Puskesmas Rengasdengklok
Puskesmas
Puskesmas
Wilayah Kerja
Desa
Dewisari
jarak dari
puskesmas 3
km
Desa Dukuh
karya jarak
dari
puskesmas 4
km
Desa
Kertasari
jarak dari
puskesmas 2
km
Puskesmas
Rengasdengkl
ok
Desa
Amansari
jarak dari
puskesmas 4
km
Desa
Rengasdeng
klok selatan
jarak dari
puskesmas
150 m
Desa
Rengasdengk
lok utara
jarak dari
puskesmas 1
km
Sebelah Barat
berbatasan dengan
Sungai Citarum
Kabupaten Bekasi
Puskesmas Rengasdengklok
Sebelah Selatan
berbatasan
dengan
Puskesmas
Kalangsari
Kec.Rengasdeng
klok
Sebelah Timur
berbatasan dengan
Puskesmas
Kutawaluya
Kec.Kutawaluya
Kependudukan
Berdasarkan data penduduk peoyeksi tahun 2014 wilayah Puskesmas
Rengasdengklok memiliki penduduk 80.335 terdiri dari
laki laki 41.407
Perempuan 38.928
jumlah KK 21.342
Jumlah bayi ( 0-11 bln ) 2.177
Balita
Balita ( 1-4 th ) 5.148
Balita ( 0-4 th ) sebanyak 7.240
Bumil 2.279
Bulin 2.198
Buteki 2.198
Neonatal 2.198
Penduduk
Mata Pencaharian
Petani
:
13.27%
Pedagang :
72.43%
Pegawai
Negeri:05.09%
TNI / POLRI :
00.04 %
Lain lain
:
09.17%
Agama
Islam
:
96.30%
Budha : 01.90%
Protestan :
01.68%
Katolik: 01.10%
Hindu : 00.01%
SOSIAL EKONOMI
Derajat Pendidikan
Buta hurup
:03.02%
SD
:19.30%
SMP
:46.79%
SMA
:30.04%
Sarjana
:00.85%
10 Masalah Program
Puskesmas
No.
JENIS KEGIATAN
CAKUPAN
TARGET
BESAR
MASALAH
100.00
97.26
1
Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta Gakin
2.73
9.94
10.14
6.5
12.7
100.00
90.06
100.00
80.00
89.86
73.50
5
80.00
67.26
No.
JENIS KEGIATAN
CAKUPAN
14.5
TARGET
BESAR
MASALAH
80.00
65.49
37.8
100.00
62.18
18.3
75.00
56.66
28.62
80.00
51.38
10
43.53
75.00
31.47
Analisis
Masala
h
ketersediaan
MP-ASI untuk Baduta
Gakin saat ini, yang
sampai saat ini hanya
tersedia bila terjadi
bencana.
Kurangnya kelengkapan
data mengenai identitas
baduta Gakin sesuai
dengan ketentuan
Gakin yang disepakati.
Penyediaan
MP-ASI
untuk Baduta Gakin.
Memberikan
penyuluhan mengenai
pentingnya MP-ASI.
Melibatkan tim desa
dalam mengidentifikasi
nama dan alamat gakin
secara tepat sesuai
dengan ketentuan
gakin yang disepakati.
Masalah:
Kurangnya keterampilan
petugas menggunakan alat
pemeriksaan seperti garpu
tala dan otoskop.
Masih kurangnya
pengetahuan petugas
lapangan mengenai penyakit
telinga dan gangguan
pendengaran sehingga sulit
menegakkan diagnosa.
Sulitnya melakukan
pemeriksaan karena
kebanyakan siswa SD yang
kurang koperatif.
Solusi
Diadakannya pembinaan
dan pelatihan pada petugas
lapangan mengenai
penggunaan alat
pemeriksaan.
Melibatkan tenaga dokter
sebagai rujukan tenaga ahli
dalam diagnosa dan terapi.
Melibatkan orang tua dan
guru dalam pendekatan
kepada siswa SD untuk
kepentingan pemeriksaan
dan tatalaksana.
Masalah:
Ketersediaan obat
kontrasepsi yang dijual
bebas sehingga
kurangnya pendataan
peserta KB aktif
Adanya peserta KB yang
berhenti (Drop Out)
yang mengganti KB nya
dengan jenis KB lain
tanpa sepengetahuan
petugas kesehatan
Kurangnya penyediaan
jenis-jenis KB
Solusi:
Melakukan
pendataan ulang
peserta KB aktif
secara lengkap.
Meningkatkan
kesadaran dan
pengetahuan ibuibu tentang
program KB
melalui penyuluhan.
Masalah:
Solusi:
Dalam triwulan
Dalam triwulan I
berikut diharapkan
ini terdapat
segera melakukan
banyak hari libur
penjaringan
sehingga pihak
kesehatan sesuai
puskesmas tidak
dengan target.
dapat bekerja
dengan Sekolah (SD/MI/
4.sama
Cakupan
pihak sekolah
sederajat)
yang melaksanakan
untuk melakukan
penjaringan Kesehatan
penjaringan.
Masalah:
Kurangnya
pengetahuan ibu
mengenai tanda-tanda
bahaya pada neonatus
Kurangnya
ketersediaan fasilitas
di puskesmas untuk
menangani komplikasi
neonatus
Solusi:
Mengadakan pelatihan
bagi perawat dan bidan
puskesmas agar dapat
meningkatkan
pengetahuan dan
kemampuan mereka
untuk menangani kasus
terkait
Penyediaan fasilitas
minimal seperti alat
resusitasi , inkubator
sebagai pertolongan awal
untuk selanjutnya dirujuk
Bekerja sama
dengan lintas
program lain
seperti Promosi
Kesehatan, balai
pengobatan gigi
untuk melakukan
pemeriksaan dan
penyuluhan kepada
pihak sekolah dan
siswa
Masalah:
Solusi:
Masalah:
Keterbatasan
waktu dan
tenaga dalam
melaksanakan
monitoring rumah sehat
Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam
melaksanakan PHBS di
tatanan rumah tangga
Kurang pedulinya
masyarakat terhadap
aspek-aspek lingkungan
Pendekatan
persuasif
melalui pertemuan
tokoh masyarakat
mengenai monitoring
rumah sehat.
Pendekatan
masyarakat mengenai
pentingnya PHBS di
tatanan rumah tangga
melalui penyuluhan.
Solusi:
Masalah:
persuasif
tenaga dalam
melalui pertemuan
melaksanakan monitoring
tokoh masyarakat
sarana air bersih.
mengenai monitoring
Masih banyak masyarakat
sarana air bersih.
yang membuang sampah
Pendekatan
ke sumber air bersih.
masyarakat mengenai
Masih banyak masyarakat
pentingnya PHBS di
yang BAB dan BAK ke
tatanan rumah tangga
sumber air bersih.
dan masyarakat
9. Cakupan Pengawasan Sarana
Air Bersih
melalui penyuluhan.
Keterbatasan
waktu dan
Pendekatan
Masalah:
Solusi:
Masih