MATERI JASADIYAH
A. PROFIL LULUSAN
1. Memiliki wawasan PBB (Peraturan Baris-Berbaris), tali-temali, navigasi, MFR (Medical First
Response), dan Askariyah.
2. Memiliki kedisiplinan, militansi dan jiwa pengorbanan yang tinggi.
3. Memiliki komitmen jama’ah yang tinggi.
4. Memiliki komitmen moral dan sosial yang tinggi.
5. Memiliki ketahanan fisik yang kuat.
6. Memiliki kesiapan untuk memenuhi panggilan jihad fi sabilillah.
C. PENJABARAN SKL
1. Kader memiliki kecakapan dalam memimpin barisan dan manajemen baris-berbaris, meliputi:
- Memahami konsep-baris berbaris dalam khazanah Islam dan Askariyah.
- Memahami konsep hormat dan salam.
- Memiliki sikap yang tegas, siap memimpin dan dipimpin.
2. Kader memiliki kecakapan dalam membaca dan memahami berbagai sandi dalam penyampaian
pesan, yaitu:
- Memahami konsep sandi.
- Memahami pemanfaatannya dalam situasi dan kondisi secara tepat.
- Memiliki kecakapan dalam membaca dan menyampaikan pesan melalui sandi.
3. Kader memiliki keterampilan dalam berbagai macam simpul tali-temali serta aplikasi simpul
tersebut di lapangan, meliputi:
- Memahami konsep setiap simpul.
- Memahami konsep pemanfaatan dari setiap simpul.
- Memiliki keterampilan penggunaan simpul dalam setiap kegiatan yang mengunakan tali-
temali.
4. Kader mampu memahami dan mengaplikasikan teori-teori navigasi darat di lapangan atau alam
terbuka, meliputi:
- Memahami filosofi dan konsep navigasi secara umum.
- Memahami teori navigasi darat.
- Memiliki kecakapan dalam mengaplikasikan teori navigasi darat.
- Memiliki kecakapan survival.
5. Kader mampu mengaplikasikan konsep dan teori MFR untuk pertolongan hidup dasar, meliputi:
- Memahami filosofi dan konsep MFR.
- Mengetahui macam-macam MFR untuk setiap tindakan.
- Memahami tindakan yang harus dilakukan pada setiap kasus.
6. Kader dapat mengetahui standar manajemen operasi bencana sebagai mekanisme kerja pada
situasi bencana, meliputi:
- Memahami organisasi operasi SAR (Search and Rescue).
- Memahami teori dan metode pencarian.
- Memahami pelaksanaan manajemen operasi bencana.
- Memahami pengoperasian radio.
- Memiliki kecakapan survival.
7. Kader memiliki kepekaan sosial dan mampu memahami karakter masyarakat sekitar, meliputi:
- Memahami filosofi masyarakat di Indonesia.
- Memahami norma yang berlaku di masyarakat.
- Mampu menyusun problem solving di masyarakat.
8. Kader mampu berkomunikasi dengan baik dengan tetap menjaga syariat Islam dalam setiap
keadaan, meliputi:
- Memahami konsep komunikasi dalam Islam.
- Memahami komunikasi masyarakat Indonesia.
- Mampu menyampaikan gagasan dengan baik.
D. SILABUS
(terlampir)
RINCIAN SILABUS
[1]
PERTEMUAN PERTAMA
4. Materi
a) Penjelasan singkat tentang Pandu Hidayatullah dan ikrar Pandu Hidayatullah
- Penjelasan tentang Pandu Hidayatullah ini sangat penting dengan merujuk pada buku Induk
Pandu Hidayatullah (telah diterbitkan oleh Dept. Pendidikan PP Hidayatullah).
- Hal ini dimaksudkan agar makna dan pemahaman tentang Pandu Hidayatullah tidak berbeda.
(maksimal 10 menit)
b) Materi tentang kedisiplinan, ketaatan dan kerapian (waktu maksimal 15 menit)
c) Latihan kode peluit dan semboyan tangan.
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih disiplin, kerapian, ketaatan, ketajaman pandangan dan
kekompakan bergerak dalam satu fi’ah maupun dalam satu Fashilah.
Dalam latihan, perintah-perintah selain diberikan dalam bentuk tulisan, dapat juga diberikan dalam
bentuk “isyarat-isyarat” apalagi keberadaan pelatih jauh dari peserta.
Pertama, kode peluit dimaksudkan untuk memudahkan pelatih dalam member isyarat bahwa
kegiatan latihan akan segera dimulai. Kode peluit diantaranya :
1) Peluit panjang satu: pangilan/kumpul ditempat latihan/lapangan.
2) Peluit panjang dua kali: menandakan seluruh fi’ah mengatur menyiapkan, merapikan,
mengecek anggotanya.
3) Peluit panjang tiga kali: menandakan seluruh fi’ah telah rapi dan siap melaksanakan kegiatan.
Kedua, semboyan tangan. Jelaskan bahwa semboyan tangan dapat dipergunakan juga dalam
memberikan perintah kepada Fi’ah atau Fashlilah yang berada dalam jarak jauh dari
Pembina/Ro’isnya. Pada waktu memberikan latihan ini Fi’ah atau Fashilah dalam keadaan tenang
dan Ro’is dapat terlihat dengan jelas (tidak terhalang sesuatu apa pun). Peragakan dengan jelas dan
tegas, serta katakan apa yang dimaksud dengan isyarat tersebut.
a) Awas
b) Majulah/bergerak ke depan
c) Stop/berhentilah
d) Mundurlah
e) Bergeraklah ke arah sana
f) Berlarilah/cepatlah
g) Duduklah/rebahlah
h) Merunduklah/berjalan dengan rendah
i) Hati-hati
j) Bangkitlah/berdirilah
d) Diskusi
Diskusikan kegiatan yang telah dilakukan, presentasikan kegiatan secara bergiliran. Tidak mesti
dipimpin oleh Ro’is. Ro’is boleh menunjuk anggotanya yang lain untuk presentasi secara bergiliran
setiap pertemuannya. Durasi presentasi maksimal 5 menit.
e) Penutupan latihan
- Pemeriksaan kerapihan dan kelengkapan Fi’ah. Ro’isul Fi’ah melaporkan kepada Ro’isul
Fashilah.
- Menyanyikan lagu mars Pandu Hidayatullah.
- Pelatih mengambil posisi di depan berhadapan dengan Ro’isul Fashilah. Kemudian Ro’isul
Fashilah memberikan laporan kepada Ro’isul Sariyyah bahwa latihan telah selesai dilaksanakan.
- Laporan sudah diterima dan pelatih memberikan arahan agar Fi’ah segera dibubarkan
- Do’a penutup majlis dipandu oleh pelatih
- Ro’isul Fi’ah membubarkan Fi’ahnya masing-masing.
[2]
PERTEMUAN KEDUA
{} Pembina/pemberi aba-aba
O Roisul Fi’ah
X Anggota Fi’ah
4) Aturan lencang kanan sama dengan lencang depan, hanya saja tangan kanan diangkat
sejajar pundak di sebelah kanan kita, pandangan ke samping. Bila dirasa cukup (biasanya
dibatasi 3x hitungan), pandangan kembali ke depan. Dilakukan oleh barisan terdepan.
Biasanya perintah ini diberikan ketika posisi barisan bersaf. Peserta lainnya tinggal
mengikuti/menyesuaikan. Peserta paling kanan menjadi patokan.
5) Aturan setengah lencang kanan sama dengan lencang depan, hanya saja tangan kanan
bertolak pinggang di sebelah kanan, pandangan ke samping. Bila dirasa cukup (biasanya
dibatasi 3x hitungan), pandangan kembali ke depan. Ini dilakukan oleh barisan terdepan.
Peserta lainnya tinggal mengikuti/menyesuaikan. Biasanya perintah ini diberikan ketika
posisi barisan bersaf. Peserta paling kanan menjadi patokan.
6) Barisan bersaf yaitu peserta membuat barisan memanjang ke samping kiri (barisan paling
kanan menjadi patokan) sebagimana barisan dalam sholat. Orang yang paling pendek
berada di depan paling kanan, terus menyesuaikan ke kiri.
7) Barisan berbanjar yaitu peserta membuat barisan dari depan ke belakang dengan patokan
orang yang paling rendah berada di depan kanan. Untuk selanjutnya menyesuaikan sampai
ke belakang.
Catatan: untuk tutup barisan dilakukan oleh barisan paling kanan. Hal ini dilakukan dikarenakan
barisan tidak lengkap atau barisan tidak genap.
b) Perintah atau aba-aba
- Aba-aba
a) Pengertian: suatu perintah yang diberikan oleh seorang Ro’is kepada pasukannya, untuk
dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.
b) Macam aba-aba
- Aba-aba petunjuk: digunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba
peringatan/pelaksanaan.
- Aba-aba peringatan: inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
- Aba-aba pelaksanaan: ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba
petunjuk/peringatan dengan serentak atau berturut-turut.
Aba-aba pelaksanaan yang dipakai:
a) GERAK: untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau
anggota tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan.
b) JALAN: untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Catatan: Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka didahului
dengan aba-aba peringatan “maju”.
c) MULAI: untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.
d) Gerakan perorangan tanpa tongkat/gerakan dasar
- Sikap sempurna
Aba-aba: “Siap – GERAK”
Pelaksanaan :
1) Badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60O
2) Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
3) Perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik ke belakang dan tidak dinaikan.
4) Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak
terpaksa, rapat di paha.
5) Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
6) Leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas
wajar.
- Istirahat
Aba-aba: “Istirahat di tempat – GERAK”
Pelaksanaan :
a) Kaki kiri dipindahkan ke samping kiri, sepanjang telapak kaki (± 30 cm).
b) Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di
atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilepaskan, tangan kiri
memegang pergelangan tangan kanan diantara ibu jari dan telunjuk, serta kedua
lengan dilemaskan.
c) Dapat bergerak.
- Lencang Kanan/Kiri
Hanya dalam bentuk bersaf.
Aba-aba: “Lencang kanan/kiri – GERAK ”
Pelaksanaan :
a) Mengangkat tangan kanan/kiri ke samping.
b) Jari-jari tangan kanan/kiri menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
c) Bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri, kecuali penjuru kanan/ kiri.
d) Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah
kanan/kirinya.
e) Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan/kirinya.
Catatan: (a) Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke
depan, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan. (b)
Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan
tangan. (c) Pada aba-aba: “Tegak – GERAK”, semua dengan serentak menurunkan lengan
dan memalingkan muka kembali ke depan.
- Setengah Lencang Kanan/Kiri
Aba-aba: “Setengah lengan lencang kanan – GERAK”
Pelaksanaan:
1) Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak
pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
2) Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu
sama lain di sebelah depan.
3) Pada aba-aba “Tegak Gerak” = seperti pada aba-aba lencang kanan.
- Lencang Depan
Hanya dalam bentuk banjar.
Aba-aba: “Lencang Depan – GERAK”
Pelaksanaan :
a. Penjuru tetap sikap sempurna.
b. Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke
depan.
c. Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas,
mengambil jarak atau satu lengan dan ditambah dua kepal.
d. Pada aba-aba “Tegak Gerak”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke
sikap sempurna.
6. Diskusi materi yang sudah disampaikan, menerima kritik, saran dan masukan yang membangun.
7. Penutupan latihan
Pembina (Ro’isul Fashilah) mengecek kelengkapan antar Fi’ah, menerima laporan dari Roi’sul Fi’ah.
