Anda di halaman 1dari 16

KEPRIBADIAN, TEMPRAMEN DAN

WATAK SEORANG ENTERPREUNER

DI SUSUN OLEH :
AAN LAILATUL JULIANI

01.12.001

ANDI HIDAYAT

01.12.004

DOVITA GUSTINA PUTRI

01.12.013

FEIZAL ARDIANSYAH

01.12.020

LENY DIAH FEBRIANI

01.12.025

NIEKA DINI ADITIYANTO

01.12.032

RIFATUS SOLIKHAH

01.12.041

TOMY PRIAMBODO

01.12.047

YOLA APRILIA PUTRI

01.12.052

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
2015

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil alamin, tiada kata yang patut diucapkan selain rasa syukur dan
puji-pujian kehadirat Allah SWT atas rahmat, kekuatan dan kesabaran yang diberikan terhadap
hamba-Nya yang dhoif ini sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
KEPRIBADIAN,TEMPRAMEN DAN WATAK SEORANG ENTERPREUNER.
Dalam menyelesaikan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang penuluis alami, sehingga
makalh ini masih jauh dari sempurna. Mengingat keterbatasan penulis dalam ilmu pengetahuan
dan keterbatasan penulis dalam mengolah data. Namun berkat bimibingan, dorongan, dan
petunujk dari semua pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Dengan segala
kerendahan hati penulis sampaikan rasa terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya dosen mata kuliah Enterpreuner Keperawatan
Sri Agustiana, Skep, Ns, M.Kes, M.Kep.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
perbaikan selanjutnya menuju arah yang lebih baik. Akhir kata, Penulis berharap makalah ini
dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal menambah wawasan kita mengenai
KEPRIBADIAN,TEMPRAMEN DAN WATAK SEORANG ENTERPREUNER.

Tulungagung, 17 September 2015

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR.. ii
DAFTAR ISI. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.... 1
1.2 Tujuan Penulisan .........1
1.3 Rumusan Masalah...2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kepribadian, Tempramen dan Watak Seorang
Wirausahawan.........
2.1.1 Pengertian Kepribadian
2.1.2 Pengertian Watak
2.1.3 Pengertian Tempramen
BAB III PENUTUP
3.1

Kesimpulan

7
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi
dirinya dan orang lain. Kewirausahaan meruapakan sikap mental dan jiwa
yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersaahaja
dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan
usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha
selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu,
hari demi hari, minggu demi minggi selalu mencari peluang untuk
meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi
tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang
dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan
peluang

dalam

mengembangkan

usahanya

dengan

tujuan

untuk

meningkatkan kehidupannya.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu
berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna
mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa dan
negaranya,

akan

tetapi

banyak

dari

wirausahawan

tersebut

tidak

mempunyai Jiwa, Tempramen dan Watak seorang wirausahawan yang


seharusnya mereka miliki.
1.2

Tujuan
Dengan adanya makalah ini yang menjelaskan mengenai Kepribadian,

Tempramen dan Watak Seorang Wirausahawan ,diharapkan pembaca dapat


memahami bahwa Seorang Wirausahawan harus mempunyai Kepribadian,
Tempramen dan Watak Seorang Wirausahawan kalau usaha yang sedang
mereka bangun ingin sukses dan berhasil.

1.3

Rumusan Masalah
Dalam

tersendiri

makalah
mengenai

ini,

kami

akan

Kepribadian,

membahas

Tempramen

beberapa
dan

Watak

persoalan
Seorang

Wirausahawan.
Hal hal yang perlu kita ketahui sebelumnya adalah Apakah
Kepribadian, Tempramen dan Watak Seorang Wirausaha itu dan bagaimana
cara menerapkannya di dalam sebuah usaha. Selain itu apa saja kendala
yang akan dihadapi.
Setelah pembahasan Kepribadian, Tempramen dan Watak Seorang
Wirausahawan,kita perlu mengetahui juga tentang Kepribadian, Tempramen
dan Watak Seorang Wirausahaan. Apa sebenarnya Kepribadian, Tempramen
dan

Watak

Seorang

Wirausahaan

itu.

