Pembimbing :
Dr. Ramadhana, SpB
PENDAHULUAN
Pada keadaan normal rongga pleura tidak
ANATOMI THORAX
FISIOLOGI THORAKS
Salah satu fungsi thoraks terpenting adalah
pernapasan.
Melindungi jantung, paru paru dan
pembuluh pembuluh darah besar
DEFINISI
Pneumotoraks adalah udara yang terperangkap
KLASIFIKASI
PNEUMOTHORAKS
(PNT)
PNT Spontan
Primer
Sekunder
PNT Traumatik
- berdasarkan kejadiannya
Iatrogenik
Non iatrogenik
- berdasarkan fistulanya
Terbuka
Tertutup
Tension
- Merokok
- Postur tubuh astenikus
- Perubahan dalam tekanan atmosfir penyelam
- Genetik 10% (karena mutasi gen)
PNT Spontan Sekunder
- PPOK (asma) atau emfisema
- Cystic fibrosis
- Tuberkulosis
- Pneumonia (jamur, HIV)
- Catamenial PNT
ETIOPATOFISIOLOGI
TB paru aktif maupun pasif / COPD / rokok
PATOGENESIS
PNT Spontan Primer
MANIFESTASI KLINIK
Sesak napas 80-100%
Nyeri dada 75-90%
secara
Batuk-batuk 25-35%
tiba
terjadi
tiba-
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Tampak sakit ringan sampai
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. FOTO RONTGEN THORAKS
- Gambaran radiolusen tanpa corakan bronkovaskuler
- Gambaran paru yang kolaps / kuncup ke arah hilus
- Adanya efek dorongan kontralateral
dan pelebaran sela iga
Amati :
Emfisema subkutan
Pneumomediastinum
2. CT Scan
- Diperlukan apabila dengan pemeriksaan foto
thoraks diagnosis belum dapat ditegakkan
- Pemeriksaan ini lebih spesifik untuk
membedakan antara emfisema bullosa dengan
pneumothoraks yaitu batas antara udara
dengan cairan intra dan ekstra pulmoner ,
serta untukmembedakan PNT Spontan Primer
dengan PNT Spontan Sekunder
:
Sedang :
Berat
:
kolaps <20 %
kolaps 20% - 40%
kolaps >40%
DIAGNOSIS
Anamnesis
PF
X-ray
KOMPLIKASI
Pneumomediastinum
Emfisema subkutan
PENATALAKSANAAN
PNT Ringan (kolaps < 20%) Tindakan
medis
PNT Sedang (kolaps 20-40%) Tindakan
dekompresi
PNT Berat (kolaps > 40%) Tindakan
bedah
TINDAKAN MEDIS
Total bed rest
Th/ Etiologinya
TINDAKAN DEKOMPRESI
Dengan membuat hubungan rongga pleura
WSD
Pencabutan WSD
1-2 hr gelembung udara (-) klem rapat
TINDAKAN BEDAH
Tindakan torakotomi dilakukan bila :
Kebocoran paru yang massif (kolaps >40 %) sehingga paru tak
dapat mengembang (bullae / fistel Bronkhopleura).
Pneumotoraks berulang.
Adanya komplikasi (Empiema, Hemotoraks, Tension
pneumothorax).
Pneumotoraks bilateral
Teknik bedah
Pendekatan melalui torakotomi anterior, torakotomi posterolateral
dan sternotomi mediana, selanjutnya dilakukan reseksi bleb,
bulektonomi, subtotal pleurektomi parietalis dan Aberasi pleura
melalui video Assisted Thoracoscopic surgery (VATS).
PROGNOSIS
Ad Vitam
Ad fungsionam
Ad sanationam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad malam
REHABILITASI
Sembuh Pneumothoraks Th/ penyakit dasar
dalam beberapa minggu dilarang mengejan,
DAFTAR PUSTAKA
1. Pneumothoraks from wikipedia the free encyclopedia. Available at
http://en.wikipedia.org/wiki/Pneumothorax. Accesed on Januari 12, 2010.
2. Epidemiology of spontanneus pneumothorax in Jamaica from ISPUB the internet
journal of thoracic and cardiovascular surgery volume 12 number 1_2. Available
at
http://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_thoracic_and_cardiovascul
ar_surgery/volume_12_number_1_2/article/epidemiology_of_spontaneous_pneu
mothoraces_in_jamaica.html. Accesed on Januari 12, 2010
3. Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Departemen Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 2006.
4. Gunardi, Santoso. Anatomi Sistem Pernapasan. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
5. Danusantoso, Halim. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Penerbit Hipokrates. 2000.
6. Amin, Muhammad; Alsagaff, Hood; Saleh, Taib. Ilmu Penyakit paru. Surabaya :
Airlangga University Press. 1988.
7. Pembedahan pada kelainan pleura. Available at www.bedahtkv.com.htm .
Accesed on Januari 20, 2010.
8. Determining the size of pneumothorax from American Journal Of radiology.
Available at www. Ajronline.org. Accesed on Januari 12, 2010.
9. Lukkitto, Pisi; Basuki, Kukuh; Manuaba, Tjakra. Editor oleh Jong, Wim de;
Syamsulhidayat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC. 2004.
TERIMA KASIH