Anda di halaman 1dari 1

I.

PENDAHULUAN
Umumnya proses pengolahan bahan hasil pertanian yang dilakukan pada bahan

yang berjenis butiran adalah mengayak. Mengayak berarti memisahkan suatu bahan
dengan menuangkan melalui ayakan sehingga didapat butiran dengan daerah berbagai
ukuran. Dengan pengayakan ini, akan didapatkan campuran butiran yang mempunyai
ukuran tertentu yang sangat berguna dalam membantu proses pengolahan berikutnya
atau supaya diperoleh suatu bentuk komersial yang diinginkan.
Pengayakan dimaksudkan untuk menghasilkan campuran butir dengan ukuran
tertentu, agar dapat diolah lebih lanjut atau agar diperoleh penampilan atau bentuk
komersial yang diinginkan. Pada proses pengayakan bahan dibagi menjadi bahan
kasar yang tertinggal (aliran atas) dan bahan lebih halus yang lolos melalui ayakan
(aliran bawah). Bahan yang tertinggal adalah partikel-partikel yang berukuran lebih
besar daripada lubang ayakan, sedangkan bahan yang lolos berukuran lebih kecil
daripada lubang-lubang itu (Bernasconi; 1995).
Menurut Earle (1969), partikel zat padat secara individu dikarakterisasi dengan
ukuran, bentuk dan densitasnya. Ukuran partikel menurut konversi dinyatakan dalam
berbagai satuan, bergantung pada jangkauan ukuran yang terlibat. Partikel kasar
diukur dalam inchi atau millimeter; partikel halus dengan ukuran ayakan partikel
yang sangat halus dengan micrometer atau nanometer.
Kapasitas adalah sangat penting dalam pengayakan. Kapasitas dinyatakan
dalam jumlah massa bahan yang padat lewat/masuk persatuan luas ayakan . Kapasitas
dan keefektifan merupakan factor yang berlawanan. Untuk mencapai keefektifan
yang maksimum, maka kapasitas yang besar dapat dicapai dengan mengubah
keefektifan (Praptiningsih; 1999).

Anda mungkin juga menyukai