BIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
Fungsi karbohidrat adalah sebagai simpanan energi,bahan bakar dan senyawa antara
metabolisme pati, glikogen yang dapat diubah menjadi glukosa, bagian dari kerangka
struktur pembentuk RNA dan DNA menjadi gula ribosa dan deoksiribosa.
3. Sebutkan jaringan dan sel yang tidak bisa memanfaatkan energi selain glukosa ?
Jawab:
Eritrosit,
Sistem syaraf
4. Bagaimana prinsip kerja tes reduksi ?
Jawab:
Zat reduksi dalam sampel dapat mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan yang
bersifat basa. Dalam tes benedick dan fehling glukosa dan bahan-bahan produksi dalam
sampel akan mereduksi cupri sulfat yang berwarna biru menjadi endapan cupro oksida
yang berwarna merah dalam suasana alkali.
5. Sebutkan macam macam pelarut polar dan Non polar ?
Jawab:
Pelarut Non Polar: benzene (C6H6), karbon tetraklorida (CCL4), dan dietil
eter (CH3CH2OCH2CH3), Heksana,Toluena, Dietil Eter, kloroform, etil
Asam lemak jenuh : tidak mengandung ikatan rangkap, asam lemak tidak jenuh
dapat digambarkan berupa asam asetat (CH3-COOH) sebagai anggota pertama
rangkaian dengan CH2 yang ditambah diantara gugus CH3 dan COOH terminal
Efek jika asupan dalam jumlah banyak, secara signifikan tidak hanya meningkatkan
kadar kolesterol LDL, akan tetapi sekaligus meningkatkan kolesterol HDL darah.
Dengan demikian secara otomatis meningkatkan kadar kolesterol total darah.
Asam lemak tidak jenuh: mengandung satu atau lebih ikatan rangkap lemak tidak
jenuh terbagi.
rangkap
Asam tidak jenuh ganda (polietenoid, polienoat)mengandung dua atau lebih
ikatan rangkap
Eikasonoid: senyawa yang berasal dari asam lemak eikosa (20-karbon).
Jika tinggi asam lemak tidak jenuh maka menurunkan kadar kolesterol total dalam
jumlah banyak, cenderung menurun tidak hanya kadar kolesterol LDL tapi juga HDL
darah.sehingga memperbesar resiko kolesterol total sehingga meningkatkan resiko
infark miokard.
8. Apa yang disebut dengan kolesterol dan dari mana kolesterol di bentuk ?
Jawab :
Jenis kolesterol dalam tubuh terbagi dalam 3 (tiga) jenis. Jenis-jenis kolesterol
tersebut tersusun dari kolesterol, protein, dan trigliserida. Tetapi dalam tiap jenis
kolesterol susunan ketiga faktor yang menyusunnya itu memiliki jumlah yang berbeda.
Jenis kolesterol yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein): Kolesterol LDL memiliki jumlah
kolesterol yang terbanyak dibanding protein dan trigliserida. Kolesterol LDL ini
berfungsi untuk menyebarkan kolesterol yang telah diproduksi oleh sel hati ke jaringan jaringan tubuh.
Kolesterol VLDL (Very Low Density Lipoprotein): Kolesterol VLDL memiliki
jumlah trigliserida yang terbanyak dibanding protein dan kolesterol. VLDL memiliki
sifat seperti kolesterol LDL tetapi kandungan terbesar yang dimilikinya bukan kolesterol
tetapi trigliserida, sebagai salah satu jenis lemak yang ada di dalam darah.
Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein): HDL memiliki jumlah protein yang
terbanyak dibandingkan trigliserida dan juga kolesterol.
9. Apa yang disebut sebagai denaturasi reversible dan irreversible ?
Jawab :
internal
atau
perifer. Komposisi
protein
lipid
ini
penting
untuk
mempertahankan integrasi membrane sel darah merah, yang menahan influks tidak
terkontrol ion natrium (terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi di plasma) dan efluks
ion kalium (terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi di dalam sel darah merah).
Membran menyokong suatu transportasi aktif ion natrium keluar dan ion kalium ke
dalam. Proses ini sangat bergantung pada sumber energi yang memadai dalam bentuk
glukosa. Protein membran protein perifer yang utama, glikoforin adalah protein
terglikosilasi yang mengandung sebagian besar antigen sel darah merah. Protein
internal utama disebut spektin dan dibantu oleh protein kedua, aktin, dalam bentuk
suatu struktur kisi-kisi yang melekat pada ujung sitoplasmik protein-protein integral,
sehingga posisi protein-protein ini membentuk suatu kerangka sel.
11. Faktor apa yang dapat menyebabkan hemolisis dan kaitannya dengan pelarut organik
dan Non organik hiper dan hipo osmolaritas ?
Jawab :
Faktor-faktor yang menyebaban hemolisis sel darah merah adalah hemolisis terjadi
karena kadar NaCl dalam darah yang kurang (<0,9%) yang mengakibatkan cairann dari
luar masuk ke dalam sel sehingga SDM akan membengkat dan mengakibatkan
terjadinya hemolisis/pecah. Dan kaitannya dengan pelarut organik yang bersifat
melisiskan sel darah merah tergantung dari kadar nya yang ada dalam sel darah merah.
Dan begitu pula dengan larutan yang memiliki osmolaritas yang rendah maka sel darah
merah akan membengkak dan akan menyebabkan sel darah merah pecah. Namun pada
keadaan hiper osmolaritas maka sel darah merah akan mengkerut.
yang
mengatalisis
reaksi
lisis
yang
14. Apa saja faktor yang mempengaruhi kerja enzim (logam berat, PH dan suhu) ?
Jawab :
Pengaruh suhu: suhu rendah mendekati titik beku tidak dapat merusak enzim,
namun enzim tidak dapat bekerja. Denga kenaikan suhu lingkungan, enzim mulai
bekerja sebagian dan mencapai suhu maksimun pada suhu tertentu. Bila suhu di
tingkatkan terus, jumlah enzim yang aktif akan berkurang karena akan mengalami
denaturasi. Kecepatan reaksi enzimatik mencapai puncaknya pada suhu optimum.
Enzim dalam tubuh manusia memiliki suhu optimum sekitar 37 0C sebagian enzim
menjadi tidak aktif pada pemanasan kurang lebih 600C karena terjadi denaturasi.
Pengaruh pH : enzim bekerja pada kisara pH tertentu. Jika di lakukan pengukuran
aktifitas enzim pada beberapa macam pH yang berlainan, sebagian enzim yang berada
dalam tubuh akan menunjukan aktifitas maksimum pada pH antara 5-9. Kecepatan
reaksi enzimatik mencapai puncaknya pada pH optimum. Ada enzim yang mempunyai
pH optimum yang sangat rendah seperti pepsin yang mempunyai pH optimum 2. Pada
pH yang jauh di luar pH optimum enzim akan terdenaturasi. Selain itu pada keadaan ini
baik enzim maupun substrat dapat mengalami perubahan muatan listrik yg
mengakibatkan enzim tidak dapat berikatan dengan substrat.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.