Anda di halaman 1dari 20

Tujuan

Mengukur besarnya molekul co2 yang dihasilkan dalam proses respirasi pada
manusia.
Hasil pengamatan
Tabel 1 data hasil pengamatan
Reaksi
Co2+ h2o - h2co3
H2co3+ 2naoh na2co3 + 2h2o
Co2 + 2naoh na2co3 + h2o
Grafik
Pembahasan
Respirasi adalah proses yang dilakukan oraganisme untuk menghasilkan energy dari
proses metabolism yang terjadi secara otomatis. Pada vertebrata pertukaran gas
terajdidalam tiga fase yaitu bernafas transport gas melalui system sirkulasi dan
oertukaran gas antara kapiler darah dengan sel tubuh. proses respirasi
padamanusia diawali dengan masuknya udara melalui rongga hidung laring trakea
bronkus bronkiolus dan berakhir dialveolus. Di alveolusterjadi pertukaran 02 dan
co2secara difusi. ( suroso2003)

Respirasi anaerob
Pembahasan

Laporan biologi

Dasar seluler reproduksi oragnisme

Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengamati pembelahan biner pada paramaecium sp, mengamati
tahapan-tahapan mitosis ujung akar bawang ( allium cepa ) dan mengamati proses meiosis pada
antera rhoeo discolor dan testis ran asp.

Hasil pengamatan

A pembelahan biner paramaecium sp


Gambar 1 paramaecium sp gambar 2 literartur pembelahan biner paramaecium sp
Perbesaran 40x10 sumber:

B mitosis pada allium cepa


Gambar 3
Perbesaran 40x10

C meiosis pada rhoeo discolor


Gambar 5
Perbesaran 40x10

D meiosis pada lily


Gamabr 7
Perbesaran 40x10

E meiosis pada testis rana sp


Gambar 9
Perbesaran

Pembahasan

Paragraph 1 Jelasakan
1. Pembelahan biner
2. Mitosis
3. Meiosis
Paragraph 2 Bahas hasil

(1)Pembelahan biner/amitosis adalah pembelahan yang tidak melibatakan


kromosom. (2)Pembelahan biner terjadi secara spontan dan sederhana pada sel
prokariotik sperti paramecium sp(cambell 2002). (3)pembelahan mitosis menghasilkan 2
sel anakan yang bersifat diploid.(4) Pembelahan mitosis adalah pembelahan tidak
langsung yang terbagi empat fase, yaitu profase, metaphase, anaphase , dan telophase.(5)
Pembelahan meiosis adalah pembelahan yang menghasilkan gamet. (6)pembelahan
meiosis menghasilkan 4selanak yang bersifat haploid.(7)Pemebelahan meiosis terjadi
dalam dua fase,yaitu meiosis 1 yang terdiri atas profase 1 , metaphase 1 ,anaphase 1dan
telofase 1, dan meiosis 11 yang terdiri atas profase 11 , metaphase 11 ,anaphase 11dan
telofase 11 (Nuraini 2009).

(1) Pengamatan pembelahan biner pada paramaecium sp tidak terlihat proses


pembelahannya. (2) Pengamatan pada preparat allium cepa yang terlihat jelas adalah
mitosis fase telofase karena benang-benang kromosom tidak terlihat secara jelas.(3)
pengamatan pada preparat rhoeo discolor terlihat fase telofase dan begitu juga pada
preparat bunga lili juga terlihat fase telofase.(4) meiosis pada ran asp terlihat fase telofase
juga.(5) hampir semua pengamatan preparat awetan yang diamati terlihat pada fase
telofase.(6) fase telofase sangat mudah diamati karena cirinya sangat sederhana. (7) fase-
fase lain sangat sulit diamati karena benang-benang kromosom tidak dapat diamati secara
jelas dengan menggunakan mikroskop majemuk (Jensen & schulz 1986)
Simpulan

Dapus

Cambell , N A , J B reece, L G Mitchell.2002.biologi edidi kelima.jakarta(id):erlangga.


Nuraini T.2009. biologi keperawatan.jakarta(id):ui

Keragaman Protista protozoa

Tujuan

Praktikum ini bertujuan mengamati morfologi beberapa spesies protozoa yang hidup
bebas dan parasite.

Hasil pengamatan

A Paramaecium sp

Gambar 1
Perbesaran 40x10
Klasifikasi

B trypanosome sp
C opalina ranarum

Pembahasan

(1)Protista adalah mikroorganisme eukariotik yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungi.
(2) Protista hidup secara mandiri atau berkoloni.(3) Protista sebagian bersel satu (uniseluler)
sampai bersel banyak(multiselluler) yang sederhana.(4)Protista memiliki mitokondria untuk
respirasi sel dan beberapa memiliki kloroplas untuk fotosintesis. (5)protista reproduksinya
aseksual dan seksual. (6)protista dapat berkembangbiak dengan mitosis dan beberapa mampu
melakukan meiosis untuk reproduksi seksualnya.(7)Protista hidup di ligkungan yang memiliki
air( smith 1993).
Paramaecium sp. Adalah protozoa yang Termasuk dalam filum ciliophora. (2)
paramaecium sp memiliki selubung inti dan dua sel inti dalam satu sel, yaitu mikronukleus dan
makronukleus(saktiyono 1999). (3) trypanosoma sp. Merupakan anggota filum
sarcomastigophora yang bersifat uniseluler, heterotroph , dan parasite pada sel inang.(4)
bentuknya panjang dengan satu flagel, satu nucleus di tengah sel , dan membrane undunata.(5)
opalina ranarum hidup parasite pada kloaka katak (rana sp.) (6)opalina ranarum tidak memiliki
muliut maupun vakuola kontraktil. (7) tubuhnya hamper mirip daun(radiopoetro 1996).
Preparat segar paramaecium sp. Terihat pada mikroskop bahwa paramaecium sp. Terus
bergerak dengan aktif.(2) pembuatan preparat paramaecium sp di tetesi dengan kanji agar
gerakannya agak melambat. (3) pengamatan pada preparat trypanosome sp terlihat jelas. (4)
trypanosome sp berada diantara sel-sel darah merah di plasma darah. (5) pengamatan ini
membuktikan bahwa trypanosome sp benar hidup parasite di darah. (6)pengamatan pada preparat
opalina ranarum tidak terlihat jelas. (7) preparat opalina ranarum dimungkinkan tidak bagus, atau
pengamat yang tidak dapat menemukan opalina ranarum.

During the prophase of meiosis I, homologous chromosomes pair and form synapses. The paired
chromosomes are called bivalents. The bivalent has two chromosomes and four chromatids, with one
chromosome coming from each parent.

A dyad is a pair of sister chromatids. This occurs in prophase I of meiosis. After DNA replication, the two
sister chromatids align side-by-side and appear to have an undivided centromere, in contrast to mitosis, in
which each chromatid appears to have its own separate centromere.

A tetrad is a group of four chromosomes (2 sets of sister chromatids) that come together during sexual
reproduction. Crossing-over occurs at the level of the tetrad.

Canadian Journal of Botany, 1986, Vol. 64, No. 4 : pp. 875-884


Prefertilization ovule development in Capsella: the dyad, tetrad, developing megaspore, and two-
nucleate gametophyte
Patricia Schulz, William A. Jensens
(doi: 10.1139/b86-114)

Isolasi DNA genom

Tujuan

Praktikum ini bertujuan mengisolasi DNA genom dari bawang Bombay.

Hasil pengamatan

Pembahasan

1 Teknologi DNA rekombinan merupakan salah satu aplikasi dalam memahami konsep dasar
biologi. 2 Teknologi DNA rekombinan mencakup isolasi gen dan penyisipan gen. 3 tahap isolasi DNA
merupakan langkah awal yang sangat diperlukan dalam teknologi DNA rekombinan.4 Isolasi DNA
genom dpat dimanfaatkan pada berbagai bidang studi, misalnya pada bidang studi manajemen
hutan digunakan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan dan organisme di hutan. 5 Isolasi DNA
dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti protein, lemak, dan
karbohidrat.6 Prinsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau
pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA
(Donata 2007). 7 Terdapat berbagai macam metode isolasi DNA tanaman ,Metode-metode tersebut
menggunakan CTAB dan SDS dalam ekstraksi DNA dan beberapa metode isolasi DNA juga
menggunakan nitrogen cair pada tahap awal ekstraksi untuk menghasilkan kualitas DNA terbaik
(Pharmawati 2009).

1 Isolasi dna genom dipeoleh dari ekstrak bawang Bombay. 2 DNA dapat diperoleh dari
pemisahan ekstrak bawang Bombay yang sudah dipisahkan antara DNA dan komponen-komponen
lainnya. 3 penggunaan umbi bawang Bombay karena kromosomnya lengkap, mudah didapat,
memiliki kandungan air yang tinggi dan memiliki kromosom yang relatif besar. 4 Prinsip dasar isolasi
total DNA dari jaringan adalah dengan memecah dan mengekstraksi jaringan tersebut sehingga
akan terbentuk ekstrak sel yang terdiri atas sel-sel jaringan dan DNA. 5 Kemudian ekstrak sel
dipurifikasi sehingga dihasilkan pelet sel yang mengandung DNA total. 6 Pada teknik isolasi DNA
sederhana, purifikasi yang dilakukan hanya memisahkan benang DNA dengan debris selnya. 7
teknik isolasi ini tidak memperoleh DNA murni(faatih 2009).
Bahas hasil
1 percobaan tahap isolasi DNA ini dilakukan pada bawang Bombay yang ditambahakan
larutan lisis. 2 CTAB digunakan sebagai pelsis. 3 CTAB berfungsi memisahkan polisakarida dari
dinding selnya. 4 larutan kemudian diinkubasi di water bath selama 10 menit. 5 setelah itu diinkubasi
selama 5 menit di kotak es. 6 tabung reaksi dimiringkan dan ditambah alcohol absolut. 7 setelah
pemberian larutan,terlihat benang-benang DNA yang menunjukkan bahwa DNA telah terisolasi. 8
benang-benang DNA yang terlihat belum terlalu jelas sehingga ditambahkan 3 tetes alcohol absolut
lagi. 9 setelah penambahan alcohol absolute yang kedua benang-benag DNA terlihat lebih jelas.

