Anda di halaman 1dari 117

FILSAFAT ILMU

DRS PONOHARJO,MPd.

BAB I FILSAFAT
A. ARTI KATA FILSAFAT
1. Berasal dari bahasa Yunani
2. Philein=Cinta, sophia=kebijaksanaan
3. Philosophia=cinta
kebijaksanaan=love of wisdom
4. Cinta kebijaksanaan dalam arti yang
sedalam-dalamnya
5. Filsuf : Pecinta/pencari kebijaksanaan

Lanjutan...
Kata filsafat pertama digunakan oleh
Pytagoras, namun arti belum jelas
SOCRATES: Cara berfikir yang radikal
dan menyeluruh sampai ke akarnya
(radiks=akar)

B. Pengertian Filsafat
1. Plato: pengetahuan yang berminat
mencapai kebenaran yang hakiki
2. Aristoteles: ilmu yang meliputi
kebenaran yang terkandung dalam
metafisika, logika, retorika, etika,
politik, dan estetika.
3. Al Farabi: ilmu pengetahuan tentang
alam maujud yakni bagaimana
hakekat yang sebenarnya

Pengertian filsafat...lanjutan
4. Hasbullah Bakry: pengetahuan yang
menyelidiki segala sesuatu dengan
mendalam mengenai ketuhanan, alam
semesta dan manusia
5. Poedjawijatna: pengetahuan yang berusaha
mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka
5. Sidi Gazalba:berfikir secara mendalam,
sistematik, radikal, dan universal dalam
rangka mencari kebenaran inti.

Rangkuman Pengertian
filsafat
Filsafat menyangkut
1. Mencari/menemukan kebenaran hakiki
2. Kebenaran hakiki dipahami scr
mendalam
3. Mengandalkan pikiran/penalaran,
sistematis
4. Menggunakan metode tertentu terutama
metode berfikir
5. Menekankan makna sesuatu yang dikaji

C. Obyek Filsafat
1. Obyek material : apa yang
dipelajari, fokus: manusia yang
mengembara di dunia menuju
akhirat
2. Obyek formal : cara pendekatan
/sudut pandang atas obyek material

...lanjutan
3. Obyek material: segala sesuatu yang
ada dan mungkin ada, baik ada yang
bersifat konkrit (dapat dilihat, didengar
dan diraba) yang berupa fisik maupun
non fisik, abstrak spiritual, dan logis,
konseptual , nilai-nilai. Dari mineral,
anamalia, manusia sampai causa prima
(Tuhan , Pencipta) Ada dalam pikiran,
ada dalam kenyataan dan ada
kemungkinan.

...lanjutan
4. Obyek Formal: hakekat segala
sesuatu yang tidak terbatas
(kesemestaan) secara mendasar
atau sedalam-dalamnya. Baik tidak
terbatas oleh pandangan mata,
pendengaran telinga, maupun olah
jangkauan indera lainnya sebagai
realitas dan kenyataan yang ada

Metode dalam Filsafat


Metode dari bahasa Yunani Methodos
Meta=melalui, hodos=jalan
Metode : cara bertindakmenurut
sistem aturan tertentu.
Beberapa metode
1. Metode Kritis (Socrates dan Plato)
2. Metode intuitif (Plotinus dan
Bergson)

...lanjutan
3. Metode Skolastik (Aristoteles dan
Thomas Aquinas)
4. Metode Geometris (Rene Descart)
5. Metode Empiris (Hobes, John Locke,
Berkeley, david Hume)
6. Metode Transendental (Imanuel Kant
, Neo Skolastik)

...lanjutan
7. Metode Fenomenologis: Hasserl,
Eksistensialisme
8. Metode Dialektis: Hegel, Marx
9. Metode Neo positivistis
10. Metode Analitika Bahasa:
Wittgenstein

...lanjutan
Penggunaan metode dikategorikan
menjadi tiga
1. Analisis filosofis: emik,
fenomenologis, hermenetik
2. Analisis logik atau rasional
3. Inferensi: logik kuantitatif, logik
esensial, fungsional operasional,
teknik perhitungan dan pengukuran.

Tujuan filsafat
1. Menemukan suatu kebenaran yang
sebenarnya dan mendalam.
2. Sesuatu itu dapat bersifat umum atau
khusus
3. Dengan kedalaman seseorang
diharapkan menjadi bijaksana, baik
secara umum dalam kehidupan seharihari maupun dalam bidang yang
diktekuni

D. Ciri-ciri berfikir filsafat


1. Menyeluruh: tidak terbatas bagianbagian, seluruh aspek, konkrit-abstrak
2. Mendasar: radikal, dari radiknya suatu
gejala yang hendak dipermasalahkan,
sampai keakar-akarnya
3. Spekulatif; menelusuri titik awal dan
titik akhir, mencari tahu bagaimana
menentu kan titik-titik tadi secara
benar, mungkin tidak tahu tapi harus
mulai.

...lanjutan
4. Ada yang memasukkan LOGIS: selangkah
demi selangkah, penuh kesadaran,
berurutan dan penuh tanggungjawab
5. Sesuai karakteristik filsafat ciri-ciri berfikir
kefilsafatan: radikal, universal, konseptual,
koheren/logis, sistematik, komprehensif,
bebas dan bertanggungjawab.
6. Disederhanakan: kritis, sistematis,
runtut, rasional, dan komprehensif.

E. Kegunaan filsafat
1. Filsafat sebagai kumpulan teori tentang
filsafat
2. Filsafat sebagai metode pemecahan
masalah
3. Filsafat sebagai pandangan hidup
Menurut Plato filsafat merupakan
keinginan yang maha berharga
Menurut Rene Descartes filsafat
merupakan pengalaman yang esensial dan
asasi.

F. Cara filsafat memecahkan


masalah
1. Filsafat berikhtiar untuk membuka
selubung misteri yang menyelimuti
realitas dan empiris, dan dituntun
oleh tata pikiran yang didasari
kebebasan.
2. Cara filsafat memecahkan masalah
adalah menelusuri sebab yang paling
awal terjadi nya masalah secara
mendalam dan seluas-luasnya.

G. Cabang-cabang filsafat (KAJIAN


POKOK FILSAFAT)
1. Logika
: Benar salah
2. Etika
: Baik buruk
3. Estetika : indah tidak indah
4. Metafisika : Ada tidak ada
5. Politik
: organisasi
sosial/pemerin -tahan yang ideal

Cabang- cabang Filsafat (BAGIANBAGIAN FILSAFAT)


Secara garis besar ada tiga
1. Ontologi
2. Epistemologi
3. Aksiologi

Ontologi ...
1. Menurut Andronicus: segala sesuatu
yang berkenaan dengan hal-hal yang
bersifat suprafisis, kerangka penjelasan
yang melampaui pemikiran biasa
(=metafisika)
2. Menurut Wolff : Ilmu tentang ada
sebagai data: Being Qua Being
3.Menurut Aristoteles: Ilmu tentang
intisari sesuatu

Epistemologi ...
1. Episteme= pengetahuan
2. Logos : nalar/ilmu
3. Epistemologi: penyelidikan asal
mula pengetahuan, atau strukturnya,
metodenya dan validitasnya
4. Dengan kata lain CARA MENIMBA
ILMU
Metode Ilmiah

Aksiologi ...
1. Axios : memiliki nilai, logos: teori/nalar
2. Aksiologi: teori tentang nilai yang
diinginkan, atau nilai yang baik yang dipilih
3. Permasalahan aksiologi meliputi:
4. Sifat Nilai,Tipe nilai, Kriteria nilai, Status
metafisik nilai.
Sifat nilai :
Didukung pengertian: pemenuhan hasrat,
kesenangan, kepuasan, minat, kemauan
rasional yang murni

Aksiologi...
Tipe Nilai:
1. Instrinksik: Kebaikan moral, misal kecantikan,
keindah -an, kesucian, kemurnian.
2. Instrumental: Penunjang timbulnya nilai instrinksik
Kriteria nilai:
Tolok ukurnya kuantitas kenikmatan: individu,
masyara -kat,kelestarian hidup dan
keseimbangan
Status metafisik nilai:
1. Hubungan fakta-fakta yang dicari ilmuwan
2. Keterhubungan antara Das sein dan Das sollen

Lanjutan...
PADA INTINYA AKSIOLOGI
BERSANGKUT PAUT DENGAN NILAI
KEGUNAAN ILMU PENGETAHUAN
BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

H. Aliran-aliran filsafat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Idealisme (Plato)
Realisme (Aristoteles)
Rasionalisme (Rene Descartes)
Materialisme (Lamettrie)
Naturalisme
Pragmatisme
Eksistensialisme
Fenomenologi
Positivisme

Aliran filsafat modern


1. Rasionalisme : metode keragu-raguan,
cogito ergo sum, saya berfikir maka
saya ada, Descartes penelitian
mendalam
2. Empirisme: sentuhan indera dengan
dunia nyata; pengalaman pengetahuan
sejati
3. Kritikisme: Imanuel Kant mengadakan
sintesa antara rasionalisme dan
empirisme

BAB II FILSAFAT ILMU


A. Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
1. Ilmu bersifat Pasteriori, filsafat Priori
2. Ilmu: rasional empirik, filsafat: rasional
3. Ilmu lebih terorganisir, filsafat: bebas
4. Kebenaran ilmu : sepanjang pengalaman
dan pemikiran, filsafat pemikiran kompre
-hensif
5.Ilmu melukiskan alam, filsafat
menafsirkan

B. Pengertian Filsafat Ilmu


Telaah ilmu dari segi filosofis
Paling tidak ada ada tiga pengertian filsafat
ilmu:
1.Suatu telaah kritis terhadap metode, lambang,
struktur penalaran, suatu ilmu tertentu
2.Upaya mencari kejelasan mengenai dasar
konsep, sangkawacana, untuk membuka tabir
keempirisan, kerasionalan, dan kepragmatisan
ilmu tertentu
3.Studi gabungan untuk menetapkan batas yang
tegas mengenai ilmu tertentu

C. Tujuan Filsafat Ilmu


1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu
2. Memahami sejarah pertumbuhan,
perkembang- an dan kemajuan ilmu dlm
berbagai bidang
3. Menemukan pedoman dalam membedakan
persoalan yang bersifat ilmiah dan tidak ilmiah
4. Memberi dorongan para ilmuwan dan calon
ilmuwan agar konsisten mendalami dan
mengembangkan ilmu
5. Menegaskan bahwa sumber dan tujuan ilmu
satu dan yang lain tidak bertentangan
termasuk agama.

D. Manfaat mempelajari
Filsafat ilmu
1. Membantu kita semakin kritis dalam berfi
kir dan sikap ilmiah
2. Dengan pemahaman metode ilmu dapat
digunakan menemukan ilmu dalam
penelitian ilmiah.
3. Berguna dalam kehidupan sehari-hari dan
profesi yang ditekuni
4. Kita memahami bahwa ilmu membantu
memecahkan masalah
5. Menyadarkan ilmuwan tidak terjebak pola
pikir menara gading

E. Obyek Filsafat Ilmu


1. Obyek Material: ilmu pengetahuan
itu sendiri, pengetahuan yang
disusun secara sistematis dengan
metode ilmiah tertentu
2. Obyek Formal: hakikat ilmu
pengetahuan, cara memperoleh
kebenaran, fungsi ilmu bagi manusia
sebagai landasan ontologi,
epistemologi, dan aksiologi

F. Pendekatan dalam Filsafat


Ilmu
1. Positivistik: relevan- tidak sesuatu
dengan yang lainnya. Uji induktifverifikatif
2. Fenomenologi: teori grounded generative
3. Rasionalistik: struktur konsep hipotetik
4. Realisme metafisik: identifikasi gejala ,
teori deduktif
5. Linguistik: bahasa sebagai alat mengeks
-presikan gagasan

G. Fungsi dan arah Filsafat


Ilmu
1. Memberikan landasan filosofis untuk
me mahami berbagai konsep dan
teori suatu disiplin ilmu
2. Memperluas wawasan, keterbukaan
dan saling memahami alur fikiran
ilmiah yang berbeda-beda
3. Tugas filsafat ilmu: 1) menguraikan
pene rapan dan akibat ilmu, 2)
menjelaskan per- bedaan penelitian
ilmiah dan non ilmiah

H. Ruang lingkup Filsafat


Ilmu
1. Telaah mengenai berbagai konsep yg ada
2. Telaah dan pembenaran mengenai proses
pembenaran
3. Telaah mengenai dampak ilmu pengethn
4. Landasan-landasan ilmu pengetahuan:
empiris , rasional, pragmatis
5. Pola logis penjelasan ilmu pengetahuan
6. Telaah keterkaitan antar ilmu

I. Problema dalam Filsafat


Ilmu
Apakah PROBLEMA itu?
1. Ada kesulitan
2. Kesenjangan antara harapan dan
kenyataan
3. Suatu situasi praktis atau teoritis
yang tidak ada jawaban yang
memadai

Beberapa problema filsafat


ilmu
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Epistemologi tentang ilmu


Metafisis tentang ilmu
Metodologi tentang ilmu
Logika tentang ilmu
Etis tentang ilmu
Estetis tentang ilmu

BAB III DASAR-DASAR


PENGETAHUAN
A. PERKEMBANGAN ILMU:
1. Berawal dari renungan-renungan manusia
2. Meningkat ke pemikiran filsafat
3. Filsafat ada 2:
Filsafat Moral dan Filsafat alam
Filsafat Moral berkembang menjadi ilmuilmu Sosial
Filsafat alam berkembang menjadi ilmuilmu alam

J. Pola perkembangan filsafat


ilmu
1. Ditemukannya suatu teori baru oleh ilmu
-wan, khususnya yang belum pernah ada
2. Ditemukan teori baru pengganti teori
lama
3. Merevisi/menyempurnakan teori lama krn
temuan baru
4. Membatalkan teori lama yang sudah
tidak relevan dengan perkembangan
terbaru

Renungan Manusia.......
1. Apa sebenarnya hidup ini?
2. Apa ada kehidupan sebelum di dunia ini?
3. Apa yang terjadi setelah kita mati?
4. Apa ada kekuasaan yang lebih besar dari
manusia?
5. Ketika manusia purba hidupnya menetap
tidak nomaden lagi, maka tidak
merenung, mereka berbuatmaka ilmu
berkembang

B. Pengalaman
1. Pengalaman guru yang paling baik
2. Pengalaman empiris dicerna oleh indera
3. Pengalaman yang tidak dipahami
pikiran berlalu begitu saja
4. Pengalaman yang dipahami pikiran dan
hati menjadi pengetahuan
5. Melalui pengalaman manusia mengem
bangkan realitas yang melingkupinya.

C. Pengetahuan
1. Ada yang menganggap pengetahuan
(knowledge) sama dengan ilmu (Science)
2. Koento W : pengetahuan ilmu adalah a
higher level pengetahuan
3. Pengetahuan adalah semua yang diketa
hui dan dipahami atas dasar
kemampuan kita berfikir, merasa maupun
mengindra, baik sengaja maupun tdk
sengaja

Lanjutan...
1. Pengetahuan hanya dikenal ada dalam
pikiran manusia, tanpa pikiran tidak eksis
2. Pengetahuan dan pikiran terkait erat.
3. Tingkatan pengetahuan ada 4:
a. Pengetahuan Teoritis
b. Pengetahuan praktis
c. Pengetahuan mengenai sesuatu berdasar
pengalaman
d. Pengetahuan ilmiah

Lanjutan...
Jenis-jenis pengetahuan:
1. Pengetahuan non ilmiah: diperoleh
menggunakan cara yang tidak ilmiah,
yakni keseluruhan pemahaman
menuasia mengenai benda atau obyek
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengetahuan ilmiah: diperoleh dengan
menggunakan metode ilmiah.

D. Ilmu pengetahuan
1. Cony Semiawan: cara memperolehnya
memenuhi syarat-syarat tertentu
2. Hornby: kumpulan pengetahuan yang
diperoleh melalui penelitian dan
percoba an dari fakta.
3. llmu=Science=scientia=mempelajari
atau mengetahuipengetahuan
sistematik

Lanjutan..
Kedudukan ilmu
1. Ilmu sebagai aktivitas
2. Ilmu sebagai metoda
3. Ilmu sebagai pengetahuan
4. Ilmu bersifat koheren

E. Persyaratan ilmu
pengetahuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sistematik
General
Rasional
Obyektif
Menggunakan metode tertentu
Dapat dipertanggungjawabkan

Lanjutan...
Karakteristik ilmu pengetahuan
1. Ilmu menggunakan rasio
2. Ilmu memiliki alur pikir logis dan
konsisten
3. Ilmu diuji secara empirik dan dapat
sekaligus rasionalkebenaran obyektif
4.Ilmu memiliki mekanisme terbuka
terhadap koreksi

F. Sumber Ilmu Pengetahuan


Ada empat sumber:
1. Rasionalisme
2. Empirisme
3. Intuisi
4. Wahyu

Rasionalisme...
Rasio berfikir deduktif
1. Penalarannya didapat dari idea yang
menurut anggapannya jelas dapat
dipercaya/diterima
2. Menurut paham idealis: Idea bukan ciptaan
manusia
3. Dengan prinsip-prinsip/rasional manusia
dapat mengenali kejadian-kejadian alam
4. Masalahnya: (a) Evaluasi premis yang
dipakai, (b) cenderung subyektif

Empirisme...
1. Melalui tangkapan pancaindera atau penga
-laman konkrit
2. Misalnya: benda jika dipanaskan bertambah
panjang, jika mendung lalu hujan, dll.
3. Masalahnya: kumpulan fakta-fakta mungkin
kurang konsisten-kontradiktif
4. Kaum empiris menganggap dunia fisik sebagai
kenyataan yang dapat ditangkap pancaindera
5. Masalahnya(a) Bagaimana hubungan faktafakta, (b) Kemampuan indera manusia terbatas

Intuisi...
1. Pengetahuan yang didapat tanpa
melalui proses penalaran tertentu
2. Misal: ketika menghadapi masalah
tiba-tiba muncul jawaban
3. Intuisi mungkin timbul tidak
sepenuhnya sadar
4. Intuisi bersifat personal maka tidak
bisa diandalkan

Wahyu...
1. Pengetahuan berasal dari Tuhan
2. Disampaikan kepada manusia
melalui para nabi disusun menjadi
ajaran agama
3. Berisi kehidupan sekarang dan
transendental (penciptaan dan
akhirat)
4. Dasarnya adalah kepercayaan/iman

G. Ilmu yang berguna


Kriteria
1. dapat meningkatkan pemahaman
kita terhadap Sang Pencipta
2. Secara efektif dapat membantu
menyelesaikan masalah yang
dihadapi
3. dapat membimbing orang lain

H. Penalaran
1. Kemampuan menalar menjadi rahasia
kekuasaan manusia.
2. Dengan penalarannya manusia dapat
mengembangkan pengetahuannya.
3. Manusia mengembangkan
pengetahuan nya karena dalam hidup
mempunyai tujuan yang lebih tinggi
dari sekedar kelangsungan hidup.

Teori Kebutuhan Maslow


5. Aktualisasi diri: Mencapai setinggitingginya sesuai potensi dan harapan
4. Harga diri: Pengakuan, kebebasan, status ,
prestise, kekuasaan
3. Sosial: memberi dan menerima rasa cinta,
diterima dan dibutuhkan orang lain
2. Rasa Aman: Keselamatan dan keamanan
1. Dasar Fisiologik: Makan, udara, air,
seksual,dll

Lanjutan.....
1. Pengetahuan manusia dapat dikembang
kan karena: Manusia mempunyai bahasa
dan manusia mempunyai kemampuan
berfikir ke arah alur berfikir tertentu.
2. Manusia mempunyai Cipta-rasa-karsa
(berfikir-merasa-dan berbuat)
3. Hakekat penalaran adalah proses berfikir
dalam menarik kesimpulan yang berupa
pengetahuan; dengan karakteristik
tertentu untuk mencari pengetahuan yang
benar.

Lanjutan....
1. Ciri-ciri penalaran: logis dan analitis
2. Logis : ada pola
3. Analitis: ada langkah-langkah tertentu
4. Berfikir yang tidak logis dan tidak
analitis tidak termasuk penalaran
5. Perasaan adalah cara penarikan
kesimpulan yang tidak berdasarkan
penalaran

I. Logika....
1. Penalaran adalah proses berfikir untuk
memperoleh pengetahuan dengan cara
tertentu, dan kesimpulan harus valid.
2. Kesimpulan yang valid diuji dengan
logika
3. Logika: alat uji validitas penalaran
4. Ada dua macam logika:
(a) Logika induktif
(b)Logika deduktif

Logika Induktif...
1. Proses penarikan kesimpulan dari hal-hal yang
bersifat khusus ke umum
2. Misal fakta: Gajah punya mata, kambing punya
mata, kuda punya mata Kesimpulan: Semua
binatang punya mata
3. Kesimpulan umum mempunyai dua
keuntungan:
(a) Ekonomis dan fungsional: misal secangkir
kopi, setetes darah
(b) Dimungkinkan proses penalaran
selanjutnya: Binatang punya mata, manusia
punya mata
Kesimpulan: Makhluk punya mata

Logika Deduktif...
1. Proses penarikan kesimpulan dari hal-hal
yang bersifat umum ke khusus melalui
silogisme
2. Langkah: Premis mayorPremis minor
Kesimpulan
3. Contoh: Semua manusia akan mati Badu
adalah manusiaBadu akan mati
4. Catatan: Kesimpulan logika deduktif benar
jika: premisnya benar dan prosedur
penarikan kesimpulan benar

J. Kriteria Kebenaran
Ada empat macam teori kebenaran
1. Koherensi/konsistensi
2. Korespondensi
3. Pragmatisme
4. Religius

lanjutan...
1. Koherensi benar jika konsisten
dengan pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar. Contohnya Matematika:
Aksiomateoremakaidah (konsisten)

2. Korespondensi benar jika


berhubung- an dengan obyek yang
dituju. Contohnya : Ibukota
Rep.Indonesia adalah Jakarta
(empiris, faktanya demikian)

Lanjutan...
3. Pragmatisme Benar jika
fungsional berguna bagi kehidupan
manusia. Contohnya: Teori belajar
Xmetode mengajar Y dan terbukti.
Jika tidak berguna akan ditinggalkan
4. Religius kebenaran berasal dari
Tuhan diberikan kepada manusia
melalui wahyu

Macam-macam
kebenaran
1. Menurut caranya: Indrawi, ilmiah,
Filosofis dan religius
2. Menurut segi kekuasaannya:
Subyektif dan obyektif
3. Menurut luas berlakunya:
individual dan universal

K. Pembagian Ilmu
Pengetahuan
1. Menurut Bacon D Alambert
(a) Ilmu pengt. Hafalan: misal Sejarah
(b) Ilmu Pengt. Khayalan: misal Puisi/sastra
(c) Ilmu Pengt. Akaliah: misal Ilmu Pasti
2. Menurut A.M. Ampere
(a) Ilmu Penget. Cosmologis: obyeknya
jasadi (benda nyata) misal fisika, biologi.
(b) Ilmu Penget. Noologis: Obyeknya
rohaniah, misal Ilmu Jiwa, Ilmu Bahasa

Lanjutan..
3. Menurut Agust Comte
Dasar: kekompleksan obyek yang dikaji:
(a) Ilmu Pasti : membahas Kuantitas
(b) Ilmu Bintang: Kuantitas dan gerak
(c) Ilmu Alam: Kuantitas, Kualitas dan gerak
(d) Ilmu Kimia : Kuantitas, kualitas, dan
perubahan.
(e) Ilmu Hayat : Kuantitas, kualitas,
perubahan dan masalah hidup
6. Sosiologi: Kompleks/noologis/mslh
manusia

Lanjutan...
4. Menurut Herbert Spencer
(a) Ilmu Murni
(b) Ilmu terapan

L. Pembagian berdasar
Sistematisnya
1. Ilmu Pengtahuan Deskriptif :
melukiskan bagaimana adanya, Contoh :
Sosiologi, Biologi
2. Ilmu pengetahuan Normatif :
Bagaimana seharusnya mengarahkan sesu
-atu obyek agar sesuai norma tertentu.
Contoh: Ilmu Pendidikan, Ilmu Hukum.
3. Ilmu Penget Efisiensif :
Bagaimana memperoleh efisiensi, keberun
tungan dalam mengolah suatu obyek.
Contoh: Ilmu Ekonomi dan Ilmu teknologi.

Batas penjelajahan ilmu...


1. Ilmu memulai penjelajahannya pada
pengalaman manusia dan berhenti di
batas pengalaman manusia
2. Ilmu yang semula hanya terdapat ilmu
alam dan ilmu sosial sekarang terdapat
lebih dari 650 cabang keilmuan
3. Cabang-cabang ilmu: Murniterapan
(a) Mekanika Mekanika Teknik
(b) Bunyi Teknik Akustik
(c) Fisika Nuklir Teknik Nuklir dll

TUGAS individu
1.Buatlah makalah dengan tema:
2.Ilmu teknik untuk kebaikan manusia
3.Judul dapat saudara fokuskan pada salah
satu bidang/matakuliah yang sudah sauda
-ra kuasai: otomotif, termodinamika dll.
4.Diketik spasi 2, tebal 6 hlm atau lebih
5.Sistematika: I Pendahuluan, II
Pembahasan, IIIKesimpulan
6. UKURAN KERTAS A4, KIRI 4, ATAS 4, 3,3
6.Dikumpulkan: Akhir Juni 2015

BAB IV PARADIGMA ILMIAH


A. Pandangan Ilmiah
1. Ilmu berkait dengan dunia fisik melalui gejala
alam
2. Tiap orang dengan kepekaan persepsi, perasaan,
pikiran menangkap gejala alam dan menjadi penga
-laman indrawi
3. Pengalaman indrawi masing-masing orang
merupa -kan pandangan sempit dan subyektif
4. Jika pandangan tersebut juga menerima
pandangan dari luar/orang lain disebut pandangan
obyektif/ilmiah
5. Pandangan ilmiah merupakan data mentah dari
ilmu.

B. Hukum Ilmiah...
1. Ilmu merupakan wujud pemahaman kita
terhadap dunia luar, dan berupa kesepakatan
universal
2. Ilmuwan jika tidak sepakat akan mengetengahkan pikiran dan perasaan sebagai saran
3. Ilmu berkembang karena adanya keterhubung
-an dan keteraturan gejala alam
4. Keterhubungan dan keteraturan tersebut jika
disusun secara formal menjadi hukum ilmiah

Lanjutan...
5. Hukum ilmiah ada dua: Hukum
Substansi dan hukum Fungsi
6. Hukum Substansi berupa
rumusan tentang sifat-sifat invariabel
(tetap=ajeg) materi dan sistem
dalam alam, contoh: BotaniCiri-ciri
tanaman, Geologi Ciri-ciri batuan,
Kimia ciri-ciri Zat

Lanjutan...
7. Hukum fungsi yaitu tentang hubungan
invariabel yang muncul diantara sifat-sifat
dari materi dan sistem
8. Contoh: Hukum Arhenius Kecepatan
reaksi kimia adalah fungsi dari temperatur;
Hukum Ohm Jika tahanan konstan , maka
arus listrik sebanding dengan voltage
9. Dalam ilmu sosial/humaniora jarang
memung- kinkan dibuat prediksi yang
cermat seperti hukum Ohm tetapi hanya
berupa peluang

C. Teori ilmiah...
1. Teori artinya pendapat yang beralasan.
Alasan dapat berupa argumen logis-empiris
untuk ilmu pengetahuan, argumen logis
untuk filsafat, argumen perasaan atau
keyakinan dan kadang empiris untuk mistis.
2. Menurut Kerlinger teori adalah sebuah set
kon -sep atau konstruk yang berhubungan
satu dengan lainnya suatu set dari proposisi
yang me -ngandung suatu pandangan
sistematik dari fe -nomena.

Perdebatan Kedudukan
Teori dan Hukum
1. Contoh: Hubungan invariabel tekanan dan
volume gas dalam ruang tertutup(P.V=C),
tetapi tidak bisa menjelaskan mengapa?
2. Dijelaskan oleh teori kinetik gas dari Maxwell:
Volume berkurang jika tekan- annya karena
makin tambahnya frekuensi tumbukan di
antara molekul gas dengan dinding tertutup
3. Ada dua pandangan tentang teori: 1) Konsep
teori fiksi/khayal, 2) Kebesaran teori
mengacu pada benda nyata, misal atom,
virus.

Kegunaan teori...
1. Sebagai alat penjelas/eksplanasi
2. Sebagai alat peramal/prediksi
3. Sebagai alat
pengendali/pengontrol

Peran Teori Menurut Nazir...


1. Sebagai orientasi utama ilmu
2. Sebagai konseptualisasi dan
klasiofikasi
3. Meringkas fakta
4. Memprediksi fakta-fakta
5. Memperjelas celah kosong

BAB V METODE ILMIAH DAN


SARANA BERFIKIR ILMIAH
Pengertian
Metode ilmiah adalah langkah-langkah
dalam dalam memproses pengetahuan
ilmiah dengan menggabungkan cara
berfikir rasional dan empiris dengan
jembatan penghubung hipotesis.
RASIONAL HIPOTESISEMPIRIS
Timbang dengan akal lalu uji dengan indera
Logiko-hipotetiko-verifikatif
Dedukto-Hipotetiko-verifikatif

Skema metode ilmiah (Jujun


S.)
MASALAH

KHASANAH
PENGET ILMIAH

PRAGMATISME

DEDUKTIF -KOHERENSI

KERANGKA
PEMIKIRAN

PENGAJUAN
HIPOTESIS

INDUKTIFKORESPONDENSI

DITERI
MA

PENGUJIAN
HIPOTESIS

DITOLAK

Langkah-langkah metode
ilmiah
1. Perumusan Masalah
2. Penyusunan kerangka berfikir
dalam pengajuan hipotesis
3. Perumusan hipotesis
4. Pengujian hipotesis
5. Penarikan kesimpulan

Prinsip metode ilmiah


1. Hipotesis yang diterima secara valid,
lalu diterima sebagai pengetahuan
ilmiah
2. Dalam metode ilmiah berlaku bahwa:
LOGIKA/KONSEPSI ITU PENTING
TETAPI DATA EMPIRIS JUGA
PENTING!!
Ibaratnya orang buta yang meraba
gajah ..... Dia harus terlebih dulu
punya konsepsi tentang gajah.

SARANA BERFIKIR ILMIAH


Ada tiga yaitu:
1. Bahasa
2. Matematika
3. Statistika

Bahasa
1. Makna:
a. Serangkaian bunyi
b. Lambang: Rangkaian bunyi yang
memben tuk suatu arti tertentu
c. Kata : melambangkan suatu obyek
tertentu
d. Misal: Gunung-Montain-Jaba, dll.

...lanjutan
2. Peran bahasa:
Dengan bahasa manusia dapat:
a.Berfikir rumit, abstrak, berlanjut
b.Mengkomunikasikan apa yang
dipikirkan kepada orang lain
c.Mengkomunikasikan pikiran,
perasaan dan sikapnya

Lanjutan...
3. Komunikasi mempunyai dua fungsi:
a. Simbolik/ilmiah dan
b. Emotif/estetik
4. Kekurangan bahasa sebagai sarana
komunikasi
a. Multifungsi :simbolik dan emotif
b. Arti yang tidak jelas: misal ilmu ?
c. Sifat majemuk
d. Beberapa kata mempunyai arti sama
e. Mempunyai konotasi emosional

Matematika
1.Matematika adalah bahasa yang didasar kan
pada sistem lambang tertentu
2.Bahasa=verbal matematik lambang mat
3.Pada matematika lambang mempunyai arti
yang jelas dan tidak emosional
4.Matematika mempunyai ukuran kuantitatif
Lt = Lo (1 + @t )
5.Rumus di atas dalam bahasa dirumuskan:
Logam jika dipanaskan bertambah panjang
6.Sifat kuantitatif matematika meningkatkan
daya prediktif dan kontrol dari ilmu (eksak)

Statistika
1.Matematika=deduktif, satatistika=induktif
2.Statistika: menarik kesimpulan umum
mengenai populasi dari sebagian kecil
populasi (sampel)
3.Contoh:jika beli durian tidak semua dicicipi
4.Prinsip statistika: peluang & distribusi frek
5.Teori peluang bermula dari percobaan
Chevalier Mere (1645) selanjutnya
berkembang distribusi: normal, t, F dsb.

BAB VI TANGGUNG JAWAB


ILMUWAN
1.Ilmu pengetahuan mempunyai tugas:
menjelaskan/eksplanasi,
meramalkan/prediksi, dan
mengendalikan/kontrol terhadap
kejadian-kejadian.
2.Ilmuwan melaksanakan penelitian dan
mengkomunikasikannya kepada
masyarakat.
3.Penelitian dilakukan dengan
pengukuran yang cermat serta obyektif

...lanjutan
4.Sikap Ilmiah para Ilmuwan
a.Hasrat ingin tahu
b.Rendah hati
c.Jujur
d.Mau pertimbangkan data baru
e.Pendekatan positif terhadap kegagalan
f.Terbuka
g.Teliti, dll.

Lanjutan.....
5. Proses/Metode Ilmiah antara lain:
a.Identifikasi masalah
b.Mengamati
c.Merumuskan hipotesis
d.Menganalisis
e.Meramalkan
f.Sintesis
g.Evaluasi dll.

Lanjutan...
6. Produk Ilmiah antara lain:
a. Fakta
b. Konsep
c. Prinsip
d. Teori
e. Hukum
.

Lanjutan...
6. Ilmuwan mempunyai
tanggungjawab sosial agar produk
ilmiah sampai kepada masyarakat
dan dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat

...lanjutan
7.Tanggungjawab ilmuwan untuk masa
mendatang : memperbaiki segala
kerusakan yang ditimbulkan karena
campurtangan ilmu pengetahuan.
8 Ilmu pengetahuan pada waktu dulu
tumbuh tanpa pamrih, bertujuan
untuk memperdalam pemahaman
mengenai dirinya sendiri dan
mengenai alam

...lanjutan
9.Pengembangan ilmu saat ini
berangkat dari dua keyakinan:
a.Realitas terbuka untuk penelitian
b.Seluruh realitas butuh penelitian
karena kebutuhan primer manusia
tidak terpenuhi
Maka dari itu perlu dilakukan
eksperimen terus-menerus.

BAB VII IMPLIKASI ILMU PENGET


DALAM KEHIDUPAN
A. Kenetralan Ilmu
1.Ilmu netral tidak memihak pada yang
baik atau yang buruk
2.Ilmu adalah fakta- obyek pengamatanbukan obyek keputusanbebas nilai
3.Tujuan ilmu : mengatasi masalah
kehidup an sehari-hari tanpa muncul
masalah baru Kalau muncul masalah
baru dikembangkan ilmu baru.

Lanjutan.....
4.Secara faktual ilmu netral pada waktu
ditemukan, tetapi di tangan fihak lain
dapat digunakan untuk tujuan tidak
bermoral
5.Contoh:
a.Penggunaan bom menghancurkan
lawan
b.Teknik Listrik menyiksa, stroom ikan
dll.

B. Pengabdian ilmu terhadap


masyarakat
1.Hubungan ilmu dan masyarakat
adalah sangat erat, saling terkait ,
saling menunjang ibarat sekeping
mata uang
2.Ada tiga pendapat tentang hubungan
ilmu dan masyarakat
3.Rene Descartes Ilmu sebagai
model, sebagai contoh bagi
masyarakat : IlmuMasyarakat

.... lanjutan
4.Francis Bacon Ilmu merupakan upaya
yang sungguh-sungguh dalam
menghim- pun akumulasi pengetahuan
yang berguna bagi masyarakat:
MasyarakatIlmu
5.Thomas Khun Ilmu sebagai abdi dari
masyarakat
a.Masyarakat menikmati kemudahan ilmu
b.Ketika temuan dinikmati sang penemu
tidak merasakan

C.Ilmu pengetahuan dan


agama
1.Menurut EINSTEIN Ilmu tanpa
agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh
2.Dari segi agama : semua ilmu
pengetahuan bersumber dari Tuhan
3.Dari segi ilmu: Agama dan isinya
merupakan ilmu pengetahuan
4.Penjelajahan ilmu adalah sebatas
jangkauan pengalaman manusia

....lanjutan
5.Keberadaan Tuhan sulit dijangkau
dengan rasional empiris.
6.CONTOH:
a.Seorang filosof duduk ditepi pantai,
berta- nya tentang gelombang
b.Mengapa ada gelombang?
c.Jawab : Karena ada angin
d.Mengapa ada angin ?

Lanjutan...
e.Jawab: Karena ada perbedaan panas
f.Mengapa ada perbedaan panas ?
g.Jawab: Karena ada sumber panas
yaitu matahari
h.Mengapa ada matahari? Dari mana?
i. Rasionya tidak bisa menjawab
pertanyaan tersebut

7..... Argumen rasional


keberadaan Tuhan...
a.Kosmologis : Sebab akibat
Setiap akibat harus ada sebabnya, karena
ada Dunia harus ada Tuhan sebagai
penciptanya
b.Ontologis
Jika sesuatu ada di luar pikiran manusia,
kemu dian menjadi konsep pikiran,
makasesuatu yang ada hanya konsep
pikiran, karena itu Tuhan harus ada di luar
dan di dalam pikiran manusia

...lanjutan
c.Teologis
Kompleksitas pola benda benda di
dunia yang luar biasa dan
terorganisir secara sempurna, tentu
ada Desainer yang sangat jenius
yaitu Tuhan.

D. Ilmu dan kebudayaan


1.Ilmu dan kebudayaan saling tergantung
dan saling mempengaruhi
2.Ilmu merupakan bagian pengetahuan
dan pengetahuan merupakan unsur
kebuda- yaan
3.Talcot Parson berpendapat: ilmu dapat
terpadu secara intim dengan
keseluruhan unsur struktur sosial dan
tradisi kebuda- yaan , saling
mendukung satu sama lain

Lanjutan...
4.Pendapat Parson dikritik oleh
Theodore Rozak, dalam buku The
making of counter culture
memaparkan gerakan anti ilmu Ilmu
di bawah teknokrasi akan menjadi
kebudayaan yang mendominasi
kehidupan berjuta-juta manusia.
Hal ini berbahaya

Lanjutan...
5.Stephen Toulmin, seorang filosuf pendukung setia ilmu berpendapat
a. Ilmu/teknologi sebagai aktivitas abstrak,
logis, mekanis, berdarah dingin dan bersifat
umum, yang diserahkan kepada penentu
kebijakan semata-mata untuk efisiensi teknis
b.Yang penting adalah: Bagaimana ilmu lebih
bijaksana dan manusiawi sehingga keeratan
hubungan dan keharmonisan, saling
menunjang ilmu dan kebudayaan tetap
lestari.

E.Ilmu dan teknologi


1.Pada mulanya antara ilmu dan
teknologi seolah terpisah
2.Ilmuwan murni lebih banyak meneliti
dan menulis, sedang ahli teknologi
lebih banyak membaca lalu
mengaplikasikan- nya demi
keuntungan komersial
3.Ilmuwan suka menulis tidak suka
memba ca, ahli teknologi suka
membaca tidak mau menulis

Lanjutan...
4.Tetapi sekarang antara ilmu dan teknologi
lebur membaur saling menunjang
5.Macam-macam penelitian:
a.Penelitian Dasar Ilmu Murni
b.PenelitianTerapan Murni + Praktis
c.Penelitian Eksperimental/pengembangan Pene
-muan Teknologi Baru, alat, produk, proses
dll.
Dalam bidang medis, pertanian dll.
Ketiga jenis penelitian tersebut dapat
diintegrasikan.

BAB VIII FILSAFAT ILMU DAN


PERGURUAN TINGGI
A. Tujuan mahasiswa diberi matakuliah
Filsafat Ilmu
1. Mahasiswa memahami ruang lingkup,
sub -stansi, metodologi makna dan
fungsi ilmu secara filosofis
2. Mahasiswa mampu memanfaatkan filsa
fat ilmu untuk mengembangkan diri
3. Mampu menerapakan filsafat ilmu
sebagai dasar pemikiran (keilmuwanan)

Pergeseran peran
1.Dewasa ini peran manusia banyak
digantikan oleh produk teknologi
2.Hindari manusia jangan sampai tersisih
3.Sanusi(1998) menyarankan agar sivitas
akademika memegang teori ilmiah
diwujud -kan dalam:
a.Pernyataan akurat identitas sesuatu
b.Pernyataan akurat hubungan2 signifikan
c.Pernyataan bersifat prediktif
d.Pernyataan yang logis
e.Pernyataan yang normative-etis

C. Peran dosen
1. Ilmu yang disampaikan agar mahasiswa
mengenal konsep2 dasar hakikat ilmu dan
penyusunan pengetahuan ilmiah,
mengenal aspek nilai kegunaan, kaitan
dengan teknologi, kebudayaan dan agama
2. Ilmu yang disajikan dapat meletakkan
dasar kegiatan berfikir mahasiswa
3. Mendorong mahasiswa memiliki sikap
kritis
4. Proses kuliah ke arah pembelajaran yang
bersifat pencarian dan pemahaman
terhadap esensi

...lanjutan
5. Memberikan jalan2 bagi mhs menemukan
kaitan ilmu yang sedang dipelajari
dengan pengetahuan lain
6. Memungkinkan mahasiswa menerima
informasi sebagai kran mencerna teori
dan fakta menjadi kearifan
7. Memahamkan mahasiswa bahwa ilmu
yang dipelajari memiliki re -levansi
dengan kepentingan pribadi dan
masyarakat

D. Etika akademik
Etika akademik mengatur hubungan
interaktif komuniktas yang ada
dalam kampus, antar pimpinan
dengan staf pengajar maupun
karyawan, antar dosen dengan
dosen, dosen dengan mahasiswa,
mahasiswa dengan mahasiswa
dalam upaya pengembangan ilmu
pengetahuan

E. Budaya akademik
1.Otonomi dan kebebasan berfikir
merupakan inti bagi perubahan dan
pendemokrasian masyarakat
budaya akademik dikembangkan
2.Budaya akademik yang sehat dan
kuat dapat mendorong para dosen
dan mahasiswa untuk melakukan
penelitian yang bermutu, sehingga
temuannya bermanfaat bagi
masyarakat lokal, nasional, global.

PENUTUP
1. Keberhasilan Belajar Filsafat Ilmu tidak
sekedar mengerti (kognitif) apa itu
Filsafat dan Filsafat Ilmu, TETAPI sampai
dengan penghayatan (afektif) dan
pengamalan atau pelaksanaan
(psikhomotorik) dalam kehidupan seharihari
2. Saya berharap para mahasiswa demikian
3. Semoga !

Anda mungkin juga menyukai