Anda di halaman 1dari 11

KEUTAMAAN MENGHAPAL AL-QURAN

A. Pengertian Tahfidz Al-Quran


Tahfidz Al-Quran terdiri dari dua kata yaitu tahfidz dan Al-Quran. Kata tahfidz merupakan
bentuk masdar ghoir mim dari kata - yang mempunyai arti menghafalkan. Sedangkan
menurut Abdul Aziz Abdul Rauf definisi tahfidz atau menghafal adalah proses mengulang sesuatu,
baik dengan membaca atau mendengar. Pekerjaan apapun jika sering diulang, pasti menjadi hafal.
Sedangkan pengertian Al-Quran secara etimologi bentuknya isim masdar, diambil dari kata --
yang merupakan sinonim dengan kata , sesuai dengan wajan sebagaimana
kata dan kata mengandung arti yaitu bacaan atau kumpulan. Sebagaimana firman Allah
SWT. Dalam surat Al-Qiyamah ayat 17 dan 18:

Artinya:Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya.(17) Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
(18)
Sedangkan secara terminologi Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. sebagai mukjizat yang tertulis dalam lembaran-lembaran, yang diriwayatkan secara
mutawattir, dan membacanya merupakan ibadah.
Setelah melihat pengertian tahfidz/menghafal dan Al-Quran diatas dapat disimpulkan bahwa
menghafal Al-Quran adalah suatu proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian
Al-Quran yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. diluar kepala agar tidak terjadi perubahan dan
pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagiannya.
B. Hukum Menghafal Al-Quran
Menurut Imam Nawawi hukum menghafal Al-Quran adalah fardu kifayah. Termasuk hukumnya
fardu kifayah, ilmu-ilmu syara yang mesti diperoleh oleh seorang muslim untuk menegakkan
agamanya seperti menghafal Al-Quran. Yang dimaksud dengan fardu kifayah yaitu kewajiban yang
ditujukan kepada semua mukallaf atau sebahagian dari mereka yang apabila diantara mereka (cukup
sebagiannya saja) melaksanakannya maka akan menggugurkan dosa yang lainnya (yang tidak
melaksanakan) dan apabila tidak ada seorangpun yang melaksanakan kewajiban tersebut maka
dosanya ditanggung bersama. .
Orang yang melaksanakan fardu kifayah itu mempunyai kelebihan tersendiri dari pada orang yang
melaksanakan fardu ain, karena dia menggugurkan dosa umat yang tidak melaksanakan. Imam
Haramain dalam kitab Al-Giyaai mengungkapakan bahwa fardu kifayah lebih utama dari pada fardu
ain dilihat dari bahwa pelakunya itu menutupi dan menggugurkan dosa umat islam yang lainnya
sedangkan fardu ain hanya untuk dirinya sendiri.
C. Kiat-kiat Dalam Menghafal Al-Quran
10 kiat-kiat dalam menghafal Al-Quran yaitu sebagai berikut:
1.
Mempunyai niat yang benar dan ikhlas karena mengharapkan ridho Allah dalam menghafal AlQuran itu, dalam artian menghafal Al-Quran itu bukan karena ingin mencari popularitas/ingin
terkenal atau ingin dipuji orang bahwa dia hafal Al-Quran. Apabila seseorang mempunyai keinginan
untuk menghafal Al-Quran disertai dengan niat yang benar dan ikhlas maka niscaya Allah akan mem
berikan pintu kemudahan baginya dalam menghafal.
Seseorang yang menghafal al-Quran karena riya/ingin dilihat orang lain maka tidak ada pahala
baginya bahkan dia tidak akan pernah mencium baunya syurga. Sebagaimana hadits Nabi Saw yang
berbunyi:


)

(6159
Artinya; Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu karena mengharapkan kepentingan dunia
bukan ikhlas karena mengharapkan ridho dari Allah mka niscaya dia tidak akan pernah menemukan
baunya syurga pada hari kiamat.
2.
Senantiasa berdoa dan bermunajat kepada Allah untuk supaya diberikan kemudahan dalam
menghafal Al-Quran. Tidak ada seorangpun yang memberikan kekuatan dan kemudahan untuk
mengahafal Al-Quran kecuali Allah. Ibnu Abbas pernah berkata: kalau lah tidak Allah berikan

kekuatan kepada manusia untuk dapat membaca Al-Quran dan menghafalnya niscaya manusia tidak
akan mampu untuk membaca dan menghafalnya. Dan ini sejalan dengan firman Allah yang
berbunyi:
( : (
Artinya: Sesungguhnya kami telah me berikan kemudahan Al-Quran ini untuk diingat, apakah
kamu akan senantiasa mengingatnya.
Dengan demikian, sudah selayaknya manusia selalu bermohon/berdoa kepada Allah yang
memberikan kemudahan ketika hendak menghafal Al-Quran dengan penuh kekhusuan dan rasa
rendah diri pada waktu-waktu yang mustajab/diijabah doa seperti tengah malam disaat manusia
terlelap tidur. Doa tersebut dipanjatkan setelah melaksanakan shalat malam/ shalat tahajjud boleh
menggunakan bahasa sendiri atau bahasa arab seperti doa berikut ini:
. .

.

3.
Perbanyak istigfar/minta ampunan kepada Allah dari segala dosa yang telah diperbuat dan
jauhilah perbuatan-perbuatan maksiat, karena inilah yang dapat menhambat seseorang dalam
menghafal Al-Quran.
4.
Sabar dan mempunyai keinginan yang kuat untuk menghafal Al-Quran. Pada mulanya
menghafal Al-Quran itu nampak sulit dan malas rasanya untuk melakukannya itu karena itulah tipu
daya syaitan yang selalu berusaha menggoda manusia untuk menghidari dari perbuatan baik termasuk
menghafal Al-Quran. Oleh karena itu, dianjurkan bagi kita supaya terhindar dari sifat malas maka
hendaklah membiasakan doa Nabi Saw sebagai berikut:

Karena menghafal Al-Quran ini banyak godaan dan gangguan, maka dibutuhkan kesabaran untuk
senantiasa rutin dalam menghafal. Insyaallah kalau kita sabar Allah akan senantiasa memberikan
kemudahan pada kita.
5.
Meluangkan waktu untuk menghafal Al-Quran. Sempatkan waktu untuk menghafal dan
jadwalkan hari dan jam sekian saya wajib ngafal jangn digunakan untuk hal yang lain supaya pikiran
kita terpusat pada satu titik yaitu menghafal Al-Quran.
6.
Tidak menyibukkan diri dari hal-hal yang sifatnya duniawi, dalam artian bukan berarti harus
meniggalkannya tetapi jangan terlalu jadi perhatian kita.
7.
Buatlah jadwal harian untuk menambah hafalan dan mengulangnya.
8.
Dianjurkan menghafal Al-Quran itu pada waktu-waktu yang banyak keutamaannya atau dalam
shalat-shalat sunnah seperti pada malam hari dan setelah shubuh. Bukan berarti pada waktu-waktu
lain tidak boleh akan tetapi alangkah lebih baiknya pada waktu-waktu tersebut.
9.
Ketika menghafal ini hendaklah suaranya dikeraskan, jangan sampai membacanya dalam hati
atau pelan-pelan. Karena, itu akan menambah kekuatan hafalan.
10. Membacanya dengan bacaan tartil, jangan tergesa-gesa. Hal itu juga dapat mempengaruhi
kuatnya hafalan, semakin dia cepat membacanya semakin cepat juga dia lupa tetapi kalau dia
membacanya dengan tartil maka hafalannya itu akan sulit untuk hilangnya.
D. Metode Menghafal Al-Quran
Terlebih dahulu kamu membaca ayat yang ingin dihafal, kemudian membacanya sendiri berulangulang sambil melihat mushaf Al-Quran. setelah itu, kemudian kamu dapat memilih cara/metode
menghafal berikut ini:
1.
Metode tasalsuli (menghafal secara berantai), yaitu menghafal satu halaman Al-Quran dengan
cara menghafal satu ayat sampai hafal dengan lancar, kemudian pindah ke ayat kedua sampai benarbenar lancar, setalah itu, gabungkan ayat 1 dengan ayat 2 tanpa melihat mushaf. Jangan berpindah ke
ayat selanjutnya kecuali ayat sebelumnya lancar, begitu juga seterusnya ayat ketiga sampai satu
halaman, kemudian gabungkan dari ayat pertama sampai terakhir . Cara ini membutuhkan kesabaran
dan sangat melelahkan karena harus banyak mengulang-ngulang setiap ayat yang sudah hafal
kemudian digabungkan dengan ayat sebelumnya sehingga menguras banyak energi, tetapi akan
menghasilkan hafalan yang benar-benar mantap.
2.
Metode jamii (menghafal secara menggabungkan), yaitu menghafal satu halaman Al-Quran
dengan cara menghafal satu ayat sampai lancar, kemudian bepindah ke ayat kedua, setelah ayat kedua