Bagaimana

menjadi

seorang

Wirausahaan juga perlu diketahui agar kita mengetahui kendala apa yang
akan kita hadapi ketika kita menerapkan Kepribadian, Tempramen dan
Watak Seorang Wirausahawan di dalam berwirausaha.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Kreativitas
Sifat Keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan
tugasnya. Apa yang dikatakan kreatif ? Carol Kinsey Goman menulis:
Beberapa tahun silam, dalam kolom percaya atau tidak dari koran Ripley, muncul
pertanyaan; Selembar lempengan baja harganya 5 dolar. Jika baja ini dibuat sepatu kuda,
harganya meningkat menjadi 10 dolar. Jika baja ini dibuat jarum jahit harganya akan
menjadi 3.285 dolar dan jika dibuat arloji nilainya akan meningkat menjadi 250.000 dolar.
Perbedaan harga 5 dolar dan 250.000 dolar terletak pada kreatifitas. Jadi kreatifitas ialah
menghadirkan suatu gagasan baru dari anda. Inovasi adalah penerapan secara praktis
gagasan yang kreatif.
Contoh kegiatan kreatifitas:
-

Pencipta sepatu roda-gabungan antara sepatu dengan roda


Anak-anak menyusun permainan balok-balok, ia bisa berkreasi membuat berbagai
bentuk susunan balok, yang tadinya belum ia kenal.
- Seorang ibu membuat kejutan, masakan atau kue dengan resep baru sebagai hasil
eksperimen nya.
- Di laboratorium seorang siswa mencoba berbagai eksperimen
- Seorang murid membuat karangan dalam Bahas Indonesia.
- Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti
susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi, dan
sebagainya.
Jadi kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau
melihat hubungan-hubungan baru antara unsur data variabel yang sudah ada sebelumnya.

Hubungan Kreatifitas dengan Intelegensi


Kreatifitas dan intelegensi mempunyai perbedaan. Orang yang kreatif belum tentu
intelegensinya tinggi dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi hubungan
kreatifitas dengan intelegensi yaitu:
1.
2.
3.
4.

Kreatifitas
Kreatifitas
Kreatifitas
Kreatifitas

rendah, intelegensi rendah


tinggi, intelegensi tinggi
rendah, intelegensi tinggi
tinggi, intelegensi rendah

Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreatifitas ini akan sangat menunjang kemajuan
bisnisnya. Fenomena ini dapat dilihat pada masyarakat Jepang. Orang Jepang sangat
terkenal dengan keuletan mereka, sehingga mengalami kemajuan luar biasa setelah Perang
Dunia II. Apa sebenarnya rahasia orang Jepang tersebut ?
Bila kreatifitas diartikan sebagai kemampuan dalam menciptakan kombinasikombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru,
maka orang Jepang itu ahlinya. Juga kemampuan memberi terhadap sesuatu yang kurang
berarti sehingga menjadi lebih berarti. Sukses Jepang yang luar biasa sehingga
mendominasi dunia perdagangan Amerika Serikat banyak mengundang pertanyaan. Apakah
rahasianya ? Apa yang membuat mereka begitu kreatif, inovatif dan produktif ?
Rahasia nya ialah mereka adalah tipe orang pekerja keras, uang dan keuntungan
materi bagi mereka sangat penting, tetapi tidak lebih penting dari usaha kerja keras. Orang
Jepang dinilai gila kerja (work alcoholic). Hal ini ditunjang oleh budaya mereka yang
gandrung bekerja. Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan bisnis
mereka antara lain:
1. Orang Jepang selalu bertindak ekonomis, bahkan kadang-kadang terkesan pelit.
2. Daya tahan dan kegigihan orang Jepang dalam bekerja sehingga mereka mampu
berprestasi maksimal.
3. Tidak cepat puas dengan hasil kerjanya.
4. Mereka sanggup bekerja lama dan keras, tidak ingin cepat-cepat menduduki
jabatan.
5. Orang Jepang memiliki orientasi futuristik yang kuat. Pandangan mereka jauh ke
depan, sehingga semua dapat direncanakan sejak dini, tidak terburu-buru. Mereka
bekerja terencana, gigih, tabah, dan percaya diri.
Melalui kerja keras, mereka yakin dapat mencapai apa yang dimaksud "Satori" yaitu
tingkat berfikir tertinggi pada orang Jepang. Satori adalah lintasan tilikan yang datang tibatiba, menemukan pemecahan masalah tiba-tiba. Satori terjadi tatkala berfikir logis,
imajinatif, dan intuitif. Hal ini dapat dicapai dengan bekerja keras.
Ada satu konsep lagi yang populer di Jepang, yaitu konsep KAIZEN yang berarti
unending improvement. Mereka selalu bekerja membuat perbaikan-perbaikan. Dari waktu
ke waktu selalu ada perbaikan.
Di dalam ajaran agama Islam dan ditengah masyarakat kita dikenal "Bahwa hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin, dan dari hari esok harus lebih baik dari hari ini". Akan
tetapi, ini hanya tinggal semboyan saja, tidak aplikatif di masyarakat. Sementara orang
Jepang dengan berbagai kegiatan produksi dan distribusinya mengalami kemajuan pesat
dari dulu sampai sekarang dan untuk masa yang akan datang. Ini perlu kita tiru, dengan
berbagai bentuk usaha yang memacu kreatifitas.

