REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TAHUN 2015-2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: a. bahwa
pimpinan
menyusun
kementerian/lembaga
fungsinya
dengan
kementerian/lembaga
Rencana
Strategis-
berpedoman
kepada
Rencana
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
tentang
Rencana
Strategis
Kementerian
Perencanaan
Pembangunan
Nasional
2
2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4405);
3. Peraturan...
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tatacara
Penyusunan
Nasional
(Lembaran
Rencana
Negara
Pembangunan
Republik
Indonesia
Menteri
Perencanaan
Pembangunan
Pedoman
Penyusunan
dan
Penelaahan
PERLINDUNGAN
STRATEGIS
ANAK
TENTANG
KEMENTERIAN
PEREMPUAN
RENCANA
PEMBERDAYAAN
2015-2019.
Rencana
Strategis
Pasal 1
Kementerian
Pemberdayaan
Renstra
Kemen
PPPA
adalah
sebagaimana
3
PPPA untuk periode 5 (lima) tahun terhitung mulai
Tahun 2015 sampai dengan 2019.
(2) Renstra Kemen PPPA sebagaimana dimaksud pada
ayat
(1)
memuat
visi,
misi,
tujuan,
strategi,
oleh
setiap
unit
kerja
di
lingkungan
Kementerian PP-PA.
Pasal 4
Rencana Strategis Kemen PPPA akan dievaluasi secara
berkala disesuaikan dengan perkembangan lingkungan
strategis yang terjadi.
Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan
Peraturan
Menteri
ini
dengan
penempatannya
dalam
Berita
Negara
Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Januari 2015
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN
PERLINDUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
ANAK
4
YOHANA YEMBISE
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 37
LAMPIRAN
PERATURAN
PEREMPUAN
MENTERI
DAN
PEMBERDAYAAN
PERLINDUNGAN
ANAK
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA
STRATEGIS
PEMBERDAYAAN
KEMENTERIAN
PEREMPUAN
DAN
KATA PENGANTAR
dan
anak
serta
penguatan
kapasitas
kelembagaan
5
kelompok rentan dan korban terbesar akibat kekerasan juga masih relatif
rendah.
Dampak
dari
pelaksanaan
pembangunan
yang
belum
Pada...
Pada
Kabinet
Kerja
Periode
2014-2019,
Rencana
Strategis
Pembangunan
Nasional/Kepala
Badan
Perencanaan
Rencana
Strategis
merupakan
sekumpulan
konsep
untuk
dengan
mengidentifikasikan
strategi,
memperjelas
prioritas
6
organisasi dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut.
Sesuai dengan tugas pokok dan mandat Kemen PP-PA sesuai dalam
Keputusan Presiden tahun 2014 yang lalu, yaitu menyusun kebijakan terkait
dengan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mewujudkan
kesetaraan gender, mengkoordinasikan, mengadvokasi pemangku kepentingan
terkait gender, perempuan dan anak serta memantau dan mengevaluasi.
Mudah-mudahan melalui Rencana Strategis Kemen PP-PA yang memuat
tujuan, arah kebijakan, strategi, program dan target-target kinerja selama
kurun waktu lima tahun ke depan (2014-2019). Upaya Kemen PP-PA untuk
mengharmonisasikan, mengintegrasikan dan membangun kapasitas serta pola
pikir pemangku kepentingan tentang pentingnya memakai pendekatan gender
dan anak dalam penyusunan kebijakan, program, kegiatan K/L dan daerah
dapat dilaksanakan sehingga berkontribusi di dalam mewujudkan Indonesia
yang lebih adil, sejahtera dan demokratis.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia,
ttd.
Yohana Yembise
DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................... 4
DAFTAR ISI............................................................................................... 6
DAFTAR ISTILAH...................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... 14
1.1 Kondisi Umum .................................................................. 14
1.2 Potensi dan Permasalahan ................................................ 33
BAB II
7
2.3 Tujuan............................................................................... 42
2.4 Sasaran Strategis ............................................................. 43
BAB III
BAB IV
BAB V PENUTUP....................................................................................... 67
LAMPIRAN
Lampiran 1 Matriks Kinerja dan Pendanaan Kementerian/Lembaga......... 68
Lampiran 2 Matriks Kerangka Regulasi.....................................................127
DEFINISI...
DEFINISI ISTILAH
Dalam Rencana Strategis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Tahun 2015-2019 ini yang dimaksud dengan:
1.
8
2.
3.
yang
berpengaruh
secara
signifikan
dalam
proses
lain seusianya.
Champion adalah seorang pionir, penggerak/mobilisator yang tentunya
sudah memiliki kemampuan, keahlian dan kepakaran di bidangnya untuk
5.
6.
dan
dipenuhi
oleh
orang
tua,
keluarga,
masyarakat,
7.
8.
9.
keberhasilan
pencapaian
sasaran
strategis
Kementerian/Lembaga.
11. Input adalah segala sesuatu yang digunakan dalam rangka menghasilkan
keluaran (output).
12. Kabupaten...
12. Kabupaten/Kota Layak Anak yang selanjutnya disingkat KLA adalah
kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak
anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah,
masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan
9
berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin
terpenuhinya hak anak.
13. Keadilan Gender adalah
menggambarkan
adanya
suatu
keadaan
persamaan
dan
atau
perlakuan
kewajiban
laki-laki
yang
dan
Kementerian/Lembaga
adalah
penjabaran
urusan
pemerintahan
Kementerian/Lembaga,
mencapai
sasaran
yang
berisi
strategis
menjadi
satu
atau
tanggung
beberapa
penyelenggaraan
upaya
jawab
untutuk
pemerintahan
dan
penjabaran
dari
program
yang
rumusannya
10
19. Kerangka
Kelembagaan
adalah
perangkat
Kementerian/Lembaga
kondisi
bagi
laki-laki
dan
11
25. Lembaga adalah organisasi non Kementerian dan instansi lain pengguna
anggaran yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau
peraturan perundang-undangan lainnya (termasuk didalamnya Lembaga
Pemerintah Non Kementerian, Lembaga Non Struktural, dan Lembaga
Tinggi).
26. Masyarakat adalah lembaga keagamaan, dunia usaha/asosiasi, lembaga
swadaya masyarakat, serikat buruh/pekerja, organisasi kemasyarakatan,
guru/lembaga pendidikan, media massa
27. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
28. Organisasi adalah kesatuan (entity) yang ikut bertanggungjawab dan
melaksanakan
upaya-upaya
untuk
meningkatkan
kualitas
hidup
12
31. Pengarusutamaan...
31. Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah strategi yang dilakukan secara
rasional dan sistematis untuk mencapai Keadilan dan Kesetaraan Gender
dalam aspek kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang
memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan
perempuan dan laki-laki (dan orang lanjut usia, anak-anak di bawah
umur, orang-orang dengan kebiasaan berbeda/difable, serta orang-orang
yang tidak mampu secara ekonomi) untuk memberdayakan perempuan
dan laki-laki mulai dari tahap perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi dari seluruh kebijakan, program, kegiatan di
berbagai bidang kehidupan pembangunan nasional dan daerah.
32. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
33. Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) adalah
instrumen untuk mengatasi adanya perbedaan akses, partisipasi, kontrol
dan manfaat pembangunan bagi laki-laki dan perempuan dengan tujuan
untuk mewujudkan anggaran yang lebih berkeadilan.
34. Program adalah penjabaran kebijakan sesuai
Kementerian/Lembaga
visi
dan
misi
13
39. Rencana...
39. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, yang
selanjutnya disebut RPJMN 2015-2019 adalah dokumen perencanaan
pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahunan ketiga (RPJMN
III), yakni tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
40. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025,
yang selanjutnya disebut sebagai RPJPN 2005-2025 adalah dokumen
perencanaan pembangunan nasional untuk periode dua puluh tahun,
yakni tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
41. Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga
selanjutnya
disebut
Renstra
K/L,
adalah
Tahun
2015-2019,
dokumen
perencanaan
kegiatan
yang
dilaksanakan
untuk
mendukung
pencapaian
sasaran dan tujuan program dan kebijakan yang dapat berupa barang
atau jasa.
43. Sasaran Program (Outcome) adalah hasil yang akan dicapai dari suatu
program
dalam
Kementerian/Lembaga
rangka
yang
pencapaian
sasaran
mencerminkan
strategis
berfungsinya
keluaran(Output).
44. Sasaran Strategis Kementerian/ Lembaga adalah kondisi yang akan
dicapai secara nyata oleh Kementerian/Lembaga yang mencerminkan
pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil satu atau beberapa
program.
45. Strategi adalah arah kebijakan untuk memecahkan permasalahan yang
penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu
14
tertentu serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran
pembangunan.
46. Target adalah hasil dan satuan hasil yang direncanakan akan dicapai
dari setiap indicator kinerja.
47. Tujuan...
47. Tujuan adalah penjabaran visi Kementerian/Lembaga yang bersangkutan
dan dilengkapi dengan rencana sasaran nasional yang hendak dicapai
dalam rangka mencapai sasaran program prioritas Presiden.
48. Unit Organisasi Eselon I adalah instansi di bawah Kementerian/
Lembaga
yang
dipimpin
oleh
pejabat
yang
bertanggungjawab
dari
program
unit
eselon
dan/
atau
kebijakan
Kementerian/Lembaga.
50. Visi adalah rumusuan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan.
15
BAB I...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum
Manusia sebagai insan dan sumberdaya pembangunan merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kemampuan bangsa untuk
berdaya saing tinggi akan menjadikan Indonesia siap menghadapi
tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang ada.
Untuk memperkuat daya saing bangsa, pembangunan nasional diarahkan
untuk mengedepankan pembangunan kualitas hidup manusia. Artinya,
faktor pembangunan kualitas hidup manusia menjadi pokok perhatian di
semua bidang pembangunan. Pembangunan kualitas hidup manusia
merupakan upaya terus-menerus yang dilakukan pemerintah dalam
rangka mencapai kehidupan yang lebih baik.
Upaya pembangunan ini ditujukan untuk kepentingan seluruh
penduduk tanpa membedakan jenis kelamin tertentu. Peningkatan
kualitas hidup manusia yang disesuaikan dengan keberagaman aspirasi
dan hambatan kemajuan keseluruhan kelompok masyarakat akan dapat
menjamin keberhasilan pembangunan. Namun demikian tidak dapat
dipungkiri, pada pelaksanaannya masih terdapat kelompok penduduk
yang tertinggal dalam pencapaian kualitas hidup. Ketertinggalan ini
disebabkan oleh berbagai persoalan pelik yang seringkali saling berkaitan
satu dengan lainnya. Persoalan paling penting yang menghalangi upaya
16
peningkatan
kualitas
hidup
yang
setara
adalah
pendekatan
ajaran
agama
yang
terkadang
dapat
menjadi
faktor
anak
perempuan
pada
setiap
jenjang
sekolah
lebih
tinggi
17
1000 kelahiran hidup).
Kualitas hidup anak juga ditentukan dari perlindungan terhadap
tindak kekerasan. Hasil survei Kekerasan Terhadap Anak yang dilakukan
tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi kekerasan terhadap anak
cukup tinggi. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat kekerasan
terhadap anak akan sangat berdampak terhadap tumbuh kembang
mereka. Jika dibandingkan antara anak laki-laki dan anak perempuan,
ternyata angka prevalensi kekerasan yang dialami anak laki-laki sekitar
dua kali lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. Angka prevalensi
kekerasan dari seluruh responden usia 13-24 tahun untuk anak laki-laki
adalah 40,3 persen atau dengan kata lain rata-rata ada sekitar 40 anak
dari setiap 100 anak laki-laki yang pernah mengalami kekerasan fisik,
emosional atau seksual dalam hidupnya. Sedangkan untuk anak
perempuan angka prevalensinya adalah 21,3 persen.
Pembangunan anak dilakukan sesuai dengan Pasal 28B ayat (2)
UUD 1945, dengan menggunakan prinsip-prinsip pemenuhan hak dan
perlindungan anak sebagaimana tercantum pada Konvensi Hak Anak
(KHA),
yaitu:
berkembang,
non-diskriminasi,
mempertimbangkan
hak
untuk
kepentingan
hidup,
terbaik
tumbuh
dan
anak,
dan
Dalam...
Dalam RPJMN 2015-2019, salah satu agenda pembangunan
nasional adalah Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih,
Efektif, Demokratis dan Terpercaya, ada 2 (dua) mandat yang menjadi
tugas dari PPPA yakni: 1) Meningkatkan peranan dan keterwakilan
perempuan dalam politik dan pembangunan; dan 2) Melindungi Anak,
Perempuan, dan Kelompok Marjinal. Selanjutnya dijabarkan dalam tiga
isu strategis pada pembangunan pengarusutamaan gender (PUG) dan tiga
isu
strategis
pada
perlindungan
anak.
Tiga
isu
strategis
pada
dalam
pembangunan;
2)
Peningkatan
perlindungan
18
kekerasan.
Tiga
isu
strategis
pada
perlindungan
anak,
yaitu:
1)
anak
dari
kekerasan,
eksploitasi,
penelantaran,
dan
dan
perempuan,
serta
anak
laki-laki
dan
anak
pengalaman,
kebutuhan
dan
permasalahan
masing-masing
baik
sebagai
pelaku
pembangunan
maupun
penerima
antara
laki-laki
dan
perempuan,
maka
setara...
digunakan Indeks
19
kesetaraan
pemberdayaan
gender.
perempuan
yang
Fokus
dilakukan
utama
Kemen
pembangunan
PPPA
adalah
20
tersebut, tiga diantaranya yaitu Provinsi DI Yogyakarta, DKI Jakarta
dan Maluku dapat dikatakan sebagai provinsi yang cukup berhasil
dalam pembangunan manusia dan pembangunan gender. Hal ini
ditunjukkan dengan IPM, IPG dan rasio yang tinggi. Sedangkan dua
provinsi lainnya yaitu Papua dan NTT, meskipun mempunyai rasio yang
tinggi, tetapi berada pada level IPM dan IPG yang rendah. Lima provinsi
dengan rasio terendah adalah Kalimantan Timur, Gorontalo, Kep.
Bangka
Belitung,
Papua
Barat,
dan
Kalimantan
Utara,
yang
Provinsi
Indeks
Indeks
Pembangunan
Pemberdayaan
Manusia (IPM)
Tertinggi
Nusa
Tenggara
Rasio (%)
Gender (IPG)
68,77
66,98
97,39
DI Yogyakarta
77,37
74,75
96,61
Papua
66,25
63,60
96,00
DKI Jakarta
78,59
74,98
95,41
Maluku
72,70
69,18
95,17
74,72
64,49
86,31
70,62
60,91
86,25
74,29
62,38
83,96
71,77
59,12
82,37
61,86
62,93
81,38
Timur
Terendah
Kalimantan
Utara
Papua Barat
Kep.
Bangka
Belitung
Gorontalo
Kalimantan
Timur
Pemerataan...
21
Pemerataan antar wilayah juga masih menjadi permasalahan pokok.
Wilayah bagian barat Indonesia cenderung mengalami pembangunan yang
lebih pesat dibandingkan wilayah bagian timur Indonesia. Akibatnya,
kualitas sumber daya di wilayah bagian timur Indonesia jauh tertinggal
dibandingkan sumber daya manusia di wilayah bagian barat Indonesia.
Banyak faktor yang menyebabkan ketertinggalan pembangunan di wilayah
bagian timur Indonesia, salah satunya terkait dengan kondisi alamnya
dan kondisi infrastruktur di pedalaman yang sangat buruk sehingga
tercipta
daerah-daerah
Ketertinggalan
kantong
pembangunan
di
yang
wilayah
terisolasi
bagian
(BPS,
timur
2001).
Indonesia
22
IDG...
IDG terus menunjukkan peningkatan, pada tahun 2010 sebesar
68,15 meningkat menjadi 70,46 pada tahun 2013. Hal ini dapat diartikan
bahwa peranan perempuan dalam politik, pengambilan keputusan dan
kegiatan ekonomi semakin menunjukkan arah yang lebih baik.
Meskipun secara umum IDG terus menunjukkan peningkatan,
namun capaian komponen untuk perempuan masih lebih rendah dari
laki-laki, baik dalam partisipasi politik, pengambilan keputusan, maupun
dalam perekonomian. Hal ini disebabkan oleh dua faktor, pertama,
pembangunan yang selama ini dilakukan lebih banyak menguntungkan
laki-laki; dan yang kedua, walaupun pembangunan manusia telah
memberikan kesempatan kepada semua penduduk tanpa terkecuali,
tetapi kesempatan ini tidak digunakan secara optimal oleh perempuan,
sehingga terkesan bahwa perempuan selalu termarginalkan.
Pencapaian Komponen IDG
Tahun 2013
walaupun
dalam
perkembangannya
relatif
menunjukkan
23
PPPA
pelaksanaan
sesuai
Renstra
dengan
periode
tugas
2010-2014
dan
telah
fungsinya
dalam
merumuskan
dan
Pembangunan
Kesetaraan
Gender
Dan
Pemberdayaan
Perempuan
Upaya mengurangi kesenjangan gender dilakukan dengan: 1)
Penyusunan kebijakan responsif gender yang dapat menjadi acuan
bagi Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda); 2)
Penguatan kelembagaan dalam pengembangan kebijakan, program
dan kegiatan; 3) Penguatan kelembagaan dalam penyusunan data
terpilah menurut jenis kelamin pada K/L dan Pemda; dan 4)
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, program dan
kegiatan yang responsif gender di K/L dan Pemda.
Ini terlihat dengan banyaknya regulasi yang dihasilkan baik di
bidang ekonomi maupun sosial, politik dan hukum. Di bidang
kesehatan, sudah dilakukan pendampingan dan fasilitasi yang
kemudian menghasilkan Peratuan Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
dan
oleh
penangulangan
Komisi
HIV/AIDs.
Penanggulangan
Pedoman
HIV/AIDs
ini
melalui
24
fasilitasi PPRG HIV/AIDs dan pengintegrasian isu gender dalam
HIV/AIDs dalam rencana aksi di beberapa provinsi.
Untuk mendorong keterwakilan perempuan di legislatif Kemen
PPPAmenandatangani MoU dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU)
tentang Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Politik pada Pemilu
Anggota DPR, DPRD dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota dalam rangka percepatan
PUG dalam Politik; serta MoU dengan Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) tentang Percepatan Pelaksanaan PUG Bidang Politik dalam
rangka
peningkatan
pemilihan
umum.
partisipasi
Hal
ini
perempuan
ditindaklanjuti
pada
oleh
pengawasan
KPU
dengan
dengan
fasilitasi
pendampingan
kepada
para
Anak
dan
Menteri
PPN/Kepala
Bappenas
2014
(Equal
Employment
Opportunity/EEO);
3)
Kemen
25
PPPAbekerjasama
dengan
Kementerian
Kesehatan,
Kementerian
Negeri,
dan
Menteri
Pemberdayaan
Perempuan
dan
tentang
Pedoman
Umum
Pelaksanaan
PUG
di
Daerah.
Percepatan
penyusunan
RKPD
PUG
dan
melalui
APBD
PPRG
bagi
dalam
daerah.
regulasi
Capaian
untuk
lainnya
PPRG
di
Daerah;
dan
4)
Peraturan
Menteri
26
melindungi hak asasi perempuan, terutama untuk memberikan rasa
aman dalam pemenuhan hak-haknya dengan memberikan perhatian
yang konsisten dan sistematik yang ditujukan untuk mewujudkan
keadilan dan kesetaraan gender.
Adapun
mencakup:
ruang
lingkup
perlindungan
kegiatan
perempuan
perlindungan
perempuan
dari
kekerasan,
tindak
perlindungan
utama,
perempuan
yaitu:
difokuskan
pencegahan,
pada
pelayanan
tiga
dan
pemberdayaan bagi perempuan korban kekerasan. Sedangkan prinsipprinsip yang harus selalu diterapkan dalam pelaksanaan pemenuhan
hak asasi perempuan adalah:
a. Non-Diskriminasi: yaitu prinsip pemenuhan hak perempuan yang
tidak membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, bahasa,
agama, paham politik, asal kebangsaan, suku, status ekonomi,
kondisi fisik maupun psikis anak, atau faktor lainnya.
b. Penghargaan
terhadap
mengakui
dan
memiliki
kemampuan
pendapat/suara
memastikan
bahwa
untuk
setiap
b. Penghargaan...
perempuan:
yaitu
perempuan
menyampaikan
yang
pendapatnya,
seperti
Pusat
Pelayanan
Terpadu
Pemberdayaan
27
terbentuk di 33 Provinsi dan 247 kabupaten/kota, Unit Pengaduan
Masyarakat di Kemen PPPAdan Gugus Tugas Tindak Pidana
Perdagangan
Orang
(TPPO)
di
30
provinsi
dan
155
kabupaten/kota.
Selain itu, Kemen PPPA juga telah mengeluarkan kebijakan
diantaranya: 1) Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian
Materi
Anti
Kekerasan
terhadap
Perempuan
Penanganan
peningkatan
masyarakat
TPPO,
pemahaman,
dan aparat
Kemen
PPPAterus
pengetahuan
mengenai TPPO
dan
melakukan
kesadaran
melalui sosialisasi,
advokasi dan koordinasi di daerah dan K/L terkait. Selain itu juga
dilakukan peningkatan kemampuan dan kapasitas pendamping
saksi dan/atau korban TPPO melalui penyelenggaraan pelatihan
pendampingan dengan sasaran petugas, aparat, dan LSM peduli
perempuan dan anak, meningkatkan penyebaran informasi melalui
media online (www.gugustugastrafficking.org) dengan melakukan
pelatihan operasional website yang melibatkan perwakilan dari 32
provinsi di Indonesia serta secara terpadu dan sinergi melalui
penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD).
c. Capaian...
c. Capaian Pembangunan Anak
Kebijakan
pemenuhan
hak
dan
perlindungan
anak
28
anak adalah:
a. Non-Diskriminasi: yaitu prinsip pemenuhan hak anak yang
tidak membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, bahasa,
agama, paham politik, asal kebangsaan, suku, status ekonomi,
kondisi fisik maupun psikis anak, atau faktor lainnya.
b. Kepentingan terbaik untuk anak, yaitu mengupayakan semua
keputusan, kegiatan, dan dukungan dari para pihak yang
berpengaruh semata-mata untuk kepentingan terbaik anak;
c.
pembahasan
dan
pengambilan
keputusan
setiap
kegiatan.
Dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak, capaian
ditandai dengan terpenuhinya hak anak untuk hidup, tumbuh dan
berkembang, serta meningkatnya perlindungan anak dari tindak
kekerasan, penelantaran, eksploitasi, dan perlakuan salah lainnya.
Pemenuhan hak identitas anak dapat dilihat dari meningkatnya
cakupan anak usia 0-4 tahun yang memiliki akta kelahiran dari 52,2
persen pada tahun 2009 menjadi 72,12 persen pada tahun 2013
(Susenas, 2013). Upaya percepatan pemilikan akta kelahiran dilakukan
melalui: 1) Penetapan UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan
UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan pada
24 Desember 2013; 2) MoU Delapan Menteri (Menteri Dalam Negeri,
Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, Menteri Sosial
dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)
tentang
Percepatan
Kepemilikan
Akta
Kelahiran
Dalam
Rangka
29
Di bidang Partisipasi Anak telah diterbitkan: 1) Peraturan Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 3 Tahun
2011 tentang Kebijakan Partisipasi Anak; dan 2) Peraturan Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 4 Tahun
2011 tentang Pembentukan Forum Anak. Sampai dengan tahun 2014
telah terbentuk Forum Anak Nasional dan Forum Anak di 31 provinsi
dan 233 kabupaten/kota sebagai salah satu bentuk wadah patisipasi
anak. Partisipasi anak dalam proses perencanaan pembangunan sudah
dilibatkan baik di tingkat nasional maupun daerah. Di tingkat nasional,
telah dilakukan konsultasi anak
anak
mulai
dalam
proses
dari
tingkat
musyawarah
perencanaan
desa/kelurahan,
kecamatan,
dilihat
dari
aspek
fisik,
namun
juga
non
fisik
seperti
Peraturan Menteri
14
Tahun
2010
tentang
Petunjuk
Teknis
KLA
di
tentang Kebijakan
mulai mengembangkan
30
wilayahnya menjadi KLA. Hal ini terlihat dari berbagai bidang seperti
penguatan kelembagaan KLA melalui pembentukan Gugus Tugas KLA,
deklarasi KLA untuk membangun komitmen semua pihak, penyusunan
Rencana...
Rencana Aksi Daerah (RAD) KLA yang terintegrasi ke dalam dokumen
perencanaan
daerah,
penyediaan
anggaran
untuk
penyusunan
KLA
di
seluruh
kabupaten/kota
di
Indonesia.
pemenuhan
hak
dan
perlindungan
anak
melalui
aspek
31
pendidikan harus melakukan upaya pencegahan kekerasan terhadap
anak, perubahan cara pikir pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pemenuhan hak anak dan perlindungan anak, peningkatan partisipasi
anak, pengembangan karakter anak, pencegahan pangan jajan anak
sekolah yang berbahaya, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat,
serta penciptaan lingkungan sekolan yang aman dan nyaman, dan
bebas napza.
Di bidang...
Di bidang pemenuhan hak kesehatan anak, Kemen PPPA bersama
tiga Kementerian terkait (Kemen PPPA, Kemen Kesehatan, dan Kemen
Dalam Negeri) telah mendorong terbentuknya Puskesmas Ramah Anak
(PRA) dalam rangka mengurangi angka kesakitan pada anak. Sampai
dengan tahun 2014 telah ada dua puluh puskesmas yang menginisiasi
menuju PRA. Upaya pemenuhan hak kesehatan anak lainnya seperti
penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Bayi dan
Anak
(AKBA),
peningkatan
cakupan
imunisasi
dan
status
gizi,
maupun
daerah
dalam
upaya
penanaman
wawasan
32
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Nomor 6 Tahun 2013 tentang Peningkatan Peran Keluarga yang dapat
dijadikan pedoman/acuan bagi Pemda dalam mendorong peningkatan
partisipasi dan kemampuan keluarga dalam pengasuhan anak.
Dalam
rangka
melindungi
anak
dari
tindak
kekerasan
33
mencakup karakteristik dan konteks masalah kekerasan terhadap
anak.
Dalam merespon banyaknya kasus kekerasan seksual terhadap
anak, Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014
tentang Gerakan Nasional
pencegahan
dan
penanganan
serta
reintegrasi
pada
1. Potensi...
1. Potensi Internal meliputi: 1) Tugas dan fungsi Kemen PPPA yang
mencakup bidang/urusan spesifik dan sudah mengalami proses
transformasi reformasi briokrasi (RB) sejak lima tahun terakhir; 2)
SDM
yang
berpengalaman
menangani
bidang
tugasnya
dan
yang
transformasional;
4)
Dukungan
fasilitas
Mengenai
Tahun
1984
Penghapusan
Terhadap Perempuan;
tentang
Pengesahan
Segala
Bentuk
Konvensi
Diskiriminasi
34
2) International Conference of Population and Development
(ICPD), Beijing Platform for Action (BPFA);
3) Convention on the Right of the Child (CRC);
4) Konferensi tentang Pembangunan Sosial (Copenhagen tahun
1994);
5) Konvensi-konvensi International Labor Organization (ILO);
6) Millennium
Development
Goals,
Protocol
Convention
UN
Nomor
23
Tahun
2002
tentang
13
Tahun
2003
tentang
Perlindungan Anak;
7) Undang-Undang
Nomor
Ketenagakerjaan;
8) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
9) Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2004
tentang
Nomor
13
Tahun
2006
Tentang
Nomor
21
Tahun
2007
tentang
35
15) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Ratifikasi
Konvensi PBB Menentang Tindak Pidana Transnasional yang
Terorganisir (UNLA TOL);
16) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pengesahan
Protokol
Mencegah,
Menindak
dan
Menghukum
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan Daerah;
20) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2002
tentang
Perlindungan Anak;
21) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pencegahan
dan
Penanganan
Tindak
Pidana
Perdagangan Orang;
24) Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2002 tentang Rencana
Aksi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial
Anak;
25) Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 2002 tentang Rencana
Aksi
Nasional
Penghapusan
Bentuk
Bentuk
Pekerjaan
Presiden
Nomor
Tahun
2000
tentang
36
28) Peraturan Menteri Dalam Negari Nomor 15 Tahun 2008
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan
Gender di Daerah.
c. Dukungan kerjasama internasional dan regional
Dukungan
dan
jaringan
kerjasama
internasional
dan
itu
potensi
dan
peluang
pengembangan
isu-isu
cross
cutting
serta
ditandai dengan
termasuk
Sustainability
PPRG
Gugus
Tugas
KLA
di
provinsi
dan
kabupaten/kota.
Dukungan
kelembagaan
Pemda
diperkuat
dengan
37
dan...
dan pemberdayaan perempuan, serta pemenuhan hak dan
perlindungan anak yang jumlahnya sangat besar, Pusat Studi
Wanita/Gender yang jumlahnya sudah lebih dari seratus berada
di Perguruan Tinggi Negeri, Swasta dan Keagamaan yang
membantu dalam berbagai kajian penelitian terkait gender dan
anak.
B. Permasalahan
Meski sudah banyak capaian dan potensi yang dimiliki dalam
mendukung
terwujudnya
kesetaraan
gender
dan
pemberdayan
menunjukkan
bahwa
prevalensi
kekerasan
terhadap
Pencatatan
dan
Pelaporan
Data
Kekerasan
Terhadap
38
dalam rumah tangga (KDRT) dan perdagangan orang baru tersedia
di 3 provinsi dan 5 kabupaten. Demikian pula halnya dengan Gugus
Tugas TPPPO baru terbentuk di 21 provinsi dan 72 kabupaten/kota.
Di samping itu, masih terdapat ketidaksesuaian antar
produk
hukum
yang
dikeluarkan
oleh
pemerintah
hukum...
pusat dengan
serius,
antara
lain
dalam
permodalan,
teknologi,
masih
perlu
mendapatkan
perhatian
serius
seperti
39
Permasalahan keluarga TKI yang ditinggalkan perlu mendapat
prioritas penanganan secara terpadu, khususnya dalam tiga hal
yaitu pemberdayaan ekonomi keluarga, peningkatan ketahanan
keluarga, dan perlindungan anak-anak TKI.
3. Politik dan Pengambilan Keputusan
Keterwakilan
perempuan
dalam
politik
dan
pengambilan
perempuan
menduduki
yang
jabatan
strategis
di
eksekutif,
perempuan
di
lembaga
legislatif
mengalami
Tahun 2009-2014
dengan
Gubernur/Wakil
menjabat
tahun
2014,
Gubernur
Bupati/Walikota
perempuan
yang
menjadi
nol
persen;
perempuan
yang
4,5
persen;
perempuan
yang
40
tingkat keparahan kemiskinan untuk RTM-P (19 persen) juga lebih
rendah dari RTM-L (25 persen). Berbagai program perlindungan
sosial bagi penduduk miskin telah diluncurkan, namun sebagian
besar RTM-P mengalami kesulitan dalam mengakses aset finansial.
Peluang kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
perempuan masih jauh lebih rendah dari laki-laki, walaupun
demikian angka TPAK perempuan mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2004 TPAK perempuan sebesar 49,23
persen dan meningkat meningkat menjadi 50,99 persen pada tahun
2009, (BPS, Sakernas Agustus 2009). Kenaikan TPAK perempuan
tidak diikuti oleh peningkatan peluang kerja yang baik bagi mereka,
sehingga menyebabkan produktivitas ekonomi perempuan belum
optimal. Ada dua hal yang menjadi catatan yaitu, pertama, masih
banyak perempuan Indonesia yang termasuk dalam kategori
pekerja keluarga yang tidak dibayar (tidak mendapat upah); dan
kedua, lebih dari separuh perempuan yang bekerja terkonsentrasi
dalam...
dalam pekerjaan yang bergaji rendah. Sebagian besar perempuan
bekerja di sektor informal dengan keahlian, keterampilan dan upah
yang lebih rendah dibandingkan dengan upah laki-laki dan mereka
juga mengalami perlindungan yang kurang optimal.
5. Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
Belum
perempuan
efektifnya
antara
lain
kelembagaan
terlihat
PUG
dari:
1)
dan
pemberdayaan
Belum
optimalnya
serta
ketersediaan
dan
penggunaan
data
terpilah
41
a. Perlindungan
anak
dari
segala
bentuk
kekerasan
dan
diskriminasi
Kekerasan yang dialami anak merupakan fenomena gunung
es. Jumlah tindak kekerasan yang terjadi lebih tinggi daripada
jumlah yang dilaporkan. Minimnya pengetahuan masyarakat
tentang layanan menjadi salah satu penyebab kasus kekerasan
terhadap anak tidak mendapatkan penanganan sebagaimana
mestinya.
Data Komnas Perlindungan Anak mencatat selama kurun
waktu tahun 2013, terjadi kasus kekerasan terhadap anak yang
dilaporkan ke Komnas Perlindungan Anak, 490 (30 persen)
diantaranya
kekerasan
fisik,
313
(19
persen)
kekerasan
b. Anak...
b. Anak berkebutuhan khusus (ABK) belum ditangani dengan baik,
pengetahuan yang terbatas dari keluarga/orangtua yang memiliki
ABK
menyebabkan
keluarga/orangtua
malu
dan
Data
Susenas
2012
menunjukkan
jumlah
anak
42
eksploitasi ekonomi (pekerja anak), anak korban penyalahgunaan
narkotika, psikotropika dan zat adiktif, anak dalam keadaan
darurat (konflik, bencana, pengungsian), anak terlantar, anak
dengan HIV/AIDs, perkawinan usia anak dan anak di daerah
minoritas/terisolasi. Masalah sosial yang dialami anak pada
umumnya berasal dari keluarga yang tidak bisa memberikan
pengasuhan secara baik.
d. Pada anak yang berhadapan dengan hukum, di seluruh institusi
atau
tingkat
peradilan,
memperlakukan
anak
aparat
seperti
penegak
orang
hukum
dewasa.
Anak
(APH)
yang
Sosial
Data
dari
Ditjen
Pemasyarakatan,
e. Belum...
e. Belum semua program dan kegiatan pembangunan baik di K/L
dan Pemda selaras dengan mandat Konvensi Hak Anak (KHA),
masih bersifat parsial, belum holistik dan terintegratif.
Hal ini
terdapat
disharmoni
antar
perundang-undangan/
kapasitas
lembaga
perlindungan
anak
dalam
43
mengimplementasikan
berbagai
perundang-undangan
dan
atau
orang
tua
pengganti,
pemahaman/pengetahuan
pengasuhan
orang
serta
tua
masih
dalam
rendahnya
memberikan
bermain
ramah
anak,
serta
masih
rendahnya
pemahaman/pengetahuan
orang
tua
akan
pentingnya
kecerdasannya
untuk
pengembangan
diri
anak.
optimal
untuk
mewujudkan
hak
anak
untuk
i.
i. Belum...
Belum semua provinsi dan kabupaten/kota memfasilitasi
partisipasi anak dalam bentuk Forum Anak.
44
BAB II...
45
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
2.1 Visi
Kemen PPPA merupakan bagian dari Kabinet Kerja periode 2014
2019 yang akan melaksanakan agenda kerjanya berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 20152019.
RPJMN merupakan himpunan dari aspirasi rakyat dan penjabaran dari
Visi dan Misi Presiden RI yang telah dijanjikan pada massa kampanye
Pemilu Presiden RI pada tahun 2014.
Visi Kemen PPPA mengacu pada Visi Kabinet Kerja 20152019 yang
disesuaikan dengan tugas dan fungsi serta menjadi kerangka kerja yang
ingin dicapai selama lima tahun kedepan yaitu
Terwujudnya
Indonesia
yang
Berdaulat,
Mandiri
dan
dalam
mewujudkan
Indonesia
yang
berdaulat
melalui
46
Kedua,
sehingga
kemandirian
segala
upaya
suatu
yang
bangsa
dilakukan
merupakan
oleh
keniscayaan
Pemerintah
bersama
kepentingan
dapat
mempercepat
terwujudnya...
kebijakan
bersama
K/L
dan
Pemda
dalam
rangka
Misi
Misi Kemen PPPA mengacu pada Misi Kabinet Kerja yang dijabarkan
menjadi nilai-nilai instrumental dalam melaksanakan
agenda
pemerintahan negara di bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak. Misi ini menjadi acuan utama untuk menggerakan
segala potensi dan sumberdaya serta modalitas lainnya guna mencapai
kinerja yang lebih optimal guna mewujudkan kesetaraan gender dalam
berbagai bidang pembangunan.
Misi Kemen PPPA Tahun 2015-2019 adalah Misi Pemerintahan
Kabinet Kerja:
1. Mewujudkan
masyarakat
maju,
berkeseimbangan,
demokratis berlandaskan negara hukum
dan
47
Pembangunan SDM harus dilaksanakan secara berkualitas
untuk mencapai kemajuan yang berkeseimbangan antara laki-laki
dan perempuan serta anak laki-laki dan anak perempuan secara
inklusif mulai dari keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemen PPPA
berkoordinasi
dengan
K/L
dan
Pemda
dalam
pelaksanaan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
(Iptek),
yang
48
4. Mewujudkan
masyarakat
yang
berkepribadian
dalam
kebudayaan
Peningkatan kualitas hidup manusia yang berdaya saing tidak
lepas dari nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang dicerminkan
dalam setiap aspek kehidupan, baik hukum, ekonomi, politik, dan
sosial budaya. Kemen PPPA dalam meningkatkan kualitas hidup
manusia melalui pelaksanaan pengarusutamaan gender, pemenuhan
hak anak, serta perlindungan perempuan dan anak senantiasa
melakukan koordinasi dan sinergi bersama K/L dan Pemda dengan
memperhatikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
2.3 Tujuan
Rumusan
Tujuan
Kemen
PPPA
untuk
mendukung
upaya
1. Meningkatnya...
1. Meningkatnya Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan;
2. Meningkatnya penerapan kebijakan perlindungan perempuan dari
tindak kekerasan;
3. Meningkatnya pemenuhan hak semua anak, termasuk anak dalam
kondisi khusus dan perlindungan anak;
4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Kemen
PP-PA.
Indikator kinerja masing-masing tujuan merupakan Indikator
Utama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
sebagai berikut:
1.
TUJUAN
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Jumlah K/L dan Pemda yang melaksanakan pembangunan yang
2.
3.
No
49
4.
TUJUAN
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Jumlah K/L dan Pemda yang menerapkan sistem data gender
5.
dan anak
Persentase hasil pengawasan fungsional yang ditindaklanjuti
6.
No
Meningkatnya
kesetaraan
gender
dan
pemberdayaan
perempuan
Untuk mencapai tujuan di atas, sasaran strategisnya
adalah
meningkatnya
pelaksanaan
pengarusutamaan
jumlah
lembaga
yang
melaksanakan
Tujuan 2...
Tujuan 2:
Meningkatnya
penerapan
kebijakan
perlindungan
dan anak
jumlah
kebijakan
perlindungan
50
b. Meningkatnya
jumlah
lembaga
yang
melaksanakan
dan
anak
yang
mendapat
layanan
komprehensif.
Tujuan 3:
Tujuan 4:
Mewujudkan
tata
kelola
pemerintahan
yang
baik
di
koordinasi
bantuan
hukum
dan
51
serta pemenuhan hak dan perlindungan anak yang
didistribusikan dan direspon;
c. Terlaksananya layanan pengaduan masyarakat terkait
PP dan PA.
2. Meningkatnya koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan program dan anggaran;
a. Terlaksananya koordinasi dan penyusunan rencana
program, kegiatan dan anggaran;
b. Tersedianya
bahan
penataan
organisasi,
sistem,
ditandai
dengan
terlaksananya
perencanaan,
pengawasan
dan
peningkatan
52
BAB III...
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI,
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Mengacu pada permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara
Indonesia baik dewasa ini maupun dalam lima tahun mendatang, maka
arah
kebijakan
umum
pemerintah
lima
tahun
ke
depan
adalah
mewujudkan visi dan misi pembangunan bangsa dan negara yang telah
dirumuskan sebelumnya.
Secara garis besar, arah kebijakan pembangunan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak nasional tahun 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
A. Kesetaraan Gender dan Pemberberdayaan Perempuan
Pertama, meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di
berbagai bidang pembangunan, dengan strategi: 1) Peningkatan
pemahaman
dan
komitmen
tentang
pentingnya
pengintegrasian
53
pemangku
kepentingan
terkait
serta
memperkuat
mekanisme
reintegrasi...
reintegrasi
sosial);
5)
Penguatan
mekanisme
kerjasama
antara
dan
memfasilitasi
kementerian/lembaga/
3)
Peningkatan
sosialisasi
pedoman
pelaksanaan
PPRG
pembangunan/pemerintah
daerah;
dan
di
4)
pelatihan
berbagai
Pengembangan
tentang
bidang
sistem
Identifikasi
dan revisi
peraturan perundang-
pelatihan
SDM
di
kementerian/
lembaga/SKPD/unit
54
layanan terkait KtP; 10) Pengembangan insentif untuk SDM di
kementerian/lembaga/SKPD/ unit layanan terkait KtP; dan 11)
Pengembangan sistem penyediaan, pemutakhiran, dan pemanfaatan
data KtP.
B. Perlindungan Anak
Pertama, meningkatkan akses semua anak terhadap pelayanan yang
berkualitas
dalam
rangka
mendukung
tumbuh
kembang
dan
2) Peningkatan layanan
3) Percepatan...
3) Percepatan kepemilikan akta kelahiran; 4) Peningkatan dan
penguatan kegiatan untuk membentuk karakter dan mengasah
kreativitas dan bakat anak; 5) Pengawasan materi dan akses untuk
menyediakan
informasi
layak
anak;
6)
Peningkatan
ketahanan
dan
rehabilitasi
anak
korban
tindak
kekerasan,
2) Pengawasan
pelaksanaan
penegakan
hukum berbasis
55
pengganti dan pengasuhan alternatif; 5) Perluasan cakupan program
perlindungan sosial bagi anak rentan; 6) Penyusunan strategi dan
materi KIE yang sesuai dengan konteks lokal masyarakat; 7) Advokasi
dan sosialisasi tentang pentingnya melindungi anak dari tindak
kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya
kepada pemerintah, masyarakat, dunia usaha, lembaga pendidikan,
dan media masa; 8) Pelaksanaan gerakan nasional perlindungan anak;
dan 9) Peningkatan efektivitas layanan anak korban kekerasan yang
mencakup layanan pengaduan, rehabilitasi kesehatan, penegakan dan
bantuan
hukum,
serta
pemulangan,
reintegrasi
sosial,
dan
pengasuhan alternatif.
Ketiga, peningkatan efektivitas kelembagaan perlindungan anak,
melalui strategi: 1) penguatan dan harmonisasi perundang-undangan
dan kebijakan terkait perlindungan anak dan melengkapi aturan
pelaksanaannya; 2) peningkatan koordinasi antar instansi pemerintah
di pusat dan daerah serta organisasi masyarakat melalui jejaring
kelembagaan dalam pelaksanaan, pengawasan, pemantauan dan
evaluasi secara berkelanjutan; 3) penguatan sistem manajemen dan
pemanfaaatan...
pemanfaaatan data dan informasi lintas kementerian/lembaga/SKPD;
dan 4) peningkatan kapasitas SDM instansi pemerintah pusat dan
daerah yang memberikan layanan pada anak termasuk dalam
perencanaan dan penganggaran yang responsif anak.
bidang
kesetaraan
gender
dan
pemberdayaan
perempuan,
56
A. Arah Kebijakan
1. Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Arah
kebijakan
dalam
bidang
kesetaraan
gender
dan
mereview,
mengharmonisasikan
mengkoordinasikan,
berbagai
kebijakan
dan
pelaksanaan
mereview,
mengharmonisasikan
perlindungan
mengkoordinasikan,
berbagai
perempuan
dari
kebijakan
berbagai
dan
pelaksanaan
tindak
kekerasan
evaluasi
57
3. Perlindungan Anak
Arah
kebijakan
dalam
bidang
perlindungan
anak
akan
diprioritaskan pada:
a. Menyusun,
mereview,
mengharmonisasikan
mengkoordinasikan,
berbagai
kebijakan
dan
pelaksanaan
dan
perlindungan anak;
d. Melakukan evaluasi dan pemantauan untuk memastikan
pelaksanaan program, anggaran dan kegiatan pemenuhan hak
dan perlindungan anak di K/L, Pemda, dan Organisasi.
B. Strategi
1. Strategi Eksternal
a. Melaksanakan review, koordinasi, dan harmonisasi setiap
kebijakan agar berperspektif gender, pemenuhan hak anak,
serta perlindungan perempuan dan anak;
b. Meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan
dalam
c. meningkatkan...
c. Meningkatkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi
antara K/L dan Pemda, antara pusat dan daerah, antara
pemerintah
dan
pengarusutamaan
organisasi
gender,
dalam
pemenuhan
hak
pelaksanaan
anak,
serta
58
penyusunan, pemantauan, dan evaluasi kebijakan/program/
kegiatan pembangunan.
e. Meningkatkan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kebijakan pengarusutamaan gender, pemenuhan
hak anak, serta perlindungan perempuan dan anak.
2. Strategi Internal
a. Meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, pelaporan,
pemantauan
dan
pengarusutamaan
evaluasi
gender,
pelaksanaan
pemenuhan
hak
kebijakan
anak,
serta
kompetensi
SDM
Kemen
PPPA
secara
rangka
mendukung
peningkatan
kinerja
Kemen
PPPAdan pegawai.
f.
sosial,
fokus
prioritas
dilakukan
dalam
upaya
59
b. Bidang politik, fokus prioritas melalui peningkatan keterlibatan
perempuan dalam proses pengambilan keputusan dan/atau
politik di legislatif, eksekutif dan yudikatif;
c. Bidang hukum, fokus prioritas pada pemetaan dan mereview
kebijakan bias gender.
3. Pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan, dengan fokus
prioritas pada upaya pencegahan terjadinya kekerasan terhadap
perempuan;
4. Pelaksanaan kebijakan perlindungan anak, dengan fokus prioritas
pada upaya pencegahan terjadinya kekerasan terhadap anak;
5. Pelaksanaan kebijakan pemenuhan hak anak, dengan fokus
prioritas pada upaya pemenuhan hak anak di bidang pendidikan
melalui
Sekolah
Ramah
Anak;
bidang
kesehatan
melalui
program
yang
dan
anggaran
diselesaikan,
serta
dilaksanakan,
evaluasi
kinerja
dipantau
dan
SDM
yang
kompeten
sesuai
kebutuhan
dan
60
Dalam pelaksanaannya, program ini difokuskan pada perumusan
kebijakan
dan
program
yang
responsif
dan
hukum
gender
di
bidang
serta perumusan
kebijakan...
kebijakan dan program perlindungan hak-hak perempuan, dan
dibarengi dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap
efektifitas pelaksanaan kebijakan yang telah dirumuskan.
Program ini memiliki 2 (dua) sasaran yang ingin dicapai
yaitu:
a. Meningkatnya
pelaksanaan
pengarusutamaan
gender
dan
kebijakan
yang
responsif
gender
mendukung
melaksanakan
kebijakan
pemberdayaan perempuan;
2) Jumlah
lembaga
yang
perlindungan
perempuan;
3) Persentase
kasus kekerasan
61
Program ini memiliki 2 (dua) sasaran yang ingin dicapai
yaitu:
a. Meningkatnya pemenuhan hak anak, termasuk tindakan afirmasi
bagi anak dalam kondisi khusus, yang ditandai dengan:
1) Jumlah kebijakan pemenuhan hak anak;
2) Jumlah K/L, provinsi/kabupaten/kota, dan ormas yang
melaksanakan kebijakan pemenuhan hak anak.
b. Meningkatnya...
b. Meningkatnya perlindungan khusus anak, yang ditandai dengan:
1) Jumlah kebijakan perlindungan khusus anak;
2) Jumlah K/L, provinsi/kabupaten/kota, dan ormas yang
melaksanakan kebijakan perlindungan khusus anak;
3) Persentase pengaduan kasus anak yang ditindaklanjuti.
3. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
lainnya (generik)
Program ini dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan
tugas-tugas Kemen PPPA dalam proses mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik di lingkungan Kemen PPPA.
Sasaran program yang ingin dicapai yaitu mendukung
pelaksaanaan tugas-tugas Kemen PPPA dalam proses mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik yang ditandai dengan:
a. Persentase
(%)
rencana
program
dan
anggaran
Kemen
dievaluasi
berdasarkan
tersedianya
data
terkini,
(%)
koordinasi
perundang-undangan
dan
dan
penyusunan
bantuan
hukum
peraturan
yang
sesuai
dijabarkan
dalam
program-program
tersebut
62
1. Kegiatan-kegiatan utama untuk melaksanakan Program Kesetaraan
Gender dan Pemberdayaan Perempuan:
a.
b.
c.
penyusunan
kebijakan
teknis
operasional
bidang
e.
f.
side)
serta
penurunan
kasus
HIV/AIDs
serta
dampaknya;
g.
dan
informal
termasuk
pekerja
migran
serta
perlindungannya;
h.
industri,
dan
perdagangan
dengan
fokus
pada
j.
63
k.
Peningkatan
pencegahan
dan
penanganan
tindak
pidana
m. Pengarusutamaan
gender
bidang
pertanian,
kehutanan,
perikanan,
kelautan,
ketahanan
pangan,
dan
dengan
fokus
pada
peningkatan
keterlibatan
o. Pengarusutamaan...
o.
dengan
fokus
pada
penyusunan
kebijakan
Peningkatan
perempuan
pengarusutamaan
di
daerah
gender
dengan
fokus
dan
perlindungan
pada
penguatan
Kegiatan-kegiatan
utama
untuk
melaksanakan
Program
Perlindungan Anak:
1) Pengawasan pelaksanaan perlindungan anak (KPAI);
2) Perlindungan bagi anak berhadapan dengan hukum;
3) Perlindungan bagi anak berkebutuhan khusus;
4) Perlindungan hak sipil anak dengan fokus pada peningkatan
kepemilikan akta kelahiran gratis dan informasi layak anak;
5) Perlindungan kekerasan terhadap anak dengan fokus pada
pencegahan kekerasan terhadap anak;
64
6) Perlindungan masalah sosial anak;
7) Pemenuhan hak kesehatan anak
hak
partisipasi
anak
dengan
fokus
pada
Kerangka Regulasi
Salah satu instrumen untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pada
tahun 2015-2019 adalah kerangka regulasi. Untuk tahun 2015-20219,
Kemen PPPA telah menetapkan regulasi atau peraturan yang akan dibuat,
yaitu terdiri dari 2 (dua) Rancangan Undang-Undang, 5 (lima) Rancangan
Peraturan Pemerintah, dan 3 (tiga) Rancangan Peraturan Presiden,
dengan rincian masing-masing sebagai berikut:
A. Rancangan Undang-Undang
65
Ada 2 (dua) Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan diinisiasi
oleh Pemerintah, yang dalam hal ini oleh Kemen PPPA. Kedua RUU
tersebut adalah:
1. RUU tentang Kesetaraan Gender;
2. Revisi UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga.
B. Rancangan Peraturan Pemerintah
Ada 5 (lima) Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang merupakan
mandat
dari
Undang-Undang
kepada
Kemen
PPPA
sebagai
(tiga)
Rancangan
Peraturan
Presiden
(RPerpres)
yang
tentang
Kelengkapan
Organisasi,
Mekanisme
dan
3.4 Kerangka...
66
perlindungan perempuan dan anak, diperlukan dukungan kelembagaan,
baik yang bersifat internal, maupun eksternal.
Pada kelembagaan internal, secara umum, struktur kelembagaan
pada Kemen PPPA pada periode 2009-2014, dirasakan masih relevan
untuk dipertahankan untuk periode 2015-2019.
Pada kelembagaan eksternal, keberadaan lembaga ad hoc,
seperti Kelompok Kerja (Pokja) PUG pada K/L dan Pemda, Gugus Tugas
Tindak
Pidana
Perdagangan
Orang
(TPPPO),
Gugus
Tugas
pintu
masuk
untuk
mengintegrasikan
isu
gender,
ke
67
B. Perlindungan...
B. Perlindungan Anak
1. Penguatan lembaga yang berfungi sebagai koordinator pemenuhan
hak dan perlindungan anak di tingkat pusat dan daerah;
2. Penguatan lembaga yang memiliki mandat pemenuhan hak dan
lembaga
pengelola
sistem
data
dan
informasi
68
BAB IV...
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
pelaksanaan
pengarusutamaan
gender
dan
69
a. Jumlah kebijakan yang responsif gender dan mendukung
pemberdayaan perempuan dengan satuan ukur Kebijakan;
b. Jumlah
lembaga
pengarusutamaan
yang
gender
dan
melaksanakan
kebijakan
pemberdayaan
perempuan
perlindungan
perempuan
dari
berbagai
tindak
kasus
kekerasan
layanan
terhadap
komprehensif
perempuan
dengan
satuan
yang
ukur
Persentase.
PROGRAM...
PROGRAM KESETARAAN GENDER DAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
No
1
SASARAN PROGRAM
TARGET
/INDIKATOR
Meningkatnya
pengarusutamaan
pemberdayaan
2015
2016
2017
2018
2019
Kebijakan
19
22
22
18
16
K/L
Prov/Kab/
40
45
50
55
60
34
34
34
34
34
20
20
20
20
20
pelaksanaan
gender
perempuan
dan
di
berbagai bidang
a. Jumlah kebijakan
yang
responsif
gender
mendukung
pemberdayaan
perempuan
b. Jumlah
lembaga
yang
Kota
melaksanakan
kebijakan
pengarusutamaan
gender
pemberdayaan
2
perempuan
Meningkatnya
dan
Organisas
i
perlindungan
70
No
SASARAN PROGRAM
/INDIKATOR
kekerasan
a. Jumlah
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
Kebijakan
K/L
Prov/Kab/
10
15
15
20
20
20
25
30
34
34
10
10
10
10
10
50
55
60
65
70
kebijakan
perlindungan
perempuan
b. Jumlah
lembaga
yang
Kota
melaksanakan
Organisas
perlindungan
perempuan
e. Persentase
i
kasus
kekerasan
terhadap
perempuan
yang
Persen
mendapat layanan
komprehensif
B. Target...
B. Target Kinerja Program Perlindungan Anak:
Sasaran Program Perlindungan Anak adalah:
1. Meningkatnya pemenuhan hak anak, termasuk tindakan afirmasi
bagi anak dalam kondisi khusus, dengan indikator kinerja:
a. Jumlah kebijakan pemenuhan hak anak dengan satuan ukur
Kebijakan;
b. Jumlah K/L, Provinsi/Kabupaten/Kota, dan organisasi yang
melaksanakan kebijakan pemenuhan hak anak dengan satuan
ukur K/L, Provinsi/Kabupaten/Kota dan Organisasi.
2. Meningkatnya
perlindungan
khusus
anak,
dengan
indikator
kinerja:
a. Jumlah kebijakan perlindungan khusus anak, dengan satuan
ukur Kebijakan;
71
b. Jumlah K/L, Provinsi/Kabupaten/Kota, dan organisasi yang
melaksanakan kebijakan perlindungan khusus anakdengan
satuan ukur K/L, Provinsi/Kabupaten/Kota dan Organisasi.
c. Persentase pengaduan kasus anak yang ditindaklanjuti dengan
satuan ukur Persentase.
PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK
No
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
Prov/Kab/
pemenuhan
Organisas
melaksanakan
K/L
yang
ormas
kebijakan
Kebijakan
hak anak
Meningkatnya
Kota
i
perlindungan
25
3
10
2
22
4
15
4
15
13
20
25
11
34
10
10
khusus
anak
a. jumlah...
a. Jumlah
kebijakan
perlindungan
anak
b. Jumlah
khusus
K/L,
Provinsi/Kab/Kota, dan
ormas
yang
Kebijakan
K/L
Kota
kebijakan perlindungan
Organisas
kasus
anak
ditindaklanjuti
yang
12
10
Prov/Kab/
melaksanakan
khusus anak
c. Persentase
pengaduan
11
i
Persen
100
100
20
3
100
26
34
4
3
100
100
72
C. Target Kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Lainnya
Sasaran Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Lainnya adalah mendukung pelaksaanaan tugas-tugas Kemen PPPA
dalam proses mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik di
lingkungan Kemen PPPA dengan indikator kinerja:
a.
b.
prasarana,
keuangan
dan
No
1
SASARAN
PROGRAM
/INDIKATOR
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan
dan
tatakelola
yang
lingkungan
baik
di
Kementerian
Pemberdayaan Perempuan
dan
Perlindungan Anak
a. Persentase...
a. Persentase
rencana
(%)
program
PA
diselesaikan
waktu,
dilaksanakan,
yang
tepat
Persen
14.7
5
16.3
5
17.3
5
18.5
0
19.2
0
73
dipantau
dan
dievaluasi
berdasarkan
tersedianya
terkini,
data
terintegrasi
dan harmonis
b. Persentase
layanan
(%)
sarana
prasarana,
keuangan
dan
pengembangan SDM
yang
Persen
66.62
114.22
130.16
141.22
150.37
Persen
11.00
13.00
14.50
15.50
54.00
sesuai
kebutuhan
dan
akuntabel
c. Persentase
(%)
Koordinasi
dan
penyusunan
peraturan
perundangundangan
dan
bantuan hukum
pada
program
kesetaraan
gender
dan
pemberdayaan
pada
program
perlindungan
anak
sebagaimana
pada
Lampiran 1B.
F. Target Kinerja Kegiatan pada Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Lainnya
Sasaran, indikator kinerja dan target pada masing-masing
kegiatan pada program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
lainnya sebagaimana pada Lampiran 1C.
4.2 Kerangka...
74
4.2 Kerangka Pendanaan
Keberhasilan pelaksanaan kebijakan PUG, pemenuhan hak anak,
serta
perlindungan
perempuan
dan
anak
diperlukan
dukungan
pendanaan
kesetaraan
gender
dan
pemberdayaan
pendanaan
untuk
meningkatkan
pemahaman
gender,
dan
perlindungan
perempuan
dari
dan
sinergi
antara
K/L
dan
Pemda
melalui
dan
evaluasi
kebijakan/program/kegiatan
pendanaan
evaluasi
dan
untuk
pelaporan
meningkatkan
pelaksanaan
pemantauan,
pelaksanaan
75
B. Kerangka...
B. Kerangka pendanaan kebijakan perlindungan anak ditujukan untuk:
1. Peningkatan pendanaan untuk mereview, mengkoordinasikan, dan
mengharmonisasikan berbagai peraturan perundang-undangan
dan kebijakan pelaksanaan pemenuhan hak
dan perlindungan
anak, serta melengkapi aturan pelaksanaan dari perundangundangan yang sudah ada;
2. Peningkatan
pendanaan
untuk
meningkatkan
pemahaman
pelaksanaan
dan
sinergi
antara
K/L
dan
Pemda
melalui
untuk
penyusunan,
pemantauan,
dan
evaluasi
pendanaan
evaluasi
dan
untuk
meningkatkan
pelaporan
pemantauan,
pelaksanaan
pelaksanaan
kemasyarakatan
internasional.
dan
kemitraan
nasional
dan
76
BAB V...
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis Kemen PPPA tahun 2015 - 2019 telah disusun
dengan mengacu kepada RPJMN Tahun 2015-2019 dan 9 (sembilan) Agenda
Prioritas (Nawacita), serta Agenda Pembangunan Nasional Kabinet Kerja
dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis yang terjadi dan
diperhitungkan akan berpengaruh terhadap bidang kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak.
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Kemen PPPA tahun 2015 2019
ini, memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, (cara mencapai tujuan dan
sasaran) yang dijabarkan ke dalam kebijakan, program dan kegiatan. Sasaran
dan program yang telah ditetapkan dalam Renstra ini kemudian akan
dijabarkan lebih lanjut kedalam suatu Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan
Penetapan Kinerja Tahunan (PKT).
Dokumen Renstra Kemen PPPA tahun 2015 - 2019 ini akan menjadi
acuan dan pedoman dalam melakukan pengukuran kinerja dan pelaporan
akuntabilitas kinerja Kemen PPPA yang sejalan dengan pelaksanaan reformasi
birokrasi sesuai dengan perubahan paradigma yang terjadi. Dengan demikian
diharapkan berbagai kebijakan yang dihasilkan baik dalam bentuk peraturan
perundang-undangan maupun kebijakan operasional dan teknis lainnya
adalah sebagai salah satu upaya dalam mendukung kebijakan dan program
pembangunan mempercepat terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender
77
serta pemenuhan hak anak dalam pembangunan.
Untuk
konsistensi
mewujudkan
dalam
hal
tersebut
pelaksanaannya.
diperlukan
Oleh
karena
proses,
itu,
waktu
dengan
dan
adanya
PERLINDUNGAN
ANAK
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
YOHANA YEMBISE
Lampiran 1A : Target Kinerja Kegiatan pada Program Kesetaraan Gender
dan Pemberdayaan Perempuan :
1. Kegiatan Peningkatan ketersediaan data gender dan anak:
TARGET
No
2015
anak
Jumlah kebijakan terkait data
2
Dokumen
gender dan anak
Tersedianya publikasi data dan informasi
2016
2017
2018
2019
Publikasi
anak
b.
3
Survei
kekerasan
terhadap perempuan
Meningkatnya koordinasi
Survei
pelaksanaaan
105
15
375
15
375
15
375
15
375
15
78
terlatih tentang sistem data
terpilah,
dan
statistik
anak
di
gender
K/L
dan
Provinsi
d.
g.
(K/L)
Orang
90
(Prov)
360
10
K/L
Prov
K/L
Prov
360
10
360
10
360
10
Provinsi,
Pimpinan
Monitoring
dan
serta
SIM
Evaluasi
Sistem
Sistem
Data
2. Kegiatan...
2. Kegiatan pengarusutamaan gender bidang hukum:
No
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
kebijakan
hukum
yang
direview,
dikoreksi,
difasilitasi
bidang
disusun,
dan
untuk
diharmonisasikan
menjadi
responsif gender
Tersedianya
data
dan
Kebijakan
hasil
analisis
79
a. Jumlah
yang
memiliki
untuk
profil
K/L
gender
bidang hukum
d. Jumlah
3
Prov
dokumen
profil
Dokumen
dan
pemangku
masyarakat
termasuk
dalam pelaksanaan
PUG
hukum
di
Provinsi/Kab/Kota,
bidang
Orang
K/L,
(K/L)
Orang
dan
Ormas
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organsi)
e. Jumlah
SDM
(champion)
Penggiat
Orang
pelaksanaan
kebijakan
PUG
hukum
bidang
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organsi)
50
50
50
50
50
70
70
70
70
30
30
30
30
30
65
65
65
65
65
20
20
20
20
20
30
30
30
30
30
15
15
15
15
15
70
difasilitasi
pelaksanaan
tentang
kebijakan
K/L
Prov
2
10
2
10
2
10
2
10
10
d. Jumlah...
l. Jumlah
kegiatan
pelaksanaan
KIE
pelaksanaan
4
tentang
kebijakan
Kegiatan
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
kepentingan
dalam
80
pelaksanaan
kebijakan
antara
dengan
(K/L)
forum
(Prov)
Kemen.
K/L/SKPD,
Kesepaka
-tan
hukum
yang
responsif gender
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
dan
pelaporan
analisis,
pelaksanaan
dan
pelaksanaan
bidang
evaluasi
kebijakan
PUG
hukum
Dokumen
yang
ditindaklanjuti
No
Tersedianya
kebijakan
di
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
bidang
yang
bidang
disusun,
dikoreksi,
difasilitasi
dan
untuk
diharmonisasikan
Kebijakan
menjadi
responsif gender
2. Tersedianya...
2
Tersedianya
data
dan
hasil
analisis
memperhatikan
dimensi
kewilayahan
a. Jumlah K/L dan Provinsi
yang
difasilitasi
memiliki
profil
untuk
gender
K/L
81
Prov
bidang infrastruktur
d. Jumlah dokumen
3
profil
Dok
dan
pemangku
masyarakat
termasuk
dalam pelaksanaan
Orang
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
(K/L)
Orang
tentang
PUG
infrastruktur
Ormas
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organsi)
e. Jumlah
SDM
(champion)
Penggiat
PUG
infrastruktur
bidang
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
(K/L)
Orang
pelaksanaan
tentang
kebijakan
KIE
pelaksanaan
tentang
kebijakan
90
90
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
12
14
15
14
4
14
4
10
10
10
K/L
2
7
3
2
14
4
2
14
4
Prov
10
Kegiatan
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
90
(Organisi)
yang
90
Orang
pelaksanaan
kebijakan
90
4 Meningkatnya...
4
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
82
antar
pemangku
pelaksanaan
kepentingan
kebijakan
dalam
PUG
bidang
infrastruktur
a. Jumlah forum koordinasi
kebijakan
forum
(K/L)
forum
pelaksanaan
2018
2019
kesepakatan
bersama
PPPA
(Prov)
antara
dengan
Kemen.
K/L/SKPD,
Kesepaka
-tan
infrastruktur
dan
pelaporan
analisis,
pelaksanaan
dan
evaluasi
kebijakan
infrastruktur
PUG
Dokumen
yang
ditindaklanjuti
No
TARGET
2015
2016
2017
kebijakan
bidang
dan
untuk
diharmonisasikan
difasilitasi
Kebijakan
2. Tersedianya...
2
Tersedianya
data
dan
hasil
analisis
83
kesenjangan gender bidang IPTEK dengan
memperhatikan dimensi kewilayahan
a.
Jumlah
K/L dan
Provinsi yang difasilitasi K/L
untuk
memiliki
profil
dan
masyarakat
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
Prov
Dokumen
80
80
80
80
85
30
30
30
30
30
25
25
25
25
30
25
25
25
25
25
K/L
4
1
7
1
9
1
11
1
11
1
Prov
10
10
Kegiatan
pemangku
termasuk
dalam pelaksanaan
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
e.
Jumlah
Penggiat
SDM
(champion)
pelaksanaan
kebijakan
dan
Ormas
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
i.
Jumlah
Provinsi
yang
tentang
K/L
dan
difasilitasi
pelaksanaan
kebijakan
PUG
bidang
IPTEK
l.
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
tentang
kebijakan
IPTEK
pelaksanaan
PUG
bidang
84
4. Meningkatnya...
4
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
kepentingan
dalam
PUG
(K/L)
forum
bidang
d.
(Prov)
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
Kesepaka
-tan
IPTEK
yang
responsif gender
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
dan
pelaporan
analisis,
pelaksanaan
dan
evaluasi
kebijakan
PUG
IPTEK
Dokumen
yang
ditindaklanjuti
No
1
kebijakan
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
perlindungan
terkait
kekerasan
yang
Kebijakan
85
dan diharmonisasikan
2. Tersedianya...
2
perempuan
kekerasan
a.
Jumlah
Provinsi
profil
d.
memiliki
perlindungan
dari
kekerasan
Jumlah
tindak
perempuan
dari
tindak
pemahaman
dan
2
1
2
1
2
1
2
1
Prov
Dokumen
dokumen
perlindungan
kepentingan
K/L
2
1
bagi
profil
kekerasan
Meningkatnya
tindak
K/L dan
yang
perempuan
dari
pemangku
masyarakat
termasuk
tentang perlindungan
Jumlah
terlatih
perlindungan
SDM
145
tentang
Orang
perempuan
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
e.
Jumlah
Penggiat
pelaksanaan
perlindungan
SDM
(champion)
Orang
kebijakan
(K/L)
Orang
perempuan
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
i.
Jumlah
K/L
dan
145
145
145
145
50
50
50
50
75
75
75
75
20
20
20
20
20
70
70
70
70
20
20
20
20
70
2
30
30
30
30
20
20
20
20
50
7
5
0
3
0
20
5
86
Provinsi
yang
tentang
difasilitasi
K/L
Prov
Kegiatan
pelaksanaan
kebijakan
perlindungan
perempuan
dari
tindak
kekerasan
l.
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
tentang
pelaksanaan
kebijakan
perlindungan
perempuan
dari
tindak
kekerasan
4. Meningkatnya..
4
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
pelaksanaan
kepentingan
kebijakan
dalam
perlindungan
pelaksanaan
kebijakan
perlindungan
perempuan
dari
kekerasan
di
(K/L)
tindak
K/L
dan
Provinsi
d.
forum
forum
(Prov)
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
Kesepaka
-tan
e.
kebijakan
perlindungan
perempuan
dari
kekerasan
Jumlah
tindak
K/L
dan
K/L
program/kegiatan
Prov
perlindungan
perempuan
87
5
dan
kebijakan
pelaporan
pelaksanaan
tindak kekerasan
Jumlah rekomendasi
pemantauan
dan
hasil
evaluasi
analisis,
kekerasan
Dokumen
yang
ditindaklanjuti
6. Kegiatan...
6. Kegiatan pengarusutamaan gender bidang kesehatan :
No
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
6
2
6
2
6
2
6
2
6
2
kebijakan
kesehatan
direview,
yang
disusun,
dikoreksi,
difasilitasi
bidang
dan
untuk
diharmonisasikan
menjadi
responsif gender
Tersedianya
data
dan
kesenjangan
dengan
gender
hasil
bidang
memperhatikan
kewilayahan
a.
Jumlah
Kebijakan
analisis
kesehatan
dimensi
K/L dan
K/L
88
Provinsi
d.
untuk
yang
Prov
Dokumen
90
90
75
75
75
25
25
25
25
25
40
40
25
25
25
25
25
25
25
25
22
22
22
22
22
10
10
10
10
10
K/L
Prov
10
10
10
10
10
memiliki
profil
Jumlah dokumen
profil
3
difasilitasi
gender
kesehatan
Meningkatnya
kepentingan
bidang
pemahaman
dan
pemangku
masyarakat
termasuk
dalam pelaksanaan
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
e.
Jumlah
SDM
Penggiat
(champion)
pelaksanaan
kebijakan
Provinsi/Kab/Kota,
dan Ormas
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
i.
Jumlah
Provinsi
K/L
yang
tentang
dan
difasilitasi
pelaksanaan
kebijakan
PUG
bidang
kesehatan
d. Jumlah...
l.
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
tentang
kebijakan
kesehatan
Meningkatnya
Kegiatan
pelaksanaan
PUG
bidang
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
pelaksanaan
kesehatan
kepentingan
kebijakan
PUG
dalam
bidang
89
a.
Jumlah
koordinasi
forum
forum
pelaksanaan
kebijakan
PUG
kesehatan
di
(K/L)
bidang
K/L
forum
dan
(Prov)
Provinsi
d.
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
Kesepaka
-tan
responsif gender
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
dan
pelaporan
analisis,
pelaksanaan
a.
rekomendasi
hasil
kesehatan
Dokumen
yang
ditindaklanjuti
7. Kegiatan...
7. Kegiatan pengarusutamaan gender bidang ketenagakerjaan :
90
No
1
kebijakan
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
K/L
2
1
2
1
2
1
4
2
4
2
Prov
Dokumen
di
bidang
bidang
ketenagakerjaan
yang
difasilitasi
diharmonisasikan
2
Kebijakan
untuk
menjadi
responsif gender
Tersedianya
data
kesenjangan
dan
hasil
gender
ketenagakerjaan
dengan
bidang
memperhatikan
dimensi kewilayahan
a.
Jumlah K/L dan
Provinsi yang difasilitasi
untuk
analisis
memiliki
gender
profil
bidang
ketenagakerjaan
d.
Jumlah dokumen
profil
3
gender
bidang
ketenagakerjaan
Meningkatnya
pemahaman
kepentingan
dan
pemangku
masyarakat
termasuk
dalam pelaksanaan
Provinsi/Kab/Kota,
dan Ormas
(K/L)
(Prov/Kab/
90
90
90
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Kota)
Orang
Jumlah
SDM
Penggiat
(champion)
pelaksanaan
kebijakan
PUG
bidang
ketenagakerjaan di K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
90
Orang
(Organisasi)
e.
90
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab/
Kota)
Orang
(Organisi)
11
11
11
11
11
91
c. Jumlah...
i.
K/L
7
3
9
3
12
4
14
4
14
4
Prov
10
10
Kegiatan
10
12
pelaksanaan
kebijakan
PUG
bidang
ketenagakerjaan
l.
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
tentang
pelaksanaan
kebijakan
4
PUG
bidang
ketenagakerjaan
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
pelaksanaan
kepentingan
kebijakan
ketenagakerjaan
a.
Jumlah
koordinasi
kebijakan
PUG
bidang
forum
forum
pelaksanaan
PUG
ketenagakerjaan
(K/L)
bidang
di
forum
K/L
(Prov)
dan Provinsi
d.
Jumlah
kesepakatan
antara
dalam
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
Kesepaka-
tan
kebijakan
ketenagakerjaan
yang
responsif gender
5
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
pelaporan
dan
analisis,
pelaksanaan
dan
evaluasi
92
ditindaklanjuti
8. Kegiatan...
8. Kegiatan pengarusutamaan gender bidang Koperasi, Usaha Mikro dan
No
1
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
K/L
4
2
7
4
7
4
7
4
7
4
Prov
Dokumen
bidang
Industri,
dan
dikoreksi,
difasilitasi
Kebijakan
untuk
diharmonisasikan
2
dan
menjadi
responsif gender
Tersedianya
data
kesenjangan
dan
gender
hasil
bidang
analisis
Koperasi,
dengan
memperhatikan
dimensi kewilayahan
a.
Jumlah K/L dan
Provinsi yang difasilitasi
untuk
memiliki
gender
bidang Koperasi,
profil
gender
Koperasi,
Usaha
bidang
Mikro
93
Perdagangan
3
Meningkatnya
kepentingan
pemahaman
dan
pemangku
masyarakat
termasuk
dalam pelaksanaan
Usaha
Mikro
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
(K/L)
90
90
90
90
90
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Orang
(Prov/Kab/
Kota)
Orang
(Organisi)
3
0
b. Jumlah...
b. Jumlah
SDM
(champion)
Penggiat
pelaksanaan
kebijakan
PUG
bidang
Koperasi,
Usaha
Mikro
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
(K/L)
(Prov/Kab/
Kota)
kebijakan
PUG
Koperasi,
bidang
dan
2
8
2
10
3
14
3
14
3
14
Orang
Orang
(Organisasi)
6
Orang
K/L
Prov
10
10
10
Perdagangan
i. Jumlah
kegiatan
pelaksanaan
KIE
tentang
pelaksanaan
kebijakan
PUG
Koperasi,
bidang
Kegiatan
dan
Perdagangan
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
94
antar
pemangku
pelaksanaan
kepentingan
kebijakan
dalam
PUG
bidang
kebijakan
PUG
Koperasi,
bidang
forum
(K/L)
forum
dan
(Prov)
kesepakatan
non
Kesepaka-
tan
kebijakan
Usaha
Mikro
yang
responsif gender
5. Terlaksananya...
5
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
pelaporan
kebijakan
a.
dan
analisis,
pelaksanaan
hasil
dan
evaluasi
Koperasi,
Usaha
Dokumen
Perdagangan
yang
ditindaklanjuti
No
1
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
95
Jumlah
kebijakan
terkait
perlindungan
bagi
yang
direview,
2
Kebijakan
disusun,
dikoreksi,
K/L
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
Prov
Dokumen
dan
diharmonisasikan
Tersedianya data dan hasil analisis tentang
perlindungan
bagi
perempuan
dengan
masalah sosial
a.
Jumlah
K/L dan
yang
memiliki
Provinsi
dengan
masalah sosial
Jumlah dokumen
profil perlindungan bagi
perempuan
dengan
masalah sosial
Meningkatnya
pemahaman
kepentingan
dan
pemangku
masyarakat
termasuk
tentang perlindungan
a. jumlah...
a.
Jumlah
terlatih
SDM
Orang
tentang
perlindungan
bagi
perempuan
masalah
dengan
sosial
di
K/L,
(K/L)
(Prov/Kab/
Penggiat
pelaksanaan
SDM
perlindungan
perempuan
Orang
(champion)
kebijakan
bagi
dengan
120
120
120
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
155
165
165
165
165
45
45
45
45
45
80
80
80
80
80
30
40
40
40
40
Kota)
Orang
Jumlah
120
Orang
(Organisi)
e.
120
(K/L)
Orang
(Prov/Kab/
Kota)
Orang
(Organisi)
96
i.
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
Prov
Kegiatan
pelaksanaan
kebijakan
perlindungan
K/L
masalah sosial
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
tentang
pelaksanaan
kebijakan
perlindungan
masalah sosial
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
kepentingan
dalam
Jumlah
forum
koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
perlindungan
forum
(K/L)
forum
(Prov)
b. Jumlah...
d.
Jumlah
Kesepakat-
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
organisasi
PPPA
K/L/SKPD,
non
kebijakan
bagi
dengan
an
97
e.
K/L
Prov
program/kegiatan
perlindungan
bagi
perempuan
5
dengan
masalah sosial
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
dan
kebijakan
pelaporan
analisis,
pelaksanaan
dan
hasil
evaluasi
perlindungan
bagi
Dokumen
No
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
K/L
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
Prov
kebijakan
pendidikan
yang
direview,
bidang
disusun,
dikoreksi,
difasilitasi
untuk
diharmonisasikan
2
dan
menjadi
responsif gender
Tersedianya
data
dan
kesenjangan
bidang
dengan
gender
hasil
memperhatikan
kewilayahan
a.
Jumlah
analisis
pendidikan
dimensi
K/L dan
Kebijakan
memiliki
profil
b. Jumlah...
d.
Jumlah dokumen
profil
gender
pendidikan
Meningkatnya
kepentingan
bidang
pemahaman
dan
masyarakat
Dokumen
pemangku
termasuk
98
organisasi non pemerintah, pusat kajian,
dan dunia usaha
dalam pelaksanaan
tentang
155
Orang
PUG
dan
Ormas
(K/L)
(Prov/Kab/
155
30
30
30
30
90
90
90
90
35
35
35
35
155
30
90
Kota)
(Organisi)
e.
Jumlah
Penggiat
SDM
kebijakan
dan Ormas
59
59
59
59
15
15
15
15
15
30
30
30
30
30
14
14
14
14
14
K/L
13
3
13
3
13
3
13
3
13
3
Prov
10
10
10
10
10
Kegiatan
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab/
Kota)
Orang
(Organisi)
i.
35
59
(champion)
pelaksanaan
l.
155
Orang
Orang
K/L,
155
pelaksanaan
PUG
bidang
pendidikan
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
tentang
kebijakan
pelaksanaan
PUG
pendidikan
Meningkatnya
bidang
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
pelaksanaan
pendidikan
a.
Jumlah
koordinasi
kebijakan
kepentingan
kebijakan
PUG
dalam
bidang
forum
forum
pelaksanaan
PUG
bidang
(K/L)
forum
(Prov)
99
b. Jumlah...
d.
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
Kesepakata
kebijakan
gender
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
pelaporan
dan
analisis,
pelaksanaan
dan
evaluasi
pendidikan
Dokumen
yang
ditindaklanjuti
11. Kegiatan
Peningkatan
pencegahan
dan
penanganan
tindak
pidana
No
Tersedianya
kebijakan
pencegahan
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
4
2
2
4
2
2
4
2
2
4
2
2
4
2
2
dan
pencegahan
dan
direview,
dikoreksi,
2
Kebijakan
dan
diharmonisasikan
Tersedianya data dan hasil analisis tentang
pencegahan dan penanganan tindak pidana
perdagangan orang
a.
Jumlah K/L dan
Provinsi
profil
yang
memiliki
pencegahan
penanganan
dan
tindak
K/L
Prov
100
d.
pencegahan
penanganan
dan
Dokumen
tindak
3. Meningkatnya...
3
Meningkatnya
kepentingan
pemahaman
dan
pemangku
masyarakat
termasuk
Jumlah
SDM
terlatih
pencegahan
dan
penanganan
tindak
K/L,
Provinsi
dan
Ormas
e.
Penggiat
160
160
40
40
40
40
40
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
110
110
110
110
110
30
30
30
30
30
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
K/L
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
Prov
Kegiatan
(K/L)
Orang
(Prov/Kab/
Kota)
Orang
SDM
kebijakan
pencegahan
dan
penanganan
tindak
Provinsi
dan
Ormas
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab/
Kota)
Orang
(Organisi)
l.
160
(champion)
pelaksanaan
i.
160
(Organisi)
Jumlah
di
160
Orang
tentang
pelaksanaan
pencegahan
penanganan
tindak
pelaksanaan
pencegahan
penanganan
tindak
101
4
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
kepentingan
dalam
a. Jumlah...
a.
Jumlah
forum
koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
pencegahan
forum (K/L)
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
forum (Prov)
K/L
Prov
dan
b.
penanganan
tindak
pidana
dan Provinsi
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
f.
Kesepakatan
kebijakan
pencegahan
dan
penanganan
tindak
pencegahan
dan
penanganan
tindak
evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
kebijakan
pencegahan dan
102
Jumlah
rekomendasi
pemantauan
dan
hasil
evaluasi
Dokumen
No
2015
2016
2017
2018
2019
kebijakan
perlindungan
kerja
terkait
bagi
tenaga
perempuan
yang
Kebijakan
2. Tersedianya...
2
a.
Jumlah
K/L dan
yang
memiliki
Provinsi
profil
perlindungan
bagi
perlindungan
bagi
dan
masyarakat
K/L
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
Prov
Dokumen
155
165
165
165
165
45
45
45
45
45
80
80
80
80
80
30
40
40
40
40
140
30
150
30
150
30
150
30
150
30
pemangku
termasuk
tentang perlindungan
tentang
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
e.
Jumlah
SDM
Orang
103
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
Penggiat
(champion)
pelaksanaan
i.
Provinsi
yang
tentang
difasilitasi
80
80
80
80
30
40
40
40
40
K/L
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
Prov
Kegiatan
/Kota)
Orang
(Organisi)
pelaksanaan
kebijakan
bagi
l.
kebijakan
80
perlindungan
tenaga
kerja
perempuan
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
tentang
pelaksanaan
kebijakan
bagi
4
perlindungan
tenaga
perempuan
Meningkatnya
kerja
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
kepentingan
dalam
a. Jumlah...
a.
Jumlah
forum
koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
perlindungan
bagi
tenaga
perempuan
di
(K/L)
kerja
K/L
dan
Provinsi
d.
forum
forum
(Prov)
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
Kesepaka
-tan
perlindungan
tenaga
perempuan
e.
Jumlah
kerja
K/L
dan
104
Provinsi yang mempunyai
K/L
Prov
program/kegiatan
perlindungan bagi tenaga
5
kerja perempuan
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
dan
kebijakan
pelaporan
analisis,
pelaksanaan
dan
perlindungan
kerja
evaluasi
bagi
tenaga
perempuan
yang
Dokumen
ditindaklanjuti
13. Kegiatan
pengarusutamaan
gender
bidang
Pertanian,
Kehutanan,
No
Perikanan,
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
Kelautan,
Kehutanan,
Perikanan,
Kelautan,
Ketahanan
Pangan,
Agrobisnis
yang
direview,
dan
disusun,
dikoreksi,
difasilitasi
Kebijakan
dan
untuk
diharmonisasikan
menjadi
responsif gender
2. Tersedianya...
2
Tersedianya
data
kesenjangan
gender
Kehutanan,
dan
hasil
bidang
Perikanan,
analisis
Pertanian,
Kelautan,
a.
Jumlah
K/L dan
Provinsi
yang
untuk
memiliki
gender
difasilitasi
profil
bidang Pertanian,
K/L
Prov
3
1
2
3
1
2
5
2
3
5
2
3
4
1
3
105
Kehutanan,
d.
Kelautan,
Ketahanan
Jumlah dokumen
profil
gender
bidang
Pertanian,
Kehutanan,
Perikanan,
Kelautan,
Ketahanan
3
Perikanan,
Pangan,
Agrobisnis
Meningkatnya
kepentingan
50
80
90
100
100
20
30
35
40
40
15
20
20
20
20
15
30
35
40
40
15
21
30
35
45
10
15
20
10
15
20
10
dan
pemahaman
dan
Dokumen
masyarakat
pemangku
termasuk
dalam pelaksanaan
PUG
Kehutanan,
bidang
Perikanan,
Pertanian,
Kelautan,
Kehutanan,
Perikanan,
Kelautan,
Ketahanan
Pangan,
dan
Agrobisnis
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
e.
Jumlah
Penggiat
(champion)
kebijakan
bidang
Pertanian,
Kehutanan,
Perikanan,
Kelautan,
Ketahanan
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
SDM
pelaksanaan
PUG
Orang
Provinsi/Kab/Kota,
dan Ormas
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
c. Jumlah...
i.
Jumlah
Provinsi
tentang
kebijakan
yang
K/L
dan
difasilitasi
pelaksanaan
PUG
bidang
K/L
Prov
6
2
4
8
2
6
12
4
8
15
5
10
15
5
10
106
Pertanian,
Kehutanan,
Perikanan,
Kelautan,
l. Ketahanan
Jumlah
Pangan,
dan
pelaksanaan
kebijakan
PUG
Pertanian,
Kehutanan,
Perikanan,
Kelautan,
Ketahanan
4
bidang
Pangan,
Agrobisnis
Meningkatnya
Kegiatan
dan
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
kepentingan
pelaksanaan
kebijakan
Pertanian,
Kehutanan,
Kelautan,
dalam
PUG
Ketahanan
bidang
Perikanan,
Pangan,
dan
Agrobisnis
a.
Jumlah
koordinasi
forum
forum
pelaksanaan
kebijakan
PUG
(K/L)
bidang
Pertanian,
Kehutanan,
Perikanan,
Kelautan,
Ketahanan
Pangan,
dan
Agrobisnis
di
dan
K/L
forum
(Prov)
Provinsi
d.
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
-tan
Pertanian,
Kehutanan,
Perikanan,
Kelautan,
Ketahanan
Pangan,
5
dan
Agrobisnis
dan
pelaporan
PUG
bidang
analisis,
pelaksanaan
Pertanian,
107
Kehutanan,
Perikanan,
Kelautan,
Jumlah...
Jumlah
rekomendasi
pemantauan
dan
pelaksanaan
hasil
evaluasi
kebijakan
PUG
Dokumen
Kelautan,
Ketahanan
Pangan,
dan
Agrobisnis
yang
ditindaklanjuti
14. Kegiatan
pengarusutamaan
gender
bidang
politik
dan
pengambilan
keputusan:
No
1
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
4
1
5
2
5
2
5
2
5
2
Prov
Dokumen
keputusan
yang
responsif
kebijakan
dan
keputusan
direview,
bidang
pengambilan
yang
disusun,
dikoreksi,
difasilitasi
Kebijakan
untuk
diharmonisasikan
2
dan
menjadi
responsif gender
Tersedianya
data
dan
hasil
analisis
keputusan
dengan
memiliki
profil
gender
bidang
108
3
Meningkatnya
kepentingan
pemahaman
dan
pemangku
masyarakat
termasuk
dalam pelaksanaan
PUG
bidang
politik
dan
pengambilan keputusan
a. Jumlah...
a.
Jumlah
SDM
terlatih
tentang
PUG
bidang
politik
dan
pengambilan keputusan
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota, dan
Ormas
e.
Jumlah
Penggiat
kebijakan
K/L,
Provinsi/Kab/Kota, dan
Ormas
i.
(Prov/Kab/K
480
120
420
60
360
120
360
120
720
120
180
180
180
180
180
180
180
60
60
420
ota)
Orang
(Organisi)
SDM
(champion)
pelaksanaan
Orang (K/L)
Orang
180
Orang (K/L)
kebijakan
PUG
bidang
Orang
(Organisasi)
K/L
tentang
Prov
kebijakan
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
30
30
75
75
75
75
75
75
50
50
11
12
12
12
2
10
Kegiatan
pengambilan keputusan
Meningkatnya
koordinasi,
pusat-daerah,
30
30
230
3
0
2
10
2
10
7
5
12
5
1
2
2
10
1
0
kegiatan
KIE
pelaksanaan
155
ota)
155
Orang
(Prov/Kab/K
180
pemangku
kepentingan
dalam
109
pelaksanaan kebijakan PUG bidang politik
dan pengambilan keputusan
a.
Jumlah
koordinasi
kebijakan
forum
pelaksanaan
PUG
forum (K/L)
5
2
5
2
5
2
5
2
5
2
forum (Prov)
bidang
b. Jumlah...
d.
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
pemerintah,
pusat
Kesepakatan
sumber
daya
pelaksanaan
kebijakan
politik
dan
pengambilan keputusan
5
dan
kebijakan
pelaporan
PUG
bidang
analisis,
pelaksanaan
politik
dan
pengambilan keputusan
Jumlah rekomendasi hasil
pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan
PUG
bidang
pengambilan
kebijakan
politik
dan
Dokumen
keputusan
yang ditindaklanjuti
15. Kegiatan
pengarusutamaan
gender
bidang
alam
dan
lingkungan:
No
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
110
1
kebijakan
sumber
daya
lingkungan
direview,
bidang
alam
yang
dan
disusun,
dikoreksi,
dan
difasilitasi
Kebijakan
K/L
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
Prov
untuk
diharmonisasikan
menjadi
responsif gender
Tersedianya
data
dan
hasil
analisis
dan
lingkungan
dengan
Jumlah
K/L dan
Provinsi
yang
difasilitasi
untuk
memiliki
gender
bidang
profil
sumber
b. Jumlah...
d.
Jumlah
dokumen
profil
gender
sumber
daya
lingkungan
Meningkatnya
kepentingan
bidang
alam
dan
pemahaman
dan
masyarakat
Dokumen
200
225
225
250
250
75
100
100
100
100
100
100
100
125
125
25
25
25
25
25
pemangku
termasuk
dalam pelaksanaan
SDM
daya
lingkungan
alam
di
dan
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
e.
Jumlah
Penggiat
pelaksanaan
SDM
(champion)
Orang
kebijakan
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
70
75
110
110
120
30
30
40
40
50
20
25
50
50
50
111
alam
i.
dan
K/L,
lingkungan
/Kota)
Orang
di
Provinsi/Kab/Kota,
Jumlah K/L dan
Provinsi
yang
tentang
20
(Organisi)
difasilitasi
20
20
20
20
K/L
12
2
12
2
13
3
13
3
14
4
Prov
10
10
10
10
10
Kegiatan
pelaksanaan
kebijakan
sumber
PUG
daya
bidang
alam
dan
lingkungan
l.
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
tentang
pelaksanaan
kebijakan
sumber
4
PUG
daya
bidang
alam
lingkungan
Meningkatnya
dan
koordinasi,
integrasi,
serta
antar
termasuk
pemerintah-
organisasi
non
pemangku
kepentingan
dalam
pelaksanaan
kebijakan
sumber
forum
PUG
daya
lingkungan
di
(K/L)
bidang
alam
dan
K/L
dan
forum
(Prov)
Provinsi
b. Jumlah...
d.
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
Kesepaka
tan
sumber
daya
responsif gender
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
dan
pelaporan
analisis,
pelaksanaan
112
dan lingkungan
Jumlah rekomendasi
pemantauan
dan
pelaksanaan
hasil
evaluasi
kebijakan
PUG
Dokumen
yang
ditindaklanjuti
16. Kegiatan
Peningkatan
peningkatan
pengarusutamaan
gender
dan
No
Terlaksananya
fasilitasi/
pelaksanaan
kebijakan
perlindungan
perempuan
kekerasan
Jumlah
provinsi
difasilitasi
perlindungan
2015
2016
2017
2018
2019
28
30
32
34
34
pendampingan
PUG
dari
dan
tindak
yang
dalam
TARGET
pelaksanaan
Prov
perempuan
Lampiran I B:
Target
Kinerja
Sasaran
Kegiatan
Lampiran...
pada
Program
Perlindungan Anak:
1. Kegiatan pengawasan pelaksanaan perlindungan anak (KPAI):
113
No
Meningkatnya
pengawasan
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
10
12
14
16
18
Kegiatan
10
12
14
16
18
Dokumen
Persen
100
100
100
100
100
Laporan
Bulan
12
12
12
12
jumlah
pelaksanaan
perlindungan anak
a.
Jumlah
Pengawasan
terhadap
pelaksanaan Perlindungan
dan
pemenuhan
Hak
Prov/Kab
/Kota
Anak
b.
Jumlah
advokasi
Peraturan
Perundang-
Undangan
dengan
stakeholder
c.
terkait
perlindungan anak
Jumlah Laporan
Data dan Informasi serta
saran,
masukan
pertimbangan
d.
dan
tentang
Perlindungan Anak
Persentase
penelaahan dan mediasi
pengaduan
e.
ditindaklanjuti
Jumlah
yang
Laporan
organisasi KPAI
Jumlah
bulan
layanan perkantoran
12
No
2015
2016
2017
2018
2019
yang
kebijakan
Perlindungan
Anak
disusun,
dikoreksi,
dan
direview,
difasilitasi
untuk diharmonisasikan
Kebijakan
114
2. Tersedianya...
2
Tersedianya
tentang
data
dan
hasil
Perlindungan
Berhadapan
dengan
analisis
bagi
Anak
Hukum
dengan
memiliki
profil Perlindungan
b.
bagi
Anak
Berhadapan
dengan
Hukum
e.
K/L
Prov
11
85
85
85
50
25
25
25
20
40
40
40
10
20
20
20
20
17
17
17
20
10
10
10
12
Jumlah dokumen
profil Perlindungan
bagi
Hukum
Meningkatnya
pemahaman
Dokumen
pemangku
dalam pelaksanaan
Perlindungan
bagi
Anak
Orang
(K/L)
Orang
terlatih
Berhadapan
Hukum
dengan
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
e.
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
Jumlah
Penggiat
SDM
(champion)
dengan
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota
dan
Ormas
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
i.
Jumlah
Provinsi/Kab/Kota
difasilitasi
pelaksanaan
yang
tentang
Kebijakan
dengan
Prov/Kab
/kota
115
d. Jumlah...
j.
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
pelaksanaan
kebijakan
Kegiatan
dengan
Hukum
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
termasuk
pemerintah,
pusat
usaha
antar
organisasi
kajian,
pemangku
dalam pelaksanaan
dan
non
dunia
kepentingan
Perlindungan bagi
pelaksanaan
kebijakan
Perlindungan
khusus
bagi
Berhadapan
Hukum
5
forum
(K/L)
Anak
dengan
di
K/L
forum
dan
(Prov)
Provinsi
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
pelaporan
dan
analisis,
pelaksanaan
hasil
kebijakan
Dokumen
yang
ditindaklanjuti
No
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
116
1
kebijakan
Perlindungan
bagi Anak
direview,
dikoreksi,
dan
Kebijakan
difasilitasi
untuk diharmonisasikan
2. Terwujudnya...
2
Tersedianya
tentang
data
dan
hasil
Perlindungan
Berkebutuhan
analisis
bagi
Khusus
Anak
dengan
5
1
5
1
5
1
5
1
9
1
Prov
Dokumen
80
80
80
80
25
25
25
25
30
30
30
30
25
25
25
25
20
20
20
33
10
10
10
15
Berkebutuhan
Khusus
d.
Jumlah
dokumen
profil
Berkebutuhan Khusus
Meningkatnya pemahaman
pemangku
dalam pelaksanaan
Perlindungan
bagi
Berkebutuhan Khusus
a.
Jumlah
SDM
terlatih
tentang
Khusus
K/L,
Provinsi/Kab/Kota, dan
Ormas
e.
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab/
Kota)
Orang
(Organisi)
Jumlah
Penggiat
SDM
-
(champion)
Anak
Khusus
K/L,
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab/
117
Kota)
Provinsi/Kab/Kota
i.
Ormas
dan
Orang
(Organisasi)
1
-
Jumlah
Provinsi/Kab/Kota yang
difasilitasi
Prov/Kab/
tentang
pelaksanaan
Kebijakan
kota
j.
Berkebutuhan Khusus
Jumlah
pelaksanaan
KIE
kegiatan
pelaksanaan
kebijakan
Kegiatan
Perlindungan
4. Meningkatkan...
4
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
termasuk
pemerintah,
pusat
usaha
antar
organisasi
kajian,
pemangku
dalam pelaksanaan
dan
Perlindungan bagi
koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
Perlindungan
forum
(K/L)
K/L
dan
Provinsi
d.
dunia
kepentingan
Khusus
non
forum
(Prov)
11
10
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
pemerintah,
pusat
Kesepakatan
pelaksanaan
kebijakan
Perlindungan
Khusus
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
pelaporan
dan
analisis,
pelaksanaan
118
kebijakan
Perlindungan
bagi
Anak
Berkebutuhan Khusus
Jumlah rekomendasi hasil
pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan
kebijakan
Perlindungan
bagi Anak
Dokumen
No
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
kebijakan
Perlindungan
hak
anak
yang
direview,
dikoreksi,
sipil
disusun,
difasilitasi
dan
Kebijakan
untuk
diharmonisasikan
2. Tersedianya...
2
Tersedianya
data
dan
tentang Perlindungan
dengan
hasil
analisis
memperhatikan
dimensi
kewilayahan
a.
memiliki
K/L
Prov
d.
Jumlah
dokumen
Perlindungan
anak
Meningkatnya
profil
hak sipil
pemahaman
Dokumen
pemangku
dalam pelaksanaan
119
a.
Jumlah
SDM
terlatih
tentang
Perlindungan
khusus
di K/L,
Provinsi/Kab/Kota, dan
Ormas
Orang
(K/L)
85
85
95
70
10
10
10
10
50
50
60
25
25
25
25
25
(Prov/Kab/
15
15
15
26
Kota)
Orang
Jumlah
Penggiat
SDM
(champion)
Perlindungan
khusus
di K/L,
Provinsi/Kab/Kota
dan
Ormas
5
1
0
Orang
(Organisi)
e.
105
6
0
Orang
(K/L)
1
-
Orang
(Prov/Kab/
Kota)
Orang
(Organisi)
i.
tentang
pelaksanaan
Kebijakan
Perlindungan
khusus
Prov/Kab/
kota
1
4
kegiatan
pelaksanaan
kebijakan
Kegiatan
Perlindungan
4. Meningkatnya...
4
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
termasuk
pemerintah,
pusat
usaha
antar
organisasi
kajian,
pemangku
dan
non
dunia
kepentingan
forum
koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
Perlindungan
1
6
forum
(K/L)
forum
(Prov)
120
d.
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
pemerintah,
Kesepaka-
pusat
tan
2019
pelaksanaan
kebijakan
5
Perlindungan
analisis,
dan
pelaporan
pelaksanaan
kebijakan
hasil
pemantauan
dan
evaluasi
pelaksanaan
kebijakan
Dokumen
Perlindungan
Tersedianya
kebijakan
TARGET
2015
2016
2017
2018
Perlindungan
kebijakan
Perlindungan
kekerasan
yang
khusus
terhadap
disusun,
dikoreksi,
dan
anak
direview,
Kebijakan
difasilitasi
untuk diharmonisasikan
2. Tersedianya...
2
Tersedianya
data
dan
hasil
analisis
a.
121
Provinsi yang
profil
memiliki
Perlindungan
khusus
kekerasan
terhadap anak
d.
Jumlah dokumen
profil
Perlindungan
khusus
3
kekerasan
terhadap anak
Meningkatnya pemahaman
K/L
Prov
Dokumen
pemangku
dalam pelaksanaan
Perlindungan
khusus
tentang
Perlindungan
khusus
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
110
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
e.
Jumlah
Penggiat
(champion)
khusus
115
50
50
55
55
30
45
45
45
30
45
45
15
14
5
5
5
4
5
4
5
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
j.
145
SDM
Perlindungan
i.
140
yang
tentang
Kebijakan
Prov/Kab
/kota
khusus
kebijakan
khusus
Kegiatan
4. Meningkatnya...
122
4
Meningkatnya
integrasi,
sinergi
koordinasi,
sinkronisasi
antar
pusat-daerah,
serta
pemerintahtermasuk
dan
K/L/SKPD,
antar
masyarakat
organisasi
pemerintah,
pusat
dan
usaha
dunia
non
kajian,
antar
pemangku
kepentingan
dalam
pelaksanaan
Perlindungan
khusus
pelaksanaan
kebijakan
Perlindungan
khusus
kekerasan
d.
forum
(K/L)
forum
(Prov)
Provinsi
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
Kesepaka
tan
kebijakan
Perlindungan
5
khusus
evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
kebijakan
Perlindungan
dan
pelaksanaan
evaluasi
kebijakan
Perlindungan
kekerasan
hasil
terhadap
yang ditindaklanjuti
khusus
anak
Dokumen
123
6. Kegiatan...
6. Kegiatan Perlindungan masalah sosial anak :
No
Tersedianya
kebijakan
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
Perlindungan
harmonis
Jumlah
kebijakan
yang
disusun,
direview,
dikoreksi,
difasilitasi
dan
Kebijakan
untuk
diharmonisasikan
2
Tersedianya
data
dan
tentang Perlindungan
anak
hasil
analisis
masalah sosial
kewilayahan
a.
Jumlah K/L dan
Provinsi yang
profil
memiliki
Perlindungan
K/L
Prov
d.
Jumlah dokumen
profil
Perlindungan
Dokumen
termasuk
kajian,
dan
dunia
dalam pelaksanaan
kebijakan
Perlindungan
SDM
tentang
65
-
70
75
95
124
Perlindungan
masalah
sosial
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
anak
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
Ormas
/Kota)
Orang
(Organisi)
20
20
20
20
30
35
40
50
15
15
15
25
b. Jumlah...
e.
Jumlah
Penggiat
SDM
(champion)
Perlindungan
masalah
sosial
di
anak
K/L,
Provinsi/Kab/Kota
dan
Ormas
15
16
16
20
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
3
10
3
10
5
10
15
/Kota)
Orang
(Organisi)
i.
yang
tentang
pelaksanaan
Kebijakan
Perlindungan
Prov/Kab
/kota
masalah
sosial anak
j.
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
pelaksanaan
kebijakan
Perlindungan
4
sosial anak
Meningkatnya
integrasi,
sinergi
masalah
koordinasi,
sinkronisasi
antar
pusat-daerah,
pemerintahtermasuk
Kegiatan
dan
K/L/SKPD,
serta
antar
masyarakat
organisasi
pemerintah,
pusat
dan
usaha
dunia
non
kajian,
antar
pemangku
kepentingan
dalam
pelaksanaan
Jumlah
koordinasi
forum
pelaksanaan
125
kebijakan
Perlindungan
forum
di
(K/L)
forum
(Prov)
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
Kesepaka
-tan
kebijakan
Perlindungan
masalah
sosial anak
5. Terlaksananya...
5
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
pelaporan
dan
kebijakan Perlindungan
anak
Jumlah rekomendasi
pemantauan
dan
pelaksanaan
analisis,
pelaksanaan
masalah sosial
hasil
evaluasi
kebijakan
Dokumen
2
1
No
anak
yang
lengkap
2015
2016
2017
2018
2019
dan
harmonis
Jumlah
kebijakan
yang
direview,
dikoreksi,
difasilitasi
2
diharmonisasikan
Tersedianya data
disusun,
dan
Kebijakan
untuk
dan
hasil
analisis
126
dengan
memperhatikan
dimensi
kewilayahan
a.
Jumlah K/L dan
Provinsi yang
profil
memiliki
pemenuhan
hak
kesehatan anak
K/L
Prov
d.
Jumlah dokumen
profil
pemenuhan
hak
Dokumen
kesehatan anak
Meningkatnya pemahaman
pemangku
dalam pelaksanaan
pemenuhan
hak
kesehatan
anak
a. Jumlah...
a.
Jumlah
SDM
terlatih
tentang
pemenuhan
hak
kesehatan anak di K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
e.
Jumlah
Penggiat
191
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisas
i)
SDM
(champion)
hak
(K/L)
Orang
kesehatan anak
di K/L,
Provinsi/Kab/Kota
dan
Ormas
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
i.
212
212
212
57
57
57
57
57
99
99
99
99
99
35
56
56
56
56
22
Orang
pemenuhan
212
124
22
124
124
22
22
22
88
88
88
14
14
14
102
22
66
14
yang
tentang
Kebijakan
hak
K/L
Prov/Kab
/kota
127
l.
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
pelaksanaan
kebijakan
pemenuhan
4
Kegiatan
(K/L)
forum
(Prov)
hak
kesehatan anak
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
termasuk
pemerintah,
pusat
usaha
antar
organisasi
kajian,
pemangku
dalam pelaksanaan
kepentingan
forum
pelaksanaan
kebijakan
forum
pemenuhan
di
dunia
pemenuhan hak
kesehatan anak
a.
Jumlah
koordinasi
dan
non
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
Kesepaka
-tan
kebijakan
pemenuhan
hak
kesehatan anak
5. Terlaksananya...
5
Terlaksananya pemantauan,
analisis,
evaluasi
pelaporan
kebijakan
dan
pelaksanaan
pemenuhan
kesehatan anak
Jumlah rekomendasi
pemantauan
dan
pelaksanaan
hak
hasil
evaluasi
kebijakan
Dokumen
8. Kegiatan pemenuhan hak Anak bidang Lingkungan dan Penanaman NilaiNilai Luhur (PNNL):
128
TARGET
No
2015
2016
2017
2018
2019
K/L
5
2
8
2
11
3
10
2
11
2
Prov
Dokumen
Luhur
harmonis
Jumlah
yang
lengkap
kebijakan
pemenuhan
bidang
hak
Anak
Lingkungan
dan
disusun,
dikoreksi,
2
dan
dan
Kebijakan
direview,
difasilitasi
untuk diharmonisasikan
Tersedianya data dan
hasil
analisis
a.
memiliki
pemenuhan
hak
Penanaman
Nilai-
Nilai Luhur
d.
Jumlah dokumen
profil
pemenuhan
hak
Penanaman
Nilai-
Nilai Luhur
3. Meningkatnya...
3
Meningkatnya
pemahaman
pemangku
dalam pelaksanaan
a.
Jumlah
terlatih
SDM
tentang
Orang
(K/L)
75
10
110
20
110
20
120
30
120
30
129
pemenuhan
bidang
hak
Anak
Lingkungan
Penanaman
Luhur
dan
Nilai-Nilai
di
dan
Ormas
Jumlah
Penggiat
bidang
hak
Anak
Lingkungan
Penanaman
Luhur
dan
Nilai-Nilai
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota
dan
Ormas
i.
Orang
(Organisi)
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
difasilitasi
bidang
60
60
60
30
30
30
30
40
45
55
65
65
15
15
15
15
15
20
20
20
20
20
Orang
(Organisi)
10
20
30
30
5
2
12
2
7
2
11
3
10
2
K/L
10
tentang
pelaksanaan
pemenuhan
yang
60
/Kota)
60
/Kota)
SDM
(champion)
pemenuhan
(Prov/Kab
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
e.
Orang
Kebijakan
hak
Lingkungan
Penanaman
Anak
dan
Prov/Kab
/kota
Nilai-Nilai
Luhur
l.
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
pelaksanaan
pemenuhan
bidang
kebijakan
hak
Lingkungan
Penanaman
Anak
Kegiatan
dan
Nilai-Nilai
Luhur
4. Meningkatnya...
4
Meningkatnya
integrasi,
sinergi
koordinasi,
sinkronisasi
antar
pusat-daerah,
pemerintah-
dan
K/L/SKPD,
serta
antar
masyarakat
130
termasuk
organisasi
pemerintah,
pusat
dan
usaha
dunia
non
kajian,
antar
pemangku
kepentingan
dalam
pelaksanaan
pemenuhan
bidang
hak
Anak
Lingkungan
dan
pelaksanaan
kebijakan
pemenuhan
hak
Anak
dan
Penanaman
Nilai-Nilai
antara
(Prov)
11
1
5
K/L/SKPD,
non
Kesepaka
-tan
hak
Lingkungan
Anak
dan
Nilai-Nilai
Luhur
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
pelaporan
dan
kebijakan
Penanaman
5
PPPA
organisasi
bidang
bersama
Kemen.
dengan
forum
forum
(K/L)
bidang
Lingkungan
14
analisis,
pelaksanaan
dan
hasil
evaluasi
kebijakan
hak
Lingkungan
Anak
dan
Dokumen
131
9. Kegiatan...
9.
No
2015
2016
2017
2018
2019
K/L
4
1
9
1
9
1
8
1
9
1
Prov
hak
Dokumen
partisipasi anak
Meningkatnya pemahaman
pemangku
170
335
360
355
410
60
75
100
125
150
90
240
240
210
240
20
20
20
20
20
60
20
70
20
70
20
70
20
70
20
partisipasi
anak
yang
lengkap
dan
harmonis
Jumlah
kebijakan
yang
disusun,
direview,
dikoreksi,
difasilitasi
2
Kebijakan
dan
untuk
diharmonisasikan
Tersedianya data
dan
hasil
analisis
memperhatikan
dimensi
kewilayahan
a.
memiliki
pemenuhan
hak
partisipasi anak
d.
Jumlah dokumen
profil
3
pemenuhan
dalam pelaksanaan
pemenuhan
Jumlah
terlatih
partisipasi
SDM
tentang
Orang
hak
(K/L)
Orang
pemenuhan
partisipasi anak
hak
di K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
e.
Jumlah
SDM
Orang
132
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
Penggiat
hak
partisipasi anak
i.
30
30
10
20
20
20
20
c. Jumlah...
30
i)
dan
Provinsi/Kab/Kota
K/L
yang
9
1
14
1
14
1
13
1
14
1
tentang
pelaksanaan
Prov/Kab
Kebijakan
pemenuhan
l.
(Organisas
di K/L,
Provinsi/Kab/Kota
30
/Kota)
Orang
(champion)
pemenuhan
30
/kota
hak
partisipasi anak
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
pelaksanaan
kebijakan
pemenuhan
4
Kegiatan
hak
partisipasi anak
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
termasuk
pemerintah,
pusat
usaha
antar
organisasi
kajian,
pemangku
dalam pelaksanaan
partisipasi anak
a.
Jumlah
dan
kepentingan
forum
pelaksanaan
kebijakan
pemenuhan
forum
(K/L)
forum
di
(Prov)
bersama
Kemen.
dengan
dunia
pemenuhan hak
koordinasi
antara
non
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
Kesepaka
-tan
kebijakan
pemenuhan
5
hak
partisipasi anak
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
kebijakan
dan
pelaporan
pemenuhan
hak
analisis,
pelaksanaan
partisipasi
133
anak
Jumlah rekomendasi
pemantauan
dan
pelaksanaan
hasil
evaluasi
kebijakan
Dokumen
10. Kegiatan...
10. Kegiatan pemenuhan hak pendidikan anak:
No
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
K/L
4
2
8
4
10
4
14
6
16
6
Prov
10
hak
Dokumen
pendidikan anak
Meningkatnya pemahaman
pemangku
pendidikan anak
harmonis
a.
Jumlah kebijakan
pemenuhan
hak
pendidikan anak
disusun,
yang
Kebijakan
direview,
untuk diharmonisasikan
Tersedianya data dan hasil
analisis
memperhatikan
dimensi
kewilayahan
a.
Jumlah K/L dan
Provinsi yang
profil
memiliki
pemenuhan
hak
pendidikan anak
d.
Jumlah dokumen
profil
3
pemenuhan
dalam pelaksanaan
134
kebijakan pemenuhan hak pendidikan
anak
a.
Jumlah
SDM
terlatih
tentang
Orang
hak
(K/L)
Orang
pemenuhan
dan
Ormas
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
e.
Jumlah
Penggiat
35
114
114
146
146
35
30
30
30
30
64
64
96
96
20
20
20
20
20
20
20
20
20
40
60
60
60
10
10
10
10
SDM
(champion)
Orang
hak
(K/L)
Orang
pemenuhan
dan
Ormas
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
c. Jumlah...
i.
yang
K/L
(K/L)
forum
(Prov)
tentang
pelaksanaan
Kebijakan
pemenuhan
hak
Prov/Kab
/kota
pendidikan anak
l.
Jumlah
pelaksanaan kegiatan KIE
pelaksanaan
kebijakan
pemenuhan
4
Kegiatan
hak
pendidikan anak
Meningkatnya
koordinasi,
integrasi,
termasuk
pemerintah,
pusat
usaha
antar
pendidikan anak
a.
Jumlah
kebijakan
kajian,
pemangku
dalam pelaksanaan
koordinasi
organisasi
dan
non
dunia
kepentingan
pemenuhan hak
forum
pelaksanaan
pemenuhan
di
forum
135
d.
