Anda di halaman 1dari 8

C.

DATA HASIL PRAKTIKUM

Konsentrasi

Solute (zatterlarut)
satuan (g/ml)

0,1 M

0,585 g

100 mL

100 ppm

0,01 g

100 mL

Etanol

20% (v/v)

21 mL

79 mL

Gula

5% (b/v)

5g

100 mL

HCl

0,1 M

0,96 mL

99,04 mL

Larutan

/ Solven (pelarut) /
satuan (g/ml)

NaCl

PEMBAHASAN

Pembuatan larutan dari suatu padatan disebut pelarutan. Sedangkan pembuatan larutan
dari suatu cairan disebut pengenceran. Proses pembuatan larutan dari padatan :
1. Dihitung terlebih dahulu massa padatan yang akan dilarutkan. Perhitungan harus
dilakukan dengan cermat, teliti dan benar agar hasil percobaan akurat dan sempurna.
2. Penggunaan satuan dalam larutan harus diperhatikan untuk memudahkan dalam
perhitungan dan percobaan.
3. Penggunaan alat-alat untuk praktikum pembuatan larutan dari padatan juga harus
sesuai. Peralatannya adalah sebagai berikut : labu ukur, gelas beaker, gelas arloji,
spatula, timbangan analitik, pengaduk, pipet tetes.
4. Cara melarutkan padatan di dalam labu ukur adalah dikocok/digoyang-goyangkan
agar partikelnya tercampur secara merata.
5. Bentuk padatan juga harus diperhatikan. Untuk padatan yang berbentuk kristal, cara
melarutkannya adalah dengan memasukkan kristal ke dalam aquades. Untuk padatan
yang berbentuk serbuk, cara melarutkannya adalah mencampur aquades dengan
serbuk padatan.

Proses pembuatan larutan dari cairan :


a) Dihitung terlebih dahulu volume larutan yang dibutuhkan untuk percobaan
dengan menggunakan rumus kimia sesuai dengan pertanyaan.
b) Penggunaan satuan dalam larutan harus diperhatikan untuk memudahkan

dalam perhitungan dan percobaan.


c) Penggunaan alat-alat untuk praktikum pembuatan larutan dari cairan juga
harus sesuai. Peralatannya adalah sebagai berikut : labu ukur, gelas beaker,
bulb & pipet ukur.
d) Penggunaan bahan-bahan kimia harus diperhatikan mengingat beberapa
bahan kimia larutan mempunyai sifat-sifat berbahaya. Contohnya : HCl
(corrosive).

ANALISA PROSEDUR
1. Pembuatan 100mL NaCl 0,1 M
Alat dan Bahan :
Gelas arloji
Pipet tetes
Timbangan analitik
Gelas beaker
Labu ukur
Pengaduk gelas
Spatula
Botol semprot
Aquades
Padatan NaCl
Langkah Kerja:
NaCl ditimbang menggunakan timbangan analitik. Timbangan analitik sangat
sensitif, jadi harus hati-hati dalam menggunakannya. Menimbang dengan timbangan
ini tidak langsung meletakkan NaCl ke dalamnya, tetapi menggunakan bantuan kaca
arloji. Caranya, diletakkan kaca arloji tersebut ke dalam timbangan analitik, lalu
timbangan analitik di set menjadi 0,0000. Kemudian setelah di set, padatan NaCl
diambil menggunakan spatula dan dituang ke atas kaca arloji sedikit demi sedikit.
Tidak lupa kaca penutup timbangan analitik ditutup agar hasil timbangan tidak
dipengaruhi oleh faktor-faktor luar (angin).
Kemudian, diamati hasil timbangannya hingga mencapai massa 0,585 gram
sesuai dengan hasil dari perhitungan yang ada di lampiran. Setelah ditimbang dan
didapat hasil timbangan 0,585 gram kemudian dimasukkan ke dalam beaker glass
untuk dicampur dengan aquades secukupnya, lalu diaduk hingga tercampur. Campuran
NaCl dan aquades kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur untuk dihomogenkan. Di
dalam labu ukur, campuran NaCl dan aquades yang tadi telah dimasukkan ditambah
lagi dengan aquades hingga mencapai tanda batas.
Apabila khawatir akan kelebihan aquades yang ditambahkan ke labu ukur,
digunakan pipet tetes untuk memasukkan aquades ke dalam labu ukur secara perlahan.
Caranya, pencet karet merah yang ada pada pipe tetes, lalu dimasukkan ke dalam
aquades yang telah dituang ke dalam gelas beaker yang lain. Setelah itu dilepas secara
perlahan karet merahnya agar didapat aquades sesuai kebutuhan, kemudian aquades
yang ada di dalam pipet tetes dimasukkan ke dalam labu ukur hingga mencapai tanda
batas secara perlahan dan menempel pada dinding labu ukur agar hasilnya bisa terlihat
secara sempurna dan tidak bterjadi kelebihan. Setelah itu, NaCl dan aquades yang ada
di dalam labu ukur dikocok agar homogen. Didapatkan hasil 100 mL larutan NaCl 0,1
M.

2. Pembuatan 100 mL larutan NaCl 100 ppm

Alat dan Bahan :


Gelas arloji
Pipet tetes
Timbangan analitik
Gelas beaker
Labu ukur
Pengaduk gelas
Botol semprot
Penampang kecil.
Aquades
Padatan NaCl
Langkah Kerja :
NaCl ditimbang menggunakan timbangan analitik dengan bantuan gelas arloji
untuk menuangkan padatan NaCl yang kemudian akan dimasukkan dan ditimbang
menggunakan timbangan analitik. Kaca arloji diletakkan di dalam timbangan analitik lalu
dikondisikan beratnya 0,0000. Setelah itu, padatan NaCl dituangkan ke atas kaca arloji
yang berada di dalam timbangan analitik menggunakan spatula hingga mencapai berat
yang telah didapat dari perhitungan.
Hasil timbangan padatan NaCl tadi dimasukkan ke dalam gelas beaker untuk
kemudian ditambahkan aquades secukupnya. Setelah itu, NaCl dan aquades yang telah
tercampur di dalam gelas beaker dimasukkan ke dalam labu ukur untuk kemudian
dihomogenkan. Apabila khawatir akan kelebihan aquades yang ditambahkan ke labu ukur,
digunakan pipet tetes untuk memasukkan aquades ke dalam labu ukur secara perlahan.
Caranya, pencet karet merah yang ada pada pipe tetes, lalu dimasukkan ke dalam aquades
yang telah dituang ke dalam gelas beaker yang lain.
Setelah itu dilepas secara perlahan karet merahnya agar didapat aquades sesuai
kebutuhan, kemudian aquades yang ada di dalam pipet tetes dimasukkan ke dalam labu
ukur hingga mencapai tanda batas secara perlahan dan menempel pada dinding labu ukur
agar hasilnya bisa terlihat secara sempurna dan tidak bterjadi kelebihan.
Menghomogenkan NaCl dan aquades di dalam labu ukur dengan cara dikocok.
Didapatkan hasil larutan 100 mL NaCl 100ppm.
3. Pembuatan 100 mL larutan etanol 20% (v/v)
Alat dan Bahan :
Gelas beaker
Labu ukur
Botol semprot
Penampang kecil.
Pipet ukur
Bulb
Aquades
Etanol
Langkah Kerja :

Etanol dengan konsentrasi 96% dituangkan ke dalam gelas beaker. Selanjutnya


adalah mengukur volume etanol untuk diencerkan. Disiapkan pipet ukur serta bulb.
Dikempeskan bagian yang menggelembung pada bulb dengan memencet huruf A.
Bulb dipasang pada ujung atas pipet ukur yang akan digunakan untuk
mengambil larutan etanol. Pada saat ingin mengambil etanol, bagian huruf S yang
ditekan. Jika ada gelembung udara atau jarak pada saat pengambilan larutan etanol,
maka harus dilakukan pengambilan dari awal.
Pada saat ingin mengeluarkan etanol, huruf E yang ditekan. Diambil etanol
96% hingga volumenya mencapai 21 mL. Setelah itu, etanol yang sudah diukur dan
diambil menggunakan pipet ukur kemudian dimasukkan ke dalam gelas beaker yang
lain untuk selanjutnya ditambahkan aquades secukupnya. Digoyang-goyangkan gelas
beakernya agar etanol dan aquades tercampur lalu setelah itu dimasukkan ke dalam
labu ukur untuk dihomogenkan dengan cara ditambahkan aquades lagi hingga
mencapai tanda batas dan diocok. Didapatkan hasil pengenceran berupa 100 mL
larutan etanol 20%.
4. Pembuatan 100 mL larutan gula 5% (b/v)
Alat dan Bahan :
Gelas arloji
Pipet tetes
Timbangan analitik
Gelas beaker
Labu ukur
Pengaduk gelas
Botol semprot
Aquades
Padatan gula
Langkah Kerja :
Setelah dihitung massa gula yang akan ditimbang, kemudian diletakkan gelas
arloji ke dalam timbangan analitik. Dibuka penutup timbangan analitik lalu dimasukkan
gelas arloji. Dikondisikan gelas arloji yang telah diletakkan di dalam timbangan analitik
beratnya 0,000.
Kemudian diambil gula dengan spatula dan diletakkan sedikit demi sedikit diatas
gelas arloji yang sudah ada di dalam timbangan analitik. Diamati hingga massanya
mencapai 5 gram. Tidak lupa untuk menutup tutup timbangan analitik agar tidak
terpengaruh faktor luar (angin). Setelah didapat 5 gram massa gula, kemudian dimasukkan
ke dalam gelas beaker lalu ditambahkan aquades secukupnya. Diaduk dengan pengaduk
gelas hingga larut, lalu dimasukkan ke dalam labu ukur untuk kemudian ditambahkan
aquades lagi hingga mencapai tanda batas. Apabila khawatir akan kelebihan aquades yang
ditambahkan ke labu ukur, digunakan pipet tetes untuk memasukkan aquades ke dalam
labu ukur secara perlahan. Caranya, pencet karet merah yang ada pada pipe tetes, lalu
dimasukkan ke dalam aquades yang telah dituang ke dalam gelas beaker yang lain.
Setelah itu dilepas secara perlahan karet merahnya agar didapat aquades sesuai
kebutuhan, kemudian aquades yang ada di dalam pipet tetes dimasukkan ke dalam labu
ukur hingga mencapai tanda batas secara perlahan dan menempel pada dinding labu ukur

agar hasilnya bisa terlihat secara sempurna dan tidak bterjadi kelebihan. Larutan gula dan
aquades yang ada di dalam labu ukur kemudian dihomogenkan dengan dengan cara
diocok. Didapatkan hasil berupa 100 mL larutan gula 5%.
5. Pembuatan 100 mL larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%
Alat dan Bahan :
Gelas beaker
Labu ukur
Botol semprot
Penampang kecil.
Pipet ukur
Bulb
Aquades
HCl 32%
Langkah Kerja :
Dituangkan HCl 32% ke dalam gelas beaker secukupnya. Diukur volume HCl
32% dengan menggunakan pipet ukur. Disiapkan pipet ukur serta bulb. Dikempeskan
bagian yang menggelembung pada bulb dengan memencet huruf A.
Bulb dipasang pada ujung atas pipet ukur yang akan digunakan untuk mengambil
larutan HCl. Pada saat ingin mengambil HCl, bagian huruf S yang ditekan. Jika ada
gelembung udara atau jarak pada saat pengambilan larutan HCl, maka harus dilakukan
pengambilan dari awal. Pada saat ingin mengeluarkan HCl, huruf E yang ditekan.
Diambil HCl 32% sebanyak 0,96 mL.
Setelah itu, HCl 32% yang telah diambil dan diukur menggunakan pipet ukur
dimasukkan ke dalam gelas beaker yang lain. Kemudian, ditambahkan aquades
secukupnya dan digoyang-goyangkan agar larutan HCl dan aquades tercampur dengan
sempurna. Larutan HCl dan aquades yang ada di dalam gelas beaker dimasukkan ke
dalam labu ukur untuk kemudian ditambahkan aquades hingga mencapai tanda batas.
Larutan HCl dan aquades yang ada di dalam labu ukur tersebut dihomogenkan dengan
cara mengocoknya. Didapatkan hasil pengenceran berupa 100 mL larutan HCl 0,1 M.

ANALISA HASIL

Dari data yang telah didapatkan melalui praktikum dan literatur, dapat dihasilkan suatu
perhitungan analisa sebagai berikut.
1. Pembuatan 100 mL larutan NaCl 0,1 M
m

n
V

0,1

n
0,1

= 0,1 x 0,1

= 0,01 mol

g
Mr

0,01

g
58,5

= 0,585 gram

2. Pembuatan 100 mL larutan NaCl 100ppm

ppm

berat zat terlarut ( mg)


volume larutan(L)

100

mg
0,1

x 100%

100 x 0,1 = 10 mg = 0,
3. Pembuatan 100 mL larutan etanol 20% (v/v)
M1 x V1 = M2 x V2
20 x 100

= M2 x 96

V1

V1

= 20,83 mL (21 mL)

2000
96

4. Pembuatan 100 mL larutan gula 5% (b/v)

% b/v

berat zat terlarut ( g)


100 mL larutan

5%

g
100

100 x 5
100
gr

x 100%

x 100%

= berat zat terlarut (g)


= 1,25

5. Pembuatan 100 mL larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%


M =

10 x x
Mr
10 x 32 x 1,19
36,5

= 10,43
M1 x V1

M2 x V2

10,43 x V1

0,1 x 100

V1

V1

Kesimpulan

0,1 x 100
10,43
0,96 mL

Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat atau lebih. Larutan terdiri dari
zat terlarut (solut) dan zat pelarut (Solven). Larutan tidak hanya berbentuk cair, tetapi juga
berbentuk gas dan padat. Cara pembuatan dan pengenceran larutan haruslah melalui prosedur
yang benar, mulai dari perhitungan dengan rumus-rumus untuk mendapatkan volume dan zat
padat yang akan digunakan untuk percobaan, penimbangan massa suatu zat padat, pengukuran
volume, dan homogenisasi.

Anda mungkin juga menyukai