lancar berpindah ke ayat ketiga, begitu juga seterusnya sampai satu halaman. Kemudian setelah dapat
mengahafal satu halaman, menggabungkan hafalan dari ayat pertama sampai terakhir tanpa melihat
mushaf. Ini juga kalau mampu digabungkan satu halaman sekaligus, kalau dianggap sulit, maka
dibagi dua menjadi setengah halaman dengan melihat mushaf terlebih dahulu dan setelah itu,
membacanya tanpa melihat mushaf. Dan setengah yang kedua pun demikian, setelah lancar, maka
gabungkan setengah pertama dan setengah kedua dengan cara dihafal.
3.
Metode muqsam (menghafal dengan cara membagi-bagi), yaitu menghafal satu halaman AlQuran dengan cara membagi-bagi menjadi beberapa bagian, setiap bagian itu menghafalnya secara
tasalsul (mengulangi dari awal), setelah tiap-tiap bagian telah sempurna (satu halaman) dihafal,
kemudian disatukan/digabungkan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya sampai seluruh
bagian dapat digabungkan tanpa melihat mushaf . Metode ini pertengahan antara metode tasalsul dan
jamii.
Metode yang ketiga ini dianggap yang paling mudah, tidak terlalu memberatkan seperti halnya
metode tasalsuli, akan tetapi ketiga metode ini bukanlah metode yang mesti dilakukan oleh setiap
orang karena setiap metode ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ini tergantung pada
pribadi masing-masing mana yang dianggap bagus dan cocok diterapkan, atau bahkan keluar dari
ketiga metode diatas, maka terapkanlah cara yang memberikan kemudahan dalam menghafal karena
setiap orang memiliki potensi menghafal yang berbeda-beda dan memiliki keluangan waktu yang
tidak sama. Tujuan dari metode itu adalah untuk mencapai hafalan yang baik.
E. Langkah-langkah Dalam Memulai Menghafal Al-Quran
Adapun langkah-langkah menghafal Al-Quran itu adalah sabagai berikut:
1.
Mulailah dengan berwudhu dengan sempurna, kemudian shalatlah 2 rakaat, janganlah sampai
melupakan kedua hal tersebut. Sebagaimana hadits Nabi yang berbunyi:


.

Artinya: Rasulullah SAW. bersabda: Barangsiapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya
(menyempurnakannya) kemudian dia shalat 2 rakaat , dia tidak pernah melupakan keduanya maka
Allah akan mengampuni dosanya yang terdahulu
Kemudian berdoalah kepada Allah untuk supaya diberikan kemudahan dalam menghafal Al-Quran
dan ditetapkan dihatimu.
Rasulullah SAW. bersabda:


.

Artinya:Barangsiapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian shalat 2 rakaat dengan
sempurna niscaya Allah kan memberikan (mengabulkan) doanya(apa yang dia minta) dengan segera
ataupun ditangguhkan.
2.
Memberi batasan berapa banyak hafalan yang akan dihafal setiap hari, dan membacanya dengan
seksama. Bagi orang yang hendak mengahafal Al-Quran maka batasi berapa ayat perhari yang mesti
dihafal kemudian membacanya dengan seksama, jangan sampai ada ayat yang salah sehingga
hafalannya juga tidak salah. Ketika menghafal dan mengulang- ulangnya dengan dilagamkan /
dilagukan supaya tidak bosan dan hafalan cepat masuk, sebab dengan lagu akan membuat seseorang
senang untuk mendengarkannya, dan dapat membantu hafalan. sebagaimana hadits Nabi:

Artinya:Bukan termasuk kelompok kami orang yang tidak melagukan Al-Quran.
3.
Janganlah berpindah ke hafalan yang baru sebelum hafalan sebelumnya lancar/hafal dengan
baik.
4.
Hendaklah orang yang menghafal Al-Quran menggunakan satu mushaf Al-Quran, jangan
gonta-ganti mushaf.
5.
Memberikan tanda kepada bacaan yang sering salah ketika membacanya.
6.
Mengulang-ngulang hafalan di saat kita hendak berangkat ke mesjid atau berangkat sekolah atau
pulang dari pekerjaan.
7.
Bacalah Al-Quran yang sudah dihafal dalam shalat, khusunya ketika shalat sendiri.
8.
Bacalah terlebih dahulu hafalan yang sudah dihafal 2 kali, tanpa melihat mushaf satu kali
kemudian yang kedua kalinya dengan melihat mushaf, setelah itu pindah ke hafalan baru.
9.
Bangun malam hari kemudian shalat sunnah, bacalah surah yang sudah dihafal.

10. Jadwalkan perminggu satu hari khusus untuk mengulang-ngulang hafalan yang sudah hafal, kalau
sekira hafalannya masih belum kuat.
11. Jadwalkan setiap bulan minimal satu hari untuk mengulang hafalan.
12. Banyaklah membaca tentang keutamaan-keutamaan membaca dan menghafal Al-Quran supaya
hati hati kita lebih semangat dan ikhlas dalam mengahafal Al-Quran.
F. Keutamaan-keutamaan Menghafal Al-Quran
Diantara keutamaan-keutamaan dari mengahafal Al-Quran itu adalah sebagai berikut:
1.
Orang yang hafal Al-Quran itu termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berilmu.
Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surat Al-Ankabut ayat 48-49:


(: )
Artinya:"Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qur'an) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak
(pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata (kamu pernah membaca dan
menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari (mu). (48) Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah
ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu . Dan tidak ada yang mengingkari
ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim". ( 49)
2.
Hafal Al-Quran menjadi sumber keselamatan dunia dan akhirat. Hadits Nabi menjelaskan:

)) :
( )) : . ((
Artinya:Dari Abu Darda RA. sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda:Barangsiapa yang hafal 10
ayat awal dari surat Al-Kahfi niscaya dia akan dijaga dari fitnah Dajjal. Dalam riwayat lain: ( 10
akhir surat Al-Kahfi).
Ayat diatas, menjelaskan bahwa orang yang hafal 10 awal atau akhir dari surat Al-Kahfi akan
diselamatkan dari fitnah yang terbesar di dunia yaitu fitnah Dajjal. Maka jelas orang yang menghafal
Al-Quran akan selalu dijaga dan diselamatkan oleh Allah dari segala kejelekan-kejelakan manusia,
Apalagi kalau sampai hafal Al-Quran 30 juz.
:Orang hafal Al-Quran akan selamat dari api neraka. Sebagaimana hadits Nabi

) : . (

.
Artinya:Seandainya Al-Quran ini dibuat dari kulit kemudian dilemparkan (kulit tersebut) ke dalam
api neraka niscaya tidak akan terbakar.(H.R.Ahmad) dan Abu Umamah berkata:Bacalah Al-Quran
dan sungguh mushaf-mushaf Al-Quran yang menggantung pada hatimu tidak akan menipumu,
karena Allah tidak akan menyiksa hati yang tersimpan di dalamnya ayat Al-Quran.
3.
Orang yang hafal Al-Quran itu berada di barisan paling depan/paling dahulu di dunia dan
akhirat. Sebagaimana hadits Nabi SAW. yang berbunyi:
(.
) :
Artinya:Dari Umar bin Khattab R A., sesungguhnya Nabi SAW. bersabda:Sesungguhnya Allah
mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Quran ini, dan merendahkan yang lainnya.
4.
Orang yang hafal Al-Quran itu memperoleh derajat tinggi di syurga. Sesuai hadits Nabi SAW.:

)) : :
.))
Artinya:Dari Abdullah bin Amru bin Ash RA. berkata:Rasulullah SAW. bersabda:Dikatakan
kepada orang yang hafal Al-Quran, bacalah Al-Quran! lembutkanlah!, dan bacalah dengan tartil,
sebagaimna kamu melakukannya ketika di dunia, karena kedudukanmu (di akhirat) di akhir ayat yang
kamu baca.
Dalam hadits lain dijelaskan:
.
Artinya:Orang yang pandai membaca Al-Quran bersama para malaikat yang mulia (di syurga) dan
orang yang membaca Al-Quran dan terbata-bata ketika membacanya, dan mengalami kesulitan maka
baginya dua pahala.
5.
Al-Quran akan memberikan syafaat di hari kiamat bagi orang yang membaca, menghafal dan
mengamalkannya. Sebagaimana hadits Nabi:

.

Artinya:Bacalah Al-Quran karena dia akan menjadi syafat (penolong) di hari kiamat bagi orang
yang membacanya.
6.
Orang yang hafal Al-Quran akan diletakkan diatas kepalanya mahkota kehormatan, dan kedua
orang tuanya dipakaikan pakaian yang tidak ada di dunia. Dalam hadits dijelaskan:
: :
...

.
: . : : .

: . : :

))


Artinya: dan sesungguhnya Al-Quran akan menemui orang yang membacanya pada hari kiamat
ketika itu kuburannya dicium seperti orang yang pucat, kemudian Al-Quran itu berkata kepadanya:
Apakah kamu mengenaliku? Dia menjawab: Aku tidak mengenalimu. Kemudian bertanya lagi
kepadanya: Apakah kamu mengenaliku?. Dia menejawab lagi:Aku tidak mengenalimu. Lalu AlQuran itu berkata:Aku temanmu, Al-Quran, yang membuatmu haus pada siang hari, dan
membuatmu tidak tidur malam, dan sesungguhnya setiap pedagang di belakang dagangannya, dan
hari ini kamu berada di belakang setiap dagangan, di berikan kerajaan di sebelah kanannya,
kehidupan kekal di sebelah kirinya, diletakkan diatas kepalanya mahkota kehormatan, dan dipakaikan
kedua orang tuanya pakaian yang tidak ada di dunia. Kemudian kedua orang tuanya berkata:Kenapa
kami memakai pakaian ini? dikatakan kepada keduanya: Karena anakmu yang selalu mengambil
Al-Quran untuk dibaca, dan dikatakan kepadanya:Bacalah! Dan naiklah sampai kedudukan yang
tinggi di syurga, yaitu berada diatas selama kamu membacanya dengan tartil.
7.
Orang yang hafal Al-Quran menikah tanpa maskawin (maskawinnya Al-Quran). sebagaimana
hadits Nabi yang berbunyi:

. : :





: : .
.
.
.
] : . :

: .
[ :


. : . : . : :
(( )
Artinya: Dari Sahal bin Saad As-Saaidi berkata:Seorang wanita datang kepada Rasulullah SAW.
lalu dia berkata:Ya Rasul aku datang menyerahkan diriku kepadamu, kemudian Rasul
memperhatikannya, dan menaikkan pandangannya, lalu beliau menundukkan kepalanya, ketika
wanita itu memperhatikan bahwa beliau tidak memutuskan apa-apa, dia langsung duduk. Kemudian
berdiri seorang laki-laki dari sahabat beliau seraya berkata: apabila engkau tidak ada keinginan
kepada wanita tersebut maka nikahkanlah aku dengannya! Lalu Rasul bertanya:Apakah kamu
mempunyai sesuatu (untuk maskawin)?. Dia menjawab:Demi Allah aku tidak punya apa-apa. Lalu
beliau menyuruh untuk pergi ke keluarganya, apakah keluarganya mempunyai sesuatu? kemudian dia
pergi, tidak lam kemudian kembali dan berkata: saya tidak menemukan apa-apa. Beliau berkata: coba
lihat lagi, walaupun hanya cincin besi? Lalu dia pergi lagi dan segera kembali seraya berkata: demi
Allah ya Rasul tidak aku ketemukan sesuatu apapun. Tetapi aku hanya punya sarung. Sarung ini
dibagi dua dengannya. Lalu beliau berkata:Apa yang kamu pakai kalau sarung itu dipakai olehnya
kamu tidak mempunyai apa-apa? Kemudian laki-laki itu duduk lama lalu berdiri lagi. Rasul
memanggilnya, kemudian dia menghampiri beliau, lalu beliau berkata:Apa yang kamu hafal dari AlQuran?. Saya hafal surat. Sampai ayat..kemudian beliau berkata:Bacalah ayat tersebut dengan
dihafal! Beliau menjawab:Ya Rasul. Beliau berkata lagi:Pergilah bersama wanita itu, aku telah
menikahkannya dengan kamu bersama maskawin bacaan Al-Quran yang kamu hafal. Dalam riwayat
lain:Pergilah dengan wanita itu! lalu ajarkanlah dia Al-Quran.
8.
Menolong ilmu dengan menghafalnya. Jadi, orang yang hafal Al-Quran itu orang yang
memuliakan ilmu Al-Quran, maka Allah Akan meninggikan derajatnya sebagaimana orang-orang
yang berilmu. Sebagaimana firman Allah SWT.:
(:)...
9.
Hafal Al-Quran akan menguatkan ingatan. Allah berfirman:

( : (:
10. Orang yang hafal Al-Quran dapat dibedakan dari Akhlak dan budi pekertinya.
11. Hafal Al-Quran dapat meluruskan lidah, membuat lidah fasih dalam berbicara. karena Al-Quran
ini kitab Allah yang paling balaghoh.
12. Menghafal Al-Quran itu meneladani Rasulullah SAW.
13. Meneladani Ulama salaf.
14. Hafalan Al-Quran akan memberikan kemudahan bagi semua orang.
15. Orang yang hafal Al-Quran akan diberikan kemudahan untuk mencapai kesuksesan oleh Allah
SWT.
16. Orang yang hafal Al-Quran itu termasuk Ahlullah (keluarga Allah).
17. Orang yang Hafal Al-Quran itu berhak mendapatkan kemulian dari Allah.
18. Tidak dikatakan iri kepada orang yang hafal Al-Quran, akan tetapi ghibtoh .
19. Orang yang hafal dan mempelajari Al-Quran itu lebih baik dari perhiasan dunia.
20. Orang yang hafal Al-Quran yaitu orang yang paling banyak membaca Al-Quran, maka otomatis
banyak pahala yang ia peroleh.
21. Orang yang hafal Al-Quran selalu membacanya setiap saat.
22. Orang yang hafal Al-Quran tidak akan kesulitan untuk berbicara, berceramah dan belajar. Karena
lidahnya sudah terbiasa mengucapkan Al-Quran dan selalu ada dalam hatinya.
G. Shalat Sunnah Untuk Menguatkan Hafalan Al-Quran
Diriwayatkan dari sebuah hadits yang diterima dari Ibnu Abbas RA. Beliau berkata: Sewaktu kami
bersama Rasulullah Saw di suatu majlis tiba-tiba datang Ali bin Abi Thalib lalu berkata kepada
Rasulullah: hafalan Al-Quran telah hilang dari ingatanku. Bagaimana supaya hafalanku jadi kuat?
Kemudian Rasulullah Saw berkata kepadanya: Hai bapak hasan! Maukah aku ajarkan/beritahukan
kepadamu satu amalan/doa yang dapat bermanfaat bagimu dan bagi orang yang engkau ajarkan dan
akan selalu ingat/ selalu menetap dihatimu apa yang engkau pelajari/hafal ? lalu sayyidina Ali
menjawab: Ya. Mau ya Rasul. Beliau berkata: Apabila datang malam jumat maka bangunlah pada
sepertiga malam kalau sanggup karena pada waktu tersebut merupakan maqom ijabah doa
sebagaimana yang dikatakan Nabi Yakub kepada anaknya; Tuhanmu akan mengampuni dosamu.
Kalau tidak mampu pada waktu tersebut maka bangunlah pada pertengahan malam, kalau tidak
mampu juga maka sesudah shalat isya lakukanlah shalat 4 rakaat (boleh satu kali salam/ didua kali
salamkan), bacalah pada rakaat pertama sesudah Al-Fatihah surah Alif lamim sajdah, pada rakaat
kedua sesudah Al-Fatihah baca surah Yasin, pada rakaat ketiga sesudah Al-Fatihah baca surah AdDukhon dan pada rakaat ke-empat sesudah Al-Fatihah baca surah Al-Mulk. Sesudah selesai shalat
maka bacalah istigfar, tahmid dan shalawat atas Nabi Muhammad Saw kemudian diakhiri dengan doa
sebagai berikut:


