Anda di halaman 1dari 20

10 Masalah Program

Puskesmas Rengasdengklok

Puskesmas

Rengasdengklok Puskesmas induk


di wilayah Kecamatan Rengasdengklok, mulai
Januari tahun 2009 di pecah menjadi dua yaitu:
Puskesmas Rengasdengklok enam Desa wilayah kerja.
Puskesmas Kalang sari tiga desa wilayah kerja.

Puskesmas

Rengasdengklok memiliki wilayah


kerja enam desa dengan luas wilayah 1.575 ha,
terdiri dari tanah darat dengan luas 315 ha, dan
tanah sawah dengan luas 1.260 ha.

Situasi dan Keadaan Umum

Wilayah Kerja
Desa
Dewisari
jarak dari
puskesmas 3
km
Desa Dukuh
karya jarak
dari
puskesmas 4
km

Desa
Kertasari
jarak dari
puskesmas 2
km
Puskesmas
Rengasdengkl
ok

Desa
Amansari
jarak dari
puskesmas 4
km
Desa
Rengasdeng
klok selatan
jarak dari
puskesmas
150 m

Desa
Rengasdengk
lok utara
jarak dari
puskesmas 1
km

Batas Batas Wilayah Kerja Puskesmas


Sebelah Utara
berbatasan
dengan
Puskesmas
Medang asem
Kec.Jayakerta

Sebelah Barat
berbatasan dengan
Sungai Citarum
Kabupaten Bekasi

Puskesmas Rengasdengklok

Sebelah Selatan
berbatasan
dengan
Puskesmas
Kalangsari
Kec.Rengasdeng
klok

Sebelah Timur
berbatasan dengan
Puskesmas
Kutawaluya
Kec.Kutawaluya

Kependudukan
Berdasarkan data penduduk peoyeksi tahun 2014 wilayah Puskesmas
Rengasdengklok memiliki penduduk 80.335 terdiri dari
laki laki 41.407
Perempuan 38.928
jumlah KK 21.342
Jumlah bayi ( 0-11 bln ) 2.177
Balita
Balita ( 1-4 th ) 5.148
Balita ( 0-4 th ) sebanyak 7.240
Bumil 2.279
Bulin 2.198
Buteki 2.198
Neonatal 2.198

Penduduk

miskin 33.24 % dari jumlah


penduduk wilayah Puskesmas
Rengasdengklok yaitu sebanyak 25.757,
KK miskin 6.439 dengan jumlah Bayi ( 0-12
bln ) 695 ,
Balita ( 1-4 th ) 1.711,
Bumil 758,
Buteki 718,
Bulin 731,
Neonatal 731 ,
PUS 5.544
WUS sebanyak 6.868

Mata Pencaharian
Petani
:
13.27%
Pedagang :
72.43%
Pegawai
Negeri:05.09%
TNI / POLRI :
00.04 %
Lain lain
:
09.17%

Agama
Islam
:
96.30%
Budha : 01.90%
Protestan :
01.68%
Katolik: 01.10%
Hindu : 00.01%

SOSIAL EKONOMI

Derajat Pendidikan
Buta hurup
:03.02%
SD
:19.30%
SMP
:46.79%
SMA
:30.04%
Sarjana
:00.85%

10 Masalah Program
Puskesmas
No.

JENIS KEGIATAN

CAKUPAN

TARGET

BESAR
MASALAH

100.00

97.26

1
Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta Gakin

2.73

Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di


SD/MI yang ditangani

9.94

Cakupan Peserta KB Aktif

10.14

Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan


Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI

6.5

Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani

12.7

100.00

90.06

100.00

80.00

89.86

73.50

5
80.00

67.26

No.

JENIS KEGIATAN

Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa


SD

CAKUPAN

14.5

TARGET

BESAR
MASALAH

80.00
65.49

Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan


Panyakit Akibat Hubungan Kerja (AHK)

37.8

100.00

62.18

Cakupan Pengawasan Rumah Sehat

18.3

75.00

56.66

Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih

28.62

80.00

51.38

10

Cakupan Penemuan Penderita Diare

43.53

75.00

31.47

Analisis

Masala
h

1.Cakupan Distribusi MP- ASI


Masalah
BadutaSolusi
Gakin
Kurangnya

ketersediaan
MP-ASI untuk Baduta
Gakin saat ini, yang
sampai saat ini hanya
tersedia bila terjadi
bencana.
Kurangnya kelengkapan
data mengenai identitas
baduta Gakin sesuai
dengan ketentuan
Gakin yang disepakati.

Penyediaan

MP-ASI
untuk Baduta Gakin.
Memberikan
penyuluhan mengenai
pentingnya MP-ASI.
Melibatkan tim desa
dalam mengidentifikasi
nama dan alamat gakin
secara tepat sesuai
dengan ketentuan
gakin yang disepakati.

Masalah:

Kurangnya keterampilan
petugas menggunakan alat
pemeriksaan seperti garpu
tala dan otoskop.
Masih kurangnya
pengetahuan petugas
lapangan mengenai penyakit
telinga dan gangguan
pendengaran sehingga sulit
menegakkan diagnosa.
Sulitnya melakukan
pemeriksaan karena
kebanyakan siswa SD yang
kurang koperatif.

Solusi

Diadakannya pembinaan
dan pelatihan pada petugas
lapangan mengenai
penggunaan alat
pemeriksaan.
Melibatkan tenaga dokter
sebagai rujukan tenaga ahli
dalam diagnosa dan terapi.
Melibatkan orang tua dan
guru dalam pendekatan
kepada siswa SD untuk
kepentingan pemeriksaan
dan tatalaksana.

2. Cakupan Kasus Gangguan


Pendengaran di SD/MI yang
ditangani

Masalah:

Ketersediaan obat
kontrasepsi yang dijual
bebas sehingga
kurangnya pendataan
peserta KB aktif
Adanya peserta KB yang
berhenti (Drop Out)
yang mengganti KB nya
dengan jenis KB lain
tanpa sepengetahuan
petugas kesehatan
Kurangnya penyediaan
jenis-jenis KB

Solusi:

Melakukan
pendataan ulang
peserta KB aktif
secara lengkap.
Meningkatkan
kesadaran dan
pengetahuan ibuibu tentang
program KB
melalui penyuluhan.

3. Cakupan Peserta KB Aktif

Masalah:

Solusi:

Dalam triwulan
Dalam triwulan I
berikut diharapkan
ini terdapat
segera melakukan
banyak hari libur
penjaringan
sehingga pihak
kesehatan sesuai
puskesmas tidak
dengan target.
dapat bekerja
dengan Sekolah (SD/MI/
4.sama
Cakupan
pihak sekolah
sederajat)
yang melaksanakan
untuk melakukan
penjaringan Kesehatan
penjaringan.

Masalah:

Kurangnya
pengetahuan ibu
mengenai tanda-tanda
bahaya pada neonatus
Kurangnya
ketersediaan fasilitas
di puskesmas untuk
menangani komplikasi
neonatus

Solusi:

Mengadakan pelatihan
bagi perawat dan bidan
puskesmas agar dapat
meningkatkan
pengetahuan dan
kemampuan mereka
untuk menangani kasus
terkait
Penyediaan fasilitas
minimal seperti alat
resusitasi , inkubator
sebagai pertolongan awal
untuk selanjutnya dirujuk

5. Cakupan Neonatus dengan


Komplikasi yang ditangani

6. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi


dan MulutSolusi:
Siswa SD
Masalah:
Jumlah SDM yang
ada tidak
sebanding
dengan jumlah
sekolah yang
akan dikunjungi
Kurangnya
antusias dari
pihak sekolah
untuk kegiatan
yang dilakukan

Bekerja sama
dengan lintas
program lain
seperti Promosi
Kesehatan, balai
pengobatan gigi
untuk melakukan
pemeriksaan dan
penyuluhan kepada
pihak sekolah dan
siswa

Masalah:

Solusi:

Kurangnya SDM untuk


Meningkatkan SDM
petugas ataupun
agar masing-masing
programmer untuk
programmer dapat
program UKK (contoh:
fokus ke program
Programer kerja
yang ditugaskan
merangkap)
Merencanakan
Kurangnya monitoring
mengenai UKK
monitoring UKK
Kurangnya pengetahuan
secara
berkala
7.
Cakupan
Penanganan
Penyakit
dan keterampilan
Melakukan pelatihan
Akibat
petugas
Kerja
mengenai
(PAK)
PAK dan Penyakit Akibat
tentang PAK dan
dan AHK serta
Hubungan Kerja AHK
(AHK)
secara berkala
penanganannya

8. Cakupan Pengawasan Rumah


Sehat
Solusi:

Masalah:
Keterbatasan

waktu dan

tenaga dalam
melaksanakan
monitoring rumah sehat
Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam
melaksanakan PHBS di
tatanan rumah tangga
Kurang pedulinya
masyarakat terhadap
aspek-aspek lingkungan

Pendekatan

persuasif
melalui pertemuan
tokoh masyarakat
mengenai monitoring
rumah sehat.
Pendekatan
masyarakat mengenai
pentingnya PHBS di
tatanan rumah tangga
melalui penyuluhan.

Solusi:

Masalah:

persuasif
tenaga dalam
melalui pertemuan
melaksanakan monitoring
tokoh masyarakat
sarana air bersih.
mengenai monitoring
Masih banyak masyarakat
sarana air bersih.
yang membuang sampah
Pendekatan
ke sumber air bersih.
masyarakat mengenai
Masih banyak masyarakat
pentingnya PHBS di
yang BAB dan BAK ke
tatanan rumah tangga
sumber air bersih.
dan masyarakat
9. Cakupan Pengawasan Sarana
Air Bersih
melalui penyuluhan.
Keterbatasan

waktu dan

Pendekatan

Masalah:

Solusi:

Meningkatkan pencatatan dan


kurangnya
pengamatan P2 diare di luar
pencatatan dan
gedung melalui kegiatan seperti
pusling, posyandu, posbindu,
pengamatan P2 diare
kunjungan rumah.
di luar gedung.
Melakukan penyuluhan
mengenai diare dan bahayanya
Masyarakat merasa
pada kegiatan posbindu dan
penyakit diare bukan
posyandu.
Bekerja lintas program dengan
penyakit berbahaya
Program Promosi kesehatan
dan bisa diobati
dalam memberikan penyuluhan
10.
Cakupan
Penemuan
mengenaiPenderita
diare, penyebab,
sendiri.

Masih

Diare upaya pencegahan, serta PHBS.

Anda mungkin juga menyukai