PENGANTAR ILMU
KEPELATIHAN
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
Dasar Latihan
Prinsip Latihan
Persiapan/Faktor Latihan
Variabel/Komponen Latihan
Dasar Periodesasi Latihan
Dasar-dasar Peningkatan Komponen
Biomotorik
I.DASAR-DASAR LATIHAN
Ilmu Faal
Biomekanik
Statstik
Tes dan
Pengukuran
Kesehatan
Olahraga
Ilmu Jiwa
Belajar
Motorik
Ilmu Pendidikan
Ilmu Gizi
Sejarah
Sosiologi
DEFINISI LATIHAN
Proses melakukan gerak secara berulangulang untuk meningkatkan kemampuan.
Suatu usaha meningkatkan gerak tubuh
yang dilakukan secara berulang-ulang
untuk menimbulkan automasisasi dalam
suatu latihan, kegiatan, dan suatu proses
untuk tujuan yang dicapai.
Training Stage
Fundamental
Learning to Train
Training to Train
Training to Compete
Training to Win
Females
6-8
8-11
11-15
15-22+
18+/-
Males
6-9
9-12
12-16
16-23
19+/-
II.PRINSIP LATIHAN
Partisipasi Aktif
Pengembangan Secara Multirateral/Menyeluruh
Spesialisasi
Individualisasi
overload
Variasi Latihan
Model Dalam Proses Latihan
Pembebanan Latihan
Pemulihan
II.PRINSIP LATIHAN
1.Partisipasi Aktif
Kesungguhan dan aktif berpartisipasi dalam
latihan akan menjadikan latihan maksimal bila
pelatih secara periodik mendiskusikan tujuantujuannya bersama atletnya.
Partisipasi aktif pelatih tidak hanya terbatas
pada pertemuan latihan saja. Tetapi juga harus
memantau kebiasaan atletnya diluar program
latihan.
II.PRINSIP LATIHAN
2.Pengembangan yang menyeluruh
Seorang pelatih harus mengembangkan latihan
kearah spesialisasi. Pengembangan fisik yang
luas dan mendasar, khususnya persiapan fisik
umum merupakan salah satu dasar tuntutan
yang penting untuk mencapai tingkat
spesialisasi yang tinggi dari persiapan fisik dan
penguasaan teknik
Perkembangan dari saling ketergantungan
antara organ tubuh manusia dan sistemnya dan
antara proses fisiologis dan psikologis.(Ozolyn,
1971)
Prestasi
Tinggi
Latihan yang
Khusus
Pengembangan
Menyeluruh
II.PRINSIP LATIHAN
3. Spesialisasi
Latihan yang khusus untuk satu cabang olahraga
atau pertandingan mengarah pada perubahanperubahan (tahapan dan fungsional dikaitkan
dengan spesifikasi cabang olahraga yang dipilih)
Spesialisasi harus sesuai dengan dua sifat besar
yaitu;
1. Dari latihan olahraga yang khusus.
2. Latihan dipakai untuk pengembangan biomotorik
Prinsip-prinsip spesialisasi diatas harus benar-benar
dimengerti, dipakai dalam latihan untuk anak-anak
serta remaja dimana pengembangan yang
menyeluruh harus mendasari semua
pengembangan ke arah spesialisasinya
II.PRINSIP LATIHAN
4. Individualisasi
Suatu kebutuhan yang utama dari suatu bentuk
latihan yang berbeda untuk setiap atlet.
Kemampuan dan usaha yang dilakukan setiap
individu tergantung pada faktor-faktor:
- Secara biologis dan kronologis (umur)
- Pengalaman
- Kapasitas perorangan
- Status kesehatan
- Beban latihan, kecepatan dan pemulihan
- Postur tubuh dan sistem syaraf
- Jenis Kelamin
II.PRINSIP LATIHAN
5. Variasi latihan
Untuk mencegah kemungkinan timbulnya kebosanan
berlatih , pelatih harus kreatif dan pandai pandai
mencari dan menerapkan variasi variasi dalam latihan.
Dalam variasi latihan yang akan diberikan , pelatih harus
bisa mengemas bentuk bentuk latihan utama dalam
bentuk permainan , perlombaan2an , berenang , naik
sepeda , cross country. Tergantung pada cabang
olahraga masing masing.
II.PRINSIP LATIHAN
6. Model Dalam Proses Latihan
Melalui model latihan , pelatih berusaha untuk
mengarahkan dan mengorganisir latihan sesuai
dengan tujuannya , metode dan materi mirip
dengan pertandingan.
Model latihan masa yang akan datang harus
berdasarkan kepada sesuatu yang mendahului ,
menghilangkan komponen yang keliru dan
mengenalkan suatu model yang baru.
II.PRINSIP LATIHAN
II.PRINSIP LATIHAN
8. Pemulihan
III.PERSIAPAN / FAKTOR
LATIHAN
1.LATIHAN FISIK (halaman 55) bomba.
Untuk menjaga kesegaran jasmani tetap bugar dan
sehat. Kegiatan dan latihan ini dilakukan secara teratur ,
kontinyu dan harus ada peningkatan.
Tujuannya :
1.peningkatan kondisi fisik untuk kesegaran dan
kebugaran
2.peningkatan kondisi fisik untuk rehabilitasi dan
kebugaran
3.Peningkatan kondisi fisik untuk prestasi olahraga.
1.LATIHAN FISIK :
1.a.Daya tahan (endurance)
2.b.Kelentukan (flexibility)
3.c.Kecepatan (speed) ;
Kelincahan (agility),reaksi (reaction and
quickness),akselerasi (acceleration)
4.d.Kekuatan (strength)
(tambahan grafik segitiga)dan
keterangannya
III.PERSIAPAN / FAKTOR
LATIHAN
1.LATIHAN FISIK
1.a. Daya tahan (endurance)
Situasi atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu
yang lama , tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah
mengerjakan pekerjaan atau aktifitas olaharaga.
1.b. Daya tahan jantung : ability to performance activities for
exteded periods with minimal diminishment.
1.c. Daya tahan otot : ability to performance repetitive muscullar
contraction againt some resistence with minimal diminishment.
III.PERSIAPAN /FAKTOR
LATIHAN
200
ANAEROBIK
200
180x
DN Kerja Max
DN Kerja
Max
160x
AEROBIK
DN Basal
60x
DN Basal
40x
+ 33.3
15
Lion Test : 3 Minute Run
Jarak x ( 20 x 3.5 ) Jarak x 70
1000
1000
1000
LEVEL
SASARAN
DURASI
DENYUT NADI
AEROBIC
FOUNDATION
(Dasar Aerobik)
40 menit - 3
Jam
II
AEROBIC
DEVELOPMENT
(Pengembangan
Aerobik)
12 - 40 Menit
III
ANAEROBIC
THRESHOLD
(Ambang Anaerobik)
2 - 12 Menit
170 x /menit
LEVEL
SASARAN
DURASI
DENYUT NADI
IV
LACTATE TOLERANCE
(Daya TahanToleransi
terhadap laktat)
35 95 detik
MAXIMUM AEROBIC
EXERCISE
(Latihan aerobik
maksimum)
+/- 5 Menit
Selalu meningkat
s/d 200x/ menit
(hanya pada cabor
siklis)
Klasifikasi
1-4 detik
4-20 detik
20-45
detik
Penyediaan
Energi oleh
Catatan
Anaerobik
Alaktasit
ATP
Pembentukan asam
laktat dalam
jumlah yang
banyak
Anaerobik
Alaktasit
ATP + CP
Anaerobik
Alaktasit
ATP, CP
+ Anaerobik
Laktasit
Glukogen
Otot
PENTINGNYA LAKTAT :
Latihan harus dilakukan dengan intensitas berapa dan metode mana yang membentuk
Laktat
ATP
I
II
Sistem Pembantu
KP + ADP
IIIa
Glukosa + ADP
IIIb
Glukosa + O2 + ADP
Lemak + O2 + ADP
IV
in
25.0
22.2
20.9
19.9
19.0
18.3
17.5
16.2
14.8
12.0
4.0
Trunk Flexibility
Males
cm
61.0
54.9
51.8
49.8
47.5
45.2
43.4
40.1
36.3
29.7
15.2
in
24.0
21.6
20.4
19.6
18.7
17.8
17.1
15.8
14.3
11.7
6.0
III.PERSIAPAN / FAKTOR
LATIHAN
KECEPATAN GERAK
Difinisi kecepatan gerak adalah :
Jarak per waktu.artinya kecepatan diukur melalui suatu unit jarak dibagi
dengan unit waktu.
Difinisi kecepatan adalah :
Kecepatan berlari adalah interaksi frekwensi dan panjang langkah.keduanya
penting selama ekselerasi awal , tetapi kecepatan langkah memiliki dampak
lebih besar pada kecepatan maksimum.ketika kecepatan naik , produksi
impuls naik sebanding dengan kemampuan membangkitkankekauatn dengan
lebih cepat.
Kecepatan suatu cabang olahraga terdiri dari (sub-kualitas) :
Bereaksi , ketangkasan/koordinasi , berekselerasi , mencapai kecepatan
maksimum dan daya tahan kecepatan.
III.PERSIAPAN / FAKTOR
LATIHAN
LATIHAN KECEPATAN
KEKUATAN
8 Jenis kekuatan menurut Bompa:
1.Kekuatan umum (general strength)
2.kekuatan khusus (specific strength)
3.kekuatan maksimal (maximum strength)
4.daya tahan otot (muscular endurance)
5.daya ledak (power)
6.kekuatan absolut (absolut strength)
7.kekuatan relatif (relative strength)
8.cadangan kekuatan (strength reserve)
Latihan Kekuatan
Kita mengenal 3 jenis kekuatan :
1. Kekuatan Maksimal (Maximal Strength)
2. Kekuatan Yang Cepat (Speed Strength)
3. Daya Tahan Kekuatan (Strength Endurance)
KEKUATAN
YANG
CEPAT
DAYA
TAHAN
KEKUATAN
KEKUATAN
MAKSIMAL
KARAKTERISTIK KEKUATAN
Metode : Hypertropi
Metode : NEURAL
Intensitas : 30-60%
Intensitas : 80 %
Irama Kontraksi :
Perlahan/Lambat
MENAMBAH
MASA OTOT
Repetisi : Banyak
MEMPERBAIKI
KOORDINASI
INTRAMUSKULAR
KEKUATAN
MAKSIMAL
(MAXIMUM
STERNGTH)
Irama Kontraksi :
Cepat
Repetisi : sedikit
Irama Kontraksi :
lambat - sedang
Irama Kontraksi :
Cepat
Repetisi : Banyak
(harus selesai)
Repetisi : Kalau
kecepatan gerak
menurun STOP!
PARAMETER KEKUATAN
INT 95 %
INT 75 %
INT 50 %
REP
SET
1 REP
2-8 SET
5 REP
REST
2-3 MENIT
3-5 SET
10 REP
1-2 MENIT
2-3 SET
1-1.5 MENIT
LANGKAH-LANGKAH
(TAHAPAN KEKUATAN)
PLIOMETRIKS
(I)
( II )
TKom
POWER
TPrK
TPK
( III )
ORTHODOX
( IV )
NEURAL
(V)
TPU
( VI )
HYPERTROPI
PRA KONDISI
DAYA TAHAN
KEKUATAN
PENINGKATAN KEKUATAN
MAKSIMAL
Penyediaan
energi aerobe
dan anaerobe
Diameter otot
Koordinasi
Intramuskuler
Kekuatan maksimal
Kecepatan
Kontraksi otot dan
koordinasi intra muskuler
IV.VARIABEL / KOMPONEN
LATIHAN
VOLUME
INTENSITAS
DENSITAS
KOMPLEKSITAS
VOLUME :
Jumlah seluruh kegiatan yang
dilakukan dalam latihan meliputi :
Waktu dan lamanya latihan
Jarak yang ditempuh
Beban yang diangkat per unit
waktu
Jumlah pengulangan
IV.VARIABEL / KOMPONEN
LATIHAN
INTENSITAS :
Adalah : komponen kwalitatif dari latihan yang dilakukan dalam jangka
waktu tertentu.
Semakin banyak yang dikerjakan oleh seorang atlit per unit waktu,
semakin tinggi intensitasnya.
