Anda di halaman 1dari 22

ILMU HUKUM TATA NEGARA

Obyeknya : Negara
Para sarjana menguraikan adanya 4 unsur pokok
negara :
1. A definite territory
2. Populalation
3. A government
4. Sovereignity
Negara merupakan konstruksi yang diciptakan oleh
umat manusia tentang pola hubungan antar
manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang
diorganisasikan sedemikian rupa untuk maksud
memenuhi kepentingan dan mencapai tujuan
bersama

Ilmu Hukum Tata Negara mengkaji aspek hukum


yang membentuk dan yang dibentuk oleh
organisasi negara.
Ilmu Hukum Tata Negara merupakan satu cabang
ilmu hukum yang secara khusus mengkaji
persoalan hukum dalam konteks kenegaraan.
Wiryono Projodikoro, apabila kita membahas
norma norma hukum yang mengatur hubungan
antara subyek hukum orang atau bukan orang
dengan sekelompok orang atau badan hukum
yang berwujud negara atau bagian dari negara

HUKUM TATA NEGARA :


Perancis : Droit Constitutionnel
Inggris : Constitutional law
Belanda dan Jerman : Staatsrecht,
Dalam bahasa belanda sering juga dipake istilah
Verfassungsrecht (Hukum Tata Negara), yang
dilawankan dengan kata Verwaltungsrecht (Hukum
administrasi Negara).
Dalam istilah Staatsrecht (Hukum Tata negara),
terkandung dua pengertian : Staatsrecht in
ruimere zin (dalam arti yang luas), dan staatsrecht
in engere zin (dalam arti yang sempit)

Perkataan Hukum Tata Negara berasal dari


perkataan Hukum, Tata, Negara didalamnya
dibahas mengenai urusan penataan negara.
Tata terkait kata tertib adalah order = tata
tertib.
Tata Negara berarti sistem penataan negara, yang
berisi ketentuan mengenai struktur kenegaraan
dan substansi norma kenegaraan dengan kata lain
Hukum Tata Negara dapat dikatakan merupakan
cabang ilmu hukum yang membahas mengenai
tatanan
sruktur
kenegaraan,
mekanisme
hubungan antar sruktur organ atau sruktur
kenegaraan, serta mekanisme hubungan antara
struktur negara dengan warga.

DIFINISI HTN ( dari para ahli hukum)


Tidak terdapat kesamaan
Disebabkan oleh faktor faktor perbedaan pandangan diantara para
ahli hukum dan sistem yang dianut oleh negara yang menjadi
obyek penelitiannya serta serta latar belakang sejarah antara
negara yang satu dengan lainnya
Cristian Van vollenhoven
HTN mengatur semua masyarakat hukum atasan dan masyarakat
hukum bawahan menurut tingkatan tingkatannya, yang masing
masing menentukan wilayah atau lingkungan rakyatnya sendiri
sendiri, dan menentukan badan badan hukum dalam lingkungan
masyarakat hukum yang bersangkutan, beserta fungsinya masing
masing, serta menentukan pula susunan dan kewenangan badan
badan dimaksud
Sebagai murid Oppenheim, van Vollenhoven juga mewariskan
pandangan yang membedakan antara HTN dan HAN, HTN melihat
negara dalam keadaan diam (in rust),HAN melihat negara dalam
keadaan bergerak. (in beweging).

Paul Scholten :
Hukum Tata Negara : Hukum yang mengatur mengenai tata
Organisasi Negara.
Paul Scholten melakukan perbedan antara organisasi negara
dengan organisasi non negara.
Van Der Pot.
HTN : adalah peraturan peraturan yang menentukan badan badan
yang diperlukan beserta kewenangannya masing masing,
hubungan satu sama lain, serta hubungannya dengan individu
warga negara dalam kegiatannya.
Pandangan Van Der Pot menyangkut pengertian yang luas,
disamping mencakup soal soal hak asasi manusia, juga
menjangkau pula berbagai kegiatan negara dan warga negara
yang dalam definisi sebelumnya dianggap sebagai obyek kajian
HAN

J.H.A Logeman:
Mirip schoten, HTN adalah hukum yang
mengatur organisasi negara. Negara adalah
organisasi
jabatan
jabatan.
Jabatan
merupakan pengertian yuridis dari fungsi,
sedangkan fungsi merupakan pengertian
yang bersifat sosiologis. Karena negara
merupakan organisasi yang terdiri dari fungsi
fungsi dalam hubungannya satu dengan yang
lain maupun dalam keseluruhannya, maka
dalam pengertian yuridis negara merupakan
organisasi jabatan.

Van Apeldoorn :
HTN sebagai staatsrecht dalam arti yang
sempit sementara dalam arti yang luas
staatsrecht meliputi pula pengertian hukum
administrasi negara
Mac- Iver :
Hukum Tata Negara (Constitutional law)
adalah hukum yang mengatur negara,
sedangkan hukum yang oleh negara
dipergunakan untuk mengatur sesuatu selain
negara disebut sebagai hukum biasa
( ordinary law)

Kusumadi Pudjosewojo
HTN adalah Hukum yang mengatur bentuk
negara dan bentuk pemerintahan , yang
menunjukan masyarakat hukum yang atasan
maupun yang bawahan, beserta tingkatan
tingkatannya, yang selanjutnya menegaskan
wilayah
dan
lingkungan
rakyat
dari
masyarakat-masyarakat hukum itu dan
akhirnya menunjukan alat alat perlengkapan
yang memegang kekuasaan penguasa dari
masyarakat hukum itu, beserta susunan,
wewenang, tingkatan imbangan dari dan
antara alat kelengkapan itu

Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim:


HTN : sekumpulan peraturan hukum
yang mengatur organisasi daripada
negara,
hubungan
antar
alat
perlengkapan negara dalam garis
vertikal
dan
horizontal,
serta
kedudukan warganegara dan hak
asasinya

Kesimpulan :
HTN adalah cabang ilmu hukum
HTN tidak hanya mencakup kajian mengenai
organ negara, fungsi dan mekanisme hubungan
antar organ negara itu, tetapi mencakup pula
persoalan persoalan yang terkait dengan
mekanisme
hubungan
antara
organ-organ
negara itu dengan WN.
Hukum Tata Negara tidak hanya Recht apalagi
wet tetapi juga mencakup lehre ( teori)
HTN dalam arti luas mempelajari negara dalam
keadaan diam dan negara dalam keadaan
bergerak.

HTN FORMIL DAN MATERIIL


JHA Logeman dalam bukunya staasrecht , membedakan
formeele stelselmatigheid
(hukum tata negara)
dan
materieele matigheid (asas asas hukum tata negara ).
Kajian Hukum Tata Negara sekarang tidak hanya tidak hanya
formil saja tetapi juga didalamnya ada kajian materiil.
DJOKOSUTONO mengungkapkan, Konstitusi menjadi obyek
kajian HTN materiil dan formal dan dalam arti naskah yang
terdokumentasi. Sehingga Undang Undang dapat dilihat
dari :
a. dalam arti materiil
b. dalam arti formal, uu telah mendapatkan persetujuan
bersama antara pemerintah dan DPR.
c. dalam arti naskah hukum yang harus terdokumentasi
dalam LN

Demikian juga konstitusi menjadi


kajian
HTN
mempunyai
tiga
pengertian :
a. Constitutie
in
meteriele
zin
dikualifikasikan
karena
isinya
(jaminan hak asasi, bentuk negara,
fungsi fungsi pemerintahan, dsb ).
b. Constitutie
in
formele
zin
dikualifikasikan
karena
pembuatannya (misal oleh MPR).
c. Naskah Grondwet sebagai dokumen
harus diterbitkan dalam lembaran

HTN Umum dan HTN Positif


HTN dibedakan antara HTN Umum dan HTN Positif.
HTN umum : membahas asas asas, prinsip-prinsip
yang berlaku umum.
HTN Positif : membahas hukum tata negara yang
berlaku disuatu tempat dan waktu tertentu (HTN
Indonesia,HTN Amerika Serikat, HTN Inggris, yang
dewasa ini berlaku)
Dalam
Istilah
HTN
Indonesia
tercakup
dua
pengertian :
1. Hukum Tata Negara Positif yang sedang berlaku di
Indonesia dewasa ini.
2. Berbagai kajian HTN Indonesia dimasa lalu dan
masa yang akan datang, walaupun belum atau
sudah tidak berlaku lagi.

HTN dewasa ini dapat dibedakan dalam 3 aspek:


1. HTN yang berisi asas asas hukum yang bersifat universal.
2. HTN yang berisi asas asas yang berkembang dalam teori
dan praktek di suatu negara tertentu, misalnya Indonesia.
3. HTN yang berlaku di Indonesia yang mengkaji mengenai
hukum positif di bidang ketatanegaraan di Indonesia.
Kajian HTN yang demikian diperlukan, karena apabila semua
sarjana hukum tata negara di tanah air kita hanya terpaku
pada hukum positif saja, kita sebagai bangsa akan
ketinggalan jaman di bidang ini.
Dalam bidang HTN telah mengalami perubahan yang
fundamental di era global seperti sekarang ini.
Oleh
karena itu teori teori umum tentang HTN yang berkembang
di dunia juga penting untuk diikuti dengan seksama.
Sehingga studi HTN hendaklah mengembangkan ketiga aspek
hukum tsb

HTN STATIS DAN DINAMIS


HTN juga dapat dibedakan antara sifatnya yang statis dan dinamis.
HTN statis apabila negara yang dijadikan obyek kajiannya dalam
keadaan statis atau keadaan diam, ini yang disebut dengan HTN
dalam arti yang sempit.
HTN dinamis, manakala negara sebagai obyek kajiannya ditelaah
dalam keadaan bergerak, ini yang disebut sebagai Ilmu Hukum
Administrasi Negara
PUDJOSEWOJO : HTN menyakut struktur hukum dan kehidupan
bernegara, HAN memusatkan perhatian pada substansi sistem
pengambilan keputusan dalam kegiatan berpemerintahan.
Beliau mengatakan : Hukum Tata Usaha meliputi keseluruhan
aturan hukum yang menentukan secara bagaimana alat alat
perlengkapan negara yang bersangkutan hendaknya bertingkah
laku dalam mengusahakan tugas tugas pemerintahan, perundang
undangan, pengadilan, keuangan, hubungan luar negeri,
pertahanan negara beserta keamanan negara.

HUB. HTN dengan ILMU POLitik dan ILMU sosial lainnya


BARENT : ibarat tubuh manusia, HTN sebagai kerangka tulang
belulangnya, sedangkan Ilmu politik ibarat daging daging yang
melekat disekitarnya. Oleh sebab itu untuk mempelajari HTN terlebih
dahulu kita mempelajari ilmu politik sebagai pengantar.
Organisasi negara merupakan hasil konstruksi sosial tentang
perikehidupan
bersama
dalam
suatu
komunitas
hidup
bermasyarakat, sehingga ilmu hukum yang mempelajari dan
mengatur negara sebagai organisasi tidak mungkin memisahkan diri
secara tegas dengan peri kehidupan bermasyarakat.
Wiryono Prodjodikoro : seorang Sarjana Hukum untuk memperdalam
pengetahuannya dalam HTN, ada baiknya mempelajari juga Ilmu
sosiologi sebagai penunjang bagi HTN
bagi sarjana HTN disamping sosiologi ilmu sosial lainnya yang sangat
penting adalah : Ilmu sejarah, Ilmu Politik, Ilmu Ekonomi, Antropologi
dsb.

HTN dan Ilmu Negara


Ilmu Negara yang diutamakan adalah nilai teoritis
ilmiahnya, sedangkan HTN dan HAN terkait pula
dengan norma hukumnya dalam arti positif. Ilmu
negara disebut sein wissenschaft, sedang HTN dan HAN
merupakan normwissenschaft, demikian pula Hukum
pidana Hukum perdata,hukum ekonomi.
Dalam kedudukannya sebagai pengantar bagi HAN dan
HTN, ilmu negara tidak mempunyai nilai yang praktis,
seperti HTN dan HAN. Orang yang mempelajari ilmu
negara tidak memperoleh hasil yang dapat langsung
dipergunakan dalam praktik, sedangkan mempelajari
HTN dan HAN dapat langsung menghasilkan suatu
pengetahuan yang bernilai praktis.

HTN dan HAN


Dikalangan sarjana terdapat dua kelompok, yang pertama
adalah yang memisahkan antara HTN dan HAN sedangkan yang
kedua adalah yang tidak memisahkan antara HTN dan HAN
( HTN terdiri dari HTN dalam arti yang sempit dan HAN).
VAN VOLLENHOVEN : semua peraturan yang sejak berabad abad
lamanya tidak termasuk kedalam lingkungan HTN materiil, Hk
Perdata materiil, ataupun hukum pidana materiil seharusnya
dimasukan dalam cabang Hukum administrasi Negara.
Beliau menyatakan : HAN meliputi seluruh kegiatan negara
dalam arti luas tidak hanya terbatas pada pemerintahan dalam
arti yang sempit.
HAN dalam arti yang luas meliputi:
1. Bestuursrecht (hk pemerintahan)
2. Justitierecht (hk peradilan)
3. Politierecht ( hk kepolisian)
4. regelaarsrecht (hk perndang undangan )

JHA Logemann : HTN mempelajar :


1. Susunan dari jabatan jabatan
2. Penunjukan mengenai pejabat pejabat
3. Tugas dan kewajiban yang melekat pada jabatan itu
4. Kekuasaan yang melekat pada jabatan itu
5. Batas wewenang dan tugas dari jabatan terhadap
daerah dan orang orang yang dikuasainya.
6. Hubungan antar jabatan
7. Pergantian jabatan
8. Hubungan antara jabatan dan pemegang jabatan
HAN mempelajari jenis,bentuk serta akibat hukum
yang dilakukan oleh para pejabat dalam melakukan
tugasnya.

OBYEK DAN LINGKUP KAJIAN HTN


john Alder : lingkup HTN itu meliputi (dengan
mengajukan beberapa pertanyaan) :
1. Siapa atau lembaga apakah y6ang menjalankan
berbagai fungsi kekuasaan negara ?
2. Apa dan bagaimanakah hubungan antara masing
masing cabang kekuasaan itu satu sama lain ?
3. Bagaimanakah para anggota dan pimpinan dari cabang
cabang kekuasaan negara tersebut ditetapkan dan
diberhentikan
4. Bagaimana caranya pemerintahan dan demikian pula
semua jabatan kenegaraan yang ada dibatasi dan
dikontrol ?
5. Bagaimana
mekanisme
dan
prosedur
untuk
membentuk
dan
mengadakan
perubahan
dan
pergantian terhadap Undang undang Dasar ?

Anda mungkin juga menyukai