Anda di halaman 1dari 102

OTAK DAN PERILAKU

I Wayan Tunjung, dr. Sp.S


BAGIAN NEUROLOGI
RSU KOTA MATARAM

SIKAP

VS

PERILAKU

Sikap tidak secara langsung


berhubungan dengan perilaku
Sikap dapat memprediksi perilaku
yang akan muncul
Sikap dapat mempengaruhi
perilaku

PERILAKU

Segala aktivitas yang bisa


didefinisikan, diamati dan
diukur (Corry, 1988)

RANAH PERILAKU
Kognitif (pengetahuan)
Afektif (sikap/tanggapan)
Psikomotor (praktik/tindakan)
(Bloom, 1908)

PENGETAHUAN
Hasil dari tahu, diperoleh setelah
melakukan penginderaan (lihat,
dengar, cium, rasa, raba).
Sebagian besar diperoleh dari
mata dan telinga.
Merupakan domain penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang,
(perilaku yg didasari pengetahuan
akan lebih baik dari pada tanpa
pengertahuan).

SIKAP
Suatu bentuk evaluasi atau reaksi
dari sebuah perasaan
Merupakan semacam kesiapan
untuk bereaksi terhadap suatu
obyek dengan cara-cara tertentu
Sikap seseorang terhadap suatu
obyek adalah perasaan positif
atau perasaan negatif seseorang
terhadap obyek tersebut.

Faktor yg Mempengaruhi
Motivasi
Nilai
Kepribadian
Interaksi
Lingkungan

1. Motivasi
Pendorong atau penggerak terjadinya
suatu perbuatan.
Merupakan kejadian sebelum
terjadinya tingkah laku seseorang
Suatu pernyataan yang kompleks
dalam suatu organisasi yang
mengarahkan tingkah laku terhadap
suatu tujuan/stimulus

2. Nilai
Sesuatu yang baik/berharga
Sesuatu yang penting dan
bermakna bagi seseorang,
sehingga ia melakukan
suatu kegiatan.

SIKAP ?
Reaksi yang positif
atau negatif terhadap
orang, objek atau
pandangan-pandangan
tertentu ( Brehm &
Kassin, 1985).
Predisposisi mental
untuk melakukan
suatu tindakan
(Kimball Young, 1945).

KOMPONEN SIKAP
Komponen Kognitif : berdasarkan
pengetahuan atau informasi yang
dimiliki individu tentang obyek sikapnya.
Komponen Afektif : rasa senang atau
tidak senang, berkaitan dengan nilainilai.
Komponen Konatif : kesiapan seseorang
untuk bertingkah laku sesuai dengan
objek sikapnya.
(Allport)

PENGUKURAN SIKAP
1. SELF REPORT SEBAGAI SKALA SIKAP
( THURSTON) DIRECT
2. COVERT MEASURES INDIRECT
Facial Electromyograph (EMG) mengukur
otot-otot di wajah
EEG brain-wave pattern mengukur pola
kerja otak

KARAKTERISTIK SIKAP
Sikap disimpulkan dari cara-cara
individu bertingkah laku
Sikap ditujukan mengarah kepada
obyek psikologis.
Sikap dipelajari
Sikap mempengaruhi perilaku
(Brigham, 1991)

FUNGSI SIKAP
1.Utilitarian Function : Sikap
memungkinkan individu untuk
memperoleh atau memaksimalkan
reward dan meminimalkan
punishment.
2.Knowledge Function : Sikap membantu
memahami lingkungan (sbg skema)
dengan melengkapi evaluasi tentang
obyek di lingkungan.

3. Value Expressive Function : Sikap


akan mengkomunikasikan nilai atau
identitas yang dimiliki seseorang
terhadap orang lain.
4. Ego Defensive Function : Sikap
melindungi diri, menutupi kesalahan,
agresi, dsb, dalam rangka
mempertahankan diri.
(Katz, 1960)

3. Kepribadian
Personality / personare = masker /
kedok, topeng yg digunakan para
pemain sandiwara (romawi kuno)
Sering di = temperamen, watak,
karakter, dll, padahal lebih luas.
Suatu susunan yg dinamis, dari
sistem psikofisis seseorang yg
menentukan penyesuaian diri
dengan lingkungan (GW. Allport)

4. Interaksi

Hubungan timbal balik antara


orang yg satu dg orang lain
(analisis transaksional)

5. Lingkungan

Faktor luar dimana individu


berada dan akan
mempengaruhi pola
interaksi yang akan terjadi

Faktor-Faktor Personal Yang Mempengaruhi


Perilaku Manusia
Faktor biologis
Faktor sosiopsikologis
Motif sosiogenis seperti motif ingin tahu, motif
kompetensi, motif cinta, motif harga diri dan
kebutuhan untuk mencari identitas, kebutuhan
akan nilai, kedambaan dan makna kehidupan
dan terakhir motif akan pemenuhan diri
Sikap
Emosi
Kepercayaan
Kebiasaan
Kemauan

Faktor-Faktor Situasional Yang


Mempengaruhi Perilaku Manusia

Faktor ekologis
Faktor rancangan dan arsitektural
Faktor temporal
Suasana perilaku
Teknologi
Faktor-faktor sosial
Lingkungan psikososial
Stimuli yang mendorong dan
memperteguh perilaku

Membandingkan Taksonomi Bloom


dalam Berpikir Kritis

Klasifikasi Springer & Deutschs


(1993) tentang dominasi
lateralisasi otak:
Berpikir otak kiri analitik,
berseri, logis, objektif
Berpikir otak kanan global,
paralel, emosional, subjektif

ANATOMI OTAK

BAGIAN-BAGIAN OTAK DAN FUNGSINYA

Teori 3 in 1
Otak manusia mempunyai 3
bagian dasar, yaitu:
1. BATANG OTAK
2. SISTEM LIMBIK
3. NEOKORTEKS
Dr. Paul MacLean menyebut ketiga
bagian dasar otak tsb sebagai
TRIUNE (3 in 1)

The Triune Brain Theory

Bagian-Bagian Otak Bertanggung jawab atas


Fungsi yang Berbeda
1.

BATANG OTAK atau OTAK REPTILIA


Fungsi motor sensorik
Kelangsungan hidup
Hadapi atau lari
2. SISTEM LIMBIK atau OTAK MAMALIA
Perasaan/emosi
Memori
Bioritmik
Sistem kekebalan
3. NEOKORTEKS atau OTAK BERPIKIR
Kegiatan intelektual
Bahasa
Kecerdasan

TEORI 3 IN 1
1. Batang Otak
mengendalikan fungsi-fungsi penyangga
kehidupan dasar (pernapasan dan laju
denyut jantung).
Mengontrol tingkat kesiagaan.
Menyiagakan tubuh terhadap informasi
sensorik yang masuk.
Mengendalikan suhu.
Mengendalikan proses pencernaan.
Menyampaikan informasi dari serebelum.

2.Serebelum
- mengendalikan gerakan
tubuh dalam ruang dan
menyimpan ingatan untuk
respon-respon dasar yang
dipelajari.

3. Sistem Limbik (otak tengah)


Talamus dan Ganglia Basal.
Berperan dalam pembelajaran dan
ingatan jangka pendek.
Menjaga homeostatis di dalam tubuh
(tekanan darah, suhu tubuh dan kadar
gula darah).
Terlibat dalam emosi, ketahanan hidup
dari hasrat seksual atau perlindungan
diri.

Sistem Limbik mengandung Hipotalamus,


Hipotalamus berfungsi untuk mengatur:
Hormon,
Hasrat seksual,
Emosi,
Makan dan minum,
Suhu tubuh,
Keseimbangan kimiawi,
Siklus tidur dan bangun, dan
mengatur kelenjar pituitari).

Serebum atau korteks


serebral,
Bertanggung jawab atas berbagai
keterampilan termasuk ingatan,
komunikasi, pembuatan
keputusan dan kreativitas.
Fungsi lain: pemahaman, mind
mapping dan musik.

