Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut
TESIS
OLEH
GUNTUR
057027005 / KT
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
TESIS
OLEH
GUNTUR
057027005 / KT
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Judul Tesis
Nama Mahasiswa
:GUNTUR
Nomor Pokok
: 057027005
Program Studi
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
( Prof.dr.Guslihan D.Tjipta,SpAK )
Pembanding
( Dr.dr.Rosihan Anwar,DMM,MS,SpMK )
Pembanding
Direktur,
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
ii
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
RINGKASAN
Penelitian ini dilaksanakan di RSU Pirngadi Medan dari tanggal 21 Juni 2007
sampai 25 September 2007. Selama periode tersebut terdapat 226 anak berumur di
bawah 24 bulan yang menjalani rawat inap karena diare. Dari jumlah tersebut
berhasil didapatkan 96 sampel tinja anak yang menderita diare cair akut tanpa
disertai penyakit penyerta yang berat, dengan perincian sebanyak 58 sampel
ditemukan Rotavirus dan 38 sampel tidak ditemukan Rotavirus. Berdasarkan data
tersebut diketahui bahwa jumlah penderita diare rotavirus adalah lebih banyak dari
bukan diare rotavirus dan angka insidensi diare rotavirus adalah sebesar 25,66% .
Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
terjadinya diare rotavirus sehingga dapat diupayakan usaha-usaha pencegahan .
Sebuah studi komparatif dilakukan pada kelompok penderita diare rotavirus dan
kelompok bukan diare rotavirus untuk dilihat hubungannya dengan pemberian ASI,
masalah higiene yaitu memasak sampai mendidih air untuk minum atau susu, cuci
tangan sebelum memberi makan/minum kepada anak dan masalah sosial yaitu
kepadatan penghuni rumah penderita yang padat, jarak umur penderita yang dekat
dengan saudaranya, dan data yang bersifat obyektif yaitu jenis kelamin dan umur.
Ternyata yang mempengaruhi terjadinya diare rotavirus adalah faktor umur
penderita, terutama umur 13 sampai 24 bulan, dan pemberian imunisasi dapat
dilakukan sebagai usaha pencegahan diare rotavirus pada anak berumur di bawah 24
bulan. Untuk menentukan adanya pengaruh musim terhadap kejadian diare rotavirus,
diperlukan penelitian yang lebih lama yaitu sepanjang tahun.
iii
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
ABSTRACT
This research was conducted in Pirngadi General Hospital Medan, from 21st June
2007 to 25th September 2007. During that period, there were 226 children less than 24
months of age were admitted because of diarrhoea. Of those amounts, there were 96
faeces samples can be collected from acute watery diarrhoea patient without
accompanied severe disease, with detail counted 58 samples have Rotavirus and 38
samples without Rotavirus. Based on the data known that amount patients of
rotaviral diarrhoea is more than not rotaviral diarrhoea and incidence rate of rotaviral
diarrhoea is equal to 25,66%.
The aim of this research to look for factors influencing rotaviral diarrhoea so that
can be strived the efforts of prevention.
A comparative study was done at both groups patient of rotaviral diarrhoea and
not rotaviral diarrhoea, for look the link of breast feeding, hygiene factors like using
boiled water for drink or milk and hand washing before giving food/ drink, social
factors like crowded home and closed age distance, and objective data like gender
and age. In conclusion, only age factor influencing rotaviral diarrhoea, especially age
between 13 until 24 months, and immunization can be done as preventive effort of
rotaviral diarrhoea for children less than 24 months. To determine influence of
season to occurrence of rotaviral diarrhoea needed longer research through the year.
iv
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis persembahkan ke hadirat Tuhan yang maha pengasih dan
penyayang, atas berkat dan pimpinanNya, telah berhasil menyelesaikan penelitian
dan penulisan tesis serta studi ini.
Terima kasih tak terhingga buat kedua orangtua, isteri dan anak-anak tercinta,
yang telah menjadi penolong, pendorong dan penghibur untuk tetap tabah dan tegar
sampai dengan selesainya pendidikan ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
01. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, SpA(K), D.S.P.N., selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara dan dosen program studi Ilmu Kedokteran Tropis.
02. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara, beserta jajarannya.
03. Prof.Dr.dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM), SpA(K), selaku ketua
program studi, pembimbing dan dosen Ilmu Kedokteran Tropis, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
04. Prof.dr. Atan Baas Sinuhaji, SpA(K), dr. R.Lia Kusumawati, MS, SpMK, Drs.
Abdul Jalil Amri A., MKes, selaku Komisi Pembimbing tesis dan dosen.
05. Prof.dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K), Dr.dr. Rosihan Anwar, DMM,MS,SpMK
selaku Komisi Pembanding tesis dan dosen.
06. Direktur RSU Pirngadi Medan atas kesediaannya mengizinkan RSU Pirngadi
Medan sebagai tempat penelitian.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
07. Dr.Chairul Adilla,SpA, selaku Kepala UPF Anak ,dr. Berlian Hasibuan,SpA, dan
dr.Feraluna Nasution,SpA,selaku staf bagian gastroenterologi anak RSU Pirngadi
Medan.
08. Laboratorium Klinik Pramita Medan atas diizinkannya peneliti menggunakan sarana laboratorium mikrobiologi dan bantuan sumber daya manusia.
09. Enseval Putera Megatrading PT atas bantuannya untuk mendatangkan peralatan
diagnostik Rotavirus.
10. Fitra Adi Utomo,SP dan Siswanto Syahputra selaku staf sekretariat Program
Studi Ilmu Kedokteran Tropis pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara .
11. Semua pihak yang ikut membantu terlaksananya penelitian ini.
Harapan penulis bahwasannya hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah
khasanah ilmu pengetahuan dan berguna untuk kepentingan pengabdian masyarakat.
Akhir kata, izinkanlah penulis untuk menyampaikan nasehat dari orang bijak
Don't let the pain of one season destroy the joy of all the rest.
vi
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Nama
: Guntur
: Laki-laki
Agama
: Kristen
Status pernikahan
: Kawin
Nama isteri
: Susilawaty
Nama anak
Alamat rumah
B. Riwayat Pendidikan
1. SD PKMI 2, Medan, 1979 1985
2. SMP Sutomo 1, Medan, 1985 1988
3. SMA Sutomo 1, Medan, 1988 1991
4. Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jakarta, 1991 2000
C. Riwayat Pekerjaan
1. Dokter Pegawai Tidak Tetap di RSU Pematang Siantar, Sumatera Utara,
2001 2004.
2. Dokter paruh waktu di RS Gleni International, Medan, 2002 sekarang .
vii
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ii
RINGKASAN
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
RIWAYAT HIDUP
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR SINGKATAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.5 Hipotesa
viii
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
2.2 Rotavirus
12
15
18
20
20
20
20
21
21
21
23
24
25
26
27
4.2. Pembahasan
35
ix
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
39
5.2. Saran
39
DAFTAR PUSTAKA
40
LAMPIRAN
46
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
DAFTAR SINGKATAN
ASI
Balita
BB
: Berat Badan
BKKBN
CDC
Depkes RI
Ditjen PP-PL
dkk
: dan kawan-kawan
et al
ICT
: Immunochromatography technique
MEP
OR
: Odds Ratio
PCR
PDAM
RNA
: Ribonucleic Acid
SD
: Simpangan Deviasi
SPSS
WHO
xi
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
DAFTAR GAMBAR
Judul
Halaman
Gambar 1.
11
Gambar 2.
11
Gambar 3.
17
Gambar 4.
27
xii
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
DAFTAR TABEL
Judul
Halaman
28
29
30
31
31
32
33
34
xiii
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
xiv
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
BAB I
PENDAHULUAN
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
angka tersebut lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan anak-anak yang
mendapat air susu ibu ( ASI ). Hal ini disebabkan karena nilai gizi ASI yang tinggi,
adanya antibodi pada ASI, lekosit, enzim, hormon dan lain-lain yang melindungi
bayi terhadap berbagai infeksi (Soetjiningsih, 1997).
Laporan mengenai kejadian infeksi Rotavirus di Indonesia masih sedikit.
Rotavirus pertama kali ditemukan pada tahun 1975 dari penderita diare yang dirawat
di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM Jakarta. Prevalensinya pada waktu
itu ialah sebanyak 47%. Ternyata kemudian Rotavirus ini juga berhasil ditemukan di
Yogyakarta sekitar 40% (Abdoerrachman dkk, 1991). Suharyono (Noerasid dkk,
1994) mendapatkan angka 30,4% selama penelitian dari tahun 1979 sampai 1981
pada penderita diare akut sedangkan Teluk Sebodo,dkk (Noerasid dkk, 1994) pada
tahun 1977 mendapatkan angka 36,6%. Sunoto (1991) melaporkan angka kurang
lebih 30% sampai 40% terutama bayi dan anak usia 6 sampai 24 bulan.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK USU RSU Pirngadi Medan telah melakukan
empat kali penelitian dari tahun 1979 sampai 1982 dengan menggunakan teknik
pemeriksaan enzyme linked immunosorbent assay. Laporan pertama oleh Purba dkk
(1979) ditemukan Rotavirus pada tinja 12 (57,1%) dari 21 penderita yang berusia di
bawah lima tahun dan semua penderita diare rotavirus tersebut berusia antara nol
sampai dua tahun. Laporan kedua oleh Loebis dkk (1979) dijumpai 8 (30,7%) dari 26
penderita yang juga berumur di bawah lima tahun dengan umur tertua penderita diare
rotavirus adalah 13 bulan. Laporan ketiga oleh Ramayati dkk (1982) ditemukan 8
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
(42,1%) dari 19 penderita yang berusia di bawah tiga tahun dan semua penderita
diare rotavirus tersebut adalah berusia antara nol sampai dua tahun. Laporan keempat
oleh Razali dkk (1982) dijumpai 32 (54,2%) dari 59 penderita diare akut yang
berumur di bawah tiga tahun dengan Rotavirus di tinjanya. Dari 32 penderita ini,
hanya satu anak yang berumur di atas dua tahun.
Virus ini biasanya menyerang anak-anak yang hidup dalam kelompok yang
padat, misalnya di rumah perawatan anak, panti asuhan atau keluarga-keluarga besar
yang hidup berdesakan (Soedarto, 2004). Zahn dan Marshall (2006) melaporkan
penelitian di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat, ditemukan bahwa
pengelolaan sanitasi yang efektif tidak menurunkan penyebaran penyakit ini dan
wabah jarang terjadi akibat penularan lewat sumber air dan makanan. Demikian juga
Guardado (2004) berkesimpulan bahwa di negara-negara maju yang sudah ada
sanitasi yang baik, pengolahan makanan yang aman dan suplai air bersih serta
perbaikan higiene, ternyata bisa menurunkan kejadian wabah diare akibat bakteri
tetapi tidak berpengaruh terhadap penyebaran Rotavirus.
Berdasarkan uraian di atas, akan dilaksanakan sebuah penelitian pada anak
berumur di bawah dua tahun yang menderita diare rotavirus untuk melihat pengaruh
dari pemberian ASI, masalah higiene dan masalah sosial terhadap kejadian diare
tersebut.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Variabel Tergantung
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
1.5. Hipotesa
Ada pengaruh pemberian ASI, memasak sampai mendidih air untuk minum
atau susu, cuci tangan sebelum memberi makan/ minum kepada anak, kepadatan
penghuni rumah
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Penyebab terbanyak diare akut adalah infeksi saluran pencernaan, dan pada
kelompok umur 6 sampai 24 bulan, penyebab terbanyak adalah Rotavirus
(Abdoerrachman dkk,1991 dan Sunoto,1991). Golongan virus lainnya yaitu Enteric
adenovirus serotipe 40 dan 41, Astrovirus, Calicivirus, Norwalk virus dan Norwalk
like virus, namun tidak sebanyak Rotavirus (Bass,2004 dan Brooks dkk,2005).
Enteric adenovirus merupakan penyebab diare kedua terpenting pada bayi dan
anak kecil setelah Rotavirus dan bersifat endemis. Astrovirus dan Calicivirus dapat
juga menyebabkan diare pada bayi dan anak kecil tetapi hanya bersifat sporadis.
Sedangkan Norwalk virus dan Norwalk like virus, hanya menyerang anak yang lebih
besar dan orang dewasa (Brooks dkk,2005).
Infeksi lainnya adalah oleh golongan bakteri seperti Vibrio cholera, Vibrio
parahaemoliticus, Escherichia coli, Salmonella spp., Shigella spp., Campylobacter
jejuni, Yersinia enterocolitica, Aeromonas hidrophilia dan sebagainya. Sedangkan
golongan parasit seperti Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis, Entamoeba
histolytica, Giardia lamblia, Cryptosporidium, Candida albicans dan sebagainya
(Abdoerrachman dkk,1991 dan Sunoto,1991).
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
2.2. Rotavirus
Rotavirus pertama sekali ditemukan oleh dua orang Australia yaitu Ruth Bishop
dan Ian Holmes di tahun 1973, pada biopsi mukosa duodenum bayi penderita diare
(Elliot dan Payne,2004; Zahn dan Marshall,2006). Virus yang berbentuk seperti roda
tersebut, termasuk dalam famili Reoviridae, diklasifikasikan menjadi 7 grup ( A, B,
C, D, E, F, G ), 2 subgrup ( I atau II ) dan serotipe (Bass,2004; Zahn dan
Marshall,2006). Grup A, tidak mempunyai persamaan sifat antigen dengan grup
lainnya, adalah penyebab tersering gastroenteritis pada manusia. Rotavirus grup B,
menyebabkan penyakit berat pada bayi dan orang dewasa di Cina, dan tidak
ditemukan di daerah lainnya. Rotavirus grup C, kadang-kadang dapat menyebabkan
wabah pada manusia, dan grup lainnya menyebabkan penyakit pada binatang
(Bass,2004).
Sifat Rotavirus adalah tidak stabil terhadap panas, pH 3 9 dan pelarut lemak,
tetapi dapat diinaktivasi oleh etanol 95%, fenol dan klorin, serta enzim proteolitik
seperti tripsin, pankreatin dan elastin dapat menambah infektivitasnya (Midthun dan
Black,2000; Brooks dkk,2005). Virus ini stabil pada suhu 37oC selama 1 jam atau
suhu kamar selama 24 jam (Midthun dan Black,2000).
Rotavirus mempunyai struktur sebagai berikut :
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Pada halaman berikut ini diperlihatkan gambar Rotavirus yang diambil dengan
mikroskop elektron oleh Elliot dan Payne (2004) dan gambaran skematik oleh Zahn
dan Marshall (2006) .
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
10
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
11
puncaknya di musim kering dan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya di tempat
berbeda di Afrika. Sunoto (1991) melaporkan bahwa di Indonesia, diare yang
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
12
disebabkan oleh Rotavirus dapat terjadi sepanjang tahun, dengan puncak kejadian
pada pertengahan musim kemarau yaitu Juli dan Agustus, sedangkan yang
disebabkan oleh bakteri, puncaknya pada pertengahan musim hujan yaitu Januari dan
Februari. Penelitian oleh Eko Raharjo dan Suharyono (Raharjo dkk,1993) di Jakarta
Utara pada tahun 1990, menunjukkan Rotavirus ditemukan sepanjang tahun dengan
persentase penderita diare rotavirus pada musim kemarau lebih tinggi daripada
musim penghujan.
Rotavirus ditularkan dari satu orang ke orang lainnya secara fekal-oral dan dapat
bertahan hidup selama beberapa jam pada tangan serta berhari-hari di tempat yang
terbuat dari kayu atau bahan pakaian (Sondheimer,2003). Dapat juga terjadi dalam
bentuk infeksi nosokomial seperti yang dilaporkan oleh Zahn dan Marshall (2006)
bahwa di Amerika Serikat, kira-kira seperempat kasus diare rotavirus di dapat
sebagai infeksi nosokomial.
Virus ini biasanya menyerang anak-anak yang hidup dalam kelompok padat,
misalnya di rumah perawatan anak, panti asuhan, atau keluarga-keluarga besar yang
hidup berdesakan (Bass,2004; Soedarto,2004).
Notoatmodjo (2003) membuat persyaratan rumah sehat, salah satunya adalah
harus mempunyai luas lantai bangunan yang cukup untuk penghuni di dalamnya,
artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.
Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan
menyebabkan perjubelan ( overcrowded ). Hal ini tidak sehat, sebab di samping
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
13
menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen, juga bila salah satu anggota keluarga
terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.
Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 sampai 3 m2
untuk tiap anggota keluarga.
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Program Survai Demografik dan
Kesehatan pada tahun 2002, menemukan bahwa anak-anak yang lahir dengan jarak
tiga tahun atau lebih akan lebih sehat dan memiliki kelangsungan hidup lebih besar
di setiap saat pertumbuhan semasa bayi dan balitanya (BKKBN,2006)
Zahn dan Marshall (2006) menemukan bahwa virus bisa terdapat di tinja, ratarata adalah 10 hari sejak timbulnya diare, dan bisa berlangsung sampai tiga minggu.
Tetapi pengeluaran virus ke dalam tinja sudah terjadi satu hari sebelum munculnya
gejala klinis.
Sebuah penelitian di Royal Childrens Hospital, Melbourne, Australia oleh
Richardson dkk (1998) pada 37 anak penderita diare rotavirus akut, memperlihatkan
bahwa terdapatnya virus dalam tinja bisa berlangsung dari 4 hari sampai 57 hari
sejak diare. Kelompok terbesar adalah di bawah 10 hari ( 16 anak ), sedangkan pada
kelompok 10 sampai 21 hari dan kelompok yang lebih dari 21 hari adalah masingmasing 10 dan 11 anak. Mereka menulis bahwa perpanjangan ekskresi Rotavirus ini
berhubungan dengan respon imun yang mempengaruhi replikasi virus tersebut.
Rotavirus paling sering menyebabkan diare pada kelompok umur 6 sampai 24
bulan dengan infeksi yang lebih berat terjadi pada usia yang lebih muda, hal ini
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
14
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
15
kemampuan menyerap cairan dan elektrolit usus halus akan terganggu dan juga
pencernaan makanan terutama karbohidrat terganggu dengan hasil akhir timbul diare
(Abdoerrachman dkk,1991)
Gejala klinis jarang terjadi pada neonatus dan bayi di bawah tiga bulan karena
adanya antibodi maternal yang didapat secara transplasenta, antibodi dan faktor lain
yang didapat dari air susu ibu dan terjadinya perubahan bentuk mukosa usus sesuai
usia bayi (Hart dkk,2000; Zahn dan Marshall,2006).
Setelah umur dua tahun, hampir semua anak sudah memiliki antibodi terhadap
Rotavirus, dan titernya akan terus meningkat sampai dewasa. Titer antibodi yang
mula-mula berasal dari ibunya dan meningkatnya antibodi ini karena infeksi
berulang yang didapat kemudian (Midthun dan Black,2000). Ini bisa menerangkan
kejadian klinis dan derajat beratnya infeksi Rotavirus yang berkurang dengan
bertambahnya umur di atas dua tahun (Salinas,2004; Zahn dan Marshall,2006).
Masa inkubasi berkisar dari satu sampai lima hari dan biasanya kurang dari 48
jam (Midthun dan Black,2000). Lamanya diare biasanya berlangsung sampai lima
atau tujuh hari, tetapi infeksi kronik dapat terjadi pada anak yang imunodefisiensi
dan penyakit bisa lebih berat pada penderita malnutrisi (Pickering dan Cleary,2004).
Menurut Midthun dan Black (2000), penyakit ini ditandai oleh timbulnya secara
mendadak diare dengan tinja cair dan muntah-muntah. Muntahnya bisa mendahului
diare dan biasanya berhenti dalam waktu dua hari, meskipun demikian, Zahn dan
Marshall (2006) melaporkan bisa terjadi muntah yang hebat dan sering. Dapat juga
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
16
ditemukan demam dengan suhu badan bisa mencapai lebih 38,9 oC. Kadang-kadang
infeksi virus ini tidak menimbulkan gejala diare.
Sungkapalee dkk (2006) melaporkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
pada manifestasi klinis diare akut akibat Rotavirus dengan kelompok bukan
Rotavirus seperti Salmonella grup A I, Shigella, Vibrio dan enteropathogenic
Escherichia coli grup I, II dan III. Pada pemeriksaan tinja yang ada darah hanya
2,2% dan yang ada lekosit sebanyak 11,1%. Sedangkan Bass (2004) melaporkan
tidak ditemukan darah maupun lekosit dan Pickering dan Cleary (2004)
menambahkan bahwa tidak ditemukan lendir pada tinja.
Pada kasus yang terjadi pada bayi, gejala klinisnya lebih berat dibandingkan
dengan enteropatogen lainnya. Dan koinfeksi dengan patogen lainnya tidak
memperberat penyakitnya (Hart dkk, 2003).
Gambar 3. Urutan manifestasi klinis infeksi Rotavirus pada bayi (Zahn dan
Marshall,2006)
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
17
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
18
bayi yang mendapatkan susu formula dibandingkan bayi yang mendapat ASI, baik
secara eksklusif ataupun bersamaan dengan susu formula yang hanya 18%.
Faktor-faktor antivirus dalam ASI yang dapat melawan Rotavirus adalah
Imunoglobulin (Ig) A sekretori, makromolekul dan non imunoglobulin, seperti
mucin yang ditemukan di membran dari butiran lemak (Soetjiningsih,1997). Mucin
terdiri dari beberapa molekul kecil, glikoprotein 70kDa ( butyrophilin ) dan
lactadherin (Newburg dkk, 1998).
Lactadherin adalah glikoprotein 46 kDa yang diproduksi sel epitel payudara
selama menyusui. Melindungi dari infeksi Rotavirus dengan cara mengikatkan diri
pada virus tersebut sehingga menghambat perlekatan virus dengan reseptor sel
pejamu. Jadi, di sini lactadherin berfungsi secara penghambat kompetitif. Dari
faktor-faktor yang telah disebutkan di atas ternyata lactadherin lebih berperanan
dalam melindungi terhadap infeksi Rotavirus (Newburg dkk,1998).
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
19
BAB III
METODE PENELITIAN
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
20
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
21
umur dengan Z score terletak < -3 SD (standar deviasi) dan atau disertai tanda
klinis kwashiorkor, marasmus, marasmus-kwashiorkor (Kepmenkes RI,2004).
3. Infeksi nosokomial menurut CDC (Pittet dkk,1999) adalah kejadian infeksi
yang muncul sekurang-kurangnya 48 jam setelah menjalani rawat inap di
rumah sakit tanpa ada bukti bahwa infeksi tersebut sudah ada atau sedang
dalam masa inkubasi saat masuk rumah sakit.
4. Insiden adalah jumlah kasus baru suatu penyakit yang terjadi selama satu masa
tertentu (Bia dkk,1994).
5. Prevalensi adalah jumlah total kasus-kasus penyakit yang terjadi pada suatu
waktu tertentu di suatu wilayah (Bia dkk,1994).
6. ASI eksklusif artinya bayi hanya diberikan ASI sebagai makanannya selama
empat sampai enam bulan pertama kehidupan (Padmawati, 1997 dan Roesli,
2005).
7. Rumah tempat tinggal yang padat adalah rumah yang luas bangunannya untuk
tiap anggota keluarga kurang dari 2,5 m2 (Notoatmodjo,2003).
8. Rumah tempat tinggal yang tidak padat adalah rumah yang luas bangunannya
untuk tiap anggota keluarga lebih dari 2,5 m2 (Notoatmodjo,2003).
9. Jarak umur anak yang dekat dalam keluarga adalah kurang dari tiga tahun
(BKKBN,2006).
10. Jarak umur anak yang jarang dalam keluarga adalah tiga tahun atau lebih
(BKKBN,2006).
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
22
Ya
Kriteria eksklusi
Tidak
Rotavirus ( + )
Rotavirus ( - )
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
23
Apakah bayi mendapatkan ASI, bila ada, apakah hanya ASI saja atau juga
diberikan susu formula.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
24
Luas rumah tempat tinggal dan jumlah orang yang menghuni rumah
tersebut.
Apakah air untuk minum atau susu dimasak sampai mendidih atau tidak ?
7. Pot plastik untuk tempat tinja diserahkan kepada orangtua/ wali/ pengasuh yang
menjaga pasien dan diterangkan cara menampung tinja dalam pot plastik
tersebut. Bila ada buang air besar, supaya ditampung dan diserahkan kepada
perawat ruangan. Dan kepada perawat ruangan dipesan supaya pot plastik
tersebut diletakkan dalam cold box sebelum diserahkan kepada peneliti.
8. Sampel tinja yang sudah terkumpul dalam cold box untuk selanjutnya dibawa
ke laboratorium dan harus diperiksa dalam waktu kurang dari 72 jam sejak
ditampung.
9. Cara pendeteksian Rotavirus dengan alat VIKIAR Rota-Adeno, diterangkan
pada bagian lampiran.
3.10. Variabel yang Diamati
1. Variabel tergantung, terdiri dari diare rotavirus dan bukan diare rotavirus.
2. Variabel bebas, terdiri dari :
1. Pemberian ASI, dibagi menjadi tiga kelompok yaitu ASI eksklusif, ASI
bersama susu formula, dan tidak mendapatkan ASI.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
25
2. Memasak sampai mendidih air untuk minum atau susu, dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok air mendidih dan air tidak mendidih.
3. Cuci tangan sebelum memberikan makan/minum kepada anak, dibagi
menjadi dua kelompok yaitu ada cuci tangan dan tidak cuci tangan.
4. Kepadatan penghuni rumah penderita, dibagi dua kelompok yaitu padat
dan tidak padat.
5. Jarak umur anak dalam keluarga, dibagi menjadi dua kelompok yaitu
dekat dan jarang.
3.11. Analisa Statistik
1. Untuk data mengenai insiden diare rotavirus akan dideskripsikan.
2. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas, yaitu pemberian
ASI, memasak sampai mendidih air untuk minum atau susu , cuci tangan
sebelum memberikan makan kepada anak,kepadatan penghuni rumah penderita
dan jarak umur anak dalam keluarga terhadap kejadian diare rotavirus dipakai
uji kai kuadrat ( chi square ). Bila jumlah expected count yang kurang dari 5
melebihi 25% sel, maka dipakai uji Fishers Exact . Dinyatakan bermakna bila
nilai p < 0,05.
3. Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas tersebut di atas secara bersama-sama terhadap kejadian diare rotavirus dipakai uji regresi logistik.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
50
40
30
Frequency
20
10
0
Bukan DiareRotavirus
Diare Rotavirus
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
27
Jumlah
Rotavirus positip
Rotavirus negatip
1 ( 1,04%)
7 ( 7,29%)
8 ( 8,33%)
3 6 bulan
16 (16,67%)
10 (10,41%)
26 (27,08%)
7 12 bulan
24 (25 %)
13 (13,54%)
37 (38,54%)
< 3 bulan
13 24 bulan
17 (17,71%)
8 ( 8,33%)
25 (26,04%)
Jumlah
58 (60,42%)
38 (39,57%)
96 ( 100 % )
Berdasarkan uji statistik dengan kai kuadrat untuk mengetahui pengaruh umur
terhadap kejadian diare rotavirus didapatkan nilai p = 0,035. Nilai p yang lebih kecil
dari 0,05 ini, berarti umur mempunyai pengaruh terhadap kejadian diare rotavirus.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
28
Jumlah
Rotavirus positip
Rotavirus negatip
Laki - laki
37 (38,54%)
21 (21,87%)
58 (60,41%)
Perempuan
21 (21,87%)
17 (17,71%)
38 (39,58%)
Jumlah
58 (60,41%)
38 (39,58%)
96 (100%)
Berdasarkan uji statistik dengan kai kuadrat untuk mengetahui pengaruh jenis
kelamin terhadap kejadian diare rotavirus didapatkan nilai p = 0,403. Nilai p yang
lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak ada hubungannya
dengan kejadian diare rotavirus.
4.1.3. Pola pemberian ASI
Pola pemberian ASI pada penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu
kelompok ASI saja, ASI dan susu formula dan kelompok yang tidak mendapatkan
ASI. Distribusi pasien pada masing-masing kelompok tersebut diperlihatkan pada
tabel di halaman berikut.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
29
Jumlah
Rotavirus positip
Rotavirus negatip
ASI saja
15 (15,6%)
11 (11,5%)
26 (27,1%)
17 (17,7%)
12 (12,5%)
29 (30,2%)
Tidak ASI
26 (27,1%)
15 (15,6%)
41 (42,7%)
58 (60,4%)
38 (39,6%)
96 (100%)
Jumlah
Berdasarkan uji statistik dengan kai kuadrat untuk mengetahui pengaruh pola
pemberian ASI terhadap kejadian diare rotavirus didapatkan nilai p = 0,872. Nilai p
yang lebih besar dari 0,05 ini, berarti bahwa pemberian ASI tidak ada hubungannya
dengan kejadian diare rotavirus.
4.1.4. Kebiasaan memasak air untuk minum sampai mendidih
Sebagian besar responden mengatakan bahwa air untuk minum ataupun untuk
membuat susu dimasak sampai mendidih. Sedangkan kelompok yang tidak memasak
air minum sampai mendidih memakai air minum dalam kemasan sehingga tidak
dimasak lagi.
Berdasarkan uji statistik dengan kai kuadrat untuk mengetahui pengaruh
memasak air minum sampai mendidih terhadap kejadian diare rotavirus didapatkan
nilai p = 0,67. Nilai p yang lebih besar dari 0,05 ini berarti memasak air sampai
mendidih tidak mempengaruhi kejadian diare rotavirus.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
30
Tabel 4. Distribusi sampel berdasarkan pemeriksaan Rotavirus dan kebiasaan memasak air minum
Memasak
Jumlah
Air minum
Rotavirus positip
Rotavirus negatip
Mendidih
42 (43,8%)
29 (30,2%)
71 ( 74%)
Tidak mendidih
16 (16,6%)
9 ( 9,4%)
25 ( 26%)
Jumlah
58 (60,4%)
38 (39,6%)
96 (100%)
4.1.5. Kebiasaan cuci tangan sebelum memberi makan/ minum kepada anak
Sebagian besar responden mengaku tidak mencuci tangan sebelum memberi
makan atau menyusui. Hal yang sama ditemukan pada kelompok diare rotavirus
maupun bukan diare rotavirus, seperti diperlihatkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Distribusi sampel berdasarkan pemeriksaan Rotavirus dan kebiasaan cuci
tangan sebelum memberi makan/ minum
Kebiasaan
Cuci tangan
Jumlah
Rotavirus positip
Rotavirus negatip
Ada
21 (21,9%)
14 (14,6%)
35 ( 36,5%)
Tidak
37 (38,5%)
24 (25%)
61 ( 63,5%)
58 (60,4%)
38 (39,6%)
96 (100%)
Jumlah
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
31
Jumlah
Rotavirus positip
Rotavirus negatip
55 (57,3%)
37 (38,5%)
92 ( 95,8%)
3 ( 3,1%)
1 ( 1,1%)
4 ( 4,2%)
58 (60,4%)
38 (39,6%)
96 (100%)
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
32
Jumlah
Rotavirus positip
Rotavirus negatip
Jarang
47 (49%)
25 (26%)
72 ( 75%)
Dekat
11 (11,4%)
13 (13,6%)
24 ( 25%)
58 (60,4%)
38 (39,6%)
96 (100%)
Jumlah
Berdasarkan uji statistik dengan kai kuadrat untuk mengetahui pengaruh jarak
umur pasien dengan saudaranya terhadap kejadian diare rotavirus didapatkan nilai
p = 0.092. Nilai p yang lebih besar dari 0,05 ini, berarti jarak umur dengan saudara
yang dekat yaitu kurang dari tiga tahun tidak mempengaruhi kejadian diare rotavirus.
4.1.8. Uji regresi logistik
Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari semua faktor
resiko yang diteliti dan umur serta jenis kelamin terhadap kejadian diare rotavirus.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
33
Pada tabel berikut ini disajikan hasil akhir dari delapan tahapan seleksi uji regresi
logistik terhadap masing-masing variabel tersebut.
Tabel 8. Hasil uji regresi logistik
Tahapan
seleksi
Variabel
1.
2.
Cuci Tangan
3.
Luas Rumah
4.
Jenis Kelamin
5.
6.
7.
8.
UMUR 3 6 bulan
UMUR 13 14 bulan
UMUR 7 12 bulan
df
Sig.
Exp(B)
S.E.
Wald
.124
.584
.045
.832
1.132
.360
3.557
.112
.488
.053
.818
1.119
.430
2.911
.592
1.221
.235
.627
1.808
.165
19.777
.376
.465
.654
.419
1.456
.585
3.623
-.486
.557
.764
.382
.615
.206
1.830
-.536
.489
1.201
.273
.585
.225
1.525
.483
.553
.766
.382
1.622
.549
4.790
2.416
2.700
2.559
1.143
1.152
1.123
4.471
5.494
5.191
1
1
1
.034
.019
.023
11.200
14.875
12.923
1.193
1.556
1.430
105.132
142.195
116.785
Pada tabel di atas terlihat bahwa faktor umur saja yang berpengaruh terhadap
kejadian diare rotavirus dengan nilai p (sig.) yang semuanya lebih kecil dari 0,05.
Dari kelompok umur tersebut ternyata didapatkan bahwa faktor resiko yang paling
besar adalah kelompok umur 13 sampai 24 bulan (OR=14,875), diikuti kelompok
umur tujuh sampai 12 bulan (OR=12,923) dan kelompok umur tiga sampai enam
bulan (OR=11,2).
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
34
4.2. Pembahasan
Selama periode penelitian yaitu dari tanggal 21 Juni 2007 sampai 25 September
2007 di ruang III Anak RSU Pirngadi Medan, dijumpai 226 kasus diare pada anak
berumur di bawah dua tahun yang menjalani rawat inap. Dari jumlah tersebut yang
memenuhi persyaratan inklusi dan eksklusi adalah sebanyak 96 orang dengan 58
anak ditemukan Rotavirus dalam tinjanya, sedangkan yang tidak ditemukan
Rotavirus dalam tinjanya lebih sedikit yaitu sebanyak 38 anak dan kelompok terakhir
ini tidak dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan data tersebut didapat angka
insidensi diare rotavirus dari penelitian ini adalah sebesar 58/226 atau 25,66 %.
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Vargas dkk (2004) di
Ifakara,Tanzania; Eko Raharjo dan Suharyono (Raharjo dkk,1993) di Jakarta Utara
pada tahun 1990, menunjukkan kasus diare rotavirus di tempat-tempat beriklim
tropis lebih banyak ditemukan pada musim kemarau dengan puncak kejadian di
bulan Juli dan Agustus. Dalam hal ini, ada atau tidaknya pengaruh musim terhadap
kejadian diare rotavirus, diperlukan penelitian lebih lanjut.
Demikian juga bila ditinjau dari faktor umur, ternyata umur mempunyai
pengaruh terhadap kejadian diare rotavirus, seperti penelitian sebelumnya oleh Purba
dkk (1979) dan Razali dkk (1982) bahwa pada pasien diare cair akut di bawah 24
bulan lebih banyak disebabkan oleh infeksi Rotavirus.
Tabel 1 di atas memperlihatkan bahwa kasus diare rotavirus paling banyak
ditemukan pada kelompok umur tujuh sampai 12 bulan, dan yang paling sedikit
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
35
adalah di bawah tiga bulan. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh
Black dkk (Midthun dan Black, 2000) di Bangladesh dan Salinas dkk (2004) di
Valencia, Venezuela. Adanya antibodi maternal yang didapat secara transplasenta
dapat menjelaskan sedikitnya kasus diare rotavirus di bawah usia tiga bulan (Hart
dkk,2000; Zahn dan Marshall,2006), sedangkan berdasarkan uji regresi logistik,
ternyata didapatkan bahwa yang merupakan faktor resiko terbesar adalah kelompok
umur 13 sampai 24 bulan (OR=14,875), diikuti kelompok umur tujuh sampai 12
bulan (OR=12,923) dan kelompok umur tiga sampai enam bulan (OR=11,2). Hal ini
bisa dimengerti karena semakin bertambah umur di atas tiga bulan, antibodi maternal
sudah semakin berkurang dan hilang.
Pada kasus diare rotavirus juga ditemukan bahwa pasien laki-laki adalah lebih
banyak dari perempuan. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh
Purba dkk (1979), Ramayati dkk (1982) dan Razali dkk (1982) di RSU Pirngadi
Medan. Meskipun demikian hasil uji statistik memperlihatkan bahwa jenis kelamin
tidak mempengaruhi terjadinya diare Rotavirus.
Penderita diare rotavirus yang tidak mendapat ASI adalah yang paling banyak
yaitu 27,1% dibandingkan dengan kelompok yang mendapat ASI saja (15,6%) dan
kelompok yang mendapat ASI dan susu formula (17,7%). Secara deskriptif
diperlihatkan bahwa kelompok yang mendapat ASI lebih sedikit kasus diare
rotavirusnya dibandingkan dengan kelompok yang sama sekali tidak mendapat ASI,
hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa di dalam ASI terdapat lactadherin yang
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
36
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
37
ini yang sering menyerang anak-anak yang hidup dalam kelompok yang padat
(Soedarto, 2004).
Penelitian ini juga menemukan bahwa jarak umur dengan saudara yang dekat
yaitu kurang dari tiga tahun tidak mempengaruhi kejadian diare rotavirus . Hal ini
dimungkinkan bila orangtua mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengurus
anak-anak mereka.
Dari semua faktor yang sudah dibahas diatas baik yang bukan termasuk dalam
tujuan penelitian yaitu umur penderita diare cair akut, jenis kelamin, dan yang
termasuk dalam tujuan penelitian, ternyata setelah dilakukan uji statistik secara
regresi logistik didapatkan bahwa faktor umur adalah yang paling berpengaruh
terhadap kejadian diare rotavirus. Dari kelompok ini, ternyata yang paling besar
resikonya adalah umur 13 sampai 24 bulan.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari faktor-faktor berikut ini, yaitu pemberian air susu ibu, memasak sampai
mendidih air untuk minum atau susu, cuci tangan sebelum memberi makan/ minum
kepada anak, kepadatan penghuni rumah penderita yang padat, jarak umur anak yang
dekat dalam keluarga, jenis kelamin dan umur, ternyata yang berpengaruh adalah
faktor umur, serta pemberian imunisasi dapat dilakukan sebagai usaha pencegahan
diare rotavirus pada anak berumur di bawah 24 bulan.
5.2. Saran
Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka pendek yaitu sekitar tiga bulan,
sehingga tidak dapat ditentukan adanya pengaruh musim terhadap kejadian diare
rotavirus, oleh karena itu diperlukan penelitian yang lebih lama yaitu minimal 12
bulan dan bersifat kohort prospektif.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
39
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman,M.H.; Alatas,H.; Dahlan,A.; dkk. 1991. Gastroenterologi. Dalam:
Rusepno H. dan Husein A. (Penyunting). Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak.
Cetakan ke-6. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Jakarta. hlm. 283 284,310311.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 2006. Peningkatan ketahanan
keluarga dalam mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Dikutip dari: URL:
http://www.bkkbn.go.id/ditfor/download/program/ketahanan%20keluarga06.doc
Bass,D..M. 2004. Rotavirus and other agents of viral gastroenteritis. In: Behrman
R.E.; Kliegman R.M. and Jenson H.B. (Eds). Nelson Textbook of Pediatrics.17th
Edition. Saunders. Philadelphia. pp.1081 1083.
Bia,F.J.;Brady,J.P.;Brady,L.W.; et al. 1994. Kamus Kedokteran Dorland.Terjemahan
dari Dorlands Illustrated Medical Dictionary.Oleh Rima M.H.; Andry H.;Willie
J.; dkk. Edisi ke-26. EGC. Jakarta. hlm. 916, 1491.
Brooks,G.F.; Butel,J.S. and Morse,S.A. 2005. Reovirus dan rotavirus. Dalam: Dripa
S.(Penyunting).Mikrobiologi Kedokteran.Terjemahan dari Medical Microbiology
Oleh Nani W. Edisi ke-1. Salemba Medika. Jakarta. hlm. 171 176.
Ditjen PP-PL.2000. Penyakit virus akut, gastroenteritis. Dalam:I Nyoman Kandun
(Penyunting).Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Terjemahan dari Control
of Communicable Diseases Manual. Edisi ke-17. Jakarta. hlm. 227 229.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
40
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
41
Midthun,K. and Black,R.E. 2000.Viral diarrheas. In: Alan J.M.;Larry W.L.and Theo
dore,F.T.(Eds).Hunters Tropical Medicine and Emerging Infectious Diseases.
8th Edition. WB Saunders. Philadelphia. pp. 220 223.
Nasar,S.S. dan Sudibjo,S. 1991. Gizi. Dalam: A.H. Markum; Sofyan I.; Husein A.;
Arwin A.;Agus A. dan Sudigdo S.(Penyunting).Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak
Jilid 1. FKUI .Jakarta. hlm. 163 - 164.
Newburg, D.S.; Peterson, J.A.; Palacios, G.M.R.; et al. 1998. Role of human milk
lactadherin in protection against symptomatic rotavirus infection. Lancet. 351 :
1160-1164.
Notoatmodjo,S. 2003. Kesehatan lingkungan. Dalam: Prinsip-prinsip Dasar Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Cetakan ke-2. Rineka Cipta. Jakarta. hlm. 151.
Noerasid,H.; Suraatmadja,S. dan Asnil, P.O. 1994. Gastroenteritis ( Diare ) akut.
Dalam: Suharyono, Aswitha B. dan E.M. Halimun(Penyunting).Gastroenterologi
Anak Praktis. Cetakan ke-2. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. hlm. 52, 76.
Padmawati,I.A. 1997. Manajemen laktasi. Dalam: Soetjiningsih (Penyunting). ASI,
Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Cetakan ke-1. EGC. Jakarta. hlm. 94.
Pickering,L.K. and Cleary,T.G. 2004. Infections of the gastrointestinal tract. In:
Gershon,A.A.; Hotez,P.J. and Katz,S.L. (Eds). Krugmans Infectious Diseases
of Children. 11th Edition. Mosby. Philadelphia. p.222.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
42
Pittet,D.; Harbarth,S.; Ruef,C.; et al.1999. Prevalence and risk factors for nosocomial
infections in four university hospitals in Switzerland. Infect Control Hosp
Epidemiol. 20: 37 42.
Purba,D.; Sitepu,N.; Loebis,M.S.; Sutanto,A.H. dan Siregar,H. 1979. Gastroenteritis
karena rotavirus di RS Dr.Pirngadi Medan. Laporan pertama. hlm. 1 7 .
Raharjo,E.; Heriyanto,B. dan Yuwono, D. 1993. Diare rotavirus pada anak usia di
atas lima tahun dan orang dewasa di Jakarta Utara.Cermin Dunia Kedokteran 84:
51 54.
Ramayati, R.; Noeriman, A.J; Tambunan, S.; Sutanto, A.H. dan Siregar, H. 1982.
Rotavirus gastroenteritis di Medan ( laporan ketiga ). Dalam: I. Sudigbia; Ag.
Sumantri; Soedibyakti A.; dkk (Penyunting). Kumpulan Makalah Pertemuan
Ilmiah Berkala ke VIII Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia.
BKGAI. Semarang. hlm. 247.
Razali,A.; Jufri,A.; Karo-karo,M.; Sutanto,A.H. dan Siregar,H. 1982. Rotavirus
gastroenteritis di Medan ( laporan keempat ). Dalam: I. Sudigbia; Ag.Sumantri;
Soedibyakti A.; dkk(Penyunting).Kumpulan Makalah Pertemuan Ilmiah Berkala
ke VIII Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia. BKGAI. Semarang.
hlm. 251.
Richardson,S.; Grimwood,K.; Gorrell,R.; et al. 1998. Extended excretion of rotavirus
after severe diarrhoea in young children. Lancet. 351: 1844 1848.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
43
Roesli Utami. 2005. Apa itu ASI eksklusif ? Dalam: Mengenal ASI eksklusif.
Cetakan ke-3. Trubus Agriwidya. Jakarta. hlm. 3.
Saleemi,M.A.; Zaman,S.; Akhtar, H.Z.; et al. 2004. Feeding patterns, diarrhoeal ill
ness and linear growth in 0 24 month old children. J Trop Pediatr.50:164169.
Salinas,B.;Gonzales,G.;Escalona,M.;Gonzalez,R.; Materan, M. and Schael, I.P.2004
Epidemiologic and clinical characteristic of rotavirus disease during five years of
surveillance in Venezuela. Pediatr Infect Dis J. 23: 161 167.
Soedarto. 2004. Penyakit virus pada pencernaan. Dalam:Sinopsis virologi kedokteran
Cetakan ke-1. Airlangga University Press. Surabaya. hlm. 109 110.
Soetjiningsih. 1997. Peran air susu ibu dalam pencegahan dan penatalaksanaan diare
akut. Dalam: Soetjiningsih (Penyunting). ASI, petunjuk untuk tenaga kesehatan.
Cetakan ke-1. EGC. Jakarta. hlm. 65, 68.
Sondheimer,J.M.2003. Gastrointestinal tract. In:William W.H.;Anthony R.H.; Myron
J.L. and Judith M.S. Current pediatrics diagnosis and treatment.16thEdition. The
McGraw-Hill Companies. Singapore. p.630.
Suharyono. 1986. Diskusi. Dalam: Diare Akut. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta. hlm. 196 198.
Suharyono. 1991. Diare akut. Dalam: Diare Akut, Klinik dan Laboratorik. Cetakan
ke-1. Rineka Cipta. Jakarta. hlm. 2.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
44
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
45
Lampiran 1.
Pendeteksian Rotavirus dengan alat VIKIAR Rota-Adeno .
A. Bahan dan peralatan yang diperlukan
1. Tinja.
Waktu pengambilan tinja yang paling baik adalah mulai saat timbulnya diare
sampai dengan 5 hari kemudian. Tinja yang diambil harus dimasukkan ke dalam
tempat yang bersih, kering, dan tidak mengandung deterjen, ataupun media transpor.
Tinja diambil sebanyak 1 sampai 2 ml atau 1 sampai 2 gram. Sampel tersebut harus
segera dibawa ke laboratorium dalam waktu 6 jam atau bila tidak harus disimpan
pada suhu 2 sampai 8 oC dan harus diperiksa dalam waktu kurang dari 72 jam. Bila
tidak bisa diperiksa dalam waktu 72 jam, maka harus dibekukan pada suhu -31
sampai -19 oC.
2. VIKIAR Rota-Adeno.
Alat ini terdiri dari 3 komponen yaitu perangkat uji ( test device ) yang siap
pakai, alat penetes spesimen yang diperuntukan sekali pakai, dan larutan dapar
dalam tempat ( vial ) yang sudah dilengkapi batang aplikator.
3. Petunjuk waktu
4. Alat pemutar ( centrifuge ) dan pipet, bila diperlukan.
B. Cara kerja
1. Sebelum uji dilakukan, sampel tinja tersebut diletakkan dulu pada suhu
ruangan ( 15 sampai 30 oC ).
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
46
2. Ambil tinja sebanyak 50 mg dengan batang aplikator yang sudah tersedia dan
dimasukkan dalam vial yang sudah berisi larutan dapar. Bila tinjanya encer, maka
diambil dengan menggunakan pipet dan teteskan sebanyak 2 tetes ( kira-kira 50
mikroliter ) ke dalam vial tersebut.
3. Tutup vial tersebut dan goyang sampai homogen.
4. Setelah larut homogen, maka teteskan 2 tetes larutan tersebut ke perangkat uji.
C. Interpretasi hasil
Teknik penyiapan dan pengolahan sampel yang benar dibuktikan dengan
munculnya garis kontrol ( warna ungu ). Bila garis tersebut tidak muncul, maka
sampel harus diulangi. Bila muncul garis biru, berarti Rotavirus positif, dan bila
muncul garis merah berarti Adenovirus positif. Bila garis petanda untuk masingmasing virus tersebut tidak muncul, maka hasil pemeriksaan adalah negatif.
D. Spesifikasi alat
Alat ini bekerja dengan teknik immunochromatography (ICT) yang mempunyai
sensitivitas sebesar 96,1% dan spesifisitas sebesar 97,2% terhadap Rotavirus.
Sedangkan terhadap Adenovirus mempunyai sensitivitas sebesar 97,6% dan
spesifisitas sebesar 98,3%.
Hasil pemeriksaan juga cukup akurat karena tidak terdapat reaksi silang dengan
bakteri, virus dan jamur yang bisa ditemukan di tinja.
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
47
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
48
Peneliti,
( Dr.Guntur )
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
49
Lembar Pertanyaan
Identitas Pasien
No. Urut
Umur/ T T L
Jenis kelamin
Alamat
Telepon
Nama orangtua/wali :
Pemeriksaan Fisik
Berat badan
Penyakit penyerta :
Penyakit Diare
Tanggal rawat inap :
Mulai menderita diare:
Konsistensi tinja
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
50
Pertanyaan Penelitian
01. Apakah bayi mendapatkan ASI, bila ada,apakah hanya ASI saja atau juga diberikan susu formula ?
Jawab:
02. Berapa luas rumah tempat tinggal atau ukuran rumah dan jumlah orang yang
menghuni rumah tersebut ?
Jawab:
03. Apakah air untuk minum atau susu dimasak sampai mendidih atau tidak ?
Jawab:
04. Apakah ada cuci tangan sebelum memberikan makan kepada anak ?
Jawab:
05. Berapa tahun jarak umur pasien dengan saudara-saudaranya dalam keluarga ?
Jawab:
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
51
No.
Urut
No. RM
Nama
001.
Tanggal
Masuk
RS
180607
T.Lahir
( bln )
Seks
Alamat
54.21.70
002.
180607
54.21.94
LaurenMauli
Sinurat
Radis
290506
( 12 )
231106
( 6)
220506
( 13 )
Lk
Stefani Butar-butar
150905
( 21 )
Lk
54.40.61
Faizil
121205
( 18 )
Lk
210607
54.24.69
Heni Siregar
Pr
007.
210607
54.24.79
Suriani
008.
220607
berulang
Asyimi (Asimmi)
009.
210607
54.24.90
010.
220607
54.25.36
Guruh
Kusairi
(Kuster)
Mhd Ibra Buana
180906
( 9)
220706
( 11 )
190706
( 11 )
010606
( 12 )
4 bulan
003.
190607
54.23.12
004.
190607
53.63.54
005.
210607
006.
011.
240607
54.33.23
Edy Saputra
091105
( 19 )
Lk
012.
240607
54.33.26
Khairul Fikri
140206
( 16 )
Lk
013.
240607
54.33.28
Nurhajijah
191206
( 6)
Pr
014.
260607
54.33.45
Haris Syaputra
8 bulan
Lk
015.
260607
54.33.64
Ayu Wulandari
14 bulan
Pr
016.
260607
54.33.74
030806
( 10 )
Lk
Raja
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Pr
Pr
Pr
Lk
Lk
Lk
52
017.
270607
54.47.48
Artha Purba
290706
( 11 )
Pr
018.
280607
54.47.85
Muhamad
Hakim
061106
( 7 )
Lk
019.
280607
54.47.90
Rizky Saputra
080906
( 9)
Lk
020.
290607
52.39.64
Safaruddin
240306
( 15 )
Lk
021.
290607
54.48.53
Hariansyah
110806
( 10 )
Lk
022.
010707
54.49.85
Jeremia Tambun
110906
( 9)
Lk
023.
020707
54.49.81
Zakila Humaizal
210305
( 15 )
Pr
024.
020707
54.49.71
Fakri
Tambunan
160207
( 4)
Lk
025.
040707
52.15.17
Talitha Humaida
150107
( 5)
Pr
026.
040707
54.63.17
Agus Riandi
170806
( 10 )
Lk
027.
050707
54.67.04
Daffa Arista
160806
( 10 )
Lk
028.
060707
berulang
M. Aulia Rifaldo
200307
( 3)
Lk
029.
060707
54.64.95
Grace
Panjaitan
050905
( 22 )
Pr
030.
080707
00.23.93
berulang
Wahyuni
250607
( 0)
Pr
031.
090707
54.24.14
Marisa A.Siregar
150306
( 15 )
Pr
032.
090707
54.75.62
Yoshua
Setiawan
Lumbangaol
230606
( 12 )
Lk
Fajar
Fadila
Nikita
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
53
033.
100707
54.76.47
Dwi Aulia
120606
( 12 )
Pr
034.
100707
54.76.10
Zahra
140806
( 10 )
Pr
035.
100707
54.76.55
Dea Ananda
040506
( 14 )
Pr
036.
120707
54.77.72
Munawir
Nasution
170307
( 3)
Lk
037.
130707
54.77.79
Cheysa
250507
( 2)
Pr
038.
130707
54.79.02
Nabila Cahyani
231206
( 6)
Pr
039.
140707
54.79.60
090906
( 10 )
Lk
040.
150707
44.23.78
100905
( 22 )
Pr
Jl.
Utomo
Medan Timur
041.
160707
54.89.50
Jonris Purba
100906
( 10 )
Lk
042.
160707
51.81.60
Abednego Siahaan
080606
( 13 )
Lk
043.
170707
52.33.57
Batara Raja
180906
( 10 )
Lk
044.
180707
54.91.03
Intan Sidabutar
030306
( 16 )
Pr
045.
200707
54.91.86
Amir Hamzah
280806
( 10 )
Lk
046.
200707
54.98.01
Martin Fernando
290506
( 13 )
Lk
047.
200707
54.98.29
Kezia Sihite
030107
( 6)
Pr
048.
230707
55.12.50
Dwi Andika
280107
( 5)
Pr
Hafis
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
54
049.
230707
55.08.43
Jayanti Oktavia
211006
( 9)
Pr
050.
230707
55.12.87
Joel Simanjuntak
080407
( 4)
Lk
051.
240707
54.79.42
Rahmat Rambe
290507
( 1)
Lk
052.
250707
berulang
Saskia Ariani
040307
( 4)
Pr
053.
260707
55.14.61
Rajani
140407
( 3)
Lk
054.
290707
berulang
Faturrahman
040307
( 4)
Lk
055.
290707
55.17.05
Josua
Purba
060107
( 6)
Lk
056.
310707
55.17.96
Sella Endang
261206
( 7)
Pr
057.
310707
55.18.26
Ilham
Siregar
Nawawi
270706
( 12 )
Lk
058.
010807
55.18.67
Tasya
Siregar
Amalia
010706
( 13 )
Pr
059.
010807
55.18.92
Valentino Manalu
130206
( 17 )
Lk
060.
030807
55.20.27
Husni Hotimah
280806
( 11 )
Pr
061.
040807
55.20.34
Amri Kodri
231105
( 20 )
Lk
062.
060807
55.30.66
Valentino
Situmorang
140207
( 5)
Lk
063.
060807
55.36.45
Bethran Pandiangan
210506
( 14 )
Lk
064.
070807
55.30.75
Exxel Silalahi
200107
( 6)
Lk
Andreanus
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Jl.
Laut
Dendang/
Mesjid No.5 Percut
Sei.Tuan D. Serdang
Jl.
Sarah
Lima.
Perumnas Mandala
Jl.
Pimpinan
Gg
Sekolah.
Medan
Perjuangan
Jl. Pasar IX. Medan
Tembung
55
065.
070807
55.30.91
Muhammad Fadila
270606
( 13 )
Lk
066.
090807
55.31.69
Refliansyah
230905
( 22 )
Lk
067.
090807
55.35.27
Rizky Agustinus
010906
( 11 )
Lk
068.
130807
55.43.40
Yuda Hendriko
210407
( 3)
Lk
069.
130807
55.43.69
Ahmad Ridwan
020207
( 6)
Lk
Jl.
Elang
No.60
Perumnas
Mandala
Medan
Jl. Gaharu Gg. Berdikari
No.1B Medan Timur
070.
140807
55.44.42
Haposan Sagala
251006
( 9)
Lk
071.
180807
55.54.13
Ruziqni
180607
( 2)
Pr
072.
180807
55.54.80
Marlin br Silalahi
170407
( 4)
Pr
073.
190807
berulang
17.20.80
Ridho Syahputra
260407
( 3)
Lk
074.
200807
55.55.91
Ruziqma
180607
( 2)
Pr
075.
200807
55.55.99
Mega Sulistiawati
290606
( 13 )
Pr
076.
200807
55.56.14
050307
( 5)
Lk
077.
210807
53.95.74
Mery
Siregar
221106
( 9)
Pr
078.
220807
55.64.08
Ferdinan Samuel
170407
( 4)
Lk
079.
250807
55.65.82
M. Defandi Lubis
130906
( 11 )
Lk
080.
260807
55.66.00
17.25.77
Vivian Purba
101006
( 10 )
Pr
Yohana
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Medan
56
081.
270807
55.66.57
Nazwa Hanifa
230706
( 13 )
Pr
082.
270807
berulang
Aditya Ginting
220806
( 12 )
Lk
083.
290807
55.68.28
Ade
Siregar
060107
( 7)
Lk
Pasar
IX.
Tembung
084.
310807
55.74.28
Riko Damanik
170207
( 6)
Lk
Jl.
Madya
Santoso
No.164 B. Medan Barat
085.
030907
55.76.69
Nahla
040506
( 16 )
Pr
086.
110907
55.82.92
270807
( 0)
Lk
087.
120907
55.92.31
290507
( 3)
Pr
088.
120907
55.92.54
020906
( 12 )
Lk
089.
120907
55.92.59
Siti Adelia
Harahap
090107
( 8)
Pr
Jl.
Batang
Kuis
Gg.Mabana
No.30.
Percut Sei.Tuan.
Jl. Perjuangan Lr. Karto
No.51.
Medan
Perjuangan
Jl. Menteng VII. Medan
Tenggara
090.
130907
55.93.13
Mawar Nasution
180607
( 3)
Pr
091.
140907
54.37.64
Fatiyah Azzahra
270306
( 17 )
Pr
092.
180907
56.06.06
Hadianto
020207
( 7)
Lk
093.
190907
56.06.74
170707
( 2)
Lk
094.
210907
56.07.90
A/d
Astuti
Ramadhani
140907
( 0)
Lk
095.
210907
56.07.95
Friza
Pratama
Aditya
220906
( 12 )
Lk
096.
240907
56.09.75
Yudisius
081006
( 11 )
Lk
Irfansyah
Putri
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Medan
No.66
57
Nama
Umur
(bln )
12
Seks
Lk/Pr
Lk
BBM
( kg )
8
01.
Lauren
Mauli R.S.
Radis
Pr
6,8
13
Pr
6,7
21
Lk
9,24
05.
Gressia
Meliana S.
Stefani
Butar-butar
Faizil
18
Lk
8,4
06.
Heni Siregar
Pr
5,8
07.
Suriani
11
Pr
8,3
08.
Asyimi
(Asimmi)
Guruh
Kusairi
Mhd
Ibra
Buana
Edy Saputra
11
Lk
7,5
12
Lk
7,8
Lk
5,3
19
Lk
11
Khairul
Fikri
Nurhajijah
16
Lk
7,9
Pr
6,5
Haris
Syaputra
Ayu
Wulandari
Lk
14
Pr
7,4
02.
03.
04.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Mulai
diare
1806
2007
1606
2007
1706
2007
1506
2007
1806
2007
1406
2007
2106
2007
2006
2007
1906
2007
1906
2007
2206
2007
2206
2007
2306
2007
2106
2007
2306
2007
Tanda
dehidrasi
TD
ASI + F
LR
TP/P
TP
AMS
M/TM
M
CT
C/TC
C
JUS
J/D
J
180607 - 220607
DRS
TA
TP
TC
190607 - 270607
DRS
ASI + F
TP
190607 - 250607
DRS
ASI + F
TP
TC
210607 - 220607
DRS
TA
DB
TP
TC
210607 - 240607
DRS
TP
220607 - 230607
DRS
TA
TP
TC
210607 - 230607
DRS
ASI + F
TP
TC
220607 - 290607
DRS
ASI + F
TP
TC
DRS
TA
TP
TM
240607 - 270607
DRS
TP
240607 - 030707
DRS
TP
260607 - 020707
DRS
TA
TP
TC
260607 - 290607
DRS
TP
TC
210607 - 100707
240607 - 270607
Penyakit
penyerta
Tonsilofaringitis,
Furunkelosis
Hipokalemi
ISPA, Ascariasis
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
ASI
Tinja
rutin
N
Rotavirus
+
_
+
_
Telur
Ascaris
58
No.
Nama
16.
Abdi
Zil
Ikram
Artha Purba
17.
18.
Umur
(bln )
10
Seks
Lk/Pr
Lk
BBM
( kg )
6,7
11
Pr
7,1
Lk
5,6
Lk
9,2
20.
Muhamad
Fajar Hakim
Rizky
Saputra
Safaruddin
15
Lk
8,3
21.
Hariansyah
10
Lk
6,8
22.
Lk
8,7
15
Pr
8,06
Lk
4,9
Pr
6,65
26.
Jeremia
Tambun
Zakila
Humaizal
Fakri Fadila
Tambunan
Talitha
Humaida
Agus Riandi
10
Lk
27.
Daffa Arista
10
Lk
7,8
28.
M.
Aulia
Rifaldo
Grace Nikita
P.
Wahyuni
Lk
6,4
22
Pr
15
Pr
2,18
19.
23.
24.
25.
29.
30.
Mulai
diare
2406
2007
2506
2007
2506
2007
2506
2007
2506
2007
2806
2007
2606
2007
0107
2007
2806
2007
0207
2007
2906
2007
0207
2007
0607
2007
0607
2007
0707
2007
Penyakit penyerta
Tanda
dehidrasi
DRS
ASI
A
LR
TP/P
TP
AMS
M/TM
M
CT
C/TC
C
JUS
J/D
J
270607 - 300607
Tinja
rutin
Rotavirus
+
DRS
ASI + F
TP
TM
280607 - 030707
DRS
ASI + F
TP
TC
280607 - 020707
DRS
ASI + F
TP
TC
290607 - 020707
Ascariasis
DRS
ASI + F
TP
TM
TC
290607 - 030707
Tonsilofaringitis
DRS
TP
TC
010707 - 030707
DRS
TP
TC
020707 - 040707
DRS
ASI + F
TP
TM
DRS
TA
TP
040707 - 060707
DRS
ASI + F
TP
TM
040707 - 060707
DRS
TP
TC
020707 - 060707
ISPA
040707 - 090707
Ascariasis
DRS
ASI + F
TP
060707 - 090707
Tonsilofaringitis
DRS
TA
TP
TC
060707 - 120707
DRS
TA
TP
TM
080707 - 130707
DRS
TA
TP
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
59
No.
Nama
Umur
(bln )
15
Seks
Lk/Pr
Pr
BBM
( kg )
9
31.
33.
Marisa
A.Siregar
Yoshua
Setiawan L.
Dwi Aulia
12
Lk
12
Pr
7,2
34.
Zahra
10
Pr
6,5
35.
Dea Ananda
14
Pr
7,6
36.
Munawir
Hafis N.
Cheysa
Lk
6,1
Pr
4,3
Nabila
Cahyani
Sam
Sam
Lei
Ella Ageng
Sugesti
Jonris Purba
Pr
6,2
10
Lk
7,8
22
Pr
8,82
10
Lk
6,8
Abednego
Siahaan
Batara Raja
13
Lk
7,82
10
Lk
7,1
Intan
Sidabutar
Amir
Hamzah
16
Pr
9,5
10
Lk
32.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
Mulai
diare
0707
2007
0707
2007
0707
2007
0807
2007
0807
2007
1107
2007
1007
2007
1207
2007
0807
2007
1507
2007
1007
2007
1407
2007
1707
2007
1207
2007
1807
2007
Penyakit penyerta
Tanda
dehidrasi
DRS
ASI
TA
LR
TP/P
TP
AMS
M/ TM
M
CT
C/TC
C
JUS
J/D
J
090707 - 170707
DRS
TA
TP
100707 - 130707
DRS
ASI+F
TP
TM
100707 - 160707
DRS
ASI+F
TC
100707 - 170707
DRS
TP
ISPA
Tinja
rutin
N
Rotavirus
+
120707 - 170707
ISPA
DRS
TP
TC
130707 - 150707
Tonsilofaringitis
DRS
TA
TP
TM
TC
DRS
ASI+F
TP
+
_
130707 - 170707
140707 - 190707
Tonsilofaringitis
DRS
TP
TC
150707 - 180707
Bronkitis
DRS
ASI+F
TP
TM
TC
DRS
TA
TP
TC
160707 - 170707
160707 - 200707
Furunkelosis
DRS
TP
TC
170707 - 250707
Tonsilofaringitis,
Ascariasis
DRS
TP
TC
DRS
TP
TM
TC
DRS
TP
180707 - 200707
200707 - 210707
ISPA,
Kejang
demam sederhana
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
60
Umur Seks
(bln ) LLk/Pr
13
Lk
BBM
( kg )
7,7
Pr
Dwi Andika
Pr
5,4
Pr
7,5
Lk
5,2
Lk
4,38
Pr
5,5
53.