"


".
Artinya:Ya Allah berikanlah rahmat-Mu padaku supaya aku terhindar dari perbuatan-perbuatan
maksiat yang Engkau tetapkan padaku selamanya, berikanlah rahmat-Mu padaku supaya aku dapat
menjalani segala kewajibanku sekemampuanku, berikanlah aku penglihatan yang bagus untuk melihat
sesuatu yang Engkau ridhoi. Ya Allah Tuhan pencipta langit dan bumi pemilik segala keagungan,
kemuliaan dan keperkasaan yang tiada tandingan, aku memohon kepada-Mu ya Allah yang maha
pengasih, dengan keagungan-mu dan cahaya-Mu tetapkanlah hatiku untuk dapat menghapal AlQuran sebagaimana yang telah Engkau ajarkan padaku. Berikanlah kepadaku kemampuan untuk
dapat menbaca Al-Quran yang Engkau ridhoi. Ya Allah Tuhan pencipta langit dan bumi pemilik
segala keagungan, kemuliaan dan keperkasaan yang tiada tandingan, aku memohon kepada-Mu ya
Allah yang maha pengasih, dengan keagungan-mu dan cahaya-Mu berikanlah cahaya-Mu kepada
penglihatanku dengan berkah membaca Al-Quran, dan lancarkanlah lidahku dalam membacanya,
lapangkanlah hatiku,sehatkanlah badanku dan berikanlah kekuatan kepadaku (untuk dapat
menghafalnya). Sesungguhnya tiada seorangpun yang dapat memberikan petunjuk kepada kebaikan

kepadaku kecuali Engkau dan tiada seorangpun yang dapat memberikan taufik kecuali Engkau dan
tiada daya dan upaya kecuali dengan kuasamu yang maha tinngi dan maha agung.
Hai bapak Hasan! Lakukanlah shalat tersebut 3 kali, 5 kali atau sampai 7 kali insyaallah dengan izin
Allah doamu akan diijabah/hafalanmu kan mantap dan kamu tidak akan banyak lupa sama sekali.
Kemudian setelah sayyidina Ali melakukannya selama 7 kali jumat beliau menemui Nabi Saw. untuk
menyetor hafalan Al-Quran dan hadits kepadanya.
Dari hadits diatas, maka tata cara shalat untuk menguatkan hafalan Al-Quran itu adalah sebagai
berikut:
1)
Waktu shalat: Malam jumat, lebih utama dilakukan pada seperdua malam tapi jika tidak mampu
boleh lebih awal setelah shalat isya atau lebih akhir sebelum shalat shubuh.
2)
Niat shalat :
......( )

3)
Jumlah rakaat: 4 rakaat boleh di satu kali salam atau didua kali salamkan.
4)
Bacaan sesudah salam/shalat:
(sebanyak-banyaknya ).....

sebanyak-banyaknya )....

sebanyak- ....

((banyaknya
Doa yang dibaca yaitu doa yang telah disebutkan dalam hadits diatas .

15 HADIST KEUTAMAAN AL-QUR'AN


5 Agustus 2011 pukul 8:09
1. Dari Abu Umamah ra. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,"Bacalah Al
Qur'an sesungguhnya ia akan datang di hari Kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi
pembacanya." (Riwayat Muslim)
2. Dari Nawwas bin Sam'an ra. telah berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Di hari
Akhirat kelak akan didatangkan Al Qur'an dan orang yang membaca dan mengamalkannya,
didahului dengan surat Al Baqarah dan Surah Ali 'Imran, kedua-duanya menjadi hujjah
(pembela) orang yang membaca dan mengamalkannya."
(Riwayat Muslim)
3. Dari Usman bin 'Affan ra. telah berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Sebaik-baik manusia di
antara
kamu
adalah
orang
yang
mempelajari
Al
Qur'an
dan
mengajarkannya." (Riwayat Bukhari)
4. Dari Aisyah ra. telah berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Orang yang membaca Al Qur'an
dengan terbata-bata karena susah, akan mendapat dua pahala."
(Riwayat Bukhari & Muslim)
5. Dari Abu Musa Al Asy'ari ra. telah berkata: Rasulullah saw.bersabda, "Perumpamaan orang
mukmin yang membaca Al Qur'an seperti buah Utrujjah (sejenis limau), baunya harum dan
rasanya sedap. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur'an seperti buah
kurma, tidak ada baunya tapi rasanya manis. Dan perumpamaan orang munafik yang
membaca Al Qur'an seperti Raihanah (jenis tumbuhan), baunya wangi tapi rasanya pahit. Dan
perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an seperti buah hanzhal (seperti
buah pare), tidak berbau dan rasanya pahit.
(Riwayat Bukhari & Muslim)
6. Dari Umar bin al Khatthab ra. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda,"Sesungguhnya Allah
mengangkat (martabat) sebagian orang dan merendahkan sebagian lainnya dengan
sebab Al Qur'an." (Riwayat Muslim)
7. Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi Muhammad saw. telah bersabda, "Tidak boleh iri kecuali pada
dua perkara: Laki-laki yang dianugerahi (kefahaman yang sahih tentang) Al Qur'an sedang dia
membaca dan mengamalkannya siang dan malam, dan laki-laki yang dianugerahi harta
sedang dia menginfakkannya siang dan malam."
(Riwayat Bukhari & Muslim)
8. Dari Barra' bin 'Azib ra. telah berkata: Seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi dan di
sisinya ada seekor kuda yang diikat dengan dua tali panjang, tiba-tiba ada awan
melindunginya dan semakin mendekat dan kudanya menjauhinya. Pagi-paginya laki-laki itu
mendatangi Nabi Muhammad saw. dan menceritakan peristiwa tersebut, maka beliau
bersabda, "Itu adalah ketenangan yang turun karena Al Qur'an."
(Riwayat Bukhari & Muslim)
9. Dari Ibnu 'Abbas ra. beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya orang yang
tidak ada dalam dirinya sesuatu pun dari Al Qur'an laksana sebuah rumah yang
runtuh." (Riwayat Tirmizi, beliau berkata: Hadits ini hasan sahih)
10. Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash ra. dari Nabi Muhammad saw. beliau bersabda, "Akan
dikatakan kepada orang yang membaca Al Qur'an: Baca, tingkatkan dan perindah bacaanmu
sebagaimana kamu memperindah urusan di dunia, sesungguhnya kedudukanmu pada akhir
ayat yang engkau baca."(Riwayat Abu Daud dan Tirmizi, beliau berkata: Hadits ini hasan
sahih)

11. Dari 'Uqbah Bin 'Amir ra. berkata; Rasulullah saw. keluar dan kami berada di beranda masjid.
Beliau bersabda: "Siapakah di antara kalian yang tiap hari ingin pergi ke Buthan atau 'Aqiq
dan kembali dengan membawa dua ekor unta yang gemuk sedang dia tidak melakukan dosa
dan tidak memutuskan hubungan silaturahmi?" Kami menjawab, "Kami ingin ya Rasulullah"
Lantas beliau bersabda, "Mengapa tidak pergi saja ke masjid; belajar atau membaca dua ayat
Al Qur'an akan lebih baik baginya dari dua ekor unta, dan tiga ayat lebih baik dari tiga ekor
unta, dan empat ayat lebih baik dari empat ekor unta, demikianlah seterusnya mengikuti
hitungan unta."(Riwayat Muslim)
12. Dari Ibnu Mas'ud ra. bahawasanya Nabi Muhammad saw. bersabda, "Yang paling layak
mengimami kaum dalam shalat adalah mereka yang paling fasih membaca Al Qur'an.
(Riwayat Muslim)
13. Dari Jabir bin Abdullah ra. bahawasnya; Ketika Nabi Muhammad saw. mengumpulkan dua
mayat laki-laki diantara korban perang Uhud kemudian beliau bersabda, "Siapa diantara
keduanya yang lebih banyak menghafal Al Qur'an?" dan ketika ditunjuk salah satunya beliau
mendahulukannya untuk dimasukkan kedalam liang lahad.(Riwayat Bukhari, Tirmizi, Nasa'i
& Ibnu Majah)
14. Dari Imran bin Hushoin bahawa beliau melewati seseorang yang sedang membaca Al Qur'an
kemudian dia berdoa kepada Allah lalu ia kembali membaca, lantas dia berkata aku pernah
mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang membaca Al Qur'an maka berdoalah
kepada Allah dengan Al Qur'an karena sesungguhnya akan datang beberapa kaum yang
membaca Al Qur'an dan orang-orang berdo'a dengannya."(Riwayat Tirmizi, beliau berkata :
Hadits ini hasan)
15. Dari Ibnu Mas'ud ra. ia berkata: Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur'an maka
baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan sama dengan sepuluh pahala, aku tidak bermaksud
'Alif, Laam, Miim' satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu
huruf. (Riwayat Ad Darami dan Tirmizi, beliau berkata hadits ini hasan sahih) sahabat
Qur'ani marilah kita selalu tingkatkan kualitas bacaan dan hafalan AlQur'an kita....

Begitulah Allah menjadikan generasi sahabat mulia karena mereka bersahabat dengan Al-Quran.
Oleh karena itu ketika kita sering berinteraksi dengan Al-Quran maka akan mulia. Karena satusatunya kitab yang Allah muliakan adalah Al-Quran. Mendekat dengan Al-Quran maka Allah
akan mudahkan apa saja di dunia dan akhirat.
Sebagaimana kita harus dekat dengan Al-Quran maka adalah kewajiban seorang muslim/ah terhadap
Al-Quran adalah:
1. At Tilawatu: Membacanya.
Tentu dengan bacaan yang benar, karena hukum membaca Al-Quran sesuai dengan kaidah ilmu
tajwid adalah fardhu ain. Namun hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Lantas
bagaimana agar bisa membaca dengan benar? Maka jawabnya harus belajar pada seorang guru dengan
proses talaqqi. Talaqqi adalah belajar membaca Al Quran secara langsung dibimbing oleh seorang
guru Al-Quran. Dalam talaqqi seseorang akan mendapatkan pengarahan yang benar setiap kali salah
membaca. Bacaan Al-Quran bukan berdasarkan ijtihad tetapi riwayat, sehingga harus melalui proses
talaqqi kepada seorang guru dan tidak dapat dipelajari sendiri. Sabda Rasulullah saw, Orang yang
mahir dalam Al Quran bersama duta-duta mulia lagi suci. Dan siapa yang membaca Al Quran
dengan terbata-bata dan mengalami kesulitan maka baginya dua pahala. (HR. Muslim dan Ahmad)
Sabda Rasulullah saw, Orang yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan
dan setiap kebaikan setara dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim satu
huruf akan tetapi alih satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf. (HR. Tirmidzi)
2. Al Hifdzu: Menghafalnya
Al-Quran selain dibaca dan direnungkan juga perlu untuk dihafal. Dipindahkan dari tulisan ke dalam
dada, karena hal ini merupakan ciri khas orang-orang yang diberi ilmu, juga sebagai tolok ukur
keimanan hati seseorang. Allah SWT berfirman: Sebenarnya Al-Quran adalah ayat-ayat yang jelas
di dalam dada-dada orang yang diberi ilmu, dan tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang
yang zhalim (QS 29:49), Juga sabda Rasulullah Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak
terdapat ayat dari Al-Quran, bagaikan rumah yang tidak berpenghuni.(HR At Tirmidzi)
3. Al Fahmu: Memahami Isinya
Untuk dapat memahami isi Al-Quran haruslah menguasai bahasa Arab. Karena jika hanya membaca
terjemahnya saja belum cukup untuk bisa memahami isinya. Al-Quran diturunkan dengan bahasa
Arab yang sangat tinggi sastranya. Oleh karena itu sebagai muslim yang baik butuh belajar bahasa
Arab. Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam, mengerti akan ilmu Nahwu bagi mereka yang
ingin memahami Al-Quran hukumnya fardhu ain.
4. Al Amalu: Mengamalkan
Sebagai seorang muslim, tentu urusan mengamalkan isi Al-Quran sudah menjadi harga mati. Sebab
Al-Quran bukan sekedar kitab untuk dibaca saja, tetapi lebih dari itu, Al-Quran adalah petunjuk hidup.
Allah SWT berfirman:
Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan
dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertaqwa atau Al-Quran
itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. (QS. Thaha: 113)
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al-Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi
peringatan kepada ummul Qura dan penduduk sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari
berkumpul yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk
Jahannam. (QS. As-Syura: 7)

Namun kita juga perlu tahu bahwa isi Al-Quran itu sangat luas, mencakup wilayah yang menjadi
pokok agama, tetapi juga ada wilayah yang bersifat anjuran. Kalau kita pinjam istilah para ahli fiqih,
ada wajib dan ada sunnah. Ada haram dan ada makruh.
Jadi yang harus dijalankan terutama pada bagian yang paling esensial, seperti urusan dasar aqidah dan
syariah. Jadi kami batasi dulu saja, bahwa mengamalkan isi Al-Quran adalah sesuatu yang mutlak
wajib dijalankan, terutama pada wilayah yang paling esensial, yaitu aqidah dan syariah.
Di tataran aqidah, rasanya sedikit sekali wilayah perbedaan pendapatnya. Beda dengan tataran syariah
yang agak lebih beragam teknis pelaksanaannya. Dan masalah itu nanti akan dibahas pada bab fiqih.
Tentu saja isi Al-Quran bukan hanya aqidah dan syariah saja, tapi mencakup semua ajaran Allah SWT.
Namun karena jumlah ayat Al-Quran sangat terbatas, yaitu berkisar hanya 6000-an ayat lebih saja,
maka tentu saja detail-detail isi dan teknisnya nanti dijelaskan lewat hadits-hadits nabawi. Boleh
dibilang yang ada di dalam Al-Quran baru sebatas prinsip-prinsip dasarnya.
5. Ad Dawatu: Mendakwahkan, mengajak orang untuk mengikuti Al-Quran.
Intinya kita tidak boleh shalih sendirian. Sabda Rasulullah Sebaik-baik kalian adalah yang
mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (HR Bukhari)
Wallahu alam bishawwab

Anda mungkin juga menyukai