KELOMPOK IX
RINALDI ZAINUDDIN
ANUGRAH AZ-ZAHRA JAMAL
AYU AISYIAH
NURUL HUWRUN IYN ALIAH YUSUF
FAHAD
IRMAWANTI
RAHMANIAR
SULFIAH YUSNITA
WIHDA WAHYUNI
ANDARI ZETA PRITAJUN DOE
RISTON
ABDUL KADIR AFIN KOLLY
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis telah menjadi masalah
kesehatan dunia. Prevalensi dan insiden penyakit ini meningkat secara drastis
di negara-negara industri baru dan Negara sedang berkembang, termasuk
Indonesia.
Penyakit
ini
ditandai
oleh
naiknya
kadar
gula
darah
(hiperglikemia) dan bila kadar glukosa darah pada waktu puasa meningkat,
mengakibatkan tingginya kadar gula darah dalam urin.
Menurut WHO (2007) menemukan bahwa Indonesia masuk ke dalam
sepuluh negara dengan jumlah kasus diabetes mellitus terbanyak di dunia.
Indonesia berada pada peringkat keempat pada tahun 2000 dengan jumlah
kasus sebesar 8,4 juta orang dan diprediksi akan meningkat pada tahun 2030
menjadi 21,3 juta orang. Prevalensi penyakit DM di Indonesia berdasarkan
diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 0,7% sedangkan prevalensi DM
(D/G) sebesar 1,1%. Data ini menunjukkan cakupan diagnosa DM oleh
tenaga kesehatan mencapai 63,3%, lebih tinggi dibandingkan cakupan
penyakit asma maupun penyakit jantung. Sebanyak 17 provinsi mempunyai
prevalensi penyakit diabetes mellitus di atas prevalensi nasional, yaitu
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Riau, Bangka Belitung,
Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa
Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara, Sulawesi tengah, Gorontalo, dan Papua Barat. Prevalensi
penyakit Diabetes mellitus di Sulawesi Selatan mencapai 4,6%.
Berdasarkan surveilans rutin penyakit tidak menular berbasis rumah sakit
di Sulawesi Selatan tahun 2008, DM termasuk dalam urutan keempat
penyakit tidak menular (PTM) terbanyak yaitu sebesar 6,65% dan urutan
kelima terbesar PTM penyebab kematian yaitu sebesar 6,28%. Bahkan pada
tahun 2010, DM menjadi penyebab kematian tertinggi PTM di Sulawesi
Selatan yaitu sebesar 41,56%. Peningkatan kasus diabetes melitus juga terjadi
dan
analisis
masalah
kesehatan
yang
ditemukan di puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a.
Melakukan identifikasi masalah dgn melihat indikator SPM
b.
c.
d.
di puskesmas.
Melakukan penilaian besar masalah dengan rumus interval
Menentukan besar masalah dari masing-masing indikator
Menentukan kegawatan masalah dari aspek keganasan,
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
layanan kesehatan
Meningkatkan sistem informasi dan
manajemen puskesmas
Mengembangkan kemitraan
Meningkatkan upaya kemandirian masyarakat
Kelurahan
Bara-baraya
Bara-baraya timur
Bara-baraya utara
Bara-baraya selatan
Lariangbangi
Barana
Jumlah
No.
1
2
3
4
5
6
Kelurahan
Bara-baraya
Bara-baraya timur
Bara-baraya utara
Bara-baraya selatan
Lariangbangi
Barana
Jumlah
RW
5
5
5
4
4
4
27
RT
32
28
19
26
29
32
166
KK
1058
1898
875
1678
1009
1298
7816
Nama penyakit
Common cold
Batuk
Demam tidak diketahui
Hipertensi
Luka akibat kecelakaan
Diare dan colitis
Dermatitis dan eksim
Penyakit sistem pencernaan
jumlah
4270
2221
2091
1566
1471
1254
1186
593
9
10
tidak spesifik
Sakit kepala
DM ( Diabetes Melitus)
583
379
d. Sarana kesehatan
Kamar KB
Kamar KIA/Gizi
Poli gigi
UGD
Poli umum dan dokter ahli
Laboratorium
Kamar P2M
Kamar obat
Rawat inap umum
Kamar bersalin
Rawat inap bersalin
e. Sumber Daya Manusia Puskesmas
Kepala puskesmas
Dokter umum
Perawat
Dokter gigi
Bidan
Apoteker
Analis
Administrasi
Petugas Gizi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
ANALISIS MASALAH
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
Identifikasi masalah :
No
Masalah
Sasara
Cakupa
Selisih
.
1.
2.
3.
n (%)
100
100
100
n (%)
40
75
78
(%)
60
25
22
4.
5.
6.
tentang DM
Pemantauan hasil pengobatan
Program kesehatan jasmani
Life style
100
100
100
25
45
55
75
55
45
A. BESAR MASALAH
n (jumlah masalah) = 6
N = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 6
= 1 + 3,3 . 0,78
= 1 + 2,574
= 3,574
=4
Interval
i=
i=
7525
4
i=
50
4
i=13,25
No
.
1.
Masalah
22
35,26
48,51
61,76 -
Nila
35,25
2,5
48,5
5
61,75
7,5
75
10
Deteksi
dini
penemuan
2.
kasus
Penyuluha
7,5
X
n tentang
3.
2,5
DM
Pengetahu
an
2,5
masyarak
4.
at
Pemantau
10
an hasil
pengobata
5.
7,5
n
Program
kesehatan
6.
jasmani
Life style
X
X
B. KEGAWATAN MASALAH
1. Keganasan
Sangat ganas : 5
Ganas
:4
Cukup berpengaruh :
Kurang ganas : 2
Tidak ganas
:1
2. Urgensi
Sangat mendesak
:
Mendesak
:
Cukup mendesak
:
Kurang mendesak
:
Tidak mendesak
:
3. Biaya
Sangat murah : 5
Murah
:4
Cukup murah : 3
Mahal
:2
Sangat mahal : 1
No
Masalah
5
4
3
2
1
Keganas
Urgens
Biaya
Nilai
.
1.
Deteksi dini
an
3.6
i
3.83
4.16
()
3.86
2.
penemuan kasus
Penyuluhan tentang
4.3
4.08
2.75
3.71
3.
DM
Pengetahuan
3.6
3.85
3.14
3.53
4.
DM
Pemantauan hasil
3.75
3.75
3.83
5.
pengobatan
Program kesehatan
3.6
3.5
4.6
3.9
6.
jasmani
Life style
4.3
4.25
4.08
4.21
masyarakat tentang
C. KEMUDAHAN PENANGGULANGAN
No
.
Masalah
Keganasan
1.
3+4+4+4+4+4+4+3+3+4+4+
2.
kasus
Penyuluhan tentang DM
4/12=3.75
4+4+5+4+4+5+4+5+4+5+4+
3.
Pengetahuan masyarakat
4/12=4.3
5+4+5+3+4+5+5+4+5+5+3+
4.
tentang DM
Pemantauan hasil
4/12=4.3
4+4+2+3+3+3+3+4+4+3+4+
5.
pengobatan
Program kesehatan
4/12=3.42
3+3+4+3+3+2+4+3+4+4+5+
6.
jasmani
Life style
5/12=3.58
3+4+3+3+3+3+3+4+3+3+4+
4/12=3.33
D. PEARL FACTOR
No
Masalah
.
1.
2.
3.
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
kali
1
1
0
4.
tentang DM
Pemantauan hasil
5.
6.
pengobatan
Program kesehatan jasmani
Life style
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
Hasil
MAN
MONEY
MATERIAL
METODE
Kemungkinan penyebab
Tidak ada masalah
Tidak ada masalah
Tidak ada masalah
Pemantauan yang sistematis
LINGKUNGAN
P1
P2
P3
B
A
C
A
B
D
A
B
C
E
A
B
C
E
0
4
0
3
0
2
0
0
1
0
Horizontal
TOTAL
TOTAL
4
3
2
0
Tabel Komulatif
A
B
C
E
D
JUMLAH
4
3
2
1
0
10
4/10x100%
3/10x100%
2/10x100%
1/10x100%
0/10x100%
40%
30%
20%
10%
0
100%
40%
70%
90%
100%
100%
kepada
masyarakat.
Rencana kegiatan
A. Dilakukan pemantauan secara sistematis dimana setiap
sebulan sekali petugas memantau
langsung di setiap
mengenai
pentingnya
pengobatan.
C. Menyediakan posbindu
pemantauan
hasil
sosialisasi
D. Memberikan penghargaan kepada pasien yang paling rajin
berkonsultasi ke puskesmas.
Kriteria Mutlak
ma
mone
Input
mater Metho
n
1
y
1
ial
1
de
1
ng
1
Dapat
dilakukan
Dapat
dilakukan
Dapat
dilakukan
Dapat
Kegiat
an
marketi
out
keterang
put
an
dilakukan
Kriteria keinginan
MUDAH
BERKEMBAN
BERKELANJUTAN
(60)
6X60=36
G (40)
6X40=240
(20)
6X20=120
720
0
6X60=36
6X40=240
6X20=120
720
0
6X60=36
6X40=240
6X20=120
720
0
6X60=36
6X40=240
6X20=120
720
0
6X60=36
6X40=240
6X20=120
720
0
Berdasarkan kriteria mutlak dan kriteria keinginan maka ada 5
rencana kegiatan yaitu
A. Dilakukan pemantauan secara sistematis dimana setiap
sebulan sekali petugas memantau
langsung di setiap
mengenai
pengobatan.
C. Menyediakan posbindu
pentingnya
pemantauan
hasil
sosialisasi
D. Memberikan penghargaan kepada pasien yang paling rajin
berkonsultasi ke puskesmas.
Plan of Action
n
Kegiata
tujuan
Sasara
Pelaks
o
1
n
Dilakuk
Untuk
n
Seluru
an
memant h
Wak
tempat
Metode
ana
tu
Pengel Seb
Balai
Pemeriks
ola
ulan
desa /
aan GDS,
pemant au
pasien
bagia
seka kelura
auan
kebehas
yang
n DM
li
secara
ilan
terdia
sistema terapi
gnosis
han
BB, TD
menceg
ah
dengan
komplik
meman
asi.
DM
tau
langsu
ng
diluar
jadwal
kunjun
gan.
2
Peningk Untuk
Semua
Pengel Seb
Balai
Observ
atan
memast
pasien
ola
ulan
desa /
asi
sosialis
ikan
DM
bagia
seka kelura
asi
pasien
dalam
n DM
li
petuga
meminu
lingku
m obat
keseha
secara
wilaya
tan
rutin
h pkm
kepada
dan
bara-
masyar
terpant
baraya
akat
au.
menge
nai
penting
nya
pemant
auan
hasil
han
pengob
3
atan
Pengad
Untuk
Kelura
Kader
Bula
Di
Pembin
aan
menfasi
han
setiap
aan
posbin
litasi
wilaya
masya dep
kelura
kader
du tiap kegiata
h kerja
rakat
han
kelurah
n pkm
pkm
yang
cakupa
an
di
bara-
dibina
n PKM
baraya
bara-
sebagai setiap
sarana
kelurah
sosialis
an.
an.
baraya
asi
4
Membe
Meningk Pender
Pengel 6
Puskes
Pembe
rikan
atkan
ola
bula
mas
rian
pengha
motivas
bagia
Baraba
pengh
rgaan
n DM
seka rayya
argaan
kepada
masyar
li
secara
pasien
akat
ita DM
langsu
yang
ng
paling
kepada
rajin
pasien
berkon
sultasi
ke
puskes
mas.
DAFTAR PUSTAKA