PENDAHULUAN
pembelajaran dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan (Djamrah & Zain, 2010 : 5). Model pembelajaran menurut Joyce
(Trianto,2010: 22) yaitu suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat
pembelajaran
pembelajaran
fisika disekolah dapat diamati dari hasil belajar siswa disekolah. Kenyataan yang
terjadi pada saat ini, secara kualitatif kondisi hasil belajar fisika SMA Nusantara
masih belum mencapai hasil belajar yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hasil
observasi dan wawancara peneliti dengan guru fisika yang menyatakan bahwa
hasil belajar fisika masih belum maksimal, yang dilihat dari nilai rata-rata hasil
belajar fisika akhir pelajaran yang masih belum mencapai standar nilai yang
ditetapkan yaitu 65. Nilai rata-rata siswa masing-masing kelas dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Nilai rata-rata Fisika kelas X tahun ajaran 2010/2011
Kelas
Nilai rata-
X-1
X-2
X-3
X-4
X-5
57,2
56,6
63,8
64,1
59
rata
Sumber : Guru mata pelajaran fisika SMA Nusantara Palangkaraya 2010/2011
Pengajar fisika SMA Nusantara mengatakan bahwa dalam mengajarkan
materi alat-alat optik
menyampaikan materi secara verbal, atau bertutur secara lisan. Cara guru
menyampaiakn materi secara verbal dapat diartikan bahwa guru dalam
pembelajarannya menggunakan strategi ekspositori ataupun model pembelajaran
langsung (direct intruction). wina sanjaya (2010 : 179) mengatakan strategi
pembelajaran ekspositori adalah strategi yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa
dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi secara optimal. Strategi
ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi
kepada guru (teacher centered approach) karena pada strategi ini guru memegang
peran yang sangat dominan. Ching dan gallow (Taufiq : 3) menyatakan
pendekatan teacher centered, sudah dianggap tradisional dan perlu di ubah.
Belakangan ini, semakin banyak pengelola institusi pendidikan yang
menyadari perlunya pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pemelajar (
learner centered)(taufiq 2009 : 3). Salah satu strategi pembelajaran dan model
pembelajaran bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada
3
pemelajar atau siswa yaitu strategi pemecahan masalah sistematis dan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Strategi pemecahan masalah sistematis
merupakan jenis strategi pembelajaran pemecahan masalah. strategi pemecahan
masalah sistematis adalah petunjuk untuk melakukan suatu tindakan yang
berfungsi untuk membantu seseorang dalam menyelesaiakan suatu permasalahan (
Wena,2009:60). Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik.
Materi alat-alat optik merupakan salah satu materi fisika yang ditemui
dalam kehidupan sehari hari. Siswa dihadapkan pada hal hal yang abstrak
tentang konsep alat-alat optik, padahal konsep alat optik sendiri dapat diamati dan
ditemukan langsung oleh siswa dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Namun
kenyataannya, tidak sedikit siswa mengalami kesulitan terutama dalam
mengaplikasikan konsep alat-alat optik dalam berbagai permasalahan. Hal ini
dikarenakan dalam pengajarannya di sekolah, siswa tidak dilibatkan secara
langsung dalam menemukan konsep tersebut, sehingga begitu siswa dihadapkan
pada permasalahan yang membutuhkan analisis, siswa mengalami kesulitan untuk
memecahkan dan mencari solusi dari masalah tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitin dengan judul, Penerapan Strategi Pemecahan Masalah Sistematis
(Systematic Approach To Problem Solving) Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Pada Materi Alat-Alat Optik
4
Siswa
2011/2012
2.
Respon
siswa
terhadap
pembelajaran
dengan
untuk
BAB III
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Nusantara Palangka Raya pada
3.2.2
Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan januari sampai dengan
selesai
X-1
X-2
X-3
X-4
X-5
Jumlah Siswa
23
23
21
20
23
3.3.2
Sampel
Dari keseluruhan kelas yang menjadi populasi penelitian diambil satu
kelas sebagai sampel dimana kelas tersebut diambil secara random atau acak.
fisika dengan
strategi
11
pbi
Mp Mt
St
p
q
..(3.1)
Keterangan :
pbi
= Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
13
validitasnya
Mt
= Rerata skor total
St
Kriteria
sangat tinggi
tinggi
cukup
rendah
Sangat rendah
rpbi 0,4
valid jika
rpbi 0.4
dan jika
k 1
r11
M k M
kVt
...(3.2)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan.
n = Banyaknya item
M = Mean atau rerata skor total
Vt= Varian total
Kriteria reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2007 :
75):
Tabel 3.3
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Validasi
- Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Kriteria
sangat tinggi
tinggi
cukup
rendah
Sangat rendah
15
r11 0,7
B
JS
. (3.3)
Keterangan:
P
= indeks kesukaran
soal sukar
0,30 0,70
soal sedang
0,70 1,00
soal mudah
Indeks kesukaran yang semakin tinggi menunjukkan bahwa soal semakin mudah
dan semakin tinggi bilangan indeknya.
16
BA BB
J A JB
= PA - PB
.. (3.4)
Keterangan:
D
= daya pembeda
JA
JB
BA
JA
17
pB =
BB
JB
Kriteria
Jelek (Poor)
D: 0,20 - 0,40
Cukup ( Satisfactory)
D: 0,40 - 0,70
Baik (Good)
D: 0,10 - 1,00
D: Negatif
mempunyai
nilai
negative
3.8.1
seberapa besar ketuntasan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif setelah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan pendekatan
inkuiri.
100%
n
P=
Keterangan:
= persentase
. (3.5)
19
(Widiyoko. M.
berikut:
jumlah siswa yang tuntas
100%
N
P=
Keterangan:
...................................................(3.6)
P = persentase
N = jumlah seluruh siswa
100%
N
....................................... (3.8)
P=
Keterangan : P = persentase
3.8.2
Respon Siswa
Data respon siswa dianalisis secara deskriptif persentase tiap jawaban
20
A
B
X 100 %
Keterangan:
A = Jumlah siswa yang memilih
B = Jumlah seluruh siswa
21
....................................... (3.8)