Jumlah
kesepakatan
antara
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
Kesepaka
-tan
kebijakan
pemenuhan
5
hak
pendidikan anak
Terlaksananya
pemantauan,
evaluasi
dan
pelaporan
analisis,
pelaksanaan
dan
pelaksanaan
hasil
evaluasi
kebijakan
Dokumen
11. Kegiatan...
11. Kegiatan pengembangan kabupaten/kota layak anak:
No
Tersedianya
kebijakan
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
pengembangan
kebijakan
pengembangan
kabupaten/kota layak anak
yang
disusun,
dikoreksi,
2
dan
direview,
Kebijakan
difasilitasi
untuk diharmonisasikan
Tersedianya data dan
hasil
analisis
anak
dengan
memperhatikan
136
dimensi kewilayahan
a.
Jumlah K/L dan
Provinsi yang
profil
memiliki
K/L
4
-
10
1
14
2
15
2
14
2
Prov
Dokumen
90
250
250
250
250
35
100
100
100
100
30
125
125
125
125
25
25
25
25
25
pengembangan
kabupaten/kota
layak
anak
d.
Jumlah dokumen
profil
pengembangan
kabupaten/kota
3
anak
Meningkatnya
layak
pemahaman
termasuk
kajian,
dan
dunia
dalam pelaksanaan
kebijakan
pengembangan
tentang
Orang
layak
(K/L)
Orang
pengembangan
kabupaten/kota
anak
di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan
Ormas
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
b. Jumlah...
e.
Jumlah
Penggiat
SDM
(champion)
pengembangan
kabupaten/kota
anak
layak
di
Provinsi/Kab/Kota
K/L,
dan
Ormas
i.
Orang
(K/L)
Orang
(Prov/Kab
/Kota)
Orang
(Organisi)
40
60
60
60
60
10
20
20
20
20
15
30
30
30
30
15
10
10
10
10
24
5
24
10
24
5
24
6
24
8
yang
tentang
Kebijakan
K/L
Prov/Kab
/kota
137
kabupaten/kota
l. anak
Jumlah
layak
kebijakan
pengembangan
kabupaten/kota
4
anak
Meningkatnya
integrasi,
sinergi
11
13
13
13
layak
koordinasi,
sinkronisasi
antar
dan
K/L/SKPD,
pusat-daerah,
serta
pemerintahtermasuk
Kegiatan
antar
masyarakat
organisasi
pemerintah,
pusat
dan
usaha
dunia
non
kajian,
antar
pemangku
kepentingan
dalam
pelaksanaan
pengembangan
kabupaten/kota layak anak
a.
Jumlah
forum
koordinasi
kebijakan pengembangan
kabupaten/kota
(K/L)
forum
layak
forum
pelaksanaan
(Prov)
bersama
Kemen.
dengan
PPPA
K/L/SKPD,
organisasi
non
Kesepaka
-tan
kebijakan
pengembangan
kabupaten/kota
layak
anak
5. Terlaksananya...
5
Terlaksananya pemantauan,
analisis,
evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
kebijakan
pengembangan
138
Jumlah rekomendasi
pemantauan
pelaksanaan
dan
hasil
evaluasi
kebijakan
pengembangan
Dokumen
2019
No
Terlaksananya
fasilitasi/
pendampingan
pelaksanaan
kebijakan
pemenuhan
TARGET
2015
2016
2017
2018
28
30
32
34
hak
eksploitasi,
yang
dalam
pengembangan pelaksanaan
kebijakan Pemenuhan Hak
anak dan perlindungan anak
dari kekerasan, eksploitasi,
penelantaran, dan perlakuan
salah lainnya
Prov
34
139
Lampiran...
Lampiran I C:
Kegiatan
pada
Program
Dukungan
Manajemen
Dan
No
1
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
55
60
65
70
75
Persen
100%
100%
100%
100%
100%
Persen
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
peraturan
perundang-undangan,
produk/informasi
hukum,
dokumen
Terlaksananya
Program
PP
dan
PA
kepada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah dan masyarakat.
a.
Prosentase
berita/opini/dokumenta
si terkait PP dan PA yang
direspon
dan
didistribusikan
tepat
waktu.
b.
Prosentase
materi terkait PP dan PA
yang dipromosikan dan
dipublikasikan di media
massa
dan
media
komunikasi lainnya
3
Terlaksananya
layanan
pengaduan
layanan
pengaduan
masyarakat
dan
Persen
140
2. Kegiatan...
2. Kegiatan Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan Program
dan Anggaran:
No
Terlaksananya
koordinasi
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
dan
Kegiatan
anggaran
yang
dan
dan
disusun
diselesaikan
tepat
Dokumen
dokumen
penataan
organisasi,
diselesaikan
Dokumen
tepat
map
reformasi
laporan
pengelolaan
administrasi
dan
luar
yang
sesuai
negeri
dengan
rencana
program
dan
kegiatan
yang
telah
Laporan
10
10
10
10
1
0
141
disusun.
4
program,
kegiatan
dan
anggaran
Presentase
pemantauan
Kegiatan
Anggaran
yang
dan
Persen
100%
100%
100%
100%
100%
disusun
dan ditindak/Lanjuti.
3. Kegiatan...
3. Kegiatan Pengembangan SDM, Administrasi dan Pengelolaan Penunjang
Pelaksana Tugas Kementerian PP dan PA:
No
Terlaksananya
pembinaaan,
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
perencanaan,
dan
manajemen
Jumlah dokumen
rencana penyediaan dan
Dokume
pengembangan
Persentase
pegawai yang ditingkatkan
kapasitas manajerial dan
pegawai
15
20
20
20
100
teknis
2
Jumlah
laporan
dengan
aturan
Laporan
yang ada
b.
Persentase
pegawai yang menerima
gaji dan tunjangan
Persen
100
100
100
100
100
142
3
bulan
layanan
perkantoran
yang
Bulan
12
12
12
12
12
12
12
12
1
2
yang berlaku.
4
Bulan
1
2
4. Kegiatan...
4. Kegiatan Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur:
No
Terlaksananya
pengawasan
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
keuangan
Jumlah
kebijakan
yang
pengawasan
disusun
dan
Kebijakan
disosialisasikan
b.
Jumlah
pengawasan
hasil
yang
ditindaklanjuti
dan
Laporan
2
22
100
2
2
2
2
2
2
dan berkualitas
c.
Persentase
pelaporan
pelanggaran
yang ditindaklanjuti
Persen
10
10
0
10
0
10
0
143
No
Tersedianya
hasil
telaahan
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
untuk
a.
Jumlah
Dokumen Hasil kajian PP
&
PA
bidang
penanggulangan
kemiskinan,
pengembangan
informasi
sistem
manajemen,
Dokumen
hubungan internasional,
20
komunikasi
pembangunan
agama
sebagai
dan
bahan
b. Rekomendasi...
b.
Rekomendasi
Kebijakan
bidang
PP
&
PA
penanggulangan
kemiskinan,
pengembangan
informasi
sistem
manajemen,
hubungan internasional,
Dokumen
30
komunikasi
pembangunan
agama
sebagai
dan
bahan
Pemantauan
Evaluasi
&
perkembangan
pelaksanaan program PP
& PA sebagai masukan
pengembangan
bidang
penanggulangan
kemiskinan,
pengembangan
sistem
Dokumen
144
informasi
manajemen,
hubungan internasional,
komunikasi
pembangunan
agama
sebagai
dan
bahan
MENTERI
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
PERLINDUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
YOHANA YEMBISE
DAN
ANAK
145
Lampiran II Kerangka Regulasi Kemen PPPA Periode Tahun 2015-2019
No
JUDUL
RUU tentang
Kesetaraan
kedepannya
Gender
Kesetaraan
menjadi
RUU
Gender
undang-
undang-undang
lain
dan
kesetaraan gender.
b. Adanya
4
a. Belum
terkait
URGENSI PENGATURAN
pengaturan
AMANAT UUD/
UU/ PUTUSAN MK
5
PEMRAKARSA
TARGET
adanya
undang- Hasil
Penelitian 1. Sekretariat
undang yang memayungi dan Kajian
Kementerian
pengaturan
terkait
2. Deputi
kesetaraan
gender
yang
Bidang PUG
tersebar
dalam
undangBidang
undang terkait, misalnya
Ekonomi
yang
tersebar
dalam
3. Deputi
CEDAW, UU HAM, UU
PKDRT, UU Pemilu, dll.
Bidang PUG
Bidang
2016
146
sistem dan mekanisme
tentang
pelaksanaan
pengarusutamaan
gender
secara
pada
menyeluruh
Perlu
lembaga
dasar
pemerintah
Pengarusutamaan
adanya
penguatan
hukum
untuk
percepatan
untuk
mendorong,
mengefektifkan
serta
mengoptimalkan
pelaksanaan
daerah.
c. Selama
ini
regulasi
pelaksanaan
banyak
pengarusutamaan
perencanaan
pembangunan melalui
monitoringnya
penegasan
eksekutif.
penegakkan
tugas,
fungsi,
kewenangan
dan
peran,
dan
mengatur
lebih
untuk
penganggaran
di
tataran
perencanaan
yang
penganggaran (Permendagri
Politik,
Sosial
Hukum
dan
147
masing-masing
lembaga
tersendiri
negara
lembaga
dan
pemerintah
untuk
penyusunan
RKPD
dan
untuk
penyusunan
Renstra
pengarusutamaan
PMK
RKAKL).
Negara
perencanaan, penganggaran
dan
pemerintah
lembaga
pusat
dan
untuk
dan
Padahal
monitoring
menjadi
proses
kesatuan
penegakkan
penyusunan
proses
evaluasi
bagian/satu
dalam
tingkatan peradilan.
d. Pengaturan
pengarusutamaan
gender
melalui
perencanaan,
penyusunan,
penganggaran,
5 kementerian.
pelaksanaan,
148
pemantauan, evaluasi
2
Revisi
Nomor
Tahun
dan pelaporan.
UU Diharapkan revisi UU ini Perubahan
23 dapat
menyesuaikan untuk
UU
Penghapusan
responsif
KDRT
keinginan
tangga,
masyarakat, tahunnya
dalam kenaikan,
implementasinya
10
tahun
Undang
dalam
dengan menunjukkan
karena
data-data
bahwa
KDRT
setiap
mengalami
data
selama menunjukan
di
KPP-PA
bahwa
pada
PKDRT
diberlakukan,
belum
ini Hasil
Penelitian Deputi Bidang
hak-hak dan Kajian
Perlindungan
lingkup
Perempuan
melindungi
tentang
PKDRT
ini dari
29
provinsi,
sementara
perlindungan
sepenuhnya
perempuan,
data
tersebut
menunjukan
tahunnya,
sehingga
sebagai
upaya
2017
149
seiring dengan kemajuan juga memberikan efek jera bagi
zaman
dan
dimana
globalisasi, para
dinamika
masyarakat
cara
peraturan
yang
dirasakan
ada
tidak sesuai
dan
tidak
memberikan
efek
Salah
contohnya
terkait
dengan
berubah
lagi,
pelaku
satu
dengan
jelasnya
jera.
belum
definisi
Penelantaran.
3
Rancangan
Peraturan
Pemerintah
tentang
Mekanisme
Koordinasi,
1. Mengatur
mengenai Belum
ada
Pidana
2015
150
Evaluasi
dan
baik,
Pelaporan
Sistem
Sistem
Peradilan
Pidana Anak
efektif.
Peradilan menciptakan
suatu
sistem
antar
Kementerian/Lembaga
terkait
perkembangan
dalam Kementerian/Lembaga
penyelenggaraan
Sistem
Peradilan Kementerian/Lembaga
Pidana
mana
mana
kemudian
dikoordinasikan untuk
membuat solusi atas
permasalahan
4
Rancangan
Peraturan
Pemerintah
tentang
tersebut.
Memberikan
Banyak
untuk dengan
perlakuan
kebutuhannya,
2019
151
Perlindungan
Khusus
mendapatkan
Bagi rasa
Anak
aman
ancaman
2002
kembangnya
berbagai
cepat,
termasuk
pengobatan
dan/atau
Rancangan
Peraturan
Pemerintah
tentang
kesehatan
lainnya.
Anak
korban
dalam Selama
ini
kerugian
20152019
152
Restitusi
pengadilan. sendiri
korban
mendapatkan
perhatian
yang Tahun
yang ditimbulkan akibat perbuatan tentang
restitusi pelaku,
kerugian
untuk
itu
restitusi
meliputi:
adanya
diderita
korban
menjadi
dan/atau seksual;
pelaku.
2002
153
f. Anak korban kejahatan
seksual.
Rancangan
1. Mengatur
Peraturan
Pemerintah
tentang
Koordinasi,
mengenai Belum
perlindungan
ada
anak anak,
padahal
Pemantauan,
Evaluasi
baik,
dan
sehingga penting
Pelaporan
penyelenggaraan
Penyelenggaraa
perlindungan
n Perlindungan
berjalan efektif.
Anak
perkembangan
penyelenggaraan
perlindungan
untuk
banyaknya
yang tentang
anak melibatkan anak akan tetapi perlindungan Anak.
tidak dapat ditangani dengan
ini
terkait atas
Undangsangatlah Undang Nomor 23
menangani Tahun
2002
kasus
atau menciptakan
suatu
sistem
terkait
perlindungan
20152019
154
kemudian
anak
perlu
ada
pengaturan
Kementerian/Lembaga
Rancangan
permasalahan
serta
tersebut.
Peraturan
restitusi
tentang
Pemerintah
jaminan
tentang Sita
Restitusi
kepada korban.
ganti
rugi
jaminan
Rancangan
Peraturan
Presiden
2015
Kementerian/Lembaga
ganti
rugi
berjalan
pidana
mestinya.
orang.
Perubahan
perdagangan
Undang- Perubahan
sebagaimana
terkait
2015
155
tentang
Komisi
Perlindungan
Anak Indonesia
Kelengkapan
Organisasi,
Mekanisme
dan
Pembiayaan
perlindungan
penyelenggaraan
mengoptimalisasikan
penyelenggaran
perlindungan anak.
9
Rancangan
Peraturan
diatur adalah:
Presiden
1. jumlah
jumlah
tentang
Indonesia,
Percepatan
perlindungan
cukup
Pelaksanaan
melalui
Kabupaten/Kot
pengembangan
anak
anak
banyak
34%
sehingga atas
Undangperlu penanganan semua Undang Nomor 23
pihak
yang
melibatkan
2015
156
a Layak Anak
Kabupaten/Kota
Layak Anak (KLA); dan
pemerintah,
masyarakat, Tahun
dan dunia usaha;
tentang
2002
3. pemenuhan
perlindungan
dilakukan
hak
dan
anak
belum
secara
holistik
terintegrasi
dan
berkesinambungan; dan
4. pemenuhan
perlindungan
hak
dan
anak
belum
pelaksanaan
KLA
kabupaten/kota
KLA
tahun
2011;
2. kajian implementasi KLA di
157
3 kabupaten/kota KLA yang
dilakukan
oleh
UNICEF
tahun 2012;
3. kajian implementasi KLA di
4 kabupaten/kota KLA yang
dilakukan
oleh
UNICEF
kajian
pelaksanaan
telah
diseminarkan
pengaturan
untuk
pemenuhan
perlindungan
terintegrasi
pembagian
ini
pelaksanaan
hak
dan
anak
secara
dengan
adanya
peran
dan
disisi
158
otonomi sehingga perlu adanya
payung
dalam
hukum
upaya
yang
kuat
pengembangan
Rancangan
Menempatkan
Peraturan
rumpun
Presiden
tentang
dengan
Pelaksanaan
urusan
Parameter
daerah.
hak
kembali Diperlukan
dan
dasar
hak untuk:
pembagian b. sebagai
pusat
hukum Hasil
dan
acuan
Kementerian/Lembaga
pemerintah
daerah
Kesetaraan
penyusunan
Gender (PKG)
perundang-undangan.
dalam
Pembentukan
Peraturan
Perundangundangan
bagi
dan
dalam
peraturan
Penelitian Deputi
dan Kajian
PUG
Politik,
Bidang
Bidang
Sosial
dan Hukum
2018
159
MENTERI
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
PERLINDUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
YOHANA YEMBISE
DAN
ANAK