PENGENALAN
SEKTOR PUBLIK
Konsep Sektor Publik dan Audit pada
Sektor Publik
NAMA KELOMPOK:
M. Rifqi Zulkarnain
Okky Nugroho
R. Arif Yusri
(F1314151)
(F1314155)
(F1314158)
JURUSAN AKUNTANSI
RIFQI, OKKY,
RIFQI, OKKY,
Sektor Pemerintah
Sektor pemerintah terdiri atas semua unit pemerintah dan institusi nirlaba yang
dikendalikan dan didanai oleh pemerintah. Government Finance Statistics Manual
2001 membagi sektor pemerintah menjadi 3 sektor yaitu pemerintah pusat,
pemerintah negara bagian/provinsi, dan pemerintah daerah.
Perusahaan Publik
Perusahaan publik dibagi menjadi 2 yaitu perusahaan publik keuangan yang
mencakup bank sentral dan perusahaan penyimpanan; dan perusahaan publik
non keuangan
MANAGEMEN SEKTOR PUBLIK
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses awal dari kegiatan proses managemen
sektor publik yaitu merencanakan tujuan dasar organisasi. dalam bentuk
perencanaan jangka panjang atau jangka menengah yang dilakukan untuk
menentukan tujuan dan sasaran strategis organisasi.
Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional adalah turunan dari perencanaan strategis yaitu
memuat target dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun.
Penganggaran
Ekspresi finansial dari kegiatan yag akan dilaksanakan oleh pemerintah selama
satu tahun diwujudkan dalam anggaran (APBN dan APBD).
Pengendalian dan Pengukuran
Menurut UU No. 24 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanan Pembangunan
Nasional, pengendalian kinerja dilakukan oleh pimpinan dari masing-masing
kementerian/lembaga (pada pemerintah pusat) dan pimpinan dari setiap satuan
kerja perangkat daerah (pada pemerintah daerah). Selanjutnya hasil
pemantauan oleh setiap pimpinan dinalasisi oleh Kepala Bappenas/Bappeda.
Pelaporan
Pelaporan merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan akuntabilitas
organisasi publik. akuntabilitas pemerintah dibidang keuangan diwujudkan
melalui laporan keuangan pemerintah yang terdiri atas LRA, Neraca, LAK, dan
CLAK sebelum disampaikan kepada legislatif laporan keuangan tersebut
diperiksa oleh BPK.
Sementara itu, akuntabilitas pemerintah di bidang kinerja diwujudkan
melalui laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Laporan akuntabilitas
kinerja berisi ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang
capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam
rangka pelaksanaan APBN/D.
PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
2
RIFQI, OKKY,
PENGUKURAN
KINERJA
DAN
SISTEM
RIFQI, OKKY,
mungkin. Dari sudut pandang audit kinerja, konsep ini semata-mata dilihat
dari pengeluaran uang yang dilakukan, dengan memerhatikan prosedur
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban pengeluaran tersebut. Pada sektor
pemerintahan, tanggung jawab atas aspek ekonomi sering kali dipandang
sejajar dengan pertanggungjawaban anggaran secara tradisional yang
semata-mata berorientasi input.
2. Efficiency, merupakan perbandingan antara outpu dengan input, yaitu
apabila organisasi tersebut menghasilkan output yang lebih besar dengan
input tertentu, atau menghasilkan output tetap dengan inpu yang lebih
rendah dari seharsusnya, menghasilan produksi yang lebih besar dari
penggunaan sumber dayanya, atau mencapai hasil dengan biaya
serendah mungkin. Pengukuran efisiensi mempunyai beberapa standar:
a. Standar teknik, dikembangkan oleh insinyur dengan pengkuran
eksask dan tingkat ketelitian tinggi.
b. Standar historis, yaitu tingkat efisiensi yang dicapai di masa lalu
digunakan sebagai standar pencapaian.
c. Perbandingan dengan organisasi lain yang bergerak di bidang yang
sama dan dapat dipertimbangkan sebagai pemimpin dalam bidang
tersebut.
d. Pemanfaatan utilitas, meliputi efisiensi karyawan, peralatan,
fasilitas, dan lainnya.
3. Effectiveness, merupakan hubungan antara output dengan outcome.
Norman Flynn (1997) menyatakan kategori outcome dapat diukur dari
perubahan kondisi dan perubahan perilaku. Selain itu, efektivitas juga
dapat mengacu pada hubungan antara output dengan tujuan yang
ditetapkan.
PERLUASAN KONSEP 3E
Dalam sektor publik selain ekonomis, efisien, dan efektivitas, perlu diperluas
dengan equity (keadilan) dan equality (kesetaraan). Keadilan berarti semua
masyarakat mempunyai kesempatan sama untuk memperoleh pelayanan tanpa
diskriminasi. Kesetaraan berarti pemerintah menerapkan pemerataan pelayanan
kepada seluruh masyarakat dengan mengutamakan pelayanan kepada
masyarakat yang lebih membutuhkan.
SEKTOR PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
Sesuai dengan UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keungan Negara, keuangan
negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu, baik berupa uang maupun barang, yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Pembahasan yang dilakukan oleh I Gusti Agung Rai (2007) sektor publik adalah
pihak yang memperoleh dana dari pemerintah dan/atau menjalankan kegiatan
yang diamanatkan oleh pemerintah.
PENGERTIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK
RIFQI, OKKY,
Menurut Leo Herbert (1979), terdapat tiga pihak yang berhubungan dalam
kegiatan audit. Pihak pertama adalah auditor, yaitu pihak yang melakukan audit
atas akuntabilitas pihak kedua terhadap pihak ketiga dan memberikan atestasi
kepada pihak ketiga. Pihak kedua adalah auditee, entitas yang bertanggung
jawab kepada pihak ketiga dan diperiksa akuntabilitasnya oleh pihak pertama.
Pihak ketiga adalah entitas yang meminta pertanggungjawaban dari pihak kedua
dan menerima laporan hasil audit dari pihak pertama, dimana mempunyai fungsi
atestasi pada pihak ketiga.
Menurut I Gusti Agung Rai (2007), audit sektor publik adalah kegiatan yang
ditujukan terhadap entitas yang menyediakan pelayanan dan penyediaan barang
yang pembiayaannya berasal dari penerimaan pajak dan penerimaan negara
lainnya dengan tujuan untuk membandingkan antara kondisi yang ditemukan
dan kriteria yang ditetapkan.
KARAKTERISTIK AUDIT SEKTOR PUBLIK
Karakteristik manajemen sektor publik yang berkaitan erat dengan kebijakan dan
pertimbangan politik serta ketentuan peraturan perundang-undang merupakan
hal yang berbeda dengan sektor privat. Dalam hal proses politik, auditor harus
dapat membedakan kebijakan yang ditetapkan dan dapat dikendalikan oleh
auditee (controllable factor) serta kebijakan yang ditetapkan di luar organisasi
(uncontrollable factor), selain itu auditor sektor publik banyak terikat dengan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Sehinga aspek
kepatuhan terhadap peraturan sangat menonjol dalam audit sektor publik.
Perbedaan antara Audit Sektor Privat dan Audit Sektor Publik
Uraian
Pelaksanaan
audit
Objek Audit
Perusahaan/entitas
swasta
Standar audit
yang digunakan
Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP)
yang dikeluarkan oleh IAI
Tidak terlalu dominan
dalam audit
Kepatuhan
terhadap
peraturan
perundangundangan
RIFQI, OKKY,
Informasi yang diperoleh dari hasil audit sektor publik dapat digunakan oleh
pihak internal (entitas yang diaudit) untuk melaksanakan perbaikan internal.
Hasil audit juga diperlukan oleh pihak eksternal (di luar entitas yang diaudit )
untuk mengevaluasi apakah:
1. Sektor publik mengelola sumber daya publik dan menggunakan
kewenangan secara secara tepat dan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan ;
2. Program yang dilaksanakan mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan;
3. Pelayanan publik diselenggarakan secara efektif, efisien, ekonomis, etis,
dan berkeadilan
Tujuan audit sektor publik dipertegas dalam
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
menyatakan bahwa pemeriksaan berfungsi
upaya pengelolaan keuangan negara secara
perundang-undangan yang berlaku.
RIFQI, OKKY,