Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

INOVASI & KEWIRAUSAHAAN

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

Rachdina Zafira
Lisni Agnes
Wira Verina
Tasyah Arvila
Nandya Febrianty S.
Defi Widia N.

(NIM: 130503060)
(NIM: 130503078)
(NIM: 130503097)
(NIM: 130503100)
(NIM: 130503104)
(NIM:130503106)

Universitas Sumatera Utara


S1 Akuntansi
2015

I.Pengertian Inovasi
Menurut etimologi, inovasi berasal dari kata
Innovation yang bermakna pembaharuan,perubahan (secara) baru. Inovasi ada kalanya
diartikan sebagai penemuan, tetapi berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti diskoveri
atau invensi.
Inovasi adalah suatu ide,produk, metode, dan seterusnya yang dirasakan sebagai sesuatu yang
baru, baik berupa hasildiskoveri atau invensi yang digunakan untuk tujuan tertentu.
Menurut David Neeleman (Pendiri dan CEO JetBlue), inovasi adalah upaya mencaricara untuk
melakukan sesuatu dengan lebih baik daripada sebelumnya.
Sedangkan menurut Ibrahim (1989), Inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide,
barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat). Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan
sesuatu yang baru kedalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan
orang karena sifatnya relatif (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks
dapat menjadi sesuatu yang merupakan lama bagi orang lain dalam konteks lain).

II.JenisJenis Inovasi
Jika dilihat dari kecepatan perubahan dalam proses inovasi ada dua macam inovasi yaitu :
1. Inovasi radikal. Inovasi radikal dilakukan dengan skala besar yang dilakukan oleh para
ahli dibidangnya dan biasanya dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan.
Inovasi radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur dan lembaga jasa
keuangan.
2. Inovasi inkrementalinovasi. Incremental merupakan proses penyesuaian dan
mengimplementasikanperbaikan yang berskala kecil.Jenis inovasi berdasarkan fungsi,ada
dua yaitu:
a) Inovasi teknologi. Dapat berupa produk, pelayanan atau proses produksi dan inovasi
administrasi dapatbersifat organisasional dan structural
b) Inovasi sosial (Brazeal & Herbert, 1997).

III.Tujuan Inovasi
Adapun tujuan utama inovasi adalah :
meningkatkan kualitas
menciptakan pasar baru
memperluas jangkauan produk
mengurangi biaya tenaga kerja
mengurangi bahan baku

mengurangi kerusakan lingkungan


mengganti produk atau pelayanan
mengurangi konsumsi energi
menyesuaikan diri dengan undang-undang

IV.Definisi Kewirausahaan
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memilikikemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Esensi dari
kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian
sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer
(1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-carasebagai berikut:
1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products
orservices)
Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providingmore goods and
services with fewer resources).

V.Tujuan Kewirausahaan
Tujuan kewirausahaan yaitu :
1. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
2. Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan
masyarakat.

VI.Hubungan Antara Inovasi & Kewirausahaan


Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan
dan tantangan, apapun profesinya. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan

sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai
lebih. Oleh karena itu antara kewirausahaan dan inovasi memiliki hubungan yang sangat erat
dalam menciptakan suatu produk yang unggul.
Contoh Produk yang Telah Melakukan Inovasi
Nugget Kacang Hijau, Inovasi Nasional Atasi Masalah Gizi,883

Annisa Rizkiriani, mahasiswi Departemen Ilmu Gizi, IPB berhasil membuat inovasi produk
makanan yakni nugget kacang hijau
Seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menawarkan sebuah inovasi produk makanan
sehat berupa nugget kacang hijau. Saat ini Indonesia memang sedang mengalami double burden
problem, di mana terdapat dua masalah gizi yang bertolak belakang, yaitu masalah gizi lebih dan
gizi kurang. Masalah gizi lebih khususnya dapat berakibat pada munculnya penyakit-penyakit
degeneratif.
Annisa Rizkiriani, mahasiswa Departemen Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB
berhasil melakukan inovasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Inovasi yang didukung empat rekannya yaitu Ghaida Yasmin, Suci Apriani, Desy Afriyanti, dan
Ezria E Adyas, dan Dosen Pendamping Dr Sri Anna Marliyati ini adalah Pemanfaatan Kacang
Hijau (Vigna radiata L) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nugget.
Mengapa nugget? Annisa menjelaskan, nugget merupakan makanan cepat saji yang cukup
disukai oleh masyarakat Indonesia. Nugget biasanya terbuat dari pangan hewani yang harganya
cukup mahal, sehingga tidak semua lapisan masyarakat dapat membelinya.
Selain itu, tambah Annisa, konsumsi pangan hewani yang berlebihan tanpa diimbangi dengan
konsumsi pangan nabati dan gaya hidup yang baik akan mendukung berkembangnya penyakit
degeneratif.

Penyakit degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat
proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Penyakit
yang masuk dalam kelompok ini antara lain diabetes melitus, stroke, jantung koroner,
kardiovaskular, obesitas, dislipidemia, dan sebagainya.
Karena itu, kata Annisa, produksi nugget kacang hijau dengan merek Mung Nugget ini
diharapkan dapat menambah pangan alternatif yang berbahan dasar kacang hijau dan
menciptakan pangan yang bergizi tinggi dengan harga yang terjangkau.
Kacang hijau atau Vigna radiata L, lanjut Annis, berasal dari famili Leguminoceae atau polongpolongan. Selama ini, tanaman kacang hijau masih kurang mendapat perhatian petani. Meskipun
hasil tanaman ini mempunyai nilai gizi yang tinggi dan harga yang baik dibanding dengan
tanaman kacang-kacangan lain.
Kacang hijau memiliki kelebihan yang dapat ditinjau dari segi agronomi maupun ekonomis,
seperti lebih tahan kekeringan, serangan hama penyakit sedikit, dapat dipanen pada umur 55-60
hari dan dapat ditanam pada tanah yang kurang subur. Dengan demikian, kacang hijau
merupakan tanaman yang dapat dijadikan berbagai jenis produk makanan.
Proses pembuatan nugget kacang hijau ini dilakukan di Laboratorium Percobaan Makanan,
Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB. Ukuran nugget berdiameter 2 Cm dengan berat 15,2
gram per buahnya. Untuk memenuhi 1/5 kecukupan protein anak usia 4-6 tahun, maka dipenuhi
dengan mengkonsumsi sebanyak sepuluh buah nugget kacang hijau.
Hasil uji organoleptik menunjukkan konsumen dapat menerima warna, aroma, rasa, dan tekstur
nugget kacang hijau. Peningkatan nilai tambah kacang hijau menjadi nugget kacang hijau
menjadikan nugget ini sebagai produk yang menjanjikan serta mampu bersaing dengan produk
nugget lainnya, papar Annisa optimis. (bn)

Anda mungkin juga menyukai