Monitoring training intensity :
Intensitas latihan resistence =%1RM/RM
Intensitas latihan plyometric = titik kontak
= kecepatan dari latihan
= ketinggian dari latihan
= berat beban atlit
Intensitas latihan atau daya tahan = %target detak jantung
(THR)
IV.VARIABEL / KOMPONEN
LATIHAN
DENSITAS
Frekwensi dimana seorang atlet menerima
beban latihan persatuan waktu
menyangkut hubungan antara kerja dan
fase pemulihan dan dari latihan ke latihan
berikutnya.
Densitas yang memadai menjamin
efisiensi dari latihan.
IV.VARIABEL / KOMPONEN
LATIHAN
KOMPLEKSITAS
Kerumitan bentuk latihan yang dilaksanakan
dalam satu latihan.
Kompleksitas menyangkut beberapa aspek:
Koordinasi
Intensitas latihan
Taktik
Strategi
psikologis
V.DASAR PERIODISASI
LATIHAN
Pentingnya Perencanaan
Planning Reqruitment
Model/Tipe Perencanaan Latihan
Prinsip Siklus Superkompensasi
RENCANA TAHUNAN
FASE LATIHAN
SUB FASE
SIKLUS
MAKRO
SIKLUS MIKRO
PERSIAPAN
PERSIAPAN
UMUM
PERSIAPAN
KHUSUS
KOMPETISI
PRA
KOMPETISI
KOMPETISI
UTAMA
TRANSISI
PERIODE
SIKLUS MAKRO
SIKLUS MIKRO
SESI LATIHAN
UNIT LATIHAN
Suatu siklus makro terdiri dari bebera siklus mikro. Struktur pada
masing-masing siklus mikro akan tergantung pada tujuan latihan
dan tugas yang harus termuat dalam masing-masing period.
Biasanya suatu siklus mikro dalam fase persiapan konsis pada
peningkatan yang bertahap dalam volume latihan dan kemudian
akan menurun pada fase kompetisi.
Intensitas latihan senantiasa bergelombang pada setiap fasenya yang
secara teratur terus meningkat sampai mencapai puncaknya.
BEBA N
T in g g i
Se dang
Re ndah
BEBA N
Tinggi
Se dang
Re ndah
Suatu tahap siklus makro (4 siklus mikro), mikro ke 4 sebagai pemulihan
BEBA N
Tin ggi
Se d an g
Re n d ah
Siklus makro dalam Pra Kompetisi,
termasuk istirahat penuh menjelang kompetisi
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
PAGI
SORE
MINGGU
Sembilan sesi dalam siklus mikro dengan satu hari pemulihan penuh
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
PAGI
SORE
SABTU MINGGU
L
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
Tinggi
Sedang
Rendah
Istirahat
MING G U
SENIN
SELASA
PAGI
SORE
RABU
KAMIS
JUMAT
L
L
SABTU MINGGU
L
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
Tinggi
Sedang
Rendah
Istirahat
Siklus mikro dengan dua puncak dalam periode persiapan
MINGGU
Daya Tahan
Kekuatan
Aerobe
Daya Tahan Kekuatan
(Adaptasi Anatomis)
Kekuatan Maksimal :
Komponen
Latihan
melalui hipertropi
Kecepatan
Koordinasi
Pembentukan Kecepatan :
- Daya Akselerasi
- Mengubah arah
- Aksi - reaksi
Kelentukan
Statis
Dinamis
PNF
Daya Tahan
Kekuatan
Aerobe :
Kekuatan Maksimal :
melalui hipertropi
Kekuatan Maksimal :
Komponen
Latihan
Kecepatan
Koordinasi
Kecepatan :
- Daya Akselerasi
- Mengubah arah
- Aksi - reaksi
Kelentukan
Statis
Dinamis
PNF
VI.DASAR-DASAR PENINGKATAN
KOMPONEN BIOMOTORIK
Endurance (ketahanan)
Strength (kekuatan)
Speed (kecepatan)
Flexibility (kelenturan)
Coordination (koordinasi):
- Balance (keseimbangan)
- Rhytemization (keselarasan)
- Reaction (reaksi)
- Differentiation (keanekaragaman)
- Adaptation (penyesuaian)
- Orientation (orientasi)
- Combination (kombinasi)