Anda di halaman 1dari 7

Jurusan Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

ACARA 7
BENTUK ASAL VULKANIK

8.1

Maksud dan Tujuan

Maksud acara bentukan asal vulkanik adalah agar praktikan dapat:


1. Mengenal

ciri-ciri

bentuklahan

yang

dikontrol

oleh

aktivitas

vulkanisme

berdasarkan karateristik pola kontur.


2. Mengenal ciri-ciri pola pengaliran dari bentukan asal vukanik yang dipengaruhi
oleh aktifitas vulkanisme.
Tujuan acara bentukan asal vulkanik adalah agar praktikan mampu:
1. menjelaskan bentuklahan dari bentukan asal vulkanik yang dihasilkan oleh
aktivitas vulkanisme pada peta topografi.
2. menjelaskan pola pengaliran dari bentukan asal vulkanik pada peta topografi.
8.2

Landasan Teori

Bentukan asal vulkanik secara spesifik sangat mudah diidentifikasikan dari peta
topografi, bentuklahan vulkanik di bentuk dari akumulasi lava fragmen-fragmen
produk vulkanik yang sangat berbeda daripada bentukan asal lainnya ( Zuidam
1983)
Berdasarkan konsep dasar geomorfologi tersebut di atas, maka:
1. cara untuk mengidentifikasi melalui peta topografi bedasarkan tekuk lereng dan
pola kontur
2. akumulasi lava dan produk vulkanik memberi peranan yang spesifik pada
permukaan bumi yang dapat di lihat dari pola kontur

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Vulkanik -

59

Jurusan Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

8.3

Batasan

Bentang alam gunungapi mempunyai bentuk yang sangat khas sehingga sangat
mudah dikenal melalui foto udara atau peta topografi. Kumpulan bentuk-bentuk
gunungapi dibangun oleh aliran lava yang telah membeku sesuai dengan bentuk
alam itu sendiri. Bentuk - bentuk ini disamping melalui tahapan rangkaian erosi dari
muda hingga tua, juga sangat dipengaruhi oleh tipe-tipe kerangka dan material yang
dikeluarkan.
Hal ini akan dicerminkan oleh tekstur morfologi yang lebih kasar yang berarti
pengikisan lebih lanjut. Tekstur gunungapi yang lebih halus menandakan adanya
timbunan rempah-rempah yang lebih muda. Semua ini dapat tercermin dari variasi
pola kontur pada peta topografi dari penafsiran perbedaan umur relatif satuan
morfologi gunungapi.
Demikian untuk gunungapi yang berdekatan atau pada kawah ganda dengan
material yang dikeluarkan , pada kedua kawah tersebut akan nampak saling
memotong pola konturnya.
8.3.1 Jenis Erupsi Gunungapi
Gunungapi yang kita kenal mempunyai beberapa tipe letusan ,antara lain:
1. Eksplosif dicirikan oleh tekanan gas yang tinggi. Menghasilkan material lepas
( piroklastik ) yang cenderung membentuk gunungapi kerucut.
2. Effusif

dicirikan

dengan

tekanan

gas

rendah.Cenderung

menghasilkan

gunungapi strato ( berlapis ). Lava mengendap disekitar Crater sebagai dome ,


dataran lava , dan sebagainya.
3. Campuran terjadi antara ltusan eksplosif dan effusive. sebagai contoh : gunung
Merapi di jawa tengah.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Vulkanik -

60

Jurusan Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

8.3.2 Tipe tipe Gunungapi


Tipe Gunungapi menurut Lacrous ( 1909 ) dan Sapper ( 1931 ) , sebagai berikut :
1. Tipe Icelandic
adalah erupsi rekah dengan aliran magma basa yang mengandung sedikit
gas,dengan volume lava besar.Aliran berupa lembar lembar membentang sebagai
kawasan luas membentuk dataran (plain / Plateau)
2. Tipe Hawaiian
Bentuk retakan , kaldera , lubang lubang letusan , lava mengandung gas mengalir
menimbulkan bungabunga api serta abu kemudian mengendap membentuk kubah
lava.
3. Tipe Strombolian
Bentukan inin ditandai oleh puncak kepundan berbentuk kerucut berlapis ( strato
cones ) . Eksplositasnya secara terus menerus dengan pelepasan gas- gas serta
lava beku yang merupakan bomb , rombakan lava dan semburan abu awan lava
yang menjulang tinggi.
4. Tipe Vulkanian
Bentukan ini ditandai dengan bentuk kerucut berlapis ( strato volcanoes ) dengan
pipa sentral sebagai pusat erupsi , yang mengeluarkan lava kental , gas , abu dan
awan panas , pumice , bomb . Materi yang dilontarkan membentuk bunga kol yang
tegak menjulang vertical , pengendapan abu sepanjang lereng dinamakan
Pseudovulkanis .
5. Tipe Vesuvian
Tipe letusan ini lebih hebat dari pada tipe strombolian dan volkanian . Hembusan
berulang ulang yang berbahaya bersumber dari dapur magma , kawah kepundan
yang relative sempit dan pipa stratocone membentuk awan bunga kol yang
menjulang abu tinggi sehingga menimbulkan hujan.
6. Tipe Plinian
Kekuatan Erupsi lebih dahsyat dibandingkan tipe vesuvian . Hembusan gas yang
membawa aliran secara vertical dengan tinggi bermil mil dengan pangkal yang
sempit , mengembang keatas . Umumnya kandungan abu rendah , tubuh
stratovulkano.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Vulkanik -

61

Jurusan Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

7. Tipe Pelean
Mempunyai lava yang sangat kental, dihamparkan oleh letusan eksplosif. Terjadi
perlapisan stratovolcanic yang tertumpangi kubah lava. Gas yang terlepas tampak
pada lereng lereng yang rusak atau tersingkap oleh timbulnya kubah lava . tipe
letusan memberikan kenampakan khas yaitu terjadinya Nuee Ardantes ( guliran
lava blok , gas dan abu atau guguran material rombakan yang berpijar dalam
kecepatan tinggi )
8.3.3 Morfologi Gunungapi
Morfologi ini bertujuan untuk melengkapi usaha penelitian geologi didaerah
gunungapi terutama dalam penentuan perkembangan atau evolusi gunungapi. Pola
kontur morfologi gunungapi pada umumnya konsentrik dengan berbagai variasi yang
tergantung pada tingkat aktivitas stadia, jenis gunungapi, bentuk pusat erupsi.
8.3.4 Beberapa Contoh Produk Gunungapi
Beberapa contoh dari produk gunung api akibat dariaktifitas magmatisme adalah:
1. Cider cones, adalah bentuk kerucut yang dibentuk dari hasil letusan yang berupa
tufadan breksi vulkanik, dengan kemiringan kerucut lebih dari 40 o.
2. Adventive

cones,

adalah

bentuk

kerucut

yang

hasil

pembentukaanya

berhubungan langsung dengan kegiatan aktivitas gunungapi.


3. Composite cones atau strato vulkanik, adalah bentuk kerucut yang dibentuk
bergantian antara erupsi letusan dan aliran lava.
4. Gunungapi sekunder sebagai hasil gunungapi yang baru tumbuh didasar
kaidera.
5. Gunungapi tahapan tua kadang-kadang menghasilkan vulcanic neck.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Vulkanik -

62

Jurusan Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

Gambar 5.1 Pola Kontur daerah gunungapi

Gambar 5.2. Perubahan cerun (break - in slope, 1 dan 2), gunung berapi strato
merupakan sempandan antara jenis keluaran Gunung Berapi.
H.D. Tjia (1969).
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Vulkanik -

63

Jurusan Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

Gambar 5.3. Perkembangan Morfologi Gunungapi

8.4 Prosedur
Prosedur Pengerjaan dalam praktikum acara bentukan asal vulanik adalah:
1. Melakukan pengeplotan pola pengaliran dan alur liar serta aliran lava yang ada
pada peta secara apa adanya beserta kontur indeks.
2. Mengamati dan menafsirkan bentuklahan vulkanik yang ada di dalam peta
topografi sesuai dengan kenampakan karateristik pola kontur pada peta
topografi.
3. Mengeplotkan peta topografi hasil penafsiran pada kertas kalkir dan memberi
garis batas tegas antar bentuklahan.
4. Mewarnai peta sesuai dengan bentuk lahan yang telah didapat. Setiap bentuk
lahan yang berbeda diberi warna gradasi.
5. Membuat section/penampang
morfologi

agar

dketahui

kenampakan

morfologi,topografi dari tiap satuan bentuklahan vulkanik minimal 2 section.


6. Memberi simbol klasifikasi bentuk lahan/bentuk asal pada peta agar dapat
memperjelas keterangan pembagian bentuklahan.

8.5 Alat dan Bahan


Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Vulkanik -

64

Jurusan Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

Alat dan bahan yang digunakan dalam acara bentukan asal vulkanik adalah:
1. Pensil, Spidol OHP ukuran F warna biru, hitam dan merah.
2. Pensil warna 1 set
3. Mistar / penggaris minimal ukuran 30cm,
4. Kertas kalkir ukuran A3
5. Peta topografi.
6. Kertas HVS minimal 10 lembar
8.6 Pelaporan dan Penilaian
Pelaporan hasil interpretasi berisikan tentang:
1.
2.
3.
4.

Halaman muka (lihat contoh).


Bab I Maksut dan Tujuan, Latar belakang
Bab II Pembahasan
Bab III Kesimpulan.

Penilaian acara praktikum penyimpangan aliran terdiri atas:


1. Nilai Kuis (bobot 15%): berupa tes berkala yang diakukan pada acara-acara
praktikum yang telah ditentukan.
2. Laporan sementara di laboratorium

(75%):

kemampuan

menentukan

pembagiaan bentuklahan Vulkanik (35%), kemampuan menafsirkan makna


geologi dari bentuklahan (40%).
3. Laporan akhir (10%): wujud fisik laporan dan tepat waktu pengumpulan.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Vulkanik -

65

Anda mungkin juga menyukai