3.2

Pengertian

Kepribadian,

Tempramen

dan

Watak

Seorang

Wirausahawan
3.2.1 Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah

keseluruhan

cara

di

mana

seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian

paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang.
Menurut

Agus

Sujanto

dkk

(2004),

menyatakan

bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari


individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
Sedangkan pengertian

Kepribadian

(personality) menurut

Kartini

Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku
khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi
karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran,
kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai
diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
Allport

juga mendefinisikan

kepribadian sebagai

susunan

sistem-

sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan


penyesuaian yang unik

terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang

dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan


emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai
dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum.
Dari

beberapa

pengertian

di

atas,

maka

dapat

disimpulkan

bahwa kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikofisik (psikis dan


fisik yang berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku)
yang kompleks dan dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan
penyesuaian diri individu tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan
tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain.
Kalau kita perhatikan, kepribadian individu sangat beragam. Hal ini
terjadi karena selain pengaruh sosialisasi ada hal lain yang mempengaruhi
pembentukan tersebut yaitu :

1) Keadaan Fisik
Setiap manusia mempunyai keadaan fisik yang berbeda dari orang
lain. Perbedaan fisik anak menimbulkan perbedaan perlakuan dari
orang sekitarnya. Anak yang fisiknya lemah cenderung dilindungi
secara berlebihan sehingga tumbuh menjadi pribadi yang tidak berani
mencoba hal-hal baru. Bandingkan jika anak secara fisik kuat dan
jarang sakit, bagaimana perlakuan yang diterimanya dari orang lain?
Hal tersebut mempengaruhi anak dalam membentuk konsep diri dan
akhirnya

mempengaruhi

model

kepribadiannya.

Keadaan

fisik

seseorang diwarisi dari ayah dan ibunya. Ketika berada dalam


kandungan, perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh asupan
nutrisi dari ibu dan keadaan kejiwaan ibu. Jika asupan nutrisi dan
keadaan kejiwaan ibu baik, anak akan tumbuh baik begitupun
sebaliknya. Beberapa penyakit juga diturunkan dari
orangtua, seperti diabetes, darah tinggi dan kelainan darah. Menurut
penelitian, kemampuan IQ anak pun dipengaruhi oleh IQ orangtua
kandungnya.
2) Lingkungan
Lingkungan fisik seperti perbedaan kesuburan tanah dan kekayaan
alam

akan

mempengaruhi

kepribadian

penduduknya.

Menurut

penelitian mengenai mereka yang tinggal didaerah tandus, panas dan


miskin cenderung lebih keras menghadapi hidup dan tega menghadapi
orang lain. Sedangkan lingkungan fisik yang subur menghasilkan
kepribadian yang ramah, lebih santai dan terbuka pada orang lain.
3) Pengalaman Unik
Perbedaan kepribadian terjadi karena pengalaman yang dialami
seseorang itu unik dan tidak ada yang menyamai. Misalnya seorang
anak di waktu kecil belajar naik sepeda dan jatuh. Sejak itu ibu selalu
melarang jika anak ingin mencoba naik sepeda lagi karena takut anak
jatuh. Larangan tersebut mempengaruhi pembentukan kepribadian,
menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak berani
mencoba hal-hal baru karena takut gagal.
Berikut ini adalah sifat-sifat kepribadian yang wajib dimiliki oleh seorang
wirausahawan :
1) Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus
memiliki kedisiplinan yang tinggi. Disiplin berarti ketepatan komitmen
wirusahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Hal tersebut berlaku
menyeluruh dalam ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan,
sistem kerja, dan sebagainya.
2) Komitmen Tinggi
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus
memiliki komitemen yang jelas, terarah, dan bersifat progresif
(berorientasi

pada

kemajuan),

terlebih

terhadap

konsumennya.

Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya kepada


konsumen

akan

memiliki

nama

baik

yang

pada

akhirnya,

wirausahawan tersebut mendapat kepercayaan dari konsumen.


3) Jujur

Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh


seorang wirausahawan. Padahal, kejujuran seorang wirausahawan
akan berdampak langsung terhadap kepercayaan konsumen. Ketika
kejujuran sudah dijunjung tinggi oleh seorang wirausahawan, maka
kepercayaan konsumen juga akan semakin meninggi.
4) Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus
memliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut
sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju dan penuh dengan
gagasan-gagasan yang baru dan berbeda dengan produk-produk yang
telah ada saat ini.
5) Mandiri
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang
melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pada
pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk
mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dari
pihak lain.
Adapun beberapa tipe kepribadian wirausahawan, yaitu:
1) The Improver
Wirausahawan tipe ini menjalankan bisnisnya dengan menonjolkan
gaya improver atau ingin

selalu

ini memiliki

yang

kemampuan

memperbaiki. Wirausahawan
kokoh

dalam

tipe

menjalankan usaha.

Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.


2) The Advisor
Tipe kepribadian wirausahawan seperti ini bersedia memberikan
bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya. Motto
dari wirausahawan ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita harus
melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.
3) The Superstar
Inilah wirausahawan yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi
tinggi.

Wirausahawan

dengan

kepribadian

seperti

ini

biasanya

membangun usaha mereka dengan personal brand mereka sendiri.


4) The Artist.
Kepribadian wirausahawan seperti ini biasanya senang menyendiri tapi
memiliki

kreativitas

yang

tinggi.

Mereka

biasanya

sering

kali

ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti perusahaan


periklanan, web design, dll.
5) The Visionary
Sebuah usaha yang dibangun
berdasarkan

visi

masa

oleh

depan

seorang

dan

visioner

pemikiran

biasanya

pendirinya.

Mereka memiliki keingintahuan yang tinggi untuk mengerti dunia di

sekeliling mereka dan akan membuat rencana untuk menghindari


segala macam rintangan.
6) The Analyst
Wirausahawan tipe ini biasanya memfokuskan pada penyelesaian
masalah dalam suatu cara sistematis. Seringkali berbasis pada ilmu
pengetahuan,

keahlian

teknis

atau

komputer,

seorang

analis

biasanya hebat dalam memecahkan masalah.


7) The Fireball
Wirausahawan tipe ini biasanya bekerja dengan penuh hidup, energi
dan

optimisme.Hal

ini

akan

membuat

pelanggan

merasa dilayani dengan tingkah laku yang menyenangkan.


8) The Hero
Wirausahawan tipe ini memiliki kemauan dan kemampuan yang luar
biasa dalam memimpin dan menjalankan usaha melalui segala macam
tantangan. Mereka adalah inti dari usahanya.
9) The Healer
Wirausahawan tipe ini biasanya bersifat pengasuh dan penjaga
keharmonisan dalam usaha. Mereka memiliki kemampuan bertahan
yang luar biasa dan keteguhan disertai dengan ketenangan dari
dalam.
3.2.2 Pengertian Watak
Watak ialah kepribadian
menggerakan

kemauan

yang

sehingga

dipengaruhi
orang

oleh

tersebut

motivasi

yang

bertindak.

Jadi,

dimaksudkan bahwa kepribadian seseorang menunjukkan tindakan akibat


kemauan yang teguh dan kukuh maka ia dinamakan seorang yang berwatak
atau sebaliknya.
Menurut Sumadi (1985), watak adalah keseluruhan atau totalitas
kemungkinan-kemungkinan

bereaksi

secara

emosional

dan

volisional

seseorang yang terbentuk selama hidupnya oleh unsur-unsur dari dalam


(dasar, keturunan, dan faktor-faktor endogen) dan unsur-unsur dari luar
(pendidikan

dan

pengalaman,

serta

faktor-faktor

eksogen).

Arti normative
Kata watak dipergunakan apabila orang bermaksud mengenakan
norma-norma

kepada

orang

yang

sedang

dibicarakan.

Misalnya

ungkapan: "Ia orang yang pandai, tetapi sayang tidak berwatak dan Ia orang
terdidik, tetapi tak punya watak".

Orang berwatak apabila sikap, tingkah laku, dan perbuatannya


dipandang dari segi norma-norma social adalah baik dan sebaik dan
sebaiknya Arti deskriptif.
Menurut Allport (1937) bahwa "character is personality evaluated, and
personality is character devaluated". Menurutnya kepribadian dan watak
adalah satu dan sama, tetapi dipandang dari segi yang berlainan. Apabila
orang akan mengenakan norma-norma, yang berarti mengadakan penilaian
lebih

tepat

penilaian

dipergunakan

sehingga

istilah"watak". Apabila

menggambarkan

apa

tidak

adanya,

mengadakan

dipakai

istilah

"kepribadian".
Salah satu metode untuk mengenal watak manusia adalah yang
disebut dengan Eneagram, yang berasal dari bahasa Yunani ENNEA yang
artinya sembilan. Eneagram menggambarkan tipe energi alam yang
melambangkan cara orang dalam menentukan pilihan, bertingkah laku, dan
sifat-sifat asli atau watak manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ke-9 sifat itu
adalah :
1) Perfeksionis.
Orang dengan watak ini cenderung realistis, memiliki suara hati yang
peka dan memiliki prinsip yang amat kuat. Umumnya memiliki
idealisme yang tinggi.
2) Helper
Tipe ini memiliki kecenderungan

orang

yang

peduli

dengan

lingkungannya, suka menolong, peka terhadap kebutuhan orang lain,


dan amat bersahabat.
3) Achiever
Ciri-ciri tipe achiever adalah penuh semangat, selalu hidup optimis,
punya kepercayaan diri yang kuat, dan memiliki visi atau arah yang
akan dicapai. Umumnya orang-orang ini adalah motivator bagi orang
lain di lingkungannya.
4) Romantis
Penuh pengertian, peka terhadap perasaan dan pergaulan penuh
kehangatan adalah ciri-ciri orang romantis.
5) Observer.
memiliki keingintahuan yang tinggi akan ilmu pengetahuan.
6) Questioner
penuh tanggung jawab, setia pada keluarga atau kelompok biasa kita
sebut loyalis, orangnya dapat dipercaya.
7) Adventurer
Penuh semangat, lincah, dan optimis.

Punya

ambisi

untuk

menghasilkan sesuatu di dunia.


8) Asserter
Suka terus terang, langsung apa adanya, percaya diri yang tinggi.
9) Peacemaker

Baik hati, mudah menerima, suka mendukung dan suka menyatu


dengan lingkungan sekitarnya.

3.2.3 Pengertian Tempramen


Pengertian temperamen dan kepribadian sering juga dipergunakan
secara tertukar. Temperamen adalah kepribadian yang lebih bergantung
pada keadaan badaniah. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tabiat
adalah konstitusi kejiwaan.
Menurut Allport sebagaimana dikutip oleh Sumadi Suryabrata (1985)
temperament

adalah "Gejala

karakteristik

dari

sifat

emosi

individu,

termasuk mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan dan


kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hati secara fluktuasi dan
intensitas suasana hati, serta bergantung pada faktor konstitusional, yang
karenanya terutama berasal dari keturunan". Jadi, temperamen sifatnya
turun-temurun dan tak dapat diubah oleh pengaruh-pengaruh dari luar.

Empat jenis temperamen


1) Sanguinis.
Ditandai dengan sifat: hangat, meluap-luap, lincah, bersemangat dan
pribadi

yangmenyenangkan.

Pada dasarnya

Pengaruh/kejadian luar dengan gampang masuk


perasaan,
Perasaan

yang membangkitkan
lebih berperan

dari

respons
pada

yang

pikiran

mau

menerima.

ke pikiran dan
meledak-ledak.
refleksif

dalam

membentuk keputusan. Orang sanguinis sangat ramah kepada orang


lain, sehingga dia biasanya dianggap seorang yang sangat ekstrovert.
2) Koleris.
Seorang choleris tampil hangat, serba cepat, aktif, praktis,
berkemauan keras, sanggup mencukupi keperluannya sendiri, dan
sangat independen. Dia cenderung tegas dan berpendirian keras,
dengan gampang dapat membuat keputusan bagi dirinya dan bagi
orang lain. Seperti seorang sanguinis, seorang choleris adalah seorang
ekstrovert, walau tidak seekstrovertnya seorang sanguinis. Seorang
choleris hidup dengan aktif. Dia tidak butuh digerakkan dari luar,
malah mempengaruhi lingkungannya dengan gagasan-gagasannya,
rencana, tujuan, dan ambisiambisinya yang tak pernah surut.

