Anda di halaman 1dari 18

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

MODIFIKASI ZEOLIT MENGGUNAKAN MIKROFUNGI INDIGEN


UNTUK PENYERAP LIMBAH MERKURI (Hg) DI PERTAMBANGAN
EMAS
BIDANG KEGIATAN : PKM-P

Diusulkan oleh:

Cocok Ana Maryani B

(140410090015/ 2009 )

Martumpal Chandra P S

(140610090085/ 2009 )

Ferdinand Napitupulu

(270110100142/ 2010 )

Annisa Abdiwijaya Q

(140410120064/ 2012 )

UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2012

ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul .........................................................................................................i
Lembar Pengesahan ............................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Daftar Gambar ........................................................................................................iv
A. Judul ................................................................................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
D. Tujuan ................................................................................................................ 2
E. Luaran yang Diharapkan .................................................................................... 3
F. Kegunaan ............................................................................................................ 3
G. Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 3
H. Metode Penelitian .............................................................................................. 5
I. Jadwal Kegiatan ................................................................................................... 7
J. Rancangan Biaya ................................................................................................. 8
K. Daftar Pustaka .................................................................................................... 9
L. Lampiran .................................................................. .....11

iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme Pembesaran Pori dengan Interkalasi oleh
Surfaktan....................................................................................3
Gambar 2. Roadmap Penelitian ............................................................................... 5
Gambar 3. Pencarian Isolat Mikrofungi Indigen Unggulan ..................................... 7
Gambar 4. Biosorpsi Limbah oleh Zeolit yang dimodifikasi
Mikrofungi dan Zeolit Tanpa Modifikasi Mikrofungi ........................... 7

iv

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


A.

Judul
Modifikasi Zeolit Menggunakan Mikrofungi Indigen untuk Penyerap Limbah
Merkuri (Hg) di Pertambangan Emas.
B.

Latar Belakang Masalah


Zeolit adalah mineral kristal alumina silika tetrahidrat berpori yang
mempunyai struktur kerangka tiga dimensi, dan terbentuk oleh tetrahedral [SiO4]4[AlO4]5- yang saling terhubungkan oleh atom-atom oksigen. Struktur ini membentuk
kerangka tiga dimensi terbuka yang mengandung kanal-kanal dan rongga-rongga. Di
dalam rongga zeolit ini terisi oleh ion-ion logam berupa logam-logam alkali atau
alkali tanah dan molekul air yang dapat bergerak bebas. Kandungan molekul air
tersebut mampu menghasilkan saluran yang dapat menyerap molekul kecil untuk
menghubungkan antara rongga internal. Zeolit memiliki banyak kegunaan dan telah
banyak diaplikasikan sebagai adsorben, penukar ion, dan sebagai katalis (Chetam,
1992). Zeolit alam tanpa modifikasi dan termodifikasi telah dilaporkan sebagai
adsorpsi senyawa anion dan organik dari sistem air (Wang & Peng, 2009). Selain
memiliki kemampuan sebagai adsorber, adanya struktur rongga-rongga internal
membuat zeolit berpotensi sebagai preservasi atau tempat mengawetkan beberapa
jenis mikroorganisme. Rongga pori yang berukuran sekitar 12-20A0 ini dapat
dimanfaatkan mikroorganisme sebagai tempat tinggalnya (Syuhada dkk., 2009).
Menurut Volesky (2004), di alam terdapat banyak mikroorganisme
pengakumulasi yang berpotensi mengatasi berbagai masalah lingkungan, salah
satunya yang diakibatkan oleh logam berat. Istilah untuk penanganan masalah
lingkungan menggunakan mikroorganisme disebut biosorbsi. Mikrofungi merupakan
salah satu jenis mikrooganisme yang berpotensi sebagai pengakumulasi logam berat
pada limbah. Bagian mikrofungi yang berfungsi sebagai bahan penyerap logam berat
adalah dinding sel karena strukturnya yang mengandung senyawa kitosan (Marganof,
2003). Mikrofungi indigen adalah salah satu jenis mikroba yang secara alamiah
mampu hidup pada lingkungan tertentu yang merupakan tempat tumbuh mikroba
tersebut sejak awal, seperti limbah dan substrat lain. Mikrofungi tersebut sudah
teradaptasi dan diharapkan mampu melakukan degradasi dan menyerap senyawasenyawa organik dan pencemar yang terdapat pada limbah pada kondisi yang sesuai
(Mayanti dan Herto, 2009). Penggunaan mikrofungi indigen lebih menguntungkan
dibandingkan mikrofungi komersial. Selain harganya mahal, mikrofungi komersial
juga belum tentu sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah, selain itu
dapat menyebabkan terjadinya kompetisi dengan mikrofungi alami yang terdapat di
dalam limbah. Akan tetapi, untuk memberikan hasil yang optimal mikrofungi
memerlukan suatu wadah atau tempat tinggal agar dapat berperan sebagai biosorpsi
terhadap senyawa lain, dalam hal ini mikrofungi dapat memanfaatkan rongga-rongga
zeolit sebagai tempat tinggalnya.
Perkembangan teknologi dan industri pertambangan emas yang pesat dewasa
ini ternyata membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak yang bersifat
positif maupun negatif. Dampak yang bersifat positif memang diharapkan oleh

manusia dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Namun


demikian, pertambangan emas juga dapat merugikan apabila dalam pelaksanaannya
tidak memperhatikan proses pengolahan limbah secara baik dan benar. Pada
umumnya, para penambang emas liar menggunakan logam berat jenis merkuri (Hg)
untuk mengekstraksi biji emas. Kurangnya pengetahuan mengenai logam berat
membuat para penambang emas liar menggunakan merkuri (Hg) dalam konsentrasi
cukup tinggi. Salah satu dampak buruk yang ditimbulkan dari penggunaan merkuri
(Hg) ini adalah terbuangnya merkuri pada air tanah maupun aliran sungai, yang akan
masuk ke dalam rantai makanan melalui tumbuhan, hewan, sampai pada akhirnya
terakumulasi di dalam tubuh manusia.
Proses pengambilan logam berat yang terlarut dalam suatu larutan biasanya
dilakukan dengan cara presipitasi, reverse osmosis, ion exchange, dan adsorpsi.
Pengolahan air limbah mengandung merkuri (Hg) juga dapat dilakukan dengan
proses penyerapan (sorpsi) bahan pencemar menggunakan resin-organik yang
berfungsi sebagai penukar ion baik berupa anion atau kation, dan silika gel tetapi
harganya relatif mahal. Hal tersebut mendorong beberapa peneliti untuk mencari
penyerap alternatif yang lebih murah dan menguntungkan pada limbah hasil
pertambangan, salah satunya pada pertambangan emas.
Saat ini pengolahan limbah mengandung logam berat secara biologis menjadi
pilihan yang sangat menjanjikan dibandingkan dengan pengolahan secara fisika dan
kimia yang lebih banyak memberikan dampak negatif. Oleh sebab itu perlu
dikembangkan suatu penelitian untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Penelitian
ini akan memberikan informasi tentang potensi mikroorganisme indigen limbah
pertambangan emas sebagai penyerap logam berat khususnya merkuri (Hg), dan
kemampuan rongga zeolit untuk dijadikan tempat tinggal atau bahan preservasi
mikroorganisme, sehingga keduanya dapat dimodifikasi dan menghasilkan suatu
metode yang efektif dan efisien dalam pengolahan limbah mengandung logam berat,
maka dari itu penelitian ini perlu untuk dilakukan.
C.

D.

Rumusan Masalah
Penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah - masalah berikut :
a. Apa saja jenis mikrofungi indigen limbah pertambangan emas yang
berpotensi menyerap logam merkuri.
b. Bagamana cara untuk memodifikasi zeolit menggunakan mikrofungi indigen
limbah pertambangan emas yang berpotensi mengakumulasi merkuri (Hg).
c. Berapa besar efektifitas penyerapan merkuri (Hg) dengan menggunakan
zeolit yang telah dimodifikasi dengan mikrofungi indigen.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode penyerapan merkuri
dengan menguji kemampuan batuan zeolit yang sudah dimodifikasi dan penggunaan
mikrofungi indigen dalam menyerap kandungan merkuri (Hg) pada limbah
pertambangan emas. Melalui penelitian ini juga akan didapatkan jenis mikrofungi
unggulan yang telah dipreservasi dalam zeolit termodifikasi yang efektif untuk
penyerapan merkuri (Hg) dari limbah pertambangan emas.

E.

Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah diperolehnya produk berupa
batuan zeolit yang sudah dimodifikasi oleh mikrofungi unggulan yang efektif
dimanfaatkan untuk penyerapan logam merkuri (Hg) dan berpotensi untuk
dipatenkan.
F.

Kegunaan
Dalam dunia pertambangan hasil dari penelitian ini bermanfaat untuk
menyerap kandungan logam berat merkuri (Hg) pada limbah pertambangan emas,
sehingga menjadi salah satu metode alternatif penanganan masalah pencemaran
lingkungan oleh logam berat, khususnya merkuri (Hg). Melalui penelitian ini
lingkungan akan terhindar dari kontaminasi logam berat, khususnya merkuri (Hg).
Hasil penelitian ini juga dapat memberikan manfaat selanjutnya bagi
pengembangan ilmu pengetahuan bidang rekayasa lingkungan, khususnya
pengolahan limbah pertambangan menggunakan biosorpsi yang lebih ekonomis,
efisien, dan aplikatif.
G.

Tinjauan Pustaka
Para ahli geokimia dan mineralogi memperkirakan bahwa zeolit merupakan
produk gunung berapi yang membeku menjadi batuan vulkanik, batuan sedimen dan
batuan metamorfosa yang selanjutnya mengalami proses pelapukan karena pengaruh
panas dan dingin sehingga akhirnya terbentuk mineral-mineral zeolit (Setyawan,
2002).
Zeolit memiliki banyak kegunaan dan telah banyak diaplikasikan sebagai
adsorben, penukar ion, dan sebagai katalis. Zeolit mengandung senyawa alumina
silikat dengan struktur rangka (frameworks), mempunyai pori (rongga), dan saluran
yang diisi oleh kation dan molekul air yang dapat mudah dipertukarkan
(exchangeable) sehingga dapat mengadsorpsi ion (Sand,1978).
Karakter permukaan zeolit dapat diubah sifatnya dengan melakukan proses
modifikasi permukaan dengan menggunakan berbagai teknik. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan memodifikasi bagian permukaan dengan menggunakan
senyawa seperti asam untuk membersihkan pori dari logam yang terjerap dan
penambahan gugus yang lainnya. Pengubahan permukaan juga dapat dilakukan
secara fisika utuk mengubah ukuran pori-pori permukaan. Tujuan dari pengubahan
permukaan adalah untuk mendapatkan sifat yang diinginkan dari suatu zeolit seperti
kemampuan interaksi dengan senyawa lain, perubahan ukuran pori, kemampuan
adsorpsi terhadap adsorbat tertentu, dan berbagai hal lainnya (Mockoviakov, 2008).
Kation
Na+,Ca2+,Mg
+

Kation
Surfaktan

d-spacing

Gambar 1. Mekanisme pembesaran pori dengan interkalasi oleh surfaktan


Sumber : Prosiding LIPI 2010

Perkembangan dalam bidang teknologi telah banyak memberikan kemudahan bagi


manusia. Salah satu bidang teknologi tersebut adalah pertambangan emas. Indonesia
memiliki banyak tambang emas yang tersebar mulai dari Pulau Sumatra, Pulau Jawa,
Pulau Kalimantan, dan Papua. Pertambangan emas merupakan suatu kegiatan yang
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, namun demikian pertambangan emas
juga dapat merugikan apabila pelaksanaannya tanpa diikuti dengan proses
pengolahan limbah secara baik dan benar. Limbah yang dihasilkan tidak jarang
menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran lingkungan baik di udara, air,
maupun tanah.
Pada proses pengolahan emas diperlukan bahan air raksa atau merkuri yang
berfungi untuk memisahkan senyawa emas dari batuan hasil pertambangan.
Penggunaan logam berat ini telah menimbulkan kontaminasi di tanah dan air,
sehingga pencemaran logam berat di lahan sekitar pertambangan dan peleburan
logam tercatat sangat tinggi (Priyanto dan Prayitno, 2000). Logam berat seperti
merkuri (Hg) yang terkandung dalam limbah padat dapat masuk dan mencemari
lingkungan melalui proses pelindian (leaching).
Merkuri merupakan zat yang sangat beracun bagi makhluk hidup baik sebagai
unsur tunggal maupun yang telah membentuk persenyawaan (Palar, 2004). Menurut
William, et.al (1995), beberapa sumber polutan yang menyebabkan terjadinya
penimbunan merkuri di lingkungan laut, yang terpenting adalah industri
penambangan logam, industri bijih besi, termasuk metal plating, industri yang
memproduksi bahan kimia, baik organik maupun anorganik, sampah domestik
(offshore dumping), lumpur, dan lain-lain. Proses metilisasi merkuri baisanya terjadi
di alam dibawah kondisi terbatas, membentuk satu dari sekian banyak elemen
berbahaya, karena dalam bentuk ini merkuri sangat mudah terakumulasi pada rantai
makanan. Merkuri yang terakumulasi akan menghambat aktivitas enzim, merusak
ginjal, dan gangguan saraf seperti penyebab otot gemetar (Suhendrayatna, 2001).
Beberapa metode pengolahan yang sering digunakan untuk menghilangkan
logam berat dari suatu limbah diantaranya yaitu proses pengendapan (precipitation),
pertukaran ion (ion exchange), dan osmosis balik (reverse osmosis). Penerapan dari
berbagai proses ini sering kali dibatasi oleh berbagai faktor-faktor teknik dan
ekonomi. Contohnya, pengendapan yang digunakan dalam tahap awal, tidak
menjamin terpenuhinya standar baku mutu konsentrasi logam yang diizinkan, serta
hasil dari limbah sulit diatur. Disisi lain ion exchange dan proses adsorpsi adalah
sangat efektif tetapi membutuhkan bahan adsorben yang mahal dan sukar
pengelolaannya (Volesky, 1999).
Teknologi baru saat ini yang sedang berkembang adalah teknologi biosorpsi.
Biosorpsi adalah proses penyerapan logam berat menggunakan mikroorganisme, baik
menggunakan biomassa hidup atau mati. Teknologi ini telah banyak digunakan untuk
menghilangkan logam berat dari limbah cair selama kurun waktu tiga dekade
belakangan ini. Kapasitas penyerapan logam melalui adsorpsi dengan biomassa
memberikan hasil yang sangat baik, walaupun pada konsentrasi rendah. Bahan
biosorben yang berupa biomassa tersebut banyak tersedia di alam, seperti ganggang
dan mikroorganisme (Barleani, 2005).

Proses biosorpsi ini yang pada umumnya terdiri dari dua mekanisme, yaitu
proses active uptake dan passive uptake. Pada saat logam berat tersebar pada
permukaan sel, ion akan terikat pada bagian permukaan sel berdasarkan daya afinitas
kimia yang dimilikinya (Nakajima dkk, 1981).
Beberapa variabel yang perlu diperhatikan dalam mendesain dan
mengoperasikan proses penyerapan logam berat menggunakan mikroorganisme,
seperti dijelaskan berikut ini :
a. Seleksi dan pemilihan biomassa yang sesuai dengan treatment awal
b. Waktu tinggal dan waktu kontak proses
c. Proses pemisahan dan recovery biomassa
d. Pembuangan biomassa yang telah digunakan
e. Pertimbangan ekonomi dan proses (Widle dkk, 1993).
Beberapa mekanisme mikroba beradaptasi pada limbah atau tanah bekas
tambang yang tercemar logam-logam antara lain mikroba mampu menggunakan
logam sebagai sumber energi, mempresipitasikan logam dalam bentuk garam-logam
yang tidak larut, mengimobilisasi logam dalam dinding sel, memproduksi agen
pengkelat, mengubah permeabilitas membran sel mikroba terhadap logam, dan
mereduksi logam menjadi bentuk yang tidak toksik (Figuera et al., 2005).
Mikrofungi merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang memiliki
potensi pengakumulasi logam berat pada limbah. Bagian mikrofungi yang berfungsi
sebagai bahan penyerap logam berat adalah dinding sel, karena strukturnya yang
mengandung senyawa kitosan (Marganof, 2003).
H.

Metodologi Penelitian
Dibawah ini merupakan Roadmap penelitian yang akan dilakukan :

Gambar 2. Roadmap Penelitian


Roadmap Penelitian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Isolasi Mikrofungi
Sampel limbah emas yang diperoleh dari Pertambangan Emas Liar,
Pongkor, Bogor ditanamkan terlebih dahulu selama 5 hari pada medium PDB
(Potates Dextrose Broth) untuk memberi nutrisi pada mikrofungi indigen
sehingga mampu melakukan pertumbuhan secara maksimal yang akan

mempermudah dalam isolasi. Setelah 5 hari larutan sampel diambil 1 ml dan


ditanamkan pada medium PDA (Potatoes Dextrose Agar) lalu diinkubasi
selama 3 hari. Pada tahap ini akan diperoleh bermacam-macam isolat
mikrofungi indigen yang siap diuji.
2. Skrining Isolat Mikrofungi
Isolat yang berhasil tumbuh diskrining menggunakan medium PDA
bercampur merkuri (Hg) dan diinkubasi kembali selama 3 hari. Pada tahap ini
akan diperoleh isolat mikrofungi indigen yang resisten terhadap merkuri (Hg).
Dilakukan pemurnian terhadap isolat tersebut dan disimpan pada medium
agar miring.
3. Interkalasi Zeolit
Zeolit dihaluskan terlebih dahulu untuk memperoleh ukuran yang
seragam. Setelah itu zeolit direndam larutan HCl selama 1 hari pada suhu
kamar. Pada tahap ini akan dihasilkan zeolit yang telah terinterkalasi sehingga
memiliki rongga dengan ukuran lebih besar yang siap dimodifikasi
mengunakan mikrofungi unggulan.
4. Modifikasi Zeolit Menggunakan Mikrofungi Unggulan
Isolat mikrofungi unggul diinokulasi secara steril lalu di tempatkan pada
shaker berputar dengan kecepatan 100 rpm selama 2 minggu pada suhu ruang
rata-rata 250 C untuk memperoleh biomassa yang diinginkan. Setelah itu zeolit
dan biomassa mikrofungi dicampurkan pada volume yang sama dan
diinkubasi selama 1 hari. Pada tahap ini akan dihasilkan zeolit yang sudah
dimodifikasi pada bagian rongganya oleh mikrofungi unggulan atau dengan
kata lain mikrofungi telah berhasil dipreservasi dalam rongga zeolit.
5. Uji Biosorpsi
Zeolit yang sudah dimodifikasi menggunakan mikrofungi unggulan
kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer yang telah diisi oleh limbah.
Selanjutnya Erlenmeyer tersebut disimpan didalam shaker dan diputar dengan
kecepatan 125 rpm pada suhu kamar selama 1,2,3,4 jam. Zeolit kemudian
dipisahkan dari limbah dengan menggunakan kertas saring Whatman no. 1,
selanjutnya disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 30 menit dan
supernatannya yang akan diukur dengan metode AAS.
Perhitungan jumlah konsentrasi merkuri (Hg) yang terserap ditentukan
dengan metode Langmuir dan dianalisis menggunakan uji ANAVA dua arah
yang dilanjutkan dengan uji Turkey pada taraf signifikan 5 %. Uji Z-Score
digunakan untuk membandingkan apakah sisa merkuri yang terdapat dalam
larutan setelah biosorpsi berada diatas atau dibawah baku mutu lingkungan.
Pada tahap ini akan diperoleh nilai efektifitas akumulasi merkuri (Hg)
menggunakan zeolit yang dimodifikasi mikrofungi indigen unggulan.
Selain itu sebagai perbandingan dilakukan uji pembanding hasil
penyerapan merkuri oleh zeolit yang sudah dimodifikasi mikrofungi pada
limbah emas dan zeolit tanpa modifikasi mikrofungi.

Dibawah ini merupakan gambaran secara umum mengenai penelitian.

Gambar 3. Pencarian Isolat Mikrofungi Indigen Unggulan

I.

Gambar 4. Biosorpsi Limbah oleh Zeolit yang dimodifikasi Mikrofungi dan


Zeolit Tanpa Modifikasi Mikrofungi
Jadwal Kegiatan
Penanggung
Bulan
Rencana Kegiatan
Jawab
1
2
3
4
5
1. Tahap Persiapan
Tumpal,Ferdinand
2. Persiapan Sampel
Limbah
3. Isolasi Mikrofungi

Ana, Tumpal

4. Skrining
Isolat
Mikrofungi

Ana, Annisa

5. Interkalasi Batuan
Zeolit
6. Modifikasi Zeolit

Ferdinand,Tumpal

Ana, Annisa

Ana, Annisa

oleh Mikrofungi

J.

7. Uji Biosorpsi

Ana, Ferdinand

8. Uji Pembanding

Annisa, Tumpal

9. Pengumpulan Data
dan
Pembuatan
Laporan Akhir

Ana,Tumpal,
Ferdinand, Annisa

Rancangan Biaya

Jenis Rincian Biaya


1.
2.
-

Bahan Habis Pakai


Alkohol 96 %
Air Suling
Akuades
Asam Sulfat (H2SO4)
Kapas
Kertas saring
Kloramfenikol
NaOH
Natrium Klorida
Malt Extract Agar (MEA)
Merkuri
Spirtus
Potatoes Dextrose Agar
Vaselin
Tissue
Zeolit Alam
(NH)SO
Potatoes Dextrose Broth
MgSO.7HO
EDTA-Fe
ZnSO.7HO
MnSO.HO
CaCl.2HO
KHPO
Yeast
Glukosa
Peralatan
Aluminium foil
Botol Kaca 250 ml

Satuan

Harga
Satuan
(Rp)

Total Harga
(Rp)

2 liter
2 liter
20 liter
10 liter
1 pcs
1 m2
1 bks
1 kg
1 kg
25 gr
10 gr
10 liter
500 gr
1 kg
5 glg
2 kg
50 gr
250 gr
1 kg
1 kg
1 kg
1 kg
1 kg
1 kg
50 gr
1 kg

100.000
10.000
2.000
15.000
300.000
30.000
10.000
200.000
15.000
20.000
40.000
15.000
16.000
45.000
6.000
100.000
40.000
10.000
40.000
400.000
40.000
40.000
40.000
45.000
5.000
10.000

200.000
20.000
40.000
150.000
300.000
30.000
10.000
200.000
15.000
500.000
40.000
150.000
800.000
45.000
30.000
200.000
200.000
250.000
40.000
400.000
40.000
40.000
40.000
45.000
250.000
10.000

2 glg
10 buah

25.000
5.000

50.000
50.000

3.
-

Botol Kaca 500 ml


Cawan Petri
Lampu Spirtus
Tabung Reaksi
Ose
Erlenmeyer 250 ml
Erlenmeyer 500 ml
Gelas ukur 250 ml
Kertas Whatman no. 1
Beaker glass 50 ml
Beaker glass 250 ml
Rak Tabung
Pinset
Pipet Tetes
Pipet Volume
Bulb Pipet
Mikropipet
Kertas Lakmus
Perlengkapan
Dokumentasi,ATK,
Proposal
4. Transportasi
- Biaya angkut alat dan
bahan
- Pengambilan sampel
5. Jasa / Sewa
- Penangas Air
- Autoclave
- Shaker Incubator
- Laminar flow
- Uji konsentrasi limbah
- Uji Karakterisasi zeolit
Total Pengeluaran

10 buah
100buah
2 buah
100buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
1 set
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
5 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 pcs

8.000
15.000
10.000
6.000
20.000
30.000
60.000
30.000
100.000
50.000
100.000
20.000
10.000
5.000
50.000
10.000
1.000.000
100.000

80.000
1.500.000
20.000
600.000
40.000
60.000
120.000
60.000
100.000
50.000
100.000
20.000
10.000
25.000
100.000
20.000
1.000.000
100.000
500.000

500.000
500.000

10 zat

50.000

100.000
200.000
200.000
100.000
500.000
300.000
11.500.000

K. Daftar Pustaka
Barleani, Ayu Astra. 2005. Pemodelan Proses Biosorpsi Logam Berat pada
Reaktor Fixed Bed: Suatu Kajian Analisis Sensitivitas. Tesis Program Magister
Ilmu Lingkungan. Semarang : Universitas Diponegoro.
Chetam, D., A. 1992. Solid State Compound. Oxford : Oxford University Press,
234-237.

10

Figuera, E.M.A.P. A.I.G. Lima and S.I.A. Pereira. 2005. Cadmium Tolerance
Plasticity in Rhizobium leguminosarum bv. Viciae: Glutathione as a Detoxifying
Agent. Can. J. Microbiol. 51: 7-14.
Marganof. 2003. Potensi Limbah Udang sebagai Penyerap Logam Berat (timbal,
kadmium, dan tembaga) di Perairan. [Makalah Pribadi]. Bogor: Program
Pascasarjana/S3, Institut Pertanian Bogor.
Mockoviakov A, Matik M, Orolnov Z, Hudec P, Kmecov E. 2008.
Structural Characteristics of Modified Natural Zeolite. J Porous Mater 15: 559564.
Mayanti, B dan Herto Dwi Arysyadi. 2009. Identifikasi Keberagaman
Bakteri Pada Comercial Seed Pengolah Limbah Cair Cat. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Nakajima, dkk. 1981. European J. Appl. Microbio Biotecnol. Jurnal European
vol 12, 76-83.
Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka
Cipta. 133-139.
Priyanto, B. dan Prayitno, J. 2002. Fitoremediasi sebagai Sebuah Teknologi
Pemulihan Pencemaran Khususnya Logam Berat. [Available at :
http://r.hotbot.com].
Sand LB, Mupton FA. 1978. Natural Zeolite: occurrence, properties, use.
Oxford: Pergamon.
Sembiring, Happy. 2010. Rekayasa Mineral Bersifat Absorban Sebagai
Preservasi Mikroorganisme Karakterisasi dan Interkalasi. PROSIDING
Pemaparan Hasil Penelitian Puslit Geoteknologi LIPI.
Setyawan P.H.D. 2002. Pengaruh Perlakuan Asam, Hidrotermal dan Impregnasi
Logam Kromium Pada Zeolit Alam dalam Preparasi Katalis. Jurnal Ilmu Dasar,
Vol. 3 No.2, Juli 2002.
Suhendrayatna. 2001. Heavy Metal Bioremoval by Microorganisms: A literature
Study. Japan: Institute for Technology Studies-Chapter.
Syuhada, Wijaya, R., Jayatin, dan Rohman, S., 2008. Modifikasi Bentonit (Clay)
menjadi Organoclay dengan penambahan Surfaktan. Journal Nanosains dan
Nanoteknologi vol.2, No. 1.

11

Volesky, B. 1999. Biosorption for The Next Century. A Part of Invited Lecture
To be Presentend at International Biohydrometallurgy Symposium. Spain: El
Ascorial.
Volesky, B. 2004. What is Biosorption. Spain: El Ascorial.
Wang,S. dan Peng,Y. 2009. Natural Zeolite As Effective Adsorbent in Water and
Wastewater Treatment. Chemical Enginering Journal,156,11-24.
Widle dkk. 1993. Biotech. Adv Journal Biotech Volume 11, 781-782.
J. Lampiran
a. Biodata Ketua Pelaksana
Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap
: Cocok Ana Maryani Berutu
Nama Panggilan
: Ana
NPM
: 140410090015
Fakultas/Jurusan
: MIPA/Biologi
Semester
: VII (Tujuh)
Tempat, Tanggal Lahir
: Bandung, 25 Maret 1991
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen
Alamat Rumah
: GSI, Jl. Mirabilis C1, no 12, Bandung 40215
No. Telp./HP
: 082119038475
Email
: maryanib_can@yahoo.com
Waktu untuk PKM
: 10 jam per minggu
Riwayat Pendidikan
:
No.
Jenjang Pendidikan
Tahun Pendidikan
1
TK Bethel Tabernakel Bandung
1997
2
SD Kristen Pelita Bandung
2003
3
SMP Negeri 25 Bandung
2006
4
SMA Negeri 4 Bandung
2009
5
Universitas Padjadjaran
2009-Sekarang
Sumedang, 30 Oktober 2012

b. Anggota 1
Nama Lengkap

: Martumpal Chandra Pratama Sinaga

12

Nama Panggilan
NPM
Fakultas/Jurusan
Semester
Tempat, Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Alamat Rumah

: Tumpal
: 140610090085
: MIPA/Statistika
: VII (Tujuh)
: Medan, 17 Oktober 1991
: Laki-laki
: Kristen
: Jl. Bebedahan II No.44, RT/RW.03/06, Kel.
Lengkongsari, Kec. Tawang, Kota
Tasikmalaya
No. Telp./HP
: 085659775241
Email
: tumpal.fresh@gmail.com
Waktu untuk PKM
: 6 jam per minggu
Riwayat Pendidikan
:
No.
Jenjang Pendidikan
Tahun Pendidikan
1
SDN Nagarawangi 3
2003
2
SMP Negeri 1 Tasikmalaya
2006
3
SMA Negeri 1 Tasikmalaya
2009
4
Universitas Padjadjaran
2009-Sekarang
Sumedang, 30 Oktober 2012

c. Anggota 2
Nama Lengkap
Nama Panggilan
NPM
Fakultas/Jurusan
Semester
Tempat, Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Alamat Rumah

: Ferdinand Napitupulu
: Ferdinand
: 270110100142
: Teknik Geologi
: V (Lima)
: Sidikalang, 8 Februari 1992
: Laki-laki
: Kristen
: Jalan Perluasan 206 , Kec. Sidikalang, Kab.
Sumut
No. Telp./HP
: 087825569774
Email
: ferdinand_geo10@yahoo.com
Waktu untuk PKM
: 6 jam per minggu
Riwayat Pendidikan
:
No.
Jenjang Pendidikan
Tahun Pendidikan
1
SD Santo Yosef Sidikalang
2004

13

2
3
4

SMPN 1 Sidikalang
SMAN 1 Sidikalang
Universitas Padjadjaran

2007
2010
2010-sekarang
Sumedang, 30 Oktober 2012

d. Anggota 3
Nama Lengkap
Nama Panggilan
NPM
Fakultas/Jurusan
Semester
Tempat, Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Alamat Rumah

: Annisa Abdiwijaya Q
: Annisa
: 140410120064
: MIPA/Biologi
: I (Satu)
: Subang, 17 Maret 1994
: Perempuan
: Islam
: Jalan Sukajadi Gg. Asli 1 No.16/182 A
RT03/RW05, Bandung
No. Telp./HP
: 081313180989
Email
: annisaaqie@gmail.com
Waktu untuk PKM
: 6 jam per minggu
Riwayat Pendidikan
:
No.
Jenjang Pendidikan
Tahun Pendidikan
1
TK Sekar Wangi Subang
2000
2
SDN Sejahtera 5 Bandung
2006
3
SMP Negeri 5 Bandung
2009
4
SMA Negeri 6 Bandung
2012
5
Universitas Padjadjaran
2012-Sekarang
Sumedang, 30 Oktober 2012

e. Nama dan Biodata Dosen Pendamping


Nama lengkap dan gelar
: Dr. Nia Rossiana, MS
NIDN
: 0011045806
Jabatan Fungsional
: Lektor Kepala

14

Jabatan Struktural
Fakultas/Program Studi
Perguruan Tinggi
Bidang Keahlian
Waktu untuk Kegiatan PKM
Alamat Rumah
No Tel. dan Hp

: Pembina
: MIPA/Biologi
: Universitas Padjadjaran
: Mikrobiologi Lingkungan
: 6 Jam/ minggu
: Jl. Permai V-125 Cipadung Permai Cibiru
Bandung 40614
: 022-7802443/08157102765
Sumedang, 30 Oktober 2012

Riwayat Pendidikan
: Skripsi Mayor: Pengaruh Beberapa Faktor Lingkungan Terhadap Enzim
Selulase oleh Aspergillus hamatum Desm, Universitas Padjadjaran.
Skripsi Minor: Pengaruh Isotop 32 P Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Kedele (Glycine max Merr.), Universitas Padjadjaran.
S2
: Penekanan Serangan Rhizoctonia solani Kuhn pada Tanaman Kedele
(Glycine max Merr.) oleh Gliocladium sp. dan Trichoderma sp. IPB.
S3
: Bioremediasi Limbah Minyak bumi dengan Zeolit, Kultur Mikroorganisme
serta Pengujiannya dengan Tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria L.
Nielson), Universitas Padjadjaran.
Pengalaman Penelitian
No.
Tahun
Judul Penelitian
S1

1
2

4
5

20092011
2006

Penggunaan oilbacter, endomikoriza dan sengon (Paraserianthes


falcataria L. Nielsen) dalam fitoremediasi oily sludge
Fitoremediasi Limbah Cair Minyak bumi dengan Eceng gondok
(Eichhornia crassipes (Mart) Solms) dan Limbah Padat dengan
Tanaman Sengon Bermikoriza
2004/2005 Penggunaan zeolit, kultur bakteri, mikoriza dalam fitoremediasi
lumpur minyak bumi dengan tanaman sengon (Paraserianthes
falcataria L. Nielsen) bermikoriza
2003
Fitoremediasi Limbah Minyak dengan Tanaman Sengon
Bermikoriza
2005
Uji Toksisitas Lumpur Minyak bumi Sebelum dan Sesudah
Fitobioremediasi Terhadap Daphnia carinata King

Anda mungkin juga menyukai