Anda di halaman 1dari 22

BAB 1.

LOGIKA MATEMATIK
1.1 Proposisi
Definisi: [Proposisi]
Proposisi adalah suatu pernyataan yang mempunyai dua
kemungkinan nilai kebenaran, yaitu benar atau salah tetapi
tidak mungkin keduanya.
Benar
Proposisi
Salah
Contoh: Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan
proposisi?
1. Ini buku siapa?
2. IPB terletak di Bogor.
3. Bandung ibukota Jawa Tengah.
4. x + 5 = 2.
5. Bogor kota yang indah.
Nilai Kebenaran:

Proposisi Nilai kebenaran


Benar 1
Salah
0

Notasi: huruf kecil p, q, r, s, t, dikuti : pernyataan


Contoh: Lambangkan proposisi berikut dan tentukan nilai
kebenarannya.
1. Ada bilangan prima yang genap.
2. Jakarta ibukota negara India.
3. 8 habis dibagi 4.
1

1.2 Perangkai Dasar


tunggal
Proposisi

majemuk

Proposisi
tunggal

+ Perangkai:

negasi (-)
dan ()
atau ()
jika maka ()
jika dan hanya jika ()

Proposisi
majemuk

Perangkai Ingkaran (Negasi)


Definisi: [Ingkaran]
Misalkan p suatu proposisi. Ingkaran p (negasi p) adalah
suatu proposisi yang salah jika p benar dan proposisi yang
benar jika p salah.
Notasi: -p (dibaca tidak p)
Tabel Kebenaran:

-p

Contoh: Tentukan dan lambangkan ingkaran dari


proposisi berikut, kemudian tentukan nilai kebenarannya.
1. 2 + 3 = 0.
2. 2 adalah bilangan genap.
3. Jakarta ibukota negara India.
Catatan:
1. Lambangkan proposisi dalam bentuk positif.

2. Tidak melambangkan suatu proposisi dan negasinya,


dengan huruf yang berbeda.
Perangkai Dan (Konjungsi)
Definisi: [Konjungsi]
Misalkan p dan q adalah dua buah proposisi. Proposisi
p dan q (konjungsi p dan q) adalah suatu proposisi
yang bernilai benar jika kedua proposisi p dan q bernilai
benar.
Notasi: p q (dibaca: p dan q)
Tabel Kebenaran:

pq

Contoh: Misalkan diketahui dua proposisi berikut.


p: Hari ini hujan.
q: Pak Joni pergi ke kantor.
Nyatakan proposisi berikut dalam kalimat verbal,
kemudian jelaskan nilai kebenarannya.
1. p q 2. -p q 3. -p -q
Catatan: Kata lain yang bisa diartikan sebagai perangkai
adalah: tetapi, walaupun, meskipun, sedangkan,
namun.
Perangkai Atau (Disjungsi)
Disjungsi

inklusif
eksklusif

Definisi: [Disjungsi inklusif]


Misalkan p dan q adalah dua buah proposisi. Disjungsi
inklusif p dan q adalah suatu proposisi yang bernilai
benar jika sekurang-kurangnya satu proposisi penyusunnya bernilai benar.
Notasi: p q (dibaca: p atau q)
Definisi: [Disjungsi eksklusif]
Misalkan p dan q adalah dua buah proposisi. Disjungsi
eksklusif p dan q adalah suatu proposisi yang bernilai
benar jika salah satu saja dari kedua proposisi penyusunnya yang bernilai benar.
Notasi: p q (dibaca: p ataukah q)

Tabel Kebenaran:
p

pq

pq

Contoh: Tentukan perangkai disjungsi yang tepat untuk


proposisi berikut, kemudian jelaskan nilai kebenarannya.
1. p: Ani belajar Matematika.
q: Ani belajar Fisika.
2. p: 3 > 5.
q: 3 < 5.
Perangkai Jika maka
Definisi: [Proposisi bersyarat]
Misalkan p dan q adalah dua buah proposisi. Proposisi
bersyarat (implikasi) jika p maka q, adalah suatu
proposisi yang bernilai salah jika p bernilai benar dan q
bernilai salah.
Notasi: p q (dibaca: jika p maka q)
p: premis, hipotesis, anteseden
q: konsekuen, kesimpulan
5

Tabel Kebenaran:

p q

Contoh: Tentukan nilai kebenaran dari proposisi berikut.


1. Jika segitiga ABC sama sisi, maka segitiga ABC sama
kaki.
2. Jika 1 < 2 dan 1 > 2, maka 1 = 2.
3. Jika Agus tidak lulus ujian, maka dunia akan berhenti
berputar.
Catatan:
1. Hubungan sebab akibat antara anteseden dan konsekuen tidak harus selalu ada.
2. Dalam hal proposisi bersyarat p q diajukan sebagai
proposisi yang benar dan terdapat hubungan antara
anteseden dan konsekuen, proposisi p q dapat
diucapkan:
p berimplikasi q
p syarat cukup bagi q
q syarat perlu bagi p
p hanya jika q
Variasi perangkai implikasi:
1. q p disebut konvers dari p q
2. -p -q disebut invers dari p q
3. -q -p disebut kontrapositif dari p q

Contoh: Tentukan konvers, invers dan kontrapositif dari


proposisi berikut, kemudian tentukan nilai kebenarannya.
1. Jika 2 + 3 = 5, maka Bandung ibukota Jawa Tengah.
2. Jika segitiga ABC sama sisi, maka segitiga ABC sama
kaki.
Perangkai Jika dan hanya jika (jhj)
Definisi: [Proposisi dwisyarat]
Misalkan p dan q adalah dua buah proposisi. Proposisi
dwisyarat p jika dan hanya jika q adalah suatu
proposisi yang bernilai benar jika p dan q memiliki nilai
kebenaran yang sama.
Notasi: p q (dibaca: p jika dan hanya jika q)
Tabel Kebenaran:

p q

Catatan:
1. Dalam hal proposisi dwisyarat p q benar dan
terdapat hubungan antara p dan q, proposisi p q
dapat diucapkan sebagai p syarat perlu dan cukup
bagi q.
2. Agar p q benar terdapat dua syarat yaitu p q
benar dan q p benar.
7

Contoh: Lambangkan dan tentukan nilai kebenaran


proposisi berikut.
1. 5 bilangan genap jhj 2 bukan bilangan ganjil.
2. Segi empat ABCD bujur sangkar jhj semua sudutnya
siku-siku dan sisinya sama panjang.
1.3 Proposisi Kompleks
Proposisi
tunggal

+ Perangkai:

Proposisi
kompleks

Proposisi
majemuk

Proposisi kompleks adalah proposisi majemuk yang


menggunakan dua atau lebih perangkai.
Contoh: Tentukan nilai kebenaran dari proposisi kompleks
berikut:
1. [(-p r) (q p )] -r, jika p benar, q salah dan r
salah.
2. q [-r (-q -p)], jika q salah dan r benar.
3. [(p q) (q r )] (p r)

Klasifikasi proposisi berdasarkan nilai kebenarannya:


1. Tautologi
Proposisi yang selalu bernilai benar untuk semua
kemungkinan kombinasi nilai kebenaran proposisiproposisi penyusunnya.
2. Kontradiksi
Proposisi yang selalu bernilai salah untuk semua
kemungkinan kombinasi nilai kebenaran proposisiproposisi penyusunnya.
3. Kontingensi
Proposisi yang bukan tautologi dan bukan kontradiksi.
Notasi: i = tautologi
o = kontradiksi
Contoh: Dengan menggunakan tabel kebenaran periksa
apakah proposisi berikut merupakan tautologi, kontradiksi
atau kontingensi.
1. p -p
2. ( p q) p
3. [(p q) (q r )] (p r)
1.4 Latihan
1. Nyatakan proposisi berikut ke dalam lambang, kemudian
tentukan nilai kebenarannya.
a. Syarat cukup untuk dapat kuliah di IPB adalah lulus USMI.
b. Sumbangan diharapkan berupa uang atau barang.
9

c. Syarat perlu dan cukup supaya segitiga ABC sama sisi


adalah ketiga sisinya sama panjang.
d. Bukan kantor pos yang buka, tetapi apotek di depannya.
e. Ani maupun Ningrum tidak ada di rumah.
2. Nyatakan secara verbal proposisi berikut, jika
p: Rani mahasiswa TPB.
q: Rina mahasiswa pengulang mata kuliah Matematika
Dasar.
a. -p q
b. -(p q)
c. -p -q
3. Periksa dengan menggunakan tabel kebenaran apakah
proposisi berikut tautologi, kontradiksi atau kontingensi.
a. (p q) (-q -p)
b. [(p q) -q] -p
c. [(p -(q -r)) -q] (p r)
4. Nyatakan proposisi berikut:
Misalkan a suatu bilangan real. Jika a > 0, maka a + 1> 1
menggunakan istilah syarat perlu dan syarat cukup, kemudian
tentukan konvers, invers dan kontrapositif dari proposisi
tersebut.
5. Jika proposisi p q benar, tentukan nilai kebenaran dari
proposisi p -q.
10

1.5 Kesetaraan Dua Proposisi


Definisi: [Kesetaraan logik]
Dua buah proposisi dikatakan setara logik, bila kedua
proposisi tersebut memiliki nilai kebenaran yang sama untuk
setiap kombinasi nilai kebenaran proposisi penyusunnya.
Notasi: p = q atau p q atau p q
(dibaca: p setara dengan q)
Contoh: Dengan menggunakan tabel kebenaran tunjukkan
bahwa:
1. p q = -p q
2. -(p q) = -p -q
Dalil-dalil Kesetaraan
Misalkan p, q dan r adalah proposisi, i tautologi dan o
kontradiksi.
1. Dalil Keidentikan
a. p o = p
b. p i = i
c. p o = o
a. p i = p
2. Dalil Kesamakuatan
a. p p = p
b. p p = p
3. Dalil Komplemen
a. p -p = i
b. p -p = o

11

4. Dalil Komutatif
a. p q = q p
b. p q = q p
5. Dalil Asosiatif
a. (p q) r = p (q r)
b. (p q) r = p (q r)
6. Dalil Distributif
a. p (q r) = (p q) (p r)
b. p (q r) = (p q) (p r)
7. Dalil Ingkaran Ganda
a. -(- p) = p
8. Dalil de Morgan
a. -(p q) = -p -q
b. -(p q) = -p -q
9. Dalil Penghapusan
a. (p q) p = p
b. (p q) q = q
10. Dalil lainnya
a. p q = -p q
b. p q = (p q) (q p) = (p q) (-p -q)
Catatan:
Untuk menunjukkan kesetaraan dua proposisi dapat
digunakan:
1. Tabel kebenaran
2. Dalil Kesetaraan

12

Contoh: Dengan menggunakan dalil kesetaraan tunjukkan


bahwa:
1. (p -p) -p = i
2. -(p q) (p -q) = -q
3. p (q r) =(p q) r.
1.6 Argumen
Definisi: [Argumen]
Argumen adalah suatu proposisi yang berbentuk
[H1 H2 H3 Hn] K.
Catatan:
1. H1 , H2 , H3 , ,Hn : hipotesis, premis
K : Kesimpulan
2. Argumen
[H1 H2 H3 Hn] K
biasa ditulis:

H1
H2
H3

Hn
Sah
[H1 H2 H3 Hn] K tautologi

Argumen

Tidak sah
[H1 H2 H3 Hn] K bukan tautologi
13

Jika argumen [H1 H2 H3 Hn] K sah,


maka [H1 H2 H3 Hn] K disebut suatu implikasi logik
dan dilambangkan [H1 H2 H3 Hn] K

Catatan:
1. Jika suatu argumen sah dan semua premisnya benar, maka
kesimpulan pasti benar.
2. Untuk memeriksa kesahan suatu argumen dapat digunakan:
tabel kebenaran
dalil kesetaraan
kombinasi dalil kesetaraan dan tabel kebenaran.
Contoh: Periksa apakah argumen berikut sah atau tidak sah.
1. Jika hari ini hujan, maka saya membawa payung. Ternyata
saya tidak membawa payung. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa hari ini tidak hujan.
2. Jika Indonesia negara agraris, maka industri di Indonesia
tidak berkembang. Kenyataannya industri di Indonesia
tidak berkembang. Jadi dapat disimpulkan Indonesia
adalah
negara agraris.
Aturan Inferensia: beberapa argumen yang sah dan sering
dijumpai dalam penalaran sehari-hari.
1. Modus Ponens 2. Modus Tollens
p
-q
pq
pq
q
-p

3. Kaidah Silogisme
pq
qr
p r 14

Contoh: Periksa kesahan argumen berikut dengan


menggunakan aturan inferensia.
1.

