Anda di halaman 1dari 5

Pelayanan Obat OTC dan Obat Traditioanl di Negara ASEAN

Oleh Izzatu Rizqiyah/Fikry Dwi Anjani/Anastasia


SINGAPURA
Di Singapura, berdasarkan peraturan resmi pemerintahnya di bawah naungan Health
Sciences Authority (HSA), obat diklasifikasikan menjadi tiga golongan menurut
pemberiannya, yaitu:
1. Prescription-only medication, merupakan golongan obat yang dapat diberikan dengan
wajib disertai resep dokter.
2. Pharmacy-only medication,obat yang dapat dberikan tanpa memerlukan resep dokter
namun hanya dapat diberikan oleh apoteker yang sudah terkualifikasi.
3. General sales atau over-the-counter medication, obat dapat dibeli dimana saja
termasuk seperti toko obat, supermarket, hingga toko-toko kecil.
Klasifikasi
Prescription

Only

Medicines (POM)

Deskripsi
poten

Obat
memerlukan
medis,

pengawasan penyakit

terutama

digunakan

yang

Contoh
Obat-obat
untuk
kronis

ketika diabetes,

dalam

seperti

hipertensi,

jangka hiperkolesterolemia.

waktu panjang untuk penyakit


kronis.

Obat

ini

harus

diresepkan oleh dokter dan


hanya tersedia di klinik atau di
apotek dengan syarat disertai
resep dokter.
Pharmacy Only Medicines
Obta-obat
(P Medicines)

yang

biasa

Obat-obat

untuk

digunakan pada manajemen kondisi tertentu seperti:


Rhinitis alergi, batuk,
penyakit ringan. Obat ini dapat
diare, mual muntah, dan
diperoleh di apotek-apotek
sebagainya.
tanpa resep dokter. Konsultasi
dengan apoteker diperlukan
untuk menentukan pengobatan

General
Medicines
Medicines)

Sales

List

yang tepat.
Obat-obat

yang

Parasetamol

untuk

(Over-the-counter penjualannya secara luas tidak demam dan sakit kepala,


dilarang
aman

karena
untuk

dianggap antasida.

swamedikasi

tanpa pengawasan medis oleh


dokter atau apoteker apabila
digunakan secara tepat sesuai
dengan petunjuk.
Penggolongan ini didasarkan oleh profil risiko dan derajat pengawasan medis yang
dibutuhkan dalam penanganan kondisi medis. Tidak ada obat yang benar-benar tidak
berisiko sehingga HSA berkomitmen untuk memperhatikan kemanan, kualitas, dan efikasi
dari tiap-tiap obat yang beredar di Singapura.
Sejak 1 April 2011, HSA telah mengimplementasikan persyaratan untuk mencatat
obat-obat yang diberikan oleh apoteker. Detail-detail yang diperlukan dalam pencatatan
tersebut adalah: kondisi pasien, nama, nomor identitas, dan detail kontak seperti alamat,
nomor telepon, atau email. Tujuan dari adanya pencatatan ini adalah untuk menjamin
kemanan dan penggunaan obat yang tepat serta untuk memudahkan dilakukannya follow
up oleh apoteker ke pasien.
Patient Information Leaflets (PILs) biasanya terdapat pada obat-obat yang
termasuk ke dalam golongan Pharmacy-only atau General Sales Medicines. PILs ini
menyediakan informasi-informasi mengenai penggunaan obat dan apa yang perlu
-

diperhatikan ketika mengonsumsi obat tersebut, seperti:


Apa kegunaan obat tersebut?
Bagaimana cara mengonsumsinya?
Apakah makanan yang dikonsumsi memberikan efek terhadap kerja obat?
Apakah obat tersebut aman bagi ibu hamil, ibu menyusui, lanjut usia, dan anak-anak?
Apakah obat tersebut aman dikonsumsi oleh pasien dengan kondisi tertentu?
Apa efek samping yang dapat terjadi dari konsumsi obat tersebut?
Bagaimana cara menyimpan obat tersebut?
PILs ini ditulis dengan istilah-istilah sederhana yang dapat dimengerti oleh
masyarakat umum. Sangat disarankan untuk membaca dan memahami petunjuk ini dengan
seksama. Apabila ada pertanyaan atau keraguan, pasien diminta untuk bertanya kepada
apoteker atau dokter.
Apabila kita lebih memilih menggunakan TCM (Traditional Chinese Medicines),

pemerintah Singapura menyediakan kemudahan untuk mendapatkannya. Praktisi TCM yang


secara resmi sudah terdaftar akan memberikan rekomendasi apotek khusus

TCM di

Singapura. Toko retail seperti Watsons atau Guardian juga menyediakan obat-obat TCM ini.
FILIPINA

The Food and Drug Administration Philipines (FDA), merupakan lembaga pemerintahan
dibawah kementerian kesehatan yang bertugas untuk mengawasi, memantau dan mengatur
distribusi makanan, obat-obatan, kosmetik, peralatan medis, dan

memastikan keamanan

makanan dan obat-obatan yang beredar di Filipina.


Klasifikasi obat yang beredar di Filipina, tercantum pada Monthly Index of Medical
Specialities (MIMS) Filipina. Terbagi 4 kelompok obat :
1. Non RX : non prescription medicine, supplied with need for prescription
Golongan obat yang diperoleh dari outlet atau retail tanpa harus menyerahkan resep
dokter. Contohnya obat penghilang rasa sakit, demam, obat anti diare, obat pencahar.
2. Rx : prescription medicine, supplied on prescription only
Obat resep adalah obat yang hanya diperoleh jika ada resep dokter. Obat resep diatur
oleh undang-undang dan berbeda dari over-the-counter (OTC) obat yang dapat
diperoleh tanpa resep dokter. Contohnya golongan obat anti-diabetes, anti hipertensi,
antibiotik, dll.
3. EDD, Rx : Medicine containing any amount of prohibited or regulated drugs,
supplied on ordinary prescription forms with s-2 licence by PDEA.
Golongan obat yang mengandung sejumlah bahan obat yang dilarang atau yang
diatur,

obat

yang

termasuk

kategori

schedule

IV,

mempunyai

potensi

penyalahgunaanya rendah, efek ketergantungannya rendah, sebagian besar obat


anti - kecemasan, untuk dapat meresepkannya harus mempunyai lisensi dari
Philippine Drug Enforcement Agency (PDEA). Contohnya

Xanor (Alprazolam),

Durmicum ( Midazolam), Stilnox (Zolpidem).


4. DD Rx : Dangerous Drugs as listed in the Comprehensive dangerous Drugs Act
2002, supplied only special DOH precription form yellow rx by licenced PDEA
presciption
Golongan obat berbahaya yang tercantum dalam Comprehensive dangerous Drugs
Act 2002, , disediakan oleh Departemen Kesehatan Filipina ( Department Of Health)
dan peresepan obat dibawah pengawasan PDEA. Contonya : obat golongan
psikotropika dan narkotika.
MYANMAR
Lain halnya di Myanmar, obat - obatan di Myanmar disediakan oleh Central Medical
Store Depot (CMSD), disalurkan dari pusat ke kabupaten/kota, mustinya penyediaan obat
dilakukan berdasarkan banyaknya tempat tidur di rumah sakit yang telah ditentukan,

namun belakangan ini obat disediakan berdasarkan pemakaian tahun lalu. Karena biaya
yang disediakan pemerintah untuk obat - obat general sangat minim, maka persediaan obat
CMSD ini sangat terbatas dan hanya digunakan untuk orang yang sangat tidak mampu,
sehingga pasien yang lain harus membeli obat di apotek swasta atau membeli dari petugas
kesehatan yang membeli obat dari apotek untuk dijual kepada pasien. Sebenarnya terdapat
National Essential Medicines List (NEML) 2010, tetapi karena adanya keterbatasan biaya,
CMSD hanya mampu menyediakan obat di bawah 50% dari NEML.
Di rumah sakit rujukan, umumnya terdapat beberapa apotek swasta, dan para dokter
biasanya meresepkan obat di luar NEML. Kebanyakan apotek di perkotaan, dikelola oleh
non-farmasi. Pengecakan penyediaan obat dilakukan secara manual dan monitoring pasien
tidak dilakukan.
Myanmar Food and Drug Board of Authority (MFDBA) adalah lembaga yang
bertanggung Jawab atas regulasi makanan dan obat. Klasifikasi obat yang beredar di
Myanmar, tercantum pada Monthly Index of Medical Specialities (MIMS) Myanmar
terbagi 5 kelompok yaitu
1. Over The Counter Medicine
2. Precription Only Medicine
3. Natural Health Care Medicine
4. Controlled Medicines
5. Food Supplements.
Untuk regulasi mengenai promosi obat, sangat minim sekali ketentuannya. Terdapat
ketentuan hukum untuk pra-persetujuan untuk iklan obat OTC dan pra-persetujuan
mengenai informasi obat untuk semua obat pada saat registrasi. Tetapi masih belum jelas
bagaimana monitoring nya dilakukan atau bagaimana persetujuan itu dilakukan, karena
tidak ada komite khusus untuk menangani masalah ini.
Sistem kesehatan Myanmar masih menawarkan obat herbal bersamaan dengan
praktek medis modern. Pemerintah sangat mendukung pengobatan dengan cara ini.
Sekarang sudah terdapat 14 rumah sakit obat tradisional yang dioperasikan oleh
pemerintah Myanmar. Tenaga kesehatan medis tradisional dilatih di Institute of
Traditional Medicine dan sekarang University of Traditional Medicine telah ditetapkan
untuk kemajuan lebih lanjut dalam bidang ini.

REFERENSI
Health Sciences Authority. (2011, November). HSAs Role in the Regulation of Western
Medicines in Singapore. Available from www.hsa.gov.sg

Holloway, K. A. (2011, December). Drug Policy and Pharmaceuticals in Health Care


Delivery. World Health Organization.
Philippine laws and jurisprudence data bank.(2002). The Comprehensive Dangerous Drugs
Act Of 2002. http://www.lawphil.net/statutes/repacts/ra2002/ra_9165_2002.html
Food Drugs and Administration Philipines. Available from http://www.fda.gov.ph/about-foodand-drug-administration
Monthly Index of Medical Specialities. Philipine Regulatory Classification. Available from
https://www.mims.com.vn/Philippines/Viewer/Html/PoisonCls.htm

Anda mungkin juga menyukai