Anda di halaman 1dari 3

Valeriana Radix

Taksonomi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Dipsacales

Famili

: Valerianaceae

Genus

: Valeriana

Spesies

: Valeriana officinalis L.

Gambar. Tanaman
Valeriana officinalis

http://www.plantamor.com/index.php?plant=1271
Deskripsi Tanaman
Tanaman perdu, tinggi hingga 2 meter, batang tegak, lunak, permukaan licin, berwarna hijau
pucat, mempunyai bau spesifik, rasa agak pahit. Daun majemuk, berbentuj oval memanjang,
duduk berhadapan tanpa daun penumpu, tepi berigu, baguan ujung dan pangkal runcing serta
permukaan berkerut.
Deskripsi Simplisia
Simplisia berupa rhizoma dan stolon berwarna kuning kecokelatan,bagian luar berwarna
kuning hingga cokelat gelap. Akar valerian yang segar praktis tidak berbau. Bau spesifik akan
timbul apabila selama proses pengeringan, terjadi keluar asam valerat dan isovalerat.
Kandungan kimia
Minyak atsiri 0,3-0,7 % dengan kandungan utama monoterpen: bornil asetat, kamfen, pinen,
dan seskuiterpen:-kariofilen, -bisabolen, valeranon, valerianol, valerenol, valerenel, asam
valerinat dan turunanya; iridoid valepotriat dengan komponen valtrat, asam amino: arginin,
asam -aminobutirat (GABA), glutamin dan tirosin. Asam velerenat dan asetoksivalerenat
( 0,08-0,3%) merupakan ciri khas kandungan dari simplisia.

Gambar. Struktur kimia Valtrat


Farmakologi
Digunakan pada gangguan psikomotor, tidur, konsentrasi, depresi dan kecemasan.
Uji Pre-klinis
Pada beberapa penelitian kandungan minyak atsiri dan iridoid memiliki efek sedatif. Secar in
vitro, ekstrak air atau alkoholik akar valeriana beraksi dengan reseptor GABA yang akan
menghambat keluar masuknya GABA, barbiturat, dan benzodiazepam. Selain itu, secara in
vivo senyawa terpena dalam minyak atsiri memberikan efek lemah terhadap sistem saraf,
merelaksasi otot dan mengurangi aktivitas motorik, yang menyebabkn timbulnya efek sedatif,
senyawa valepotriat tidak hanya sebagai sedatif tetapi juga transquilizer dan kemungkinan
mempunyai efek psikostimulan.
Uji Klinis
Beberapa sediaan telah melalui uji klinis dengan beberapa parameter tidur dan derajat
depresi, menunjukan hasil yang positif dengan meningkatnya kualitas dan lama tidur terhadap
penderita insomnia dirasakan mulai terjadi pada hari ke-14.
Keamanan
Tidak boleh digunakan bersama alkohol dan sedatif lainnya, anak dibawah 3 tahun, pada
wanita hamil. Penggunaan terlalu lama menimbulkan sakit kepala, gelisah.
Efek Samping
Penggunaan dosis sekitar 20 gram dapat menyebabkan gejala; lelah, kram pada perut bagian
bawah, dada sesak, tidak konsentrasi, tremor.
Interaksi Obat
Kerja valerian dapat mempengaruhi kerja obat yang sejenis atau berkhasiat sama.
Penggunaan bersama barbiturat dan sedatif lainnya, tidak direkomendasikan sebab efek
sedasi semakin kuat. Efek valerian dapat meningkatkan apabila digunakan bersama tanaman
lain ; Mellisa officinalis.

Dosis
Dosis tunggal untuk dewasa 2-3 gram simplisia ( sebagai seduhan) sehari 1 -5 kali, dengan
maksimum 10 gram, ekstrak 2-6 ml, tingtur 5-15 ml sehari. Untuk tujuan tidur dosis tunggal
diminum setengah sampai satu jam sebelum waktu tidur.
Produk Dipasaran

Referensi :
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1271
Munim, Abdul., Endang Hanani. (2011). Fitoterapi Dasar. Jakarta : Penerbit Dian Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai