ETIOLOGI
1. Bakteri
Bakteri piogenik merupakan penyebab OMA yang paling sering.
Seperti : Streptococcus pneumoniae (40%), Haemophilus
influenzae (25-30%) dan Moraxella catarhalis (10-15%). Kira-kira
5% seperti Streptococcus pyogenes (group A beta-hemolytic),
Staphylococcus aureus, dan organisme gram negatif.
2. Virus
respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus, atau adenovirus
(sebanyak 30-40%). Kira-kira 10-15% dijumpai parainfluenza
virus, rhinovirus atau enterovirus.
FAKTOR RESIKO
Umur
Jenis kelamin
Ras
Faktor genetic
Status sosioekonomi serta lingkungan, asupan air susu ibu
(ASI) atau susu formula, lingkungan merokok
Abnormalitas kraniofasialis kongenital
Status imunologi
Infeksi bakteri atau virus di saluran pernapasan atas
disfungsi tuba Eustachius
GEJALA KLINIS
TUBA EUSTACHIUS
Tuba Eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga
telinga tengah dengan nasofaring.
Tiga fungsi penting
1. Ventilasi
2. Proteksi
3. Drainase
PATOGENESIS
STADIUM OMA
1. Stadium Oklusi Tuba Eustachius
Ditandai oleh retraksi membran timpani akibat
tekanan negatif di dalam telinga tengah, dengan
adanya absorpsi udara. posisi malleus menjadi
lebih horizontal, refleks cahaya juga berkurang.
membran timpani kadang-kadang tetap
normal atau hanya berwarna keruh pucat.
3. Stadium Supurasi
Terbentuknya sekret eksudat purulen di telinga tengah dan di sel-sel
mastoid. Selain itu edema pada mukosa telinga tengah menjadi makin
hebat dan sel epitel superfisial hancur. menyebabkan membran
timpani menonjol atau bulging. Pasien gelisah, tampak sakit, suhu
meningkat dan rasa nyeri yang semakin hebat. Tekanan yang
semakin meningkat akan menyebabkan nekrosis yang berwarna
kuning dan lebih lembek.
4. Stadium perforasi
Ditandai oleh ruptur membran timpani sehingga
sekret berupa nanah yang jumlahnya banyak akan
mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.
Kadang-kadang pengeluaran sekret bersifat pulsasi
(berdenyut).
5. Stadium Resolusi
Ditandai oleh perforasi membran timpani menutup kembali dan
sekret purulen akan berkurang dan akhirnya kering. Pendengaran
kembali normal. Stadium ini berlangsung walaupun tanpa
pengobatan, jika membran timpani masih utuh, daya tahan tubuh
baik, dan virulensi kuman rendah.
Apabila stadium resolusi gagal maka akan berlanjut menjadi otitis
media supuratif kronik. Kegagalan stadium ini berupa perforasi
membran timpani menetap, dengan sekret yang keluar secara
terus-menerus atau hilang timbul.
DIAGNOSIS
Menurut Kerschner (2007), kriteria diagnosis OMA harus memenuhi
tiga hal berikut, yaitu:
1. Penyakitnya muncul secara mendadak dan bersifat akut.
2. Ditemukan adanya tanda efusi. Efusi merupakan pengumpulan
cairan di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di
antara tanda berikut, seperti menggembungnya membran timpani atau
bulging, terbatas atau tidak ada gerakan pada membran timpani,
terdapat bayangan cairan di belakang membran timpani, dan terdapat
cairan yang keluar dari telinga.
3. Terdapat tanda atau gejala peradangan telinga tengah, yang
dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti
kemerahan atau erythema pada membran timpani, nyeri telinga atau
otalgia yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.
DIAGNOSIS BANDING
Otitis eksterna
Otitis media efusi
Eksaserbasi akut otitis media kronik
Infeksi saluran napas atas
PENATALAKSANAAN
1. Stadium oklusi
Obat tetes hidung HCL efedrin 0.5% dalam larutan
fisiologis (anak<12 tahun) atau HCL efedrin 1 %
dalam larutan fisiologis untuk anak di atas 12
tahun atau dewasa.
Mengobati sumber infeksi lokal dengan antibiotika
bila penyebabnya kuman.
2. Stadium Hiperemis
Antibiotic (golongan penisilin atau ampisilin)
selama 7 hari dengan pemberian IM pada awalnya
agar tidak terjadi mastoiditis terselubung,
gangguan pendengaran sebagai gejala sisa, dan
relaps.
Obat tetes hidung (decongestan)
Analgesic / antipiretic
3. Stadium Supurasi
Diberikan dekongestan, antibiotika,
analgetik/antipiretik.
Pasien harus dirujuk untuk dilakukan mirongotomi
bila membrane timpani masih utuh sehingga
gejala-gejala klinis cepat hilang dan rupture
(perforasi) dapat dihindari.
4. Stadium Perforasi
Diberikan obat cuci telinga perhidrol atau H2O3
3% selama 3-5 hari
Antibiotika yang adekuat sampai 3 minggu.
Biasanya secret akan hilang dan perforasi akan
menutup sendiri dalam 7-10 hari.
5.Stadium Resolusi
Antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu bila
tidak ada perbaikan membrane timpani, secret dan
perforasi1.
KOMPLIKASI
Menurut Shambough (2003) komplikasi OMA terbagi kepada
komplikasi intratemporal (perforasi membran timpani, mastoiditis
akut, paresis nervus fasialis, labirinitis, petrositis),
ekstratemporal (abses subperiosteal), dan intracranial (abses
otak, tromboflebitis).
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
o Nama
: An. As
o Umur
: 2,5 tahun
o Pendidikan
: Belum sekolah
o Agama
: Islam
o Suku
: betawi
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
berkurang
RIWAYAT KEBISAAN
Orang tua pasien mengatakan pasien
sering jajan dan minum es juga
bermain air
Riwayat Pengobatan
keluhan saat ini belum di obati
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Kooperasi
: kooperatif
Tekanan darah
: Frekuensi nadi
: 80 kali/menit
Frekuensi napas : 20 kali/menit
Suhu
: 36,7oC
Kepala
: Normocephali
Mata
: CA -/-, SI -/ Leher
: KGB tidak teraba membesar
Thoraks
: Dalam batas normal
Abdomen
: Dalam batas normal
Ekstremitas
: Dalam batas normal
TELINGA LUAR
KIRI
Normotia
Normotia
Daun telinga
Retroaurikular
Tidak ada
Tidak ada
KANAN
LIANG TELINGA
KIRI
Lapang / Sempit
lapang
Warna menyerupai
kulit
Warna Epidermis
hiperemis
Tidak ada
Sekret
ada
Ada
Serumen
Ada
Tidak ditemukan
Kelainan Lain
Tidak ditemukan
MEMBRAN TIMPANI
KIRI
Sulit dinilai
Bentuk
Intak
Sulit dinilai
Warna
Putih mutiara
Sulit dinilai
Reflek Cahaya
(-)
Sulit dinilai
Perforasi
Tidak ada
Sulit dinilai
Kelainan Lain
Tidak ada
UJI PENDENGARAN
KANAN
TELINGA
KIRI
Tidak dilakukan
Tes Berbisik
Tidak dilakukan
(+)
Rinne
(+)
Weber
Memanjang
Scwabach
Memanjang
HIDUNG
KIRI
Normal
Bentuk Hidung
Luar
Normal
Tidak ditemukan
Deformitas
Tidak ditemukan
Tidak ada
ada
Nyeri Tekan
Dahi
Pipi
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ditemukan
Krepitasi
Tidak ditemukan
RINOSKOPI
ANTERIOR
KIRI
Tenang
Vestibulum Nasi
Tenang
Cavum nasi
Tidak Hiperemis
Mukosa
Tidak Hiperemis
Hipertropi
Konka Media
Hipertropi
Hipertropi
Konka Inferior
Hipertropi
Normal
Meatus Nasi
Normal
Tidak ada
Deviasi Septum
Tidak ada
Ada
Sekret
ada
Tidak ada
Massa
Tidak ada
Tidak ada
Kelainan Lain
Tidak ada
Rinoskopi Posterior
Kiri
Normal
Koana
Normal
Tidak hiperemis
Mukosa Konka
Tidak hiperemis
(-)
Sekret
(-)
Sulit dinilai
Muara Tuba
Eustachii
Sulit dinilai
(-)
Massa
(-)
KANAN
TRANSILUMINASI
KIRI
Terang
Sinus Frontal
Terang
Terang
Sinus Maksila
Terang
Hasil Pemeriksaan
Dinding
Faring
Mukosa
Tidak hiperemis
Uvula
Ditengah
Arkus Faring
TONSIL
Hasil Pemeriksaan
Pembesaran
T1-T1
Kripta
Tdak melebar
Destritus
Tidak ada
Perlekatan
Tidak ada
Sikatrik
Tidak ada
Hasil pemeriksaan
Valekula
Sulit dinilai
Epiglotis
Sulit dinilai
Aritenoid
Sulit dinilai
Plika interaritenoid
Sulit dinilai
Plika ventrikularis
Sulit dinilai
Plika vokais
Sulit dinilai
Sinus morgagni
Sulit dinilai
Sinus piriformis
Sulit dinilai
Cincin trakea
Sulit dinilai
Sulit dinilai
RESUME
Anamnesis
Seorang perempuan 2,5 tahun datang dengan keluhan telinga kanan keluar
cairan sejak 3 hari SMRS. Cairan berwarna bening, banyak, sedikt lengket,
tidak berbau dan darah (-). Selain keluar cairan OS juga merasa
pendengarannya berkurang dan sakit di telinga kanannya.
2 minggu SMRS OS mengalami batuk pilek, tidak diobati namun keluhan
batuk pilek sekarangpilek dan batuk masih dirasakan.
Pemeriksaan fisik
Status Generalis dalam batas normal
Status THT
Telinga
Liang telinga kanan tertutup serumen dan cairan
Epidermis telinga kiri normal
Ada sekret pada telinga kiri (bening, sedikit, agak lengket,
tidak berbau dan darah (-) )
Membran timpani kiri intak
Membran timpani kanan sulit dinilai
Hidung
hipertropi pada konka inferior dan media
warna livid
sekret (+) kanan dan kiri
Tenggorok
Dalam batas normal
Diagnosis Kerja
Otitis media supuratif
stadium 4
kronik
auricula
Diagnosa Banding
Otitis media supuratif kronik maligna
Otitis media stadium perforasi
dextra
RENCANA PENATALAKSANAAN
Ear toilet
Medikamentosa
Otopain
: 3x1 tetes
Amoksisilin : 3x1
Paracetamol 2
Ctm 2
Prednison 2
Da in pulv
Non Medikamentosa
Menjaga kebersihan telinga
Jangan mengorek-ngorek telinga
Hindari berenang untuk menghindari air masuk
ke dalam telinga
Kalopun berenang jangan sampai masuk air
begitu juga saat mandi
Apabila menderita demam,batuk dan pilek
segera obati agar tidak berulang penyakitnya
Minum obat teratur sampai habis
Kontrol ke dokter jika keluhan masih ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes resitensi antibiotik bila keluhan tidak
membaik
Tes audiometri bila liang telinga sudah bersih dan
keluhan sudah membaik
PROGNOSA
Ad vitam
Ad functionum
Ad sanationum
: ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam