KUNJUNGAN RUMAH
Tanggal Kegiatan
: 29 Desember 2014
Pembimbing
IDENTITAS PASIEN
Nama
: GNN
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tanggal Lahir
: 23/10/1977
Umur
: 37 tahun
Tingkat Pendidikan
: SLTP
Status Perkawinan
: Sudah Menikah
Pekerjaan
Agama
: Hindu
Suku bangsa
: Bali
Alamat
Diagnosis
Kunjungan
RIWAYAT SAKIT
Pasien datang kontrol ke poliklinik jiwa RSUP Sanglah pada hari Selasa,
23 Desember 2014. Pasien merupakan salah satu pasien rawat jalan di RSUP
Sanglah dengan diagnosis Skizofrenia Paranoid (F 20.0) dan menjalani kontrol
setiap bulan. Pasien datang diantar oleh suaminya. Saat datang, pasien
mengenakan kaos berwarna krem dan celana kain berwarna abu-abu selutut serta
mengenakan sandal. Ketika disapa, pasien melihat ke arah pemeriksa dan
menggangguk sambil tersenyum. Pasien diwawancara dalam posisi duduk
menghadap pemeriksa dan dipisahkan oleh satu buah meja. Wawancara dilakukan
dalam Bahasa Indonesia bercampur dengan Bahasa Bali. Pasien berperawakan
sedang, dengan rambut hitam diikat rapi, dan kulit berwarna sawo matang. Pasien
tampak tenang, kontak verbal dan visual dengan pemeriksa dinilai cukup selama
wawancara berlangsung. Pasien juga bersikap kooperatif dan dapat menjawab
pertanyaan dengan jelas.
kakaknya. Ayah kandung dan ayah tiri pasien sudah lama meninggal dunia
sehingga pasien tidak terlalu ingat dengan mereka. Ibu pasien juga sudah
meninggal, kakak pertama pasien tinggal di Surabaya dan kakak keduanya
menetap di Bali. Mereka senantiasa mendukung pasien dan tahu akan penyakit
yang dialami pasien.
Saat ini pasien berusia 37 tahun. Pasien sudah menikah dan memiliki 3
orang anak. Pasien merupakan muslim yang pindah agama ke Hindu karena
pernikahannya. Pasien tinggal bersama suami, 3 orang anaknya dan mertua
perempuannya. Kedua anaknya sudah bekerja dimana anak pertama bekerja
sebagai cleaning service di sebuah rumah sakit dan yang kedua membantu
neneknya berjualan. Anak terakhir pasien masih kecil yaitu berusia 5 tahun.
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga serta membantu mertuanya membuat
tipat untuk dijual di pasar.
Hubungan pasien dan keluarganya baik tapi kurang dekat satu sama lain
karena pasien merupakan orang yang tertutup, namun keluarga selalu memberikan
dukungan kepada pasien. Suami pasien senantiasa mengantarkan istrinya untuk
kontrol di RSUP Sanglah setiap bulannya. Di keluarga pasien dikatakan tidak ada
yang pernah mengalami kejadian yang sama dengan pasien. Riwayat gangguan
kejiwaan dalam keluarga disangkal.
Keuangan keluarga dirasa cukup bagi pasien dan keluarganya. Sumber
penghasilan keluarganya yaitu dari suami yang bekerja sebagai satpam di sebuah
hotel dan sumber penghasilan lain seperti usaha tato yang dibuka di rumahnya
juga hasil dari berjualan di pasar.
LINGKUNGAN RUMAH
Pasien dan keluarganya saat ini tinggal di sebuah rumah dua lantai yang tidak
begitu luas. Saat dilakukan kunjungan kondisi rumah pasien tampak sederhana
dan agak berantakan, namun cukup bersih. Rumah pasien terdiri dari 3 kamar
tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, 1 kamar suci yang terletak di lantai
dua dan halaman yang cukup sempit. Pasien tidur bersama suami dan anaknya
yang paling kecil.
LINGKUNGAN SOSIAL
Rumah pasien terletak di lokasi yang cukup padat penduduk. Rumah pasien
terletak di gang yang dapat dilalui oleh sepeda motor dan tidak dapat dilalui oleh
mobil. Terdapat warung di sebelah rumah pasien.
Menurut suaminya, pasien lebih sering menghabiskan waktu di rumah dan
mengerjakan pekerjaan rumah serta mengurus anak-anaknya. Hubungan dengan
tetangga cukup baik karena meskipun pasien tidak terlalu suka berbaur dengan
lingkungan di sekitarnya.
SILSILAH KELUARGA
Keterangan :
1. Laki-laki
2. Perempuan
3. Sakit
4. Pasien
5. Meninggal/Cerai
DENAH RUMAH
Kamar Mandi
Dapur
Tangga ke
Lantai 2
Kamar 3
Kamar 2
Ruang
Keluarga
Halaman
Kamar I
Teras
Ruang
Tato
Jalan Gang
KESIMPULAN
1. Perkembangan pasien secara umum membaik setelah rutin meminum obat
yang diberikan dokter di Poliklinik Jiwa RSUP Sanglah. Pasien mengatakan
tidak terdapat keluhan dimana ia tidak pernah mendengar suara-suara maupun
mengalami susah tidur lagi.
2. Keluarga pasien sangat mendukung kesembuhan pasien yang dapat dilihat dari
usaha suaminya yang selalu menyempatkan waktu untuk mengantar pasien
kontrol setiap bulan.
3. Kepribadian pasien dikatakan tertutup, agak tidak perduli dengan lingkungan
sekitar dan kurang sensitif terhadap lingkungan sekitar. Pasien dikatakan tidak
memiliki teman dekat dan sulit untuk menyampaikan atau mengekspresikan
isi hatinya.
SARAN
Adapun saran yang saya berikan pada keluarga dan pasien ialah sebagai berikut:
1. Pemahaman keluarga mengenai penyakit pasien perlu ditingkatkan. Dukungan
keluarga juga perlu dipertahankan dengan tetap melakukan pengawasn kepada
pasien termasuk memantau kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat serta
kontrol ke rumah sakit.
2. Pengobatan untuk gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama sehingga
keluarga pasien dan pasien harus tetap sabar dalam menjalani pengobatan serta
teratur dan rutin untuk kontrol ke rumah sakit.
3. Menyarankan pasien untuk berhenti merokok dan kurangi konsumsi kopi.
4. Menyarankan kepada pasien untuk bersikap lebih terbuka dan mau
menyampaikan isi hatinya jika memiliki masalah kepada keluarga atau orangorang terdekatnya serta berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
10
DOKUMENTASI
11
12
Gambar 5. Dapur
13
14