OLEH,
NAMA : ELMAINI.,A.Ma
N.I.M
: 1207417
DOSEN PEMBIMBING :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
proposal ini dengan Judul Peningkatan Kemampuan Membaca Anak melalui
permainan kartu kata bergambar .di Taman Kanak-kanak Islam Excellent
Bukittinggi.
Tujuan penulisan proposal ini dalam rangka menyelesaikan studi di
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang.
Penulis Mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sri Hartati, M.Pd
yang telah membimbing dalam penulisan proposal ini.
Penulis menyadari penulisan proposal ini masih belum sempurna seperti
yang diharapkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
demi kebaikan dan kesempurnaan untuk masa yang akan datang. Semoga proposal
ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya untuk Pendidikan Anak Usia Dini.
Padang,
Mei 2014
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan
langkah
awal
dalam
mempersiapkan generasi muda, baik itu dari sisi kuantitas maupun kualitas
pendidikan. Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak usia dini secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk kekuatan spiritual, keagamaan,
pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, masyarakat, bangsa dan negara.
Setiap anak terlahir dengan potensi yang berbeda-beda, memiliki
kelabihan, bakat dan minat sendiri. Ada anak yang berbakat menyanyi, menari,
musik, matematika, bahasa dan olahraga. Ki Hajar Dewantara dalam Suyanto
(1957 : 6).
Tujuan pendidikan di TK adalah memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh dengan norma-norma dan
nilai-nilai kehidupannya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tentu harus
menyiapkan teknik dan metode untuk mengembangkan kemampuan bahasa
anak, sebab anak didik merupakan aset bangsa yang amat berharga untuk masa
depan.
1
Usia 4-6 tahun merupakan masa peka, yang penting bagi anak untuk
mendapatkan pendidikan. Pengalaman yang diperoleh anak dari lingkungan
termasuk stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa akan mempengaruhi
kehidupan anak di masa akan datang, oleh karena itu, diperlukan upaya yang
melalui
jalur
pendidikan
informal
yaitu
pendidikan
yang
Pengembangan
bahasa
bertujuan
untuk
agar
anak
2
mampu
menyadari bahwa daya imajinasi anak sudah ada sejak lahir. Guru harus dapat
mengembangkan dengan sebaik-baiknya.
Pada usia TK kemampuan bahasa diperkenalkan kepada anak banyak
huruf abjad, untuk memudahkan anak mengenal keseluruhan huruf abjad yang
26 tersebut, maka dilakukan melalui suatu permainan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan dilihat dari
kondisi peserta didik, ditemukan beberapa anak belum mampu mengenal huruf
vocal dan konsonan, membedakan kata-kata yang mempunyai suku kata awal
yang sama, menghubungkan dan meyebutkan tulisan sederhana dengan simbol
yang melambangkannya.
3
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan penulis,dilihat dari
kondisi peserta didik, ditemukan banyaknya anak kurang merespon dalam
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat dari hampir sebagian anak
yang merespon pembelajaran tersebut,dan masih ada beberapa anak dalam
proses pembelajaran yang tidak memperhatikan guru, mereka hanya asyik
dengan kegiatannya sendiri.
Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas, maka peneliti mencoba
mencari solusi agar kemampuan bahasa anak meningkat. Untuk itu peneliti
berusaha untuk melakukan perkembangan bahasa anak dengan permainan kartu
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang dihadapi diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis
membatasi masalah yang akan diteliti yaitu kemampuan anak mengenal huruf
abjad dengan gambar masih rendah .
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam
penilitian ini adalah, Bagaimanakah Permainan Kartu Huruf Bergambar dapat
Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak di TK Islam Excellent Bukittinggi.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk peningkatan kemampuan membaca anak di TK Islam Excellent
Bukittinggi melalui kegiatan permainan kartu huruf bergambar.
F. Manfaat Penelitian
A. Landasan Teori
1. Hakikat Anak Usia Dini
Anak usia dini lahir sampai enam tahun merupakan usia yang
sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang
anak. Anak usia dini penting dalam pengembangan intelegensi permanen
dirinya, mereka mampu menyerap informasi dengan cepat. Menurut
Hartati (2007:10) pengertian anak usia dini memiliki batasan usia dan
pemahaman yang beragam, tergantung dari sudut pandang yang
digunakan. Sudut pandang yang digunakan ini bermacam-macam, ada
orang yang berpendapat bahwa anak usia dini adalah manusia dewasa
yang kecil, pemikiran ini berdampak pada pola perlakuan yang diberikan
pada anak.
Anak usia dini menurut Sujiono (2007:6) adalah sosok individu
yang sedang menjalani suatu proses pertumbuhan dan perkembangan
dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. anak usia dini
berada pada rentang usia 0-8 tahun, pada masa ini anak mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah
individu yang unik yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak
bisa memusatkan perhatiannya dalam waktu yang lama.
7
a. Karakteristik Anak Usia Dini
8
2) Cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan
bukan sudut
dengan
fantasi,
anak
suka
membayangkan
dan
9
2) Merupakan pribadi yang unik, dengan adanya keunikan tersebut
10
2) Berbasis keilmuan, praktik pendidikan anak usia dini yang tepat
akan
mengalami
percepatan
apabila
anak
12
c. Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
13
2. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
a. Pengertian Bahasa
Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan
pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan
orang lain. Anak yang sedang tumbuh kembang mengkomunikasikan
kebutuhannya, pikirannya, dan perasaannya melalui bahasa dengan
kata kata yang mempunyai makna unik .
Badadu dalam Dhien, ( 2009:I.II), menyatakan bahwa bahasa
adalah alat penghubung atau komunikasi antar anggota masyarakat
yang terdiri dari individu individu yang menyatakan pikiran,
perasaan dan kegunaan.
Menurut Bromley dalam Dhieni (2009:I.II), mendefenisikan
bahasa sebagai sistim simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai
ide maupun informasi yang terdiri dari simbol simbol visual maupun
verbal.
Kesimpulan dari pendapat di atas tentang pengertian bahasa
adalah alat atau simbol yang digunakan oleh seseorang dalam
menyatakan keinginannya.
14
Piaget (dalam Musfiroh, 2005:9) mengemukakan bahwa
perkembangan bahasa anak usia dini masih bersifat egosentris dan
16
6) Fungsi imajinatif. Dengan bahasa anak dapat mengindarkan diri
dari kenyataan dan memasuki alam semesta yang dibangunnya
sendiri. Bahasa mempunyai fungsi membiarkan diri untuk berpura
pura atau bertanya puitis.
7) Fungsi informatif. Anak dapat mengkomunikasikan informasi
baru kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Fungsi
bahasa yang dinyatakan dalam bentuk Aku punya sesuatu untuk
ku ceritakan. Perkembangan bahasa awal initial anak didasarkan
Bahasa
sebagai
Instrumen
menggunakan
adalah
bahasa
anak
untuk
c.
d.
Bahasa
sebagai
interaktional
yaitu
anak
17
e.
f.
g.
19
d. Bermain Sebagai Pemicu Perkembangan Bahasa
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau
tanpa alat bermain merupakan ciri dalam kehidupan anak dalam
mengembangkan imajinasi memberikan informasi. Anak memahami
pengertian atau konsep-konsepnya lewat benda yang kongkrit dengan
bermain anak mendapat masukan-masukan untuk di proses bersama
dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Monstessori (1966) menyatakan bahwa lingkungan alam
sekitar yang mengundang anak untuk menyenangkan pembelajarannya,
bermain dengan media yang dipersiapkan akan memiliki arti yang
penting bagi anak usia dini.
Manfaat bermain bagi anak usia dini adalah sebagai berikut:
1) Fisik motorik.
20
3) Kognitif
Anak belajar mengenal atau mempunyai pengalaman kasar
atau halus, rasa asam, manis dan asin dan anak mengenal
perbedaan kata, bahasa dan berkomunikasi timbal balik. Dilihat
dari manfaat bermain maka penulis memberikan satu model
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak usia
dini adalah dengan cara pendekatan bermain kartu huruf bergambar
Permainan ini merupakan permainan menggunakan alat
permainan edukatf.
Alat permainan edukatif adalah alat permainan
yang
21
Berdasarkan uraian di atas pembelajaran melalui permainan kartu
huruf bergambar ini bagi anak usia dini adalah pembelajaran yang
menyenangkan namun pada pelaksanaannya masih banyak kekurangan dan
kendalanya, salah satunya guru kurang memakai media yang menarik bagi
anak sehingga anak akan cepat bosan, dengan permainan ini sehingga anak
dapat mengenal huruf vokal maupun konsonan.
Peningkatan pengenalan huruf dan kata pada permainan kartu huruf
bergambar
sebagai alat untuk permainan. Dengan media ini dimana anak duduk secara
melingkar dengan posisi anak di depan permainan ini dilakukan di dalam
ruangan, anak bertindak aktif dan menyenangkan.
Sedangkan
peneliti
melakukan
penelitian
tentang
peningkatan
Anak dapat
menyebutkan
simbol huruf vokal
dan konsonan
Anak dapat
menyebutkan
kata yang huruf
awalnya sama
Anak dapat
menghubungkan
tulisan dengan
gambar
Bagan 1: Kerangka
Berfikir
Meningkatnya
kemampuan
membaca
pada anak
24
D. Hipotesis Tindakan
Melalui permainan kartu huruf bergambar dapat meningkatkan
kemampuan membaca anak
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini berbentuk Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di tempat peneliti mengajar yaitu di Tk
Islam Excellent Bukittinggi, dengan mengoptimalkan dan memotivasikan
anak terhadap pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas juga dapat memperbaiki dan meningkatkan
mutu pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Dengan demikian guru dapat melaksanakan kegiatan setelah
meneliti kegiatan sendiri, di kelas sendiri dengan melibatkan anak didik
sendiri melalui tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi, guru
akan memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai yang telah dilakukan
dalam kegiatan belajar mengajar.
25
Menurut Arikunto (2006:2) ada 3 pengertian penelitian tindakan kelas
(PTK) yaitu:
1. Penelitian
Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan
Menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu dalam penelitian berbentuk siklus kegiatan untuk
anak.
3. Kelas
Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruangan kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Sekelompok anak yang dalam waktu
yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada kelompok B Abu Bakar
Siddiq dengan jumlah peserta didik 20 orang, yang tediri dari 12 orang
laki-laki dan 8 orang perempuan. Penelitian ini menggunakan 2 siklus
merupakan tindakan dari siklus 1. Pada siklus dilakukan 4 tahapan
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
26
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Islam Excellent jalan
Adinegoro, Tangah Jua I. no.2 Bukittinggi. Penelitian ini direncanakan selama
dua bulan.
C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian adalah anak kelompok B Abu Bakar Siddiq
tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah anak 20 orang yang terdiri dari 12
orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Pertimbangan peneliti dalam
mengambil subjek karena yang menjadi subjek ini merupakan anak didik
peneliti sendiri.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian akan dilakukan secara bersiklus yang
dimulai dari siklus pertama. Hasil siklus pertama menentukan siklus ke dua.
Setiap siklus terdiri dari beberapa langkah.
Menurut Arikunto (2006:20) penelitian tindakan kelas (PTK) terdapat
empat tahapan yang lazim dilalui yaitu:
1) Perencanaan (planning)
2) Pelaksanaan (acting)
3) Pengamatan (observing)
4) Refleksi (reflecting)
27
nbn
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Hasil
Bagan. 2
Prosedur Pelaksanaan Penelitiaan Tindakan Kelas
Menurut Arikunto (2006:16)
28
28
2. Siklus I
29
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan terdiri dari 3 bagian utama yaitu kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya
dikemukakan pada bagian berikut ini:
1) Kegiatan Awal 30 menit
a) Salam, ikrar, do'a sebelum belajar, dan membaca ayat-ayat
pendek
b) Guru mengecek kehadiran anak dan mengkondisikan tempat
duduk anak
c) Cerita pagi, dan cerita pengalaman anak
d) Tanya jawab dan percakapan tentang alam semesta
e) Guru memperlihatkan alat peraga kepada anak
2) Kegiatan Inti 60 menit
a) Guru memperkenalkan macam-macam gambar gejala alam
kepada anak
b) Guru memperlihatkan macam-macam gambar kepada anak
c) Guru memperlihatkan kartu huruf bergambar kepada anak
d) Guru memperkenalkan huruf-huruf abjad kepada anak
e) Guru menjelaskan permainan kartu huruf bergambar kepada
anak
30
Cara permainannya:
(1) Guru memperkenalkan permainan kartu huruf bergambar
(2) Guru menjelaskan cara permainannya
(3) Setelah anak mengetahui cara permainannya, guru
(4) mempersilahkan anak untuk mencobanya
(5) Permainan ini bisa dilakukan dengan kelompok
(6) Guru memberi motivasi kepada anak
3) Kegiatan Akhir 30 menit
a) Diskusi kegiatan hari ini
b) Do'a, nyanyi pelangi , salam dan do'a
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas anak
dan
guru
selama
proses
pembelajaran
berlangsung.
Selama
F. Instrumentasi
Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan Instrumentasi
penelitian antara lain
1. Observasi
Dengan format observasi digunakan untuk pedoman penelitian
yang diamati sesuai dengan proses belajar mengajar
32
Tabel 1
Format Observasi
Nilai
Sangat
Tinggi
sstinggi
F
%
No
Aspek
Kriteria penilaian :
Tinggi
Rendah
: Rendah (R)
2. Dokumentasi
Dokumentasi berupa kamera yang digunakan untuk merekam
pembelajaran yang sedang berlangsung.
3. Catatan Lapangan
Pengamatan yang dilakukan di lapangan terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan kolaborator dan mencatatnya dalam bentuk
catatan lapangan.
33
Tabel 3
Format Catatan Lapangan
Siklus I
Pertemuan
Tanggal
:
:
Catatan Pembelajaran
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
Kolabolator
34
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penulisan ini adalah metode analisis kuantitatif
dan kualitatif.
Cara menganalisis hasil observasi
Data yang diperoleh dari observasi belajar akan dianalisis dengan
teknik persentase, yaitu membandingkan yang muncul dari keseluruhan
anak yang hadir dikalikan 100%. Untuk melihat kecenderungan data, data
ditampilkan dalam bentuk tabel dan diolah secara deskriptif. Hasil
x 100%
N
Keterangan:
P : Angka persentase
f : Frekuensi aktivitas anak
N : Jumlah anak dalam suatu kelas
Untuk menentukan bahwa kegiatan anak akan meningkatkan
kegiatan belajar anak adalah sebagai berikut: Arikunto (2006:114)
melambangkan dengan Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T) dan Rendah (R).
Dengan demikian anak yang nilainya sangat tinggi berarti anak sudah bisa
melakukan permainan.
35