Anda di halaman 1dari 13

TAMAN PENDIDIKAN AL QUR’AN AN NAHDLIYAH

MWC.LP.MA’ARIF NU BESUKI KABUPATEN TULUNGAGUNG

A. NAHDLIYAH

Majalah terkemuka Amerika Serikat pernah memberitakan  bahwa salah satu hal
yang memengaruhi sulitnya proses kristenisasi di Indonesia adalah adanya kegiatan
Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ). Karena lembaga ini memang betul-betul
menanamkan doktrin agama yang sholid sejak usia dini. Selain itu, mereka juga
memperkenalkan berbagai atribut agama, serta menanamkan nilai-nilai keislaman
pada setiap generasi muslim  lebih-lebih tentang cara baca kitab suci al qur’an yang
merupakan pedoman hidup setiap umat islam.

Di negara Indonesia sendiri banyak sekali berkembang metode-metode yang dipakai


sebagai media pembelajaran  dalam Taman Pendidikan Al qur’an.  Salah satu
metode tersebut adalah metode an-Nahdliyah. Metode ini lahir dari Lembaga
Pendidikan Ma’arif NU Tulungagung bersama dengan para kyai dan para ahli di
bidang pengajaran al-Qur’an. Metode tersebut diberi nama ”Metode Cepat Tanggap
Belajar Al-Qur’an   An-Nahdliyah”.  Lahirnya metode tersebut didasari oleh beberapa
pertimbangan
.Pertama, kebutuhan terhadap metode yang cepat dapat diserap oleh anak dalam
belajar membaca al-Qur’an sangat dibutuhkan karena padatnya kegiatan yang
dimiliki oleh hampir setiap anak yang sedang menempuh jenjang pendidikan sekolah
formal. 
Kedua, kebututuhan terhadap pola pembelajaran yang berciri khas Nahdliyin dengan
menggabungkan nilai salaf dan metode pembelajaran modern. 
Ketiga, pembelajaran di TPQ terkait dengan pembelajaran pasca TPQ (Madrasah
Diniyah) sehingga keberhasilan di TPQ akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan di Madrasah Diniyah serta pemahaman ilmu-ilmu agama yang lebih
luas.
Dalam perjalanannya  yang tidak begitu lama, bisa dikata perkembangan metode An
Nahdliyah tergolong pesat. Sejak berdiri pada tahun 1991 M. hingga sekarang
metode An Nahdliyah telah berkembang pesat dan diterapkan di berbagai daerah.
Tidak hanya di Kabupaten Tulungagung saja, tetapi juga kabupaten-kabupaten
lainnya, baik di Jawa maupun luar Jawa bahkan metode An nahdliyah telah
menyebar hampir ke seluruh penjuru nusantara.

B.      SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA AN NAHDLIYAH


Berbicara tentang An Nahdliyah tentunya tidak akan lepas dari tokoh sentral
berdirinya metode tersebut  yakni KH. Munawwir Kholid. An nahdliyah lahir karena
keprihatinan Kiai Munawwir melihat anak-anak kecil –termasuk putra-putri kiai- yang
mengaji di surau-surau. Mereka belajar menggunakan metode yang bukan berasal
dari kultur pesantren. Hal ini bila diteruskan, maka akan menggeser sistem berpikir
mereka. “lha bagaimana nasib mereka mendatang?” tanya Kiai Munawwir dalam
hati. Berangkat
dari hal tersebut, akhirnya timbullah niat dalam hati Kiai Munawwir Kholid untuk
menciptakan suatu metode cepat belajar al qur’an yang  bercirikan ke-Nahdlotul
Ulama (NU)an.
Menciptakan metode An Nahdliyah tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Beribu kerikil tajam dan sejuta jurang siap menghadang. Di sinilah ketulusan dan
kesabaran beliau diuji. Ujian tidak hanya datang dari luar, namun juga dari dalam.
Tepatnya para pengurus PCNU dan Jam’iyatul Qurro’ wal Huffadz Tulungagung,
mereka meragukan metode ini akan berkembang luas.
Namun, berkat kegigihan Kiai Munawwir, akhirnya dalam waktu yang relatif panjang,
terbentuklah Metode An Nahdliyah. Dalam perjalanannya, An Nahdliyah sempat
ber’metamorfosis’(berubah/berganti nama) sebanyak tiga kali, yaitu :
Pertama : bernama Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif (format disusun PCNU
Tulungagung pada tahun 1985).
Kedua : Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif Qiroati (dengan meminta izin muallif
qiro’ati untuk dicetak). 
Ketiga : Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif An Nahdliyah (mulai dicetak pada
tahun 1991). Adapun tempat yang sering digunakan untuk membahas format dan
perkembangan metode An Nahdliyah adalah musholla lembaga ma’arif Tulungagung.
Sebelum metode ini bernama An Nahdliyah, pada suatu ketika atas petunjuk setelah
bermunajat kepada Allah SWT. Kiai Munawwir Kholid berjalan ke arah utara yang
pada akhirnya beliau bertemu dengan Kiai Syamsu Dluha. Dari pertemuan itu, 
terjalinlah ikatan persaudaraan yang kuat diantara keduanya yang pada akhirnya 
menghasilkan beberapa materi rumusan-rumusan yang menjadi bahan penyusunan
kitab Metode Cepat Tanggap Belajar Al Qur’an An Nahdliyah. Dengan dibantu oleh
Kiai Syamsu Dluha dan kiai-kiai yang lain akhirnya Kiai Munawir Kholid menggagas
untuk membuat metode baru. Beliau bersama sahabat–sahabat beliau membentuk
team perumus yang beranggotakan  antara lain :
1.       Kyai Munawir Kholid
2.       Kyai Manaf
3.       Kyai Mu’in Arif
4.       Kyai Hamim
5.       Kyai Masruhan
6.       Kyai Syamsu Dluha

Akhirnya dari team perumus yang diketuai oleh Kyai Munawir Kholid ini berhasil
dirumuskan satu metode yang diberi nama “Cepat Tanggap Belajar Al Qur’an An
Nahdliyah”. Metode ini dibagi dalam 6 jilid untuk santri PBP (program Buku Paket)
yang kemudian dilanjutkan pada jenjang PSQ (Program sorogan Al Qur’an). Metode
ini mempunyai ciri khas ketika mengajar menggunakan ketukan dengan tongkat
penyentuh jiwa, serta membiasakan wirid yaumiyah bagi para ustadz pengajar agar
proses pembelajaran diberi kemudahan oleh Allah SWT.
JUKNIS MUNAQOSAH MABIN TPQ KECAMATAN BESUKI

KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2020

BAB I PERSIAPAN MUNAQASAH

A. PERSIAPAN ADMINISTRASI

1. Merencanakan dan menentukan waktu serta tempat pelaksanaan munaqasah,


oleh masing-masing TPQ.

2. Memberitahukan tentang rencana pelaksanaan munaqasah kepada Mabin TPQ


Kec. Besuki selaku tim munaqasah selambat-lambatnya 7 hari sebelum pelaksanaan

3. Syarat-syarat peserta :

· Khatam 6 jilid, untuk Program Buku Paket (PBP),

· Khatam 30 juz, untuk Program Sorogan Al-Qur’an (PSQ)

· Menyerahkan Daftar Nominasi Peserta Munaqasah yang berisi data-data pribadi


peserta, yaitu :

1. Nama Lengkap

2. Tempat & Tanggal Lahir

3. Nama Ayah

4. Alamat

5. TPQ Asal

6. Kategori (PBP atau PSQ)

4. Menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 (warna) 2 lembar.


5. Membayar kontribusi peserta.

B. MATERI MUNAQASAH PROGRAM BUKU PAKET (PBP)

1. Membaca Surat Al-Fatihah

2. Membaca QS Al-Baqarah (2), ayat 1 – 21

3. Membaca 12 surat pendek ( Juz 30 ) yaitu :

· QS. An-Nas ( 114)

· QS. Al-Falaq (113)

· QS. Al-Ikhlas (112)

· QS. Al-Lahab (111)

· QS. An-Nashr (110)

· QS. Al-Kafirun (109)

· QS. Al-Kautsar (108)

· QS. Al-Ma’un (107)

· QS. Al-Quraisy (106)

· QS. Al-Fiil (105)

· QS. Al-Humazah (104)

· QS. Al-‘Ashr (104)

4. Menghafal do’a sehari-hari yaitu :

· Do’a Pembuka 1 & 2

· Kalam Qodim

· Senandung Do’a Alqur’an

· Do’a Kebaikan Dunia dan Akhirat

· Do’a Untuk Kedua Orang Tua


· Do’a Akan Tidur

· Do’a Bangun Tidur

· Do’a Keluar Rumah

· Do’a Sebelum Makan

· Do’a Sesudah Makan

· Do’a Masuk kamar Kecil

· Do’a Keluar Kamar Kecil

· Do’a Setelah

· Do’a Setelah Wudhu Adzan

5. Menghafal Surat Al – Fatihah

6. Praktek Wudhu (gerakan dan bacaan)

7. Praktek Shalat Subuh (gerakan dan bacaan, termasuk qunut)

8. Mengumandangkan Adzan (putra),iqamah (putri)

C. MATERI MUNAQASAH PROGRAM SOROGAN AL-QUR’AN (PSQ)

1. Membaca QS Yasin (36), ayat yang dibaca ditentukan tim

2. Menghafal 12 surat pendek dari akhir juz 30, yaitu

· QS. An-Nas ( 114)

· QS. Al-Falaq (113)

· QS. Al-Ikhlas (112)

· QS. Al-Lahab (111)

· QS. An-Nashr (110)

· QS. Al-Kafirun (109)

· QS. Al-Kautsar (108)


· QS. Al-Ma’un (107)

· QS. Al-Quraisy (106)

· QS. Al-Fiil (105)

· QS. Al-Humazah (104)

· QS. Al-‘Ashr (104)

3. Menghafal do’a sehari-hari yaitu :

· Do’a Pembuka 1 & 2

· Kalam Qodim

· Senandung Do’a Alqur’an

· Do’a Kebaikan Dunia dan Akhirat

· Do’a Untuk Kedua Orang Tua

· Do’a Akan Tidur

· Do’a Bangun Tidur

· Do’a Keluar Rumah

· Do’a Sebelum Makan

· Do’a Sesudah Makan

· Do’a Masuk kamar Kecil

· Do’a Keluar Kamar Kecil

· Do’a Setelah Adzan

· Do’a Setelah Wudhu

4. Menghafal Do’a Qunut

5. Menghafal Tahlil dan Do’anya

6. Mengumandangkan Adzan (putra),iqamah (putri)


7. Menghafal Ayat-ayat pilihan / memilih cukup 1 ayat-ayat pilihan

· QS. Al-Baqarah (2), ayat 255

· QS. Al-Baqarah (2), ayat 284 – 286

· QS. Al-Isra’ (17), ayat 23 – 27

· QS. Al-Mu’minun(23), ayat 1 – 11

· QS. Luqman (31), ayat 12 – 19

· QS. Al-Jum’ah (63), ayat 9 – 11

8. Praktek Wudhu (gerakan dan bacaan)

9. Praktek Shalat Subuh (gerakan dan bacaan, termasuk qunut)

D. PERSIAPAN SARANA MUNAQASAH

1. Sarana wudhu (kran,pancuran).

2. Mushaf Al-Qur’an standar ukuran 20 x 26 cm.

3. Ruangan ujian sebanyak 3 lokasi

· Ruangan 1, untuk ujian tartil (dilengkapi meja penguji)

· Ruangan 2, untuk ujian hafalan (dilengkapi meja penguji)

· Ruangan 3, untuk praktek (dilengkapi meja penguji)

BAB II. PELAKSANAAN MUNAQASAH

A. TIM MUNAQASAH

1. Tim Munaqatsah adalah Tim dari Mabin cab Tulungagung, atau dilimpahkan ke
Mabin Kec. Besuki

2. Tim Munaqasah sedikitnya terdiri dari dua orang, seorang diantaranya bertindak
sebagai Ketua Tim.
3. Tim Munaqatsah tiba di tempat ujian selambat-lambatnya 15 menit sebelum
munaqasah dimulai.

B. TEKNIS PELAKSANAAN

1. Lima menit sebelum munaqasah dimulai seluruh santri memasuki ruang, disusul
ustdaz-ustadzah dan Tim Munaqasah.

2. Salah seorang ustadz/ah bertugas sebagai MC membacakan susunan acara, sbb:

· Pembukaan (Al-Fatihah & Senandung do’a Al-Qur’an).

· Mars dan Hymne TPQ dipimpin wakil santri.

· Ikrar Santri dipimpin wakil santri.

· Penjelasan dan Pengarahan oleh Ketua Tim

· Pelaksanaan Munaqasah.

· Evaluasi dan pengumuman.

· Do’a penutup.

3. Untuk ujian praktek wudhu, dapat dilaksanakan secara berkelompok (3 – 5 santri)

4. Untuk ujian praktek shalat, satu kelompok antara 4 – 6 orang, semua jadi
makmum.

5. Semua bacaan (wudhu dan shalat) dalam bentuk jahr (keras).

6. Semakin banyak amalan-amalan sunat yang dikerjakan akan memberikan nilai


lebih.

7. Peserta putri tidak perlu mengenakan mukenah saat praktek shalat.

BAB III. PENILAIAN DAN HASIL MUNAQATSAH

A. PENILAIAN

1. Bidang Tajwid (Nilai maksimal 30), meliputi :

· Ahkamul Huruf (nun mati, mim mati, qalqalah, lam jalalah, dll).
· Ahkamul Mad wal Qashr .

2. Bidang Makhraj (Nilai maksimal 30), meliputi :

· Makharijul Huruf.

· Shifatul Huruf.

3. Bidang Fashahah dan Adab (Nilai maksimal 40), meliputi :

· Al-Waqfu wal Ibtida’.

· Mura’atul Huruf wa Harakat.

· Tartilul Qira’ah.

· Gharaibul Qur’an.

· Adabul Qira’ah.

B. HASIL MUNAQASAH

1. Hasil penilaian dan kelulusan peserta munaqasah dalam bentuk SK (Surat


Keputusan) dikeluarkan Majelis Pembina TPQ pada saat pelaksanaan Wisuda

2. Apabila ada peserta yang nilainya di bawah ketentuan minimal, akan


diinformasikan kepada TPQ yang bersangkutan sesegera mungkin untuk selanjutnya
peserta dapat mengikuti ujian ulang.

3. Setelah dinyatakan lulus, santri berhak :

4. Mendapatkan ijazah kelulusan.

5. Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu:

· Ke PSQ (program sorogan al qur’an) bagi santri yang lulus PBP

· Ke PTQ (program tahfidzil qur’an) bagi santri yang lulus PSQ

BAB IV. WISUDA

A. KETENTUAN
1. Wisuda bersama diselenggarakan Majelis Pembina TPQ satu kali setahun

2. TPQ dapat menyelenggarakan wisuda mandiri

3. Persyaratan mengikuti wisuda

· Telah mengikuti wisuda dan tidak dinyatakan tidak lulus.

· Mengisi formulir pendaftaran wisuda.

· Membayar kontribusi peserta untuk keperluan :

1. Biaya sewa toga.

2. Ijazah dan administrasi umum.

3. Bisyarah tim munaqatsah dan tim pewisuda.

4. Konsumsi peserta, wali santri dan tamu.

B. TEKNIS PELAKSANAAN

Pelaksanaan wisuda bersama secara teknis dapat dilihat pada juknis (petunjuk
teknis) buku pedoman pengelolaan TPQ Metode An-Nahdliyah Seri B.

BAB V. PENUTUP

Sesuai dengan kondisi TPQ di Kecamatan Besuki maka :

1. Agar pelaksanaan munaqatsah dan wisuda berjalan lancar, diharapkan partisipasi


penuh ustadz-ustadzah TPQ dalam kegiatan tersebut.

2. Sewaktu-waktu TPQ dapat mengajukan pelaksanaan munaqatsah bagi santrinya.


Apabila jumlahnya terlalu sedikit, dalam pelaksanaannya dapat bersama-sama
dengan TPQ yang lain dan dikordinir oleh kortan masing - masing.
KETENTUAN – KETENTUAN PENILAIAN MUNAQOSAH

NO MATERI TOTAL NILAI KETERANGAN


1 Bidang Tajwid 30 Pengurangan Nilai Salah
- Ahkamul Huruf - Setiap salah 1 berkurang 1
- Ahkamul mad wal qoshor - Setiap salah 1 berkurang 1

2 Bidang Mahkroj 30
- Makhorijul Huruf - Setiap salah 1 berkurang 1
- Shifatul Huruf - Setiap salah 1 berkurang 1
3 Bidang Fashohah dan Adab 40
- Al-Waqfu wal Ibtida’. - Setiap salah 1 berkurang 1
- Muroatul Huruf Wa Harokat - Setiap salah 1 berkurang 1
- Tartilul Qiro’ah - Setiap salah 1 berkurang 1
- Ghoroibul Qur’an - Setiap salah 1 berkurang 1
- Adabul Qiro’ah - Setiap Salah 1 berkurang 1
4 Bacaan Sholat dan Praktek 40 Nilai minimal dapat di anggap
lulus adalah 30, dengan cara
mengurangi kesalah pada :
- Rukun Sholat di kurangi 3
- Sunat Ab’at dikurangi 2
- Sunat Haiat dikurangi 1
- Praktek sholat yang di
gunakan sholat subuh
5 Hafalan Surat Pendek & do’a 12 60 Nilai minimal di anggap lulus
adalah 30, dengan nilai masing
masing 2,5 :
- Hafal dengan cara lancar
dan benar nilai 2,5
- Hafal tapi kurang lancar
atau sebaliknya nilai 1,5
- Kurang lancar dan tidak
benar nilai 0

Anda mungkin juga menyukai