetic (DNA/RNA) dari bentuk
heliksnya yang dipisahkan dengan suhu 90-96 o C.
2. Anneling (pelekatan) atau hibridisasi
Adalah suatu proses penempelan primer ke DNA template yang
sekarang hanya dalam satu untai.
3. Polimerisasi (sintesis)
Adalah suatu proses pemanjangan suatu rantai DNA baru yang
dimulai dari primer.
Aplikasi dari PCR yaitu:
1. Mendeteksi penyakit yang dapat menginfeksi, variasi dan mutasi
dari gen.
2. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar spesies atau
untuk mengetahui dari mana spesies tersebut berasal.
3. DNA atau RNA yang telah dianalisis dengan menggunakan teknik
PCR digunakan untuk meneliti penerapannya dalam bidang klinik
dan obat-obatan forensic, mengembangkan teknik-teknik dalam
bidang genetika dan untuk mendiagnosa.
4. Untuk membuat cDNA library, yaitu sebuah set dari hasil cloning
yang mewakili sebanyak mungkin dari suatu tipe sel tertentu
dengan waktu tertentu. Pembuatan cDNA library tersebut
menggunakan teknik Transverse Replication PCR.
7. SEROLOGI
DEFINISI
Uji serologi adalah membedakan bakteri berdasarkan sifat-sifat
antigeniknya. Uji serologi telah digunakan secara luas untuk
diagnosis laboratories penyakit menular. Uji laboratories yang

didasarkan pada reaksi antigen-antibodi memperluas ketrampilan


diagnostic

pada

ahli

klinik

dan

mempedomani

usaha-usaha

pengobatan. Uji serologi merupakan bagian yang besar dari teknik


dasar dalam ilmu penyakit kulit yang di terapkan pada kasus dalam
proporsi tinggi. Tes ini memungkinkan untuk dilakukan pada lapisan
epidermis yang tipis dan folikel rambut.
INDIKASI
Pemeriksaan serologi direkomendasikan kepada orang yang
mempunyai gejala herpes genital rekuren tetapi dari hasil kultur
virus negatif, sebagai konfirmasi pada orang-orang yang terinfeksi
dengan gejala- gejala herpes genital, menentukan apakah pasangan
seksual dari orang yang terdiagnosis herpes genital juga terinfeksi
dan orang yang mempunyai banyak pasangan sex dan untuk
membedakan dengan jenis infeksi menular sexual lainnya.
PROSEDUR
a. Pertama periksalah serum untuk mencari ada tidaknya IgG
spesifik untuk Toksoplasma, bila hasilnya (-), berarti anda tidak
pernah terinfeksi Toksoplasma. Bila (+), berarti Anda pernah
terinfeksi.
b. Bila (+) IgG, maka untuk menentukan kapan infeksi tersebut,
anda harus melakukan pemeriksaan serum untuk mencari ada
c.

tidaknya IgM toksoplasma.


Bila IgG (+) dan IgM (-) : Anda telah terinfeksi lebih dari setahun
yang lalu. Saat ini anda mungkin telah mengembangkan
kekebalan terhadap parasit itu, anda tidak perlukhawatir untuk

hamil.
d. Bila IgG (+) dan IgM juga (+) : Anda tengah mengalami infeksi
dalam 2 tahun terakhir (mungkin pula ada false pada hasil IgM).
Anda harus catat berapa angka IgM tersebut.
e. Selanjutnya anda harus melakukan lagi pemeriksaan IgM (jika
perlu lakukan pemeriksaan IgG juga) setelah 2minggu dari
f.

pemeriksaan pertama.
Bila IgM tetap (+) atau malah naik angkanya, berarti Anda
sedang terinfeksi toksoplasma. Sebaiknya anda sembuhkan dulu
infeksi ini baru kemudian mulai hamil.

REFERENSI
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003416.htm. Updated
by : Shabir Bhimji MD, PhD, Specializing in General Surgery,
Cardiothoracic and Vascular Surgery, Midland, TX. Review provided by :
VeriMed Healthcare Network. Also reviewed by : David Zieve, MD, MHA,
Medical Director, A.D.A.M., Inc.
http://www.netdoctor.co.uk/health_advice/examinations/biopsy.htm
http://www.medterms.com/script/main/art.asp?articlekey=2466
http://www.news-medical.net/health/Biopsy-What-is-Biopsy.aspx
http://www.healthline.com/galecontent/tzanck-preparation1#ixzz1PEoXVk00

PJBL
PEMERIKSAAN DIGNOSTIK
PADA SISTEM INTEGUMEN

Disusun oleh :

ANGGRAENI CITRA .S (105070200131007)

PSIK K3LN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2011

Anda mungkin juga menyukai