1.
Wajib Pajak orang pribadi, termasuk wanita kawin yang dikenai pajak secara
terpisah karena:
1.
hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim;
2.
menghendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan
penghasilan dan harta; atau
3.
memilih melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya
terpisah dari suaminya meskipun tidak terdapat keputusan hakim atau tidak terdapat
perjanjian pemisahan penghasilan dan harta, yang tidak menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas dan memperoleh penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak;
2.
Wajib Pajak orang pribadi, termasuk wanita kawin yang dikenai pajak secara
terpisah karena:
1.
hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim;
2.
menghendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan
penghasilan dan harta; atau
3.
memilih melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan terpisah dari
suaminya meskipun tidak terdapat keputusan hakim atau tidak terdapat perjanjian
pemisahan penghasilan dan harta, yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
TEMPAT PENDAFTARAN :
Tempat tinggal atau tempat kedudukan sebagaimana dimaksud di atas merupakan tempat tinggal
atau tempat kedudukan menurut keadaan yang sebenarnya.
TATA CARA PENDAFTARAN :
melalui Aplikasi e-Registration harus mengirimkan dokumen yang disyaratkan di atas, ke KPP
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan
usaha Wajib Pajak.
Pengiriman dokumen yang disyaratkan dapat dilakukan dengan cara
mengunggah (upload) salinan digital (softcopy) dokumen melalui Aplikasi e-Registration atau
mengirimkan dengan menggunakan Surat Pengiriman Dokumen yang telah ditandatangani.
Dokumen-dokumen tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sudah
(empat belas) hari kerja setelah penyampaian permohonan pendaftaran secara elektronik,
maka permohonan tersebut dianggap tidak diajukan. Jadi, pastikan dokumen yang
disyaratkan telah diterima KPP sebelum jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja.
Apabila dokumen yang disyaratkan ini telah diterima secara lengkap, KPP
Penerimaan Surat, KPP atau KP2KP akan menerbitkan Kartu NPWP dan Surat Keterangan
Terdaftar paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah Bukti Penerimaan Surat diterbitkan.
Kartu NPWP dan Surat Keterangan Terdaftar disampaikan kepada Wajib Pajak
melalui pos tercatat.
Jadi, pastikan alamat yang Anda cantumkan pada Formulir Pendaftaran Wajib
Pajak adalah benar dan lengkap.
SECARA LANGSUNG :
Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat mengajukan permohonan pendaftaran secara
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha Wajib Pajak.
Penyampaian permohonan secara tertulis dapat dilakukan:
1.
2.
3.
secara langsung;
melalui pos; atau
melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
Setelah seluruh persyaratan Permohonan Pendaftaran diterima KPP atau KP2KP secara
Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan,dan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tentang Percepatan Penyaluran, Pengelolaan
dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 telah dikeluarkan.
SKB tersebut ditandatangani Bambang Brodjonegoro (Menteri Keuangan), Tjahjo Kumolo (Menteri
Dalam Negeri), dan Marwan Djafar (Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi).
Beberapa diktum keputusan dalam SKB tersebut diantaranya yaitu :
5. Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi melalukan percepatan penyediaan tenaga pendamping
desa dan optimalisasi tenaga pendamping desa yang sudah ada.
6. Peraturan Bupati/Walikota tentang Pengelolaan Keuangan Desa, dan Peraturan
Bupati/Walikota tentang Pengadaan Barang dan Jasa, serta Peraturan Desa tentang
APBDesa tahun 2015 ditetapkan paling lambat minggu kedua Oktober 2015.
transparan dengan mencantumkan bobot pada setiap variabel, sementara pada Pasal 11 PP
No. 22 tahun 2015, formula pembagian dihitung berdasarkan jumlah desa, dengan bobot
sebesar 90 persen dan hanya 10 persen yang dihitung dengan menggunakan formula
jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah dan tingkat kesulitan geografis.
"Bila mengikuti formula PP No. 60/2014, Desa A yang memiliki 21 dusun dengan luas 7,5 km
persegi akan mendapatkan dana desa sebesar Rp437 juta, sedangkan Desa B yang
memiliki tiga dusun dan luas 1,5 km persegi mendapatkan sebesar Rp41 juta. Namun,
dengan peraturan yang baru, PP No. 22/2015, Desa A mendapatkan Rp312 juta dan Desa B
mendapatkan Rp263 juta," Kata Kepala Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha,
dalam keterangan persnya kepada Metrotvnews.com, Jumat (13/6/2015).
Pada aspek tata laksana, KPK menilai kerangka waktu siklus pengelolaan anggaran desa
akan sulit dipatuhi oleh desa. Selain itu, satuan harga baku barang dan jasa yang dijadikan
acuan bagi desa dalam menyusun APBDesa Belum Tersedia. APBDesa yang disusun tidak
sepenuhnya menggambarkan kebutuhan yang diperlukan desa.
"Berdasarkan regulasi yang ada, mekanisme penyusunan APBDesa dituntut dilakukan
secara partisipatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Namun, tidak
selamanya kualitas rumusan APBDesa yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan prioritas
dan kondisi desa tersebut," lanjutnya.
Dia mencontohkan, desa X yang kondisinya minim infrastruktur dan proporsi jumlah
penduduk mayoritas miskin, justru memprioritaskan penggunaan APBDes untuk renovasi
kantor desa yang kondisinya masih relatif baik. Atau Desa Y yang memprioritaskan pendirian
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) perdagangan cengkeh dibanding, meski daerahnya
minim infratruktur.
"Sementara pada aspek pengawasan, terdapat tiga potensi persoalan, yakni Efektivitas
Inspektorat Daerah dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan di desa
masih rendah; Saluran pengaduan masyarakat tidak dikelola dengan baik oleh semua
daerah; dan Ruang lingkup evaluasi dan pengawasan yang dilakukan oleh camat belum
jelas," tambah Priharsa.
Sedangkan pada aspek sumber daya manusia, terdapat potensi persoalan, yakni tenaga
pendamping berpotensi melakukan korupsi atau fraud memanfaatkan lemahnya aparat
desa. Hal ini berkaca pada program sejenis sebelumnya, PNPM Perdesaan, dimana tenaga
pendamping yang seharusnya berfungsi membantu masyarakat dan aparat desa, justru
melakukan korupsi dan kecurangan.
"Atas sejumlah persoalan yang ada, KPK berharap kajian ini mampu menjadi mekanisme
pemicu dalam upaya perbaikan dalam pengelolaan keuangan desa bersama semua
pemangku kepentingan. KPK berpandangan, dana desa haruslah mampu memajukan desa
dan memberdayakan masyarakatnya," tutupnya
10. Pemerintah pusat telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum agar tidak
mempersalahkan para kepala desa yang akan menggunakan dana desa. Oleh karena itu,
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menginstruksikan kepada
para kepala desa untuk segera membelanjakan dana desa yang sudah masuk ke rekening
desa.
11.
12. "Keberadaan dana desa harap segera disampaikan dan disalurkan ke desa-desa. Bagi
kepala desa, jika sudah sampai ke rekening harap segera di belanjakan, jangan takut kena
masalah hukum," ujar Menteri Desa saat melakukan temu wicara dengan para kepala desa
di pendopo kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (27/8).
13.
14. Menurut Menteri Marwan, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan melalui Kejaksaan
agung, dan Kapolri agar tidak banyak mempersalahkan para kepala desa yang
menggunakan anggaran desa agar tidak tersandung masalah hukum.
15.
16. "Memang agak sulit, tapi karena ini pengalaman pertama kali, dana desa wajib dipakai.
Kepala desa harap segera menyalurkan dan membelanjakan," tandasnya.
17.
18. Untuk mempercepat penyaluran dana desa, Menteri Marwan meminta agar mempermudah
aturan yang telah dibuat. "Pertama, supaya serapan anggaran bisa dimanfaatkan.
Kedua, yang penting kegunaan anggaran desa sesuai dengan kebutuhan seperti yang
ada dalam aturan Permendes yang telah dibuat," ujarnya
19.
20. Menteri Marwan mengunggkapkan salah satu penyebab keterlamnatan penggunaan
anggaran desa. Penyebab pertama menurut menteri marwan adalah keterlambatan perbup
dalam membuat aturan terkait dana desa.
21.
22. "Kedua, memang ada kendala dengan over regulated. Kemenkeru bikin aturan sendiri,
Kemendagri juga bikin aturan sendiri, sehingga menjadi sagat birokratis dan rumit,"
imbuhnya.
23.
24. Menteri Marwan menambahkan akan memangkas beberapa aturan dan membantu dengan
membikin template RPJMDesa, RKPDesa dan APBDesa.
25.
26. "Kita perpendek, nati bikin template yang mempermudah. Kita juga sudah duduk barenga
bersama Kemenkeu dan Kemendagri untuk mempermudah penggunaan dana desa,"
ungkapnya.
27.
28. Jika dana desa sudah di gunakan. Menteri Marwan berjanji akan menambah dana desa
pada tahun anggaran berikutnya. "Tahun 2016 tiga kali lipat. Persoalannya kita tambah
setiap tahun, tapi kalau tidak digunakan untuk apa,
Hingga saat ini, dana desa yang telah disalurkan dari pemerintah pusat (APBN) ke
rekening kas umum daerah Kabupaten/Kota baru mencapai Rp16,5 triliun, namun baru
sekitar Rp1,9 triliun yang disalurkan ke rekening kas Desa. Karena proses pencairan
dana desa ini tersenda-sendat di kabupaten dan kota, maka tiga kementerian sepakat
membuat SKB tentang percepatan penyaluran, pengelolaan, dan penggunaan Dana
Desa tahun 2015.
Melalui Rakornas tentang Percepatan Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa, Menteri
Marwan berharap semua kabupaten/kota dapat segera melakukan rencana kerja
percepatan penyaluran dana desa, melalui fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan desa sesuai prioritas penggunaan dana desa. Kegiatan pembangunan
desa dirancang secara swakelola dengan menggunakan bahan lokal dan dapat
dikerjakan secara padat karya yang melibatkan masyarakat setempat.
Sampai saat ini, substansi hasil pembahasan dalam SKB telah disepakati oleh masingmasing kementerian yang terlibat dalam pengelolaan dana desa. Adapun proses
legalisasi SKB telah ditandatangani oleh Menteri Desa PDTT yang selanjutnya diproses
tanda tangan oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan.
Dalam SKB sendiri disepakati bahwa Bupati/Walikota diminta segera menyalurkan
Dana Desa ke rekening kas desa apabila desa telah menyampaikan Peraturan Desa
tentang APBDesa. Jika Desa belum menyampaikannya, maka Bupati/Walikota dapat
segera memerintah camat dan aparat kecamatan, serta pendamping Desa untuk
membantu memfasilitasi penyelesaian Peraturan Desa tentang RPJMDesa, RKPDesa
dan APBDesa. Selanjutnya, Bupati/Walikota harus memerintahkan Kepala Desa agar
segera membuka rekening kas Desa untuk menampung Dana Desa dan pendapatan
desa lainnya.