Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN CUCI TANGAN

RS DERA ASSYFA
BAB I
DEFINISI
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi
bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan
berbeda dengan perilakucuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat perilaku dan
pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit menular yang
terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan ini isolasi dan
pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersihdalam jumlah yang
mencukupi.

BAB II
RUANG LINGKUP
Macam Macam Mencuci Tangan
A.

Mencuci tangan dengan sabun

B. Mencuci tangan dengan cairan


C.

Mencuci tangan dengan tisu basah


Cara Mencuci Tangan Yang Benar Dan Steril
Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit.Sebaiknya
mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih kecil, karna salah satu penyakit
pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk
mencuci tangan.

Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan yang dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan
benar dan bersih :
diare,
cacingan,
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
TBC,
penyakit yang mematikan seperti SARS,
flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1).

BAB III
PENATALAKSANAAN

Cara mencuci tangan yang bersih harus menggunakan sabun dan di bawah air yang mengalir.
Berikut langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar :

A. PERSIAPAN ALAT & BAHAN


1. Sabun anti mikroba
2. Kertas Tisue
3. Handuk steril
4. Kikir pembersih kuku
5. Tempat handuk kotor
6. Bengkok
7. Sikat
8. Spon

Prinsip perawat cuci tangan steril sebelum asisten pembedahan di ruang operasi

Jangan sampai mengenai pakaian yang dikenakan perawat

Saat dan setelah cuci tangan jangan sampai menyentuh benda yang tidak steril

B. PROSEDUR KERJA

1. Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang ditarik ke atas
2. Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
3. Berdiri di depan westafel jaga agar tangan dan seragam tidak menyentuh westafel
4. Seragam yang digunakan harus tetap kering
5. Tuangkan sabun 2 - 5 cc kedalam tangan, sabun tangan lengan hingga 5 cm di atas siku
6. Bersihkan kuku bila kotor dengan kikir dan letakan pada tempat atau bengkok
7. Basahi sikat / spon dan beri sabun kembali
8. Jumlah gerakan 20 gerakan untuk tangan, 30 gerakan untuk kuku, sikat di pegang tegak
lurus terhadap kuku
9. Sikat jari - jari termasuk sela jari, sikat telapak tangan, punggung tangan
10. Basahi sikat dan beri sabun kembali
11. Bagi tangan menjadi 3 bagian, 1/3 pergelangan tangan bawah dengan arah memutar,
lanjutkan 1/3 bagian tengah dan 1/3 bagian atas. tangan dalam posisi fleksi dengan jari jari menghadap ke atas selama prosedur
12. Ulangi langkah ini pada yang satunya lagi (tangan kiri)
13. Dengan tangan posisi fleksi bilas dengan seksama ujung jari ke siku tangan kiri dan
ulangi pada tangan kanan
14. Matikan kran dengan siku
15. Ambil handuk steril yang ada di atas kemasan pastikan tidak ada apapun atau benda dekat
dari jangkauan anda
16. Buka handuk steril secara maksimal pagang satu bagian putar dari jari ke siku
17. Dengan hati - hati pindahkan handuk ke lengan satunya
18. Buang handuk pada tempat yang disediakan
19. Bila akan menggunakan sarung tangan steril dapat dikeringkan hanya dengan kertas tisu.

C. Manfaat Mencuci Tangan


Manfaat yang diperoleh apabila kita mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yaitu :
a. Dengan penggunaan sabun yang lebih serta air bersih yang cukup akan menurunkan insiden
diare pada anak dan bayi usia enam sampai delapan belas bulan.
b. Mencuci tangan dengan air bersih dan sebelum menyiapkan makanan efektif menurunkan
insiden diare.
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Dari hasil studi oleh Khan (1982) tentang manfaat mencuci tangan dengan sabun sesudah buang
air besar, sebelum makan dan menyiapkan makanan membuktikan bahwa perilaku tersebut
merupakan cara yang efektif untuk menurunkan insidens penyakit.

D. Akibat Tidak Aktif Mencuci Tangan


Mencuci tangan merupakan kegiatan sehari hari yang sangat sederhana dan sepele,
namun berperan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Dengan mencuci tangan
menghindari penyakit seperti diare, flu, penyakit kulit, alergi dan gatal gatal. Karena tangan
kita adalah bagian dari tubuh yang sangat sering menyebarkan infeksi. Tangan terkena kuman
waktu menyentuh daerah tubuh kita, tubuh orang lain, hewan atau permukaan yang tercemar.
Walaupun kulit yang untuk melindungi tubuh kita dari infeksi, kuman dapat masuk ketubuh
waktu kita menyentuh mata, hidung dan mulut. Orang yang terkena HIV lebih rentan terhadap
infeksi apapun karena sistem kekebalan tubuhnya dilemahkan oleh HIV. Oleh karena itu,
kebersihan terutama mencuci tangan secara lebih teratur.

BAB IV
DOKUMENTASI

1.Ihttp://fourseasonnews.blogspot.com/2012/06/pengertian-mencuci-tangan.html
2.http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2009/03/sap-penyuluhan-cuci-tangan.html

3.http://www.infeksi.com.Pusat Informasi Penyakit Infeksi, Andy Baex, 6 Februari 2007


4.Formulir kepetuhan cuci tangan
5.SPO Cuci tangan menggunakan handrub

6.SPO Cuci tangan menggunakan sabun


7.SPO cuci tangan bedah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Infeksi dalam dunia kebidanan masih menjadi penyebab kematian nomor tiga di Indonesia.
Selain itu dengan adanya berbagai penyakit yang dapat menular disebabkan oleh cara kerja
tenaga kesehatan yang kurang bersih atau bahkan petugas kesehatan tertular dari pasien yang
dirawatnya.
Ini artinya para pemberian pelayanan kebidanan harus melihat kembali upaya -upaya pencegahan
infeksi yang selama ini telah dilakukannya, upaya-upaya tersebut antara lain:
1.Cuci tangan.
2.Dekontaminasi.
3.Mencuci dan bilas bahan dan alat pakai ulang.
4.Desinfeksi.
5 Sterilisasi.
6. Penempatan alat dan bahan yang sudah diproses.
7. Bersih-bersih ruangan pelayanan.
8. Pembuangan limbah kebidanan dan teknik aseptik lainnya.
Kesempatan kali ini kita membahas tentang cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan. Cuci tangan secara benar masih merupakan cara yang paling penting untuk mencegah
infeksi silang. Memakai sabun biasa (kalau ada PH netral), tanpa zat tambahan apapun seperti
pewangi yang keras atau menggunakan alkohol yang cenderung mengeringkan kulit terutama
bagi mereka yang frekuensi mencuci tangan sering.
Mencuci tangan yang benar, tidak cukup hanya sekedar mencuci tangan saja tetapi harus disertai
dengan kapan cuci tangan itu sendiri diperlukan dan bagaimana cara mengeringkan tangan
setelah dicuci.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mencuci tangan ?


2. Apa tujuan dari mencuci tangan ?
3. Kapan kita harus mencuci tangan ?
4. Apa saja prinsip dalam mencuci tangan ?
5. Bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar?
6. Apa saja macam-macam mencuci tangan ?
7. Apa saja karakteristik responden yang berhubungan dengan mencuci tangan?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.Mengetahui pengertian dari mencuci tangan.
2. Mengetahui tujuan mencuci tangan.
3. Mengetahui kapan saja kita harus mencuci tangan.
4. Mengetahui prinsip dalam mencuci tangan
5. Mengetahui teknik mencuci tangan yang benar.
6. Mengetahui macam-macam tekhnik dalam mencuci tangan
7. Mengetahui karakteristik responden yang berhubungan dengan mencuci tangan.
1.4. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya
kepada mahasiswi untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hal-hal yang
berhubungan dalam mencuci tangan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat secara
bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir dengan
tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin. Ada dua prosedur pencucian tangan
yang dapat dilakukan.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat dianggap sebagai sebab
utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan kesehatan, penyebaran mikroorganisme
multiresisten dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah
(Boyce dan Pitter, 2002). Cuci tangan dianggap sebgai salah satu langkah paling efektif untuk
mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi.
Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa atau kontak langsung dengan
pasien,sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DTT setelah kedua tangan
terkontaminasi (memegang instrumen yang kotor dan alat lainnya ; menyentuh selaput
lendir,darah/duh tubuh lainnya;kontak yang lama dan intensif dengan pasien) setelah melepas
sarung tangan.
2.2 Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan suatu teknik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh dimana tindakan ini dilakuakn dengan tujuan :

