Anda di halaman 1dari 40

Kesehatan

Reproduksi Remaja

Prof.dr.H.Mgs Usman Said.SpOG


(K)
09/17/15

Pendahuluan
Masa remaja masa topan badai & stress

(storm & stress)


Fisik (12 24 tahun) remaja awal (12 17
th); remaja akhir (18 24 th)
Keinginan untuk menentukan nasib sendiri
Masa transisi terarah menjadi orang yang
bertanggungjawab
Karakteristik masa remaja?

09/17/15

Karakteristik masa
remaja
Periode penting
Masa peralihan
Periode perubahan
Usia bermasalah
Pencarian identitas
Usia yang ditakutkan
Tidak realistik
Ambang dari masa dewasa

09/17/15

Tugas perkembangan masa


remaja
Mencari relasi yang lebih matang dengan teman
seusia (laki-perempuan)
Mencapai peran sosial feminim atau maskulin
Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya
secara efektif
Meminta, menerima dan mencapai perilaku
bertanggungjawab secara sosial
Mencapai kemandirian secara emosional
Mempersiapkan untuk karir ekonomi
Mempersiapkan untuk menikah dan berkeluarga
Memperoleh set nilai dan sistem etis untuk
mengarahkan perilaku

09/17/15

Permasalahan Remaja

1.
2.
3.
4.
5.

Jumlah penduduk usia 10 24 th besar (sekitar 60


juta)
Masa transisi kehidupan (youth five life
transitions):
Melanjutkan sekolah (continue learning)
Mencapai pekerjaan (start working)
Memulai berkeluarga (form families)
Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship)
Mempraktikkan hidup sehat (practice healthy life)
Globalisasi liberalisasi norma sikap dan perilaku
remaja
Resiko triad (seksulaitas, narkoba, HIV / AIDS)
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA?????

09/17/15

Permasalahan
Masalah kaesehatan reproduksi remaja:
Remaja
1. Seksual pranikah

Dr. Boyke th 1980 (5%); th 2000 (20% - Jakarta,


Surabaya, Banjarmasin); Palu (29.9%)
YKB (1993) 10 31% (n=300 / kota dari 12 kota
besar di Indonesia) pernah melakukan hubungan
seksual pranikah
Situmorang (2001) 27% laki2, 9% wanita (15 24
th) di Medan pernah melakukan hubungan seksual
pranikah
Studi PKBI (1997) 75 dari 100 remaja di Lampung
pernah melakukan hubungan seksual pranikah
Pangkahila (1996) 23.4% dari 633 pelajar SLTA
kelas II (22% laki2; 18% wanita) pernah melakukan
hubungan seksual pranikah

09/17/15

Permasalahan Remaja
90% remaja melakukan light petting
80% remaja melakukan heavy petting
Perilaku onani masturbasi di Surabaya
berkisar 62% (2 kali / hari)
Nonton video porno (..%)
2. Aborsi:
20% dari 2.3 juta kasus aborsi per tahun
dilakukan remaja

09/17/15

Kesehatan Reproduksi
Remaja
Reproduksi proses kehidupan manusia dalam

menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup


Kesehatan reproduksi keadaan sejahtera fisik,
mental sosial yang utuh dalam segala hal yang
berkaitan dengan fungsi, peran dan system
reproduksi (Konferensi Internasional Kependudukan
dan Pembangunan, 1994)
Kesehatan reproduksi kesejahteraan fisik, mental
dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
prosesnya (WHO)
Kesehatan reproduksi remaja pada remaja

09/17/15

Mengapa remaja perlu


tahu?
Agar remaja memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta berbagai
faktor yang ada di sekitarnya remaja
memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggungjawab tentang proses reproduksi

09/17/15

Prasyarat Reproduksi
Sehat
1. Supaya tidak terjadi kelainan anatomis

fisiologis perempuan harus memiliki


ronggga pinggul yang cukup besar untuk
mempermudah persalinan; memiliki
kelenjar penghasil hormon reproduksi yang
sehat DIPERLUKAN GIZI YANG ADEKUAT
2. Diperlukan landasan psikis yang kuat dan
memadai dimulai sejak bayi
3. Terbebas dari penyakit organ reproduksi
4. Dapat melewati masa hamil dengan aman

09/17/15

10

Ruang lingkup masalah


kespro

Ditinjau dari siklus kehidupan keluarga


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

(Program kerja WHO IX th 1996 2001):


Praktik tradisional yang berakibat buruk semasa
anak-anak (mutilasi, genital, diskriminasi nilai anak)
Masalah kespro remaja
Tidak terpenuhinya kebutuhan KB
Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak
Infeksi saluran reproduksi
Kemandulan
Sindroma pre dan post menopause
Kekurangan hormon osteoporosis

09/17/15

11

Ruang lingkup masalah


kespro

Berdasarkan Masalah reproduksi:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kesehatan, kesakitan dan kematian perempuan


yang terkait dengan kehamilan
Peranan / kendali sosial budaya terhadap masalah
reproduksi
Intervensi pemerintah terhadap masalah
reproduksi
Tersedianya yan reproduksi dan KB
Kesehatan bayi dan anak
Dampak pembangunan ekonomi, industri dan
perubahan lingkungan terhadap kesehatan
reproduksi

09/17/15

12

Ruang lingkup masalah


kespro
Berdasarkan masalah gender dan
1.
2.
3.
4.
5.

09/17/15

seksualitas:
Pengaturan negara terhadap seksualitas
Pengendalian sosio-budaya terhadap
masalah seksualitas
Seksualitas di kalangan remaja
Status dan peran perempuan
Perlindungan terhadap perempuan bekerja

13

Ruang lingkup masalah


kespro
Berdasarkan masalah kekerasan dan
1.
2.
3.
4.
09/17/15

perkosaan terhadap perempuan:


Kecenderungan penggunaan kekerasan
secara sengaja kepada perempuan
Norma sosial mengenai kekerasan dalam
rumah tangga
Sikap masyarakat mengenai kekerasan
perkosaan terhadap pelacur
Berbagai langkah untuk mengatasi
masalah2 tersebut

14

Ruang lingkup masalah


kespro

Berdasarkan masalah penyakit yang


1.
2.
3.
4.
5.
6.
09/17/15

ditularkan melalui hubungan seksual:


Masalah penyakit menular seksual yang lama
(sifilis, Gonorhea)
Masalah penyakit menular seksual yang baru
(chlamydia, herpes)
Masalah HIV / AIDS
Dampak sosial dan ekonomi dari penyakit
menular seksual
Kebijakan dan program pemerintah dalam
mengatasi masalah penyakit menular seksual
Sikap masyarakat terhadap penyakit menular
seksual
15

Ruang lingkup masalah


kespro
Berdasarkan masalah pelacuran:
1. Demografi pekerja seksual komersial
2. Faktor2 yang mendorong pelacuran
3. Dampaknya terhadap kesehatan reproduksi

09/17/15

16

Ruang lingkup masalah


kespro
Berdasarkan masalah sekitar
1.
2.
3.
4.
5.

09/17/15

teknologi:
Teknologi reproduksi dengan bantuan
Pemilihan bayi berdasarkan kelamin
Penapisan genetik
Keterjangkauan dan kesamaan kesempatan
Etika dan hukum yang terkait dengan
teknologi reproduksi

17

Faktor yang mempengaruhi


kespro
1. Faktor sosio-ekonomi dan demografi
2. Faktor budaya dan lingkungan
3. Faktor psikologis
4. Faktor biologis

09/17/15

18

Tujuan kespro

1.
2.
3.

4.

Utama meningkatkan kesadaran kemandirian


wanita remaja dalam mengatur fungsi dan proses
reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya,
sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi
peningkatan kualitas hidup
Khusus:
Meningkatnya kemandirian remaja dalam
memutuskan peran dan fungsi reproduksinya
Meningkatnya hak dan tanggungjawab sosial
remaja (wanita) dalam menentukan kapan hamil,
jumlah dan jarak kehamilan
Meningkatnya peran dan tanggungjawab sosial
remaja (pria) terhadap akibat dari perilaku seksual
dan fertilitasnya kepada kesehatan dan
kesejahteraan pasangan dean anak2nya
Dukungan yang menunjang remaja untuk membuat
keputusan yang berkaitan dengan proses
reproduksinya

09/17/15

19

Pengetahuan apa saja yang diperlukan remaja?


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
09/17/15

Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi


alat reproduksi
Mengapa remaja perlu mendewasakan usia perkawinan
dan merencanakan kehamilan agar sesuai dengan
keinginan
Penyakit menular seksual dan HIV / AIDS dan
dampaknyan terhadap kespro
Bahaya narkoba dan miras pada kespro
Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk
memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal
hal2 negatif
Hak2 reproduksi
20

1
2

ASSESSMENT

6
5
ANALYSIS
NURSING DIAGNOSIS
PLAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Community
Core:
- Sejarah
- Demografi
- Nilai
- kepercayaan

Physical environment
Health & social services
Economics
Safety & transportation
Politics & government
Communication
Education
Recreation

INTERVENTION
EVALUATION
09/17/15

21

ANALISA DATA
Analisis = mempelajari & menguji data
Tujuan untuk menentukan kebutuhan

kesehatan komunitas, kekuatan komunitas,


pola respon kesehatan, tren pemanfaatan
yankes
Dilakukan berdasarkan hasil pengkajian
melalui 4 langkah
Langkah 1: mengkatogorikan data
(categorize the data)
Contoh
09/17/15

22

ANALISA DATA
Contoh kategori data:
1. Data demografik (family size, age, sex, ethnic, racial
groupings)
2. Data geografik (area boundaries, number & size of
neighborhoods, public spaces, roads )
3. Data sosioekonomik (occupation & income
categories, educational attainment, rental or homeownership patters)

4. Data pelayanan kesehatan (hospitals, clinics,


mental health centers, dll.)
09/17/15

23

ANALISA DATA
Analisa data (sebaiknya) mengikuti model

pengkajian yang digunakan menentukan


kerangka kerja koleksi data dan membantu
dalam analisa data
Langkah 2: meringkas data (summarize
the data) per kategori
Langkah 3: mengidentifikasi perbedaan
data (data gaps, incongruence),
penghapusan data (omission)
Langkah 4: membuat simpulan (inference)
09/17/15

24

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
A diagnosis is a statement that

synthesizes assessment data


A diagnosis is a label that both describes a
situation (or state) and implies an etiology
A nursing diagnosis limits the diagnostic
process to those diagnoses that represent
human responses to actual or potential
health problems that nurses are licensed to
treat (American Nurses Association)
A community nursing diagnosis?

09/17/15

25

DIAGNOSA KEPERAWATAN
A community nursing diagnosis focuses

the diagnosis on a community usually


defined as a group, population, or cluster of
people with at least one common
characteristic (e.g. geographic location, occupation,
ethnicity, housing condition)
Nursing diagnosis has three parts: a description
of the problem (P); identification of factors etiologically
related to the problem (E); signs and symptoms that are
characteristic of the problem (S)

09/17/15

26

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tidak adekuatnya tingkat pengetahuan

remaja tentang kesehatan reproduksi


remaja
2. Tingginya angka prevalensi PSM di kalangan
remaja
3. Resiko terjadinya induksi haid di kalangan
remaja putri
4. Resiko HIV / AIDS di kalangan remaja

09/17/15

27

PERENCANAAN
Disebut juga sebagai community-focused

plan (CFP)
Dibuat untuk meningkatkan kesehatan
komunitas
CFP didasarkan pada diagnosa / masalah
keperawatan komunitas berisi tentang
tujuan khusus dan rencana tindakan untuk
mencapai keluaran yang ditetapkan (desired
outcome)
Merupakan proses yang sistematik dalam
melakukan kerjasama (partnership) dengan
komunitas
09/17/15

28

PERENCANAAN
Langkah perencanaan:
1. Langkah 1: memvalidasi diagnosa
keperawatan komunitas
2. Langkah 2: membuat prioritas
3. Langkah 3: menyusun tujuan
4. Langkah 4: membuat rencana tindakan

09/17/15

29

Langkah 1: memvalidasi
Validasi sangat penting untuk menetapkan
diagnosa
diagnosa secara tepat
Perhatikan hak para pemimpin / tokoh di

komunitas, organisasi, dan penduduk untuk dijaga


kerahasiaannya
Perhatikan juga hak untuk tidak ikut serta dalam
menyusun perencanaan (walaupun NCP sebaiknya disusun
bersama masyrakat)
Masyarakat punya hak untuk mengidentifikasi
kebutuhan kesehatan mereka sendiri & negosiasi
dengan perawat untuk membuat intervensi
Sebaliknya perawat memiliki tanggungjawab untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan selama
proses intervensi
09/17/15

30

Langkah 1: memvalidasi diagnosa


Dalam membentuk kerjasama dengan

masyarakat harus memperhatikan aspek


sosial, ekonomi, ekologi, isu politik
Perlu juga diperhatikan kebutuhan kesehatan
pada kelompok beresiko (ibu hamil, infan,
anak, lansia)
Perhatikan juga tentang aplikasi perubahan
yang direncanakan (planned change)

09/17/15

31

Langkah 2: prioritas
Goeppinger & Shuster III dalam Stanhope &

Lancaster (1992) prioritas masalah


didasarkan pada 6 hal:

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kesadaran masyarakat akan masalah (community awareness of the


problem)
Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah (community
motivation to resolve or better manage the problem)
Kemampuan perawat untuk membantu memacahkan masalah
(nurses ability to influence problem solution)
Adanya ahli / pakar yang relevan untuk memecahkan masalah
(availability of expertise relevant to problem solution)
Beratnya konsekuensi yang muncul ketika masalah tidak dapat
dipecahkan (severity of consequences if the problem is unsolved)
Kecepatan pencapaian resolusi masalah (speed with which
resolution can be achieved)

Pembobotan (criteria weights) = 1 - 10


09/17/15

32

Langkah 2: prioritas

Berdasarkan 11
kriteria:

1.

Kesesuaian dengan peran CHN


Resiko terjadi
Resiko parah
Potensi untuk pendidikan
kesehatan
Minat masyarakat
Kemungkinan diatasi
Tersedianya sumber:
Tempat
Waktu
Dana
Fasilitas kesehatan
Sumberdaya manusia (petugas /
masyarakat)

2.
3.
4.
5.
6.
7.

09/17/15

Pembobotan (1 5):
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi

33

Langkah 3: menetapkan
tujuan
Terdiri atas GOAL & OBJECTIVE (s)
Goal is generally a broad statement of desired

outcome (keluaran yang ditetapkan)


Objective (s) are the precise statements of
the desired outcome
Objective merupakan pernyataan perilaku dan
dapat diukur (lebih rinci)

09/17/15

34

TUJUAN
1. Meningkatnya tingkat pengetahuan remaja

tentang kesehatan reproduksi remaja


(indikatornya?)
indikatornya?
2. Penurunan PSM di kalangan remaja
(indikatornya?)
indikatornya?
3. Tidak terjadinya induksi haid di kalangan
remaja putri (indikatornya?)
indikatornya?
4. Tidak terjadi HIV / AIDS di kalangan remaja
(indikatornya?)
indikatornya?

09/17/15

35

Langkah 4: membuat rencana tindakan

1.
2.
3.
4.
5.

Didasarkan atas goal / objectives yang telah


dibuat:
Apa yg akan dilakukan
Kapan akan dilakukan
Bgm akan dilakukan
Siapa yg melakukan
Berapa banyak akan dilakukan
Menetapkan aktifitas untuk setiap tujuan berupa
tindakan mandiri, H.E / promkes, observasi,
kolaborasi
Memperhatikan : program, situasi, sumber daya,
program yg lalu

09/17/15

36

Tindakan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi


alat reproduksi
Pemberian informasi tentang mengapa remaja perlu
mendewasakan usia perkawinan dan merencanakan
kehamilan agar sesuai dengan keinginan
Pemberian informasi tentang penyakit menular seksual dan
HIV / AIDS dan dampaknyan terhadap kespro
Informasi tentang bahaya narkoba dan miras pada kespro
Informasi tentang pengaruh sosial dan media terhadap
perilaku seksual
Informasi tentang kekerasan seksual dan bagaimana
menghindarinya
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk
memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal
hal2 negatif yang tertkait dengan kespro
Informasi tentang hak2 reproduksi

09/17/15

37

Evaluasi
Difokuskan pada:
1. Tingkat pemahaman remaja tentang
2.
3.
4.

09/17/15

kesehatan reproduksi remaja


Kejadian / prevalensi PSM di kalangan
remaja
Perilaku induksi haid di kalangan remaja
putri
HIV / AIDS di kalangan remaja
Cek dengan tujuan yang ditetapkan

38

Suggested readings
1. Anderson, E.T., & McFarlane, J.M. (1988).

Community as client: Application of the


nursing process. Philadelphia: J.B. Lippincott
Company.
2. Stanhope, M., & Lancaster, J. (1992).
Community health nursing: Process and
practice for promoting health. St. Louis:
Mosby Year Book.

09/17/15

39

TERIMA KASIH

09/17/15

40

Anda mungkin juga menyukai