Anda di halaman 1dari 35

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)

Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah


V Banjarmasin

2015

USULAN TEKNIS (USTEK)


Perencanaan Detailed Engineering Drawing
(DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai
Pembinaan Konstruksi Wilayah V
Banjarmasin

TAHUN ANGGARAN 2015

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK


Konsultan memahami substansi teknis KAK untuk pekerjaan Perencanaan Detailed
Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan
Konstruksi Wilayah V Banjarmasin. Pada umumnya arahan yang dijelaskan di dalam
KAK telah dapat dipahami dan sesuai dengan metode pelaksanaan kegiatan yang
dibutuhkan.
Pekerjaan Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor
Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin ini merupakan
pekerjaan DED untuk renovasi Kantor Balai yang ada..

B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL FASILITAS


PENDUKUNG DAN PPK
Setelah mempelajari arahan yang tertuang di dalam KAK maka Konsultan
membutuhkan dukungan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder yang
perlu difasilitasi oleh PPK, tentang Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja untuk
Sub-Bagian Pengumpulan Data Primer dan Data Sekunder.
Selain itu Konsultan memerlukan diskusi dengan Tim Teknis dan PPK untuk
membahas metode pelaksanaan kegiatan dan percepatan pelaksanaan kegiatan,
mengingat sangat pendeknya waktu pelaksanaan kegiatan yang selayaknya akan
berhasil baik apabila dilaksanakan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan efektif.

C. PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA


1. LATAR BELAKANG
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 9
menyatakan

bahwa

penyelenggaraan

pelatihan

kerja

diarahkan

untuk

membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna


meningkatkan

kemampuan

produktivitas,

dan

kesejahteraan,

pernyataan

tersebut menegaskan bahwa penyelenggaraan pelatihan-pelatihan kerja harus


diarahkan ke berbagai aspek yang berkaitan dengan kompetensi kerja, mulai dari

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 2

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

standar kompetensi, materi pelatihan, materi uji kompetensi, sampai ke


kurikulum pelatihan, instruktur, asesor, serta peralatan dan perlengkapan
pelatihan untuk mendukung tercapainya tingkat kompetensi sesuai kebutuhan
pasar kerja. Pernyataan dalam pasal 9 UU No. 18 tahun 1999 tentang jasa
konstruksi, bahwa setiap tenaga kerja yang bekerja di sektor jasa konstruksi
harus memiliki sertifikat keahlian, atau keterampilan kerja.
Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin sebagai
institusi penyelenggara pelatihan di bidang jasa konstruksi, khususnya yang
terkait dengan tugas-tugas Kementerian Pekerjaan Umum secara bertahap
membangun

kualitas

tenaga

kerja

di

bidang

jasa

konstruksi

melalui

pelatihanpelatihan yang berbasiskan kompetensi kerja pada jabatan kerja yang


terdapat di lingkungan jasa konstruksi berdasarkan standar kompetensi yang
telah disahkan.

Satuan Kerja Balai Pembinaan

Konstruksi Wilayah

Banjarmasin didirikan sebagai salah satu perpanjangan tangan Kementerian


Pekerjaan Umum di Pulau Kalimantan memiliki tugas pokok dan fungsi,
diantaranya melaksanakan pelatihan percontohan, bimbingan teknis dan fasilitasi
uji kompetensi. Tugas-tugas tersebut merupakan salah satu contoh cara
peningkatan dan pengakuan kompetensi sumber daya tenaga kerja konstruksi.
Untuk menunjang tugas-tugas tersebut dan memperluas cakupan kegiatan
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia jasa konstruksi,
diperlukan sarana prasarana penunjang yang lengkap dan memadai sesuai
kebutuhan peningkatan sumber daya manusia jasa konstruksi. Salah satu sarana
penunjang tersebut adalah gedung kantor yang lengkap serta memadai untuk
menunjang kebutuhan pelatihan percontohan khususnya level terampil seperti
tukang dan juru gambar.
Diharapkan dengan adanya kantor yang lengkap dan memadai, Balai Pembinaan
Konstruksi Wilayah V Banjarmasin dapat diteruskan untuk dijadikan Pusat
Pelatihan dan Tempat Uji Sertifikasi -yang terintegrasi dengan stakeholder
terkait- untuk tukang, mandor ataupun juru pada tenaga kerja konstruksi di
wilayah Banjarmasin Kalimantan Selatan secara khusus dan Pulau Kalimantan
secara umum.
Oleh karena itu pada Tahun Anggaran 2015 Satuan Kerja Balai Pembinaan

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 3

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

Konstruksi Wilayah V Banjarmasin mengalokasikan anggaran Paket Pekerjaan


PERENCANAAN DED (DETAIL ENGINEERING DRAWING) MASTERPLAN
KANTOR SATUAN KERJA BALAI PEMBINAAN KONSTRUKSI WILAYAH V
BANJARMASIN. Diharapkan dengan bekal masterplan kantor yang lengkap dan
terinci dapat dijadikan dasar/syarat pelengkap untuk mengajukan kebutuhan
anggaran pembangunan gedung kantor di tahun anggaran selanjutnya.

2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


2.1. MAKSUD
DED (Detail Engineering Desain) Masterplan Kantor dan Workshop konstruksi
Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin dibuat dengan
maksud sebagai bahan acuan untuk memperbaiki kondisi bangunan dan ruang
Kantor Balai yang sudah tidak memenuhi syarat kenyamanan, keamanan,
keselamatan dan keandalan, serta sebagai bahan untuk menghitung besaran
biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan konstruksinya.
2.2. TUJUAN
Sebagai salah satu panduan/petunjuk bagi Konsultan Perencana dalam
menginterpretasikan kebutuhan Satuan Kerja dalam merencanakan pekerjaan
tersebut disusunlah pekerjaan DED Master Plan ini, dengan tujuan sebagai
berikut
1) Memberikan petunjuk/gambaran secara umum kepada Konsultan Perencana
kebutuhan/keinginan pemilik pekerjaan (KPA Satuan Kerja Balai Pembinaan
Konstruksi Wilayah V Banjarmasin) agar terjadi kesamaan persepsi terhadap
pelaksanaan perencanaan;
2) Memberikan batasan umum terkait keluaran/hasil/output dari pekerjaan
perencanaan ini secara jelas dan terukur terkait masukan, kriteria, proses,
spesifikasi umum, dasar hukum dan kondisi lain yang harus dipenuhi,
diperhatikan dan disepakati ke dalam dokumen akhir perencanaan;
3) Dapat tersusunnya dokumen akhir perencanaan sebagai hasil akhir
pekerjaan perencanaan yang lengkap, jelas dan terinci sesuai dengan
kebutuhan pemilik pekerjaan.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 4

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

2.3. SASARAN
Sasaran

pekerjaan

Perencanaan

Detailed

Engineering

Drawing

(DED)

Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V


Banjarmasin adalah terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif,
lengkap dan terinci, baik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural, maupun
dari aspek ekonomis serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan teknis
yang berlaku.

3. DASAR HUKUM
Dalam melaksanakan pekerjaan Penyusunan DED (Detail Engineering Drawing)
Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V
Banjarmasin, Konsultan penyedia jasa akan berpegang pada referensi hukum
yang ada. Pedoman, kriteria, referensi hukum dan standar yang digunakan
dalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah yang berlaku di Indonesia secara
umum dan khusus, antara lain :
Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2015 sebagai perubahan keempat
terhadap

Peraturan

Presiden

Nomor

54

Tahun

2010

Tentang

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;


Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi terkait Badan
Usaha Jasa Konsultansi;
Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

57/PMK.02/2015

tentang

Perubahan Permen Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 Tentang Standar


Biaya Umum Tahun 2015;
Peraturan Daerah Terkait tentang Harga Satuan Pokok Kegiatan dan
Survei Harga Barang dan Jasa;
DIPA Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin
Tahun Anggaran 2015.

4. ACUAN DAN STANDAR TEKNIS


Dalam penyusunan DED (Detail Engineering Drawing) Masterplan Kantor Satuan
Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin tersebut harus
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Normalisasi

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 5

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII) dan Peraturanperaturan Nasional


maupun Peraturan-peraturan lainnya yang berlaku untuk jenis - jenis pekerjaan
yang bersangkutan antara lain:
Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SKSNI
T-15 1991-03) ;
Tata cara pengedukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995 ;
Peraturan muatan Indonesia NI.8 dan Indonesia loading code 1987
(SKB-1.2.53.1987) ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2837 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995 ;
Peraturan konstruksi kayu di Indonesia (PKKI) NI.5 ;
Mutu Kayu bangunan SNI 03-3527-1984 ;
Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987 ;
Peraturan Porland Cement Indonesia 1972/NI-8 ;
Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan NI 10 ;
Peraturan plumbing Indonesia ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 6897 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2835 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2836 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2839 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-langit untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 7393 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 6

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

Standar Nasional Indonesia Nomor 7394 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 7395 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Permen PU No. 24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Ijin
Mendirikan Bangunan Gedung;
Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan/Gedung ;
Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan
Aksebilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan ;
Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-24101991 ;
Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat
yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan ;
Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan
pekerjaan bangunan yang direncanakan.

5. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan perencanaan DED (Detail Engineering Drawing)
masterplan kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V
Banjarmasin ini adalah sebagai berikut :

4.
5.
5.1. Ruang Lingkup Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi
Wilayah V Banjarmasin Jln. Yos Sudarso 37A Banjarmasin, Kelurahan Telaga
Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 7

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

5.2. Ruang Lingkup


Ruang lingkup pekerjaan perencanaan DED (Detail Engineering Drawing)
masterplan kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V
Banjarmasin ini meliputi:
a)

Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi


lapangan yang ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site,
penyelidikan tanah dan material serta membuat interpretasi secara garis
besar terhadap KAK.

b)

Penyusunan konsepsi desain termasuk program bangunan dan site/tapak


serta didetailkan ke dalam program ruang setiap bangunan yang
direncanakan, antara lain:
Perencanaan bangunan kantor balai;
Perencanaan mess;
Perencanaan tempat parkir dan maintenance alat berat/MTU;

c)

Tahap Pra perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap


hal-hal yang sudah dikonsepsikan.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 8

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

Membuat gambar pra rencana yang menjelaskan mengenai situasi,


rancangan tapak, denah, tampak, dan potongan;
Membuat garis besar rencana kerja dan syarat-syarat/spesifikasi teknis
(RKS).
d)

Tahap penyusunan pengembangan rencana teknis, antara lain membuat :


Uraian konsep rencana teknis perencanaan;
Draft Rencana Anggaran Biaya (RAB);
Draft Rinci Rencana Kerja, Jadwal, dan Syarat-syarat/Spesifikasi Teknis
(RKS).

e)

Tahap penyusunan rencana detail antara lain membuat :


Gambar rencana teknis bangunan lengkap yang meliputi gambar detail
arsitektur, detail struktur, detail interior, detail utilitas dan mekanikal dan
elektrikal;
Perhitungan struktur konstruksi;
Rencana Kerja dan Syarat-syarat/Spesifikasi Teknis;
Rencana Anggaran Biaya (RAB);
Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of Quantity);
Laporan akhir perencanaan.

f)

Tahap pelelangan fisik konstruksi antara lain membuat :


Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan;
Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan.

6. METODE

PENYUSUNAN

REVIEW

RENCANA

INDUK/MASTER PLAN
Dalam melaksanaan tugasnya, kami selaku Konsultan Perencanaan Teknis
Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan
Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin akan melakukan
pendekatan-pendekatan

agar

dapat

tercapai

maksud

dan

tujuan

dari

Perencanaan. Pendekatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :


Memahami Isi Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Memahami literatur literatur dari aspek teknis substansial maupun kebijakan
dan peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 9

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

teknis, pelaksanaan pembangunan yang telah tersebut pada Dasar Hukum di


atas.

5.
6.

6.1. Pendekatan dan Metodologi


6.1.1. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang akan digunakan

dalam

pelaksanaan

kegiatan ini

adalah :
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan Data terdiri dari:

1)

Studi literatur baik aspek teknis-substansial maupun kebijakan dan peraturan


yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan teknis,
pelaksanaan pembangunan, dan pengawasan pembangunan Gedung
Pemerintah.

2)

Melakukan survey dan kunjungan lapangan untuk pengukuran dan


penelitian tentang lokasi dan daya dukung tanah.

B. Membuat Analisis
Analisis-analisis yag akan dilakukan meliputi:
1)

Analisis pengelolaan, yang meliputi kajian tentang :

Peraturan-peraturan Pemerintah tentang Bangunan Kantor Balai.

Evaluasi terhadap mekanisme yang berhubungan dengan bangunan


sekitarnya.

2)

Analisis kebijakan pemerintah, yang meliputi kajian tentang kebijakankebijakan baik berskala lokal maupun regional, seperti :

3)

Kebijakan Tata Ruang

Kebijakan Standard Bangunan

Kebijakan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota

Kebijakan Inventarisasi Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan

Analisis potensi dan kendala yang meliputi :

Sumber daya alam & infrastruktur

Sumber daya manusia

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 10

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

4)

2015

Sosial dan budaya

Analisis permasalahan yang meliputi kajian permasalahan secara umum,


lokal dan regional

C. Kajian terhadap beberapa tipikal Kantor Balai Umum Daerah Tipe B sebagai
referensi pra rancangan
Kajian pra rancangan meliputi:

1)
2)

Rumusan kecenderungan Kantor Balai


Rumusan Program Fungsi:

Kelompok Kelas Diklat/Seminar

Kelompok Laboratorium/Workshop

Kelompok Servis

Pelayanan Administrasi

D. Strategi Pengembangan
Dari analisis diatas di susun strategi pengembangan agar dapat dicapai sasaran
untuk kegiatan perancangan.
E. Membuat Rencana Relokasi Kegiatan Eksisting Kantor Balai
Rencana relokasi kegiatan eksisting Kantor Balai ini dilakukan sebelum tahapan
pelaksanaan, agar kegiatan pelayanan Kantor Balai Pembinaan Konstruksi
Wilayah V Banjarmasin tetap dapat berjalan secara normal, dengan menentukan
lokasi relokasi dan cara mobilisasinya.
F.

Membuat Rencana Pembongkaran dan Mobilisasi Bongkaran


Persiapan rencana pembongkaran dan mobilisasi bongkaran dilakukan untuk
mempermudah pelaksanaan kegiatan pra-konstruksi agar lalu-lintas rutin kegiatan
Kantor Balai dan kegiatan konstruksi dapat berjalan lancer dan tidak saling
mengganggu.

G. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan pihak-pihak terkait


Konsultasi dan diskusi dilakukan pada tingkat kota yang melibatkan instansi teknis
terkait, serta pihak-pihak yang berkompeten dalam proses Perencanaan Teknis
DED Pembangunan Kantor Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin
Kabupaten Barito Utara.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 11

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

6.1.2. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


Metodologi yang akan digunakan sebagai berikut:

A. Pengumpulan data awal lokasi


Yaitu dengan melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap lokasi sehingga
dapat dihasilkan pendefenisian dan identifikasi terhadap kawasan. Penyiapan
pengumpulan data ini meliputi :
1)

Survey Topografi
Melakukan survey topografi untuk mengetahui karakteristik perbedaan tinggi
rendah permukaan tanah dan kelerengan tanah yang akan menentukan
metoda pengerjaan perataan dan pemadatan tanah: Pengukuran topografi
dilakukan dengan interval setiap satu meter dengan menggunakan peralatan
Teodolit Geodetik.
Pengukuran muka tanah ini juga dilakukan untuk menentukan titik acuan
(benchmark) sebagai acuan awal ketinggian lantai bangunan dan ketinggian
bangunan.

2)

Survey Lingkungan
Survey lingkungan dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi bangunan yang
sudah ada, pada lokasi perencanaan bangunan baru, dan bangunan eksisting
di sekitarnya, untuk mengetahui:
a)

usia bangunan dan kondisi struktur bangunan,

b)

lokasi bangunan yang tetap dipertahankan dan tidak boleh diganggu


kegiatan konstruksi, dan

c) mobilisasi kegiatan eksisting untuk direlokasi agar pelayanan Kantor Balai


tetap dapat dilakukan.
3)

Penyelidikan Tanah
Penyelidikan tanah akan direkomendasikan pada saat kegiatan persiapan
lahan sebelum masa konstruksi.

6.1.3. Proses Perancangan


Pelaksanaan Perencanaan Proyek terlihat pada bagan terlampir (Bagan Alir), yang
menggambarkan jaringan jalur hubungan kerja dan informasi dari semua disiplin
yang terlibat.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 12

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

Dalam tahap Pra Studi diperlukan studi banding untuk memperluas cakrawala
perencanaan dalam merancang bangunan gedung Kantor Balai. Selanjutnya
dimantapkan dalam perumusan kebutuhan yang meliputi Program Besaran
maupun Organisasi Ruang dan sebagainya.
Tahap selanjutnya adalah memantapkan Konsep Filosofi dan Konsepsi Fisik yang
akan

mendasari

langkah-langkah

selanjutnya.

Dalam

pendekatan

untuk

selanjutnya dikembangkan dalam Desain Development dan Final Design.


Masalah baru yang diakibatkan adalah masalah lingkungan yang akan muncul,
harus sudah diantisipasi sebelumnya, agar dapat meningkatkan pelayanan pada
masyarakat sesuai dengan fungsinya dan tidak merusak lingkungan baik alamiah
maupun buatan manusia , seperti tingkat kebisingan dan polusi pada saat kegiatan
konstruksi terhadap lingkungan sekitarnya.

6.1.4. Strategi Perancangan


Strategi perancangan yang akan dilakukan oleh konsultan adalah sebagai berikut :
A. Pra Rancangan
Membuat

gambar-gambar

pra-rancangan

arsitektur,

yang

merupakan

pengembangan dari konsep gambar yang sudah dibuat terlebih dahulu dalam
tahapan pra-rancangan. Dalam tahap ini konsultan perencana akan selalu
mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan Pemberi Tugas, sehingga akan
didapat produk gambar yang terkoordinasi. Selain itu konsultan juga akan
berpedoman pada standar dan peraturan yang ada.
Proses kegiatan PRA-RANCANGAN yang akan dilakukan meliputi:
1) Analisa dan Pendekatan Konsep Perencanaan/Perancangan, meliputi:
a)

Besaran, fungsi dan aktivitas

b)

Besaran daya tampung yang direncanakan

c)

Pemilihan dan penetapan site/tapak untuk lokasi pengembangan

d)

Regulasi dan PSB (Peraturan Bangunan Setempat)

e)

Lingkungan dan ciri khas sosial budaya daerah setempat

2) Penyusunan Rencana Teknik, meliputi:


a)

Perencanaan Zoning, mencakup:


i)

Parkir ditata berdasarkan jumlah pengunjung,

ii)

Administrasi dan ruang pendidikan yang ada,

iii) Service,

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 13

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

iv) Area Pengembangan: horisontal/vertikal


b)

Perencanaan Peruntukan dan Intensitas, mencakup:


i)

Koefisien Dasar Bangunan (KDB), untuk menentukan luas lantai dasar


bangunan gedung Kantor Balai;

ii)

Koefisien Lantai Bangunan (KLB), untuk menentukan luas seluruh


bangunan berdasarkan banyaknya lantai bangunan;

iii) Jumlah Lantai Banginan (JLB), untuk menetapkan rencana ketinggian


bangunan;
iv) Koefisien Dasar Hijau (KDH), untuk menentukan luasan RTH yang wajib
disediakan;
v)

Koefisien Tapak Besmen (KTB) (bila ada), untuk menentukan luas


maksimum ruang besmen bangunan gedung Kantor Balai;

vi) Garis Sempadan Bangunan (GSB, jarak dari pagar depan, samping dan
belakang ke bangunan gedung Kantor Balai yang direncanakan;
vii) Jarak Antar Bangunan (JAB), untuk menetapkan jarak minimal antar
bangunan yang bersebelahan terkait dengan ketinggian bangunan untuk
memperoleh udara alami dan pencahayaan alam yang layak, dan
keselamatan kebakaran;
c)

Perencanaan Arsitektur dan Lingkungan, mencakup:


i)

Perhitungan kebutuhan pencahayaan alami dan buatan, bukaan dinding dan


antisipasi radiasi matahari langsung;

ii)

Perhitungan dan

konsep

rancangan terhadap

gangguan

kebisingan

lingkungan sekitarnya;
iii) Perhitungan dan konsep rancangan untuk mengantisipasi gangguan radiasi
yang ditimbulkan dari penggunaan peralatan medis terhadap ruang-ruang di
sekitarnya;
iv) Antisipasi ruang-ruang utilitas bangunan agar dapat menjamin estetika
arsitektural dan tidak mengganggu/ menimbulkan pecemaran terhadap
lingkungan sekitarnya.
d)

Perencanaan Struktur Bangunan, mencakup:


i)

Perhitungan struktur yang dapat menjamin keandalan/ kekokohan bangunan


sebagai akibat beban mati dan beban bergerak/hidup;

ii)

Perhitungan struktur yang dapat menjamin keselamatan manusia terhadap


kegagalan struktur, keselamatan kebakaran, dan kerusakan peralatan medis

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 14

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

dan non medis yang berada di dalamnya/di bawahnya.


e)

Perencanaan Ketahanan Terhadap Kebakaran, mencakup:


i)

Menjamin ketahanan struktur terhadap bahaya kebakaran sesuai ketentuan


standar yang ditetapkan, sehingga minimal struktur tetap kokoh pada saat:

Evakuasi dapat menjamin cukup waktu bagi penghuni melakukan


evakuasi secara aman sampai pada titik kumpul evakuasi;

Pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi dan melakukan proses


pemadaman api mempunyai cukup waktu;

Evakuasi properti mempunyai cukup waktu untuk sampai pada lokasi


titik kumpul evakuasi.

f)

Perencanaan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi, mencakup:


i)

Menghitung dan merancang jaringan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan


Komunikasi sesuai dengan standar kebutuhan pengguna bangunan gedung
Kantor Balai;

ii)

Memilih dan merancang instalasi penangkal petir yang sesuai dan layak
untuk kebutuhan dan lokasi Kantor Balai;

iii) Rancangan

dapat

menjamin

keamanan

dan

kelancaran

kebutuhan

penggunaan energy Listrik dan komunikasi.


g)

Perencanaan ventilasi dan pengkodisian udara, mencakup:


i)

Menghitung kebutuhan udara yang layak, baik alam maupun buatan dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya;

ii)

Rancangan dapat menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan


tata ruang udara secara baik.

h)

Perencanaan Pencahayaan, mencakup:

i)

Rancangan dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang


cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya;

ii) Rancangan dapat menjamin beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata


ruang udara secara baik
i)

Perencanaan Infrastruktur Lainnya, mencakup:

i)

Merancang Jaringan Listrik Utama

ii) Merancang Jaringan Air Bersih


iii) Merancang Pembuangan Air Limbah
PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 15

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

iv) Merancang Jaringan pipa gas


v)

Merancang Jaringan Pemadam Kebakaran Aktif

vi) Merancang Jalur Evakuasi


vii) Merancang Jalur Pengelolaan Sampah
Gambar-gambar PRA-RANCANGAN ARSITEKTUR yang akan dibuat antara lain :
Site Plan, Denah, Tampak, Potongan Bangunan
B. Pengembangan Rancangan
Pada tahap ini konsultan membuat gambar-gambar pengembangan arsitektur,
sistem

struktur

dan

sistem

instalasi

dan

elektrikal,

yang

merupakan

pengembangan dari gambar-gambar pra-rancangan.


Dalam tahap ini konsultan perencana akan selalu mengadakan konsultasi dan
koordinasi dengan pihak Pemberi Tugas, sehingga akan didapat produk gambar
yang selaras, terpadu dan terorganisasi. Gambar - gambar perencanaan yang
dihasilkan konsultan ini sudah berdasarkan hasil analisa, sistem dan perhitungan
yang berpedoman pada standar dan peraturan yang ada.
Gambar-gambar PENGEMBANGAN RANCANGAN yang akan dibuat konsultan
pada tahap ini antara lain :
1)

2)

Gambar-gambar rancangan detail arsitektur, meliputi :

Denah, tampak, potongan bangunan

Rencana pola lantai, plafond

Detail tangga, lift, ramp, toilet, kusen

Detail Arsitektur lainnya.

Gambar-gambar perencanaan detail sistem struktur, meliputi :

Rencana pondasi dan kolom

Rencana plat lantai, balok, kolom

Rencana ring balok, portal

Rencana tangga, lift, ramp

Detail struktur lainnya

Detail penjelasan struktur yang terkait dengan gambar


arsitektur

Arahan yang digunakan dalam perancangan detail ini antara lain :

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 16

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

Perencanaan

struktur

akan

diperhitungkan

2015

terhadap

keamanan, daya tahan serta kemudahan memperoleh material yang


disesuaikan dengan kondisi keuangan.

Semua

perhitungan

struktur

akan

dibuat

analisanya

berdasarkan analisyang lazim digunakan.

Konstruksi

permanen

dengan

batas

umur

konstruksi

minimal 10 tahun.

Efisiensi biaya dengan memperhitungkan sistem konstruksi


yang paling mudah, aman dan kemampuan teknis kontraktor.

3)

Keamanan dalam pelaksanaan

Gambar perencanaan detail mekanikal dan elektrikal bangunan dengan skala


besar, meliputi :

Mekanikal :

Jaringan Air Bersih

Jaringan Air Hujan

Jaringan Air Kotor dan Air Limbah

Jaringan Limbah Padat

Jaringan Gas

Jaringan Pemadam Kebakaran Aktif

Rencana Septic Tank

Isometri (sesuai kebutuhan)

Detail-detail Mekanikal

Elektrikal :

Jaringan Instalasi Listrik

Wiring Diagram

Jaringan Penangkal Petir

Detail-detail Elektrikal

Jaringan Telematika

Jaringan CCTV

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 17

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

C. Spesifikasi Teknik
Spesifikasi teknik mencakup ketentuan-ketentuan lengkap tentang Arsitektur, Sipil
& Struktur dan ME yang ada dalam gambar perencanaan detail bangunan
Rusunawa beserta batasan-batasan yang kelak akan dikerjakan oleh kontraktor
yaitu :
1) Penjelasan mengenai lingkup pekerjaan
2) Peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan
3) Kode dan standar yang dipergunakan
4) Hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan, uji coba (testing & comisioning)
dan pengawasan.

D. Bill of Quantity
Konsultan Perencanaan akan membuat daftar lengkap mengenai peralatan dan
bahan yang terdapat dalam gambar rancangan terinci yang mencakup baik jumlah
satuannya maupun nama, jenis serta ukurannya.
Daftar tersebut harus dibuat sejelas-jelasnya dengan demikian kontraktor dapat
memakai untuk mengajukan penawaran.

E. Perkiraan Biaya (Cost Estimation)


Konsultan Perencanaan harus membuat perkiraan biaya tentang seluruh
pekerjaan Pembangunan Gedung Pasar yang mencakup dalam gambar
rancangan terinci dengan berpedoman pula pada daftar peralatan dan bahan (Bill
of Quantity).
Perkiraan biaya ini harus cukup berbobot sehingga oleh Pemberi Tugas dapat
dipakai sebagai nilai pembanding dalam mengevaluasi biaya yang diajukan oleh
Kontraktor pada waktu pelelangan.

F.

Blok Plan dan Izin Mendirikan Bangunan


Konsultan perencana akan membuat gambar blok plan arsitektur dan dokumen
untuk pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) berupa gambar-gambar:
denah, tampak dan potongan serta luasan ruangan.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 18

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

6.1.5. Persyaratan Umum Bangunan


Dengan hal-hal tersebut diatas maka konsultan akan memperhatikan beberapa
persyaratan umum bangunan yang disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan seperti :
A. Lokasi Kantor Balai
1.

Aksesibilitas untuk jalur transportasi dan komunikasi,


Lokasi harus mudah dijangkau oleh masyarakat atau dekat ke jalan raya dan
tersedia infrastruktur dan fasilitas dengan mudah, misalnya tersedia
pedestrian, Aksesibel untuk penyandang cacat.

2.

Kontur Tanah
Kontur tanah mempunyai pengaruh penting pada perencanaan struktur, dan
harus dipilih sebelum perencanaan awal dapat dimulai. Selain itu kontur tanah
juga berpengaruh terhadap perencanaan sistem drainase, kondisi jalan
terhadap tapak bangunan dan lain-lain.

3.

Fasilitas parkir.
Perancangan dan perencanaan prasarana parkir di Kantor Balai sangat
penting, karena prasarana parkir dan jalan masuk kendaraan akan menyita
banyak lahan. Perhitungan kebutuhan lahan parkir pada Kantor Balai idealnya
adalah 1,5 s/d 2 kendaraan/tempat tidur (37,5m2 s/d 50m2 per tempat tidur)
atau menyesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi daerah setempat. Tempat
parkir harus dilengkapi dengan rambu parkir.

4.

Tersedianya utilitas publik.


Kantor Balai membutuhkan air bersih, pembuangan air kotor/limbah, listrik,
dan jalur telepon. Pengembang harus membuat utilitas tersebut selalu
tersedia.

5.

Pengelolaan Kesehatan Lingkungan


Perancangan akan mengacu pada persyaratan pengendalian dampak
lingkungan antara lain:
Studi Kelayakan Dampak Lingkungan yang ditimbulkan oleh Kantor Balai
terhadap lingkungan disekitarnya.
Fasilitas pengolahan limbah cair (Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL);
Sewage Treatment Plant (STP);

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 19

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

Fasilitas Pengolahan Air Bersih (Water Treatment Plant) akan menjamin


keamanan konsumsi air bersih Kantor Balai, terutama pada daerah yang
kesulitan dalam menyediakan air bersih.
6.

Bebas dari kebisingan, asap, uap dan gangguan lain.


Petugas membutuhkan udara bersih dan lingkungan yang tenang.
Pemilihan lokasi dan rancangan bangunan diciptakan akan bebas dari
kebisingan yang tidak semestinya dan polusi atmosfer yang datang dari
berbagai sumber.

7.

Master Plan dan Pengembangannya.


Perancangan bangunan gedung Kantor Balai ini akan mengacu pada Master
Plan pengembangan kedepan.

B. Massa Bangunan

1.

Intensitas antar Bangunan Gedung di Kantor Balai akan


memperhitungkan jarak antara massa bangunan dalam Kantor Balai dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
a. Keselamatan terhadap bahaya kebakaran;
b. Kesehatan termasuk sirkulasi udara dan pencahayaan;
c. Kenyamanan;
d. Keselarasan dan keseimbangan dengan lingkungan;

2.

Perencanaan Kantor Balai akan mengikuti Rencana Tata


Bangunan & Lingkungan (RTBL), yaitu:
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Ketentuan besarnya KDB mengikuti peraturan daerah setempat. Misalkan
Ketentuan KDB suatu daerah adalah maksimum 60% maka area yang
dapat didirikan bangunan adalah 60% dari luas total area/tanah.
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
Ketentuan besarnya KLB mengikuti peraturan daerah setempat. KLB
menentukan luas total lantai bangunan yang boleh dibangun. Misalkan
Ketentuan KLB suatu daerah adalah maksimum 3 dengan KDB
maksimum 60% maka luas total lantai yang dapat dibangun adalah 3 kali
luas total area area/tanah dengan luas lantai dasar adalah 60%.
c. Koefisien Daerah Hijau (KDH)
Perbandingan antara luas area hijau dengan luas persil bangunan gedung

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 20

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

negara, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan daerah setempat


tentang

bangunan

gedung,

harus

diperhitungkan

dengan

mempertimbangkan:
i)

daerah resapan air

ii)

ruang terbuka hijau kabupaten/kota

Untuk bangunan gedung yang mempunyai KDB kurang dari 40%, harus
mempunyai KDH minimum sebesar 15%.
d. Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sepadan Pagar (GSP)
Ketentuan besarnya GSB dan GSP harus mengikuti ketentuan yang diatur
dalam RTBL atau peraturan daerah setempat.

3.

Memenuhi persyaratan Peraturan Daerah setempat (tata kota


yang berlaku).

4.

Pengembangan Kantor Balai pola vertikal dan horizontal


Penentuan pola pembangunan Kantor Balai baik secara vertikal maupun
horisontal, disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan yang diinginkan Kantor
Balai, kebudayaan daerah setempat (cultures), kondisi alam daerah setempat
(climate), lahan yang tersedia (sites) dan kondisi keuangan manajemen
Kantor Balai (budget).

6.1.6. Perencanaan Bangunan Kantor Balai


A. Prinsip Umum
1)

Perlindungan terhadap karyawan merupakan hal yang harus diprioritaskan.


Terlalu banyak lalu lintas akan menggangu karyawan, mengurangi efisiensi
pelayanan karyawan.

2)

Merencanakan sependek mungkin jalur lalu lintas. Kondisi ini membantu


menjaga kebersihan dan mengamankan langkah setiap orang, oleh karena itu
jalur lalu lintas harus direncanakan seefisien mungkin baik dari segi waktu,
biaya maupun tenaga.

3)

Pemisahan aktivitas yang berbeda, pemisahan antara pekerjaan bersih dan


pekerjaan kotor, aktivitas tenang dan bising, perbedaan tipe layanan
karyawan, dan tipe berbeda dari lalu lintas di dalam dan di luar bangunan.

4)

Mengontrol aktifitas petugas terhadap karyawan serta aktifitas pengunjung


yang datang, agar aktifitas karyawan dan petugas tidak terganggu.

B.

Prinsip Khusus

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 21

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin
1)

2015

Pencahayaan dan penghawaan yang nyaman untuk semua bagian bangunan


merupakan faktor yang penting. Ini khususnya untuk ruang yang tidak
menggunakan AC.

2)

Pintu masuk untuk service sebaiknya berdekatan dengan dapur dan daerah
penyimpanan persediaan (gudang).

3)

Alur lalu lintas karyawan harus direncanakan seefisien mungkin.

4)

Lebar koridor 2,40 m dengan tinggi langit-kangit minimal 2,40 m. Koridor


sebaiknya lurus. Apabila ramp digunakan, kemiringannya sebaiknya tidak
melebihi 1 : 10 ( membuat sudut maksimal 70)

5)

Site Plan atau Tata letak ruang-ruang berdasarkan zoning dan peruntukan
bangunan yang telah direncanakan.

6.1.7. Persyaratan Teknis Sarana Kantor Balai


Kantor Balai merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Undang-undang tentang bangunan gedung nomor 28 tahun 2002 juga
menyebutkan bahwa bangunan gedung penting sebagai tempat manusia
melakukan

kegiatan,

maka

perlu

diperhatikan

keamanan,

keselamatan,

kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.


6.1.8. Struktur Bangunan
Struktur Bangunan Kantor Balai menggunakan Konstruksi Beton dengan mutu
beton Konstruksi Utama maupun Pondasi Tiang Pancang K350, dengan
memperhitungkan ketahanan terhadap Gempa, Angin, Banjir, dan bencana alam
lainnya.
Perhitungan Konstruksi Gedung, meliputi perhitungan konstruksi bawah (Pondasi)
dan Konstruksi atas (Konstruksi Utama Gedung) termasuk Atap
A. Perhitungan Konstruksi Bawah ( Pondasi )
Perhitungan Konstruksi Pondasi dilakukan berdasarkan hasil perhitungan Gaya

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 22

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

dan Momen yang dihasilkan dari perhitungan Konstruksi Utama yang diteruskan
ke setiap titik Pondasi melalui Kolom Utama.
Penentuan konstruksi Pondasi didasarkan hasil Laboratorium penyelidikan Tanah
dan daya Dukung Tanah. Data hasil Penyelidikan Laboratorium Mekanika Tanah
(terlampir dalam Lampiran Laporan ini) menghasilkan perhitungan daya dukung
tanah, dan dari rumus perhitungan Pondasi di hasilkan Daya Dukung Tiang
pancang.

B. Perhitungan Konstruksi Atas ( Konstruksi Utama Gedung )


Perhitungan

Konstruksi

Konstruksi

utama

dilakukan

berdasarkan

hasil

perhitungan Gaya dan Momen yang dihasilkan dari perhitungan secara integrated
dengan menggunakan software

program Konstruksi seperti SAP, ETAB, Dan

beberapa program lainnya. Dalam Perhitungan menggunakan program jadi harus


diperhatikan mengenai perlakuan konstruksi dan input- input data yang diperlukan
dalam program tersebut, sehingga tidak terjadi kesalahan perhitungan yang fatal
akibat salah input data dan asumsi perilaku sendi maupun balok-kolom. Dari hasil
perhitungan computer dengan menggunakan software, hasil reaksi momen
maupun gaya tekan/tarik pada perhitungan Konstruksi Utama yang diteruskan
dalam proses penghitungan dimensi dan besar tulangan struktur Beton, Balok,
Kolom, dan Plat lantai, maupun untuk struktur bangunan yang menggunakan
konstruksi Baja.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 23

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

Peta Wilayah Gempa di Indonesia

C. Dinding dan Partisi


Dinding harus keras, rata, tidak berpori, tidak menyebabkan silau, tahan api,
kedap air, tahan karat, tidak punya sambungan (utuh), dan mudah dibersihkan.
(a) dinding harus mudah dibersihkan, tahan cuaca dan tidak berjamur.
(b) lapisan penutup dinding harus bersifat non porosif (tidak mengandung
poripori) sehingga dinding tidak dapat menyimpan debu.
(c) warna dinding cerah tetapi tidak menyilaukan mata.
(d) khusus pada ruangan-ruangan yang berkaitan dengan aktivitas anak, pelapis
dinding warna-warni dapat diterapkan untuk merangsang aktivitas anak.
(e) pada daerah tertentu, dindingnya harus dilengkapi pegangan tangan
(handrail) yang menerus dengan ketinggian berkisar 80 ~ 100 cm dari
permukaan lantai. Pegangan harus mampu menahan beban orang dengan
berat minimal 75 kg yang berpegangan dengan satu tangan pada pegangan
tangan yang ada. Bahan pegangan tangan harus terbuat dari bahan yang
tahan api, mudah dibersihkan dan memiliki lapisan permukaan yang bersifat
non-porosif (tidak mengandung pori-pori).

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 24

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

(f) khusus untuk daerah yang sering berkaitan dengan bahan kimia, daerah yang
mudah terpicu api, maka dinding harus dari bahan yang tahan api, cairan
kimia dan benturan.
(g) pada ruang yang menggunakan peralatan yang menggunakan gelombang
elektromagnit (EM), seperti Short Wave Diathermy atau Micro Wave
Diathermy, penggunaan penutup dinding yang mengandung unsur metal atau
baja sedapat mungkin dihindarkan.
(h) khusus untuk daerah tenang (misalkan daerah perawatan karyawan), maka
bahan dinding menggunakan bahan yang kedap suara atau area/ruang yang
bising (misalkan ruang mesin genset, ruang pompa, dll) menggunakan bahan
yang dapat menyerap bunyi.
D. Toilet
Fasilitas sanitasi yang aksesibel untuk semua orang (tanpa terkecuali penyandang
cacat, orang tua dan ibu-ibu hamil) pada bangunan atau fasilitas umum lainnya.
1)

Toilet umum.
(a) Toilet atau kamar kecil umum harus memiliki ruang gerak yang cukup
untuk masuk dan keluar oleh pengguna.
(b) Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian
pengguna ( 36 ~ 38 cm).
(c) Bahan dan penyelesaian lantai harus tidak licin. Lantai tidak boleh
menggenangkan air buangan.
(d) Pintu harus mudah dibuka dan ditutup.
(e) Kunci-kunci toilet atau grendel dipilih sedemikian sehingga bisa dibuka
dari luar jika terjadi kondisi darurat.

2)

Toilet untuk aksesibilitas.


(a) Toilet atau kamar kecil umum yang aksesibel harus dilengkapi dengan
tampilan rambu/simbol "penyandang cacat" pada bagian luarnya.
(b) Toilet atau kamar kecil umum harus memiliki ruang gerak yang cukup
untuk masuk dan keluar pengguna kursi roda.
(c) Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian
pengguna kursi roda sekitar (45 ~ 50 cm)
(d) Toilet atau kamar kecil umum harus dilengkapi dengan pegangan
rambat (handrail) yang memiliki posisi dan ketinggian disesuaikan

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 25

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

dengan pengguna kursi roda dan penyandang cacat yang lain.


Pegangan disarankan memiliki bentuk siku-siku mengarah ke atas untuk
membantu pergerakan pengguna kursi roda.
(e) Letak kertas tissu, air, kran air atau pancuran (shower) dan
perlengkapan-perlengkapan seperti tempat sabun dan pengering tangan
harus dipasang sedemikian hingga mudah digunakan oleh orang yang
memiliki keterbatasan keterbatasan fisik dan bisa dijangkau pengguna
kursi roda.
(f) Bahan dan penyelesaian lantai harus tidak licin. Lantai tidak boleh
menggenangkan air buangan.
(g) Pintu harus mudah dibuka dan ditutup untuk memudahkan pengguna
kursi roda.
(h) Kunci-kunci toilet atau grendel dipilih sedemikian sehingga bisa dibuka
dari luar jika terjadi kondisi darurat.
(i)

Pada tempat-tempat yang mudah dicapai, seperti pada daerah pintu


masuk, dianjurkan untuk menyediakan tombol bunyi darurat (emergency
sound button) bila sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.

E. Atap
Atap harus kuat, tidak bocor, tahan lama dan tidak menjadi tempat perindukan
serangga, tikus, dan binatang pengganggu lainnya.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 26

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

1) Penutup atap.
(a) Apabila menggunakan penutup atap dari bahan beton harus dilapisi
dengan lapisan tahan air.
(b) Penutup atap bila menggunakan genteng keramik, atau genteng beton,
atau genteng tanah liat (plentong), pemasangannya harus dengan sudut
kemiringan sesuai ketentuan yang berlaku.
(c) Mengingat pemeliharaannya yang sulit khususnya bila terjadi kebocoran,
penggunaan genteng metal sebaiknya dihindari.
2) Rangka atap.
(a) Rangka atap harus kuat memikul beban penutup atap.
(b) Apabila rangka atap dari bahan kayu, harus dari kualitas yang baik dan
kering, dan dilapisi dengan cat anti rayap.
(c) Apabila rangka atap dari bahan metal, harus dari metal yang tidak mudah
berkarat, atau di cat dengan cat dasar anti karat.

F.

Langit-langit
Langit-langit harus kuat, berwarna terang, dan mudah dibersihkan.
(a) Tinggi langit-langit di ruangan, minimal 2,80 m, dan tinggi di selasar (koridor)
minimal 2,40 m.
(b) Rangka langit-langit harus kuat.
(c) Bahan langit-langit antara lain gipsum, acoustic tile, GRC (Grid Reinforce
Concrete), bahan logam/metal.

G. Lantai
Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin,
warna terang, dan mudah dibersihkan.
(a) tidak terbuat dari bahan yang memiliki lapisan permukaan dengan porositas
yang tinggi yang dapat menyimpan debu.
(b) mudah dibersihkan dan tahan terhadap gesekan.
(c) penutup lantai harus berwarna cerah dan tidak menyilaukan mata.
(d) memiliki pola lantai dengan garis alur yang menerus keseluruh ruangan
pelayanan.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 27

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

(e) pada daerah dengan kemiringan kurang dari 70, penutup lantai harus dari
lapisan permukaan yang tidak licin (walaupun dalam kondisi basah).
(f) khusus untuk daerah yang sering berkaitan dengan bahan kimia, daerah yang
mudah terbakar, maka bahan penutup lantai harus dari bahan yang tahan api,
cairan kimia dan benturan.
(g) khusus untuk daerah perawatan karyawan (daerah tenang) bahan lantai
menggunakan bahan yang tidak menimbulkan bunyi atau area/ruang yang
bising menggunakan bahan yang dapat menyerap bunyi.
(h) Pada ruang-ruang khusus yang menggunakan peralatan (misalkan ruang
bedah), maka lantai harus cukup konduktif, sehingga mudah untuk
menghilangkan muatan listrik statik dari peralatan dan petugas, tetapi bukan
sedemikian konduktifnya sehingga membahayakan petugas dari sengatan
listrik.

H. Pintu
Pintu adalah bagian dari suatu tapak, bangunan atau ruang yang merupakan
tempat untuk masuk dan ke luar dan pada umumnnya dilengkapi dengan penutup
(daun pintu).
(1) Pintu ke luar/masuk utama memiliki lebar bukaan minimal 120 cm atau dapat
dilalui brankar karyawan, dan pintu-pintu yang tidak menjadi akses karyawan
tirah baring memiliki lebar bukaan minimal 90 cm.
(2) Di daerah sekitar pintu masuk sedapat mungkin dihindari adanya ramp atau
perbedaan ketinggian lantai.
(3) Pintu Darurat:
Setiap bangunan yang bertingkat lebih dari 3 lantai harus dilengkapi
dengan pintu darurat.
Lebar pintu darurat minimal 100 cm membuka kearah ruang tangga
penyelamatan (darurat) kecuali pada lantai dasar membuka ke arah luar
(halaman).
Jarak antar pintu darurat dalam satu blok bangunan gedung maksimal 25
m dari segala arah.
(4) Pintu khusus untuk kamar mandi di rawat inap dan pintu toilet untuk aksesibel,
harus terbuka ke luar, dan lebar daun pintu minimal 85 cm.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 28

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

6.1.9. Persyaratan Teknis Prasarana Kantor Balai


A. Sistem Proteksi Kebakaran
Setiap bangunan Kantor Balai harus mempunyai sistem proteksi pasif terhadap
bahaya kebakaran yang berbasis pada desain atau pengaturan terhadap
komponen arsitektur dan struktur Kantor Balai sehingga dapat melindungi
penghuni dan benda dari kerusakan fisik saat terjadi kebakaran.
Penerapan sistem proteksi pasif didasarkan pada fungsi/klasifikasi resiko
kebakaran, geometri ruang, bahan bangunan terpasang, dan/atau jumlah dan
kondisi penghuni dalam Kantor Balai.
Sistem proteksi aktif adalah peralatan deteksi dan pemadam yang dipasang tetap
atau tidak tetap, berbasis air, bahan kimia atau gas, yang digunakan untuk
mendeteksi dan memadamkan kebakaran pada bangunan Kantor Balai.

B. Sistem Komunikasi Dalam Kantor Balai


Persyaratan komunikasi dalam Kantor Balai dimaksudkan sebagai penyediaan
sistem komunikasi baik untuk keperluan internal bangunan maupun untuk
hubungan ke luar, pada saat terjadi kebakaran dan/atau kondisi darurat lainnya.
Termasuk antara lain: sistem telepon, sistem tata suara, sistem voice evacuation.
Penggunaan instalasi tata suara pada waktu keadaan darurat dimungkinkan asal
memenuhi pedoman dan standar teknis yang berlaku.
Sistem komunikasi dalam Kantor Balai terdiri dari:
(a) Sistem telepon dan tata suara

C. Sistem Proteksi Petir


Suatu instalasi proteksi petir dapat melindungi semua bagian dari bangunan
Kantor Balai, termasuk manusia yang ada di dalamnya, dan instalasi serta
peralatan lainnya terhadap bahaya sambaran petir.
Instalasi proteksi petir disesuaikan dengan adanya perluasan atau penambahan
bangunan Kantor Balai.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 29

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

D. Sistem Kelistrikan
Sistem instalasi listrik dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati,
dipelihara, tidak membahayakan, tidak mengganggu dan tidak merugikan
lingkungan, bagian bangunan dan instalasi lain, serta perancangan dan
pelaksanaannya

harus

berdasarkan

PUIL/SNI.04-0225

edisi

terakhir

dan

peraturan yang berlaku.


E. Sistem Penghawaan (Ventilasi) dan Pengkondisian Udara (HVAC)
Setiap bangunan Kantor Balai harus mempunyai ventilasi alami dan/atau ventilasi
mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya. Bangunan Kantor Balai harus
mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan
permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.
Untuk kenyamanan termal dalam ruang di dalam bangunan Kantor Balai harus
mempertimbangkan

temperatur

dan

kelembaban

udara.

Standar

suhu,

kelembaban, dan tekanan udara Menurut fungsi ruang atau unit adalah sebagai
berikut:

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 30

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

F.

2015

Sistem Pencahayaan
Setiap Kantor Balai untuk memenuhi persyaratan sistem pencahayaan harus
mempunyai pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan/mekanik, termasuk
pencahayaan darurat sesuai dengan fungsinya. Indeks pencahayaan menurut
jenis ruang atau unit adalah sebagai berikut:

G. Sistem Pengendalian terhadap Kebisingan dan Getaran

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 31

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

Kenyamanan terhadap kebisingan adalah keadaan dengan tingkat kebisingan


yang tidak menimbulkan gangguan pendengaran, kesehatan, dan kenyamanan
bagi seseorang dalam melakukan kegiatan.

Tingkat kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.


48 Tahun 1996, untuk lingkungan kegiatan Kantor Balai adalah 55 dB(A)

H. Sistem Hubungan Horisontal dalam Kantor Balai


Setiap bangunan harus memenuhi persyaratan kemudahan hubungan horizontal
berupa tersedianya pintu dan/atau koridor yang memadai untuk terselenggaranya
fungsi bangunan tersebut. Jumlah, ukuran, dan jenis pintu, dalam suatu ruangan
dipertimbangkan berdasarkan besaran ruang, fungsi ruang, dan jumlah pengguna
ruang. Arah bukaan daun pintu dalam suatu ruangan dipertimbangkan
berdasarkan fungsi ruang dan aspek keselamatan. Ukuran koridor sebagai akses
horizontal antar ruang dipertimbangkan berdasarkan fungsi koridor, fungsi ruang,
dan jumlah pengguna. Ukuran koridor yang aksesibilitas brankar karyawan
minimal 2,4 m.

I.

Sistem Hubungan (Transportasi) Vertikal dalam Kantor Balai


Setiap bangunan bertingkat harus menyediakan sarana hubungan vertikal antar
lantai yang memadai untuk terselenggaranya fungsi bangunan tersebut berupa
tersedianya

tangga,

ram,

lif,

tangga

berjalan/eskalator,

dan/atau

lantai

berjalan/travelator.
Jumlah, ukuran, dan konstruksi sarana hubungan vertikal harus berdasarkan
fungsi bangunan, luas bangunan, dan jumlah pengguna ruang, serta keselamatan
pengguna gedung.
Setiap bangunan dengan ketinggian di atas lima lantai harus menyediakan sarana
hubungan vertikal berupa lif.
Bangunan umum yang fungsinya untuk kepentingan publik, baik berupa fungsi
keagamaan, fungsi usaha, maupun fungsi sosial dan budaya harus menyediakan
fasilitas dan kelengkapan sarana hubungan vertikal bagi orang yang berkebutuhan

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 32

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

khusus, termasuk penyandang cacat.


Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh melebihi 70, perhitungan
kemiringan

tersebut

tidak

termasuk

awalan

dan

akhiran

ramp

(curb

ramps/landing). Panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 70) tidak
boleh lebih dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih rendah
dapat lebih panjang. Lebar minimum dari ramp adalah 120 cm dengan tepi
pengaman. Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus
bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk memutar
kursi roda dan stretcher, dengan ukuran minimum 160 cm.

Tangga harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam
Tinggi masing-masing pijakan/tanjakan adalah 15 17 cm. Tangga harus memiliki
kemiringan tangga kurang dari 600. Lebar tangga minimal 120 cm untuk membawa
usungan dalam keadaan darurat, untuk mengevakuasi karyawan dalam kasus
terjadinya kebakaran atau ancaman bom
Ukuran lift Kantor Balai minimal 1,50 m x 2,30 m dan lebar pintunya tidak kurang

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 33

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

dari 1,20 m untuk memungkinkan lewatnya tempat tidur dan stretcher bersamasama dengan pengantarnya. Lif penumpang dan lift service dipisah bila
dimungkinkan. Lif kebakaran dapat berupa lif khusus kebakaran/lif penumpang
biasa/lif barang yang dapat diatur pengoperasiannya sehingga dalam keadaan
darurat dapat digunakan khusus oleh petugas kebakaran.

J.

Sarana Evakuasi
Setiap bangunan harus menyediakan sarana evakuasi bagi orang yang
berkebutuhan khusus termasuk penyandang cacat yang meliputi :
(a) sistem peringatan bahaya bagi pengguna,
(b) pintu keluar darurat, dan
(c) jalur evakuasi yang dapat menjamin pengguna bangunan untuk melakukan
evakuasi dari dalam bangunan secara aman apabila terjadi bencana atau
keadaan darurat.

K. Aksesibilitas Penyandang Cacat


Setiap bangunan, harus menyediakan fasilitas dan aksesibilitas untuk menjamin
terwujudnya kemudahan bagi penyandang cacat dan lanjut usia masuk dan keluar
ke dan dari bangunan serta beraktivitas dalam RS secara mudah, aman, nyaman
dan mandiri.
(a) Fasilitas dan aksesibilitas meliputi toilet, tempat parkir, telepon umum, jalur
pemandu, rambu dan marka, pintu, ramp, tangga, dan lif bagi penyandang
cacat dan lanjut usia.
(b) Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas disesuaikan dengan fungsi, luas, dan
ketinggian bangunan.

L.

Prasarana/Sarana Umum
Perencanaan sarana dan prasarana dalam bangunan mengikuti:
(a) SNI 03-1735-2000 atau edisi terbaru; Tata cara perencanaan akses bangunan
dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan
gedung.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 34

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)


Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah
V Banjarmasin

2015

(b) SNI 03-1746-2000 atau edisi terbaru; Tata cara perencanaan dan pemasangan
sarana jalan keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada
bangunan gedung.
(c) SNI 03-6573-2001 atau edisi terbaru; Tata cara perancangan sistem
transportasi vertikal dalam gedung (lif).
(d) Ketentuan teknis Kelengkapan Prasarana dan Sarana bangunan RS.
(e) Ketentuan teknis Prasarana dan Sarana pemanfaatan Bangunan RS dan
Kelengkapannya.
(f) Ketentuan teknis Ukuran, Konstruksi, Jumlah Fasilitas dan Aksesibilitas bagi
Penyandang Cacat.
(g) Dalam hal persyaratan di atas belum mempunyai SNI, dapat digunakan
standar baku dan pedoman teknis yang diberlakukan oleh instansi yang
berwenang.

PT. PILAR EMPAT Consultant

Page 35

Anda mungkin juga menyukai