- m. Sternohyoideus
-
m. Sternothyroideus
3. Facies posterolateralis.
a. Thyroidea Ima
v. Thyroidea media
thyroidea; isthmus terletak diatas cincin iga kedua dan ketiga ujung terbawah lobus,
biasanya diatas cincin trakea keempat atau kelima. Kelenjer ini tertanam dalam lapisan
pretrachealis fascia cervicalis profunda. Biasanya beratnya sekitar 25 gram dalam
dewasa, sedikit lebih berat pada wanita dan membesar secara fisiologis pada pubertas
serta selama menstruasi dan kehamilan.
Permukaan medial tiap lobus dibentuk diatas larynx dan trachea. Secara
superfisialis, kelenjer ini ditutupi oleh musculus sternothyroideus, oleh musculus
sternohyoideus dan dibawah oleh batas anterior musculus sternocleidomastoideus. Di
superior kelenjer ini dalam hubungan dengan musculus cricothyroideus. Ramus
externus nervus laringeus superior berjalan profunda terhadap bagian kelenjer ini dalam
jalannya untuk mensarafi otot ini. Di posterolateral, thyroidea berkontak dengan sarung
carotis, nervus laringeus recurrens dan esophagus di belakang. Glandula parathyroidea
biasanya ditemukan berhubungan dengan permukaan posterolateral thyroidea. Titik
anatomi ini penting dalam pendekatan bedah ke glandula thyroidea serta jelas nervus
laryngeus recurrens dan nervus laryngeus superior tidak boleh rusak selama operasi
thyroidea. Juga parathyroidea harus diamati dalam operasi thyroidea.
Penyediaan darah ke tiroid sangat kaya dan meningkat dalam aktifitas thyroidea
yang berlebihan. Arteria thyroidea superior muncul dari arteri carotis externa pada tiap
sisi dan berjalan menuruni faring dan laring untuk bercabang ke sekeliling kutub atas
kelenjer, terutama pada permukaan anterior tiap lobus. Arteri superior ini
beranastomosis luas dengan cabang terminal arteri thyroidea inferior, yang muncul dari
truncus thyrocervikalis, suatu cabang bagian pertama arteri subclavia. Arteri inferior
menyilang ke sisi posterolateral tiap lobus dari belakang sarung carotis dan bercabang
sewaktu melewati kelenjer ini. Nervus laringeus recurrens biasanya terletak posterior
terhadap batang arteri thyroidea inferior, tetapi bisa terletak didepan arteri atau
kenyataannya di antara cabangnya. Peningkatan aliran dalam arteri ini, yang membesar
dalam tirotoksikosis, sering menyebabkan bising yang dapat didengar (bruit thyroidea),
yang merupakan tanda fisik bermanfaat dalam aktifitas tiroid yang berlebihan.
Vena thyroidea mulai dibentuk pada permukaan kelenjer dan dapat mudah
dirusak pada eksplorasi. Vena thyroidea superior berjalan bersama arteri thyroidea
superior dan berdrainase langsung ke dalam vena jugularis interna. Biasanya ia diligasi
bersama arteri ini.
Vena thyroidea
media terpisah
jugularis interna. Vena ini dapat cukup pendek jika glandula thyroid membesar dan
cabangnya dapat menyulitkan sejumlah eksplorasi bedah.
Vena thyroidea inferior mendrainase darah dari kutub bawah tiap lobus dan
berjala ke vena brachiocepalica dextra.
lidah. Titik perlekatan ductus thyroglossalis dapat terlihat sebagai cekungan kecil pada
sambungan dua per tiga anterior dan sepertiga posterior lidah- foramen cecum.
Biasanya ductus thyroglossalis atrofi pada minggu keenam kehidupan
intrauterus . Folikel jelas dalam glandula thyroid embrio 50 mm dan koloid jelas dalam
embrio 60mm, dengan bukti fungsi kelenjar segera setelah stadium ini.
tiroid
juga
merangsang
pembentukan
dan
oksidasi
kolesterol,
perubahannya menjadi asam empedu, dan sekresi empedu, efek bersihnya adalah
penurunan kolesterol tubuh dan darah.
3. Sinergisme dengan sistem syaraf simpatis
dan T3 melalui pemecahan tiroglobulin, sedangkan efek lain bisa berjam-jam atau
berhari-hari.
Peningkatan hormon tiroid di cairan tubuh akan menyebabkan berkurangnya
sekresi TSH dari adenohipofisis; peningkatan 1,75 kali akan menyebabkan sekresi TSH
mencapai nol. Keadaan ini merupakan efek langsung karena tetap terjadi kalau
adenohipofisis telah dipisahkan dari hipotalamus. Penurunan TSH akan menurunkan
rangsangan