Anda di halaman 1dari 44

HUMAN PAPILLOMA

VIRUS

DISUSUN OLEH:
1. Fajwah Awaina Fadhlannisa (260110110038)
2. Sulistya Ningsih

(260110110039)

3. Friendly

(260110110040)

4. Indah Ardyanti Sagita

(260110110041)

5. Agung Andayani

(260110110042)

6. Rani Rubiyanti

(260110110044)

7. Riko Herdianto

(260110110045)

8. Halida Rahma Muthia

(260110110046)

9. Hamidah Nuruljannah

(260110110047)

EPIDEMIOLOGY

Worldwide prevalence:10%, (Africa 22%)

Prevalence decreases after age 30

More than 1 HPV type: 40%

US Females
Prevalence: 20 million infected
Incidence: 5.5 million per year
HSIL: age 25 35
Cervical cancer: age > 40
One lifetime partner: 4-20% are HPV+
30-45% of women will acquire HPV in college
Age 18-40: 40% are HPV positive by PCR

US males
Prevalence: 55% HPV+ by PCR (1/3 high risk
HPV+)
Shaft or glans penis 58%, urethra 10%, semen
5%, Anus 10%

In August 2012, the Medscape website released a slides presentation


about HPV and cancer risk. The following table shows the incidence of
HPV associated cancers in the period of 2004-2008 at US

Worldwide in 2002, an estimated 561,200 new cancer cases (5.2% of all new cancers)
were attributable to HPV, making HPV one of the most important infectious
causes of cancer 84% of new cervical cancers were in the developing world,
compared with about 50% of all new cancers.

Berdasarkan hasil survey kesehatan oleh

Word Health Organitation


(WHO), (2010) dilaporkan kejadian
kanker serviks sebesar 500.000 kasus
Kejadian kanker servik di Indonesia,
dilaporkan sebesar 20-24kasus kanker

serviks baru setiap harinya. Kejadian


kanker servik di Bali dilaporkan telah
menyerang sebesar 553.000 wanita usia

subur pada tahun 2010 atau 43/100.000


penduduk WUS.
Berdasarkan AOGIN (2010) Angka ini
mengalami peningkatan sebesar 0,89%
sejak tahun 2008

KLASIFIKASI

Papillomavirus yang awalnya dimasukkan ke dalam familia


Papovaridae sekarang digolongkan dalam familia Papillomaviridae
yang telah disahkan oleh CTV (International Council on Taxonomy
of Viruses).14PV (Papillomavirus)

Kini, dengan sistem klasifikasi baru, terbagi ke dalam beberapa


genus:

Alpha-papillomavirus,

papillomavirus,Mu-papillomavirus

Beta-papillomavirus,
Nu-papillomavirus

Gamma,Xi-

papillomavirus, Delta -papillomavirus, dan Kappapapillomavirus.

MORFOLOGI

Human papilloma virus (HPVs)


adalah virus DNA famili
papillomaviridae. HPV virion
tidak mempunyai envelope,
berdiameter 55 nm, mempunyai
kapsid ikosahedral. Genom HPV
berbentuk sirkuler dan
panjangnya 8 kb, mempunyai 8
open reading frames (ORFs)

(ORF) dibagi menjadi gen early


(E) dan late (L). Gen E
mengsintesis 6 protein E yaitu
E1, E2, E4, E5, E6 dan E7, yang
banyak terkait dalam proses
replikasi virus dan onkogen,
sedangkan gen L mengsintesis 2
protein L yaitu L1 dan L2 yang
terkait dengan pembentukan
kapsid

Genom HPV terdiri


dari 3 segmen, yaitu :

10% terdapat dalam

long control region


(LCR) yang berfungsi
dalam regulasi ekspresi

gen
50 % Gen E
40 % Gen L

Gambar 1.
Skema genom HPV berbentuk sirkuler.

Protein E1 dan E2 adalah protein yang pertama diekspresikan dan

diperkirakan berkisar 20 100 kopi persel basal. Kedua protein


tersebut membentuk kompleks dengan polimerase dan protein lain
yang diperlukan untuk memfasilitasi replikasi.
Protein E4 mengkontribusi regulasi kontrol siklus sel pejamu. E4

diekspresikan saat replikasi virus dan terlibat dalam maturasi dan


pelepasan partikel HPV .
Gen E5 mengkode polipeptida dengan asam amino 44-48. Protein E5

kemungkinan membantu transformasi seluler dan replikasi virus.


E6 dan E7 diekspresikan sebagai poliprotein dengan panjang asam

amino E6 151 dan E7 98 asam amino. E6 dan E7 berperan penting


dalam transformasi keganasan sel serviks.

Dua late gene L1 encode protein kapsid mayor dan L2 encode protein
kapsid minor yang merupakan struktur protein virion. Kedua protein

diekspresikan saat akhir siklus hidup virus pada sel suprabasal saat
akhir diferensiasi.

Gambar 2.
Skema genom HPV dan fungsinya

SIKLUS INFEKSI HPV

SIKLUS Infeksi HPV

Gambar 3.
Ikatan E6 dengan p53.2

Gambar 4.
E6 dependent modulation of cell cycle

GEJALA KLINIS

Pada sebagian besar kasus, bukti


adanya infeksi HPV dapat dilihat
melalui mikroskop bahwa gejala

HPV berupa kutil terletak di


tempat yang tersembunyi.

Pada pria ,kutil-kutil tersebut mungkin


muncul di atas atau di sekitar kepala
penis atau (pada laki-laki yang tidak
disunat) di bawah kulit luar. Kutil
tersebut juga terkadang muncul di atas
batang penis, di atas skrotum, di dalam
uretra (yang sering membuat keluarnya
air kencing menjadi terasa menyakitkan)
atau di sekitar anus.

Pada wanita, kutil biasanya

muncul di atas bibir vagina,


di dalam vagina, di sekitar

anus atau di atas serviks.

Kadangkala kutil-kutil itu


bahkan mungkin muncul di
dalam mulut seseorang yang
telah melakukan seks oral
dengan pasangannya yang
terinfeksi.

DIAGNOSIS

1. Pemeriksaan Panggul

2. Pap Smear

PATOGENESIS

HPV = Human papilloma virus yang terdiri dari lebih

100 tipe, disebut papilloma karena virus ini sering


menimbulkan warts atau benigna (warts: tumor
epidermal yang disebabkan virus papilloma atau
proliferasi jinak mirip kutil). HPV yang menimbulkan
warts (kutil) di tangan atau di kaki berbeda tipe
dengan yang menimbulkan di alat kelamin (genitalia)
dan beberapa tipe HPV sangat berkaitan erat dengan

terjadinya kanker serviks

Disease

HPV Type

Plantar warts

1,2,4

Common warts

1, 2, 4, 26, 27, 29, 41, 57

Flat warts

3, 10, 27, 28, 41, 49

Genital warts

6, 11, 30, 40-45, 51, 54

Cervical cancer

16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58

Precancerous changes

16, 34, 39, 42, 55

Laryngeal papillomas

6,11,30

HPV tipe 16 dan 18 mempunyai


kaitan yang paling besar dengan kanker

serviks, bertanggung jawab untuk 75


persen dari semua kasus kanker serviks .
Jenis ini juga berkaitan dengan risiko tinggi dari perubahan
prakanker yang berat.

Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan keganasan

yang menyerang leher rahim atau cervix, yaitu bagian terendah


dari rahim yang menonjol ke puncak liang sanggama (vagina).

Penyebab kanker serviks karena adanya

HPV Tipe 16 dan 18 yang merupakan virus


onkogenik.

Virus ini merupakan salah satu pemicu


terjadinya kanker. Virus onkogenik
adalah virus yang dapat menyebabkan
perubahan-perubahan yang
mempengaruhi proses onkogenesis.

HPV tipe 16 dan 18


Onkogenesis

Mutasi Proto-Onkogen
Onkogen

Inaktivasi Supressor
Gen

Transformasi sel

Kanker

Tumor

PENYEBARAN

Penyebaran HPV dipengaruhi oleh faktor-faktor


seperti : letak geografis, genetik, status sosial
ekonomi rendah, nutrisi, sistem imun alami,
banyak pasangan seks, usia, dan rokok (nikotin).
Tipe yang paling umum dijumpai justru yang

paling berbahaya, yakni 16 dan 18.

PENULARAN

Kurangnya
kesadaran
untuk menjaga
kebersihan
tubuh

Pertukaran
cairan tubuh

Ciuman

Penggunaan
barang secara
bersama

Sentuhan

PENGOBATAN

Pada stadium awal, pengobatan kanker serviks


dilakukan dengan cara menyingkirkan bagian yang sudah
terkena kanker.

Untuk pengobatan kanker serviks stadium lanjut,

dilakukan terapi kemoterapi dan radioterapi.

Pada stadium akhir atau kasus yang parah maka

terpaksa dilakukan histerektomi.

PENCEGAHAN

1. Konsumsi makanan bergizi dan jalani

pola hidup sehat .


2. Jangan membersihkan genital

dengan air kotor.


3. Hindari bergati pasangan seksual
lebih dari satu partner dan
berhubungan seks dibawah usia 20.
4. Hindari merokok.

5. Rutin melakukan screening berupa


pap smear atau IVA untuk deteksi

kanker serviks secara dini.


6. Vaksinasi

VIDEO

Daftar Pustaka
Conway M.J & Meyers C. 2009. Replication and
Assembly of Human Papillomaviruses. J Dent Res.
88(4):307-317.
Burd E.M. 2003. Human Papillomavirus and Cervical
Cancer. Clin Micr Rev. 117.
de Villiers EM, Fauquent C, Broker TR, Bernard HU, zur
Hausen H. Classifi cation of papillomaviruses. Virology
2004; 324: 17-27.
Baseman JG, Koutsky LA.
The epidemiology of human
papillomavirus Infections.
Clinical Virology 2004; 32: 16-24.

Daftar Pustaka
Chesson HW, Blandford JM, Gift TL, Tao G,
Irwin KL. The estimated
direct medical cost of sexually transmitted
diseases among American youth, 2000.
Perspect Sex Reprod Health 2004;
36(1):119.

Daftar Pustaka
http://www.hopkinsmedicine.org/kimmel_cancer
_center/centers/cervical_dysplasia/abnormal_pa
p_test.html
http://www.hopkinsmedicine.org/kimmel_cancer
_center/centers/cervical_dysplasia/diagnosis_an
d_screening.html
http://health.kompas.com/read/
2012/04/02/07365212/
Vaksinasi.HPV.
Belum.Populer

Daftar Pustaka
http://www.djamilah-najmuddin.com/kankerserviks-pengobatan-ciri-ciri-gejala-danpenyebab
http://www.wayantulus.com/gejalapenyebab-dan-pencegahan-kanker-servikskanker-leher-rahim
httpmikrobia.files.wordpress.com
200805sisilia-rani-thoma
0781141411.pdf

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai