Refraksi dari cahaya berjalan secara konvergen / menyebar melalui vitreus ke arah
retina
Mempertahankan bentuk dari bola mata. Bila tidak ada badan kaca, maka mata
akan kolaps (kempes)
Bertindak sebagai penyangga untuk melindungi retina dari tekanan dari luar, juga
terhadap gelombang-gelombang kejut akibat gerakan bola mata
2. RETINA
- Struktur tipis, halus dan bening tempat serat-serat saraf optik didistribusikan.
- Melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata.
- Secara eksternal dibatasi oleh koroid dan sklera.
Lapisan Retina
-
Membran Limitans luar, seperti bentuk kabel dan mempunyai fungsi penunjang
Lapisan Nuklear luar, mengandung nuklei dari batang dan kerucut
Lapisan Pleksiform luar, mengandung axons dari batang dan kerucut dan dendrit
discus optik dan lamina kibrosa selanjutnya menyatu dengan syaraf optik
Membran Limitans dalam, mempunyai fungsi penunjang
Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian retina yang paling
sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini
menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi
gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.
Lapisan retina peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan
sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke
otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini
disebut bintik buta.
RETINA SEBAGAI DETEKTOR CAHAYA
Retina mengubah bayangan cahaya menjadi impuls listrik saraf yang dikirim ke otak.
Penyerapan suatu foton cahaya oleh sebuah fotoreseptor menimbulkan suatu reaksi
fotokimia di fotoreseptor yang melalui suatu cara akan memicu timbulnya sinyal listrik
ke otak, yang disebut suatu potensial aksi. Foton harus di atas energy minimum untuk
dapat menimbulkan reaksi.
Ada 2 tipe umum reseptor cahaya di retina, yaitu :
Sel Kerucut
Sel Batang
Ora Serata
Bagian depan dari retina dimana lapisan luar retina yang berhubungan dengan Epithel
Siliaris melekat erat pada sklera, panjangnya tidak lebih dari 3mm.
Vaskularisasi Retina
Retina menerima darah dari dua sumber yaitu arteri sentralis retina dan arteri
koriokapilaris. Arteri sentralis retina memperdarahi 2/3 daerah retina bagian dalam,
sementara 1/3 daerah retina bagian luar diperdarahi oleh arteri koriokapilaris. Fovea
sentralis sendiri diperdarahi hanya oleh arteri koriokapilaris dan rentan untuk mengalami
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki bila retina mengalami ablasi. Pembuluh darah
retina memiliki lapisan endotel yang tidak berlubang, sehingga membentuk sawar darahretina.
3. FUNDUS OPTIK
- Terletak pada bagian posterior mata.
- Didalamnya terdapat diskus optikus yang merupakan daerah berwarna putih merah
-
Pada bagian lateral dan temporal diskus optik terdapat area kecil, oval, merah muda
kekuningan yang disebut makula lutea (bintik kuning) berdiameter 1 mm, merupakan
daerah yang paling jelas untuk melihat.
Bagian sentral makula yang agak ke dalam disebut fovea sentralis tempat terjadi
pandangan akut terbesar. Jika bagian ini rusak, tajam penglihatan (acuity) berkurang dan
dapat terjadi kebutaan sentral.
4. Saraf optikus
Retina merupakan reseptor permukaan untuk informasi visual. Sebagaimana halnya
nervus optikus, retina merupakan bagian dari otak meskipun secara fisik terletak di
perifer dari sistem saraf pusat (SSP). Komponen yang paling utama dari retina adalah selsel reseptor sensoris atau fotoreseptor dan beberapa jenis neuron dari jaras penglihatan.
Lapisan terdalam (neuron pertama) retina mengandung fotoreseptor (sel batang dan sel
kerucut) dan dua lapisan yang lebih superfisial mengandung neuron bipolar (lapisan
neuron kedua) serta sel-sel ganglion (lapisan neuron ketiga). Sekitar satu juta akson dari
sel-sel ganglion ini berjalan pada lapisan serat retina ke papila atau kaput nervus optikus.
Pada bagian tengah kaput nervus optikus tersebut keluar cabang-cabang dari arteri
centralis retina yang merupakan cabang dari a. oftalmika.
Nervus optikus memasuki ruang intrakranial melalui foramen optikum. Di depan tuber
sinerium (tangkai hipofisis) nervus optikus kiri dan kanan bergabung menjadi satu berkas
membentuk kiasma optikum. Di depan tuber sinerium nervus optikus kanan dan kiri
bergabung menjadi satu berkas membentuk kiasma optikum, dimana serabut bagian nasal
dari masingmasing mata akan bersilangan dan kemudian menyatu dengan serabut
temporal mata yang lain membentuk traktus optikus dan melanjutkan perjalanan untuk ke
korpus genikulatum lateral dan kolikulus superior. Kiasma optikum terletak di tengah
anterior dari sirkulus Willisi. Serabut saraf yang bersinaps di korpus genikulatum lateral
merupakan jaras visual sedangkan serabut 3 saraf yang berakhir di kolikulus superior
menghantarkan impuls visual yang membangkitkan refleks opsomatik seperti refleks
pupil.
Setelah sampai di korpus genikulatum lateral, serabut saraf yang membawa impuls
penglihatan akan berlanjut melalui radiatio optika (optic radiation) atau traktus
genikulokalkarina ke korteks penglihatan primer di girus kalkarina. Korteks penglihatan
primer tersebut mendapat vaskularisasi dari a. kalkarina yang merupakan cabang dari a.
serebri posterior. Serabut yang berasal dari bagian medial korpus genikulatum lateral
membawa impuls lapang pandang bawah sedangkan serabut yang berasal dari lateral
membawa impuls dari lapang pandang atas.
Pada refleks pupil, setelah serabut saraf berlanjut ke arah kolikulus superior, saraf akan
berakhir pada nukleus area pretektal. Neuron interkalasi yang berhubungan dengan
nucleus Eidinger-Westphal (parasimpatik) dari kedua sisi menyebabkan refleks cahaya
menjadi bersifat konsensual. Saraf eferen motorik berasal dari nukleus Eidinger-Westphal
dan menyertai nervus okulomotorius (N.III) ke dalam rongga orbita untuk
mengkonstriksikan otot sfingter pupil.