Anda di halaman 1dari 2

3.

Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya

Belajar keterampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya akan membantu


seseorang beradaptasi dalam setiap budaya, khususnya jika seseorang berhubungan dengan orang
lain yang memiliki budaya yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa petunjuk yang diperlukan
seseorang ketika berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.
1) Asumsikan berbeda hingga suatu persamaan telah terbukti. Jangan berasumsi bahwa
orang lain memiliki pandangan sama sampai benar-benar menjadi kenyataan.
2) Berani mengambil tanggungjawab saat berkomunikasi. Jangan berasumsi bahwa ini
adalah pekerjaan orang lain untuk berkomunikasi dengan orang lain.
3) Tidak memberi pendapat. Belajar mendengar suatu cerita yang utuh dan terimalah
perbedaan tanpa memberikan pendapat atau penilaian tentang mereka.
4) Tunjukkan suatu penghargaan. Belajar bagaimana suatu perhargaan itu dikomunikasikan
melalui suatu gerak isyarat, kontak mata, dan sejenisnya dalam berbagai budaya yang
berbeda.
5) Empati. Sebelum menyampaikan suatu pesan, cobalah untuk membayangkan perasaan
orang lain bagaimana dan mengapa berkomunikasi.
6) Menahan sikap ambiguitas/mendua. Belajar untuk mengendalikan kekecewaan pada
situasi yang membingungkan.
7) Lihat sesuatu yang superfisial. Jangan diganggu dengan sesuatu seperti pakaian,
penampilan, atau ketidaknyamanan lingkungan.
8) Sabar dan tekun. Ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki
budaya berbeda, jangan mudah menyerah.
9) Mengenal bias budaya Anda sendiri. Belajar untuk mengidentifikasi ketika asumsi Anda
berbeda dengan orang lain.

10) Fleksibel/luwes. Siap mengubah kebiasaan atau sikap Anda ketika berkomunikasi dengan
orang yang memiliki budaya berbeda.
11) Tekankan pada hal-hal yang biasa. Carilah kesamaan untuk menjalin suatu kerja sama.
12) Mengirim pesan yang jelas. Membuat sinyal verbal dan nonverbal yang jelas dan
konsisten.
13) Tingkatkan kepekaan budaya Anda. Belajar tentang berbagai kebiasaan dan praktik,
sehingga seseorang perlu waspada terhadap potensi munculnya miskomunikasi.
14) Bersifat individual. Berkomunikasi dengan setiap orang sebagai individu bukanlah
mewakili kelompok lain.
15) Belajar secara langsung. Investigasi setiap budaya, sehingga Anda tahu kapan mengirim
suatu pesan dengan cara langsung atau tidak langsung.
16) Memperlakukan tafsiran Anda sebagai hipotesis kerja. Saat Anda memahami budaya
asing, hati-hati terhadap umpan balik yang dilakukan si penerima pesan.

Anda mungkin juga menyukai