Menghilangkan kotoran yang melekat di tangan


Menghilangkan bau yang melekat di tangan
Mencegah penyebaran infeksi silang
Menjaga kondisi tangan agar tetap steril
Memberikan perasaan yang segar dan bersih
2.3 Indikasi Mencuci Tangan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak penyebaran penyakit yang melalui tangan, oleh
karena itu berikut indikasi mencuci tangan :
1. Sebelum dan setelah kontak dengan kulit bayi atau cairan tubuh
2. Sebelum melakukan teknik aseptic
3. Sebelum memegang makanan
4. Bila terlihat kotor
5. Setelah dari toilet
6. Setelah kontak dengan peralatan yang kotor atau berpotensi terkontaminasi
7. Setelah melepaskan sarung tangan
2.4 Prinsip Mencuci Tangan
Dalam mencuci tangan terdapat beberapa prinsip, antara lain :
1. Anggap bahwa semua alat terkontaminasi : jangan terlalu sering memegang keran, tempat
sabun, wastafel, alat pengering, terutama setelah mencuci tangan : dianjurkan untuk
menggunakan tempat sampah yang dapat dibuka tutup menggunakan injakan kaki, keran yang
diputar dengan siku.
2. Jangan memakai perhiasan : cincin meningkatkan jumlah mikroorganisme yang ada
ditangan; perhiasan juga menimbulkan kesulitan dalam mencuci tangan secara seksama.
3. Gunakan air hangat yang mengalir, alirannya diatur sedemikian rupa demi kenyamanan; air
yang terlalu panas akan membuka pori-pori dan menyebabkan iritasi kulit; cegah terjadinya
percikan air, terutama kebaju, karena mikroorganisme akan berpindah dan berkembang biak di
tempat yang lembab.
4. Gunakan sabun yang tepat dan gunakan sampai muncul busa: sabun akan mengemulsikan
lemak dan minyak serta mengurangi tegangan permukaan, sehingga memudahkan pembersihan.
5. Gunakan gerakan memutar, menggosok dan bergeser: gerakan ini mengangkat dan
menghilangkan kotoran dan mikroorganisme.
6. Gunakan handuk atau tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan : handuk ini lebih sedikit
menyebarkan mikroorganisme dibandingkan pengering udara panas atau handuk.
2.5 Macam-macam cuci tangan & cara cuci tangan
Cara untuk melakukan cuci tangan dapat dibedakan dalam beberapamacam antara lain sebagai
berikut ini:
a.
Cuci tangan biasa
Cuci tangan biasa adalah proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua
belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir.
Peralatan dan perlengkapan
1. sabun biasa/ antiseptik
2. handuk bersih atau tisu

3. wastafel atau air mengalir


Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2. Lepas cincin, jam tangan, dan gelang.
3. Basahi kedua tangan degan menggunakan air mengalir,
4. Tuangkan sabun secukupnya
5.
Ratakan
sabun
pada
kedua
telapak
tangan
6. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
7. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
8. Bersihkan punggung jari dengan gerakan mengunci
9. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan sebaliknya
10. Bersihkan ujung jari tangan kanan dengan gerakan memutar pada telapak tangan kiri dan
lakukan sebaliknya
11. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan, dan lakukan sebaliknya
12. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
13. Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai sampai benar-benar kering
14.Gunakan tisu tersebut untuk menutup keran
b.
Cuci Tangan Bedah
Cuci tangan bedah adalah menghilangkan kotoran, debu dan organisme sementara secara
mekanikal dan mengurangi flora tetap selama pembedahan. Tujuannya adalah mencegah
kontaminasi luka oleh mikroorganisme dari kedua belah tangan. Cuci tangan dengan sabun biasa
dan air yang diikuti dengan panggunaan penggosok dengan bahan dasar alkohol tanpa air yang
mengandung klorheksidin menunjukkan pengurangna yang lebih besar pada jumlah mikrobial
pada tangan, meningkatkan kesehatan kulit dan mereduksi waktu dan sumber daya (Larson dkk
2001)
Peralatan Dan Perlengkapan
1. Sabun biasa/antiseptik
2. Bahan antiseptik
3. Sikat lembut DTT
4. Spon
5. Handuk steril / lap bersih dan kering
6. Wastafel atau air mengalir
Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
Peralatan cuci tangan steril
2. Lepas cincin, jam tangan dan gelang.
3.
Basahi kedua tangan dengan menggunakan air mengalir sampai siku. Gunakan sabun
kearah lengan bawah, lakukan hal yang sama pada sebelah tangan.

4.
Bersihkan kuku dengan pembersih kuku atur sikat lembut kearah luar, kemudian bersihkan
jari hingga siku dengan gerakan sirkular dengan spon. Ulangi hal yang sama pada lengan yang
lain. Lakukan selama minimal 2 menit.
5. Membilas tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir, setelah bersih tahan
kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan mengalir ke area bersih.
6. Menggosok seluruh permukaan kedua belah tangan, jari dan lengan bawah dengan antiseptik
minimal selama 2 menit.
7. Membilas setiap tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir, setelah bersih
tahan kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan mengalir ke area
tangan.
8. Menegakkan kedua tangan kea arah atas dan jauhkan dari badan, jangan sentuh permukaan
atau benda apapun.
9.Mengeringkan tangan menggunakan handuk steril atau diangin-anginkan. Seka tangan dimulai
dari ujung jari hingga siku. Untuk tangan yang berbeda gunakan sisi handuk yang berbeda.
10. Pakai sarung tangan bedah yang steril atau DTT pada kedua tangan.
2.6 Karakteristik Responden Yang Berhubungan Dengan Mencuci Tangan
a. Umur
Semakin bertambah umur seseorang maka semakin tinggi tingkatkesadaran seseorang akan
kebersihan dan mengetahui akan pentingnya melakukan cuci tangan yang baik dan benar sesuai
pengalaman hidupnya.
b. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin berbeda pula cara pandang seseorang
terhadap kesehatan, khusunya dalam hal mencuci tangan.
c. Sumber Informasi
Semakin banyak sumber informasi yang diperoleh tentang kesehatan,maka semakin bertambah
pengetahuan akan kebersihan, terutama dalam mencuci tangan.
d. Pengetahuan
Semakin luas pengetahuan seseorang semakin banyak ilmu yang didapat tentang pengetahuan
mencuci tangan maka semakin tinggi pula kesadarannya untuk mencuci tangan. Sehingga dalam
mencuci tangan, tingkat pengetahuan seseorang juga sangat berpengaruh.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat secara
bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir dengan
tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin.
Mencuci tangan bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang melekat di
tangan,menghilangkan bau yang melekat di tangan,mencegah penyebaran infeksi silang,menjaga
kondisi tangan agar tetap steril,memberikan perasaan yang segar dan bersih.

Mencuci tangan dilakukan dengan dua cara yaitu mencuci tangan biasa dan mencuci
tangan bedah.

MENCUCI TANGAN"

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang
meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan
kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal
(Effendy, 1997).
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana
individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah
terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih
hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraandan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata,
telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya
pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri
tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam
mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan

menciptakan kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan


keperawatan kesehatan diri. Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap
praktek yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada praktek
yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 1997).
1.2 Rumusan masalah

Apa pengertian dari mencuci tangan ?

Apa macam macam dari mencuci tangan ?

Bagaimana cara mencuci tangan yang benar dan steril ?

1.3 Tujuan

Mengetahui pengertian dari mencuci tangan.

Mengetahui macam macam mencuci tangan.

Mengetahui cara mencuci tangan yang benar dan steril.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Dari Mencuci Tangan

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan
dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan
tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan
lainnya. Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada
kata kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat
perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian
dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini
diperkenalkan bersamaan dengan ini isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran
yang aman dan penyediaan air bersihdalam jumlah yang mencukupi.

2.2

Macam Macam Mencuci Tangan


a.

Mencuci tangan dengan air

Wadah pencuci tangan dan jeruk nipis yang disediakan di Rumah Makan
Ritual mencuci tangan di dunia dipraktikan sebagai bagian dari budaya maupun
praktik keagamaan. Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan Bah',
dalam agama Yahudi dinamakan tevilah dan netilat yadayim. Praktek yang mirip
adalah ritual lavabo untuk agama Kristen, wudhu untuk agama Islam, dan Misogi di
kuil Shinto.
Di beberapa rumah makan di Indonesia seperti rumah makan padang, rumah
makan sunda, atau warung-warung makan lainnya dimana mengonsumsi makanan
dirasakan lebih umum dengan menggunakan tangan langsung (tanpa alat makan
seperti sendok dan garpu), penjual kadang-kadang menyediakan wadah berupa
mangkuk kecil berisi air (sering juga disebut dengan kobokan) untuk mencuci
tangan disertai dengan irisan jeruk nipis untuk menghilangkan bau sesudah makan.
Praktek mencuci tangan yang dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan dibawah
air yang mengalir, karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci
tangan yang kotor bisa menjadi tempat sup kuman karena berkumpulnya kotoran
yang mungkin mengandung kuman penyakit di satu tempat dan menempel lagi
saat tangan diangkat dari wadah mencuci tangan tersebut.

b.

Mencuci tangan dengan air panas


Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci tangan
dengan air panas lebih efektif untuk membersihkan tangan, namun pendapat ini
tidak disertai dengan pembuktian ilmiah. Temperatur dimana manusia dapat
menahan panas air tidak efektif untuk membunuh kuman. Beberapa pendapat lain
menyatakan bahwa air panas dapat membersihkan kotoran, minyak, ataupun zatzat kimia, namun pendapat populer ini sebenarnya tidak terbukti, air panas tidak
membunuh mikro organisme. Temperatur yang nyaman untuk mencuci tangan
adalah sekitar 45 derajat celsius, dan temperatur ini tidak cukup panas untuk
membunuh mikro organisme apapun. Namun temperatur yang jauh lebih panas
(umumnya sekitar 100 derajat celsius) memang dapat membunuh kuman. Tidak
efektifnya temperatur air untuk membunuh kuman juga dinyatakan dalam prosedur
standar mencuci tangan untuk operasi medis dimana air keran dibiarkan mengalir
deras hingga 2 galon per menit dan kederasan air inilah yang membersihkan
kuman, sementara tinggi rendahnya temperaturnya tidak signifikan.

c.

Mencuci tangan dengan sabun


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mencuci tangan dengan sabun
Mencuci tangan dengan sabun adalah praktik mencuci tangan yang paling umum
dilakukan setelah mencuci tangan dengan air saja. Walaupun perilaku mencuci
tangan dengan sabun diperkenalkan pada abad 19 dengan tujuan untuk memutus
mata rantai kuman, namun pada praktiknya perilaku ini dilakukan karena banyak
hal di antaranya, meningkatkan status sosial, tangan dirasakan menjadi wangi, dan
sebagai ungkapan rasa sayang pada anak.
Pada fasilitas-fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, mencuci tangan bertujuan
untuk melepaskan atau membunuh patogen mikroorganisme (kuman) dalam
mencegah perpindahan mereka pada pasien. Penggunaan air saja dalam mencuci
tangan tidak efektif untuk membersihkan kulit karena air terbukti tidak dapat
melepaskan lemak, minyak, dan protein dimana zat-zat ini merupakan bagian dari
kotoran organik. Karena itu para staf medis, khususnya dokter bedah, sebelum
melakukan operasi diharuskan mensterilkan tangannya dengan menggunakan
antiseptik kimia dalam sabunnya (sabun khusus atau sabun anti mikroba) atau
deterjen. Untuk profesi-profesi ini pembersihan mikro organisme tidak han
ya diharapkan "hilang" namun mereka harus bisa memastikan bahwa mikro
organisme yang tidak bisa "bersih" dari tangan, mati, dengan zat kimia antiseptik
yang terkandung dalam sabun. Aksi pembunuhan mikroba ini penting sebelum
melakukan operasi dimana mungkin terdapat organisme-organisme yang kebal
terhadap antibiotik.

d.

Mencuci tangan dengan cairan

Pada akhir tahun 1990an dan awal abad ke 21, diperkenalkan cairan
alkohol untuk mencuci tangan (juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan,
antiseptik, atau sanitasi tangan) dan menjadi populer. Banyak dari cairan ini berasal
dari kandungan alkohol atau etanol yang dicampurkan bersama dengan kandungan
pengental seperti karbomer, gliserin, dan menjadikannya serupa jelly, cairan, atau
busa untuk memudahkan penggunaan dan menghindari perasaan kering karena
penggunaan alkohol. Cairan ini mulai populer digunakan karena penggunaannya
yang mudah, praktis karena tidak membutuhkan air dan sabun.

Penggunaan cairan sanitasi tangan berbentuk jel dan berbahan dasar


alkohol dalam sebuah penelitian di Amerika pada 292 keluarga di Boston
menunjukkan bahwa cairan ini mengurangi kasus diare di rumah hingga 59 persen.
Dr. Thomas J. Sandora, seorang dokter di Divisi Penyakit Menular pada RS Anakanak Boston (Division of Infectious Diseases at Children's Hospital Boston) dan juga

penulis untuk buku "Tangan Sehat, Keluarga Sehat" ("Healthy Hands, Healthy
Families.") mengemukakan bahwa penelitian ini adalah penelitian pertama yang
menunjukkan bahwa penggunaan cairan sanitasi tangan menunjukkan bahwa
perilaku ini mengurangi penyebaran kuman di rumah. Keluarga yang direkrut untuk
penelitian ini adalah keluarga yang menitipkan anak-anaknya di tempat penitipan
anak dan menunjukkan aktivitas mencuci tangan dengan sabun dengan frekuensi
yang sama saat direkrut untuk penelitian. Lalu separuh dari keluarga itu diberikan
cairan sanitasi tangan dan selebaran yang memberitahu tentang pentingnya
kebersihan tangan. Sementara separuhnya lagi, befungsi sebagai kontrol dan
menerima selebaran tentang nutrisi dan diminta untuk tidak menggunakan cairan
pencuci tangan. Hasilnya keluarga yang menggunakan cairan sanitasi tangan
mengindikasikan 59 persen angka diare yang lebih rendah dibandingkan kelompok
yang berfungsi sebagai kontrol. Penelitian lain oleh Harvard Medical School dan RS
Anak-anak Boston (Division of Infectious Diseases at Children's Hospital Boston)
yang dipublikasikan pada bulan April 2005 menunjukkan efek perlindungan pada
penderita ISPA dalam keluarga yang menggunakan cairan sanitasi tangan atas
inisyatif mereka sendiri. Cairan sanitasi ini menjadi alternatif yang nyaman bagi
para orang tua yang tidak sempat berulangkali ke wastafel untuk mencuci tangan
mereka saat harus merawat anak mereka yang sakit. Walaupun mencuci tangan
dengan sabun dan air efektif untuk mengurangi penyebaran sebagian besar infeksi
namun untuk melakukannya dibutuhkan wastafel, dan sebagai tambahan rotavirus
(virus yang paling sering ditemukan dalam kasus diare di tempat penitipan anak di
Amerika), tidak dapat dibersihkan secara efektif dengan sabun dan air, namun
dapat dimatikan dengan alkohol.

Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga cairan pembersih


tangan non alkohol. Namun apabila tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik
oleh tanah, darah, ataupun lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk
mencuci tangan lebih disarankan karena cairan pencuci tangan baik yang berbahan
dasar alkohol maupun non alkohol walaupun efektif membunuh kuman cairan ini
tidak membersihkan tangan, ataupun membersihkan material organik lainnya.

Dalam perdebatan yang mana perilaku yang lebih efektif di antara


menggunakan cairan pembersih tangan atau mencuci tangan dengan sabun,
Wallace Kelly, Infection Control R.N. (Paramedik untuk Pengendalian Infeksi)
berpendapat bahwa keduanya efektif dalam membersihkan bakteria-bakteria
tertentu. Namun cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol tidak efektif
dalam membunuh bakteria yang lain seperti e-coli dan salmonela. Karena alkohol
tidak menghancurkan spora-spora namun dengan mencuci tangan dengan sabun
spora-spora tersebut terbasuh dari tangan. Menurutnya metode terbaik adalah
menentukan saat keadaan tidak memungkinkan untuk mengakses air dan sabun,
maka cairan pencuci tangan jauh lebih baik daripada tidak menggunakan apapun.

Di Amerika Serikat cairan pencuci tangan dilarang oleh Departemen


Pemadam Kebakaran dari sekolah-sekolah karena kekhawatiran bahwa cairan
tersebut dapat merangsang api menjadi besar, namun Rumah Sakit Tallahasee
Memorial Hospital diperbolehkan untuk menaruh cairan pencuci tangan dalam
jumlah tertentu. Cairan pencuci tangan yang disarankan adalah yang mengandung
paling sedikit 60 persen alkohol dan bahan pelembab.

Cairan pembunuh kuman yang berbahan dasar alkohol tidak efektif untuk
mematikan materi organik, dan virus-virus tertentu seperti norovirus, spora-spora
bakteria tertentu, dan protozoa tertentu. Untuk membersihkan mikro organisme mikro organisme tersebut tetap disarankan menggunakan sabun dan air.

e.

Mencuci tangan dengan tisu basah

Rediwipes tisu basah yang dinyatakan dapat membunuh bakteri E-coli dan
Salmonella. Tisu basah diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak
hanya tangan, tetapi juga kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan
untuk peralatan rumah tangga laiinya. Menurut Center for Disease Control and
Prevention (CDC) (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular) di
Amerika serikat sebayak 76 juta dari 300 juta orang yang tinggal di AS sakit setiap
tahunnya karena penyakit yang dibawa bersamaan dengan masuknya makanan.
Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000 orang meninggal
dunia karena penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya makanan.
Tisu basah menjadi alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan
dengan sabun karena lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa tisu basah
telah mengembangkan kandungan wewangian beralkohol, atau anti bakteri,
ataupun minyak almond untuk menjaga kulit tangan agar tidak terasa kering.
Namun menurut dr. Handrawan tisu basah tidak baik untuk mencuci tangan karena
hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan.
Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS mengeluarkan tisu basah
yang berlabel Rediwipes yang menyatakan dapat membunuh 99.9 persen bakteri
yang terdapat dirumah termasuk bakteri Salmonella dan E. coli. Tisu ini dianjurkan
untuk digunakan dalam membersihkan tangan dan peralatan dapur lainnya
sebelum masak agar mencegah kontaminasi bakteri silang antara tangan, bahan
masakan, dan peralatan dapur sehingga tidak menyebaran.

2.3

Cara Mencuci Tangan Yang Benar Dan Steril

Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari


penyakit.Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih
kecil, karna salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang
dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan.
Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan yang dapat dicegah dengan mencuci
tangan dengan benar dan bersih :
diare,
cacingan,
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
TBC,
penyakit yang mematikan seperti SARS,
flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1).
Cara mencuci tangan yang bersih harus menggunakan sabun dan di bawah air yang
mengalir.
Berikut langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar :

A. PERSIAPAN ALAT & BAHAN


Sabun anti mikroba
2.
Kertas Tisue
3.
Handuk steril
4.
Kikir pembersih kuku
5.
Tempat handuk kotor
6.
Bengkok
7.
Sikat
8.
Spon

Prinsip perawat cuci tangan steril sebelum asisten pembedahan di ruang


operasi

Jangan sampai mengenai pakaian yang dikenakan perawat

Saat dan setelah cuci tangan jangan sampai menyentuh benda yang tidak
steril
B. PROSEDUR KERJA
1.
Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang ditarik ke
atas
2.
Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
3.
Berdiri di depan westafel jaga agar tangan dan seragam tidak
menyentuh westafel
4.
Seragam yang digunakan harus tetap kering
5.
Tuangkan sabun 2 - 5 cc kedalam tangan, sabun tangan lengan hingga
5 cm di atas siku
6.
Bersihkan kuku bila kotor dengan kikir dan letakan pada tempat atau
bengkok
7.
Basahi sikat / spon dan beri sabun kembali
1.

Jumlah gerakan 20 gerakan untuk tangan, 30 gerakan untuk kuku,


sikat di pegang tegak lurus terhadap kuku
9.
Sikat jari - jari termasuk sela jari, sikat telapak tangan, punggung
tangan
10.
Basahi sikat dan beri sabun kembali
11.
Bagi tangan menjadi 3 bagian, 1/3 pergelangan tangan bawah dengan
arah memutar, lanjutkan 1/3 bagian tengah dan 1/3 bagian atas. tangan
dalam posisi fleksi dengan jari - jari menghadap ke atas selama prosedur
12.
Ulangi langkah ini pada yang satunya lagi (tangan kiri)
13.
Dengan tangan posisi fleksi bilas dengan seksama ujung jari ke siku
tangan kiri dan ulangi pada tangan kanan
14.
Matikan kran dengan siku
15.
Ambil handuk steril yang ada di atas kemasan pastikan tidak ada
apapun atau benda dekat dari jangkauan anda
16.
Buka handuk steril secara maksimal pagang satu bagian putar dari jari
ke siku
17.
Dengan hati - hati pindahkan handuk ke lengan satunya
18.
Buang handuk pada tempat yang disediakan
19. Bila akan menggunakan sarung tangan steril dapat dikeringkan hanya dengan
kertas tisu.
8.

C. Manfaat Mencuci Tangan


Manfaat yang diperoleh apabila kita mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun yaitu :
a. Dengan penggunaan sabun yang lebih serta air bersih yang cukup akan
menurunkan insiden
diare pada anak dan bayi usia enam sampai delapan belas
bulan.
b. Mencuci tangan dengan air bersih dan sebelum menyiapkan makanan efektif
menurunkan insiden diare.
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Dari hasil studi oleh Khan (1982) tentang manfaat mencuci tangan dengan sabun
sesudah buang air besar, sebelum makan dan menyiapkan makanan membuktikan
bahwa perilaku tersebut merupakan cara yang efektif untuk menurunkan insidens
penyakit.
D. Akibat Tidak Aktif Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan kegiatan sehari hari yang sangat sederhana
dan sepele, namun berperan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan.
Dengan mencuci tangan menghindari penyakit seperti diare, flu, penyakit kulit,
alergi dan gatal gatal. Karena tangan kita adalah bagian dari tubuh yang sangat
sering menyebarkan infeksi. Tangan terkena kuman waktu menyentuh daerah tubuh
kita, tubuh orang lain, hewan atau permukaan yang tercemar.
Walaupun kulit yang untuk melindungi tubuh kita dari infeksi, kuman dapat masuk

ketubuh waktu kita menyentuh mata, hidung dan mulut. Orang yang terkena HIV
lebih rentan terhadap infeksi apapun karena sistem kekebalan tubuhnya
dilemahkan oleh HIV. Oleh karena itu, kebersihan terutama mencuci tangan secara
lebih teratur.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih.
Macam macam mencuci tangan :
a.

Mencuci tangan dengan air

b.

Mencuci tangan dengan air panas

c.

Mencuci tangan dengan sabun

d.

Mencuci tangan dengan cairan

e.

Mencuci tangan dengan tisu basah


Tujuan melakukan cuci tangan dengan baik dan steril supaya kita tidak
terjangkit penyakit seperti diare dan cacingan. Perilaku hidup sehat harus
ditanamkan dari sejak kecil.
3.2 Saran
Mencintai hidup sehat sebagai perilaku hidup kita sehari hari adalah sebuah
cara dasar untuk jauh dari penyakit yang menular serta berbahaya. Sebaiknya agar
tercapai hidup sehat, dari kita kecil kita sudah menanamkan perilaku sehat seperti
mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya agar tercapainya lingkungan
yang sehat.

Daftar Pustaka

http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/06/pengertian-mencuci-tangan.html
http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2009/03/sap-penyuluhan-cuci-tangan.html
http://www.infeksi.com.Pusat Informasi Penyakit Infeksi, Andy Baex, 6 Februari 2007

Anda mungkin juga menyukai