FUNGSI OTAK KANAN DAN OTAK KIRI

Fissura Longitudinalis

Otak Kiri

Otak
Kanan

Area otak yang penting dalam kaitannya


dengan perilaku serebrum
Serebum membagi tugas ke dalam dua
kategori utama yaitu tugas otak kanan
dan otak kiri.
Fungsi otak kanan : irama, kesadaran
ruang, imajinasi, melamun, warna,
dimensi dan tugas tugas yang
membutuhkan kesadaran holistik atau
gambaran keseluruhan.
Fungsi otak kiri: kata-kata, logika,
angka, urutan, daftar dan analisis.

BELAHAN OTAK KANAN & KIRI

DOMINASI PENGGUNAAN OTAK KIRI

Sebagian besar kita melakukan


aktivitas fisik menggunakan bagian
tubuh (tangan dan kaki) sebelah
kanan diatur fungsinya oleh otak
kiri kita.
Sistem pendidikan kita banyak
menekankan pada aspek kemampuan
bahasa (verbal-linguistic) dan aspek
logika matematis (logicalmathematical) diatur oleh otak kiri !

Aktivitas keseharian kita seperti :


membaca tulisan, menghitung
menggunakan kemampuan sisi otak kiri
Bila ada gangguan:
# Mudah lupa
# Sulit berkonsentrasi
# Tidak kreatif dalam memecahkan
masalah
# Tidak dapat memahami permasalahan
dengan optimal
# Stres
# Tidak kuat belajar lama

BERBAGAI PENDEKATAN
PSIKOLOGI TENTANG
PERILAKU MANUSIA

5 TEORI UTAMA PSIKOLOGI MODERN


PERILAKU MANUSIA

1. Pendekatan neurobiologis
2. Pendekatan psikoanalisis
3. Pendekatan
perilaku/behaviourisme
4. Pendekatan kognitif
5. Pendekatan humanistis

1. PENDEKATAN NEUROBIOLOGIS

Pendekatan yang berusaha


menghubungkan tindakan/perilaku
dengan kejadian yang
berlangsung didalam tubuh
manusia, terutama dalam otak
dan susunan saraf

1. PENDEKATAN NEUROBIOLOGIS
Menurut pendekatan ini: pada
dasarnya semua perilaku manusia
dikendalikan dengan cara-cara
tertentu oleh kegiatan otak dan sistem
jaringan saraf yang berkaitan dengan
sistem lain.
Agar bisa memahami perilaku
manusia yang harus dilakukan adalah
mempelajari kejadian-kejadian di
dalam tubuh terutama otak.

PENDEKATAN NEUROBIOLOGIS

Penelitian menunjukkan ada


hubungan yg erat antara
aktivitas otak dengan
perilaku dan dg
pengalaman.
Misalnya reaksi emosi pada
manusia dan hewan dpt
dirangsang dg listrik

2. PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Tokoh: Sigmund Freud


Perilaku manusia ditentukan
oleh insting bawaan yang
sebagian besar tidak
disadari.

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Dalam pandangan
psikoanalisis kepribadian
manusia merupakan
interaksi antara Id, Ego dan
Superego

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Id adalah bagian
kepribadian yang
menyimpan dorongan
dorongan biologis manusia
pusat insting (hawa nafsu)

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Ada 2 instink dominan :


1. libido insting
reproduktif yg
menyediakan energi dasar
untuk kegiatan-kegiatan
manusia yg konstruktif

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

libido insting reproduktif


disebut juga insting kehidupan
(eros) bukan saja hanya
dorongan seksual, tetapi segala
hal yg mendatangkan
kenikmatan, termasuk kasih
ibu, pemujaan thd tuhan dan
cinta diri

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

2. thanatos insting
destruktif dan agresif
Merupakan insting kematian
Semua motif manusia
adalah gabungan antara
eros dan thanatos

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Id bergerak berdasarkan
prinsip kesenangan, ingin
segera memenuhi
kebutuhannya
Id bersifat egoistis, tidak
bermoral dan tidk mau tahu
kenyataan

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Ego menjembatani tuntutan id


dengan realitas di dunia luar
Ego adalah mediator antara
hasrat-hasrat hewani dengan
tuntutan rasional dan realistik
Egolah yang menyebabkan
manusia mampu

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Egolah yang menyebabkan


manusia mampu
menundukkan hasrat
hewaninya dan hidup
sebagai wujud yg rasional
Ego bergerak berdasarkan
prinsip realitas

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Superego adalah polisi


kepribadian, mewakili yg
ideal
Superego adalah hati nurani
yg merupakan internalisasi
dari norma-norma sosial
dan kultural masyarakat

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Superego memaksa ego


untuk menekan hasrat-hasrat
yang tak berlainan ke alam
bawah sadar manusia
Baik id maupun superego
berada dalam bawah sadar
manusia

PENDEKATAN PSIKOANALISIS
Secara singkat dalam psikoanalisis
perilaku manusia merupakan
interaksi antara:
1.Komponen biologis id ,
2.Komponen psikologis ego, dan
3.Komponen sosial superego

3. PENDEKATAN BEHAVIORISME

Menganalisis perilaku
manusia hanya berdasarkan
perilaku yg nampak dan
dapat diukur
Perilaku manusia adalah
hasil dari proses belajar.

PENDEKATAN BEHAVIORISME

Manusia belajar dari


lingkungannya.
Dari hasil belajar itulah dia
berperilaku.
O.k.i manusia dapat
dipengaruhi oleh lingkungannya

PENDEKATAN BEHAVIORISME

Behaviorisme juga disebut


psikologi Stimulus-Respon (SR)

4. PENDEKATAN KOGNITIF
Psikologi kognitif berpendapat
bahwa manusia bukan hanya
penerima stimuli yg pasif.
Mental manusia mengolah
informasi yg diterimanya dan
mengubahnya menjadi bentukbentuk baru dan memilihnya
ke dalam kategori-kategori.

5. PENDEKATAN HUMANISTIK

Psikologi humanistik bertumpu


pada tiga dasar pijakan yaitu
1.keunikan manusia,
2.pentingnya nilai dan
makna.
3.kemampuan manusia
untuk mengembangkan diri

PENDEKATAN HUMANISTIK

Manusia tidak digerakkan oleh


kekuatan luar yg tidak dapat
dikontrolnya.
Manusia adalah pemeran yang
mampu mengontrol nasib
sendiri dan mampu mengubah
dunia di sekelilingnya.

PENDEKATAN HUMANISTIK
Psikologi humanistik berpendapat
bahwa manusia bebas memilih
dan menentukan tindakannya
sendiri.
O.k.i setiap orang
bertanggungjawab atas
tindakannya sendiri dan tidak
dapat menyalahkan lingkungan,
orang tua atau keadaan atas
tindakannya

PENDEKATAN HUMANISTIK
Menurut pendekatan ini,
motivasi utama seseorang
adalah kecenderungan untuk
tumbuh dan
mengaktualisasikan diri.
Setiap orang mempunyai
kebutuhan untuk
mengembangkan potensi diri
sepenuhnya.

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERILAKU MANUSIA

1. FAKTOR PERSONAL
Faktor biologis
Faktor-faktor sosiopsikologis

2. FAKTOR SITUASIONAL
Faktor ekologis
Faktor rancangan dan
arsitektural
Faktor temporal
Susunan perilaku
Teknologi
Faktor sosial

B. PENDEKATAN PSIKODINAMIKA
1. PENDAHULUAN
Teori psikodinamika atau tradisi klinis
berangkat dari dua asumsi dasar.
Pertama, manusia adalah bagian dari
dunia binatang. Kedua, manusia adalah
bagian dari sistem enerji.
Kunci utama untuk memahami manusia
menurut paradigma psikodinamika
adalah mengenali semua sumber
terjadinya perilaku, baik itu berupa
dorongan yang disadari maupun yang
tidak disadari.

TERIMA KASIH

Teori psikodinamika ditemukan oleh Sigmund


Freud (1856-1939). Dia memberi nama aliran
psikologi yang dia kembangkan sebagai
psikoanalisis. Banyak pakar yang kemudia
ikut memakai paradigma psikoanalisis untuk
mengembangkan teori kepribadiannya
seperti : Carl Gustav Jung, Alfred Adler serta
tokoh-tokoh lain seperti Anna Freud, Karen
Horney, Eric Fromm, dan Harry Stack
Sullivan.
Teori psikodinamika berkembang cepat dan
luas karena masyarakat luas terbiasa
memandang gangguan tingkah laku sebagai
penyakit. (Alwisol, 2005 : 3-4).

1. TEORI PSIKOANALISIS

1. TEORI PSIKOANALISIS
Teori Psikoanalisis dikembangkan oleh
Sigmund Freud.
Psikoanalisis dapat dipandang sebagai
teknik terapi dan sebagai aliran psikologi.
Sebagai aliran psikologi, psikoanalisis
banyak berbicara mengenai kepribadian,
khususnya dari segi struktur, dinamika, dan
perkembangannya.

STRUKTUR KEPRIBADIAN
Menurut Freud (Alwisol, 2005 : 17), kehidupan jiwa
memiliki 3 tingkat kesadaran, yaitu sadar
(conscious), prasadar (preconscious) dan tak sadar
(unconscious).
Sampai tahun 1920-an, teori tentang konflik
kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur tersebut.
pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model
struktural yang lain, yaitu das Es, das Ich, dan das
Ueber Ich.
Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama,
tetapi melengkapi gambaran mental terutama
dalam fungsi dan tujuannya (Awisol, 2005 : 17).

Struktur Kepribadian

Freud berpendapat bahwa kepribadian


merupakan suatu sistem yang terdiri
dari 3 unsur, yaitu das Es, das Ich,
dan das Ueber Ich (dalam bahasa
Inggris dinyatakan dengan the Id, the
Ego, dan the Super Ego), yang masing
memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip
operasi, dan perlengkapan sendiri.

Das Es yang dalam bahasa Inggris disebut The Id


adalah aspek kepribadian yang dimiliki individu
sejak lahir.
Jadi das Es merupakan faktor pembawaan.
Das Es merupakan
aspek biologis dari
kepribadian yang berupa dorongan-dorongan
instintif yang fungsinya untuk mempertahankan
konstansi atau keseimbangan. Misalnya rasa lapar
dan haus muncul jika tubuh membutuhkan
makanan dan minuman. Dengan munculnya rasa
lapar dan haus individu berusaha mempertahankan
keseimbangan hidupnya dengan berusaha
memperoleh makanan dan minuman.

Das Es (the Id)


Menurut Freud, das Es berfungsi
berdasarkan prinsip kesenangan
(pleasure principle).
Munculnya dorongan-dorongan yang
merupakan manifestasi das Es adalah
dalam rangka membawa individu ke
dalam keadaan seimbang.
Jika ini terpenuhi maka rasa puas atau
senang akan diperoleh.

Perlengkapan yang dimiliki das Es


menurut Freud berupa gerak-gerak
refleks, yaitu gerakan yang terjadi
secara spontan misalnya aktivitas
bernafas untuk memperoleh oksigen
dan kerdipan mata.
Selain gerak refleks, das Es juga
memiliki perlengkapan berupa proses
primer, misalnya mengatasi lapar
dengan membayangkan makanan.

Das Ich
Das Ich yang dalam bahasa Inggris
disebut The Ego merupakan aspek
kepribadian yang diperoleh sebagai
hasil interaksi individu dengan
lingkungannya.
Menurut Freud, das Ich merupakan
aspek psikologis dari kepribadian yang
fungsinya mengarahkan individu pada
realitas atas dasar prinsip realitas
(reality principle).

Das Ueber Ich


Das Ueber Ich atau the Super Ego
adalah aspek sosiologis dari
kepribadian yang isinya berupa nilainilai atau aturan-aturan yang sifatnya
normative.
Menurut Freud das Ueber Ich terbentuk
melalui internalisasi nilai-nilai dari
figur-figur yang berperan, berpengaruh
atau berarti bagi individu.

Fungsi das Ueber Ich adalah:


a) sebagai pengendali das Es agar
dorongan-dorongan das Es disalurkan
dalam bentuk aktivitas yang dapat
diterima masyarakat;
b)mengarahkan das Ich pada tujuantujuan yang sesuai dengan prinsipprinsip moral;
c)mendorong individu kepada
kesempurnaan.

Dalam menjalankan tugasnya das


Ueber Ich dilengkapi dengan
conscientia atau nurani dan ego ideal.
Freud menyatakan bahwa conscentia
berkembang melalui internalisasi dari
peringatan dan hukuman, sedangkan
ego ideal berasal dari pujian dan
contoh-contoh positif yang diberikan
kepada anak-anak.

Dalam menjalankan tugasnya das


Ueber Ich dilengkapi dengan
conscientia atau nurani dan ego ideal.
Freud menyatakan bahwa conscentia
berkembang melalui internalisasi dari
peri-ngatan dan hukuman, sedangkan
ego ideal berasal dari pujian dan
contoh-contoh positif yang diberikan
kepada anak-anak.

2. TEORI PSIKOLOGI INDIVIDUAL


Tokoh yang mengembangkan teori psikologi
individual adalah Alfred Adler (1870-1937),
yang pada mulanya bekerja sama dengan
dalam mengembangkan psikoanalisis.
Karena ada perbedaan pendapat yang tidak
bisa diselesaikan akhirnya Adler keluar dari
organisasi psikoanalisis dan bersama
pengikutnya dia mengembangkan aliran
psikologi yang dia sebut Psikologi Individual
(Idividual Psychology).

KONSEPSI-KONSEP PSIKOLOGI INDIVIDUAL

Menurut Adler manusia itu dilahirkan dalam


keadaan tubuh yang lemah.
Kondisi ketidak berdayaan ini menimbulkan
perasaan inferior (merasa lemah atau tidak
mampu) dan ketergantungab kepada orang
lain.
Manusia, menurut Adler merupakan
makhluk yang saling tergantung secara
sosial. Perasaan bersatu dengan orang lain
ada sejak manusia dilahirkan dan menjadi
syarat utama kesehatan jiwanya.

Dua dorongan pokok


Dalam diri setiap individu terdapat dua
dorongan pokok, yang mendorong serta
melatar belakangi segala perilakunya,
yaitu :
1) Dorongan kemasyarakatan, yang
mendorong manusia bertindak untuk
kepentingan orang lain;
2) Dorongan keakuan, yang mendorong
manusia bertindak untuk kepentingan diri
sendiri.

Perjuangan menjadi sukses atau ke


arah superior
Individu memulai hidupnya dengan
kelemahan fisik yang menimbulkan
perasaan inferior. Perasaan inilah yang
kemudian menjadi pendorong agar
dirinya sukses dan tidak menyerah
pada inferioritasnya.

Gaya hidup (style of life)


Menurut Adler setiap orang memiliki tujuan,
merasa inferior, berjuang menjadi superior.
Namun setiap orang berusaha mewujudkan
keinginan tersebut dengan gaya hidup yang
berbeda-beda.
Adler menyatakan bahwa gaya hidup adalah
cara yang unik dari setiap orang dalam
berjuang mencapai tujuan khusus yang
telah ditentukan oleh yang bersangkutan
dalam kehidupan tertentu di mana dia
berada (Alwisol, 2005 : 97).

Minat sosial (social interest)


Adler berpendapat bahwa minat sosial
adalah bagian dari hakikat manusia dalam
dalam besaran yang berbeda muncul pada
tingkah laku setiap orang.
Minat sosial membuat individu mampu
berjuang mengejar superioritas dengan cara
yang sehat dan tidak tersesat ke salah suai.
Bahwa semua kegagalan, neurotik, psikotik,
kriminal, pemabuk, anak bermasalah, dsb.,
menurut Adler terjadi karena penderita
kurang memiliki minat sosial.

C. PENDEKATAN BEHAVIORISTIK
Bahwa perilaku manusia merupakan
hubungan antara stimulus dengan
respon.
Hanya perilaku yang dapat diamati
yang dapat diukur sehingga dapat
diperoleh data yang objektif, yang
dapat menjelaskan perilaku secara
ilmiah.

Behaviorisme merupakan sebuah aliran


dalam psikologi yang didirikan oleh J.B.
Watson.
Sama halnya dengan psikoanalisis,
behaviorisme juga merupakan aliran yang
revolusioner, kuat dan berpengaruh serta
memiliki akar sejarah yang cukup dalam.
Selain Watson ada beberapa orang yang
dipandang sebagai tokoh behaviorsime,
diantaranya adalah Ivan Pavlov, E.L.
Thorndika, B.F. Skinner, dll.

Paradigma yang dipakai untuk membangun


teori behavioristik adalah bahwa tingkah
laku manusia itu fungsi stimulus, artinya
determinan tingkah laku tidak berada di
dalam diri manusia tetapi bearada di
lingkungan (Alwisol, 2005: 7).
Pavlov, Skinner, dan Watson dalam berbagai
eksperimen mencoba menunjukkan betapa
besarnya pengaruh lingkungan terhadap
tingkah laku.
Semua tingkah laku termasuk tingkah laku
yang tidak dikehendaki, menurut mereka,
diperoleh melalui belajar dari lingkungan.

Asumsi yang Dipakai Skinner


a.Tingkah laku itu mengikuti hukum
tertentu (behavior is lawful).
Ilmu adalah usaha untuk
menemukan keteraturan,
menunjukkan bahwa peristiwa
tertentu berhubungan secara
teratur dengan peristiwa lain.

Menurut Skinner ada dua klasifikasi tingkah


laku yaitu :
1) Tingkah laku responden (respondent
behavior) adalah respon yang dihasilkan
(elicited) organisme untuk menjawab
stimulus yang secara spesifik
berhubungan dengan respon itu.
2) Tingkah laku operan (operant behavior),
adalah respon yang dimunculkan (emittes)
organisme tanpa adanya
stimulus
spesifik yang langsung memaksa terjadinya
respon itu.

EKSPERIMEN PAVLOV

D. PENDEKATAN HUMANISTIK
1. Pendahuluan
Istilah psikologi humanistik (Humanistic
Psychology) diperkenalkan oleh sekelompok
ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an
bekerja sama di bawah kepemimpinan
Abraham Maslow dalam mencari alternatif
dari dua teori yang sangat berpengaruh atas
pemikiran intelektual dalam psikologi. Kedua
teori yang dimaksud adalah psikoanalisis
dan behaviorisme. Maslow menyebut
psikologi humanistik sebagai kekuatan
ketiga (a third force).

2.Pokok Pandangan Maslow


a. Prinsip holistik
Menurut Maslow, holisme
menegaskan bahwa organisme selalu
bertingkah laku sebagai kesatuan
yang utuh, bukan sebagai rangkaian
bagian atau komponen yang berbeda.
Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang
terpisah tetapi bagian dari suatu
kesatuan, dan apa yang terjadi pada
bagian yang satu akan
mempengaruhi bagian yang lain.

b.Individu adalah penentu bagi tingkah laku


dan pengalamannya sendiri.
Manusia adalah agen yang sadar, bebas
memilih atau menentukan setiap
tindakannya. Dengan kata lain manusia
adalah makhluk yang bebas dan
bertanggung jawab.
c.Manusia tidak pernah diam, tetapi selalu
dalam proses untuk menjadi sesuatu yang
lain dari sebelumnya (becoming).
Namun demikian perubahan tersebut
membutuhkan persyaratan, yaitu adanya
lingkungan yang bersifat mendukung.

d. Individu sebagai keseluruhan yang


integral, khas, dan terorganisasi.
e.Manusia pada dasarnya memiliki
pembawaan yang baik atau tepatnya
netral.
f. Manusia memiliki potensi kreatif yang
mengarahkan manusia kepada
pengekspresian dirinya menjadi orang
yang memiliki kemampuan atau
keistimewaan dalam bidang tertentu.

g. Manusia memiliki bermacam-macam


kebutuhan yang secara hirarki dibedakan
menjadi sebagai berikut (Boeree, 2004)
(1) kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the
physiological needs)
(2) kebutuhan akan rasa aman (the safety
and security needs)
(3) kebutuhan akan cinta dan memiliki (the
love and belonging needs)
(4) kebutuhan akan harga diri (the esteem
needs)
(5) kebutuhan akan aktualisasi diri (the
self-actualization needs)

PIRAMIDA KEBUTUHAN MASLOW

PIRAMIDA KEBUTUHAN MASLOW

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai