3526
Seuntai
Kata
Dukungan
Kepala
Daerah
Memberikan
Instruksi kepada
seluruh SKPD dan
Camat beserta
jajarannya untuk
mendukung
pelaksanaan Sensus
Pertanian 2013
Rangkaian
Kegiatan
ST2013
Pencacahan
ST2013-L
1. Pelatihan
Petugas Pengolah
2. Monitoring Kualitas
3. Evaluasi Pasca Survey
4. Editing/Coding
(Coaching)
Rangkaian
Kegiatan
ST2013
1973
1963
Sensus pertanian pertama.
Cakupan wilayah: daerah perdesaan di seluruh Indonesia,
kecuali Irian Jaya (Papua).
Satuan wilayah sensus terkecil adalah lingkungan.
Tujuan utama: mendapatkan data statistik di sektor pertanian
yang dapat menggambarkan struktur pertanian di Indonesia.
Data yang dikumpulkan: penggunaan lahan, irigasi, penggunaan
pupuk, ternak, rumah tangga pertanian, tenaga kerja pertanian,
fasilitas transportasi untuk menjual hasil pertanian, alat-alat
pertanian.
Hasil sensus belum sempura, disebabkan antara lain presisi
sampling design rendah, response rate belum optimal, dan
Landreform yang dilancarkan pemerintah dengan UndangUndang No.5 Tahun 1960 yang berpengaruh terhadap jawaban
responden.
1983
Sensus pertanian yang ketiga.
Cakupan: semua kegiatan di sektor pertanian (kecuali kehutanan dan perburuan) di seluruh Indonesia, termasuk
Irian Jaya dan Timor Timur, baik di daerah perdesaan maupun perkotaan.
Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus.
Data yang dikumpulkan: sama dengan Sensus Pertanian 1973.
Konsep pertanian 1983 rumah tangga pertanian mencakup:
- Rumah tangga pertanian pengguna lahan:
Tanaman padi/palawija, tanaman hortilkultura, tanaman perkebunan, peternakan, budidaya ikan/biota lain di
kolam air tawar/sawah, dan budidaya ikan/biota lain di tambak air payau.
- Rumah tangga pertanian yang tidak menggunakan lahan:
Budidaya ikan/biota lain di laut, budidaya ikan/biota lain di perairan umum, Penangkapan ikan/biota lain di laut,
dan penangkapan ikan/biota lain di perairan umum
Pengumpulan data pokok di sektor pertanian, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dilakukan melalui
pendaftaran rumah tangga pertanian pada blok sensus terpilih.
Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu pencacahan lengkap untuk perusahaan pertanian, KUD, Podes
dan pencacahan sampel untuk rumah tangga pertanian.
1993
Sensus pertanian yang keempat.
Pendaftaran bangunan dan rumah tangga
dilakukan di seluruh Indonesia, baik di daerah
perdesaan maupun perkotaan.
Pencacahan sampel untuk rumah tangga
pertanian hanya dilakukan di wilayah kabupaten
daerah perdesaan.
Satuan wilayah sensus terkecil adalah wilayah
pencacahan (wilcah).
Sebagai persiapan pencacahan, setahun
sebelumnya dilakukan pemutakhiran wilcah.
Konsep rumah tangga pertanian mengalami
perluasan dibanding Sensus Pertanian 1983,
yaitu untuk konsep rumah tangga pertanian
pengguna lahan ditambah dengan usaha
budidaya kayu-kayuan kehutanan, dan setiap
komoditas yang diusahakan harus memenuhi
Batas Minimal Usaha |(BMU) sedangkan untuk
rumah tangga pertanian tidak menggunakan
lahan ditambah dengan usaha pemungutan hasil
hutan dan atau penangkapan satwa liar serta
usaha di bidang jasa pertanian.
2003
Sensus pertanian yang kelima.
Pendaftaran bangunan dan rumah tangga, baik di daerah
perdesaan dan perkotaan, dilakukan di seluruh Indonesia pada
bulan Agustus 2003, kecuali di Nanggroe Aceh Darussalam
(NAD) yang dilaksanakan pada bulan Mei 2004.
Pendaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan secara
lengkap di daerah perdesaan dan perkotaaan kecuali daerah
perkotaan bukan pantai dan non konsentrasi pertanian
dilakukan secara sampel.
Pedaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan diseluruh
Indonesia pada bulan Agustus 2003, kecuali Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD) dilaksanakan pada bulan Mei 2004.
Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus.
Setahun sebelumnya dilakukan pemutakhiran blok sensus
sebagai persiapan pencacahan.
Beberapa perubahan mendasar dibanding Sensus Pertanian
1993: (a) perusahaan pertanian dan KUD tidak dicacah yang
dilakukan dalam Sensus Pertanian hanya up dating direktori
perusahaan pertanian, (b) kegiatan listing dilakukan secara
lengkap di daerah perdesaan dan sampel di daerah perkotaan,
(c) penarikan sampel untuk subsektor palawija, hortikultura,
perkebunan, peternakan dilakukan per komoditas sedangkan
perikanan menurut jenis budidaya atau sarana penangkapan,
(d) jumlah komoditas yang dicakup diperluas.
Konsep rumah tangga pertanian sama dengan 1993.
Pengolahan data dilakukan dengan scanner.
2013
Perusahaan Tidak Berbadan Hukum atau Bukan Usaha Rumah Tangga Usaha Pertanian
adalah usaha pertanian yang dikelola oleh bukan perusahaan pertanian berbadan hukum dan bukan oleh rumah tangga seperti,
pesantren, seminari, kelompok usaha bersama, tanksi militer, lembaga pemasyarakatan, lembaga pendidikan, dan lain-lain yang
mengusahakana pertanian.
Gambaran
Umum Usaha
Pertanian di
Kabupaten
Bangkalan
Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan
lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha
pertanian di Kabupaten Bangkalan sebanyak 140.671
dikelola oleh rumah tangga, sebanyak 19 dikelola oleh
perusahaan pertanian berbadan hukum dan sebanyak 3
dikelola oleh selain rumah tangga dan perusahaan
berbadan hukum.
Kecamatan Kokop, Kecamatan Galis, dan Kecamatan
Geger merupakan tiga Kecamatan dengan urutan
teratas yang mempunyai jumlah rumah tangga usaha
pertanian terbanyak, yaitu masing-masing 13.781
rumah tangga, 13.624 rumah tangga, dan 13.436
rumah tangga.
Sedangkan Kecamatan Bangkalan
merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah rumah
tangga usaha pertaniannya, yaitu sebanyak 2.082
rumah tangga.
Komoditas utama
Kabupaten
Bangkalan di Sektor
Pertanian adalah
Padi
Banyaknya Usaha Pertanian Berdasarkan Hasil Sensus Pertanian 2003 dan 2013
Menurut Kecamatan dan Cakupan Usaha (dalam ribu)
2003
No
Kecamatan
(1)
1
(2)
2013
RTP
Pertumbuhan (20032013)
Perusahaan
%
Absolut
%
(9)
(10)
(11)
RTP
Perusaha
an
RTP
Perusaha
an
Kamal
(3)
4.512
(4)
1
(5)
3.509
(6)
1
Labang
5.800
4.003
Kwanyar
8.651
6.227
Modung
8.861
8.754
Blega
8.595
8.974
Konang
8.471
8.967
Galis
15.086
13.624
1.462
9.69
Tanah Merah
12.840
9.696
3.144
24.49
Lainnya
(7)
Absolut
(8)
1.003
22.23
1.797
30.98
2.424
28.02
107
1.21
379
4.41
496
5.86
Tragah
5.013
4.439
574
11.45
10
Socah
10.580
7.393
3.187
30.12
11
Bangkalan
4.264
2.082
2.182
51.17
12
Burneh
8.635
6.901
1.734
20.08
13
Arosbaya
6.918
4.816
2.102
30.38
14
Geger
12.925
13.436
15
Kokop
11.736
16
Tanjung Bumi
10.603
8.503
17
Sepulu
8.026
7.058
18
Klampis
11.390
8.508
Bangkalan
162.906
511
3.95
2.045
17.43
2.100
19.81
968
12.06
2.882
25.30
19
22.235
13.65
13.781
12
140.671
100
100
100
400
58.33
Catatan: Untuk tahun 2003 tidak dilakukan pendataan terhadap non-rumah tangga usaha pertanian
Keterangan: RTP (Rumah Tangga Pertanian), Perusahaan (Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum), Lainnya (Perusahaan Tidak Berbadan Hukum atau Bukan Usaha Rumah
Tangga Usaha Pertanian
Jumlah Sapi dan Kerbau Berdasarkan Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah,
dan Kerbau (PSPK) 2011 dan Sensus Pertanian 2013 Menurut Kecamatan (ekor)
No
Kecamatan
2011
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertumbuhan 2011-2013
Absolut
%
(5)
(6)
Kamal
4.612
3.596
1016
22.03
Labang
4.655
3.835
820
17.62
Kwanyar
4.778
4.339
439
9.19
Modung
13.666
13.727
61
0.45
Blega
10.972
11.663
691
6.30
Konang
13.944
12.230
1714
12.29
Galis
19.336
19.656
320
1.65
Tanah Merah
13.175
11.695
1480
11.23
Tragah
4.984
4.105
879
17.64
10
Socah
7.183
5.978
1250
16.78
11
Bangkalan
2.159
1.667
492
22.79
12
Burneh
6.861
5.886
975
14.21
13
Arosbaya
6.478
6.146
332
5.13
14
Geger
22.514
19.874
2640
11.73
15
Kokop
20.186
22.938
2752
13.63
16
Tanjung Bumi
13.218
12.294
924
6.99
17
Sepulu
12.040
10.407
1633
13.56
18
Klampis
14.108
13.370
738
5.23
194.869
183.406
11463
5.88
Bangkalan
UcapanTerima
Kasih
Menyediakan
Informasi untuk
Masa Depan
Petani yang
Lebih Baik