Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Di Indonesia, Isu pernikahan dini saat ini marak dibicarakan.


Sebenarnya kalau kita mau menelisik lebih jauh, fenomena
pernikahan dini bukanlah hal yang baru di Indonesia, khususnya
daerah Jawa. Diyakini bahwa mbah buyut kita dulu banyak yang
menikahi gadis di bawah umur.
Bahkan zaman dulu pernikahan di usia matang akan
menimbulkan preseden buruk di mata masyarakat. Perempuan
yang tidak segera menikah justru akan mendapat tanggapan
miring atau lazim disebut perawan kaseb.

Namun seiring perkembangan zaman, image masyarakat justru


sebaliknya. Arus globalisasi yang melaju dengan kencang
mengubah cara pandang masyarakat. Perempuan yang menikah di
usia belia dianggap sebagai hal yang tabu.
Bahkan lebih jauh lagi, hal itu dianggap menghancurkan masa
depan wanita, memberangus kreativitasnya serta mencegah
wanita untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih
luas.

Pada era globalisasi, kasus pernikahan dini terjadi ketika


remaja sudah banyak yang melakukan pernikahan di usia dini.
Pernikahan dini juga mempunyai berbagai dampak bagi remaja.
Sebagai generasi muda dan penerus bangsa, remaja
tidaklah harus selalu mengambil langkah yang dianggap
mudah untuk menjalin kasih dengan pasangan melalui
pernikahan dalam usia yang dini, semua itu harus melewati
proses yang panjang dan harus ada kesiapan dari masing
masing pihak, karena jika tidak pernikahan yang akan
dilakukan hanya akan menjadi pernikahan yang sia sia.

Anda mungkin juga menyukai