Anda di halaman 1dari 31

PRESENTASI

FITOTERAPI SISTEM
SARAF PUSAT
Kelompok 4
ANGGOTA KELOMPOK 4
SUHARTINI AHADIA
INTAN APRILIA
QANITA TRIANI QUARA
WA ODE NURFARAHWATI FAHIRIN
AGISTA AMELYA
ASTRID RISKI FARISYAH
WILDA SARI HERO
IRMAWATI SYARIF
PUTU WULANDARI
SERLI SEPTIANI
Fitoterapi Sistem Saraf Pusat
Fitoterapi adalah terapi dengan menggunakan bahan yang berasal dari
tumbuhan baik berupa bagian/organ tumbuhan, ekstrak, atau isolat aktif
suatu tumbuhan. Obat dalam fitoterapi dikenal dengan herbal
medicine/obat herbal. Dewasa ini masyarakat di Indonesia masih
menggunakan obat herbal untuk mencegah atau mengobati suatu
penyakit.

Sistem saraf merupakan serangkaian organ yang kompleks dan


bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf (Sloane, 2003).
Sistem saraf merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk
memantau dan merespon perubahan yg terjadi di dalam dan diluar tubuh
atau lingkungan. Sistem saraf juga bertanggung jawab sebagai sistem
persepsi, perilaku dan daya ingat, serta merangsang pergerakan tubuh
(Farley et all, 2014)
Fitoterapi Hipnotik dan Sedatif

Hipnotik adalah Zat-zat dalam dosis Sedatif adalah zat-zat yang dalam
terapi diperuntukkan meningkatkan dosis terapi yang rendah dapat
keinginan untuk tidur dan menekan aktivitas mental,
mempermudah atau menyebabkan menurunkan respons terhadap
tidur rangsangan emosi sehingga
menenangkan.
Sedatif - Hipnotik adalah golongan obat depresi SSP. Efeknya
bergantung pada dosis, mulai dari yang ringan, menenangkan,
menyebabkan kantuk, menidurkan) hingga yang berat (menghilangkan
kesadaran, keadaan anestesi, koma dan kematian).
PENYAKIT HIPNOTIK SEDATIF

Insomnia merupakan gangguan tidak spesifik saat tidur yang dilaporkan 40-
50% orang pada waktu tertentu. Insomnia disebabkan oleh penyakit jiwa
(30-35%), masalah fisikofisiologi (1-20%), alkohol atau obat (15-20%),
gangguangerakan tubuh secara berkala (10-15%), gangguan tidur (5-10%),
penyakit medis(5-10%). Insomnia juga disebabkan oleh penyebab fisik (nyeri,
batuk) atau faktorlingkungan seperti kebisingan. Pusat kontrol tidur
meliputi serotonergik,noradrenergik dan neuron yang mengandung
asetilkolin. Aktivitas listrik tidurketika dicatat pada sebuah EKG
memperlihatkan 5 tahap: tahap 1-4 merupakan periode tidur non-rapid
eyemovement (NERM), sementara tahap 5 merupakan periode tidur rapid
eye movement (REM). Hilangnya tidur REM seringmengakibatkan
irritabilitas dan kelesuan
Fitoterapi Hipnotik dan Sedatif

Aktivitas herbal ansiolitik/hipnotik dari beberapa tanaman akan disajikan


di bawah ini. Obat herbal ini memiliki aktivitas yang ringan, tidak
mengandung resiko toleransi, habituasi atau adiksi dan resiko over
dosisnya rendah (Supriyatna, dkk., 2015).
KAVA
Kava terdiri atas rimpang dan akar tanaman Piper
methysticum Forst (Fam. Piperaceae) yang dikeringkan.
Bagian tumbuhan yang tumbuh didalam tanah telah
digunakan oleh penduduk asli Australia dalam
minuman dengan cara merendam bagian rimpang atau
akar setelah digiling menggunakan mortar atau
dikunyah.
Fitoterapi Hipnotik dan Sedatif

Kandungan Senyawa yang terdapat pada tumbuhan kava yang digunakan


sebagai penolong insomnia yaitu KAVAPIRON.
Dosis yang direkomendasikan: 1,5-3 g per hari akar kering dalam
bentuk dekokta atau 3-6 ml per hari dalam bentuk ekstrak cair
(1:2). Sekitar 25 sediaan farmasi yang dibuat dengan ekstrak
terstandar (misalnya 35-120 mg kavapiron) sekarang ini terutama
dipasarkan di Jerman. WS1490 adalah ekstrak kava yang cukup
dikenal mengandung 70% kavapiron. Dosis harian kavapiron yang
digunakan dalam penelitian klinis berada pada rentang 60-240 mg
(terbagi dalam 3 kali penggunaan). Sebagai penolong tidur
digunakan kava laktones sebanyak 180-210 mg. dalam bentuk
ekstrak, dapat digunakan satu jam sebelum tidur.
Lanjutan
Mekanisme Aksi
Ekstrak kava dan kandungannya menunjukkan efek
antikonvulsan, anastesi lokal dan relaksan otot. Aktivitas ini
mungkin dapat dijelaskan dengan inhibisi kanal yang potensial
aksinya bergantung pada Na + pada otak, yang menyebabkan
penurunan eksitabilitas neuron. Kavainpiron dipercaya sebagai
senyawa yang utama menyebabkan efek ini. Ada perbedaan
pendapat apakah reseptor GABA terlibat dalam aksi satu
ataulebih senyawa yang terdapat dalam kava. Bagaimanapun,
penelitian terbaru menyatakan kavapiron menimbulkan efek
ansiolitik dengan cara mengikat reseptor GABA.
Fitoterapi Hipnotik dan Sedatif

Valerian adalah nama yang diberikan pada simplisisa rimpang yang


VALERIAN
dikerigkan,akar dan stolon dari spesies valeriana. Kandungan senyawa yang ada
dalam tumbuhan valerian yaitu senyawa asam sesqueterpenat (dibentuk
sebagai asam valerenat) yang dapat menolong penderita insomnia.

DOSIS Valerian dapat diberikan dalam bentuk teh (infusa atau dekok)
dibuat dari2-3 g simplisia (2-3 kali sehari atau pada waktu tidur), serbuk
(0,1 -1 g simplisia 2-3 kali sehari) atau tingtur (konsentrasi 20% volume
dalam 70% larutan etanol 1-3 ml tiga kali sehari). Valerian berhubungan
dengan hawthorn, passion flower, dan obat sedatif lainnya. Valerian
dipercaya menjadi lebih stabil dalam ekstrak kering dibuat dalam bentuk
sediaan oral padat. Ekstrak kering harus mengandung 0.25-0.35% total
asam sesquiterpenat (dibentuk sebagai asam valerenat) dan diberikan
(dosis: 400-900 mg) 30-60 menit sebelum tidur.
Fitoterapi Hipnotik dan Sedatif

Mekanisme Aksi
Aksi spesifik dari valerian belum ditentukan secara pasti.
Valerian menunjukkan contoh klasik obat herbal dimana efek
keseluruhannya diakibatkan oleh beberapa senyawa. Akan
tetapi, variasi komposisi dan kandungan dan ketidakstabilan
beberapa senyawa menimbulkan masalah yang serius dalam hal
standarisasi. Penelitian tentang mekanisme aksi telah
menimbulkan penemuan yang saling berlainan. Ekstrak valeria
memiliki afinitas pada reseptor GABA dan menghambat re-
uptake dan katabolisme. Mekanisme aksi lainnya termasuk
afinitas reseptor 5-HT oleh 5-hidroksinoresinal dan mengikat
pada reseptor adenosine.
Fitoterapi Hipnotik dan Sedatif

PASSION
Passion flower terdiri atas bunga yang dikeringkan dan buah atas pada
tumbuhan merambat yang tetap hijau, Passiflora incarnate L. (Fam.
Passifloraceae). Passsion Flower Mangandung flavanoid yaitu harman atau
harmaline dan maltolyang digunakan terapi hipnotik herbal.

Dosis Passion flower yang digunakan dalam bentuk the (infusa) dibuat
dari 4-8obat mentah dalam 150 ml (3 kali sehari). Obat ini juga
digunakan sebagai serbuk kering (0.25-1.0 g tiga kali sehari), ekstrak
cair (1:1 dalam 25% alkohol: 0,5-1 ml tiga kali sehari) atau tingtur (1:8
dalam 45% alkohol; 0,5-2 ml tiga kali sehari). Obat ini sangat jarang
diberikan sendiri, tapi lebih sering dikombinasikan dengan valerian
dan obat anxiolitik/hipnotik herbal.
Fitoterapi Hipnotik dan Sedatif

Mekanisme Aksi
Konstituen yang bertanggung jawab pada aktivitas
farmakologi dan mekanisme aksi passion flower belum
diketahui. Maltol adalah depresan tapi konsentrasinya
dalam tanaman tidak signifikan. Konsentrasi alkaloid
(seperti hamran) sangat rendah dan merupakan perangsang
sistem saraf pusat dan beberapa juga merupakan
halusinogen. Flavon diisolasi dari P.coerulea, 5,7-
dihidroksiflavon, memiliki efek ansiolitik tapi beberapa
percobaan yang mengujikan pada ekstrak passion flower
menghasilkan bahwa terdapat dua komponen aktif dan
tidak ada yang sesuai dengan struktur flavonoid dan
alkaloid yang diuraikan dalam passion flower.
Fitoterapi Sebagai Antidepresan

Depresi merupakan gangguan emosional disertai dengan perasaan


ketidakberdayaan dan kurangnya harga diri. Kesedihan, asthenia,
penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi dan membuat
keputusan, perubahan nafsu makan dan sering berfikir tentang
kematian atau bunuh diri adalah gejala utama (Beaubrun 2000).
Antidepresan adalah obat obat yang mampu memperbaiki suasana jiwa
(mood) dengan keadaan murung (Tjay 2010).
Fitoterapi Sebagai Antidepresan

LEMON BALM
Lemon balm atau balsam
biasa, dengan nama ilmiah
Melissa officinalis L.,
famili Lamiaceae,
merupakan tanaman Kandungan Senyawa
tahunan yang tingginya Senyawa kunci yang dapat digunakan
mencapai 90 cm. Tanaman sebagai antidepresan dalam tanaman
ini berasal dari wilayah Lemon balm yaitu minyak atsiri,
Mediterania dan Asia glikosida, dan turunan asam kafeat.
Barat. (PDR for Herbal
Medicines 4th Edition;
MLWP, 2007)
Fitoterapi Sebagai Antidepresan

Preparasi/Dosis
Komisi E Jerman merekomendasikan
1,5-4,5 gram (1/4 - 1 sendok teh) kering
lemon balm herbal dalam air panas.
Diminum hingga 4 kali sehari. Mekanisme Aksi
ekstrak daun lemon balm menunjukkan
penghambatan aktivitas GABA transaminase, yang
menyebabkan peningkatan kadar GABA, yang
dapat berkontribusi terhadap aktivitas ansiolitik.
(Awad R., et all, 2007). Ekstrak lemon balm
terbukti mengikat reseptor kolinergik (reseptor
muskarinik dan nikotinik) (Kennedy, 2003)
Fitoterapi Sebagai Antidepresan

PASSION FLOWER
Passiflora incarnata L., famili
Passifloraceae, umumnya dikenal
sebagai maypop atau passionflower
sejati. Ini adalah tanaman
merambat abadi yang berasal dari
Kandungan Senyawa Amerika Serikat bagian tenggara,
Senyawa kunci yang dapat digunakan Argentina, dan Brasil.
sebagai antidepresan dalam tanaman
Passion flower yaitu Flavonoid, glikosida
sianogenik, dan minyak atsiri
Fitoterapi Sebagai Antidepresan

Preparasi/Dosis
Digunakan dalam bentuk tea (infusa) dibuat
dari 4-8 g obat mentah dalam 150 mL. (tiga
kali sehari). Serbuk kering (0.25-1 g tiga kali
sehari).
Mekanisme Aksi
Mekanisme kerjanya terkait dengan modulasi sistem GABA, karena flavonoid
Passiflora adalah agonis parsial reseptor GABA A dan menghambat
penyerapan [ 3 H]- GABA pada sinaptosom kortikal. (Foncesa LRD et all,
2020). Wasowski dan Marder (2012) menggambarkan flavonoid sebagai ligan
reseptor GABA A , termasuk apigenin dan chrysin, yang berikatan dengan
situs pengikatan benzodiazepin pada reseptor GABA A dan menunjukkan
aktivitas ansiolitik tanpa menunjukkan efek sedatif dan relaksan otot.
Fitoterapi Sebagai Antidepresan

St. JOHN’S WORT


Hypericum perforatum L., umumnya dikenal
sebagai St. John's wort, termasuk dalam famili
Hypericaceae. Itu berasal dari daerah
beriklim sedang di Eurasia.

Kandungan Senyawa Preparasi/Dosis


Senyawa kunci yang dapat digunakan Dosis sehari 2 - 4 g obat mentah. Preparasi
sebagai antidepresan dalam tanaman termasuk tingtur (1:10 dalam45% alkohol) 2
st. John's wort yaitu senyawa turunan - 4 ml tiga kali sehari dan teh, dipreparasi
antrasin dan flavonoid. dari 2-4 g serbuk halus herbal per 150 ml
air mendidih (tunggu 10 menit dan aduk),
satu cangkir(240 ml) tiga kali sehari
Lanjutan
Mekanisme Aksi
Inhibisi MAO oleh hiperisin dipercaya menjadi mekanisme aksi antidepresan yang utama,
data yang lebih baru menyatakan bahwa hiperforin merupakan zat aktif utama. Hiperforin
menghambat pengambilan sinoptosomal dari serotonin (5-HT), noradrenalin, dopamin,
glutamat, dan GABA pada sistem saraf pusat. Peningkatan kadar neurotransmitter timbal,
setelah pengobatan kronik, meningkatkan regulasi dari reseptor 5-HT) dan 5-HT2 dan
menurunkan regulasi dari reseptor adrenergik B. Perubahan reseptor tersebut dipercaya
bertanggungjawab untuk memberikan efek antidepresan pada St John's wort (Assemi, 2001).
FITOTERAPI MIGRAIN
Migrain adalah nyeri kepala berdenyut yang
kerapkali disertai mual, muntah. Penderita
biasanya sensitif terhadap cahaya, suara,
bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling
sering hanya mengenai satu sisi kepala saja,
kadang- kadang berpindah ke sisi sebelahnya,
tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala
sekaligus. Migrain kadang kala agak sulit
dibedakan dengan sakit kepala jenis lain.
Fitoterapi Migrain
BUTTERBUR

Butterbur (berasal dari daun Petasites hybridus) adalah


suplemen herbal yang terbukti efektif dalam profilaksis
migrain dewasa dalam berbagai penelitian. Bagian tanaman
yang digunakan yaitu daun.

Kandungan Senyawa
Senyawa aktif : seskuiterpen alkaloid
pirozilidin, dan minyak atsiri. Dosis
harian yaitu 4,5-7 g.
Lanjutan

Mekanisme Aksi
Petasit menghambat pembukaan saluran kalsium
berpintu tegangan tipe-L, mengurangi vasokonstriksi
pembuluh darah dan eksitasi neuron. Komponen aktif
ramuan ini termasuk Seskuiterpen (Petasin dan
Isopetasin) yang terbukti menunjukkan efek anti-inflamasi
melalui penghambatan COX-2. Hal ini menyebabkan
penurunan sintesis leukotrien dan pelepasan
prostaglandin E2.
Fitoterapi Migrain
Jahe
Tanaman obat tradisional yang terdapat di Indonesia sangat beragam, salah satu
contohnya adalah tanaman jaheKandungan alkaloid pada rimpang jahe
bermanfaat sebagai bahan analgesik(obat pereda nyeri), obat batuk, dan pereda
migrain. Selain itu, jahe juga mengandung flavonoid yang bermanfaat sebagai
analgesik, antitumor, antioksidan,antiinflamasi,antibiotik, anti alergi,
dandiuretik. (Yuliningtyas et al., 2019).

Kandungan Senyawa

Jahe mengandung senyawa seperti gingerol yang


telahditeliti untuk potensinya dalam meredakan
migrain. Senyawa ini diyakini memiliki sifat
antiinflamasi dan dapat membantu mengurangi nyeri.
Preparasi/Dosis
Jahe telah digunakan dalam uji klinis dengan
dosis 170 mg hingga 1 g 3 hingga 4 kali sehari.

Mekanisme Aksi

dengan menghambat phosphatidylinositol-3-kinase (PI3K),


protein kinase B (Akt), dan nuclear factor kappa light chain
enchancer of activated B cells (NF-kB) meningkatkan sitokin
anti-inflamasi (IL- 10 dan IL-22), menurunkan sitokin
proinflamasi (IL-1ẞ, IL-6, dan TNF-α) serta menurunkan
mediator inflamasi (nitric oxide dan PGE2)
HASIL DISKUSI

ANGGOTA KELOMPOK 4
SUHARTINI AHADIA
INTAN APRILIA
QANITA TRIANI QUARA
WA ODE NURFARAHWATI (PEMATERI 3)
AGISTA AMELYA (MODERATOR)
ASTRID RISKI FARISYAH
WILDA SARI HERO (PEMATERI 1)
IRMAWATI SYARIF
PUTU WULANDARI
SERLI SEPTIANI (PEMATERI 2)
HASIL DISKUSI

Pertanyaan kel 1 : Fitri Narcahyani Alam


Bagaimana solusi apabila seseorang mengonsumsi obat anti-depresan
tetapi juga mengonsumsi obat herbal atau tanaman yg dapat digunakan
sebagai anti-depresan tanpa menurunkan efektivitas dari obat
dokter,sebab ada herbal yang diminum 3x sehari
Penjawab : Irmawati Syarif
Agar aman dan efektif, waktu mengkonsumsi juga harus diperhatikan.
Menurut Dr Dalimartha (yang menjabat Ketua II PDPKT), sebaiknya
nimum Herbal dua jam sebelum atau sesudah mengkonsumsi obat
dokter. “Selama waktu itu, biasanya proses mencerna obat sudah selesai
sehingga interaksi yang tidak diinginkan bisa dihindari, dan efektivitas
Herbal yang dikonsumsi tetap terjaga.
HASIL DISKUSI

Adapun cara lain adalah membekali diri dengan pengetahuan yang


cukup, agar senyawa aktif di dalam Herbal dan obat kimia tersebut
bersinergi, sehingga pengobatan menjadi lebih optimal.
Pertanyaan kel 5 : Muh Yusuf
Jelaskan bagaimana kavapiron menimbulkan efek ansiolitik dengan cara
mengikat reseptor GABA, serta cara penggunaan kava, Valerian, lemon
ball dan paasion flower dalam fitoterapi hipnotif dan sedatif!!
HASIL DISKUSI

Penjawab : Serli Septiani & Wilda Sari Hero


Kavapiron, yang merupakan kelompok senyawa kavalaktona yang
ditemukan dalam tanaman kava (Piper methysticum), diyakini dapat
menimbulkan efek ansiolitik dengan cara mempengaruhi sistem
neurotransmitter GABA (Gamma-Aminobutyric Acid). GABA adalah
neurotransmitter inhibitor utama di sistem saraf pusat manusia.
Kavapiron berinteraksi dengan reseptor GABA-A, yang merupakan
reseptor untuk GABA di otak. Kavapiron tampaknya memengaruhi
aktivitas reseptor GABA-A dengan meningkatkan aksi GABA atau
mengubah saluran ion yang terkait dengan reseptor ini. Sebagai hasilnya,
terjadi peningkatan aktivitas GABA, yang mengarah pada penurunan
aktivitas saraf dan efek ansiolitik.
HASIL DISKUSI
Cara penggunaan kava, vallerian, lemon balm dan passion flower yaitu:
1. Cara Pengunaan tumbuhan kava :1,5-3 g per hari akar kering dalam
bentuk dekokta atau 3-6 ml per hari dalam bentuk ekstrak cair (1:2). Sekitar
25 sediaan farmasi yang dibuat dengan ekstrak terstandar (misalnya 35-120
mg kavapiron) .
2. Cara penggunaan tumbuhan Valerian: diberikan dalam bentuk teh
(infusa atau dekok) dibuat dari2-3 g simplisia (2-3 kali sehari atau pada
waktu tidur), serbuk (0,1 -1 g simplisia 2-3 kali sehari) atau tingtur
(konsentrasi 20% volume dalam 70% larutan etanol 1-3 ml tiga kali sehari).
HASIL DISKUSI
Cara penggunaan kava, vallerian, lemon balm dan passion flower yaitu:

3. Cara Pengunaan tumbuhan Lemon Balm: 1,5-4,5 gram (1/4 - 1 sendok teh)
kering lemon balm herbal dalam air panas. Diminum hingga 4 kali sehari.4

4.Cara penggunaan tumbuhan Passion flower: Digunakan dalam bentuk tea


(infusa) dibuat dari 4-8 g obat mentah dalam 150 mL. (tiga kali sehari).
Serbuk kering (0.25-1 g tiga kali sehari).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai