Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak tahun 1995, Program pengendalian TB mengadopsi strategi DOTS dan
menerapkan pada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) > tatalaksana
pengendalian TB dapat dilaksanakan disemua Fasyankes sesuai dengan fungsi Hasil
survey prevalensi tuberkolosis pada tahun 2004. Membuktikan bahwa
Kawasan senmentara sumatera pasien TB
Kawasan Indonesia Timur
Kawasan jawa dan bali
Hasil riskesdas 2010 balitbangkes 2011 menyatakan bahwa Indonesia jumlah
pasien tb no ke 2.
Agar program TB dapat terlaksana dengan baik diperlukan dukungan semua orang
untuk pengembangkan jejaring program pengendalian TB di tujukan untuk
meningkatkan penemuan kasus dan kesembuhan pasien tb serta menghindari
terjadinya pasien putus berobat.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum untuk dapat melakukan penjaringan susupek tb di poli umum
khususnya dan puskesmas umumnya
2. Tujuan khusus mampumelaksanakan jejaring p2tb, menjelaskan langkah 2
jejaring p2tb
C. SASARAN
Semua pasien di poli umum yang batuk lebih dari 2 minggu
D. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Terdiri dari loket, poli umum dan poli tb dan laboratorium
E. BATASAN OPERSIONAL
Loket adalah tempat pendaftaran pasien
Poli umum tempat m

Anda mungkin juga menyukai