pr
pq
-r
q

2. Saya tidak akan gagal dalam ujian Matematika, jika saya


belajar. Tidak menonton TV adalah syarat cukup agar
saya belajar. Kenyataannya saya gagal dalam ujian
Matematika. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
saya
menonton TV.
Metode Pohon
Kegunaan: untuk menentukan kesahan suatu argumen
Konsep dasar:
1. Suatu argumen berbentuk implikasi p q.
2. -(p q) = p -q.
3. p q adalah tautologi jika p -q adalah kontradiksi.
4. Susun suatu pohon dari konjungsi premis (p) dan negasi
kesimpulan (-q).
5. Bila semua cabang pohon membentuk kontradiksi maka
argumen sah.
6. Bila ada cabang yang tidak membentuk suatu
kontradiksi, maka argumen tidak sah.
15

Prosedur:
1. Daftarkan semua premis dan negasi kesimpulannya
2. Tuliskan semua proposisi bersyarat dan proposisi
dwisyarat dalam bentuk konjungsi () dan disjungsi ().
3. Turunkan salah satu premis atau negasi kesimpulannya.
Perangkai : ditulis ke bawah membentuk batang.
Perangkai : ditulis ke samping membentuk cabang.
4. Jika ada cabang yang memuat suatu proposisi dan
negasinya (kontradiksi), maka cabang tersebut tertutup
dan beri tanda (x).
5. Lanjutkan langkah 3 bila masih ada cabang yang belum
tertutup dan belum semua proposisi pada langkah 1
diturunkan.
6. Hentikan proses bila semua cabang sudah tertutup atau
semua proposisi pada langkah 1 sudah diturunkan.
7. Argumen sah jika semua cabang tertutup.
8. Argumen tidak sah jika terdapat sekurang-kurangnya
satu cabang yang tidak tertutup.
Contoh: Dengan menggunakan metode pohon, periksa
kesahan argumen berikut.
1. p q
q
p

2. p r
pq
-r
q
16

Reductio ad absurdum
Kegunaan: untuk membuktikan bahwa suatu proposisi
benar, secara tidak langsung.
Konsep dasar:
1. Kaidah reductio ad absurdum:
-p o
p
adalah argumen yang sah.
2. Jika -p mengakibatkan suatu kontradiksi adalah benar,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa p benar.
Prosedur:
1. Misalkan proposisi yang akan dibuktikan adalah p
(kesimpulan pada kaidah reductio ad absurdum).
2. Andaikan negasi p, yaitu -p benar.
3. Lakukan analisis pada -p, sehingga diperoleh suatu
kontradiksi, yaitu pernyataan q -q = o.
4. Menurut kaidah reductio ad absurdum terbukti p benar.
Contoh: Jika diketahui x dan y adalah bilangan bulat,
buktikan pernyataan berikut.
1. Jika x + y ganjil dan x genap, maka y ganjil.
2. Jika x2 ganjil, maka x ganjil.

17

1.7 Latihan:
1. Periksa kesahan argumen berikut menggunakan dalil
kesetaraan, aturan inferensia atau metode pohon.
a. p
pq
c. p
q
pq

b. p q
-p
q
d. p q
p

e. m k
m -u
u
k

f. Bayi tidak lapar atau dia menangis. Bayi tertawa atau dia
tidak menangis. Jika bayi tertawa, maka mukanya merah.
Jadi jika bayi lapar, maka mukanya merah.
g. Jika saya diterima di IPB dan belajar setidaknya 6 jam
setiap hari, maka saya akan lulus dari IPB. Saya belajar 6
jam setiap hari. Jadi saya akan lulus dari IPB.
h. Jika suatu bilangan bulat n habis dibagi 2 dan 3, maka n
habis dibagi 6. Syarat perlu dan cukup agar suatu bilangan
bulat n habis dibagi 6 adalah pembagian tersebut
meninggalkan sisa 0 jika dibagi 6. Diberikan suatu
bilangan bulat n yang habis dibagi 3, tetapi tidak habis
dibagi 2. Kesimpulannya n tidak meninggalkan sisa 0 jika
dibagi 6.
2. Jika n adalah bilangan bulat, buktikan penyataan berikut
menggunakan reductio ad absurdum.
a. Jika n2 bilangan genap, maka n bilangan genap.
b. Jika n - 2 habis dibagi 4, maka n2 - 4 habis dibagi 16.

18

1.8 Predikat
Definisi: [Predikat dan Semesta]
Predikat atau proposisi terbuka adalah suatu pernyataan yang
melibatkan peubah yang nilainya tidak ditentukan. Himpunan
nilai-nilai yang mungkin menggantikan peubah dalam suatu
predikat disebut semesta bagi peubah tersebut.
Contoh: Jelaskan mengapa pernyataan berikut merupakan
predikat, kemudian tentukan semestanya,
1. x + 1 < 8.
2. Mahasiswa IPB diwajibkan mengikuti upacara 17 Agustus.
3. Setiap orang harus menghargai orang lain.
4. x y = 3.
1 &2: predikat 1 peubah
3 &4: predikat 2 peubah
Notasi:
Predikat: huruf besar P, Q, R, S,
Peubah: huruf kecil x, y, z,
Predikat 1 peubah:
P(x): pernyataan yang memuat x
Predikat 2 peubah:
P(x,y): pernyataan yang memuat x dan y
Catatan :
1. Jika P(x) predikat dengan semesta S, maka P(a), untuk
suatu a S adalah suatu proposisi.
2. Hal yang serupa dengan di atas berlaku pula untuk predikat
dengan 2 peubah.
19

Predikat

P
Q

+ Perangkai:
-, , , ,

Predikat
baru

Contoh: Lambangkan predikat berikut dan tentukan


semestanya.
1. Mahluk hidup memerlukan air dan udara
2. n bilangan genap jika dan hanya jika n habis dibagi 2.
3. Jika x < y, maka x2 < y2.
4. Yang muda harus menghormati yang tua.
Predikat berkuantifikasi
Suku pengkuantifikasi

Umum
Khusus

Suku pengkuantifikasi umum: setiap, semua ( )


Suku pengkuantifikasi khusus: ada, beberapa ( )
ada tepat satu ( ! )
Notasi:
(x) P(x) dibaca untuk semua x berlaku P(x)
(x) P(x) dibaca untuk ada x sehingga berlaku P(x)
Contoh: Dengan menggunakan suku pengkuantifikasi dan
semesta yang diberikan, lambangkan predikat berikut.
1. Semua mahasiswa pandai.
a. Semesta S = himpunan mahasiswa.
b. Semesta S = himpunan manusia.
2. Beberapa segi empat adalah bujursangkar.
a. Semesta S = himpunan segi empat.
20
b. Semesta S = himpunan bidang datar.

3. Ada bilangan asli yang tidak genap.


a. Semesta S = himpunan bilangan asli.
b. Semesta S = himpunan bilangan bulat.
Ingkaran predikat berkuantifikasi

- (x) P(x) = (x) - P(x)


- (x) P(x) = (x) - P(x)

Contoh: Lambangkan proposisi berikut, kemudian tentukan


negasinya dan nyatakan secara verbal.
1. Semua mahasiswa TPB mendapat nilai A untuk
Matematika.
2. Ada segitiga yang sudutnya lebih besar dari 180.
3. Tidak ada ikan yang hidupnya tidak di air.
Proposisi dengan dua suku pengkuantifikasi
Biasanya muncul pada predikat yang mengandung lebih
dari satu peubah, misalnya:
1. (x) ( y) P(x,y)
2. (x) ( y) P(x,y)
Ingkaran proposisi dengan dua suku pengkuantifikasi
1. -(x) ( y) P(x,y) = (x) ( y)-P(x,y)
2. -(x) ( y) P(x,y) = (x) ( y) -P(x,y)
Contoh: Lambangkan predikat berikut, kemudian tentukan
negasinya.
Untuk setiap bilangan real x, ada bilangan real y
21
sehingga x2 = y.

1.9 Induksi Matematik


Kegunaan: untuk membuktikan kebenaran predikat
(n) P(n) dengan semesta S, di mana S = (himpunan
bilangan asli).
Prinsip Induksi Matematik (PIM):
Jika 1. P(1) benar
2. P(k) P(k+1) benar untuk setiap k 1
maka benar berlaku (n) P(n), dengan n .
Langkah pembuktian:
1. Basis induksi
Tunjukkan P(1) benar.
2. Hipotesis induksi
Anggap P(k) benar untuk k 1.
3. Langkah induksi
Tunjukkan P(k+1) benar.
Contoh: Dengan prinsip induksi matematik buktikan
pernyataan berikut.
1. Untuk setiap bilangan asli n, berlaku
12 + 22 + 32 + + n2 = 1/6 n (n+1)(2n+1).
2. Untuk setiap bilangan asli n, berlaku
12 + 22 + 32 + + (n-1)2 < 1/3 n3.
3. Untuk setiap bilangan asli n, 15n- 6n habis dibagi 9.
4. Untuk setiap bilangan asli n 10, berlaku 2 > n .
n

22

Anda mungkin juga menyukai