RS DERA ASSYFA
BAB I
DEFINISI
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi
bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan
berbeda dengan perilakucuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat perilaku dan
pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit menular yang
terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan ini isolasi dan
pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersihdalam jumlah yang
mencukupi.
BAB II
RUANG LINGKUP
Macam Macam Mencuci Tangan
A.
Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan yang dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan
benar dan bersih :
diare,
cacingan,
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
TBC,
penyakit yang mematikan seperti SARS,
flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1).
BAB III
PENATALAKSANAAN
Cara mencuci tangan yang bersih harus menggunakan sabun dan di bawah air yang mengalir.
Berikut langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar :
Prinsip perawat cuci tangan steril sebelum asisten pembedahan di ruang operasi
Saat dan setelah cuci tangan jangan sampai menyentuh benda yang tidak steril
B. PROSEDUR KERJA
1. Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang ditarik ke atas
2. Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
3. Berdiri di depan westafel jaga agar tangan dan seragam tidak menyentuh westafel
4. Seragam yang digunakan harus tetap kering
5. Tuangkan sabun 2 - 5 cc kedalam tangan, sabun tangan lengan hingga 5 cm di atas siku
6. Bersihkan kuku bila kotor dengan kikir dan letakan pada tempat atau bengkok
7. Basahi sikat / spon dan beri sabun kembali
8. Jumlah gerakan 20 gerakan untuk tangan, 30 gerakan untuk kuku, sikat di pegang tegak
lurus terhadap kuku
9. Sikat jari - jari termasuk sela jari, sikat telapak tangan, punggung tangan
10. Basahi sikat dan beri sabun kembali
11. Bagi tangan menjadi 3 bagian, 1/3 pergelangan tangan bawah dengan arah memutar,
lanjutkan 1/3 bagian tengah dan 1/3 bagian atas. tangan dalam posisi fleksi dengan jari jari menghadap ke atas selama prosedur
12. Ulangi langkah ini pada yang satunya lagi (tangan kiri)
13. Dengan tangan posisi fleksi bilas dengan seksama ujung jari ke siku tangan kiri dan
ulangi pada tangan kanan
14. Matikan kran dengan siku
15. Ambil handuk steril yang ada di atas kemasan pastikan tidak ada apapun atau benda dekat
dari jangkauan anda
16. Buka handuk steril secara maksimal pagang satu bagian putar dari jari ke siku
17. Dengan hati - hati pindahkan handuk ke lengan satunya
18. Buang handuk pada tempat yang disediakan
19. Bila akan menggunakan sarung tangan steril dapat dikeringkan hanya dengan kertas tisu.
BAB IV
DOKUMENTASI
1.Ihttp://fourseasonnews.blogspot.com/2012/06/pengertian-mencuci-tangan.html
2.http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2009/03/sap-penyuluhan-cuci-tangan.html
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Infeksi dalam dunia kebidanan masih menjadi penyebab kematian nomor tiga di Indonesia.
Selain itu dengan adanya berbagai penyakit yang dapat menular disebabkan oleh cara kerja
tenaga kesehatan yang kurang bersih atau bahkan petugas kesehatan tertular dari pasien yang
dirawatnya.
Ini artinya para pemberian pelayanan kebidanan harus melihat kembali upaya -upaya pencegahan
infeksi yang selama ini telah dilakukannya, upaya-upaya tersebut antara lain:
1.Cuci tangan.
2.Dekontaminasi.
3.Mencuci dan bilas bahan dan alat pakai ulang.
4.Desinfeksi.
5 Sterilisasi.
6. Penempatan alat dan bahan yang sudah diproses.
7. Bersih-bersih ruangan pelayanan.
8. Pembuangan limbah kebidanan dan teknik aseptik lainnya.
Kesempatan kali ini kita membahas tentang cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan. Cuci tangan secara benar masih merupakan cara yang paling penting untuk mencegah
infeksi silang. Memakai sabun biasa (kalau ada PH netral), tanpa zat tambahan apapun seperti
pewangi yang keras atau menggunakan alkohol yang cenderung mengeringkan kulit terutama
bagi mereka yang frekuensi mencuci tangan sering.
Mencuci tangan yang benar, tidak cukup hanya sekedar mencuci tangan saja tetapi harus disertai
dengan kapan cuci tangan itu sendiri diperlukan dan bagaimana cara mengeringkan tangan
setelah dicuci.
1.2. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat secara
bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir dengan
tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin. Ada dua prosedur pencucian tangan
yang dapat dilakukan.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat dianggap sebagai sebab
utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan kesehatan, penyebaran mikroorganisme
multiresisten dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah
(Boyce dan Pitter, 2002). Cuci tangan dianggap sebgai salah satu langkah paling efektif untuk
mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi.
Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa atau kontak langsung dengan
pasien,sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DTT setelah kedua tangan
terkontaminasi (memegang instrumen yang kotor dan alat lainnya ; menyentuh selaput
lendir,darah/duh tubuh lainnya;kontak yang lama dan intensif dengan pasien) setelah melepas
sarung tangan.
2.2 Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan suatu teknik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh dimana tindakan ini dilakuakn dengan tujuan :
4.
Bersihkan kuku dengan pembersih kuku atur sikat lembut kearah luar, kemudian bersihkan
jari hingga siku dengan gerakan sirkular dengan spon. Ulangi hal yang sama pada lengan yang
lain. Lakukan selama minimal 2 menit.
5. Membilas tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir, setelah bersih tahan
kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan mengalir ke area bersih.
6. Menggosok seluruh permukaan kedua belah tangan, jari dan lengan bawah dengan antiseptik
minimal selama 2 menit.
7. Membilas setiap tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir, setelah bersih
tahan kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan mengalir ke area
tangan.
8. Menegakkan kedua tangan kea arah atas dan jauhkan dari badan, jangan sentuh permukaan
atau benda apapun.
9.Mengeringkan tangan menggunakan handuk steril atau diangin-anginkan. Seka tangan dimulai
dari ujung jari hingga siku. Untuk tangan yang berbeda gunakan sisi handuk yang berbeda.
10. Pakai sarung tangan bedah yang steril atau DTT pada kedua tangan.
2.6 Karakteristik Responden Yang Berhubungan Dengan Mencuci Tangan
a. Umur
Semakin bertambah umur seseorang maka semakin tinggi tingkatkesadaran seseorang akan
kebersihan dan mengetahui akan pentingnya melakukan cuci tangan yang baik dan benar sesuai
pengalaman hidupnya.
b. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin berbeda pula cara pandang seseorang
terhadap kesehatan, khusunya dalam hal mencuci tangan.
c. Sumber Informasi
Semakin banyak sumber informasi yang diperoleh tentang kesehatan,maka semakin bertambah
pengetahuan akan kebersihan, terutama dalam mencuci tangan.
d. Pengetahuan
Semakin luas pengetahuan seseorang semakin banyak ilmu yang didapat tentang pengetahuan
mencuci tangan maka semakin tinggi pula kesadarannya untuk mencuci tangan. Sehingga dalam
mencuci tangan, tingkat pengetahuan seseorang juga sangat berpengaruh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat secara
bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir dengan
tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin.
Mencuci tangan bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang melekat di
tangan,menghilangkan bau yang melekat di tangan,mencegah penyebaran infeksi silang,menjaga
kondisi tangan agar tetap steril,memberikan perasaan yang segar dan bersih.
Mencuci tangan dilakukan dengan dua cara yaitu mencuci tangan biasa dan mencuci
tangan bedah.
MENCUCI TANGAN"
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang
meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan
kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal
(Effendy, 1997).
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana
individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah
terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih
hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraandan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata,
telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya
pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri
tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam
mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan
dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan
tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan
lainnya. Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada
kata kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat
perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian
dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini
diperkenalkan bersamaan dengan ini isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran
yang aman dan penyediaan air bersihdalam jumlah yang mencukupi.
2.2
Wadah pencuci tangan dan jeruk nipis yang disediakan di Rumah Makan
Ritual mencuci tangan di dunia dipraktikan sebagai bagian dari budaya maupun
praktik keagamaan. Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan Bah',
dalam agama Yahudi dinamakan tevilah dan netilat yadayim. Praktek yang mirip
adalah ritual lavabo untuk agama Kristen, wudhu untuk agama Islam, dan Misogi di
kuil Shinto.
Di beberapa rumah makan di Indonesia seperti rumah makan padang, rumah
makan sunda, atau warung-warung makan lainnya dimana mengonsumsi makanan
dirasakan lebih umum dengan menggunakan tangan langsung (tanpa alat makan
seperti sendok dan garpu), penjual kadang-kadang menyediakan wadah berupa
mangkuk kecil berisi air (sering juga disebut dengan kobokan) untuk mencuci
tangan disertai dengan irisan jeruk nipis untuk menghilangkan bau sesudah makan.
Praktek mencuci tangan yang dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan dibawah
air yang mengalir, karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci
tangan yang kotor bisa menjadi tempat sup kuman karena berkumpulnya kotoran
yang mungkin mengandung kuman penyakit di satu tempat dan menempel lagi
saat tangan diangkat dari wadah mencuci tangan tersebut.
b.
c.
d.
Pada akhir tahun 1990an dan awal abad ke 21, diperkenalkan cairan
alkohol untuk mencuci tangan (juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan,
antiseptik, atau sanitasi tangan) dan menjadi populer. Banyak dari cairan ini berasal
dari kandungan alkohol atau etanol yang dicampurkan bersama dengan kandungan
pengental seperti karbomer, gliserin, dan menjadikannya serupa jelly, cairan, atau
busa untuk memudahkan penggunaan dan menghindari perasaan kering karena
penggunaan alkohol. Cairan ini mulai populer digunakan karena penggunaannya
yang mudah, praktis karena tidak membutuhkan air dan sabun.
penulis untuk buku "Tangan Sehat, Keluarga Sehat" ("Healthy Hands, Healthy
Families.") mengemukakan bahwa penelitian ini adalah penelitian pertama yang
menunjukkan bahwa penggunaan cairan sanitasi tangan menunjukkan bahwa
perilaku ini mengurangi penyebaran kuman di rumah. Keluarga yang direkrut untuk
penelitian ini adalah keluarga yang menitipkan anak-anaknya di tempat penitipan
anak dan menunjukkan aktivitas mencuci tangan dengan sabun dengan frekuensi
yang sama saat direkrut untuk penelitian. Lalu separuh dari keluarga itu diberikan
cairan sanitasi tangan dan selebaran yang memberitahu tentang pentingnya
kebersihan tangan. Sementara separuhnya lagi, befungsi sebagai kontrol dan
menerima selebaran tentang nutrisi dan diminta untuk tidak menggunakan cairan
pencuci tangan. Hasilnya keluarga yang menggunakan cairan sanitasi tangan
mengindikasikan 59 persen angka diare yang lebih rendah dibandingkan kelompok
yang berfungsi sebagai kontrol. Penelitian lain oleh Harvard Medical School dan RS
Anak-anak Boston (Division of Infectious Diseases at Children's Hospital Boston)
yang dipublikasikan pada bulan April 2005 menunjukkan efek perlindungan pada
penderita ISPA dalam keluarga yang menggunakan cairan sanitasi tangan atas
inisyatif mereka sendiri. Cairan sanitasi ini menjadi alternatif yang nyaman bagi
para orang tua yang tidak sempat berulangkali ke wastafel untuk mencuci tangan
mereka saat harus merawat anak mereka yang sakit. Walaupun mencuci tangan
dengan sabun dan air efektif untuk mengurangi penyebaran sebagian besar infeksi
namun untuk melakukannya dibutuhkan wastafel, dan sebagai tambahan rotavirus
(virus yang paling sering ditemukan dalam kasus diare di tempat penitipan anak di
Amerika), tidak dapat dibersihkan secara efektif dengan sabun dan air, namun
dapat dimatikan dengan alkohol.
Cairan pembunuh kuman yang berbahan dasar alkohol tidak efektif untuk
mematikan materi organik, dan virus-virus tertentu seperti norovirus, spora-spora
bakteria tertentu, dan protozoa tertentu. Untuk membersihkan mikro organisme mikro organisme tersebut tetap disarankan menggunakan sabun dan air.
e.
Rediwipes tisu basah yang dinyatakan dapat membunuh bakteri E-coli dan
Salmonella. Tisu basah diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak
hanya tangan, tetapi juga kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan
untuk peralatan rumah tangga laiinya. Menurut Center for Disease Control and
Prevention (CDC) (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular) di
Amerika serikat sebayak 76 juta dari 300 juta orang yang tinggal di AS sakit setiap
tahunnya karena penyakit yang dibawa bersamaan dengan masuknya makanan.
Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000 orang meninggal
dunia karena penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya makanan.
Tisu basah menjadi alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan
dengan sabun karena lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa tisu basah
telah mengembangkan kandungan wewangian beralkohol, atau anti bakteri,
ataupun minyak almond untuk menjaga kulit tangan agar tidak terasa kering.
Namun menurut dr. Handrawan tisu basah tidak baik untuk mencuci tangan karena
hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan.
Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS mengeluarkan tisu basah
yang berlabel Rediwipes yang menyatakan dapat membunuh 99.9 persen bakteri
yang terdapat dirumah termasuk bakteri Salmonella dan E. coli. Tisu ini dianjurkan
untuk digunakan dalam membersihkan tangan dan peralatan dapur lainnya
sebelum masak agar mencegah kontaminasi bakteri silang antara tangan, bahan
masakan, dan peralatan dapur sehingga tidak menyebaran.
2.3
Saat dan setelah cuci tangan jangan sampai menyentuh benda yang tidak
steril
B. PROSEDUR KERJA
1.
Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang ditarik ke
atas
2.
Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
3.
Berdiri di depan westafel jaga agar tangan dan seragam tidak
menyentuh westafel
4.
Seragam yang digunakan harus tetap kering
5.
Tuangkan sabun 2 - 5 cc kedalam tangan, sabun tangan lengan hingga
5 cm di atas siku
6.
Bersihkan kuku bila kotor dengan kikir dan letakan pada tempat atau
bengkok
7.
Basahi sikat / spon dan beri sabun kembali
1.
ketubuh waktu kita menyentuh mata, hidung dan mulut. Orang yang terkena HIV
lebih rentan terhadap infeksi apapun karena sistem kekebalan tubuhnya
dilemahkan oleh HIV. Oleh karena itu, kebersihan terutama mencuci tangan secara
lebih teratur.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih.
Macam macam mencuci tangan :
a.
b.
c.
d.
e.
Daftar Pustaka
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/06/pengertian-mencuci-tangan.html
http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2009/03/sap-penyuluhan-cuci-tangan.html
http://www.infeksi.com.Pusat Informasi Penyakit Infeksi, Andy Baex, 6 Februari 2007