3) Melankolis.
Si melankolis adalah seorang yang paling kaya di antara semua
temperamen.

Dia

seorang

analisis, suka

berkorban,

bertipe

perfeksionis dengan sifat emosi yang sangat sensitif. Tidak seorang


pun yang dapat menikmati keindahan karya seni melebihi seorang
melankolis. Sebenarnya dia mudah menjadi introv e r t ,tetapi
ketika perasaannya

lebih

dominan,

bermacammacam keadaan

jiwa.

pada kegembiraan

tinggi

yang

dia

masuk

Kadang-kadang
yang

ke

dalam

mengangkatnya

membuatnya

bertindak

lebihekstrovert. Akan tetapi pada saat lain dia akan murung dan
depressi, dan selama periode ini dia menarik diri (withdrawn), dan bisa
menjadi seorang yang begitu antagonistis (bersifat bermusuhan).
4) Phlegmatis.
Si phlegmatis adalah seorang yang hidupnya tenang, gampangan, tak
pernah merasa terganggu dengan suatu titik didih yang sedemikian
tinggi sehingga dia hampir tak pernah marah. Dia adalah seorang
dengan tipe yang mudah bergaul, dan paling menyenangkan di antara
semua temperamen. Phlegmatis berkaitan dengan apa yang dipikirkan
oleh Hippocrates

mengenai

cairan

dalam

badan

yang

menghasilkan yang tenang, dingin, pelan, temperamen yang


memiliki

keseimbangan yang baik. Baginya

kegembiraan,

dan

kadang

menjauh

hidup

adalah suatu

dari hal-hal

yang

tidak

menyenangkan. Dia begitu tenang dan agak diam, sehingga tak


pernah kelihatan terhasut, bagaimana pun keadaan sekitarnya.

3.2.4 Hubungan antara kepribadian, watak dan temperamen


Kepribadian, watak dan temperamen berkaitan satu sama lain. Ketigatiganya menyangkut diri seseorang. Kepribadian dan watak lebih dekat satu
sama lain, bahkan sering disamakan. Kalau kita terutama bermaksud
menggambarkan pribadi
pembawaannya

yang

seseorang
khas,

di

sebagaimana

situ kita

bicara

adanya,
terutama

sifat

dan

mengenai

kepribadiannya, yang punya keunikan tersendiri. Dalam perjalanannya,


kepribadian

seseorang

berhadapan

dengan lingkungannya,

yang

turut

membentuknya hingga mencapai taraf kematangan tertentu. Kalau kita


melakukan penilaian atas pribadi seseorang, maka hal itu lebih mengarah
pada dirinya yang sudah terbentuk, yang dia sendiri turut bertanggung

jawab di dalamnya. Inilah yang terutama dimaksud dengan watak. Kata


watak dipakai baik dalam arti normatif maupun dalam arti deskriptif.
Dalam arti normatif kita berbicara terutama tentang watak; sedangkan
dalam arti deskriptif, kita berbicara terutama tentang kepribadian. Berbicara
tentang watak juga sekaligus bicara tentang kepribadian, bergantung mana
yang kita tekankan, aspek normatifnya atau aspek deskriptifnya.
Temperamen lebih banyak ditentukan oleh struktur fisik-biologis
seseorang, dan sifatnya tetap, oleh karenanya dapat dibuat perbedaan yang
jelas dan bersifat tetap antara satu orang dengan yang lain. Temperamen
merupakan bagian dari kepribadian, yang di dalamnya unsur bawaan lebih
dominan. Namun berbicara mengenai temperamen juga berarti berbicara
mengenai kepribadian, suatu kepribadian dengan temperamen tertentu. Tapi
kalau bicara tentang perkembangan kepribadian, maka bukanlah terutama
mengenai

temperamennya, melainkan

mengenai

pribadi

yang

sudah

mengalami proses pembentukan, berarti lebih dimaksudkan sebagaiwatak.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat di peroleh beberapa kesimpilan, kesimpulan
tersebut adalah sebagai berikut :
1.

Seorang wirausahawan harus mempunyai kepribadian sebagai berikut :

a.

Disiplin

b.

Komitmen Tinggi

c.

Jujur

d.

Kreatif dan Inovatif

e.

Mandiri

f.

Realistis.

2.

Seorang wirausahawan harus mempunyai Kepribadian, Tempramen dan


Watak seorang wirausahawan agar usaha yang sedang mereka geluti dapat
berhasil dan sukses.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai