Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN REFLEKSI KASUS RISIKO DEKUBITUS

STASE KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Oleh:
Moh Syukran Azim
20100320061

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015

Kasus
Kasus yang ditemukan selama stase keperawatan keluarga adalah risiko decubitus
pada keluarga dengan lansia yang mengalami stroke dan tidak bisa melakukan aktivitas
secara mandiri. Misalkan klien tidur ditempat tidur yang terbuat dari kayu dan tidak diberikan
kasur untuk melapisi bagian bawah sebagai alas untuk tidur klien. Sedangkan klien memiliki
keterbatasan dalam melakukan aktifitas secara mandiri atau mobilitas fisik.
Analisa Kasus
Decubitus didefenisikan sebagai suatu luka akibat posisi penderita yang tidak berubah
dalam jangka waktu lebih dari 6 jam (Sabandar, 2008). Klien memiliki risiko untuk
mengalami decubitus karena adanya faktor keterbatasan fisik yang dialami klien. Klien
dengan kondisi stroke dan usia lanjut lebih berisiko dibandingkan dengan usia muda. Hal ini
di pengaruhi karena semakin tua usia seseorang maka kondisi fisik dari segi organ tubuh
mengalami penurunan misalkan elastisitas kulit yang mulai menurun. Adanya penyakit yang
di alami klien memberikan kontribusi dalam mempercepat terjadinya kondisi tersebut, seperti
adanya keterbatasan klien untuk melakukan mobilitas fisik secara mandiri menjadi hal yang
perlu diperhatikan keluarga. Posisi klien yang selalu berada ditempat tidur tanpa aktifitas
seharusnya menjadi perhatian keluarga untuk mengubah posisi klien setiap dua jam. Keadaan
ini menjadikan klien lebih mendapatkan tekanan lebih dari benda dibawah lapisan kulitnya
sehingga sirkulasi udara dibawah kulit menjadi lebih rendah serta kondisi stroke disertai
hipertensi menjadikan sirkulasi darah dalam tubuh kurang optimal beserta oksigen yang
dibawa keseluruh tubuh.
Sedangkan menurut Smeltzer, Bare, Hinkle, dan Cheever (2009), ada beberapa faktor
resiko untuk terbentuknya dekubitus yaitu tekanan yang berkepanjangan pada jaringan lunak,
immobilitas, kehilangan refleks pelindung, defisit sensorik, perfusi kulit yang jelek, edema,
malnutrisi, hypoproteinemia, anemia, kekurangan vitamin, shear, gesekan dan trauma,
inkontinensia urin dan feses, perubahan kelembaban kulit (terlalu kering, terlalu lembab)
serta usia lanjut dan kekurangan energi.
Kesimpulan dan Tindak Lanjut
Berdasarkan kasus diatas menjadi pusat perhatian bagi klien atau lansia dalam
keluarga untuk lebih memperhatikan aktifitas fisik klien. Adanya kesadaran keluarga terkait
aktifitas klien dapat memberikan atau membantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktifitas
fisik sehari-hari. Sehingga kegiatan seperti mengubah posisi klien setiap 2 jam dan membantu

klien untuk beraktifitas diharapkan bisa dilakukan secara berkelanjutan setiap hari
kedepannya sebagai upaya pencegahan terjadinya decubitus pada klien.
Personal behavior
Tindakan mandiri yang telah dilakukan adalah memberikan informasi kepada
keluarga terkait cara perawatan membantu klien dalam memenuhi kebutuhan dasar klien serta
membantu klien untuk melakukan aktifitas fisik klien sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai