Anda di halaman 1dari 19

FISIOLOGI

KARDIOVASK
ULAR
Pembimbing:
dr. Malayanti, Sp. An, KIC
Oleh :
Muarif Gunawan Bethan
2006730052
Yuni Rahmawati Hanifah
2010730119

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI RS ISLAM


JAKARTA
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015

Sistem sirkulasi
Ada 3 komponen dasar :

Jantung
Pembuluh darah
Darah
Sistem sirkulasi terdiri dari 2
lengkung vaskular terpisah
yaitu:
Sirkulasi paru
Sirkulasi sistemik

Sistem sirkulasi

Katup - katup

Merupakan selaput tipis -- pasif


mencegah darah kembali
keempat katup saling berdekatan
semua melekat pada anulus fibrosus

AKIVITAS LISTRIK DI
JANTUNG
Kontraksi sel otot jantung harus dipicu oleh
potensial aksi agar dapat menyemprotkan
darah ke seluruh membran sel otot. Jantung
kontraksi secara ritmis akibat potensial aksi
yang dihasilkannya sendiri (otoritmisitas).
Ada 2 jenis khusus sel otot jantung :
1. Sel kontraktil
2. Sel otoritmik
sel otoritmik jantung memperlihatkan
aktivitas
pemacu
yaitu
:
potensial
membran terdepolarisasi
potensial
aksi sampai ambang tercapai
membran potensial aksi

Potensial aksi
Mempunyai lima fase, masing-masing:

Fase
Fase
Fase
Fase
Fase

0
1
2
3
4

(upstroke, fast depolarization)


(early repolarization)
(plateau)
(fast repolarization)
(resting membrane potential)

Sistem Penghantar Khusus

Penyebaran eksitasi jantung


1. Eksitasi dan kontraksi atrium harus
selesai selesai sebelum kontraksi
ventrikel dimulai
2. Eksitasi serat otot jantung harus
terkoordinasi
untuk
menjamin
bahwa
setiap
rongga
jantung
berkontraksi sebagai satu kesatuan
agar pemopaan efisien
3. Pasangan atrium dan pasangan
ventrikel harus terkoordinasi secara
fungsional sehingga kedua angoota
pasangan
tersebut
berkontraksi
secara simultan

Penyebaran eksitasi jantung


Potensial aksi di nodus SA
menyebar ke kedua atrium
(penyebaran dipermudah oleh 2
jalur penghantar khusus yaitu
jalur
antaratrium
dan
antarnodus). Nodus AV tempat
portensial aksi dapat menyebar
dari atrium ke ventrikel. Dari
nodus AV akan menyebar ke
seluruh ventrikel dan dipercepat
oleh penghantar khusus yaitu
berkas his dan serat purkinye

Penggabungan eksitasi kontraksi di sel


kontrakstil jantung

Periode refrakter pada


jantung
Otot
jantung
memliki
periode
refrakter. Selama periode ini tidak
dapat terbentuk potensial aksi kedua
sampai membran peka rangsang pulih
dari potensial aksi sebelumnya . Otot
jantung meiliki periode refrakter yang
berlangsung lebih lama daripada otot
rangka karena itu otot jantung tidak
dapat dirangsang kembali sampai
kontraksi hampir selesai sehingga
tidak terjadi penjumlahan kontraksi
dan tetanus otot jantung.

Peristiwa Mekanik Jantung


Peristiwa mekanik jantung (siklus jantung)
kontraksi, relaksasi, & perubahan aliran darah mll jantung;
terjadi akibat perubahan ritmis dari aktivitas kelistrikan
jantung
Setiap siklus jantung tdd 7 fase:
1. Kontraksi ventrikel isovolumetrik
2. Ejeksi cepat
3. Ejeksi lambat
4. Relaksasi ventrikel isovolumetrik
5. Pengisian ventrikel cepat
6. Pengisian ventrikel lambat
7. Sistol atrium

Sistol ventrikel

Diastol ventrikel

13

Pengontrolan curah jantung


Curah jantung (cardiac output):
volume darah yang dipompa oleh
masing masing ventrikel per
menit .
Dua penentu curah jantung adalah
kecepatan jantung (denyut per
menit) dan isi sekuncup (volume
darah yang dipompa perdenyut).
Curah jantung = Isi sekuncup x
denyut jantung per menit

Kontrol kecepatan jantung


Layaknya sistem saraf otonom
biasa,efek parasimpatis dan
simpatis pada jantung bersifat
antagonistik
(bertentangan).
Kecepatan jantung ditentukan
terutama oleh keseimbangan
antara inhibisi nodus SA oleh
saraf vagus dan stimulasi oleh
saraf simpatis jantung pada
keadaan istirahat lepas uatan
parasimpatis mendominasi

Kontrol kecepatan jantung


Kecepatan jantung ditingkatkan
oleh peningkatan aktivitas simpatis
disertai penurunan aktivitas para
simpatis
Kecepatan
jantung
diperlambat
oleh
peningkatan
aktivitas
parasimpatis
disertai penurunan
aktivitas simpatis
Selain persarafan otonom yang
terpenting adalah epinefrin yang
memperkuat efek langsung yang
ditimbulkan oleh sistem saraf
simpatis pada jantung

Isi sekuncup
Dua
jenis
kontrol
yang
mempengaruhi isi sekuncup :
Kontrol
instrinsik
berkaitan
dengan jumlah aliran balik vena
Kontrol
ekstrinsik
berkaitan
dengan
tingkat
stimulasi
simpatis pada jantung
Kedua faktor ini meningkatkan
isi
sekuncup
dengan
meningkatkan kontraksi jantung

Referensi
Morgan EG, Mikhail MS, Murray
MJ.Clinical Anesthesilogy
4thED 2006; 27:413.
Latief, A, dkk. Petunjuk praktis
Anestesiologi Edisi dua, FKUI
Sherwood , Fisologi, 2007,
Jakarta; EGC

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai