Anda di halaman 1dari 17

FARMAKOLOGI

GANGGUAN SISTEM
HEMATOLOGI DAN
KEGANASAN
Oleh:
FIQIH ANDRIAN NIM.
115070201131013

15 juli 2014

Obat-obat yang digunakan pada


anemia adalah :

Riboflavin (vitamin B2)


Dosis : 10 mg/hari peroral atau im
Piridoksin (vitamin B6)
Sebagai co-enzim perangsang pertumbuhan Hem
Tembaga
Diberikan jika anemia defisiensi Cu, karena jika Cu kurang
maka absorpsi Fe juga kurang
Cobalt
Fungsinya/mekanisme: merangsang pembentukan eritroentin
Dimana dapat meningkatkan absorpsi Fe di usus. Namun
harus diwaspadai juga efek toksiknya.

ANTIKANKER /ANTINEOPLASMA
Obat yang bertujuan
menghancurkan
sel-sel maligna.
Selalu diberikan
multidrug.

EFEKTIVITAS ANTIKANKER
Tergantung:
1.Tipe kanker
2.Kondisi fisiologis pasien
3.Seberapa jauh kanker itu telah bermetastasis

CONTS
Sebagian

besar antikanker lebih efektif


terhadap sel kanker yang berada dalam
siklus sel daripada fase istirahat.
Tetapi sel normal yang berproliferasi
cepat juga terpengaruh oleh antikanker,
seperti sel folikel rambut, sumsum
tulang, dan epitel usus.
5

CONTS
Tipe kanker hematologi (nonsolid) lebih
responsif terhadap terapi antikanker
dibanding kanker tipe solid (karsinoma,
sarkoma)karena:
1.Kecepatan pertumbuhan
2.Kemudahan akses/distribusi antikanker.
Pada sel tumor yang solid, bagian luarnya lebih
vaskuler, tetapi bagian dalamnya cenderung nekrotik
(vaskularisasinya tidak memadai)

ANTIKANKER BERDASARKAN
MEKANISME KERJANYA :

1. Alkylating agent (zat pengalkil):


Nitrogen mustard: mekloretamin, melfalan,
klorambusil, siklofosfamid, ifosfamid.
Nitrosourea: karmustin (BCNU), lomustin
(CCNU)
Lain-lain: sisplatin, karboplatin, busulfan,
dakarbazin, prokarbazin, tiotepa.
2. Antimetabolit: metotreksat, merkaptopurin, tioguanin, fluorourasil, gemsitabin,
sitarabin, pentostatin.
3. Antibiotika: daunorubisin, doksorubisin, bleomisin, daktinomisin, mitomisin,
plikamisin.
4. Obat hormonal: prednison, tamoksifen, flutamid, leuprolid, goserelin.
5. Alkaloid tanaman: vinkristin, vinblastin, etoposid, teniposid, paklitaksel,
topotekan.
6. Lain-lain: asparaginase, hidroksiurea.

ANTIKANKER BERDASARKAN
SIKLUS SEL
1. Toksisitas selektif terhadap fase sel tertentu dari
siklus sel (cell cycle spesific/CSS): vinkristin,
vinblastin, merkaptopurin, hidroksiurea, metotreksat
dan asparaginase.
2. Toksisitas non-spesifik terhadap fase sel tertentu dari
siklus sel (cell cycle non spesific/CCNS): alkylating
agent, antibiotik, sisplatin, prokarbazin dan
nitrosourea.

ALKILATING AGENT

Alkilasi adalah ikatan kovalen gugus alkil ke molekul lain.


Alkilasi terjadi melalui pembentukan ion karbonium bermuatan
positif, yang akan bereaksi dgn ion yang kaya elektron (DNA
atauRNA), dan mengakibatkan modifikasi asam nukleat.
Biasanya alkylating agent mempunyai 2 gugus pengalkil,
sehingga dapat membentuk crosslink kovalen antara rantairantai asam nukleat yang berdekatan, yang lebih sulit
diperbaiki dibanding ikatan kovalen biasa.
Cross-link ini juga mencegah pemisahan rantai ganda DNA
saat siklus sel.

ANTIMETABOLIT

10

Senyawa yang menyerupai struktur metabolik normal


(asam folat, pirimidin, atau purin); sehingga dapat
menghambat enzim-enzim yang diperlukan untuk
regenerasi asam folat atau aktivasi pirimidin atau purin
untuk sintesis DNA atau RNA pada sel kanker.
Antimetabolit biasanya membunuh sel pada fase S.
Asam folat sangat penting untuk reaksi yang dikatalisasi
oleh enzim yang mentransfer gugus metil dan gugusgugus yang berkaitan selama sintesis purin dan
pirimidin.

CONTS

11

Metotreksat (MTX) menghambat secara


kompetitif enzim dihidrofolat reduktase, yang
mengkatalisis reduksi dihidrofolat menjadi
asam tetrahidrofolat. Ini memblokade
regenerasi asam tetrahidrofolat sehingga
mencegah sintesis purin dan pirimidin.
Dengan demikian, MTX adalah antagonis folat
dan spesifik untuk sel dalam siklus sel fase S.

CONTS

12

Fluorourasil (5-FU) (antagonis pirimidin) bekerja dengan menghambat


sintesis pirimidin dan pembentukan DNA..
Gemsitabin (dFd) (antagonis pirimidin) adalah prodrug yang bila masuk ke
dalam sel harus difosforilasi oleh deoksisitidinkinase menjadi bentuk aktif
yang menghambat sintesis DNA.
Antagonis purin yaitu merkaptopurin (6-MP) dan tioguanin(6-TG) juga
harus mengalami aktivasi menjadi bentuk nukleotid, yang bekerja sebagai
inhibitor kompetitif dari beberapa enzim dalam jalur sintesis purin..

RESISTENSI OBAT ANTIKANKER

13

Awalnya pasien berespon baik terhadap antikanker, tetap kemudian tumor


dapat kambuh dan obat yang sama tidak lagi efektif. Beberapa mekanisme
terjadinya resistensi:
Dari sisi antikanker
Penurunan uptake obat aktif ke dalam sel kanker, misalnya pada
resistensi MTX, daktinomisin
Kegagalan obat untuk dimetabolisme menjadi zat yang mampu
memproduksi efek sitotoksik, misalnya pada resistensi siklofosfamid.
Peningkatan konversi obat menjadi metabolit yang tidak aktif, misalnya
pada resistensi siklofosfamid.
Peningkatan transpor obat ke luar dari sel kanker, misalnya pada
resistensi doksorubisin, daunorubisin, daktinomisin, etoposid, teniposid,
vinkristin, dan vinblastin.

Conts
Dari sisi sel kanker
Reparasi kerusakan DNA yang ditimbulkan obat, misalnya pada resistensi
bleomisin.
Amplifikasi gen atau peningkatan transkripsi gen yang mengakibatkan
lebih banyaknya enzim target dalam sel kanker, misalnya pada resistensi
MTX.
Penurunan kemampuan enzim target untuk berikatan dengan obat,
misalnya pada resistensi MTX.
Peningkatan kadar scavenger sulfhidril (glutation, metallotionein), misalnya
pada resistensi alkylating agent.
Perubahan kadar protein target, misalnya pada resistensi tenoposid dan
etoposid.
Peningkatan ekspresi protein antiapoptosis, seperti bcl-2.

14

Efek samping
Efek samping obat antikanker (yang terkait terhadap sel normal yang berproliferasi
cepat) :
Depresi sumsum tulang:
Leukopenia dan infeksi
Imunosupresi
Trombositopenia
Anemia
Saluran cerna:
Ulkus oral atau intestinal
Diare
Mual, muntah
Folikel rambut: alopesia
Gonad: gangguan haid, termasuk menarkhe prematur, gangguan spermatogenesis.
Luka: gangguan penyembuhan

15

Janin: teratogenesis, terutama pada semester pertama.

Conts
Efek samping yang tidak tergantung pada proliferasi sel:
Bleomisin: fibrosis paru, pneumonitis
Busulfan: fibrosis paru
Doksorubisin, daunorubisin: kardiotoksik
Sisplatin: nefrotoksik, ototoksik, neuropati perifer
Siklofosfamid: sistitis hemoragik
Vinkristin: neurotoksik
Sitarabin: kerusakan otak, ototoksik.
Kombinasi antikanker umumnya didisain agar oksisitasnya
tidak tumpang tindih.

16

Masalah klinis

17

Kemoterapi adalah terapi sistemik, maka tidak mungkin


memberikan obat pada tumor tanpa merusak jaringan
normal.
Toksisitas jaringan normal bisa bersifat akut (mual,
muntah, alopesia, supresi sumsum tulang) atau
tertunda.
Yang akut biasanya reversibel.
Toksisitas yang tertunda biasanya bisa berupa fibrosis
paru, sterilitas, neuropati, nefropati, leukemia, dan
kardiotoksik.

Anda mungkin juga menyukai