Ditutup dengan do’a Kafarotul majlis.
a. Ucapan terimakasih
b. Pengecekan anggota
c. Pengecekan peralatan
d. Motivasi kegiatan
[3]
PERTEMUAN KETIGA
[4]
PERTEMUAN KEEMPAT
4. Penjelasan tentang kewajiban seorang beriman akan wajibnya menuntut ilmu. Dan Ilmu yang pertama
yang wajib diketahui adalah mengenal Allah
5. Materi (Ikrar Pandu Hidayatullah, Profil Pandu Hidayatullah dan mars Pandu Hidayatullah)
6. Latihan
Pada sesi latihan ini peserta diharuskan menghafal Ikrar Pandu Hidayatullah, Karakteristik Pandu
Hidayatullah dan mars Pandu Hidayatullah sebagai materi wajib dan semua harus maju satu persatu
menyetorkan hafalannya.
Materi yang harus dihafal:
a) Ikrar Pandu Hidayatullah
b) Profil Pandu Hidayatullah
c) Lagu mars Pandu Hidayatullah
7. Presentasi hafalan profil dan mars Pandu Hidayatullah
8. Penutupan latihan
a. Ucapan terimakasih
b. Pengecekan anggota
c. Pengecekan peralatan
d. Motivasi kegiatan
[6]
PERTEMUAN KEENAM
[7]
PERTEMUAN KETUJUH
[8]
PERTEMUAN KEDELAPAN
[9]
PERTEMUAN KESEMBILAN
* * * * * * Kelompok Penangkap
* * * * * *
X X X X X X Kelompok Pelempar
X X X X
4. Penjelasan tentang “Kami meyakini hanya Allah yang mencipta, memiliki dan mengatur alam raya,
maka kami hanya menyembah kepada Allah saja dan tidak menyekutukan-Nya”
5. Materi PBB dan Sandi Morse
6. Latihan
a) Peserta melakukan format baris-berbaris
- Formasi Lingkaran kecil
- Lingkaran besar
- Roda
- Angkare
Tujuan dari latihan ini adalah melatih kekompakan, kedisiplinan, ketangkasan dan kejelian dalam
menerima amanah.
b) Sandi Morse
Latihan ini adalah pengenalan pertama mengenai pemberian isyarat dengan Morse memakai
peluit. Mereka dapat membedakan peluit panjang dan pendek atau gabungan panjang dan pendek.
Perkenalkan abjad yang mudah diingat:
E=. T=-
I = .. M = --
S=… O = ---
H = …. KH = ----
Latihan bersama-sama menangkap kata-kata sederhana misalnya : SIM, HEI, TOMO, SOTO, SITI,
TOMI, KHOMSE, EMOSI.
7. Diskusi kegunaan sandi morse
8. Penutupan latihan
a. Ucapan terimakasih
b. Pengecekan anggota
c. Pengecekan peralatan
d. Motivasi kegiatan
[ 10 ]
PERTEMUAN KESEPULUH
OXXXXXXXX XXXXXXXXO
OXXXXXXXX XXXXXXXXO
OXXXXXXXX XXXXXXXXO
XXXXXXXXO OXXXXXXXX
XXXXXXXXO OXXXXXXXX
XXXXXXXXO OXXXXXXXX
SEMAPHORE
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2
bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna
yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat
tangkainya. Agar mudah diingat, latihan semaphore tidak semua diberikan sekaligus. Tahap awal,
cukup huruf A, B, C, D, E, F, G, diulang-ulang sampai hafal.
[ 11 ]
PERTEMUAN KESEBELAS
A C
D
Cara bermain:
Dalam satu arena permainan, 4 kelompok bisa langsung bermain. Masing-masing kelompok membuat
peta buta untuk dibaca oleh kelompok lawannya. Misalnya: kelompok A membuat untuk kelompok C,
begitu pula sebaliknya. Peta itu tidak diberikan kepada lawan tetap menjadi rahaaia internal kelompok.
Kelopok lawan berusaha untuk mencoba kira-kira kotak manakah yang menjadi jalur yang dibuat oleh
peta lawan. Bila anggota yang diutus salah melangkah, maka harus kembali sesuai dengan jalan
pertama memulainya. Kemudian gantian kelompok yang berjalan, terus begitu sampai berhasil
membaca peta lawan. Setelah terbaca semua anggota kelompok harus pindah posisi. Contoh:
kelompok A berpindah ke C, dan juga sebaliknya. Kelompok yang menang adalah yang lebih dahulu
membaca peta lawan.
4. Penjelasan tentang mengenal Allah dengan melihat tanda-tanda ciptaan-Nya. Adanya langit bumi dan
segala isinya, semua itu menunjukkan keberadaan Allah yang Maha Kuasa.
5. Materi Navigasi
Latihan mengenal delapan penjuru mata angin, menggunakan kompas alam.
Latihan ini bertujuan memperkenalkan arah mata angin secara manual, yaitu dengan menggunakan
tanda-tanda alam yang bisa dijadikan petunujuk sebagai penunjuk arah mata angin.
Pertama yang di kenalkan kepada peserta adalah Barat, Timur, Utara, Selatan. Kemudian ditambah
dengan Tenggara, Timur laut, Barat daya dan Barat laut. Alat yang dipakai adalah tongkat untuk
melihat bayangan. Kompas belum diperkenalkan. Bila mendung kita harus menggunakan tanda-tanda
alam. Masjid, Kuburan, Pohon, atau keterangan warga. Yang menjadi patokan arah mata angin adalah
arah Utara.
6. Diskusi tentang pentingnya navigasi dan kegunaannya
7. Penutupan latihan
a. Ucapan terimakasih
b. Pengecekan anggota
c. Pengecekan peralatan
d. Motivasi kegiatan
[ 12 ]
PERTEMUAN KEDUABELAS
[ 13 ]
PERTEMUAN KETIGABELAS
[ 14 ]
PERTEMUAN KEEMPATBELAS
Cara bermain:
Mintalah peserta berdiri dalam lingkaran. Jelaskan bahwa kegiatan berikut adalah permainan yang
diberi nama Kapal Tenggelam. Minta peserta membayangkan bahwa mereka sedang naik kapal. Tiba-
tiba kapal mau tenggelam. Nahkoda memerintah seluruh penumpang untuk naik ke sekoci (perahu
penyelamat). Nahkoda adalah Anda, sekoci adalah anggota badan peserta yang saling bersentuhan.
Bila pemandu mengangkat “Jempol, lima”, artinya 5 peserta harus saling mentautkan jempol mereka.
Peserta yang kena hukuman adalah mereka yang tidak mendapatkan pasangan/kelompok atau
kelompok yang anggotanya lebih dari lima. Pemandu bisa melanjutkan dengan memberikan perintah
lainnya, contoh: siku, tiga, artinya tiga peserta harus saling mentautkan siku mereka atau: pipi, dua.
(Ingat! Anggota laki-laki dan perempuan tidak boleh dicampur). Teruskan permainan sampai dirasa
cukup.
4. Penjelasan tentang wajibnya memahami makna dua kalimat syahadat yaitu kita meyakini hanya Allah
yang berhak disembah dan Muhamad adalah pesuruh Allah
5. Materi Ketangkasan (Latihan melompat)
- Apabila melompat dari ketinggian usahakan kaki jangan lurus, tapi lutut dipantulkan (seperti per)
supaya tidak patah atau cedera pada persendian.
6. Diskusi
7. Penutupan latihan
a. Ucapan terimakasih
b. Pengecekan anggota
c. Pengecekan peralatan
d. Motivasi kegiatan
[ 15 ]
PERTEMUAN KELIMABELAS
[ 16 ]
PERTEMUAN KEENAMBELAS
[ 17 ]
PERTEMUAN KETUJUHBELAS
[ 19 ]
PERTEMUAN KESEMBILANBELAS
[ 20 ]
PERTEMUAN KEDUAPULUH
[ 22 ]
PERTEMUAN KEDUAPULUH DUA
[ 24 ]
PERTEMUAN KEDUAPULUH EMPAT