Jayanti
Oktavia
Joel
Simanjuntak
Rahmat
Rambe
Saskia
Ariani
Rajani
Lk
6,02
54.
Faturrahman
Lk
5,6
55.
Josua
Andreanus
Sella
Endang
Ilham
Nawawi S.
Tasya
Amalia S.
Valentino
Manalu
Husni
Hotimah
Lk
6,4
Pr
7,4
12
Lk
7,8
13
Pr
7,7
17
Lk
8,1
11
Pr
7,4
No.
Nama
46.
47.
Martin
Fernando
Kezia Sihite
48.
49.
50.
51.
52.
56.
57.
58.
59.
60.
Mulai
diare
1707
2007
1607
2007
1707
2007
1707
2007
2107
2007
2307
2007
2407
2007
2507
2007
2807
2007
2407
2007
2807
2007
2907
2007
3007
2007
3007
2007
0308
2007
Penyakit
penyerta
Tanda
dehidrasi
DRS
ASI
A
LR
TP/P
TP
AMS
M/TM
M
CT
C/TC
TC
JUS
J/D
D
200707 - 230707
DRS
TP
TC
230707 - 250707
DRS
TA
TP
TC
230707 260707
(Pulang paksa)
230707 - 250707
DRS
TA
TP
ISPA
DRS
ASI+F
TP
240707 290707
(Pulang paksa)
250707 - 300707
ISPA
DRS
TA
TP
TM
TC
ISPA
DRS
TA
TP
TC
260707 - 270707
Tonsilofaringitis
DRS
TP
TC
290707 - 010807
Furunkelosis
DRS
ASI+F
TP
TM
TC
290707 - 020807
DRS
ASI+F
TP
TM
TC
310707 - 020807
DRS
ASI+F
TP
310707 - 060807
DRS
TP
TM
TC
010807 - 050807
DRS
TA
TP
TC
010807 - 020807
DRS
TA
TP
TM
030807 - 070807
DRS
TP
TC
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Tinja
rutin
Rotavirus
+
+
+
61
No.
Nama
61.
Amri Kodri
62.
Valentino
Situmorang
Bethran
Pandiangan
Exxel
Silalahi
Muhammad
Fadila
Refliansyah
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
Umur
(bln )
20
Seks
Lk/Pr
Lk
BBM
( kg )
11,3
Lk
6,74
14
Lk
8,9
Lk
5,8
13
Lk
22
Lk
12,5
Rizky
Agustinus
Yuda
Hendriko
Ahmad
Ridwan
Haposan
Sagala
Ruziqni
11
Lk
10
Lk
4,9
Lk
6,3
Lk
7,2
Pr
Marlin
br
Silalahi
Ridho
Syahputra
Ruziqma
Pr
6,5
Lk
6,7
Pr
4,8
Mega
Sulistiawati
Aditia Hardi
Dinata
13
Pr
7,9
Lk
6,8
Mulai
diare
0208
2007
0408
2007
0408
2007
0108
2007
0508
2007
0608
2007
0808
2007
1208
2007
1108
2007
1308
2007
1708
2007
1308
2007
1708
2007
2008
2007
1508
2007
1908
2007
Penyakit
penyerta
Ascariasis
TA
LR
TP/P
TP
AMS
M/TM
TM
CT
C/TC
TC
JUS
J/D
J
DRS
TA
TP
DRS
ASI+F
TP
TC
070807 - 120807
DRS
TP
TC
070807 - 110807
DRS
ASI+F
TP
TM
TC
090807 - 100807
DRS
TA
TP
TC
090807 - 120807
DRS
ASI+F
TP
TC
130807 - 150807
DRS
TA
TP
130807 - 150807
DRS
TA
TP
TC
DRS
TA
TP
TC
180807 - 240807
DRS
TA
TP
TM
180807 - 230807
DRS
TA
TP
TC
190807 - 240807
DRS
ASI+F
TP
TC
200807 - 240807
DRS
TA
TP
TM
200807 - 240807
DRS
TA
TP
TC
DRS
TP
TC
060807 - 080807
060807 - 110807
140807 - 200807
200807 - 250807
Bronkitis
Bronkitis
Bronkitis
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Tanda
dehidrasi
DRS
ASI
Tinja
rutin
Rotavirus
+
_
N
62
No.
Nama
77.
Mery
Yohana S.
Ferdinan
Samuel
M. Defandi
Lubis
Vivian
Purba
Nazwa
Hanifa
Aditya
Ginting
Ade
Irfansyah S.
Riko
Damanik
Nahla
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
A/d
Lulu
Aritonang
Jihan
Syakira L.
Felix Neil
Purba
Siti Adelia
Putri H.
Mawar
Nasution
Fatiyah
Azzahra
Umur
(bln )
9
Seks
Lk/Pr
Pr
BBM
( kg )
6,5
Lk
7,3
11
Lk
13
10
Pr
7,5
13
Pr
6,8
12
Lk
7,9
Lk
6,4
Lk
7,2
16
Pr
7,2
Lk
3,24
Pr
6,4
12
Lk
Pr
5,7
Pr
4,6
17
Pr
7,8
Mulai
diare
1908
2007
2108
2007
2308
2007
2408
2007
2708
2007
2408
2007
2208
2007
2808
2007
2908
2007
0609
2007
0909
2007
1209
2007
0609
2007
1109
2007
1309
2007
Tanda
dehidrasi
DRS
ASI
TA
LR
TP/P
TP
AMS
M/TM
TM
CT
C/TC
C
JUS
J/D
D
220807 - 280807
DRS
ASI+F
TP
TC
250807 - 280807
DRS
TA
TP
TM
260807 - 280807
DRS
ASI+F
TP
TM
270807 - 280807
DRS
TA
TP
TC
270807 - 310807
DRS
TA
TP
DRS
TA
TP
TM
310807 010907
(Pulang paksa)
030907 - 070907
DRS
TA
TP
TC
DRS
ASI+F
TP
TC
110907 - 130907
DB
TP
TC
120907 120907
(Pulang paksa)
120907 - 190907
DRS
TA
TP
TC
DRS
TA
TP
TC
DRS
ASI+F
TP
TC
DB
TA
TC
DRS
ASI+F
TP
TM
TC
290807 - 310807
120907 - 130907
Penyakit
penyerta
Tonsilofaringitis
Tonsilofaringitis
130907 - 160907
140907 - 170907
Tuberkulosis
paru
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
Tinja
rutin
N
Rotavirus
+
63
No.
Nama
92.
Hadianto
93.
Gindo Willy
Raja G.
A/d
Ramadhani
Friza Aditya
Pratama
Yudisius
94.
95.
96.
Umur
(bln )
7
Seks
Lk/Pr
Lk
BBM
( kg )
7,5
Lk
5,1
Lk
3,52
12
Lk
7,8
11
Lk
8,3
Mulai
diare
1809
2007
1709
2007
1909
2007
1809
2007
2209
2007
Penyakit
penyerta
Tanda
dehidrasi
DRS
ASI
AMS
M/TM
M
CT
C/TC
TC
JUS
J/D
J
Tinja
rutin
TA
LR
TP/P
TP
Rotavirus
+
190907 - 240907
DRS
TP
TC
210907 - 220907
DRS
TP
TC
210907 - 230907
Tonsilofaringitis
DRS
TA
TP
TM
TC
240907 - 280907
ISPA
DRS
TA
Keterangan tabel :
1. Pada kolom umur, bln adalah umur dalam bulan.
2. Pada kolom seks, Lk adalah jenis kelamin laki-laki, dan Pr adalah jenis kelamin perempuan.
3. BBM adalah berat badan saat masuk rawat inap dalam satuan kg ( kilogram ).
4. Pada kolom penyakit penyerta, tidak diisi berarti tidak ada penyakit penyerta, ISPA adalah infeksi saluran nafas atas.
5. Pada kolom tanda dehidrasi, TD adalah tanpa dehidrasi, DRS adalah dehidrasi ringan sedang, DB adalah
dehidrasi berat.
6. ASI adalah air susu ibu. Pada kolom ini,A adalah hanya minum ASI saja, ASI+F adalah ASI dan susu formula,
TA adalah tidak minum ASI.
7. LR adalah luas rumah tempat tinggal. Pada kolom ini, TP adalah tidak padat, P adalah padat.
8. AMS adalah air untuk minum atau susu. Pada kolom ini, M adalah mendidih dan TM adalah tidak mendidih.
9. CT adalah cuci tangan. Pada kolom ini, C adalah ada cuci tangan, TC adalah tidak cuci tangan.
10. JUS adalah jarak umur dengan saudaranya. Pada kolom ini, J adalah jarang dan D adalah dekat.
11. Pada kolom tinja rutin, N adalah hasil pemeriksaan tinja rutin yang normal, yaitu tidak ditemukan lendir, darah,
leukosit, eritrosit, telur cacing, dan amuba, konsistensi cair/ lembek. Tidak diisi berarti tidak diperiksa.
12. Pada kolom Rotavirus, tanda + berarti ditemukan Rotavirus dalam tinja, tanda - berarti tidak ada Rotavirus .
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
64
Guntur: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Rotavirus Akut, 2008.
USU e-Repository 2008
65