DISUSUN OLEH
Rizki Dwi Herdianti
:
(24040113120020)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perubahan iklim global merupakan implikasi dari pemanasan global yang
telah mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer di lapisan bawah terutama yang
dekat dengan permukaan bumi. Pemanasan global ini disebabkan oleh
meningkatnya gas-gas rumah kaca yang dominan ditimbulkan oleh industriindustri. Pemanasan global telah terjadi semenjak abad 19, mulai dari awal
revolusi industri di negara-negara eropa, pemanasan global memberikan dampak
terhadap perubahan iklim global sebagai akibat dari efek rumah kaca dan
pemenuhan emisi gas CO2 di udara yang dapat mengakibatkan perubahan kondisi
suhu global dan mempengaruhi kondisi siklus meteorologi dan geologi.
Perubahan temperatur atmosfer menyebabkan kondisi fisis atmosfer kian tidak
stabil dan menimbulkan terjadinya anomali-anomali terhadap parameter cuaca
yang berlangsung lama. Dalam jangka panjang anomali-anomali parameter cuaca
tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
Dalam konferensi internasional tentang pemanasan global di Jepang pada
tahun 2005 telah menghasilkan Kyoto Protokol yang menjadi landasan dan
kerangka kerja bagi seluruh negara-negara di dunia guna menekan laju pemanasan
global dan perubahan iklim. Akibat laju pemanasan global dan perubahan iklim
yang tinggi menyebabkan terjadinya berbagai bencana mulai dari tsunami, gempa,
badai, banjir, longsor, erupsi gunung api, kekeringan dan lainnya. Bencana yang
selalu terjadi silih berganti tanpa mengenal waktu dan wilayah, kondisi alam yang
tidak seimbang dan perubahan siklus iklim yang tedak sesuai mengakibatkan
bencana tidak dapat diprediksi secara pasti, hilangnya keseimbangan lingkungan
akibat kerusakan alam yang tidak stabil menjadi sesuatu yang harus diatasi oleh
semua pihak yang ada. Bencana menjadi semakin meluas di mana-mana sehingga
pentingnya tindakan yang dilakukan secara komprehensif untuk mengurangi
risiko bencana dan risiko perubahan iklim dengan melaksanakan manajemen
bencana dan rencana aksi pengurangan risiko bencana antara lain (1) mitigasi; (2)
manajemen kesiapsiagaan dan manajemen krisis; (3) kedaruratan (emergency
response); dan (4) pemulihan dan rencana aksi.
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
Perubahan iklim global disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas CO 2
di atmosfer bumi sebagai efek rumah kaca (greenhouse), kegiatan industri,
pemanfaatan sumber daya minyak bumi dan batubara, serta kebakaran hutan
sebagai penyumbang emisi gas CO2 terbesar di dunia yang mengakibatkan
perubahan pada lingkungan dan tataguna lahan (landuse), karena adanya
ketidakseimbangan antara energi yang diterima dengan energi yang dilepaskan ke
udara dan terjadi perubahan tatanan pada atmosfir sehingga dapat mempengaruhi
siklus menjadi tidak seimbang di alam, akibatnya terjadi perubahan temperature
yang sangat signifikan di atmosfer (Wacana, 2009)
Pengamatan temperatur global sejak abad
19 menunjukkan adanya
perubahan rata-rata temperatur yang menjadi indikator adanya perubahan iklim.
Perubahan temperatur global ini ditunjukkan dengan naiknya rata-rata temperatur
hingga 0.74oC antara tahun 1906 hingga tahun 2005. Temperatur rata-rata global
ini diproyeksikan akan terus meningkat sekitar 1.8-4.0 oC di abad sekarang ini, dan
bahkan menurut kajian lain dalam IPCC diproyeksikan berkisar antara 1.1-6.4 oC
(Susandi, 2004)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Pemanasan global di sebabkan oleh gas-gas rumah kaca yang
dominan ditimbulkan oleh industri-industri dan pemenuhan emisi gas
CO2 di udara.
3.1.2 Perubahan temperatur atmosfer menyebabkan kondisi fisis
atmosfer tidak stabil dan menimbulkan terjadinya anomali-anomali
terhadap parameter cuaca yang berlangsung lama yang disebut dengan
perubahan iklim.
3.1.3 Perubahan iklim yang tinggi menyebabkan terjadi berbagai
bencana.
3.1.4 Upaya penanggulangan bencana dalam bentuk pembangunan
berkelanjutan yaitu berupa: (1) mitigasi; (2) manajemen kesiapsiagaan
dan manajemen krisis; (3) kedaruratan (emergency response); dan (4)
pemulihan dan rencana aksi.
3.2 SARAN
Upaya penangunggulangan bencana tidak terlepas dari upaya pembangunan
berkelanjutan oleh karenannya tidak hanya pemerintah yang berperan namun
segenap lapisan masyarakat juga berperan dalam ini.
DAFTAR PUSTAKA
10