Anda di halaman 1dari 8

TRIKOMONIASIS

A. Definisi
Trikomoniasis merupakan infeksi saluran urogenital bagian bawah pada
wanita maupum pria, dapat bersifat akut atau kronik, disebabkan oleh
Trichomonas vaginalis dan penularannya biasanya melalui hubungan seksual.
Walaupun trikomoniasis merupakan PMS yang tersering namun data tentang
prevalensi dan insidens sangat kurang dijumpai. Menurut data Centre for Disease
Control and Prevention, diperkirakan bahwa setiap tahun sebanyak 7.4 juta kasus
infeksi menular seksual akibat trikomoniasis terjadi pada wanita dan laki-laki.1,2
Trikomoniasis vaginalis mempunyai hubungan dengan peningkatan
serokonversi virus HIV pada wanita. Selain itu, ia juga mengakibatkan kelainan
pada bayi yang lahir prematur, ruptur membran dan dengan berat badan lahir
rendah. T.vaginalis biasanya ditularkan melalui hubungan kelamin dan sering
menyerang traktus urogenitalis bagian bawah, baik pada wanita maupun laki-laki.
Parasit ini dapat ditemukan pada vagina, urethra, kantong kemih atau saluran
parauretral.1
B. Etiologi
Penyebab trikomoniasis ialah Trichomonas vaginalis yang pertama kali
ditemukan oleh Donne pada tahun 1836. Merupakan falgelata berbentuk
filiformis, berukuran 15-18 mikron, mempunyai 4 flagela, dan bergerak seperti
gelombang.2
Parasit ini berkembang biak secara belah pasang memanjang dan dapat
hidup dalam suasana Ph 5-7,5. Pada suhu 50
tetapi pada suhu 0

akan mati dalam beberapa menit,

dapat bertahan sampai 5 hari. 2

Ada dua spesies lainnya yang dapat ditemukan pada manusia, yaitu T.
tenax yang

hidup di rongga mulut serta kadang di paru-paru dan

Pentatrichomonas hominis yang hidup dalam kolon/usus, yang dianggap tidak


patogen. 3

Gambar 1. Trichomonas vaginalis bentuk trophozoit 4


C. Epidemiologi
Penularan umumnya melalui hubungan kelamin, tetapi dapat juga melalui
pakaian, handuk, atau karena berenang. Oleh karena itu trikomoniasis ini terutama
ditemukan pada orang dengan aktivitas seksual tinggi, tetapi dapat juga ditemukan
pada bayi dan penderita setelah menopause. Penderita wanita lebih banyak
dibandingka pria. 2,5
Trichomonas vaginalis ditemukan di seluruh dunia di semua ras, tetapi
delapan kali lebih sering pada orang kulit hitam dibandingkan pada orang kulit
putih. 3
D. Patogenesis
Trichomonas vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding
saluran urogenital dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan
subepitel. Masa tunas rata-rata 4 hari sampai 3 minggu. Pada kasus yang lanjut
terdapat bagian-bagian dengan jaringan granulasi yang jelas. Nekrosis dapat
ditemukan dilapisan subepitel yang menjalar sampai dipermukaan epitel. Di
dalam vagina dan urethra parasit hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman dan benda
lain yang terdapat dalam sekret. 2

E. Diagnosis
Gejala klinis
Trikomoniasis pada wanita, yang diserang terutama dinding vagina, dapat
bersifat akut maupun kronik. Pada kasus akut terlihat secret vagina seropurulen
berwarna kekuning-kuningan, kining-hijau, berbau tidak enak (malodorous), dan
berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab. Kadang-kadang
terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan serviks, yang tampak sebagai
granulasi berwarna merah yang dikenal sebagai strawberry appearance dan
disertai gejala dispareunia, perdarahan pascakoitus. Bila secret banyak yang
keluar bisa timbul iritasi pada lipat paha atau sekitar genitalia eksterna. Selain
vaginitis dapat pula terjadi uretritis, bartholinitis, skenitis, dan sistitis yang pada
umumnya tanpa keluhan. Pada kasus yang kronik gejala lebih ringan dan secret
vagina biasanya tidak berbusa. 2

Gambar 2. Vagina dengan trikomoniasis


dan tampak Strawberry Appearance 4
Trikomoniasis pada laki-laki, infeksi Trikomoniasis pada pria dengan gejala
ringan terjadi pada saluran kemih , infeksi kelenjar prostat, vesika seminalis, dan
saluran spermatozoa (epididimis) dan kadang-kadang preputium. Infeksi menahun
sulit ditegakkan karena gejalanya ringan, tempat persembunyian Trichomonas
Vaginalis ini adalah kelenjar sken. 6

Pada umumnya gambaran klinis lebih ringan dibandingkan dengan wanita.


Bentuk akut gejalanya mirip uretritis nongonore, misalnya disuria, poliuria, dan
secret uretra mukoid atau mukopurulen. Urin biasanya jernih, tetapi kadangkadang ada benang halus. Pada bentuk kronik gejalanya tidak khas; gatal pada
uretra, disuria, dan urin keruh pada pagi hari. 2
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan spekulum,
palpasi bimanual, uji pH duh vagina dan swab. Pada wanita, biasanya dikonfirmasi
dengan sediaan basah oleh fase kontras atau mikroskop, tetapi biasanya dalam
Media Feinberg-Whittington memberikan hasil yang lebih baik. Di sisi lain, pada
laki-laki, pemeriksaan disentrifugasi urin atau cairan prostat hanya sesekali
positif. Mitra seksual harus selalu diperiksa pada kedua spesimen jenis kelamin
diambil untuk menyingkirkan penyebab lain dari penyakit menular seksual. 3
Selain pemeriksaan langsung dengan mikroskopik sediaan basah dapat
juga dilakukan pemeriksaan dengan pewarnaan Giemsa, akridin, oranye,
Leishman, Gram, Papanicolau. Akan tetapi pengecatan tersebut dianggap sulit
karena proses fiksasi dan pengecetan diduga dapat mengubah morfologi kuman. 2
Pada pembiakan pemilihan media merupakan hal penting, mengingat
banyak jenis media yang digunakan. Media modifikasi Diamond, misalnya In
Pouch TV digunakan secara luas dan menurut penelitian yang dilakukan media ini
yang paling baik dan mudah didapat. 2
F. Penatalaksanaan
Pengobatan dapat diberikan secara topikal atau sistemik. 2
Secara topikal, dapat berupa : 2,8
Bahan cairan berupa irigasi, misalnya hydrogen peroksida 1-2% dan larutan asam
laktat 4%, bahan berupa supositoria yang bersifat trikomoniasidal misalnya
metronidazol sediaan 500 mg dan 1 gram, jel dan krim yang berisi zat
trikomoniasidal.

Secara sistemik (oral) : 2,8


Metronidazol : dosis tunggal 2 gram atau 3 x 500 mg per hari selama 7
hari. Jika tidak hamil, minum 2 gram per oral satu kali atau masing-masing 1
gram saat pagi dan sore (dosis terbagi) pada hari yang sama. Efek samping hebat
yang memerlukan penghentian pengobatan jarang ditemukan. Efek samping yang
paling sering dikeluhkan ialah sakit kepala, mual, mulut kering, dan rasa kecap
logam. Efek samping lain adalah pusing, vertigo, ataksia, parestesia pada
ekstremitas, urtikaria, pruritus, disuria, sistitis, rasa tekan pada pelvik, kering pada
mulut, vagina dan vulva.
Tinidazol : dosis tunggal 2 gram, memperlihatkan spektrum antimikroba
yang sama dengan metronidazol. Perbedaannya dengan metronidazol adalah masa
paruhnya yang lebih panjang sehingga dapat diberikan sebagai dosis tunggal per
hari, dan efek sampingnya lebih ringan daripada metronidazol. Adapun obat
lainnya adalah Nimorazol : dosis tunggal 2 gram dan Omidazol : dosis tunggal
1,5 gram
Kontraindikasi pemberian metronidasol pada wanita hamil, terutama pada
trimester pertama. 9
Pada waktu pengobatan perlu beberapa anjuran pada penderita, yaitu
p

emeriksaan dan pengobatan terhadap pasangan seksual untuk mencegah jangan

terjadi infeksi bola pingpong, jangan melakukan hubungan seksual selama


pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh, hindari pemakaian barang-barang
yang mudah menimbulkan transmisi, pasien harus diperingatkan untuk tidak
mengkonsumsi alkohol. Karena flagyl dapat memperkuat efek antikoagulan oral,
fenitoin, dan litium. Flagyl berlawanan dengan fenobarbital, fenitoin, dan
penginduksi enzim hati, menjaga kebersihan diri terutama daerah vagina, hindari
pemakaian

handuk

secara

bersamaan, hindari

pemakaian

sabun

untuk

membersihkan daerah vagina yang dapat menggeser jumlah flora normal dan
dapat merubah kondisi pH daerah kewanitaan tersebut. 2,9,10,11

G. Pencegahan Trikomoniasis
Pencegahan bagi trikomoniasis adalah dengan penyuluhan dan pendidikan
kepada masyarakat yang dimulai pada tahap persekolahan. Mendiagnosis dan
menangani penyakit ini dengan benar. Pencegahan primer dan sekunder
trikomoniasis termasuk dalam pencegahan penyakit menular seksual. Pencegahan
primer adalah untuk mencegah orang untuk terinfeksi dengan trikomoniasis dan
pengamalan perilaku koitus yang aman dan selamat. Pencegahan tahap sekunder
adalah memberi terapi dan rehabilitasi untuk individu yang terinfeksi untuk
mencegah terjadi transmisi kepada orang lain
G. Komplikasi
Baru-baru ini penelitian telah menunjukkan hubungan antara infeksi
T.Vaginalis dan komplikasi T.vaginalis pada kehamilan seperti kelahiran
prematur, berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir, radang panggul.
Trichomonas Vaginalis juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penularan
HIV. 4
Pada laki-laki pula komplikasi yang terjadi termasuk prostatitis,
ependydimitis, striktur urethra dan infertilitas. Infeksi T.vaginalis turut
meningkatkan resiko mendapat infeksi HIV, gonnorhoea dan Chlamydia 1
H. Prognosis
Prognosis yang sangat baik dengan resolusi infeksi yang terbentuk setelah
pengobatan yang tepat secara teratur dan mengamalkan aktivitas seksual yang
aman dan benar. Pengobatan pasangan seksual penting untuk menghindari infeksi
ulang. Infeksi yang tidak diobati dapat bertahan hingga 5 tahun. 1,4,5

DAFTAR PUSTAKA
6

1. Prawirohari, sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta. PT Bina


Pustaka. Hal: 118-122
2.

Sistem Reproduksi
Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia

Makassar, 25 Mei 2015

MAKALAH
TRIKOMONIASIS

OLEH :

110 212 0118 Nurul Hikmah Pratiwi

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015

Anda mungkin juga menyukai