Simpulan

Daftar pustaka

Donata.2007. ciri-ciri DNA murni dan penyebab keberhasilan serta kegagalan dalam PCR dan
elektroforesis. jakarta(id) :erlangga.

Faatih, M. 2009. Isolasi dan digesti DNA kromosom. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi 10
(1): 61-67
Pharmawati M.2009. optimalisasi ekstraksi DNA dan PCR-RAPD pada Grevillea sp (proteaceae).
Jurnal biologi.13(1):12-16.

Pengaruh panas dan pH terhadap struktur DNA

Tujuan

Praktikum ini bertujuan mengetahui pengaruh panas dan pH terhadapat struktur DNA

Hasil pengamatan

Pembahasan

1 komponen DNA ( basa,fosfat,gula)

2 pengaruh panas dan pH

3 bahas hasil kekentalan, kenapa lebih kental

1 DNA adalah bahan yang diwariskan dan merupakan unsur pokok kromosom yang disebut
nuklein atau bahan yang ada hubungannya dengan nucleus(crowder 2006). 2 struktur DNA berpilin
menjadi sebuah gulungan seperti pegas yang disebut heliks. 3 DNA terdiri dari molekul nukleotida
berupa gula pentose,basa nitrogen, dan dihubungkan dengan gusgus fosfat menjadi rantai
polinukleotida. 4 empat basa yang ditemukan dalam sebuah rantai DNA adalah adenine, guanine,
sitosin, dan timin (kreitzman 2003). 5 setiap organisme memiliki ukuran da urutan DNA yang
berbeda-beda. 6 struktur DNA merupakan rangkaian nukleotida memberikan implikasi pada sifat
kimia DNA yang akan bermuatan negative pada ph netral. 7 sifat ini memudahkan isolasi DNA dari
komponen sel yang lain.

1 DNA sebagai protein juga dapat mengalami kerusakan. 2 DNA dapat terdenaturasi pada
suhu tinggi dan renaturasi pada pendinginan setelah dipanaskan. 3 DNA dapat terdenaturasi pada
suhu tinggi karena suhu tinggi dapat memecah ikatan hydrogen dan ikatan lain yang menentukan
kestabilan heliks ganda. 4 reanturasi terjadi ketika DNA didinginkan kembali karena ikatan hydrogen
yang sebelumnya putus dapat menyambung kembali (berta & Hawkins 1990).5 larutan alkali juga
dapat menyebabkan denaturasi pada DNA . 6 kondisi alkali dapat merusak ikatan fosfodister pada
DNA ,berbeda pada pada denaturasi karena pemanasan yang dapat balik, pada denaturasi karena
alkali DNA yang rusak tidak dapat renaturasi/balik ke keadaan semula(bungum 2007). 7 perubahan
pada struktur DNA akan mengubah kekentalan(viscosity) DNA dalam larutan.

Bahas hasil

1 dna yang telah terisolasi diberi dua perlakuan, yaitu perlakuan panas dan perlakuan pH. 2
dna yang diberi perlakuan panas mengalami kerusakan/ terdenaturaasi. 3 denaturasi ini ditandai
dengan menurunnya viskositas/kekentalan larutan. 4 setelah didinginkan kembali viskositas larutan
kembali kekeadaan semula, hal ini mengindikasikan bahwa dna mengalami renaturasi. 5 perlakuan
kedua dengan menambahkan naoh ke larutan. 6 larutan yang telah ditambahkan dengan naoh
mengalami denaturasi. 7 pada perlakuan dua dna yang telah rusak tidak dapat mengalami
renaturasi.

simpulan

daftar pustaka

Berta p, Hawkins JR.1990. genetic evidende equating SRY and the testis determining factors.nature.
348(1):448-450.

crowder L V. 2006. Genetika tumbuhan. Jogjakarta(id):gajah mada university press.

Kreitzman SN. 2003.ilmu pengetahuan popular jilid 5.jakatra(id):pt ikrar mandiri abadi.

Pewarnaan sederhana

Tujuan

Praktikum ini bertujuan melakukan pewarnaan bakteri dengan menggunakan zat warna biru metilen
untuk mengamati bentuk morfologi bakteri.

Hasil pengamatan
Pembahasan

Pewarnaan sederhana, bakteri , bahas hasil.

1 Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan satumacam zat


warna.2 Tujuan pewarnaan sederhana hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk
mengetahui morfologi dan susunan selnya . 3 Pewarnaan ini dapat menggunakan
pewarnaan basa pada umumnya antara lain kristal violet , metylen blue , karbol , fuchsin ,
dan safranin (lay ,1994). 4 Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang
paling banyak digunakan. 5 Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan
sederhana karena sitoplasamanya bersifat basofilik (suka dengan basa)(fardiaz 1992). 6
Zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. 7
bentuk dan rangkaian sel-sel bakteri dapat terlihat jelas setelah dilakukan pewarnaan
sederhana.

1 Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk bulat


berdiameter 0,7-1,2 m, tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak teratur seperti
buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan tidak bergerak(moris 1978).
2Sebagian bakteri Stafilokokus merupakan flora normal pada kulit, saluran pernafasan, dan
saluran pencernaan makanan pada manusia.3 Bakteri ini juga ditemukan di udara dan
lingkungan sekitar. S. aureus yang patogen bersifat invasif, menyebabkan hemolisis,
membentuk koagulase, dan mampu meragikan mannitol. 4 S. aureus juga merupakan
penyebab utama infeksi nosokomial, keracunan makanan, dan sindroma syok toksik (
ikeda et al 2005). 5 Bacillus sp merupakan bakteri berbentuk batang, tergolong bakteri
gram positif, motil, menghasilkan spora yang biasanya resisten pada panas, bersifat aerob
(beberapa spesies bersifat anaerob fakultatif), katalase positif, dan oksidasi
bervariasi(thalib 1999).6 Tiap spesies berbeda dalam penggunaan gula, sebagian
melakukan fermentasi dan sebagian tidak. 7 genus Bacillus mempunyai sifat fisiologis yang
menarik karena tiap-tiap jenis mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, diantaranya :
mampu mengdegradasi senyawa organik seperti protein, pati, selulosa, hidrokarbon dan
agar, mampu menghasilkan antibiotic,berperan dalam nitrifikasi dan dentrifikasi,pengikat
nitrogen,bersifat khemolitotrof, aerob atau fakutatif anaerob, asidofilik, psikoprifilik, atau
thermofilik(dinsdale 1978).
Pengamatan bakteri yang telah diwarnai dengan biru metilen sedikit sulit karena
lingkaran batas penempatan bakteri terlalu lebar. 2 hasil pengamatan bakteri
staphylococcus aureus terlihat cukup jelas. 3 staphylococcus aureus berbentuk bulat. 4
bakteri ini cenderung berkoloni. 5 pengamatan bakteri bacillus subtilis tidak terlalu jelas. 6
Bacillus subtiilis berbentuk batang atau basil. Berbeda dengan s aureus yg
berkolonimembentuk rantai, b subtilis berbentuk tunggal.
simpulan
pewarnaan sederhana digunakan untuk mengamati bentuk dan struktur sel bakteri dengan
menggunakan satu jenis pewarna seperti metilen biru. Pewarnaan dengan biru metilen
akan menyebabkan bakteri berwarna sedangkan latar belakangnya tidak.

Daftar pustaka
DINSDALE, D. 1978. Electron microscopy of the microbial populations present and their modes of
attack various cellulosic substrates undergoing digestion in the sheep rumen. Appl. Environ.
Microbiol. 36 : 160- 168.

Fardiaz s. 1992. Mikrobiologi pangan 1.jakarta(id):gramedia pustaka utama.

Ikeda

LAY BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta(id).P.T. Raja Grafindo Persada.

THALIB A. 1999. Pengaruh mikromineral dan asam fenilpropionat terhadap performans bakteri
selulolitik cocci dan batang dalam mencerna serat hijauan pakan. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 5
(2):1-10.

TRANSPIRASI TUMBUHAN
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan yang
berbeda dan mengamati jumlah stomata bagian atas dan bawah daun.
Hasil pengamatan
Pembahasan
Transpirasi dan factor,bahas hasil, literature tentang stomata

1 transpirasi adalah proses menuapnya air pada daun. 2 transpirasi 90% terjadi melalui stomata dan
10% melalui kutikula. Hal yang penting pada transpirasi adalah difusi uap air dari udara yang
lembab didalam daunke udara kering diluar daun. 3 proses ini umumnya memerlukan kekuatan
untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh,yaitu pergerakan air dari system pembuluh
dari akar ke puncak(dwidjoseputro 1994). 4 Proses transpirasi dipengaruhi oleh beberapa factor
internalmaupun eksternal. 5 faktor internal antara lain ukuran daun, tebal tipisnya daun, banyaknya
daun, dan banyaknya jumlah stomata(Trent 1993) .6 factor eksternal antara lain radiasi cahaya,
suhu ,kelembapan, angin , dan kandungan air tanah( dardjat 1996).7

1 Umumnya jumlah stomata pada bagian permukaan bawah daun(absksial) lebihbanyak daripada
bagian permukaan atas(adaksial) (jones 1997).2 Jumlah stomata yang banyak menyebabkan
kerpatanya semakin tinggi, kerapatan ini menyebabkan laju transpirasi pada suatu tumbuhan akan
semakin cepat (Grant & vatnick 2009) .3 berdasarkan hasil percobaan ini, diperoleh data bahwa
laju transpirasi daun hijau lebih cepat daripada daun berwarna merah. 4Perbedaan
lajutranspirasi ini terjadi karena jumlah
Bahas hasil
Dardjat s.1996. fisiologitumbuhan.bogor(id):fmipa ipb.
Grant B and vatnick.2009.environmental correlates of leaf stomata density. Journal of biology
(1):1-5.
Jones HG.1997.stomatal control of photosynthesis andtranspiration.journal of experimental
botany 49:387-398.
Trent m.1993.photosynthesis and transpiration of evergreenmediterranean and
deciduous trees in ecotone during a growing season. Acta oeco. 14: 341-360.

Struktur anatomi organ vegetative tumbuhan angiospermae


Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengetahui struktur anatomi batang, akar, dan daun jagung
dan kacang tanah.
Hasil pengamatan
Pembahasan
1 angiospermae disebut tumbuhan berbiji tertutup karena bijinya dilindungi oleh
bakal buah ( Ashari 1998).

2 Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio = bunga dan spermae =
tumbuhan berbiji.
3 Tumbuhan ini memiliki bunga yang sesungguhnya yang terdiri dari mahkota bunga, kelopak
bunga, putik, dan benang sari.
4 angiospermae dapat dibagi menjadi dua berdasarkan jumlah kepingnya, yaitu
monocot(berkeping satu) dan dikotil(berkeping dua)
5 monokotil adalah tumbuhan berkeping satu, tidak berkambium, pembuluh angkut
kolateral tertutup, dan xylem dan floem pada akar terletak berdekatan.
6 dikotil adalah tumbuhan berkeping dua dikotil berkambium, pembuluh angkut
kolateral terbuka dan xylem dan folem tersusun teratur.
Paragraf 2
1 organ vegetatif tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun.
2 akar, batang dan daun terdiri dari tiga jenis system jaringan yang sama.
3 ketiga system jaringan tersebut adalah system jaringan penutup, system jaringan
pembuluh, dan system jaringan dasar.
4 sususnan jaringan yang terdapat pada akar jagung, yaitu epidermis, ground
tissue, endodermis, dan system vaskuler, sedangkan pada akar kacang tanah terdiri
atas epidermis, korteks, endodermis, xylem dan floem.
5 batang jagung dan kacang tanah memiliki susunan yang sama, yaitu epidermis,
korteks, dan berkas pembuluh.
6 pada batang jagung xylem dan floem menyebar sedangkan pada batang kacang
tanah xylem floemnya tersusun teratur.( thorne 2000)
7 tumbuhan monokotil tersusun atas jaringan epidermis, spons, dan jaringan
vasikuler, sedangkan tumbuhan dikotil tersusun ats jaringan epidermis, palisade,
spons dan jaringan vasikuler.
Paragraph 3
1 preparat yang digunakan pada praktikum ini adalah preparat segar.
2 Preparat segar yang digunakan adalah preparat akar batang dan daun.
3 penggunaan preparat segar punya beberapa kesulitan
4 kesulitan ini terjadi saat pembuatan preparat segar daun
5 pembuatan preparat daun sangat sulit dilakukan tanpa alat khusus
6 selain itu pemotongan preparat batang dan akar yang tidak sempurna juga
menyulitkan praktikan dalam membedakan bagian-bagian struktur anatominya.

Daftar pustaka
Ashari. 1998. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Jakarta (ID): Rineka cipta.
Hutchinson J. 1964. Genera of flowering plants. Agris. 2(1):188-197.
Thorne RF. 2000. The classification and geography of the flowering plants:
dicotyledons of the class angiospermae. The bot rev.66: 441-647.
Jika terpapar oleh suatu antigen, akan terjadi respon kekebalan. Perkenalan pertama
dengan suatu antigen akan membangkitkan respon kekebalan primer. Jika setelah
beberapa waktu, seseorang terkena antigen yang sama, maka akan muncul
respon kekebalan sekunder.
1. Respon Kekebalan Primer
Setelah antigen masuk kedalam tubug, atnibodi tidak segera terbentuk didalam
serum darah. Masa antara pemberian antigen dan dibentuknya antibodi dalam
serum disebut periode laten. Lama periode laten sekita 6-7 hari. Pada periode laten,
antigen disampaikan pada sel-sel yang imunokompeten, yaitu sel B yang
menghasilkan antibodi. Pada periode ini terjadi poliferase dan diferensiasi sel B.
Setelah periode laten, kemudian masuk pada tahap periode biosentisis. fase awal
dari periode logaritmis didalam tubuh, diikuti fase mantap, yaitu dimana kecepatan
sintesis protein sama dengan kecepatan katabolismenya, dan di akhiri fase
penurunan, yaitu dimana katabolisme antibodi lebih cepat daripada sintesisnya.
2. Respon Kekebalan Sekunder
Pertemuan kedua antigen yang sama yang pernah diberikan sebelumnya akan
membangkitkan respon kekebalan sekunder. Ketika antigen ini terpapar pada tubuh,
antibodi yang masih ada dalam serum akan menyusut, fase ini disebut dengan fase
negatif.Antigen dan antibodi dalam serum kemudian akan membentuk kompleks
antigen-antibodi. Jika dosis antigen sedikit, respon kekebalan yang kuat tidak akan
terjadi. Hal tersebut mungkin karena serum antigen tersebut telah digunakan untuk
membentuk kompleks Antigen-Antibodi. Sebaliknya, jika dosis antigen cukup
banyak, sel-sel B yang tersisa akan membentuk antibodi sehingga muncullah
respon sekunder.
3. Perbedaan Respon Primer dan Respon Sekunder
Pada peristiwa stimulasi respon primer, sel-sel perkusor membelah diri dan
mengadakan diferensiasi menjadi sel-sel pembentuk antibodi yang memproduksi
IgM dan IgG. Selama proses terbentuk sel-sel memori yang jumlahnya masih
terbatas . Menusul respon sekunder, sel-sel sensitif terhadap antigen jumlahnya
bertambah cepat sehingga sintesis antibodi meningkat.
Respon kekebalan sekunder yang muncul bersifat lebih cepat, lebih tahan
lama, dan lebih efektif daripada respon sebelumnya. Hal itu disebabkan sistem
kekebalan telah lebih siap terhadap antigen karena sel-sel memori bersiap melawan
antigen. sel-sel memori ini yang paa akhirnya akan menimbulkan memori
imunologis.
Limfosit yang diproduksi di dalam sumsum tulang sebelum melakukan perjalanan ke daerah-daerah

dari sistem limfatik seperti limpa, timus dan kelenjar getah bening. Penampilan serta peran limfosit

dapat bervariasi. Suatu sel T atau sel B adalah contoh dari apa yang disebut sel agranular, di mana

gel atau sitoplasma yang mengisi sel yang jelas dan inti berbentuk bulat. Sel pembunuh alami

adalah limfosit granular besar, dengan butiran terlihat terkandung dalam sitoplasma dan inti cuping.

Sel B dan sel T memiliki reseptor pada permukaan mereka yang mengenali antigen tertentu. Antigen

ini bisa apa saja yang mengancam tubuh, seperti virus, bakteri, alergi atau molekul racun. Peran

limfosit dari jenis sel pembunuh alami adalah tidak spesifik dan mereka dapat mengenali berbagai

jenis antigen, termasuk sel yang terinfeksi dan beberapa sel tumor.

limfosit T dapat dibagi lagi menjadi sel pembantu dan sel T pembunuh. Sel T pembantu memiliki apa

mungkin adalah peran paling penting dari limfosit dalam sistem kekebalan tubuh. Mereka

mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh lainnya, termasuk sel T pembunuh dan sel B. Peran utama

dari sel T pembunuh adalah untuk menghancurkan sel-sel yang telah terinfeksi oleh virus. Mereka

juga dapat menyerang sel-sel kanker dan sel-sel yang telah terinfeksi oleh bakteri.
Limfosit B menjadi aktif ketika mereka mengikat antigen spesifik mereka. Kemudian mereka dibagi

menjadi dua jenis sel, yang dikenal sebagai sel memori dan sel plasma. Salah satu peran penting

dari limfosit adalah produksi antibodi, dan sel plasma yang bertanggung jawab untuk ini. Mereka

dapat dengan cepat memproduksi dan melepaskan ribuan antibodi yang memasuki peredaran

darah, siap untuk menempel pada antigen.

Beberapa antigen, seperti virus, dapat dinetralkan ketika antibodi melekat pada mereka. Sebuah

lapisan antibodi juga dapat membuat antigen lebih menarik bagi sel yang disebut fagosit, yang

kemudian dapat memakan dan menghancurkannya. Jenis lain dari sel yang dihasilkan oleh limfosit

B, sel memori, mengingat antigen sehingga tubuh dapat merespon lebih cepat jika mereka

menyerang lagi.

A. JADWAL PENDAFTARAN

Pendaftaran : 23 Desember 2015 29 Februari 2016

B. DOKUMEN PENDUKUNG PENDAFTARAN ONLINE

Dokumen-dokumen tersebut di bawah ini harus diunggah (upload) dalam proses aplikasi.

a. Foto berwarna terakhir ukuran 3x4

b. Kartu Tanda Mahasiswa

c. Kartu Tanda Penduduk

d. Kartu Keluarga

e. Khusus National Champion Scholarship untuk Program S1:

i. Rapor SMA/SMK/MA kelas III (XII) bagi calon pendaftar yang baru memulai perkuliahan tahun
pertama di Program S1
ii. Transkrip nilai akademik terakhir bagi calon pendaftar yang bukan mahasiswa semester pertama
di Program S1

iii. Slip gaji terakhir atau surat keterangan penghasilan orang tua (ayah dan ibu)

iv. Surat keterangan dari Direktorat Kemahasiswaan atau Lembaga Kemahasiswaan di perguruan
tinggi yang menyatakan bahwa calon pendaftar membutuhkan bantuan finansial untuk melanjutkan
studi di perguruan tinggi tersebut dan belum menerima beasiswa lain.

f. Khusus National Champion Scholarship untuk Program S2:

i. Transkrip nilai akademik Program S1 khusus bagi calon pendaftar yang baru memulai perkuliahan
tahun pertama di Program S2

ii. Transkrip nilai akademik semester terakhir Program S2 khusus bagi calon pendaftar yang
melewati semester pertama di Program S2

iii. Surat Keterangan dari tempat bekerja yang menyatakan bahwa calon pendaftar berpengalaman
kerja sedikitnya dua (2) tahun iv. Surat Referensi dari pembimbing akademik.

C. DOKUMEN WAJIB DISERAHKAN SAAT TES PSIKOLOGI

a) Dokumen Umum

1. Formulir aplikasi yang sudah dilengkapi dan ditandatangani (formulir tidak diketik ulang)

2. Foto berwarna terakhir ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar (1 lembar sudah ditempel pada formulir
aplikasi)

3. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa sebanyak 1 lembar

4. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk sebanyak 1 lembar

5. Fotokopi akte kelahiran sebanyak 1 lembar

6. Fotokopi kartu keluarga sebanyak 1 lembar


7. Essay yang berisi argumen calon pendaftar tentang mengapa Tanoto Foundation harus memilih
calon pendaftar menjadi penerima beasiswa Tanoto Foundation (paling banyak 500 kata).

b) Dokumen Khusus

Program S1

1. Fotokopi rapor SMA/SMK/MA kelas III (XII) yang sudah dilegalisasi sebanyak 1 lembar, khusus
bagi calon pendaftar yang saat ini baru memulai perkuliahan tahun pertama di Program S1

2. Fotokopi ijazah SMA/SMK/MA yang sudah dilegalisisasi sebanyak 1 lembar

3. Fotokopi transkrip nilai akademik terakhir yang sudah dilegalisasi sebanyak 1 lembar, khusus bagi
calon pendaftar yang bukan mahasiswa semester pertama di Program S1

4. Slip gaji terakhir atau surat keterangan penghasilan orang tua (ayah dan ibu)

5. Surat keterangan dari Direktorat Kemahasiswaan atau Lembaga Kemahasiswaan di Perguruan


Tinggi yang menyatakan calon pendaftar membutuhkan bantuan finansial untuk melanjutkan studi di
perguruan tinggi tersebut dan belum menerima beasiswa lain.

Program S2

1. Fotokopi transkrip nilai akademik dan ijazah Program S1 yang sudah dilegalisasi sebanyak 1
lembar, khusus bagi calon pendaftar yang saat ini baru memulai perkuliahan semester pertama di
Program S2

2. Fotokopi transkrip nilai akademik terakhir yang sudah dilegalisasi sebanyak 1 lembar, khusus bagi
calon pendaftar yang sudah melewati semester pertama di Program S2

3. Surat Keterangan dari tempat bekerja yang menyatakan bahwa calon pendaftar berpengalaman
kerja sedikitnya dua (2) tahun.

4. Surat Referensi dari pembimbing akademik


D. PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMA BEASISWA

Tanggal : 31 Juli 2016 Tempat : www.tanotofoundation.org

E. CATATAN

1. Proses seleksi calon penerima beasiswa Tanoto Foundation sebagai berikut:

a. Tahap 1: Verifikasi Data Aplikasi

b. Tahap 2: Tes Psikologi

c. Tahap 3: Wawancara

2. Pemrosesan aplikasi hanya akan dilakukan untuk pendaftar yang persyaratannya lengkap dan
sesuai dengan kriteria kelayakan pendaftar pada masing-masing jenis beasiswa.

3. Tips untuk mempermudah aplikasi secara online:

a. Tentukan alamat email yang akan dipergunakan untuk korespondensi dalam proses pendaftaran
beasiswa ini. Pastikan bahwa alamat email masih aktif dan harus merupakan alamat email calon
pendaftar.

b. Siapkan pas photo digital untuk diunggah (upload)

c. Scan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan sesuai dengan jenis beasiswa yang dipilih untuk
diunggah (upload)

d. Khusus calon pendaftar beasiswa program S1, siapkan data orang tua (ayah dan ibu) sebagai
berikut:

i. Nama

ii. Warga Negara


iii. Tempat dan Tanggal Lahir

iv. Alamat Rumah

v. Pendidikan Terakhir

vi. Pekerjaan

vii. Nama Instansi/Perusahaan Tempat Bekerja

viii. Alamat Tempat Kerja ix. Jabatan x. Penghasilan per Bulan

xi. Nomor Handphone xii. Jumlah Tanggungan

F. TAHAPAN PENDAFTARAN

i. Calon pendaftar mengunjungi website Tanoto Foundation: www.tanotofoundation.org, memilih


Pengumuman Pembukaan Beasiswa National Champion Scholarship Program dan klik:Formulir
Pendaftaran National Champion Scholarship Program

ii. Calon pendaftar mengisi formulir pendaftaran dan mengunggah (upload) dokumen-dokumen
pendukung sesuai dengan persyaratan jenis beasiswa

iii. Calon pendaftar mempersiapkan hard copy dokumen yang dipersyaratkan untuk dibawa jika
terpilih untuk mengikuti tes psikologi.

KTT Saraswati - Mekanisme atau Cara Tanaman Mengambil Air - Mekanisme Tanaman mengambil
air - Sebagian besar air yang telah diserap akan hilang dari tubuh tanaman baik dalam bentuk uap
air maupun dalam bentuk tetesan air. Dari keseluruhan air yang hilang maka air yang hilang dalam
bentuk gutasi hanya kira-kira 1%. Dengan demikian sebagain besar air yang hilang adalah dalam
bentuk uap air.

Pada sebagian besar hewan, cairan cenderung di daur ulang melalui sistem sirkulasi, sedangkan
pada tanaman air bergerak satu arah dari akar melalui batang menuju daun. Suplai air ini
memungkinkan tumbuhan melakukan proses fotosintesis, memelihara turgor sehingga tumbuhan
dapat berdiri tegak, menjaga suhu tajuk tetap dingin, dan melakukan trasportasi mineral terlarut.

Adanya lapisa lilin (kutikula) pada epidermis daun dan batang, ataupun lapisan gabus pada batang
yang telah mengalami pertumbuhan sekunder dapat mengurangi kehilangan air pada tumbuhan.
Perjalanan air dalam tumbuhan dimulai dengan absorpsi air pada permukaan akar. Air masuk ke
dalam akar melalui sel-sel epidermis dan rambut akar (modifikasi sel epidermis). Rambut akar
meningkatkan luas permukaan akar sehingga absorpsi air menjadi lebih efisien. Rambut akar
dijumpai pada ujung akar yaitu pada daerah pemanjangan sel.

Selanjutnya air dari epidermis masuk ke dalam korteks akar. Sebagian air masuk melalui sitoplasma
(rute simplas) dan sebagian besar air melalui ruang antar sel (rute apoplas). Ketika mencapai
endodermis, air yang masuk dengan rute apoplas dipaksa masuk ke dalam endodermis karena
pada endodermis terdapat jalur/pita Caspary.

Jalur Caspary merupakan lilin (suberin) yang menebal pada dinding transversal dan dinding radial
sel-sel endodermis. Suberin tidak dapat ditembus oleh air sehingga air dipaksa masuk ke dalam sel-
sel endodermis pada bagian dinding tangensial. Ketika masuk ke dalam sel, maka mineral terlarut
dalam air akan diseleksi oleh membran plasma yang bersifat semipermeabel.

Air dari sel-sel endodermis selanjutnya masuk ke dalam pembuluh xilem melalui proses osmosis. Air
dari pembuluh xilem akar, bergerak melalui xilem batang hingga ke xilem daun. Cairan xilem yang
ada dalam xilem akar, xilem batang dan xilem daun berhubungan satu dengan lainnya membentuk
suatu kolom.

Ada empat kemungkinan yang dapat menerangkan mekanisme perjalanan air tersebut, yaitu:
- tekanan akar
- pompa xilem
- aksi kapiler
- penarikan air ke atas.

Pada pagi hari, sering kita jumpai air yang keluar dari permukaan daun melalui proses gutasi. Gutasi
terjadi ketika air dalam tanah jenuh sementara kehilangan air melalui evaporasi kecil. Gutasi terjadi
karena adanya tekanan akar. Tekanan akar terjadi karena adanya gradien osmotik.

Gutasi terjadi melalui hidatoda yang terdapat pada ujung-ujung pertulangan daun. Gutasi terjadi jika
malam hari udara dingin dan siang hari udara lembab dan hangat. Pada malam hari, mineral yang
diabsorpsi dipompa ke dalam ruang antarsel disekeliling xilem. Akibatnya potensial air pada unsur
pembuluh xilem berkurang dan air bergerak ke dalamnya dari sel-sel sekelilingnya.

Tidak adanya transpirasi pada malam hari, tekanan di dalam xilem membangun titik-titik penekanan
air larutan keluar hidatoda. Walaupun air gutasi menyerupai air embun, keduanya dapat dibedakan.

Sedangkan untuk tumbuhan yang tinggi diperlukan tekanan hingga 150 psi. Pada beberapa
tanaman misalnya pinus, tidak mengembangkan tekanan akar. Jika batang dilukai ternyata juga
tidak menyebabkan air tersembur ke luar. Demikian juga air kapiler hanya dapat mencapai
ketinggian 0.5 m saja.
Transpirasi

Walaupun tekanan akar, pompa xilem dan aksi kapiler berperan dalam transpor air pada beberapa
tumbuhan, sebagian besar mekanisme transpor air adalah melalui proses penarikan air karena
penguapan atau transpirasi.

Transpirasi adalah proses penguapan air melalui stomata. Ketika celah stomata terbuka maka
molekul air akan bergerak dari konsentrasi tinggi (di dalam daun) ke konsentrasi rendah (lingkungan
luar).

Proses transpirasi dapat diterangkan dengan mengacu sifat fisik air. Molekul air akan melakukan
tarik
menarik dengan molekul air lainnya melalui proses kohesi. Selain itu molekul air juga dapat
melakukan tarik menarik dengan dinding xilem melalui proses adhesi.

Penguapan air melalui stomata akan menarik kolom air yang ada di dalam xilem, dan molekul air
baru akan masuk ke dalam rambut akar.

Teori kehilangan air melalui traspirasi ini disebut juga teori tegangan adhesi dan kohesi. Pada
sebagian besar tumbuhan, transpirasi umumnya sangat rendah pada malam hari.

Transpirasi mulai menaik beberapa menit setelah matahari terbit dan mencapai puncaknya pada
siang hari. Transpirasi berhubungan langsung dengan intensitas cahaya. Semakin besar intensitas
cahaya semakin tinggi laju transpirasi.

Faktor-faktor lingkungan lainnya yang berpengaruh terhadap transpirasi antara lain: konsentrasi
CO2, temperatur, kelembaban relatif, kepadatan udara, dan kecepatan angin.

Anda mungkin juga menyukai