J
J
ABSTRAK
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh vektor nyamuk meliputi demam berdarah dengue (DBD), demam
dengue, malaria, chikungunya, dan filariasis. DBD merupakan salah satu peyakit yang masih sulit diberantas di
Indonesia. Keterlibatan masyarakat dalam pencegahan DBD sangat diperlukan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan 3M Plus di sekitar rumah dan melaksanakan PSN pada lingkungannya . Untuk mencegah
terjadi dan penularan DBD juga dilakukan pembinaan lingkungan seperti pemeriksaan rumah bebas jentik. Salah
satu sasaran program penyehatan lingkungan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013 yang belum mencapai target
adalah angka bebas jentik yaitu 78,80%. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif.
Data primer didapatkan dari hasil kuesioner kelima anggota keluarga binaan di Kampung Suka Sari, Teluk Naga
melalui wawancara terpimpin dan observasi. Data sekunder didapat dari data yang sudah ada di Puskesmas Tegal
Angus. Untuk menganalisa data-data yang sudah didapat adalah dengan menggunakan analisa univariat. Hasil :
Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk tabel yang diambil dari lima keluarga binaan di Kampung Sukasari,
Desa Pangkalan. Berdasarkan Tabel 4 didapatkan bahwa sebanyak 16 orang responden (80%) memiliki prilaku
yang buruk terhadap prilaku mengenai tindakan pemberantasan dan pencegahan nyamuk. Resume : Setelah
dilakukan analisis data hasil penelitian, untuk menentukan rencana intervensi pemecahan masalah digunakan
diagram fishbone. Intervesi yang dilakukan merupakan upaya dalam mencegah gigitan nyamuk dan memberantas
jentik nyamuk seperti pemberian kelambu, obat antinyamuk semprot repellent, serta bubuk abate.
ABSTRACT
Some diseases caused by mosquito vectors include dengue hemorrhagic fever (DHF), dengue fever, malaria,
chikungunya, and filariasis. DHF is one peyakit is still difficult to eradicate in Indonesia. Community
involvement in dengue prevention is indispensable public participation in the implementation of 3M Plus around
the house and carry PSN on the environment. To prevent the spread of dengue fever occur and also be developed
as a home inspection-free environment larva. One of the goals of environmental health programs in Tangerang
district in 2013 that have not yet reached the target is free numbers larva is 78.80%. Method: This research is
descriptive. Primary data obtained from questionnaires fifth family member built in the village of Suka Sari, Teluk
Naga through guided interviews and observations. Secondary data were obtained from the data that already
exists in Puskesmas Tegal Angus. To analyze the data that has been obtained is by using univariate analysis.
Results: The results of this analysis are presented through the form of a table taken from five families built in
Kampung Sukasari, Base Village. Based on Table 4 shows that as many as 16 respondents (80%) had a poor
attitude towards the behavior of the mosquito prevention and eradication measures. Resume: After analyzing the
research data, to determine the intervention plan to use problem solving fishbone diagram. Intervention
undertaken an effort to prevent mosquito bites and eliminate mosquito larvae such as the provision of mosquito
nets, mosquito repellent spray repellent, as well as abate powder.
LATAR BELAKANG
PSN
pada
lingkungannya
(Depkes 2011).
Jumlah pasien DBD yang tercatat
Nama Desa
di
Jumlah KK
% Bersikan
YDT
Jentik
Pangkalan
210
51.4
Tj. Burung
210
79
Tegal Angus
214
94
Tj. Pasir
210
92.7
Muara
210
92
Lemo
206
80.8
Jumlah
1260
86
Aedes
Oleh Nyamuk
NO.
2
3
4
yang tercatat di
(Data Puskesmas
7
8
NAMA
PENYAKIT
YANG
DISEBABKAN
OLEH NYAMUK
Demam Berdarah
Dengue
Demam Dengue
Filariasis
Demam
Chikunguya
Malaria Yang
Tidak Diketahui
( Malaria Klinis)
Secara
Parasitology
Dianggap Malaria
Malaria P.Vivax
(Tertiana)
Malaria P.
Falciparum
(Tropikal)
BANYAKNYA PENDERITA/TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
12
1
1
2015
Berdasarkan
data-data
diatas
yang
pada
kelima
didapatkan
keluarga
bahwa
binaan
sikap
tabel
yang
diambil
dari
data
METODE PENELITIAN
04
HASIL
Sukasari,
Desa
Pangkalan,
sebagai berikut :
Tabel 3 Karakteristik Responden
Tangerang,
Provinsi
Banten.
KARAKTERISTIK
Kelamin
Tingkat
Pendidikan
Pekerjaan
pengolahan
PERSENTASE
RESPONDEN
Jenis
JUMLAH
Laki-Laki
13
Perempuan
Tidak Sekolah
10
7
30,4 %
SD
10
43,5 %
SMP
8,7 %
SMA
IRT
4
2
17,4 %
10,5 %
Buruh
36,8 %
Petani
21 %
Tukang Las
5,3 %
Karyawan Swasta
5,3 %
Nelayan
5,3 %
Pembantu RT
5,3 %
Montir
10,5 %
tentang
2015.
analisa
univariate
yang
JUMLAH
PERSENTASE
Perilaku
Baik
RESPONDEN
4
20%
Terhadap 3
Buruk
16
80%
M Plus
Pengetahuan
Cukup
40%
Terhadap 3
Baik
12
60%
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Cukup tinggi
Tinggi
35%
40%
5%
20%
0
M Plus
Tingkat
Pendidikan
Lingkungan
8
1
4
0
7
Bersih
Tidak Bersih
Ekonomi
13
0
Tinggi
Sedang
Rendah
Respon
Ketersediaan
0
5
1
Baik
Buruk
Sarana
Kedatangan
19
9
Cukup
Kurang
Petugas
11
untuk
menentukan
pemecahan
35%
65%
0
0
100%
5%
95%
45%
55%
dan
pencegahan
pengetahuan
mengenai
oleh
nyamuk,
digunakan
Kesehatan
tindakan
masalah
rencana
sebanyak
dalam
memberikan
mencegah
gigitan
nyamuk
dan
pemilihan
intervensi
ini
sarana
gigitan nyamuk
kurangnya
dan
pemberantasan
nyamuk,
Indonesia.
gigitan
nyamuk
dalam
suatu
komunitas.
Dari:
http://www.depkes.go.id.
kami miliki.
keluarga
yang
merupakan
perwakilan
dari
setiap
2.
penjelasan
Kemenkes
mengenai
pemberantasan,
Pusat
Data
Surveilan
Epidemiologi
RI.
Dari:
http://www.depkes.go.id/download.php?
mempresentasikan
penyuluhan
2014.
Profil
Kesehatan
1996.
DAFTAR PUSTAKA
Kualitatif.
Penerbit
Bandung.
Publishing
Dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/p
pamflet.
Addison-Wesley
Indonesia.
Memahami
Remaja
Penelitian
Rodaskarya.
company.
Cambridge, England.
Arikunto S. 2003. Manajemen Penelitian.
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Azwar, S. 2007. Sikap Manusia: Teori dan
Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Azwar A. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan
LAMPIRAN 1
Kesehatan
RI.
2011.